SlideShare a Scribd company logo
1 of 63
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Semester 02
Kegiatan Belajar V
Mikrobiologi
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
Prodi Keperawatan
Dr. Padoli, SKp,M.Kes
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Parvovirus_infection_-_cropped_1_-_very_high_mag.jpg
Patogenesis
Mikroorganisme
http://rai.hostbeak.com/wp-content/uploads/2013/03/immune_system_rev-868x1024.jpg
Patogen Patogen adalah organisme yang menyebabkan
penyakit pada organisme lain. Untuk dapat
menyebabkan penyaki, mikroorganisme patogen
harus dapat masuk ke tubuh inang. Kemampuan
patogen untuk menyebabkan penyakit disebut
patogenesitas
http://dooktor.pl/wp-content/uploads/2013/04/Ax5oQR1Or26PS497b2yv6HrHt55002.jpg
VirulensiMikroorganisme
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/d6/EMpylori.jpg
Mikroorganisme patogen memperoleh akses
memasuki tubuh inang melalui perlekatan pada
permukaan mukosa inang. Perlekatan antara
molekul permukaan patogen disebut adhesin atau
ligan.
Virulensi
Mikroorga
nisme
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/81/A-Structural-Model-for-Binding-of-the-Serine-Rich-Repeat-Adhesin-GspB-to-Host-Carbohydrate-Receptors-
ppat.1002112.s005.ogv/1280px--A-Structural-Model-for-Binding-of-the-Serine-Rich-Repeat-Adhesin-GspB-to-Host-Carbohydrate-Receptors-ppat.1002112.s005.ogv.jpg
Leukosidin diproduksi oleh beberapa bakteri seperti
Streptococcus dan Staphylococcus, dapat
menghancurkan neutrofil yang sangat aktif pada
proses fagositosis. Hemolisin adalah enzim bakteri
yang dihasilkan oleh Staphylococcus, Clostridium
perfringens, dan Streptococcus menyebabkan lisis
eritrosit. Streptolisin merupakan hemolisis dari
Streptococcus.
Virulensi
Mikroorga
nisme
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/68/Staphylococcus_aureus,_50,000x,_USDA,_ARS,_EMU.jpg
Virulensi mikroorganisme patogen juga ditentukan
oleh produksi toksin, yaitu substansi racun yang
dihasilkan mikroorganisme tertentu
Toksin
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/40/Diphtheria_toxin_1DDT.png
Toksin ini diproduksi oleh bakteri sebagai bagian dari
proses pertumbuhan dan metabolismenya, dan
dilepaskan ke lingkungan sekitar. Sebagian besar
bakteri penghasil eksotoksin adalah bakteri Gram
positif.
Toksin
http://www.masaav.org/onlineResources/gramStain/CLOSTRID.JPG
Eksotoksin. Eksotoksin merupakan protein toksin
yang tidak tahan panas dan bersifat antigenik yang
menginduksi pembentukan antibodi
Toksin
http://classconnection.s3.amazonaws.com/54821/flashcards/771048/jpg/snapshot-2010-12-15-21-44-35.jpg
Endotoksin. Endotoksin dihasilkan oleh bakteri Gram
negatif patogen maupun nonpatogen selama masa
pertumbuhannya maupun pada saat sel lisis. Toksin ini
merupakan bagian membran luar bakteri Gram
negatif yang tersusun atas lapisan lipopolisakarida
(LPS).
Toksin
http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh27-4/images/wheeler1.gif
Pengertian Infeksi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b4/SalmonellaNIAID.jpg
Infeksi adalah masuk dan berkembang biaknya suatu
organisme (agen infeksius dalam tubuh penjamu
(host). Suatu agen infeksius (patogen) belum tentu
menyebabkan infeksi pada manusia.
Infeksi
http://www.mpg.de/5801142/zoom.jpg
Beberapa bakteri yang beradaptasi sebagai patogen
pada manusia, menyebabkan infeksi subklinis,
misalnya Mycobacterium tuberculosisInfeksi
Ciri-Ciri timbulnya
1
http://stateschronicle.com/wp-content/uploads/2013/09/Mycobacterium_tuberculosis_14313982_1.jpg
Bakteri yang merupakan flora normal memiliki
virulensi ekstra yang membuatnya bersifat patogenik,
misalnya Escherichia coli.Infeksi
Ciri-Ciri timbulnya
2
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bc/E_coli_at_10000x,_original.jpg
Bakteri dari flora normal menyebabkan penyakit ketika
mencapai organ dalam melalui trauma atau peralatan
bedah, misalnya Stpahylococcus epidermidis.Infeksi
Ciri-Ciri timbulnya
3
http://web.uconn.edu/mcbstaff/graf/Student%20presentations/S%20epidermidis/staphepi4.jpg
Pada pasien dengan penurunan sistem imun, banyak
bakteri yang merupakan flora normal dapat
menyebabkan penyakit, terutama bila terpapar pada
organ dalam, misalnya Acinetobacter
Infeksi
Ciri-Ciri timbulnya
4
http://www.bioquell.com/interface/assets/images/content/Pandrug-resistant_Acinetobacter_baumannii_41503816_1.jpg
Rantai Infeksi
http://rai.hostbeak.com/wp-content/uploads/2013/03/immune_system_rev-868x1024.jpg
http://dreamcorner.files.wordpress.com/2010/09/rantai.jpg
v
Adanya organisme patogenik belum memastikan
terjadinya infeksi. Infeksi dapat terjadi dalam suatu
siklus yang tergantung pada elemen: 1) agen
infeksius, 2) tempat untuk pertumbuhan patogen
(reservoir), 3) jalur keluar dari reservoir, 4) Jenis
penularan, 5) jalur masuk ke tubuh penjamu (host)
dan 6) kerentanan host.
Rantai
Infeksi
http://nationalgeographic.co.id/media/daily/640/0/201212211525190/b/streptokokus.jpg
v
http://www.leishrisk.net/Leishrisk/UserFiles/Image/sand%20fly.jpg
Agen Infeksius. Agen penyebab penyakit infeksi pada
dasarnya adalah mikroorganisme yakni bakteri, virus,
jamur, protozoa dan parasit lainnya
Rantai
Infeksi
v
Reservoir. Reservoir adalah suatu tempat dimana
patogen dapat bertahan hidup, tetapi belum tentu
dapat berkembang biak. Contoh : virus hepatitis A
bertahan hidup dalam kerang laut, tetapi tidak dapat
berkembang biak; pseudomonas dapat bertahan
hidup dan berkembang biak dalam reservoir nebulizer
Rantai
Infeksi
http://www.pseudomonas.com/images/paeruginosa.jpg
Jalan keluar (Port Exit) Setelah mikroorganisme
menemukan tempat untuk tumbuh dan berkembang
biak, mikroorganisme harus menemukan jalan keluar
jika akan masuk ke host lain dan menyebabkan
penyakit
Rantai
Infeksi
http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2012/03/24/article-0-12514D4F000005DC-790_468x571.jpg
v
Jalur masuk mikroorganisme (port d’entry).
Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh
inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui
kulit, membran mukosa , dan rute parenteral
Rantai
Infeksi
http://4.bp.blogspot.com/-paNvjYfUcWQ/TwNDBvgJn0I/AAAAAAAAAFU/Xz4-6s480GE/s1600/bacteriofago-atacando-a-e-coli-fuente-edtotal-com.jpg
Pengendalian Infeksi dan
Infeksi Nosokimal
