SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
HUKUM GADAI
SYARIAH
H. M. Shiddiq Al Jawi, S.Si, MSI
POKOK BAHASAN
1. Latar Belakang Gadai
Syariah
2. Akad Gadai Syariah
3. Analisis dan Kritik
Terhadap Gadai Syariah
1. Latar Belakang
Gadai Syariah
LATAR BELAKANG
GADAI SYARIAH
 Gadai Syariah lahir sebagai upaya koreksi
terhadap gadai konvensional di Indonesia.
 Gadai konvensional dilahirkan oleh kafir
penjajah, yaitu saat VOC mendirikan Bank van
Leening di Batavia 20 Agustus 1746.
 Pada masa penjajahan kafir Inggris (1812-
1816) pegadaian diswastakan asal mendapat
lisensi Pemda setempat.
 Ketika kafir Belanda kembali menjajah th 1816,
pegadaian dinasionalisasikan (menjadi hak
monopoli pemerintah) berdasarkan Staatsblad
no 131 (12 Maret 1901).
LATAR BELAKANG
GADAI SYARIAH
 Berdasarkan Staatsblad tsb, berdirilah pada 1
April 1901 Pegadaian Negara di Sukabumi.
 Tgl 1 April dijadikan HUT Pegadaian.
 Pada masa penjajahan kafir Jepang (1942-1945)
tidak banyak perubahan.
 Setelah “merdeka” , Pegadaian Negara warisan
kafir penjajah tsb tidak dibubarkan, tapi malah
dikelola oleh Pemerintah RI, dgn status2 sbb :
 (1) status PN (perusahaan neg), sejak 1/1/61.
 (2) status Perjan (perusahaan jawatan), berdasarkan PP
7/1969
 (3) status Perum (perusahaan umum), berdasarkan PP
10/1990 & PP 103/2000.
LATAR BELAKANG
GADAI SYARIAH
 Cikal bakal Pegadaian Syariah berawal tahun
1998 ketika beberapa General Manager
melakukan studi banding ke Malaysia belajar
ttg pegadaian syariah.
 Pegadaian Syariah baru berkembang pasca
keluarnya Fatwa MUI ttg rahn (2002), rahn
emas (gadai emas) (2002) dan rahn tasjily
(2008).
 Sejak itu hingga kini marak jasa gadai syariah,
misal : di Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank
Danamon Syariah, BNI Syariah, Bank Jabar
Syariah, Bank Mega Syariah, termasuk
Pegadaian Syariah.
FATWA2 DSN MUI TTG RAHN
2. Akad-Akad dalam
Gadai Syariah
AKAD GADAI SYARIAH
 Berdasarkan fatwa2 DSN MUI tsb, gadai
syariah mempunyai ketentuan sbb :
 (1) Murtahin (penerima barang gadai)
mempunyai hak menahan marhun (br gadai)
sampai semua utang Rahin (yg menyerahkan br
gadai) dilunasi.
 (2) Marhun dan manfaatnya tetap milik rahin.
Pd prinsipnya, marhun tak boleh dimanfaatkan
murtahin kecuali seizin rahin.
 (3) Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pd
dasarnya kewajiban Rahin, tapi dapat
dilakukan Murtahin, sdg biaya pemeliharaan /
penyimpanan mjd kewajiban Rahin.
AKAD GADAI SYARIAH
 (4) Besarnya biaya pemeliharaan /
penyimpanan Marhun tidak boleh didasarkan
pada jumlah pinjaman utang rahin kepada
murtahin.
 (5) Penjualan marhun
(a) jika jatuh tempo, murtahin harus memperingatkan
rahin agar segera melunasi utang.
(b) jika rahin tetap tak dapat melunasi, maka marhun
dijual paksa (dieksekusi) melalui lelang sesuai syariah.
(c) hasil penjualan marhun digunakan untuk melunasi
utang, biaya pemeliharaan/penyimpanan yg belum
