SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
fikih
Muamalat
jual-beli riba bank
syirkah asuransi
1 2 3 4 5
AQIDAH AKHLAK
SYARIAH
IBADAH MUAMALAH
HUKUM PIDANA/
PERDATA
EKONOMI &
FINANSIAL
POLITIK
ASURANSI BANK PASAR MODAL SEWA PEGADAIAN SEKTOR RIEL DLL
Koperasi, dll
1
Pengertian Muamalah Menurut Etimologi
• Muamalah berasal dari kata ٌ
‫ة‬َ‫ل‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬
Bentuk Masdar dari
َ‫ل‬َ‫م‬‫َا‬‫ع‬
–
ُ‫ل‬ِ‫ام‬َ‫ع‬ُ‫ي‬
-
‫ة‬َ‫ل‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬
Artinya : Saling bertindak, saling berbuat,
saling mengamalkan
Pengertian Muamalah menurut Istilah
Muamalah
Pengertian Luas
Pengertian Sempit
Pengertian Luas
Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa’id :
“Hukum syari’ah
yang berkaitan dengan
transaksi manusia mengenai jual beli,
gadai, perdagangan, pertanian,
sewa,menyewa,
perkongsian, perkawinan, penyusuan
thalak, iddah, hibah & hadiah,
washiat, warisan, perang dan damai”.
Al-Muamalah fil Islam, Makkah, Rabithah alam Al-Islami, hlm.12
Pengertian Sempit
• Menurut Khudhari Beyk :
Semua akad yang membolehkan manusia saling
menukar manfaatnya.
• Menurut Rasyid Ridha :
Tukar menukar barang atau sesuatu yang
bermanfaat dengan cara yang ditentukan.
Perbedaan Pengertian Muamalah
dalam arti sempit dan luas adalah DALAM
CAKUPANNYA.
Pengertian Luas
Pengertian Sempit
mencakup munakahat,
warisan, politik, pidana,
dll.
hanya tentang ekonomi
(iqtishadiyah).
Ruang Lingkup Fiqh Muamalah
1. Harta dan ’Ukud )akad-akad)
2. Buyu’ (tentang jual beli)
3. Ar-Rahn (tentang pegadaian)
4. Hiwalah (pengalihan hutang)
5. Ash-Shulhu (perdamaian bisnis)
6. Adh-Dhaman (jaminan, asuransi)
7. Syirkah (tentang perkongsian)
8. Wakalah (tentang perwakilan)
9. Wadi’ah (tentang penitipan)
10. ‘Ariyah (tentang peminjaman)
11. Ghasab (perampasan harta orang lain
dengan tidak sah)
12. Syuf’ah (hak diutamakan dalam syirkah atau
sepadan tanah)
13. Mudharabah (syirkah modal dan tenaga)
14. Musaqat (syirkah dalam pengairan kebun)
15. Muzara’ah (kerjasama pertanian)
16. Kafalah (penjaminan)
17. Taflis (jatuh bangkrut)
18. Al-Hajru (batasan bertindak)
21. Ba’i Murabahah
22. Bai’ Salam
23. Bai Istishna’
24. Ba’i Muajjal dan Ba’i Taqsith
25. Ba’i Sharf dan Konsep Uang
26. ’Urbun (panjar/DP)
27. Ijarah (sewa-menyewa)
28. Riba
29. Sukuk (surat utang)
30. Faraidh (warisan)
31. Luqthah (barang tercecer)
32. Waqaf
33. Hibah
34. Wasiat
35. Iqrar (pengakuan)
36. Qismul fa’i wal ghanimah (pembagian fa’i
dan ghanimah
37. Qism ash-Shadaqat (tentang pembagian
zakat)
38. Ibrak (pembebasan hutang)
39. Muqasah (Discount)
40. Kharaj, Jizyah, Dharibah,Ushur
41. Baitul Mal
42. Ji’alah (sayembara, pemberian fee)
43. Qaradh (pejaman)
Ruang Lingkup di era Modern
1. Perbankan
2. Asuransi
3. Pasar Modal
4. Obligasi
5. Reksadana
6. BMT (Baitul Mal wat Tamwil)
7. Koperasi
8. Pegadaian
9. Multi Level Marketing Syari’ah
10. Fungsi Uang (Moneter)
11. Kebijakan Fiskal
12. Kebijakan Moneter,dll
• Memahami hukum
muamalah maliyah
wajibbagi setiap
muslim, namun untuk
menjadi expert (ahli)
dalam bidang ini
hukumnya fardhu
kifayah.