http://www.lytnyc.com/wp-content/uploads/2013/08/Immune-System.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-8rET4O1MpRU/TcSTBgIe4JI/AAAAAAAABBw/LknVXR74sxA/s1600/DSC04580.JPG
Faktor sosial dan lingkungan. Perbaikan kondisi
sosial dan lingkungan dapat mengurangi infeksi,
contoh perbaikan sanitasi mengrangi resiko penyakit
diare dan perumahan yang lebih baik mengurangi
penyebaran tuberkulosis
Pengendalian Infeksi
dan Infeksi Nosokimal
http://directorsblog.health.azdhs.gov/wp-content/uploads/2013/06/wash-hands.jpg
Infeksi yang berhubungan dengan pelayanan
kesehatan biasanya disebut infeksi nosocomial. Infeksi
ini dapat terjadi sebagai hasil prosedur yang invasif,
pemakaaian antibiotik, adanya organisme yang resisten
dengan berbagai obat, dan pelanggaran dalam kegiatan
pencegahan dan kontrol infeksi.
Pengendalian Infeksi
dan Infeksi Nosokimal
Pasien yang terinfeksi harus diisolasi (isolasi sumber)
dan dilakukan untuk memutukan rantai penularan.
Beberapa jenis isolasi yaitu : isolasi luka dan enterik ,
isolasi pernapasan, isolasi ketat dan isolasi perlindungan.
Pengendalian Infeksi
dan Infeksi Nosokimal
1
http://ww1.prweb.com/prfiles/2005/12/29/327078/LifeIslandHCRatMountSinaiHospital.jpg
Sterilisasi menginaktivasi semua organisme infeksius dan
dieroleh melalui proses dengan autoklaf atau iradiasi,
terhadap alat-alat pelayanan kesehatan.
Pengendalian Infeksi
dan Infeksi Nosokimal
2
http://image.made-in-china.com/2f0j00sBPEpihdLCkS/En-13060-Class-B-Autoclave-STE-23L-Z-.jpg
Bermacam-macam penyakit infeksi dapat dikendalikan
melalui vaksinasi (misalnya polio da difteri).
Pengendalian Infeksi
dan Infeksi Nosokimal
3
http://rumahabdullah.files.wordpress.com/2013/05/vaccine-mercury.jpg
Antibiotik
http://zena.blic.rs/data/images/2009-10-29/3212_antibiotik-foto-Dreamstime.jpg?ver=1256819120
Pada awalnya istilah yang digunaan adalah antibiosis
yang berarti substansi yang dapat menghambat
pertumbuhan organisme hidup yang lain dan berasal
dari mikroorganisme
Antibiotik
http://www.myhousecallmd.com/wp-content/uploads/2010/06/Pill_bottle_and_pills.jpg
Berdasarkan spektrum atau kisaran kerjanya antibiotik
dibedakan menjadi antibiotik berspektrum sempit
(narrow spectrum) dan antibiotik berspektrum luas
(broad spectrum).
Antibiotik
http://www.drozfans.com/wp-content/uploads/2013/03/antibiotics1.jpg
Antibiotik berspektrum sempit hanya
mampu menghambat segolongan jenis
bakteri saja, contohnya hanya mampu
menghambat atau membunuh bakteri
gram negatif saja atau Gram positif saja.
Sedangkan antibiotik berspektrum luas
dapat menghambat atau membunuh
bakteri Gram positif dan Gram negatif.
Antibiotik
Semakin tinggi penggunaan antibiotik, semakin tinggi
pula tekanan selektif proses evolusi dan proliferasi
strain mikroorganisme yang bersifat resisten.
Mikroorganisme patogen yang resisten terhadap
antibiotik sangat sulit dieliminasi selama proses infeksi,
dan infeksi oleh beberapa strain bakteri dapat
berakibat letal (kematian).
Antibiotik
http://static.dnaindia.com/images/cache/1779430.jpg
Resistensi primer (bawaan) merupakan resistensi yang
menjadi sifat alami mikroorganisme, misalnya adanya
enzim pengurai antibiotik pada mikroorganisme,
sehingga secara alami mikroorganisme dapat
menguraikan antibiotik
Antibiotik
http://www.scq.ubc.ca/wp-content/uploads/2006/08/ResistanceMechanisms.gif
Resistensi Sekunder. Mekanisme resistensi sekunder
(dapatan) diperoleh akibat kontak yang lama dengan
agen antimikroba dalam waktu yang cukup lama
dengan frekuensi tinggi sehingga memungkinkan
terjadinya mutasi pada mikroorganisme
Antibiotik
http://phages.org/wp-content/uploads/2013/07/Phage-Therapy.jpg
Resistensi episomal disebabkan oleh faktor genetik di
luar kromosom. Beberapa bakteri memiliki faktor R
pada plasmidnya yang dapat menular pada bakteri
lainnya yang memiliki kaitan spesies melalui kontak sel
secara konjugasi maupun transduksi.
Antibiotik
http://www.crmplus.us/wp-content/uploads/2012/12/antibiotik.jpg
http://directorsblog.health.azdhs.gov/wp-content/uploads/2013/06/wash-hands.jpg
Sterilisasi
Desinfeksi
Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses
penghilangan semua bentuk kehidupan mikroba,
termasuk bakteri, virus, mikroplasma dan spora yang
terdapat pada/di dalam suatu benda
Sterilisasi
http://dent.osu.edu/sterilization/images/test%20tube%20color.jpg
Metode sterlisasi dibagi menjadi dua, yaitu metode
fisik dan metode kimia. Metode sterilisasi kimia
dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia,
sedangkan metode sterilisasi fisik dapat dilakukan
dengan cara panas baik panas kering maupun panas
basah, radiasi dan filtrasi
Sterilisasi
http://image.made-in-china.com/2f0j00dSnEjhwyeTkm/Medical-Packing-Bags-Pouches-Sterile-Bags-Pouches-Sterilization-Bags-Pouches.jpg
http://4.bp.blogspot.com/_4Pn_oI6Jbrg/TTamXeBov7I/AAAAAAAAAzI/_SeceGfnH7k/s1600/ibspr123-image.jpg
Sterilisasi panas kering berfungsi untuk mematikan
organisme dengan cara mengoksidasi komponen sel
ataupun mendenaturasi enzim. Metode ini tidak dapat
digunakan untuk bahan yang terbuat dari karet atau
plastik
Sterilisasi
Panas Kering
Sterilisasi panas basah menggunakan di atas 100oC
dilakukan uap yaitu menggunakan autoklaf, alat serupa
pressure cooker dengan pengatur tekanan dan
pengaman
Sterilisasi
Panas Kering
http://4.bp.blogspot.com/_4Pn_oI6Jbrg/TTamXeBov7I/AAAAAAAAAzI/_SeceGfnH7k/s1600/ibspr123-image.jpg
http://image.made-in-china.com/2f0j00sBPEpihdLCkS/En-13060-Class-B-Autoclave-STE-23L-Z-.jpg
Proses sterilisasi dengan autoklaf ini dapat membunuh
mikroorganisme dengan cara mendenaturasi atau
mengkoagulasi protein pada enzim dan membran sel
mikroorganisme
Sterilisasi
Panas Kering
Etilen oksida. Setelah tahap pengangkatan udara
menggunakan vakum, sterilisasi dicapai dengan gas
etilen oksida dalam kondisi kelembaban, suhu, waktu
dan konsentrasi gas yang terkendali.
Sterilisasi
Suhu Rendah
http://4.bp.blogspot.com/-icdfUj9beUc/UR9cgimgGJI/AAAAAAAAAEY/ADiBE5zxbvI/s1600/ETO+Sterilizer+manufacturer+india.jpg
Hidrogen peroksida plasma. Setelah penghapusan
udara oleh vakum sangat dalam dan tahap plasma,
sterilisasi dicapai melalui generasi uap hidrogen
peroksida plasma dalam beban dengan eksitasi radio
frekuensi.
Sterilisasi
Suhu Rendah
http://upload.ecvv.com/upload/Product/20114/China_Hydrogen_Peroxide_Low_Temperature_Plasma_Sterilizer2011421427379.jpg
Asam perasetat. Asam perasetat, atau asam