dibayar, serta biaya penjualan.
(d) kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin,
kekurangannya mjd kewajiban rahin.
3. Analisis dan Kritik
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Dalam praktik gadai syariah yang ada, pada
saat transaksi disepakati 2 (dua) akad :
 Akad pertama, akad rahn (gadai), yaitu
akad utang oleh rahin (nasabah) dengan
menggadaiakan suatu harta sebagai jaminan
utang kepada murtahin (bank / pegadaian
syariah).
 Akad kedua, akad ijarah, yaitu akad jasa
dimana murtahin menyewakan tempat dan
memberikan jasa penyimpanan kepada
rahin.
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Kedua akad tersebut ditandatangani sekaligus pd
saat rahin (nasabah) menggadaikan hartanya.
 Biasanya plafon utang yang dapat diperoleh rahin
maksimal 90% dari nilai taksiran harta yg
digadaikan.
 Jangka waktu utang maksimal 4 bulan.
 Besarnya ujrah (disebut biaya simpan) di Perum
Pegadaian, sebesar Rp 90 untuk setiap kelipatan
Rp 10.000 nilai taksiran per sepuluh hari.
 Sama dengan = 0,9% per 10 hari = 2,7% per 30
hari = 10,8% per 120 hari (4 bulan)
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Contoh kasus :
 Ahmad (nasabah) menggadaikan laptop kepada
Pegadaian Syariah.
 Nilai taksiran laptop Rp 1 juta rupiah.
 Plafon utang maksimal sebesar 90% , berarti
sebesar = 90/100 X Rp 1.000.000 = Rp 900.000.
 Biaya simpan sebesar Rp 90 untuk setiap
kelipatan Rp 10.000 dari nilai taksiran per 10
hari. (=10,8 % dari nilai taksiran utk 120 hari)
 Jika jangka waktu utang 4 bulan (120 hari), maka
biaya simpannya sebesar =
 10,8% X Rp 1.000.000 = Rp 108.000
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Jadi, pada saat jatuh tempo, jumlah uang
yang harus dibayar Ahmad sebesar :
 = Jumlah utang + biaya simpan
 = Rp 900.000 + Rp 108.000= Rp 1.008.000
 Lihat Pegadaian Dalam Pandangan Islam,
Yahya Abdurrahman, Bogor : Al Azhar Press,
2010, hlm. 131.
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Gadai Syariah adalah akad yang BATIL,
dengan 3 alasan sebagai berikut :
 Pertama, terjadi penggabungan dua akad
menjadi satu akad (multi akad) yang dilarang
syariah, yaitu akad rahn (gadai) [atau akad
qardh] dan akad ijarah (biaya simpan).
 Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA :
 ‫واحدة‬ ‫صفقة‬ ‫في‬ ‫صفقتين‬ ‫عن‬ ‫نهى‬
 ”Nabi SAW telah melarang dua kesepakatan
[akad] dalam satu kesepakatan [akad].” (HR
Ahmad, hadis sahih)
 Lihat kembali materi Multi Akad.
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Kedua, terjadi riba atau minimal syubhat riba
(semacam riba) yang diharamkan, yaitu yang disebut
dengan istilah “biaya simpan” atas qardh
(loan/pinjaman/utang) yang diberikan Pegadaian
Syariah kpd nasabah.
 Qardh (loan/pinjaman/utang) yang menarik manfaat
(hadiah barang /uang) tidak dibolehkan scr syar’i.
 Sabda Rasulullah SAW :
‫هدية‬ ‫يأخذ‬ ‫فال‬ ‫أقرض‬ ‫إذا‬