Wajib
Fardhu kifayah
1
Jual Beli
dalil pengertian rukun
َّ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ ‫ه‬
‫ّللا‬ َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫و‬
‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫ه‬‫الر‬ َ‫م‬
Dan Allah telah menghalalkan jual-beli dan telah mengharamkan riba.
(QS. Al-Baqarah : 275)
َ‫ق‬ ‫؟‬ ُ‫ب‬َ‫ي‬ْ‫ط‬َ‫أ‬ ِّ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ك‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ُّ‫ي‬َ‫أ‬
َ‫ل‬‫ا‬
:
ِّ‫ب‬ ِّ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫لر‬َ‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬
ِّ‫ه‬ِّ‫د‬َ‫ي‬
ٍ
‫ور‬ُ‫ْر‬‫ب‬َ‫م‬ ٍ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬
Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda:
“Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual-beli
yang bersih”.
(HR Al-Bazzar)
bahasa
istilah
PENGERTIAN
JUAL-BELI
tukar menukar
 tukar barang dengan uang
 melepaskan hak kepemilikan
 saling rela
pelaku
akad
barang
bermanfaat
suci
dimiliki
RUKUN
JUAL-BELI
pembeli
penjual
bisa diserahkan
terukur
aqil baligh
suatu perkataan antara ijab dan
qabul dengan cara yang dibenarkan
syara' yang menetapkan adanya
akibat-akibat hukum pada obyeknya.
Perilaku/Sikap Penjual-Pembeli
Berlaku benar (lurus)
Menepati amanah
Jujur
Khiyar
1. Khiyar Majlis:
2. Khiyar Syarat
3. Khiyar Aib (cacat)
Macam-Macam Khiyar
• Khiyar majlis (hak pilihan ketika di tempat jual beli); hak menentukan
pilihan bagi kedua belah pihak, antara penjual dan pembeli untuk
melangsungkan jual beli atau membatalkannya selama masih di tempat
(majlis) jual beli. Apabila keduanya telah berpisah dari majlis akad
tersebut, maka hilanglah hak khiyar ini sehingga perubahan tidak dapat
dilakukan lagi.
• Khiyar syarat kedua orang yang sedang melakukan transaksi jual beli
mengadakan kesepakatan menentukan syarat, atau salah satu di antara
keduanya menentukan hak khiyar sampai waktu tertentu, maka ini
dibolehkan meskipun rentang waktu berlakunya hak khiyar tersebut
cukup lama.
• Khiyar 'aib hak untuk membatalkan atau melangsungkan jual beli bagi
kedua belah pihak yang berakad, apabila terdapat suatu cacat pada
obyek yang diperjualbelikan, dan cacat itu tidak diketahui pemiliknya
ketika akad berlangsung.
Instrumen JUAL-BELI Dalam Pasar
 Salam (pesanan dg uang lebih dulu).
Yaitu transaksi jual beli dimana penjual memberikan barang pada pembeli pada masa
yang akan datang dengan pembayaran penuh terlebih dahulu.
 Istisna (pesanan dg uang belakangan)
Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria
dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan/ pembeli dan penjual/
pembuat.
 Rahn (gadai).
Yaitu transaksi menggunakan akad gadai.
 Murabahah
Menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan
pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.
 Ijarah (kontrak)
Yaitu suatu kontrak sewa yang kemudian menjadi transaksi jual beli ketika penyewa
menggenapkan pembayaran pada akhir kontrak.
• Semua aktifitas investasi dan perdagangan atas barang dan jasa
yang diharamkan Allah (jubel manusia, arak, narkoba, dsb)
• Riba
• Penipuan / kecurangan.