peroxyacetic, dalam konsentrasi rendah ditAndai
dengan tindakan yang sangat cepat terhadap semua
mikroorganisme termasuk spora bakteri
Sterilisasi
Suhu Rendah
http://cfnewsads.thomasnet.com/images/large/576/576848.jpg
Karena disemua tempat itu terdapat kuman2X, maka
dilakukan sterilisasi udara dan biasanya dilakukan di
tempat-tempat khusus. Misalnya: di kamar operasi,
kamar isolasi, dsb. udaranya harus steril. Hal ini dapat
dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization)
yang memakai radiasi ultraviolet
Sterilisasi
Dengan Radiasi
http://image.made-in-china.com/2f0j00gvCtefVdfHcm/UV-Sterilizer-VGUV-KD02-.jpg
Metode sterilisasi dengan penyaringan digunakan
untuk bahan yang sensitif terhadap panas, bahan-
bahan berbentuk cairan misalnya enzim. Filtrasi cairan
secara luas hanya digunakan dalam produksi obat-
obatan atau pada sistem irigasi dalam ruang operasi,
maupun dalam perawatan medik lainnya yang
membutuhkan adanya cairan steril.
Sterilisasi
Dengan Filtrasi
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c5/2003-12-03-Heissluft-Sterilisator.JPG
Desinfeksi adalah suatu yang dimaksudkan untuk
secara signifikan mengurangi jumlah mikroorganisme
patogen pada instrumen dengan menghilangkan dan /
atau membunuh patogen. Spora bakteri tidak selalu
dibunuh oleh desinfeksi, namun jumlah mereka dapat
dikurangi sebagai akibat dari proses pembersihan
Desinfeksi
http://idsint.net/wp-content/uploads/2011/02/IMG_0898.jpg
Jumlah atau beban mikroorganisme yang ada pada
barang yang akan didesinfeksi
Desinfeksi
Efektifitas 1
http://peternakan.gunungkidulkab.go.id/img_galeri/717034DSC00095.JPG
http://peternakan.gunungkidulkab.go.id/img_galeri/717034DSC00095.JPG
Kerja biosidal dari proses desinfektan atau desinfektan
(kimia konsentrasi, pH, suhu, kualitas air, kelembaban)
Desinfeksi
Efektifitas 2
http://peternakan.gunungkidulkab.go.id/img_galeri/717034DSC00095.JPG
Lama paran atau kontak yang efektif antara agen
biosida dan mikroorganisme (kehadiran dari celah-
celah, lumens, engsel)
Desinfeksi
Efektifitas 3
http://peternakan.gunungkidulkab.go.id/img_galeri/717034DSC00095.JPG
Agen biosida dan aparatus yang sesuai untuk item
yang didesinfeksi
Desinfeksi
Efektifitas 4
Pemanasan. Desinfeksi panas mencapai desinfeksi tingkat
tinggi ketika permukaan benda/alat kontak dengan air panas
untuk jangka waktu yang tepat
70oC selama 100 menit, atau 75oC selama 30 menit, atau 80oC
selama 10 menit, atau 90oC selama 1 menit.
Desinfeksi
Termal
Cara
http://en.clipdealer.com/preview/image/002/596/356/previews/21--2596356-Water%20Boiling%20Whistling%20Glass%20Kettle%20Slow%20Motion%2024P.jpg
Disinfeksi kimia adalah pemberian agen kimia cair
untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme
patogen, dengan pengecualian spora bakteri, pada
benda mati atau permukaan benda. Beberapa contoh
alat yang didesinfeksi secara kimiawi adalah : Peralatan
endoskopi yang tak dapat disterilkan, permukaan
lingkungan, alat akses intravena, pelestarian spesimen
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://2.bp.blogspot.com/_oUY7DKVMJVo/S-wZopHh_OI/AAAAAAAAEYY/neRkNel29JA/s1600/disinfecting_group_1.jpg
Fenol (asam karboksilat). Fenol digunakan secara luas
sebagai desinfektan dan antiseptik. Golongan fenol
diketahui memiliki aktivitas antimikrobial yang bersifat
bakterisidal namun tidak bersifat sporisidal. Efektifitas
fenol sebagai desinfektan pada konsentrasi 2 -5%
dengan mendenaturasi protein dan merusak membran
sel bakteri serta aktif pada pH asam
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bd/Phenol_2_grams.jpg
Bisfenol adalah senyawa turunan fenol. Contoh
bisfenol adalah hexachlorophene merupakan bahan
lotion Hisohex, digunakan sebagai prosedur kontrol
mikroba pada tindakan pembehadan di rumah sakit
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://bisphenol-a.biz/files/2013/01/bisphenol.jpg
Biguanidin, contohnya klorheksidin, memiliki kisaran
aktivitas yang luas dan digunakan dalam kontrol
mikroorganisme pada kulit dan membran mukosa.
Kombinasi klorheksidin dengan detergen atau alkohol
banyak diaplikasikan untuk kebersihan kulit dan
tangan pasien dan tim medis menjelang tindakan
operasi
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://www.otcistanbulilac.com.tr/upload_product/b_1333553684-588222682477.jpg
Halogen terutama iodin dan klorin merupakan
antimikroba yang cukup efektif. Iodin (I) adalah
antiseptik tertua dan paling efektif terhadap banyak
jenis bakteri, endospora, fungi dan beberapa virus.
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7c/Iod_kristall.jpg
Klorin (sodium hipoklorit). Natrium hipoklorit memiliki
aktivitas antimikroba spektrum luas, namun tidak aktif
dalam kehadiran materi organik. Kemampuan
germcidalnya disebabkan oleh asam hipoklorit yang
terbentu saat klorin ditambahkan air.
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://www.tingstad.se/products/600x600/1062868.jpg
Alkohol. Alkohol (etil dan isopropil alkohol)
merupakan bakterisida yang cepat, tuberculocidal,
fungisida dan membasmi virus, tapi tidak sporicidal.
Mereka mendenaturasi protein melalui dehidrasi.
Konsentrasi optimum adalah 60-90% volume
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://cn1.kaboodle.com/hi/img/c/0/0/2e/b/AAAADFsDrYAAAAAAAC6z8A.jpg?v=1233567814000
Perak. Perak digunakan sebagai antiseptik pada
larutan perak nitrat 1%. Kombinasi perak dengan
sulfadiazin (silver-sulvadiazin) umum digunakan dalam
obat krim untuk luka bakar.
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
https://www.mountainside-medical.com/product_images/uploaded_images/SilverSulfaCream.jpg
Aldehid, merupakan antimikroba yang paling efektif.
Dua contoh aldehide adalah formaldehid dan
glutaraldehid. Formaldehida konsentrasi 2% diketahui
paling efektif. Formal dehid 8% dan glutaral dehid 4%
menginaktivasi hampir semua jenis mikroorganisme.
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://2.bp.blogspot.com/-aqzAHTZs4FU/UjGMQXOubMI/AAAAAAAAVIc/kKkYQtmqIfo/s1600/Oksidasi-alkohol-primer-1292013.jpg
Glutaraldehyde relatif kurang bersifat iritasi. Larutan
2% glutaraldehid (Cidex), glutaraldehid bersifat
bakterisidal, tuberkuloisidal dan virusidal dalam waktu
10 menit dan bersifat spoisidal dalam waktu 3 – 10 jam
Desinfeksi
Kimiawi
Cara
http://amaxsupply.com/shop/images/BM28Plus.jpg