 ”Jika seseorang memberi pinjaman (qardh), janganlah
dia mengambil hadiah.” (HR Bukhari, dalam kitabnya
At-Tarikh Al-Kabir). (Taqiyuddin An-Nabhani, Al-
Syakhshiyah Al-Islamiyah, II/341).
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Dalam hadis lain dari Anas RA :
‫أنس‬ ‫عن‬(‫وسئل‬:‫إليه‬ ‫ُهدي‬‫ي‬‫ف‬ ‫المال‬ ‫أخاه‬ ‫ض‬ ِ‫ُقر‬‫ي‬ ‫منا‬ ‫الرجل‬.‫فقال‬:‫ق‬‫ال‬
‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬:‫إلي‬ ‫هدي‬ُ‫فأ‬ ً‫ا‬‫قرض‬ ‫أحدكم‬ ‫أقرض‬ ‫إذا‬‫أو‬ ‫ه‬
‫وبي‬ ‫بينه‬ ‫جرى‬ ‫يكون‬ ‫أن‬ ّ‫ال‬‫إ‬ ‫يقبله‬ ‫وال‬ ‫يركبها‬ ‫فال‬ ‫الدابة‬ ‫على‬ ‫حمله‬‫ذلك‬ ‫قبل‬ ‫نه‬
 Dari Anas, "Rasulullah SAW ditanya,'Seorang laki-laki
dari kami meminjamkan (qardh) harta kepada
saudaranya, lalu saudaranya memberi hadiah kepada
laki-laki itu. Maka Rasulullah SAW bersabda,'Jika
salah seorang kalian memberikan pinjaman, lalu dia
diberi hadiah, atau dinaikkan ke atas kendaraannya,
maka janganlah dia menaikinya dan janganlah
menerimanya. Kecuali hal itu sudah pernah terjadi
sebelumnya." (HR Ibnu Majah)
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Ketiga, terjadi kekeliruan pembebanan biaya
pemeliharaan / penyimpanan.
 Dalam kasus ini, seharusnya biaya pemeliharaan /
penyimpanan menjadi kewajiban murtahin
(pegadaian syariah) bukan menjadi kewajiban rahin
(nasabah).
 Sabda Rasulullah SAW :
ً‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ ُ‫َب‬‫ك‬ْ‫ُر‬‫ي‬ ُ‫ر‬ْ‫ه‬َّ‫ألظ‬َ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬ ِّ‫ر‬َّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ل‬َ‫و‬ ،‫ا‬َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ق‬
َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ي‬َ‫و‬ ُ‫َب‬‫ك‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ف‬
 ”Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki
dengan menanggung biayanya, dan binatang ternak yang
digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung
biayanya. Bagi yang menaiki kendaraan dan meminum
susu binatang ternak wajib menanggung biayanya.” (HR
Jama’ah, kecuali Muslim dan Nasa`i).
ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Dalam hadis tsb, belum jelas benar, siapa yang
menanggung biaya, murtahin ataukah rahin.
 Maka hadis lain menjelaskan, bahwa yang
menanggung biayanya adalah MURTAHIN, bukan
Rahin. (Imam Syaukani, As Sailul Jarar, hlm. 275-276;
Wablul Ghamam ‘Ala Syifa` Al Awam, 2/178)
 Sabda Rasulullah SAW :
‫إذا‬‫كانت‬‫الدابة‬ً‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ر‬َ‫م‬‫ة‬‫فعلى‬‫المرتهن‬‫علفها‬ُ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ل‬َ‫و‬َّ‫د‬‫ال‬ِّ‫ر‬ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬
ْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ال‬َُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ي‬َ‫ق‬َ‫ف‬َّ‫ن‬‫ته‬
 ”Jika hewan tunggangan digadaikan, maka murtahin
harus menanggung biayanya, dan [jika] susu hewan
itu diminum, maka bagi yang meminum harus
menanggung biayanya (HR Ahmad).