• Perjudian
• Transaksi yang mengandung ketidakpastian (Gharar)
• Penimbunan Barang / Ihtikar
• Monopoli
• Rekayasa Permintaan (Bai’ An-najsy)
• Suap (Risywah)
• Ta’alluq (penjual membeli kembali dengan syarat pengurangan
harga)
• Pembelian kembali oleh penjual dari pihak pembeli (bai’ al-Inah)
• Talaqqi al-Rukban (mencegat petani/penghasil sblm sampai ke pusat
penjualan tanpa tahu harga pasar)
• Jual beli pada saat Shalat Jumat (QS. Al-Jumuah ayat 9)
Transaksi Yang Dilarang
Jubel
2
Riba
dalil pengertian rukun
Definisi
• Secara Bahasa: tambahan (Al-Ziyadah),
berkembang (An-Nuwuw), meningkat (Al-Irtifa’), &
membesar (Al-’uluw).
• Riba: Tambahan yang disyaratkan dalam transaksi
bisnis atau utang piutang tanpa adanya padanan
(’iwad) yang dibenarkan syari’ah atas penambahan
tersebut.
• Larangan Riba sebenarnya tidak hanya berlaku
untuk agama Islam, melainkan juga diharamkan
oleh seluruh agama samawi. (Yahudi dan Nasrani).
• Riba termasuk dosa BESARRRR.
ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِّ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬
َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ َ ‫ه‬
‫ّللا‬ ْ‫ا‬‫و‬
َ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫ي‬ِّ‫ق‬
‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫ه‬‫الر‬
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah
dan tinggalkan sisa riba
(QS Al-Baqarah 276)
َ‫ا‬ َ‫ل‬ِّ‫ك‬‫آ‬ ‫ص‬ ِّ َّ َ
‫ّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬
َ‫ك‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ِّ‫ك‬‫و‬ُ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫ه‬‫لر‬
ُ‫ه‬َ‫ب‬ِّ‫ت‬‫ا‬
ِّ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِّ‫ه‬‫َا‬‫ش‬ َ‫و‬
Rasulullah SAW melaknat pemakan riba’, yang memberi
makan, kedua orang saksinya dan pencatatnya.(HR Muslim)
َ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ث‬‫ال‬َ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫ه‬‫لر‬َ‫ا‬
ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِّ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ر‬َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬
َ‫ح‬ِّ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬
ُ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫لر‬َ‫ا‬
Riba itu terdiri dari 73 pintu. Pintu yang paling ringan seperti
seorang laki-laki menikahi ibunya sendiri.
(HR. Ibnu Majah dan Al-hakim)
ُ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ
‫ر‬ ُ‫م‬َ‫ه‬ ْ‫ر‬ِّ‫د‬
ِّ‫س‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ُّ‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬
َ‫ْن‬‫ي‬ِّ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ َ‫و‬ ‫ه‬ٍ‫ت‬
ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِّ‫ن‬َ‫ز‬
Satu dirham uang riba yang dimakan oleh
seseorang dalam keadaan sadar jauh lebih dahsyat
dari pada 36 wanita pezina.
(HR. Ahmad)
Pembagian Riba
fadhl
nasi’ah
Riba Sebab
Jual-Beli
pertukaran
 pinjam alat tukar : uang - emas
 dengan charge
 apapun namanya
emas
perak
gandum
kurma
terigu
garam
sejenis
beda ukuran
Qardhi
Jahiliyah
Riba Sebab
Utang Piutang
Utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam
tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang
ditetapkan. (Riba masyarakat Jahiliyah)
Contoh: Ahmad meminjam uang kepada Sufyan
sebesar 500.000 dan dalam waktu dua bulan
Ahmad akan bayar, tiba waktunya ternyata
Ahmad belum bisa bayar. Lalu Sufyan
memberikan denda sebesar 50.000.
Meminjamkan sesuatu dengan syarat ada
keuntungan atau tambahan dari orang yang
meminjami.
