SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
Taksonomi Ilmu Pengetahuan
Filsafat Ilmu
Herza Netti 21208022
Vika Yvanka 21208032
Pengertian
Taksonomi
Taksnomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Taxis yang berarti pengturan atau divisi dan nomos
yang berarti hukum. Secara etimologi, Taksonomi diartikan sebagai hukum yang mengatur sesuatu. Taksonomi
digambarkan sepeti hubungan antara ayah dan anak yang berada dalam satu struktur hirarki yang terhubung
antara satu dengan yang lainnya. Taksonomi merupakan sebuah kerangka untuk mengklarifikasikan pernyataan-
pernyataan yang digunakan untuk memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari
kegiatan pembelajaran.
Ilmu Pengetahuan
ilmu berasal dari kata alima dalam bahasa arab yang berarti tahu. Sedangkan Science menurut
etimologi berarti pengetahuan. Dalam kamus bahasa Indonesia, ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang
sesuatu bidang yang disusun menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala
tertentu dibidang pengetahuan. Secara umum, Ilmu pengetahuan adalah suatu sarana atau definisi tentang alam
semesta yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk
mengetahui dan mengingat sesuatu.
Ilmu
Abstrak
Ilmu Sosial
dan
kemanusiaan
Ilmu
Sejarah
Dalam khasanah filsafat ilmu, kita mengenal banyak
bentuk, jenis dan paradigma ilmu. Spesialisasi dan
pembauran merupakan pencampuran kebutuhan dasar
manusia terutama setiap menghadapi permasalahan
yang bersifat praktis karena mayoritas orang tidak
memiliki kemampuan bakat di semua bidang dan
biasanya memiliki keahlian terbatas.
Spesialisasi dan Pembauran Ilmu
Ilmu
Alam dan
empiris
Ilmu empiris berpandangan bahwa mempelajari objek-objek empiris dalam semesta
serta mempelajari berbagai gejala dan peristiwa yang menurut anggapannya
mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia. Ilmu empiris memiliki beberapa
asumsi mengenai objek yaitu :
1. Suatu objek mempunyai kesamaan satu dengan yang lainnya yaitu bentuk, struktur
maupun sifat
2. Setiap gejala bukan merupakan suatu kejadian penting yang bersifat kebetulan.Setiap
gejala memiliki pola tertentu yang sifatnya sama dengan urutan kejadian yang sama
3. Suatu benda tidak mungkin mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu
Ilmu yang tergolong formal pada umumnya berasumsi bahwa objeki ilmu memiliki sifat
tidak kasat mata atau abstrak, tidak terikat ruang dan waktu. Objek dapat berupa
Konsep dan bilangan, bila berada dalam pemikiran manusia.
Ilmu
Alam dan
empiris
Ilmu
Abstrak
(Simbolik)
Ciri ilmu sejarah dibandingkan dengan
ilmu empiris lainnya adalah sifat objek
materialnya, berupa data-data
peninggalan masa lampau, baik berupa
alat-alat, kuburan, rumah, tulisan, dan
karya seni. Semua ini mirip dengan
objek material ilmu kealaman karena
sama-sama sebagai benda mati.
Namun, objek ilmu sejarah tidak dapat
dikenai eksperimen karena menyangkut
masa lampau dan tidak dapat
dibalikkan lagi.
Ilmu Sejarah
Ilmu sosial merupakan ilmu empiris
yang mempelajari manusia dalam
segala aspek hidupnya. Objek material
ilmu sosial berbeda dengan objek
material dalam ilmu alam yang bersifat
determistik. Objek material ilmu sosial
berupa tingkah laku dalam tindakan
yang khas manusia. Ilmu sosial bersifat
bebas dan tidak bersifat determistik.
Ilmu sosial mengandung pilihan,
tanggung jawab, makna, pengertian,
pernyataan privat dan internal,
konvensi, aturan, dan motif.
Ilmu-ilmu Sosial dan Kemanusiaan
Perkembangan Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara
mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Oleh karena untuk memahami
sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan pembagian atau klasifikasi
secara periodik, karena setiap periode menampilkan ciri khas tertentu
dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan pemikiran secara teoritis
senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani.
1 Zaman Pra Yunani Kuno
2 Zaman Yunani Kuno
3 Zaman Abad Pertengahan
4 Zaman Renaissance
5 Zaman Modern
6 Zaman Kontemporer
Periodisasi perkembangan ilmu disini dimulai dari :
Zaman Pra Yunani Kuno Zaman Yunani Kuno Zaman Abad Pertengahan
Zaman Abad Pertengahan
ditandai dengan tampilnya
para theolog di lapangan ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan
pada masa ini hampir semua
adalah para theolog, sehingga
aktivitas ilmiah terkait dengan
aktivitas keagamaan.
Semboyan yang berlaku bagi
ilmu pada masa ini adalah
Ancilla Theologia atau abdi
agama.
Zaman Yunani Kuno dipandang
sebagai zaman keemasan
filsafat, karena pada masa ini
orang memiliki kebebasan
untuk mengungkapkan ide
atau pendapatnya. Yunani
pada masa itu dianggap sebagai
gudang ilmu dan filsafat, karena
Bangsa Yunani pada masa
itu tidak lagi mempercayai
mitologi-mitologi.
1. Know how kehidupan sehari-hari
yang didasarkan pada pengalaman.