More Related Content

What's hot

Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiWarnet Raha
 
Patologi Infeksi.pdf
Patologi Infeksi.pdfPatologi Infeksi.pdf
Patologi Infeksi.pdf3guna
 
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)Vina Widya Putri
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTqurratuakyun
 
infeksi oportunistik.ppt
infeksi oportunistik.pptinfeksi oportunistik.ppt
infeksi oportunistik.pptAisyahFitriani7
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi pjj_kemenkes
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiFarida Sihotang
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. ari saputra
 
Konsep dasar mikrobiologi
Konsep dasar mikrobiologiKonsep dasar mikrobiologi
Konsep dasar mikrobiologiNunung Ayu Novi
 
Tuberkulosis - Leaflet Promosi Kesehatan
Tuberkulosis - Leaflet Promosi KesehatanTuberkulosis - Leaflet Promosi Kesehatan
Tuberkulosis - Leaflet Promosi KesehatanEncepal Cere
 
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi KlinikPedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi KlinikAlat Alat Laboratorium [dot] com
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanIqbal Agung
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPatriciaGitaNaully
 

What's hot (20)

Proses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksiProses terjadinya infeksi
Proses terjadinya infeksi
 
Patologi Infeksi.pdf
Patologi Infeksi.pdfPatologi Infeksi.pdf
Patologi Infeksi.pdf
 
Slide sifilis
Slide sifilisSlide sifilis
Slide sifilis
 
Konsep dasar virologi
Konsep dasar virologiKonsep dasar virologi
Konsep dasar virologi
 
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
Laporan Tutorial (Bakteri, Infeksi dan Inflamasi)
 
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPTKehamilan dengan HIV/AIDS PPT
Kehamilan dengan HIV/AIDS PPT
 
infeksi oportunistik.ppt
infeksi oportunistik.pptinfeksi oportunistik.ppt
infeksi oportunistik.ppt
 
Tutor anthrax
Tutor anthraxTutor anthrax
Tutor anthrax
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Dasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologiDasar dasar parasitologi
Dasar dasar parasitologi
 
Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas. Makalah hipersensitivitas.
Makalah hipersensitivitas.
 