ANALISA DAN KRITIK THD GADAI
SYARIAH
 Berdasarkan 3 alasan di atas, maka Gadai Syariah
hukumnya haram.
 Demikian juga fatwa-fatwa yang melandasi adanya
Gadai Syariah (Fatwa DSN MUI), yaitu fatwa ttg rahn
dan juga rahn emas, adalah fatwa yang keliru dan tidak
halal diamalkan oleh kaum muslimin.
 Perlu ditambahkan, akad rahn (gadai) dan juga akad
qard (utang) bukanlah akad yang dimaksudkan untuk
memperoleh untung atau melakukan investasi, tapi
untuk kebaikan dan menolong sesama manusia.
 Dgn kata lain, Qardh dan rahn bukan akad komersial,
tapi akad tabarru.
 Jadi tidak pada tempatnya dijadikan akad yang
dimaksudkan untuk investasi atau memperoleh
keuntungan. [ ]
TERIMA KASIH.
WASSAALAAM
M. SHIDDIQ AL JAWI
Mobile : 081-3287-44133

More Related Content

What's hot

Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islam
Muhammad Jamhuri
 

What's hot (20)

05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
 
06 hukum riba 2015
06 hukum riba 201506 hukum riba 2015
06 hukum riba 2015
 
04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
Sistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islamSistem kepemilikan dalam islam
Sistem kepemilikan dalam islam
 
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
08 hukum ijarah
08 hukum ijarah08 hukum ijarah
08 hukum ijarah
 
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
06.3 RINGKASAN HUKUM RIBA, QARD, & DAIN
 
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
06.2 HUKUM UTANG & PINJAMAN
 
10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH
10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH
10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH
 
002 konsep akad
002 konsep akad002 konsep akad
002 konsep akad
 
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS
10.2 HUKUM SYIRKAH KAPITALIS
 
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
01.4 MURABAHAH BANK SYARIAH
 
Fiqih Riba
Fiqih RibaFiqih Riba
Fiqih Riba
 
Fiqh - Muamalah
Fiqh - MuamalahFiqh - Muamalah
Fiqh - Muamalah
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
 
Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9Presentasi Fiqh 9
Presentasi Fiqh 9
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
Qawaid fiqh pt 1
Qawaid fiqh  pt 1Qawaid fiqh  pt 1
Qawaid fiqh pt 1
 

Similar to 01.6 HUKUM GADAI SYARIAH

Kel.13 ar rahn
Kel.13 ar rahnKel.13 ar rahn
Kel.13 ar rahn
Mulyanah
 

Similar to 01.6 HUKUM GADAI SYARIAH (20)

17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
17 Pegadaian Syariah M.A rev3 black.pptx
 
peranan bank syariah (ust. dwiyono)
peranan bank syariah (ust. dwiyono)peranan bank syariah (ust. dwiyono)
peranan bank syariah (ust. dwiyono)
 
25 rahn
25 rahn25 rahn
25 rahn
 
Kel.13 ar rahn
Kel.13 ar rahnKel.13 ar rahn
Kel.13 ar rahn
 
Riba, bank dan asuransi
Riba, bank dan asuransiRiba, bank dan asuransi
Riba, bank dan asuransi
 
Riba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan AsuransiRiba Bank dan Asuransi
Riba Bank dan Asuransi
 
Riba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransiRiba bank dan asuransi
Riba bank dan asuransi
 
Akad akad syariah
Akad akad syariahAkad akad syariah
Akad akad syariah
 
PRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdfPRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdf
 
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
Makalah syarah hadis ekonomi, Hadis tentang Riba
 
Mu'amalah xi
Mu'amalah xiMu'amalah xi
Mu'amalah xi
 
Amss5403 sistem muamalat
Amss5403 sistem muamalatAmss5403 sistem muamalat
Amss5403 sistem muamalat
 
Materi sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptxMateri sesi 4.pptx
Materi sesi 4.pptx
 
AkSyar.pptx
AkSyar.pptxAkSyar.pptx
AkSyar.pptx
 
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.pptPERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt
 
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptxRIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
 
Pengantar perbankan-syariah
Pengantar perbankan-syariahPengantar perbankan-syariah
Pengantar perbankan-syariah
 
Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah Akad Wadhiah dan Ariyah
Akad Wadhiah dan Ariyah
 
09 hukum rahn (gadai)
09 hukum  rahn (gadai)09 hukum  rahn (gadai)
09 hukum rahn (gadai)
 
01 giro
01 giro01 giro
01 giro
 

More from fissilmikaffah1 (14)

01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
 
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.2 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah
 
15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH
 
14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH
 
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
12 HUKUM DHOMAN (JAMINAN)
 
11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH
 
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
 
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
 
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
 
04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
MaskuratulMunawaroh
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptxPPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
PPT SOSIALISASI PENGELOLAAN KINERJA GURU DAN KS 2024.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