2. Pengetahuan yang berdasarkan
pengalaman itu diterima sebagai
fakta dengan sikap receptive mind,
keterangan masih dihubungkan
dengan kekuatan magis.
3. Kemampuan menemukan abjad dan
sistem bilangan alam sudah menam
pakkan perkembangan pemikiran
manusia ke tingkat abstraksi.
4. Kemampuan menulis, berhitung,
menyusun kalender yang didasarka
n atas sintesa terhadap hasil
abstraksi yang dilakukan.
5. Kemampuan meramalkan suatu
peristiwa atas dasar peristiwa
sebelumnya yang pernah terjadi
Zaman Renaissance Zaman Modern Zaman Kontemporer
Einstein percaya akan kekekalan
materi. Ini berarti bahwa alam
semesta itu bersifat kekal, atau
dengan kata lain tidak mengakui
adanya penciptaan alam.
Disamping teori mengenai fisika,
teori alam semesta, dan lain-
lain maka Zaman Kontemporer
ini ditandai dengan penemuan
berbagai teknologi komunikasi
dan informasi termasuk salah
satu yang mengalami kemajuan
sangat pesat.
Zaman modern ditandai dengan
berbagai penemuan dalambidang
ilmiah. Perkembangan ilmu
pengetahuan pada zaman modern
sesungguhnya sudah dirintis
sejak Zaman Renaissance. Seperti
Rene Descartes, tokoh yang
terkenal sebagai bapak filsafat
modern. Rene Descartes juga
seorang ahli ilmu pasti.
Zaman Renaissance ditandai sebagai era
kebangkitan kembali pemikiran yang
bebas dari dogma-dogma agama.
Renaissance ialah zaman peralihan
ketika kebudayaan Abad Pertengahan
mulai berubah menjadi suatu kebudayaa
n modern. Manusia ingin mencapai
kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak
didasarkan atas campur tangan ilahi.
Pembagian Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika
orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia dan
lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk
mencari jawaban atas pertanyaannya. Fenomena ini menimbulkan suatu perubahan dalam
proses berfikir dari mempercayai mitos-mitos yang berkembang ditengah masyarakat
menjadi pemikiran yang lebih masuk akal. Menurut Thales dari Mileta orang pertama yang
diberi gelar Filsuf, mengatakan bahwa asas permulaan ini adalah air yang memiliki sifat
bergerak yang merupakan asas kehidupan segala sesuatu.
Karl Raimun Popper
Karl Raimund Popper mengemukakan bahwa
sistem ilmu pengetahuan manusia dapat
dikelompokkan ke dalam tiga dunia (world),
yaitu dunia 1 merupakan kenyataan fisis dunia
sedang dunia 2 adalah kejadian dan kenyataa
n psikis dalam diri manusia, dan dunia 3 yaitu
segala hipotesa, hukum, dan teori ciptaan
manusia dan hasil kerjasama antara dunia 1,
dan dunia 2, serta seluruh bidang kebudayaan,
seni, matafisik, agama, dan lain sebagainya.
Menurut Popper dunia 3 itu hanya ada selama
dihayati, yaitu dalam karya dan penelitian
ilmiah, dalam studi yang sedang berlangsung,
membaca buku, dalam ilham yang sedang
mengalir dalam diri para seniman, dan
penggemar seni yang mengandaikan adanya
suatu kerangka
Auguste Comte
Pada dasarnya penggolongan ilmu
pengetahuan yang dikemukakan Auguste
Comte sejalan dengan sejarah ilmu
pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan
bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahua
n yang paling umum akan tampil terlebih
dahulu. Kemudian disusul dengan gejala-
gejala pengetahuan yang semakin lama
semakin rumit atau kompleks dan semakin
konkret. Urutan dalam penggolongan ilmu
pengetahuan Auguste Comte sebagai
berikut :
1. ilmu pasti (matematika).
2. Ilmu perbintangan (astronomi)
3. Ilmu alam (fisika)
4. Ilmu kimia.
5. Ilmu hayat (fisiologi atau biologi)
6. Fisika sosial (sosiologi).
Karl Raimun Popper
Pandangan Jurgen Habermas tentang klasifikasi
ilmu pengetahuan sangat terkait dengan sifat
dan jenis ilmu, pengetahuan yang dihasilkan,
akses kepada realitas, dan tujuan ilmu
pengetahuan itu sendiri.
Sedangkan Ignas Kleden menunjukkan bahwa
pandangan Habermas tentang tiga kegiatan
utama yang langsung mempengaruhi dan
menentukan bentuk tindakan dan bentuk
pengetahuan manusia, yaitu kerja, komunikasi,
dan kekuasaan.
Thomas S. Khun
Thomas S. Kuhn berpendapat bahwa
perkembangan atau kemajuan ilmiah
bersifat revolusioner, bukan kumulatif
sebagaimana anggapan sebelumnya.
Revolusi ilmiah itu pertama-tama menyentu
h wilayah paradigma, yaitu cara pandang
terhadap dunia dan cara kerja paradigma
terjadinya revolusi ilmiah :
1. Paradigma ini membimbing dan
mengarahkan aktivitas ilmiah dalam
masa ilmu normal (normal science).
2. Menumpuknya anomali menimbulkan
krisis kepercayaan dari para ilmuwan
terhadap paradigma
3. Para ilmuwan bisa kembali lagi pada cara
-cara ilmiah yang sama dengan
memperluas dan mengembangkan suatu
paradigma tandingan yang dipandang
bisa memecahkan masalah dan
membimbing aktivitas ilmiah berikutnya
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Ppt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di LingkungannyaPpt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di LingkungannyaCha-cha Taulanys
 