Konsep dasar mikrobiologi
Konsep dasar mikrobiologiKonsep dasar mikrobiologi
Konsep dasar mikrobiologi
 
Rkk22
Rkk22Rkk22
Rkk22
 
Tuberkulosis - Leaflet Promosi Kesehatan
Tuberkulosis - Leaflet Promosi KesehatanTuberkulosis - Leaflet Promosi Kesehatan
Tuberkulosis - Leaflet Promosi Kesehatan
 
Vaksin
VaksinVaksin
Vaksin
 
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi KlinikPedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Nematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringanNematoda darah dan jaringan
Nematoda darah dan jaringan
 
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode ImunokromatografiPemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HIV dan Anti-T. pallidum Metode Imunokromatografi
 
Konsep infeksi
Konsep infeksiKonsep infeksi
Konsep infeksi
 

Viewers also liked

ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANpjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan pjj_kemenkes
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetanpjj_kemenkes
 
Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksipjj_kemenkes
 

Viewers also liked (11)

Kb 5
Kb 5Kb 5
Kb 5
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATANETIKA PROFESI KEPERAWATAN
ETIKA PROFESI KEPERAWATAN
 
Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1Modul 3 kb 1
Modul 3 kb 1
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Akibat Radang Saluran Pencernaan
 
Modul 3
Modul 3Modul 3
Modul 3
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan KesehetanDokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
Dokumentasi Keperawatan pada Tatanan Pelayanan Kesehetan
 
Kb 3
Kb 3Kb 3
Kb 3
 
Pencegahan Infeksi
Pencegahan InfeksiPencegahan Infeksi
Pencegahan Infeksi
 

Similar to Pncegahan dan Pengendalian Infeksi

Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologipjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)pjj_kemenkes
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatansiakadurban
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi pjj_kemenkes
 
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaAan Trainstation
 
KB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular SeksualKB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular Seksualpjj_kemenkes
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialHetty Astri
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Internapjj_kemenkes
 
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) pjj_kemenkes
 
Pengantar Mikrobiologi
 Pengantar Mikrobiologi   Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi pjj_kemenkes
 

Similar to Pncegahan dan Pengendalian Infeksi (20)

Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5Modul 1 kb 5
Modul 1 kb 5
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Virologi
VirologiVirologi
Virologi
 
Modul 8 biologi kb 2
Modul 8 biologi kb 2Modul 8 biologi kb 2
Modul 8 biologi kb 2
 
Modul 1 kb 4
Modul 1 kb 4Modul 1 kb 4
Modul 1 kb 4
 
Modul 2 kb 4.1
Modul 2 kb 4.1Modul 2 kb 4.1
Modul 2 kb 4.1
 
Imunologi
 Imunologi Imunologi
Imunologi
 
Entomologi dan Mikologi
 Entomologi dan Mikologi Entomologi dan Mikologi
Entomologi dan Mikologi
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan  Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Peradangan Pada Mata (Konjungtivitis)
 
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatankonsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
konsep infeksi keselamatan dan kenyamanan - d3 keperawatan
 
Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi Pengantar Parasitologi
Pengantar Parasitologi
 
Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1Modul 2 kb 1
Modul 2 kb 1
 
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerjaKebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
Kebutuhan keselamatan dan keamanan kerja
 
KB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular SeksualKB 3 Penyakit Menular Seksual
KB 3 Penyakit Menular Seksual
 
Infeksi Nosokomial
Infeksi NosokomialInfeksi Nosokomial
Infeksi Nosokomial
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs) Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
Infeksi Nosokomial atau Healthcare Associated Infections (HAIs)
 
Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1Modul 4 kb 1
Modul 4 kb 1
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
Pengantar Mikrobiologi
 Pengantar Mikrobiologi   Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaSABDA
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfcicovendra
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxshafiraramadhani9
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptxwongcp2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 

Recently uploaded (20)

Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 TesalonikaMateri Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
Materi Kelas Online Ministry Learning Center - Bedah Kitab 1 Tesalonika
 
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdfMA Kelas XII  Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
MA Kelas XII Bab 1 materi musik mkontemnporerFase F.pdf
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptxMateri Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
Materi Lingkaran kelas 6 terlengkap.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptxTeknik Menjawab Kertas P.Moral SPM  2024.pptx
Teknik Menjawab Kertas P.Moral SPM 2024.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 