01.6 HUKUM GADAI SYARIAH

  • 1. HUKUM GADAI SYARIAH H. M. Shiddiq Al Jawi, S.Si, MSI
  • 2. POKOK BAHASAN 1. Latar Belakang Gadai Syariah 2. Akad Gadai Syariah 3. Analisis dan Kritik Terhadap Gadai Syariah
  • 4. LATAR BELAKANG GADAI SYARIAH  Gadai Syariah lahir sebagai upaya koreksi terhadap gadai konvensional di Indonesia.  Gadai konvensional dilahirkan oleh kafir penjajah, yaitu saat VOC mendirikan Bank van Leening di Batavia 20 Agustus 1746.  Pada masa penjajahan kafir Inggris (1812- 1816) pegadaian diswastakan asal mendapat lisensi Pemda setempat.  Ketika kafir Belanda kembali menjajah th 1816, pegadaian dinasionalisasikan (menjadi hak monopoli pemerintah) berdasarkan Staatsblad no 131 (12 Maret 1901).
  • 5. LATAR BELAKANG GADAI SYARIAH  Berdasarkan Staatsblad tsb, berdirilah pada 1 April 1901 Pegadaian Negara di Sukabumi.  Tgl 1 April dijadikan HUT Pegadaian.  Pada masa penjajahan kafir Jepang (1942-1945) tidak banyak perubahan.  Setelah “merdeka” , Pegadaian Negara warisan kafir penjajah tsb tidak dibubarkan, tapi malah dikelola oleh Pemerintah RI, dgn status2 sbb :  (1) status PN (perusahaan neg), sejak 1/1/61.  (2) status Perjan (perusahaan jawatan), berdasarkan PP 7/1969  (3) status Perum (perusahaan umum), berdasarkan PP 10/1990 & PP 103/2000.
  • 6. LATAR BELAKANG GADAI SYARIAH  Cikal bakal Pegadaian Syariah berawal tahun 1998 ketika beberapa General Manager melakukan studi banding ke Malaysia belajar ttg pegadaian syariah.  Pegadaian Syariah baru berkembang pasca keluarnya Fatwa MUI ttg rahn (2002), rahn emas (gadai emas) (2002) dan rahn tasjily (2008).  Sejak itu hingga kini marak jasa gadai syariah, misal : di Bank Syariah Mandiri (BSM), Bank Danamon Syariah, BNI Syariah, Bank Jabar Syariah, Bank Mega Syariah, termasuk Pegadaian Syariah.
  • 7. FATWA2 DSN MUI TTG RAHN
  • 9. AKAD GADAI SYARIAH  Berdasarkan fatwa2 DSN MUI tsb, gadai syariah mempunyai ketentuan sbb :  (1) Murtahin (penerima barang gadai) mempunyai hak menahan marhun (br gadai) sampai semua utang Rahin (yg menyerahkan br gadai) dilunasi.  (2) Marhun dan manfaatnya tetap milik rahin. Pd prinsipnya, marhun tak boleh dimanfaatkan murtahin kecuali seizin rahin.  (3) Pemeliharaan dan penyimpanan marhun pd dasarnya kewajiban Rahin, tapi dapat dilakukan Murtahin, sdg biaya pemeliharaan / penyimpanan mjd kewajiban Rahin.
  • 10. AKAD GADAI SYARIAH  (4) Besarnya biaya pemeliharaan / penyimpanan Marhun tidak boleh didasarkan pada jumlah pinjaman utang rahin kepada murtahin.  (5) Penjualan marhun (a) jika jatuh tempo, murtahin harus memperingatkan rahin agar segera melunasi utang. (b) jika rahin tetap tak dapat melunasi, maka marhun dijual paksa (dieksekusi) melalui lelang sesuai syariah. (c) hasil penjualan marhun digunakan untuk melunasi utang, biaya pemeliharaan/penyimpanan yg belum dibayar, serta biaya penjualan. (d) kelebihan hasil penjualan menjadi milik rahin, kekurangannya mjd kewajiban rahin.
  • 12. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Dalam praktik gadai syariah yang ada, pada saat transaksi disepakati 2 (dua) akad :  Akad pertama, akad rahn (gadai), yaitu akad utang oleh rahin (nasabah) dengan menggadaiakan suatu harta sebagai jaminan utang kepada murtahin (bank / pegadaian syariah).  Akad kedua, akad ijarah, yaitu akad jasa dimana murtahin menyewakan tempat dan memberikan jasa penyimpanan kepada rahin.