Kecerdasan majemuk ppt
Kecerdasan majemuk pptKecerdasan majemuk ppt
Kecerdasan majemuk pptsofiailma
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDMuhamad Yogi
 
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikMuhamad Yogi
 
Sistematika Penulisan Artikel - PKM
Sistematika Penulisan Artikel - PKMSistematika Penulisan Artikel - PKM
Sistematika Penulisan Artikel - PKMLatifah Usman
 
sejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahsejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahLu'lu Almaknuna
 
substansi ham
substansi hamsubstansi ham
substansi hamabd_
 
pengertian keterbukaan dan keadilan
pengertian keterbukaan dan keadilanpengertian keterbukaan dan keadilan
pengertian keterbukaan dan keadilanapotek agam farma
 
Pancasila sebagai etika politik universitas negeri semarang
Pancasila sebagai etika politik universitas negeri semarangPancasila sebagai etika politik universitas negeri semarang
Pancasila sebagai etika politik universitas negeri semarangfauziahekasafitri
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanEla Suryani
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfSukmaWati130587
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanRizki Lia Ismawati
 
Konsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSKonsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSSiti Hardiyanti
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaAhmad Royhan Nst
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaRifai Ahmad
 
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekpancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekShintia Delinda
 

What's hot (20)

Ppt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di LingkungannyaPpt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
Ppt Sikap terhadap Globalisasi di Lingkungannya
 