Pncegahan dan Pengendalian Infeksi

  • 1. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Semester 02 Kegiatan Belajar V Mikrobiologi Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Jakarta 2013 Prodi Keperawatan Dr. Padoli, SKp,M.Kes http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Parvovirus_infection_-_cropped_1_-_very_high_mag.jpg
  • 3. Patogen Patogen adalah organisme yang menyebabkan penyakit pada organisme lain. Untuk dapat menyebabkan penyaki, mikroorganisme patogen harus dapat masuk ke tubuh inang. Kemampuan patogen untuk menyebabkan penyakit disebut patogenesitas http://dooktor.pl/wp-content/uploads/2013/04/Ax5oQR1Or26PS497b2yv6HrHt55002.jpg
  • 5. Mikroorganisme patogen memperoleh akses memasuki tubuh inang melalui perlekatan pada permukaan mukosa inang. Perlekatan antara molekul permukaan patogen disebut adhesin atau ligan. Virulensi Mikroorga nisme http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/8/81/A-Structural-Model-for-Binding-of-the-Serine-Rich-Repeat-Adhesin-GspB-to-Host-Carbohydrate-Receptors- ppat.1002112.s005.ogv/1280px--A-Structural-Model-for-Binding-of-the-Serine-Rich-Repeat-Adhesin-GspB-to-Host-Carbohydrate-Receptors-ppat.1002112.s005.ogv.jpg
  • 6. Leukosidin diproduksi oleh beberapa bakteri seperti Streptococcus dan Staphylococcus, dapat menghancurkan neutrofil yang sangat aktif pada proses fagositosis. Hemolisin adalah enzim bakteri yang dihasilkan oleh Staphylococcus, Clostridium perfringens, dan Streptococcus menyebabkan lisis eritrosit. Streptolisin merupakan hemolisis dari Streptococcus. Virulensi Mikroorga nisme http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/68/Staphylococcus_aureus,_50,000x,_USDA,_ARS,_EMU.jpg
  • 7. Virulensi mikroorganisme patogen juga ditentukan oleh produksi toksin, yaitu substansi racun yang dihasilkan mikroorganisme tertentu Toksin http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/4/40/Diphtheria_toxin_1DDT.png
  • 8. Toksin ini diproduksi oleh bakteri sebagai bagian dari proses pertumbuhan dan metabolismenya, dan dilepaskan ke lingkungan sekitar. Sebagian besar bakteri penghasil eksotoksin adalah bakteri Gram positif. Toksin http://www.masaav.org/onlineResources/gramStain/CLOSTRID.JPG
  • 9. Eksotoksin. Eksotoksin merupakan protein toksin yang tidak tahan panas dan bersifat antigenik yang menginduksi pembentukan antibodi Toksin http://classconnection.s3.amazonaws.com/54821/flashcards/771048/jpg/snapshot-2010-12-15-21-44-35.jpg
  • 10. Endotoksin. Endotoksin dihasilkan oleh bakteri Gram negatif patogen maupun nonpatogen selama masa pertumbuhannya maupun pada saat sel lisis. Toksin ini merupakan bagian membran luar bakteri Gram negatif yang tersusun atas lapisan lipopolisakarida (LPS). Toksin http://pubs.niaaa.nih.gov/publications/arh27-4/images/wheeler1.gif
  • 12. Infeksi adalah masuk dan berkembang biaknya suatu organisme (agen infeksius dalam tubuh penjamu (host). Suatu agen infeksius (patogen) belum tentu menyebabkan infeksi pada manusia. Infeksi http://www.mpg.de/5801142/zoom.jpg
  • 13. Beberapa bakteri yang beradaptasi sebagai patogen pada manusia, menyebabkan infeksi subklinis, misalnya Mycobacterium tuberculosisInfeksi Ciri-Ciri timbulnya 1 http://stateschronicle.com/wp-content/uploads/2013/09/Mycobacterium_tuberculosis_14313982_1.jpg
  • 14. Bakteri yang merupakan flora normal memiliki virulensi ekstra yang membuatnya bersifat patogenik, misalnya Escherichia coli.Infeksi Ciri-Ciri timbulnya 2 http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bc/E_coli_at_10000x,_original.jpg
  • 15. Bakteri dari flora normal menyebabkan penyakit ketika mencapai organ dalam melalui trauma atau peralatan bedah, misalnya Stpahylococcus epidermidis.Infeksi Ciri-Ciri timbulnya 3 http://web.uconn.edu/mcbstaff/graf/Student%20presentations/S%20epidermidis/staphepi4.jpg
  • 16. Pada pasien dengan penurunan sistem imun, banyak bakteri yang merupakan flora normal dapat menyebabkan penyakit, terutama bila terpapar pada organ dalam, misalnya Acinetobacter Infeksi Ciri-Ciri timbulnya 4 http://www.bioquell.com/interface/assets/images/content/Pandrug-resistant_Acinetobacter_baumannii_41503816_1.jpg
  • 18. v Adanya organisme patogenik belum memastikan terjadinya infeksi. Infeksi dapat terjadi dalam suatu siklus yang tergantung pada elemen: 1) agen infeksius, 2) tempat untuk pertumbuhan patogen (reservoir), 3) jalur keluar dari reservoir, 4) Jenis penularan, 5) jalur masuk ke tubuh penjamu (host) dan 6) kerentanan host. Rantai Infeksi http://nationalgeographic.co.id/media/daily/640/0/201212211525190/b/streptokokus.jpg
  • 19. v http://www.leishrisk.net/Leishrisk/UserFiles/Image/sand%20fly.jpg Agen Infeksius. Agen penyebab penyakit infeksi pada dasarnya adalah mikroorganisme yakni bakteri, virus, jamur, protozoa dan parasit lainnya Rantai Infeksi
  • 20. v Reservoir. Reservoir adalah suatu tempat dimana patogen dapat bertahan hidup, tetapi belum tentu dapat berkembang biak. Contoh : virus hepatitis A bertahan hidup dalam kerang laut, tetapi tidak dapat berkembang biak; pseudomonas dapat bertahan hidup dan berkembang biak dalam reservoir nebulizer Rantai Infeksi http://www.pseudomonas.com/images/paeruginosa.jpg
  • 21. Jalan keluar (Port Exit) Setelah mikroorganisme menemukan tempat untuk tumbuh dan berkembang biak, mikroorganisme harus menemukan jalan keluar jika akan masuk ke host lain dan menyebabkan penyakit Rantai Infeksi http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2012/03/24/article-0-12514D4F000005DC-790_468x571.jpg
  • 22. v Jalur masuk mikroorganisme (port d’entry). Mikroorganisme patogen dapat memasuki tubuh inang melalui berbagai macam jalan, misalnya melalui kulit, membran mukosa , dan rute parenteral Rantai Infeksi http://4.bp.blogspot.com/-paNvjYfUcWQ/TwNDBvgJn0I/AAAAAAAAAFU/Xz4-6s480GE/s1600/bacteriofago-atacando-a-e-coli-fuente-edtotal-com.jpg
  • 23. Pengendalian Infeksi dan Infeksi Nosokimal http://www.lytnyc.com/wp-content/uploads/2013/08/Immune-System.jpg
  • 24. http://4.bp.blogspot.com/-8rET4O1MpRU/TcSTBgIe4JI/AAAAAAAABBw/LknVXR74sxA/s1600/DSC04580.JPG Faktor sosial dan lingkungan. Perbaikan kondisi sosial dan lingkungan dapat mengurangi infeksi, contoh perbaikan sanitasi mengrangi resiko penyakit diare dan perumahan yang lebih baik mengurangi penyebaran tuberkulosis Pengendalian Infeksi dan Infeksi Nosokimal