Contoh: Ahmad ingin meminjam uang
kepada Sufyan sebesar 500.000, Sufyan
menyetujui dengan syarat ketika Ahmad
akan mengembalikan, Ahmad harus
membayar 550.000,-
Indonesia Korban Riba
Hukum Bunga Bank
RIBA
• Tambahan dihitung atas
pokok
• Ditentukan di awal secara
pasti
• Bersifat Dhulm
• Ada denda bila telat bayar
• Dapat berlipat ganda
• Objeknya uang dan barang
• Hukumnya haram
BUNGA BANK
• Biaya dihitung atas pokok
• Ditetapkan dimuka secara
fixed
• Bersifat memaksa
• Dikenai pinalty bila defaut
• Objeknya uang
• Hukumnya diqiyaskan
dengan RIBA
Syarat JUAL BELI NON RIBA
• Menjual sesuatu yang sejenis ada tiga syarat:
1. Serupa timbangan dan banyaknya
2. Tunai, dan
3. Timbang terima dalam akad (ijab qabul) sebelum
meninggalkan majelis akad
• Menjual sesuatu yang berlainan jenis ada dua syarat:
1. Tunai, dan
2. Timbang terima dalam akad (ijab qabul) sebelum
meninggalkan majelis akad
riba
riba
SOLUSI
RIBA
riba
riba
ubah
transaksi
bagi hasil
gadai
Kredit langsung
hibah
Pengaruh Negatif Riba
• Peminjam jatuh miskin karena dieksploitasi
• Menghalangi orang untuk melakukan usaha
karena pemilik dapat menambah hartanya
dengan transaksi riba baik secara tunai maupun
berjangka
• Terputusnya hubungan baik antar masyarakat
dalam bidang pinjam meminjam
• Memberikan jalan bagi orang kaya untuk
menerima tambahan harta dari orang miskin
yang lemah.
3
SYIRKAH/kerjasama
dalil pengertian rukun
Defenisi
Bahasa: Perseroan / persekutuan /
kerjasama
Istilah Islam: Kerjasama antara dua
orang atau lebih dalam bidang
ekonomi untuk memperoleh
keuntungan bersama
Landasan Hukum Syirkah
a. Al-Qur’an
“Maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS An-Nisaa (4):12)
“Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat
itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain
kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.” (QS
Shaad: 24)
b. Al-Hadits
Dari Abu Hurairah, ”Rasulullah Saw bersabda, ”Sesungguhnya Allah
azza wa jalla berfirman, ”Aku pihak ketiga dari dua orang yang
berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya.
(HR. Abu Dawud)
35
Syirkah - Musyarakah
 Merupakan bentuk umum dari usaha bagi hasil
 Sering disebut dengan syarikah, kerjasama, serikat atau kongsi
 Dilandasi keinginan para pihak bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset
yang dimiliki secara bersama-sama
 Termasuk dalam golongan ini adalah semua bentuk usaha yang
memadukan seluruh bentuk sumber daya serta melibatkan minimal dua
pihak
 Kontribusi para pihak dapat berupa dana, aset penjualan, enterpreneurship,
skill, properti, dsb, yang dapat dinilai dengan uang
 Bisa dengan batasan waktu maupun tanpa batasan waktu
 Dengan menyatukan semua modal maka pemilik modal berhak turut serta
menentukan kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek
 Biaya pelaksanaan dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama
36
Macam-macam Syirkah
Syirkah Inan (Harta)
syirkah yang dilakukan oleh dua badan (bukan lembaga)
yakni dua orang berikut harta mereka berdua yang
bersepakat untuk secara langsung menjalankan aktivitas
yang melibatkan harta tersebut untuk mencari
keuntungan.
Syirkah abdan
(fisik)
syirkah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih hanya
dengan badannya (tenaganya) dan sama sekali tidak
melibatkan hartanya masing-masing.
Syirkah
Mudharabah
syirkah yang dilakukan oleh fisik (orang) dan harta yakni
pihak yang memiliki harta disebut sebagai pemodal/
investor sedangkan pihak yang hanya menyertakan
fisiknya disebut pengelola.
Syirkah wujuh
syirkah yang dilakukan oleh dua orang dengan
menggunakan harta orang lain di luar keduanya.
bersyirkahnya dua pihak dalam semua macam syirkah
yang ada dalam Islam, misalnya berkumpulnya antara
syirkah inan, syirkah abdan, syirkah mudlarabah dan
syirkah wujuh.
Syirkah
Muwafadhah
• Musaqah
Adalah bentuk kerja sama dimana orang yang mempunyai kebun
memberikan kebunnya kepada orang lain (petani) agar dipelihara dan
penghasilan yang didapat dari kebun itu dibagi berdua menurut perjanjian
sewaktu akad.