Kecerdasan majemuk ppt
Kecerdasan majemuk pptKecerdasan majemuk ppt
Kecerdasan majemuk ppt
 
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBDManusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
Manusia Sebagai Mahluk Individu & Sosial ISBD
 
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu PolitikPendekatan Dalam Ilmu Politik
Pendekatan Dalam Ilmu Politik
 
Sistematika Penulisan Artikel - PKM
Sistematika Penulisan Artikel - PKMSistematika Penulisan Artikel - PKM
Sistematika Penulisan Artikel - PKM
 
sejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarahsejarah perkembangan ilmu sejarah
sejarah perkembangan ilmu sejarah
 
Estetika olahraga
Estetika olahragaEstetika olahraga
Estetika olahraga
 
substansi ham
substansi hamsubstansi ham
substansi ham
 
pengertian keterbukaan dan keadilan
pengertian keterbukaan dan keadilanpengertian keterbukaan dan keadilan
pengertian keterbukaan dan keadilan
 
Pancasila sebagai etika politik universitas negeri semarang
Pancasila sebagai etika politik universitas negeri semarangPancasila sebagai etika politik universitas negeri semarang
Pancasila sebagai etika politik universitas negeri semarang
 
Pengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politikPengantar ilmu politik
Pengantar ilmu politik
 
Makalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum PendidikanMakalah Kurikulum Pendidikan
Makalah Kurikulum Pendidikan
 
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdfPPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
PPT KEBENARAN ILMIAH.pdf
 
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep PendidikanDasar Teori dan Konsep Pendidikan
Dasar Teori dan Konsep Pendidikan
 
Konsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPSKonsep Dasar Sosiologi IPS
Konsep Dasar Sosiologi IPS
 
Hak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasilaHak asasi manusia dalam pancasila
Hak asasi manusia dalam pancasila
 
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainyaHubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
Hubungan ilmu politik dengan ilmu sosial lainya
 
sistem politik di indonesia
sistem politik di indonesiasistem politik di indonesia
sistem politik di indonesia
 
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptekpancasila sbg paradigma perkemb. iptek
pancasila sbg paradigma perkemb. iptek
 
Budaya Politik
Budaya PolitikBudaya Politik
Budaya Politik
 

Similar to TAKSONOMI ILMU

Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasanCindar Tyas
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaAcintyaNasywa
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSuya Yahya
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatDedi Yulianto
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratHaristian Sahroni Putra
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie nothChie NoTh
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie nothChie NoTh
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxArif642407
 
FALSAFAH KESATUAN ILMU RISKA AMI.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU RISKA AMI.docxFALSAFAH KESATUAN ILMU RISKA AMI.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU RISKA AMI.docxRiskaAmiApriliani
 
Filsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriFilsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriResaSevia
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFaizulHasan15
 
Filsafat Modern dan Pembahasan Pendidikan
Filsafat Modern dan Pembahasan PendidikanFilsafat Modern dan Pembahasan Pendidikan
Filsafat Modern dan Pembahasan PendidikanAna Safrida
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuayu Naoman
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxAkulailihidayatturro
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Grunge Cobain
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiAfril Wibisono
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologippi51
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPAIrma Fitriani
 

Similar to TAKSONOMI ILMU (20)

Bab iii pembahasan
Bab iii pembahasanBab iii pembahasan
Bab iii pembahasan
 
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan AgamaHubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
Hubungan Filsafat, Ilmu, dan Agama
 
Iad ppt
Iad pptIad ppt
Iad ppt
 
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman YunaniSejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
Sejarah Perkembangan Ilmu pada Zaman Yunani
 
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafatHubungan ilmu pengetahuan filsafat
Hubungan ilmu pengetahuan filsafat
 
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi BaratPsikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
Psikologi Umum dan Perkembangan - Sejarah Psikologi Barat
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie noth
 
Powerpoint chie noth
Powerpoint chie nothPowerpoint chie noth
Powerpoint chie noth
 
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptxFilsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
Filsafat_Ilmu_dalam_Kehidupan_PPT_kelomp.pptx
 
FALSAFAH KESATUAN ILMU RISKA AMI.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU RISKA AMI.docxFALSAFAH KESATUAN ILMU RISKA AMI.docx
FALSAFAH KESATUAN ILMU RISKA AMI.docx
 
Filsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putriFilsafat ppt resa sevia putri
Filsafat ppt resa sevia putri
 
Filsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptxFilsafat-Ilmu-5.pptx
Filsafat-Ilmu-5.pptx
 
Filsafat Modern dan Pembahasan Pendidikan
Filsafat Modern dan Pembahasan PendidikanFilsafat Modern dan Pembahasan Pendidikan
Filsafat Modern dan Pembahasan Pendidikan
 
Tantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmuTantangan dan masa depan ilmu
Tantangan dan masa depan ilmu
 
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docxLAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
LAILI HIDAYATTURROHMAH tugas mandiri.docx
 
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
Filsafat ilmu dan metode riset normal bab 1
 
Filsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika KomunikasiFilsafat dan Etika Komunikasi
Filsafat dan Etika Komunikasi
 
Fenomenologi
FenomenologiFenomenologi
Fenomenologi
 
[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA[Indonesia] Filsafat IPA
[Indonesia] Filsafat IPA
 
Artikel FKI.docx
Artikel FKI.docxArtikel FKI.docx
Artikel FKI.docx
 

Recently uploaded

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 

TAKSONOMI ILMU

  • 1. Taksonomi Ilmu Pengetahuan Filsafat Ilmu Herza Netti 21208022 Vika Yvanka 21208032
  • 2. Pengertian Taksonomi Taksnomi berasal dari bahasa Yunani yaitu Taxis yang berarti pengturan atau divisi dan nomos yang berarti hukum. Secara etimologi, Taksonomi diartikan sebagai hukum yang mengatur sesuatu. Taksonomi digambarkan sepeti hubungan antara ayah dan anak yang berada dalam satu struktur hirarki yang terhubung antara satu dengan yang lainnya. Taksonomi merupakan sebuah kerangka untuk mengklarifikasikan pernyataan- pernyataan yang digunakan untuk memprediksi kemampuan peserta didik dalam belajar sebagai hasil dari kegiatan pembelajaran. Ilmu Pengetahuan ilmu berasal dari kata alima dalam bahasa arab yang berarti tahu. Sedangkan Science menurut etimologi berarti pengetahuan. Dalam kamus bahasa Indonesia, ilmu didefinisikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun menurut metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala tertentu dibidang pengetahuan. Secara umum, Ilmu pengetahuan adalah suatu sarana atau definisi tentang alam semesta yang diterjemahkan ke dalam bahasa yang mudah dimengerti oleh manusia sebagai usaha untuk mengetahui dan mengingat sesuatu.
  • 3. Ilmu Abstrak Ilmu Sosial dan kemanusiaan Ilmu Sejarah Dalam khasanah filsafat ilmu, kita mengenal banyak bentuk, jenis dan paradigma ilmu. Spesialisasi dan pembauran merupakan pencampuran kebutuhan dasar manusia terutama setiap menghadapi permasalahan yang bersifat praktis karena mayoritas orang tidak memiliki kemampuan bakat di semua bidang dan biasanya memiliki keahlian terbatas. Spesialisasi dan Pembauran Ilmu Ilmu Alam dan empiris
  • 4. Ilmu empiris berpandangan bahwa mempelajari objek-objek empiris dalam semesta serta mempelajari berbagai gejala dan peristiwa yang menurut anggapannya mempunyai manfaat bagi kehidupan manusia. Ilmu empiris memiliki beberapa asumsi mengenai objek yaitu : 1. Suatu objek mempunyai kesamaan satu dengan yang lainnya yaitu bentuk, struktur maupun sifat 2. Setiap gejala bukan merupakan suatu kejadian penting yang bersifat kebetulan.Setiap gejala memiliki pola tertentu yang sifatnya sama dengan urutan kejadian yang sama 3. Suatu benda tidak mungkin mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu Ilmu yang tergolong formal pada umumnya berasumsi bahwa objeki ilmu memiliki sifat tidak kasat mata atau abstrak, tidak terikat ruang dan waktu. Objek dapat berupa Konsep dan bilangan, bila berada dalam pemikiran manusia. Ilmu Alam dan empiris Ilmu Abstrak (Simbolik)