  • 25. http://directorsblog.health.azdhs.gov/wp-content/uploads/2013/06/wash-hands.jpg Infeksi yang berhubungan dengan pelayanan kesehatan biasanya disebut infeksi nosocomial. Infeksi ini dapat terjadi sebagai hasil prosedur yang invasif, pemakaaian antibiotik, adanya organisme yang resisten dengan berbagai obat, dan pelanggaran dalam kegiatan pencegahan dan kontrol infeksi. Pengendalian Infeksi dan Infeksi Nosokimal
  • 26. Pasien yang terinfeksi harus diisolasi (isolasi sumber) dan dilakukan untuk memutukan rantai penularan. Beberapa jenis isolasi yaitu : isolasi luka dan enterik , isolasi pernapasan, isolasi ketat dan isolasi perlindungan. Pengendalian Infeksi dan Infeksi Nosokimal 1 http://ww1.prweb.com/prfiles/2005/12/29/327078/LifeIslandHCRatMountSinaiHospital.jpg
  • 27. Sterilisasi menginaktivasi semua organisme infeksius dan dieroleh melalui proses dengan autoklaf atau iradiasi, terhadap alat-alat pelayanan kesehatan. Pengendalian Infeksi dan Infeksi Nosokimal 2 http://image.made-in-china.com/2f0j00sBPEpihdLCkS/En-13060-Class-B-Autoclave-STE-23L-Z-.jpg
  • 28. Bermacam-macam penyakit infeksi dapat dikendalikan melalui vaksinasi (misalnya polio da difteri). Pengendalian Infeksi dan Infeksi Nosokimal 3 http://rumahabdullah.files.wordpress.com/2013/05/vaccine-mercury.jpg
  • 30. Pada awalnya istilah yang digunaan adalah antibiosis yang berarti substansi yang dapat menghambat pertumbuhan organisme hidup yang lain dan berasal dari mikroorganisme Antibiotik http://www.myhousecallmd.com/wp-content/uploads/2010/06/Pill_bottle_and_pills.jpg
  • 31. Berdasarkan spektrum atau kisaran kerjanya antibiotik dibedakan menjadi antibiotik berspektrum sempit (narrow spectrum) dan antibiotik berspektrum luas (broad spectrum). Antibiotik http://www.drozfans.com/wp-content/uploads/2013/03/antibiotics1.jpg
  • 32. Antibiotik berspektrum sempit hanya mampu menghambat segolongan jenis bakteri saja, contohnya hanya mampu menghambat atau membunuh bakteri gram negatif saja atau Gram positif saja. Sedangkan antibiotik berspektrum luas dapat menghambat atau membunuh bakteri Gram positif dan Gram negatif. Antibiotik
  • 33. Semakin tinggi penggunaan antibiotik, semakin tinggi pula tekanan selektif proses evolusi dan proliferasi strain mikroorganisme yang bersifat resisten. Mikroorganisme patogen yang resisten terhadap antibiotik sangat sulit dieliminasi selama proses infeksi, dan infeksi oleh beberapa strain bakteri dapat berakibat letal (kematian). Antibiotik http://static.dnaindia.com/images/cache/1779430.jpg
  • 34. Resistensi primer (bawaan) merupakan resistensi yang menjadi sifat alami mikroorganisme, misalnya adanya enzim pengurai antibiotik pada mikroorganisme, sehingga secara alami mikroorganisme dapat menguraikan antibiotik Antibiotik http://www.scq.ubc.ca/wp-content/uploads/2006/08/ResistanceMechanisms.gif
  • 35. Resistensi Sekunder. Mekanisme resistensi sekunder (dapatan) diperoleh akibat kontak yang lama dengan agen antimikroba dalam waktu yang cukup lama dengan frekuensi tinggi sehingga memungkinkan terjadinya mutasi pada mikroorganisme Antibiotik http://phages.org/wp-content/uploads/2013/07/Phage-Therapy.jpg
  • 36. Resistensi episomal disebabkan oleh faktor genetik di luar kromosom. Beberapa bakteri memiliki faktor R pada plasmidnya yang dapat menular pada bakteri lainnya yang memiliki kaitan spesies melalui kontak sel secara konjugasi maupun transduksi. Antibiotik http://www.crmplus.us/wp-content/uploads/2012/12/antibiotik.jpg
  • 38. Sterilisasi dalam mikrobiologi merupakan proses penghilangan semua bentuk kehidupan mikroba, termasuk bakteri, virus, mikroplasma dan spora yang terdapat pada/di dalam suatu benda Sterilisasi http://dent.osu.edu/sterilization/images/test%20tube%20color.jpg
  • 39. Metode sterlisasi dibagi menjadi dua, yaitu metode fisik dan metode kimia. Metode sterilisasi kimia dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan kimia, sedangkan metode sterilisasi fisik dapat dilakukan dengan cara panas baik panas kering maupun panas basah, radiasi dan filtrasi Sterilisasi http://image.made-in-china.com/2f0j00dSnEjhwyeTkm/Medical-Packing-Bags-Pouches-Sterile-Bags-Pouches-Sterilization-Bags-Pouches.jpg
  • 40. http://4.bp.blogspot.com/_4Pn_oI6Jbrg/TTamXeBov7I/AAAAAAAAAzI/_SeceGfnH7k/s1600/ibspr123-image.jpg Sterilisasi panas kering berfungsi untuk mematikan organisme dengan cara mengoksidasi komponen sel ataupun mendenaturasi enzim. Metode ini tidak dapat digunakan untuk bahan yang terbuat dari karet atau plastik Sterilisasi Panas Kering
  • 41. Sterilisasi panas basah menggunakan di atas 100oC dilakukan uap yaitu menggunakan autoklaf, alat serupa pressure cooker dengan pengatur tekanan dan pengaman Sterilisasi Panas Kering http://4.bp.blogspot.com/_4Pn_oI6Jbrg/TTamXeBov7I/AAAAAAAAAzI/_SeceGfnH7k/s1600/ibspr123-image.jpg
  • 42. http://image.made-in-china.com/2f0j00sBPEpihdLCkS/En-13060-Class-B-Autoclave-STE-23L-Z-.jpg Proses sterilisasi dengan autoklaf ini dapat membunuh mikroorganisme dengan cara mendenaturasi atau mengkoagulasi protein pada enzim dan membran sel mikroorganisme Sterilisasi Panas Kering
  • 43. Etilen oksida. Setelah tahap pengangkatan udara menggunakan vakum, sterilisasi dicapai dengan gas etilen oksida dalam kondisi kelembaban, suhu, waktu dan konsentrasi gas yang terkendali. Sterilisasi Suhu Rendah http://4.bp.blogspot.com/-icdfUj9beUc/UR9cgimgGJI/AAAAAAAAAEY/ADiBE5zxbvI/s1600/ETO+Sterilizer+manufacturer+india.jpg
  • 44. Hidrogen peroksida plasma. Setelah penghapusan udara oleh vakum sangat dalam dan tahap plasma, sterilisasi dicapai melalui generasi uap hidrogen peroksida plasma dalam beban dengan eksitasi radio frekuensi. Sterilisasi Suhu Rendah http://upload.ecvv.com/upload/Product/20114/China_Hydrogen_Peroxide_Low_Temperature_Plasma_Sterilizer2011421427379.jpg
  • 45. Asam perasetat. Asam perasetat, atau asam peroxyacetic, dalam konsentrasi rendah ditAndai dengan tindakan yang sangat cepat terhadap semua mikroorganisme termasuk spora bakteri Sterilisasi Suhu Rendah http://cfnewsads.thomasnet.com/images/large/576/576848.jpg