• Muzara’ah
Adalah kerja sama dalam pertanian berupa paroan sawah atau ladang
seperdua atau sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benih (bibit
tanaman) dari pekerja (petani)
• Mukhabarah
Adalah kerja sama dalam pertanian berupa paroan sawah (ladang)
seperdua, atau sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benihnya
dari pemilik sawah (ladang)
Syirkah dalam Pertanian
4
HUKUM PERBANKAN
dalil pengertian rukun
A
PERBANKAN ISLAM
• Lebih populer disebut dengan istilah Bank Syariah.
• Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah Islam atau bank
yang tata cara beroperasinya mengacu kepada
ketentuan-ketentuan al-Quran dan Hadits. (Antonio
dan Perwata atmadja, 1999: 1).
• Syariah adalah jalan Allah seperti yang ditunjukkan
oleh al-Quran dan as-Sunnah / Hadits.
BANK SYARIAH
• Prinsip utama perbankan islami adalah menghindarkan diri
dan menjauhkan diri dari unsur-unsur riba dengan
menggantinya dengan sistem bagi hasil dan pembiayaan
perdagangan.
• Perbankan Syariah yaitu agar lembaga perbankan dapat
menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal,
menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya
yang sesuai.
• Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam
transaksi-transaksi perbankan tersebut:
1. Perniagaan atas barang-barang yang haram,
2. Bunga (riba),
3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (maisir), serta
4. Ketidakjelasan dan manipulatif (gharar).
Konsep Pembiayaan Islami
1. Wadiah (titipan dana)
2. Mudharabah (bagi hasil)
3. Syirkah (kerjasama)
4. Murabahah (penjualan oleh bank, pembelian
oleh nasabah)
5. Qard Hasan (pinjaman lunak bagi org miskin)
PERBEDAAN DG BANK KONVENSIONAL
BANK SYARI’AH BANK KONVENSIONAL
 Berdasarkan margin keuntungan  Memakai perangkat bunga dan atau
bagi hasil
 Profit dan falah oriented  Profit oriented
• Hubungan dengan nasabah dalam
bentuk hubungan kemitraan
 Hubungan dengan nasabah dalam
bentuk hubungan debitur – kreditur
• Users of real funds (pengguna
dana ril)
 Creator of money supply (Pencipta
uang beredar)
 Melakukan investasi – investasi
yang halal saja
 Investasi yang halal dan haram
 Pengerahan dan penyaluran dana
harus sesuai dengan syariah Islam
yang diawasi oleh Dewan
Pengawas Syariah.
 Tidak terdapat Dewan Pengawas
Syariah atau sejenisnya
PERBEDAAN
• Perbedaan Konsep Imbalan
BUNGA (BANK KONVENSIONAL) BAGI HASIL (BANK ISLAM)
 Penentuan bunga dibuat pada waktu akad
tanpa berpedoman pada untung rugi.
 Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat
pada waktu akad dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi.
 Besarnya persentase berdasarkan pada
jumlah uang yang dipinjamkan.
 Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada
jumlah keuntungan yang diperoleh.
 Pembayaran bunga tetap seperti yang
dijanjikan tanpa pertimbangan apakah
proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah
untung atau rugi.
 Bagi hasil tergantung pada keuntungan
proyek yang dijalankan. Sekiranya tidak
mendapatkan keuntungan maka kerugian
akan ditanggng bersama oleh kedua belah
pihak.
 Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat
sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau
keadaan ekonomi sedang ”booming”
 Jumlah pembagian laba meningkat sesuai
dengan peningkatan jumlah pendapatan.
 Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak
dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.
 Tidak ada yangmeragukan keabsahan
keuntungan bagi hasil.
Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah
Operasional Bank
Syariah di
Indonesia
Penghimpunan
Dana
Penggunaan
Dana
Jasa Layanan
Perbankan
Wadiah
Mudharabah
Pembiayaan Wajar
Pembiayaan Utang
Wakalah (pemberian
kuasa) (arranger/agency)
Kafalah (garansi bank)
Hawalah (anjak piutang)
Rahn (Gadai)
Tabungan
Deposito
Giro (Yad Dhamanah = titipan
dana)
Produk Pembiayaan (Financing)
Pembiaya
an Wajar
Mudharabah
Musyarakah
Muthlaqah (tidak bersyarat)
Muqayyadah (bersyarat)
Musyarakah
(kerjasama dua pihak atau lebih)
46
Bagi hasil
kerjasama
Dana dari masyarakat yang akan dikelola bank,
yang disalurkan untuk usaha kepada nasabah.