  • 5. Ciri ilmu sejarah dibandingkan dengan ilmu empiris lainnya adalah sifat objek materialnya, berupa data-data peninggalan masa lampau, baik berupa alat-alat, kuburan, rumah, tulisan, dan karya seni. Semua ini mirip dengan objek material ilmu kealaman karena sama-sama sebagai benda mati. Namun, objek ilmu sejarah tidak dapat dikenai eksperimen karena menyangkut masa lampau dan tidak dapat dibalikkan lagi. Ilmu Sejarah Ilmu sosial merupakan ilmu empiris yang mempelajari manusia dalam segala aspek hidupnya. Objek material ilmu sosial berbeda dengan objek material dalam ilmu alam yang bersifat determistik. Objek material ilmu sosial berupa tingkah laku dalam tindakan yang khas manusia. Ilmu sosial bersifat bebas dan tidak bersifat determistik. Ilmu sosial mengandung pilihan, tanggung jawab, makna, pengertian, pernyataan privat dan internal, konvensi, aturan, dan motif. Ilmu-ilmu Sosial dan Kemanusiaan
  • 6. Perkembangan Ilmu Pengetahuan Perkembangan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini tidaklah berlangsung secara mendadak, melainkan terjadi secara bertahap, evolutif. Oleh karena untuk memahami sejarah perkembangan ilmu mau tidak mau harus melakukan pembagian atau klasifikasi secara periodik, karena setiap periode menampilkan ciri khas tertentu dalam perkembangan ilmu pengetahuan. Perkembangan pemikiran secara teoritis senantiasa mengacu kepada peradaban Yunani. 1 Zaman Pra Yunani Kuno 2 Zaman Yunani Kuno 3 Zaman Abad Pertengahan 4 Zaman Renaissance 5 Zaman Modern 6 Zaman Kontemporer Periodisasi perkembangan ilmu disini dimulai dari :
  • 7. Zaman Pra Yunani Kuno Zaman Yunani Kuno Zaman Abad Pertengahan Zaman Abad Pertengahan ditandai dengan tampilnya para theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuwan pada masa ini hampir semua adalah para theolog, sehingga aktivitas ilmiah terkait dengan aktivitas keagamaan. Semboyan yang berlaku bagi ilmu pada masa ini adalah Ancilla Theologia atau abdi agama. Zaman Yunani Kuno dipandang sebagai zaman keemasan filsafat, karena pada masa ini orang memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya. Yunani pada masa itu dianggap sebagai gudang ilmu dan filsafat, karena Bangsa Yunani pada masa itu tidak lagi mempercayai mitologi-mitologi. 1. Know how kehidupan sehari-hari yang didasarkan pada pengalaman. 2. Pengetahuan yang berdasarkan pengalaman itu diterima sebagai fakta dengan sikap receptive mind, keterangan masih dihubungkan dengan kekuatan magis. 3. Kemampuan menemukan abjad dan sistem bilangan alam sudah menam pakkan perkembangan pemikiran manusia ke tingkat abstraksi. 4. Kemampuan menulis, berhitung, menyusun kalender yang didasarka n atas sintesa terhadap hasil abstraksi yang dilakukan. 5. Kemampuan meramalkan suatu peristiwa atas dasar peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi
  • 8. Zaman Renaissance Zaman Modern Zaman Kontemporer Einstein percaya akan kekekalan materi. Ini berarti bahwa alam semesta itu bersifat kekal, atau dengan kata lain tidak mengakui adanya penciptaan alam. Disamping teori mengenai fisika, teori alam semesta, dan lain- lain maka Zaman Kontemporer ini ditandai dengan penemuan berbagai teknologi komunikasi dan informasi termasuk salah satu yang mengalami kemajuan sangat pesat. Zaman modern ditandai dengan berbagai penemuan dalambidang ilmiah. Perkembangan ilmu pengetahuan pada zaman modern sesungguhnya sudah dirintis sejak Zaman Renaissance. Seperti Rene Descartes, tokoh yang terkenal sebagai bapak filsafat modern. Rene Descartes juga seorang ahli ilmu pasti. Zaman Renaissance ditandai sebagai era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma-dogma agama. Renaissance ialah zaman peralihan ketika kebudayaan Abad Pertengahan mulai berubah menjadi suatu kebudayaa n modern. Manusia ingin mencapai kemajuan atas hasil usaha sendiri, tidak didasarkan atas campur tangan ilahi.