  • 13. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Kedua akad tersebut ditandatangani sekaligus pd saat rahin (nasabah) menggadaikan hartanya.  Biasanya plafon utang yang dapat diperoleh rahin maksimal 90% dari nilai taksiran harta yg digadaikan.  Jangka waktu utang maksimal 4 bulan.  Besarnya ujrah (disebut biaya simpan) di Perum Pegadaian, sebesar Rp 90 untuk setiap kelipatan Rp 10.000 nilai taksiran per sepuluh hari.  Sama dengan = 0,9% per 10 hari = 2,7% per 30 hari = 10,8% per 120 hari (4 bulan)
  • 14. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Contoh kasus :  Ahmad (nasabah) menggadaikan laptop kepada Pegadaian Syariah.  Nilai taksiran laptop Rp 1 juta rupiah.  Plafon utang maksimal sebesar 90% , berarti sebesar = 90/100 X Rp 1.000.000 = Rp 900.000.  Biaya simpan sebesar Rp 90 untuk setiap kelipatan Rp 10.000 dari nilai taksiran per 10 hari. (=10,8 % dari nilai taksiran utk 120 hari)  Jika jangka waktu utang 4 bulan (120 hari), maka biaya simpannya sebesar =  10,8% X Rp 1.000.000 = Rp 108.000
  • 15. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Jadi, pada saat jatuh tempo, jumlah uang yang harus dibayar Ahmad sebesar :  = Jumlah utang + biaya simpan  = Rp 900.000 + Rp 108.000= Rp 1.008.000  Lihat Pegadaian Dalam Pandangan Islam, Yahya Abdurrahman, Bogor : Al Azhar Press, 2010, hlm. 131.
  • 16. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Gadai Syariah adalah akad yang BATIL, dengan 3 alasan sebagai berikut :  Pertama, terjadi penggabungan dua akad menjadi satu akad (multi akad) yang dilarang syariah, yaitu akad rahn (gadai) [atau akad qardh] dan akad ijarah (biaya simpan).  Diriwayatkan oleh Ibnu Mas’ud RA :  ‫واحدة‬ ‫صفقة‬ ‫في‬ ‫صفقتين‬ ‫عن‬ ‫نهى‬  ”Nabi SAW telah melarang dua kesepakatan [akad] dalam satu kesepakatan [akad].” (HR Ahmad, hadis sahih)  Lihat kembali materi Multi Akad.
  • 17. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Kedua, terjadi riba atau minimal syubhat riba (semacam riba) yang diharamkan, yaitu yang disebut dengan istilah “biaya simpan” atas qardh (loan/pinjaman/utang) yang diberikan Pegadaian Syariah kpd nasabah.  Qardh (loan/pinjaman/utang) yang menarik manfaat (hadiah barang /uang) tidak dibolehkan scr syar’i.  Sabda Rasulullah SAW : ‫هدية‬ ‫يأخذ‬ ‫فال‬ ‫أقرض‬ ‫إذا‬  ”Jika seseorang memberi pinjaman (qardh), janganlah dia mengambil hadiah.” (HR Bukhari, dalam kitabnya At-Tarikh Al-Kabir). (Taqiyuddin An-Nabhani, Al- Syakhshiyah Al-Islamiyah, II/341).
  • 18. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Dalam hadis lain dari Anas RA : ‫أنس‬ ‫عن‬(‫وسئل‬:‫إليه‬ ‫ُهدي‬‫ي‬‫ف‬ ‫المال‬ ‫أخاه‬ ‫ض‬ ِ‫ُقر‬‫ي‬ ‫منا‬ ‫الرجل‬.‫فقال‬:‫ق‬‫ال‬ ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬ ‫هللا‬ ‫رسول‬:‫إلي‬ ‫هدي‬ُ‫فأ‬ ً‫ا‬‫قرض‬ ‫أحدكم‬ ‫أقرض‬ ‫إذا‬‫أو‬ ‫ه‬ ‫وبي‬ ‫بينه‬ ‫جرى‬ ‫يكون‬ ‫أن‬ ّ‫ال‬‫إ‬ ‫يقبله‬ ‫وال‬ ‫يركبها‬ ‫فال‬ ‫الدابة‬ ‫على‬ ‫حمله‬‫ذلك‬ ‫قبل‬ ‫نه‬  Dari Anas, "Rasulullah SAW ditanya,'Seorang laki-laki dari kami meminjamkan (qardh) harta kepada saudaranya, lalu saudaranya memberi hadiah kepada laki-laki itu. Maka Rasulullah SAW bersabda,'Jika salah seorang kalian memberikan pinjaman, lalu dia diberi hadiah, atau dinaikkan ke atas kendaraannya, maka janganlah dia menaikinya dan janganlah menerimanya. Kecuali hal itu sudah pernah terjadi sebelumnya." (HR Ibnu Majah)