Produk Pembiayaan (Financing) (Lanjutan)
Pembiayaan
Utang
Barang-barang
Barang - uang
Barter
Uang - Barang
Uang - uang
Jual Beli (Bai)
• Murabahah (margin/selisih jual)
• Bitsaman Ajil (cicil)
Sewa Menyewa (Ijarah)
• Ijarah (sewa)
• Ijarah Wa Iqtina (sewa beli)
Salam (indent-> pertanian)
Istishna (indent -> pengerjaan)
Sharf (tukar valas)
Skema Operasional Bank Syariah
SUMBER DANA:
Giro Wadiah
Tab Wadiah
Tab. Mudharabah
Dep. Mudharabah
Pembiayaan
POOLING
DANA
Bagi Hasil:
 Mudharabah
 Musyakarah
Pembiayaan/Jual Beli:
 Murabahah Angsuran
 Murabahan Sekaligus
Sewa Beli:
 Ijarah
Margin
Bagi Hasil
Porsi
Bank
100% pendapatan Bank
Jasa-jasa:
•Kiriman Uang
•Garansi Bank
•Gadai
•dll
Profit
Distribution
Porsi
Nasabah
Alhamdulillah...
5
ASURANSI SYARIAH
dalil pengertian rukun
B
PENGERTIAN RESIKO
Suatu ketidakpastian akan terjadinya
peristiwa (bahaya) di masa yang akan
datang, dan jika peristiwa tersebut
terjadi, dapat menimbulkan
kerugian..
JENIS RESIKO
1. Resiko Murni
Kalau TIDAK TERJADI, tidak apa-apa. Kalau TERJADI,
rugi.
Contoh:
• Kerusakan harta karena kebakaran, gempa bumi
• Meninggal, sakit atau cedera karena kecelakaan
2. Resiko Spekulatif
Kalau dilakukan bisa untung, rugi, atau break event
Contoh:
• Investasi Saham.
• Jual beli valuta asing.
• Berdagang atau berusaha.
Pada umumnya, hanya Resiko Murni yang dapat
diasuransikan.
PIHAK YANG MENGHADAPI
RESIKO
1. Individu
2. Organisasi / Dunia
Usaha
RESIKO YANG DIHADAPI INDIVIDU
1. Risiko pada orang
 Risiko meninggal dalam usia
muda
 Risiko kesehatan buruk
 Risiko mengalami cacat
 Risiko kehilangan pekerjaan
2. Risiko pada harta benda, misalnya:
kerusakan & kehilangan.
3. Risiko terkait dengan
pertanggungjawaban pada pihak
lain.
KONSEKUENSI RESIKO BAGI
MASYARAKAT
1. Kebutuhan dana yang besar
untuk menutupi kerugian akibat
terjadi musibah.
2. Ketakutan dan kekhawatiran.
3. Tidak tersedianya / mahalnya
barang atau jasa tertentu akibat
tingginya risiko untuk
penyediaannya.
METODE PENANGANAN
RESIKO
1. Menghindari resiko
2. Mengendalikan/mengurangi
resiko
3. Mengalihkan resiko =>
ASURANSI (dampak finansial)
4. Menghadapi dan
menerima/menahan resiko
PENGERTIAN ASURANSI
UU No. 2 tahun 1992:
Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung,
dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan
penggantian kepada tertanggung, karena kerugian,
kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan,
atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu
peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu
pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau
hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
MANFAAT ASURANSI
• Mengurangi beban keuangan akibat timbulnya kerugian
menyediakan dana apabila terjadi musibah.
• Mengurangi ketidakpastian resiko.
• Memperoleh masukan berupa informasi dan saran
mengenai cara untuk mengurangi/ meminimalisasi resiko
• Menciptakan ketenangan untuk berusaha/bekerja.
Perbedaan Asuransi dg Tabungan
Asuransi Jiwa
1. Merupakan sarana proteksi
atas kondisi keuangan apabila
terjadi musibah.
2. Besarnya uang yang akan
diterima berdasarkan perjanjian
yang disepakati, bisa lebih
besar dari premi yang dibayar.
3. Ada unsur keharusan untuk
membayar premi secara teratur
4. Besarnya premi yg harus
dibayar sudah ditetapkan
berdasar perhitungan.
