2. Program loyalitas pelanggan digunakan
entitas untuk memberikan insentif kepada
pelanggan untuk membeli barang atau
jasa mereka. Jika pelanggan membeli
barang atau jasa, entitas akan
memberikan penghargaan kredit kepada
pelanggan (seringkali disebut sebagai
“poin”).
3. Pelanggan dapat menukar (redeem)
penghargaan kredit tersebut dengan
barang atau jasa secara gratis atau
dengan potongan harga.
4. Program-program tersebut dilaksanakan
dengan berbagai cara. Pelanggan mungkin
disyaratkan untuk mengakumulasi
sejumlah minimum tertentu atau nilai
kredit sebelum dapat melakukan
pertukaran. Penghargaan kredit dapat
dihubungkan dengan pembelian individual
maupun kelompok, atau untuk pesanan
berlanjut selama periode tertentu
5. Entitas dapat melaksanakan program
loyalitas pelanggan secara sendiri atau
berpartisipasi dalam sebuah program
yang dilaksanakan oleh pihak ketiga.
Penghargaan yang diberikan dapat berupa
barang atau layanan yang diberikan oleh
entitas bersangkutan dan/atau hak untuk
mengklaim barang atau jasa dari pihak
ketiga.
6. . Interpretasi ini berlaku untuk
penghargaan kredit loyalitas pelanggan
yang diberikan oleh:
(a) entitas yang memberikan
penghargaan kepada pelanggannya
sebagai bagian dari transaksi penjualan,
yaitu penjualan barang, pemberian jasa
atau penggunaan aset
entitas oleh pelanggan, dan
7. (b) tergantung pemenuhan atas setiap
kondisi lebih lanjut yang dipersyaratkan,
pelanggan dapat menukar barang atau
jasa secara gratis atau dengan potongan
harga dimasa yang akan datang.
Interpretasi membahas perlakuan
akuntansi entitas yang memberikan
penghargaan kredit kepada para
pelanggannya.
8. CI1. Sebuah grosir melaksanakan
program loyalitas pelanggan. Grosir
tersebut melaksanakan program loyalitas
poin anggota pada saat mereka
membelanjakan sejumlah tertentu di
Grosir tersebut. Program anggota dapat
menebus poin untuk pembelanjaan
berikutnya. Poin tersebut tidak memiliki
batas kedaluwarsa.
CCOONNTTOOHH 11:: PPEENNGGHHAARRGGAAAANN
DDIIBBEERRIIKKAANN OOLLEEHH EENNTTIITTAASS
9. Dalam satu periode, entitas memberikan
100 poin. Manajemen memperkirakan 80
dari poin tersebut akan ditebus.
Manajemen mengestimasikan nilai wajar
dari setiap poin loyalitas adalah Rp 1, dan
menangguhkan pendapatan Rp 100.
Tahun
10. CI2. Pada akhir tahun pertama, 40 poin
telah ditebus untuk ditukar dengan
belanjaan, misalnya setengah dari poin
yang diharapkan akan ditebus. Entitas
mengakui pendapatan (40 poin/80* poin)
× Rp 100 = Rp 50.
11. CI3. Pada tahun kedua, manajemen
merevisi ekspektasinya. Saat ini entitas
mengharapkan 90 poin akan ditebus
sekaligus.
12. CI4. Selama tahun kedua, 41 poin
ditebus, sehingga jumlah poin yang
ditebus adalah 40** + 41 = 81 poin.
Pendapatan kumulatif yang diakui entitas
adalah (81 poin/90*** poin) × Rp 100 =
Rp 90. Entitas mengakui pendapatan
sebesar Rp 50 pada tahun pertama,
sehingga pendapatan yang diakui pada
tahun kedua adalah sebesar Rp 40.
13. * Total nomor poin yang diperkirakan
ditukar
** Nomor poin yang ditukar pada tahun
pertama
*** Revisi estimasi total nomor poin yang
Diperkirakan ditukar
14. CI5. Pada tahun ketiga, sembilan poin
ditebus kembali, jumlah poin yang ditebus
adalah 81 + 9 = 90. Manajemen terus
berharap bahwa hanya 90 poin yang akan
ditebus, misalnya tidak ada lagi poin yang
akan ditebus setelah tahun ketiga
15. Sehingga pendapatan kumulatif hingga
saat ini adalah (90 poin/90* poin) × Rp
100 = Rp 100. Entitas mengakui
pendapatan sebesar Rp 90 (Rp 50 pada
tahun pertama dan Rp 40 pada tahun
kedua). Sehingga entitas mengakui
sisanya sebesar Rp 10 pada tahun ketiga.
Seluruh pendapatan yang awalnya
ditangguhkan kini harus diakui.
16. CI6. Pengecer barang elektronik
berpartisipasi dalam program loyalitas
pelanggan yang dioperasikan oleh sebuah
entitas penerbangan. Pengecer tersebut
memberikan keanggotaan program satu
poin perjalanan udara untuk setiap Rp 1
yang mereka belanjakan atas barang-barang
elektronik tersebut.
CCOONNTTOOHH 22.. PPEENNGGHHAARRGGAAAANN
DDIIBBEERRIIKKAANN OOLLEEHH
PPIIHHAAKK KKEETTIIGGAA
17. anggota program dapat menebus poin
untuk perjalanan udara tersebut kepada
entitas penerbangan, tergantung pada
ketersediaan barang. Pengecer membayar
entitas penerbangan
Rp 0.009 untuk setiap poin.
18. CI7. Dalam satu periode, pengecer
menjual barang-barang elektronik
tersebut untuk imbalan dengan total Rp 1
juta. Pengecer memberikan 1 juta poin.
Alokasi imbalan untuk poin perjalanan
19. CI8. Pengecer mengestimasikan bahwa
nilai wajar satu poin adalah Rp 0.01.
Pengecer tersebut mengalokasikan
terhadap poin sebesar 1 juta × Rp 0.01 =
Rp 10,000 dari imbalan yang diterima dari
penjualan barang-barang elektronik.
* Total nomor poin yang diperkirakan
masih ditukar
20. CI9. Setelah memberikan poin, pengecer
memenuhi kewajibannya kepada
pelanggan. Entitas penerbangan
berkewajiban untuk memberikan
penghargaan dan berhak menerima
imbalan atas tindakannya. Oleh karena
itu, pengecer mengakui pendapatan dari
poin ketika menjual barang-barang
elektronik.
21. • CI10. Jika pengecer telah mengumpulkan
imbalan yang dialokasikan terhadap poin
yang dicatatnya sendiri, pengecer tersebut
harus mengukur pendapatannya sebagai
pendapatan kotor sebesar Rp 10.000 yang
dialokasikan kepada mereka. Pengecer
mengakui secara terpisah Rp 9.000 yang
dibayarkan atau terutang kepada entitas
penerbangan sebagai beban
•
22. • . Jika pengecer telah mengumpulkan imbalan
atas nama entitas penerbangan, misalnya
sebagai agen entitas penerbangan,
pengecer mengukur pendapatannya sebagai
jumlah neto yang ada dalam catatannya
sendiri. Jumlah pendapatan ini merupakan
perbedaan antara imbalan sebesar Rp 10.000
yang dialokasikan terhadap poin dengan Rp
9.000 yang diteruskan kepada entitas
penerbangan.
•