  • 19. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Ketiga, terjadi kekeliruan pembebanan biaya pemeliharaan / penyimpanan.  Dalam kasus ini, seharusnya biaya pemeliharaan / penyimpanan menjadi kewajiban murtahin (pegadaian syariah) bukan menjadi kewajiban rahin (nasabah).  Sabda Rasulullah SAW : ً‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ر‬َ‫م‬ َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ق‬َ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ ُ‫َب‬‫ك‬ْ‫ُر‬‫ي‬ ُ‫ر‬ْ‫ه‬َّ‫ألظ‬َ‫ف‬َ‫ن‬ِ‫ب‬ ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬ ِّ‫ر‬َّ‫د‬‫ال‬ ُ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ل‬َ‫و‬ ،‫ا‬َ‫َان‬‫ك‬ ‫ا‬َ‫ذ‬ِ‫إ‬ ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ق‬ َّ‫ن‬‫ال‬ ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ي‬َ‫و‬ ُ‫َب‬‫ك‬ْ‫ر‬َ‫ي‬ ْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ،‫ا‬ً‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ر‬َ‫م‬ُ‫ة‬َ‫ق‬َ‫ف‬  ”Tunggangan (kendaraan) yang digadaikan boleh dinaiki dengan menanggung biayanya, dan binatang ternak yang digadaikan dapat diperah susunya dengan menanggung biayanya. Bagi yang menaiki kendaraan dan meminum susu binatang ternak wajib menanggung biayanya.” (HR Jama’ah, kecuali Muslim dan Nasa`i).
  • 20. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Dalam hadis tsb, belum jelas benar, siapa yang menanggung biaya, murtahin ataukah rahin.  Maka hadis lain menjelaskan, bahwa yang menanggung biayanya adalah MURTAHIN, bukan Rahin. (Imam Syaukani, As Sailul Jarar, hlm. 275-276; Wablul Ghamam ‘Ala Syifa` Al Awam, 2/178)  Sabda Rasulullah SAW : ‫إذا‬‫كانت‬‫الدابة‬ً‫ن‬ ْ‫و‬ُ‫ه‬ْ‫ر‬َ‫م‬‫ة‬‫فعلى‬‫المرتهن‬‫علفها‬ُ‫ن‬َ‫ب‬َ‫ل‬َ‫و‬َّ‫د‬‫ال‬ِّ‫ر‬ُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬ُ‫ي‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬َ‫و‬ ْ‫ِي‬‫ذ‬َّ‫ال‬َُ‫ب‬َ‫ر‬ْ‫ش‬َ‫ي‬َ‫ق‬َ‫ف‬َّ‫ن‬‫ته‬  ”Jika hewan tunggangan digadaikan, maka murtahin harus menanggung biayanya, dan [jika] susu hewan itu diminum, maka bagi yang meminum harus menanggung biayanya (HR Ahmad). 
  • 21. ANALISA DAN KRITIK THD GADAI SYARIAH  Berdasarkan 3 alasan di atas, maka Gadai Syariah hukumnya haram.  Demikian juga fatwa-fatwa yang melandasi adanya Gadai Syariah (Fatwa DSN MUI), yaitu fatwa ttg rahn dan juga rahn emas, adalah fatwa yang keliru dan tidak halal diamalkan oleh kaum muslimin.  Perlu ditambahkan, akad rahn (gadai) dan juga akad qard (utang) bukanlah akad yang dimaksudkan untuk memperoleh untung atau melakukan investasi, tapi untuk kebaikan dan menolong sesama manusia.  Dgn kata lain, Qardh dan rahn bukan akad komersial, tapi akad tabarru.  Jadi tidak pada tempatnya dijadikan akad yang dimaksudkan untuk investasi atau memperoleh keuntungan. [ ]
  • 22. TERIMA KASIH. WASSAALAAM M. SHIDDIQ AL JAWI Mobile : 081-3287-44133