Tabungan
1. Merupakan sarana
penghimpunan kekayaan.
2. Besarnya uang yg diterima
tergantung kemauan
penabung & hasil investasi.
3. Tidak ada unsur keharusan
(bersifat sukarela)
4. Besar uang yang ditabung
tiap kali menabung tidak
selalu tetap
JENIS ASURANSI
Sifat kepesertaannya:
1. Asuransi Wajib (Asuransi Sosial). Contoh: Kecelakaan
Penumpang (Jasa Raharja)
2. Asuransi Sukarela
 Jenis obyek pertanggungan:
1. Asuransi Jiwa => obyek pertanggungan meninggal/hidupnya
seseorang.
Contoh: asuransi kematian (dengan tabungan atau tanpa
tabungan), asuransi kecelakaan diri, & asuransi kesehatan.
2. Asuransi Umum/Kerugian => obyek pertanggungan harta/hak
atau milik kepentingan):
Contoh: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor,
asuransi pengangkutan barang, asuransi tanggung jawab
hukum.
ASURANSI SYARIAH
Dalam Bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah AT-
TA’MIN, yang diambil dari “amana” dan berarti memberi
perlindungan, ketenangan, rasa aman, bebas dari rasa takut.
Jadi, at-ta’min ialah seseorang membayar / menyerahkan
uang cicilan agar ia atau ahli warisnya mendapat sejumlah
uang sebagaimana disepakati, atau untuk mendapat ganti
terhadap hartanya yang hilang.
Asuransi Islam di Indonesia
• Usaha saling melindungi dan saling
menolong diantara sejumlah orang
atau pihak untuk menghadapi risiko
tertentu melalui akad ataupun
perikatan yang sesuai dengan syariah
Islam.
• Di Indonesia, asuransi Islam sering
dikenal dengan istilah takaful. Kata
takaful berasal dari kata takafalaya-
takafalu yang artinya ialah “menjamin
atau saling menanggung”.
ASURANSI ISLAM
• Fatwa Dewan Syariah Nasional no 21/DSN-MUI/X/2001,
Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi
dan tolong menolong di antara sejumlah orang
atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset
atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu
melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah.
Dasar dan Landasan
Hukum
A. Hukum Islam
1. Al-Qur’an
Surat Al-Maidah (5) : 2
‫االثم‬ ‫على‬ ‫تعاونوا‬ ‫وال‬ ‫البروالتقوى‬ ‫وتعاونواعل‬
‫والعدوان‬
“…dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan
kebajikan dan takwa,dan jangan tolong-menolong dalam
berbuat dosa dan pelanggaran…”
QS Al-Hasyr : 18
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan
hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk
hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dasar dan Landasan Hukum
• Hadits Rasulullah Saw
Pergunakanlah Lima Hal sebelum datangnya Lima Perkara :
- Muda sebelum Tua
- Sehat sebelum Sakit
- Kaya sebelum Miskin
- Lapang sebelum Sempit
- Hidup sebelum Mati
(Hadist Riwayat Muslim)
Hadis Nabi Muhammad SAW:
“Sesungguhnya seseorang yang beriman itu ialah barang siapa yang
memberi keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa
raga manusia” (H.R. Ibnu Majah)
Dasar dan
Landasan Hukum
B. Hukum Operasional
1. Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum
Asuransi Syari’ah.
2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan
Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan
Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.
4. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep.
4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan
Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi
dengan Sistem Asuransi dan Reasuransi dengan prinsip
Syari’ah.
Pendapat Para Ulama tentang
Asuransi Syari’ah
• Pendapat pertama : “MENGHARAMKAN”
Dikemukakan oleh Sayyid Sabiq, Abdullah al-Qalqii (Mufti Yordania),
Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil al-Muth’i (Mufti Mesir).
Alasannya :
1. Asuransi sama dengan judi
2. Mengandung unsur tidak pasti (gharar) dan riba
3. Termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak tunai
4. Hidup mati manusia menjadi objek bisnis (mendahului takdir Allah)
5. Mengandung unsur pemerasan, dimana pemegang polis akan
kehilangan premi yang sudah dibayar, atau dikurangi karena tidak
dapat melanjutkan pembayaran premi.