  • 46. Karena disemua tempat itu terdapat kuman2X, maka dilakukan sterilisasi udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus. Misalnya: di kamar operasi, kamar isolasi, dsb. udaranya harus steril. Hal ini dapat dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi ultraviolet Sterilisasi Dengan Radiasi http://image.made-in-china.com/2f0j00gvCtefVdfHcm/UV-Sterilizer-VGUV-KD02-.jpg
  • 47. Metode sterilisasi dengan penyaringan digunakan untuk bahan yang sensitif terhadap panas, bahan- bahan berbentuk cairan misalnya enzim. Filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi obat- obatan atau pada sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam perawatan medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril. Sterilisasi Dengan Filtrasi http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/c/c5/2003-12-03-Heissluft-Sterilisator.JPG
  • 48. Desinfeksi adalah suatu yang dimaksudkan untuk secara signifikan mengurangi jumlah mikroorganisme patogen pada instrumen dengan menghilangkan dan / atau membunuh patogen. Spora bakteri tidak selalu dibunuh oleh desinfeksi, namun jumlah mereka dapat dikurangi sebagai akibat dari proses pembersihan Desinfeksi http://idsint.net/wp-content/uploads/2011/02/IMG_0898.jpg
  • 49. Jumlah atau beban mikroorganisme yang ada pada barang yang akan didesinfeksi Desinfeksi Efektifitas 1 http://peternakan.gunungkidulkab.go.id/img_galeri/717034DSC00095.JPG
  • 50. http://peternakan.gunungkidulkab.go.id/img_galeri/717034DSC00095.JPG Kerja biosidal dari proses desinfektan atau desinfektan (kimia konsentrasi, pH, suhu, kualitas air, kelembaban) Desinfeksi Efektifitas 2
  • 51. http://peternakan.gunungkidulkab.go.id/img_galeri/717034DSC00095.JPG Lama paran atau kontak yang efektif antara agen biosida dan mikroorganisme (kehadiran dari celah- celah, lumens, engsel) Desinfeksi Efektifitas 3
  • 52. http://peternakan.gunungkidulkab.go.id/img_galeri/717034DSC00095.JPG Agen biosida dan aparatus yang sesuai untuk item yang didesinfeksi Desinfeksi Efektifitas 4
  • 53. Pemanasan. Desinfeksi panas mencapai desinfeksi tingkat tinggi ketika permukaan benda/alat kontak dengan air panas untuk jangka waktu yang tepat 70oC selama 100 menit, atau 75oC selama 30 menit, atau 80oC selama 10 menit, atau 90oC selama 1 menit. Desinfeksi Termal Cara http://en.clipdealer.com/preview/image/002/596/356/previews/21--2596356-Water%20Boiling%20Whistling%20Glass%20Kettle%20Slow%20Motion%2024P.jpg
  • 54. Disinfeksi kimia adalah pemberian agen kimia cair untuk menghilangkan sebagian besar mikroorganisme patogen, dengan pengecualian spora bakteri, pada benda mati atau permukaan benda. Beberapa contoh alat yang didesinfeksi secara kimiawi adalah : Peralatan endoskopi yang tak dapat disterilkan, permukaan lingkungan, alat akses intravena, pelestarian spesimen Desinfeksi Kimiawi Cara http://2.bp.blogspot.com/_oUY7DKVMJVo/S-wZopHh_OI/AAAAAAAAEYY/neRkNel29JA/s1600/disinfecting_group_1.jpg
  • 55. Fenol (asam karboksilat). Fenol digunakan secara luas sebagai desinfektan dan antiseptik. Golongan fenol diketahui memiliki aktivitas antimikrobial yang bersifat bakterisidal namun tidak bersifat sporisidal. Efektifitas fenol sebagai desinfektan pada konsentrasi 2 -5% dengan mendenaturasi protein dan merusak membran sel bakteri serta aktif pada pH asam Desinfeksi Kimiawi Cara http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/bd/Phenol_2_grams.jpg
  • 56. Bisfenol adalah senyawa turunan fenol. Contoh bisfenol adalah hexachlorophene merupakan bahan lotion Hisohex, digunakan sebagai prosedur kontrol mikroba pada tindakan pembehadan di rumah sakit Desinfeksi Kimiawi Cara http://bisphenol-a.biz/files/2013/01/bisphenol.jpg
  • 57. Biguanidin, contohnya klorheksidin, memiliki kisaran aktivitas yang luas dan digunakan dalam kontrol mikroorganisme pada kulit dan membran mukosa. Kombinasi klorheksidin dengan detergen atau alkohol banyak diaplikasikan untuk kebersihan kulit dan tangan pasien dan tim medis menjelang tindakan operasi Desinfeksi Kimiawi Cara http://www.otcistanbulilac.com.tr/upload_product/b_1333553684-588222682477.jpg
  • 58. Halogen terutama iodin dan klorin merupakan antimikroba yang cukup efektif. Iodin (I) adalah antiseptik tertua dan paling efektif terhadap banyak jenis bakteri, endospora, fungi dan beberapa virus. Desinfeksi Kimiawi Cara http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/7/7c/Iod_kristall.jpg
  • 59. Klorin (sodium hipoklorit). Natrium hipoklorit memiliki aktivitas antimikroba spektrum luas, namun tidak aktif dalam kehadiran materi organik. Kemampuan germcidalnya disebabkan oleh asam hipoklorit yang terbentu saat klorin ditambahkan air. Desinfeksi Kimiawi Cara http://www.tingstad.se/products/600x600/1062868.jpg
  • 60. Alkohol. Alkohol (etil dan isopropil alkohol) merupakan bakterisida yang cepat, tuberculocidal, fungisida dan membasmi virus, tapi tidak sporicidal. Mereka mendenaturasi protein melalui dehidrasi. Konsentrasi optimum adalah 60-90% volume Desinfeksi Kimiawi Cara http://cn1.kaboodle.com/hi/img/c/0/0/2e/b/AAAADFsDrYAAAAAAAC6z8A.jpg?v=1233567814000
  • 61. Perak. Perak digunakan sebagai antiseptik pada larutan perak nitrat 1%. Kombinasi perak dengan sulfadiazin (silver-sulvadiazin) umum digunakan dalam obat krim untuk luka bakar. Desinfeksi Kimiawi Cara https://www.mountainside-medical.com/product_images/uploaded_images/SilverSulfaCream.jpg
  • 62. Aldehid, merupakan antimikroba yang paling efektif. Dua contoh aldehide adalah formaldehid dan glutaraldehid. Formaldehida konsentrasi 2% diketahui paling efektif. Formal dehid 8% dan glutaral dehid 4% menginaktivasi hampir semua jenis mikroorganisme. Desinfeksi Kimiawi Cara http://2.bp.blogspot.com/-aqzAHTZs4FU/UjGMQXOubMI/AAAAAAAAVIc/kKkYQtmqIfo/s1600/Oksidasi-alkohol-primer-1292013.jpg
  • 63. Glutaraldehyde relatif kurang bersifat iritasi. Larutan 2% glutaraldehid (Cidex), glutaraldehid bersifat bakterisidal, tuberkuloisidal dan virusidal dalam waktu 10 menit dan bersifat spoisidal dalam waktu 3 – 10 jam Desinfeksi Kimiawi Cara http://amaxsupply.com/shop/images/BM28Plus.jpg