  • 9. Pembagian Klasifikasi Ilmu Pengetahuan Filsafat barat muncul di Yunani semenjak kira-kira abad ke-7 SM. Filsafat muncul ketika orang mulai memikirkan dan berdiskusi akan keadaan alam, dunia dan lingkungan di sekitar mereka dan tidak menggantungkan diri kepada agama lagi untuk mencari jawaban atas pertanyaannya. Fenomena ini menimbulkan suatu perubahan dalam proses berfikir dari mempercayai mitos-mitos yang berkembang ditengah masyarakat menjadi pemikiran yang lebih masuk akal. Menurut Thales dari Mileta orang pertama yang diberi gelar Filsuf, mengatakan bahwa asas permulaan ini adalah air yang memiliki sifat bergerak yang merupakan asas kehidupan segala sesuatu.
  • 10. Karl Raimun Popper Karl Raimund Popper mengemukakan bahwa sistem ilmu pengetahuan manusia dapat dikelompokkan ke dalam tiga dunia (world), yaitu dunia 1 merupakan kenyataan fisis dunia sedang dunia 2 adalah kejadian dan kenyataa n psikis dalam diri manusia, dan dunia 3 yaitu segala hipotesa, hukum, dan teori ciptaan manusia dan hasil kerjasama antara dunia 1, dan dunia 2, serta seluruh bidang kebudayaan, seni, matafisik, agama, dan lain sebagainya. Menurut Popper dunia 3 itu hanya ada selama dihayati, yaitu dalam karya dan penelitian ilmiah, dalam studi yang sedang berlangsung, membaca buku, dalam ilham yang sedang mengalir dalam diri para seniman, dan penggemar seni yang mengandaikan adanya suatu kerangka Auguste Comte Pada dasarnya penggolongan ilmu pengetahuan yang dikemukakan Auguste Comte sejalan dengan sejarah ilmu pengetahuan itu sendiri, yang menunjukkan bahwa gejala-gejala dalam ilmu pengetahua n yang paling umum akan tampil terlebih dahulu. Kemudian disusul dengan gejala- gejala pengetahuan yang semakin lama semakin rumit atau kompleks dan semakin konkret. Urutan dalam penggolongan ilmu pengetahuan Auguste Comte sebagai berikut : 1. ilmu pasti (matematika). 2. Ilmu perbintangan (astronomi) 3. Ilmu alam (fisika) 4. Ilmu kimia. 5. Ilmu hayat (fisiologi atau biologi) 6. Fisika sosial (sosiologi).
  • 11. Karl Raimun Popper Pandangan Jurgen Habermas tentang klasifikasi ilmu pengetahuan sangat terkait dengan sifat dan jenis ilmu, pengetahuan yang dihasilkan, akses kepada realitas, dan tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Sedangkan Ignas Kleden menunjukkan bahwa pandangan Habermas tentang tiga kegiatan utama yang langsung mempengaruhi dan menentukan bentuk tindakan dan bentuk pengetahuan manusia, yaitu kerja, komunikasi, dan kekuasaan. Thomas S. Khun Thomas S. Kuhn berpendapat bahwa perkembangan atau kemajuan ilmiah bersifat revolusioner, bukan kumulatif sebagaimana anggapan sebelumnya. Revolusi ilmiah itu pertama-tama menyentu h wilayah paradigma, yaitu cara pandang terhadap dunia dan cara kerja paradigma terjadinya revolusi ilmiah : 1. Paradigma ini membimbing dan mengarahkan aktivitas ilmiah dalam masa ilmu normal (normal science). 2. Menumpuknya anomali menimbulkan krisis kepercayaan dari para ilmuwan terhadap paradigma 3. Para ilmuwan bisa kembali lagi pada cara -cara ilmiah yang sama dengan memperluas dan mengembangkan suatu paradigma tandingan yang dipandang bisa memecahkan masalah dan membimbing aktivitas ilmiah berikutnya