Pendapat Ulama …
• Pendapat kedua : “MEMBOLEHKAN”
Pendapat kedua ini dikemukakan oleh Abd. Wahab Khalaf, Mustafa
Akhmad Zarqa (Guru Besar Hukum Islam Fakultas Syari’ah
Universitas Syria), Muhammad Yusuf Musa (Guru Besar Hukum
Islam Universitas Cairo Mesir), dan Abd. Rakhman Isa (Pengarang
Kitab Al Muamalah al-Haditsah wa Ahkamuha). Alasannya :
1. Tidak ada nash (Al-Qur’an dan Sunnah) yang melarang asuransi
2. Ada kesepakatan dan kerelaan kedua pihak
3. Saling menguntungkan kedua pihak
4. Asuransi termasuk akad mudharabah (bagi hasil)
5. Asuransi termasuk koperasi (Syirkah Ta’awuniyah)
6. Asuransi dianalogikan (diqiyaskan) sistem pensiun seperti taspen
Pendapat Ulama …
• Pendapat ketiga :
“Asuransi sosial boleh, dan komersial haram”
Pendapat ini dianut oleh Muhammad Abdu Zahrah
(Guru Besar Hukum Islam Univ. Cairo).
Alasan kelompok ini sama dengan kelompok
pertama dalam asuransi yang bersifat komersial
(haram), dan sama pula dengan alasan kelompok
dua dalam asuransi yang bersifat sosial (boleh).
PERBANDINGAN ASURANSI
HARUS ADA
TAKAFULI (tolong-
menolong)
TABADULI (jual- beli)
TIDAK
DIPERHATIKAN
MILIK PERUSAHAAN
MILIK NASABAH
BUNGA
BAGI HASIL
MILIK PERUSAHAAN
DARI REKENING TABARRU
(DANA SOSIAL)
DARI REKENING
PERUSAHAAN
BAGI HASIL
ASURANSI KONVENSIONAL VS ASURANSI SYARIAH ...(1)
Risk Transfer vs. Risk Sharing
TERTANGGUNG
PERUSAHAAN
ASURANSI
Penanggung
Risiko
TRANSFER RISIKO
Membayar Premi
MENANGGUNG RISIKO
Membayar Klaim
TERTANGGUNG
TERTANGGUNG
PESERTA
PESERTA
PESERTA
DANA TABARRU’
Dana Hibah
TA’AWUN
Membayar Kontribusi
& Menerima Klaim
PERUSAHAAN
ASURANSI
Pengelola
Takaful
ASURANSI KONVENSIONAL – Risk Transfer - Terdapat unsur gharar dan maisir
ASURANSI SYARIAH – Risk Sharing – Tidak terdapat unsur gharar dan maisir
Akad Wakalah atau
Akad Mudharabah
Wakalah = pemberian kuasa
Mudharabah = Bagi hasil
ASURANSI KONVENSIONAL VS ASURANSI SYARIAH ...(2)
• Investasi ASURANSI SYARIAH ditempatkan pada
instrumen yang tidak bertentangan dengan prinsip
syariah Islam.
• Investasi ASURANSI KONVENSIONAL
ditempatkan pada instrumen apa saja.
AKAD DALAM ASURANSI SYARIAH
 Akad Ta’awun
Akad tolong menolong antara sesama peserta.
 Akad Tabarru’
Akad hibah dalam bentuk pemberian dana (kontribusi) untuk tujuan tolong-menolong
sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati.
 Akad Wakalah bil Ujrah
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi sebagai wakil dari
peserta dalam mengelola dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta dengan
imbalan fee (ujrah).
 Akad mudharabah
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan sebagai mudharib
dalam mengelola investasi dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta
dengan imbalan bagi hasil yang disepakati.
 Akad mudharabah musyarakah
Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi sebagai
mudharib dalam mengelola investasi dana tabarru’ dan/atau dana investasi
peserta, dengan imbalan bagi hasil yang besarnya ditetapkan berdasarkan
komposisi kekayaan yang digabungkan.
MODEL USAHAASURANSI SYARIAH
Peserta
Kontribusi
Dana Tabarru’ Dana Perusahaan
Dana Investasi
Peserta
Surplus Underwriting =
Kontribusi – Kontribusi
Reasuransi Klaim –
Penyisihan Teknis
Hasil Investasi Dana
Tabarru’
Khusus untuk
produk dg manfaat
investasi
qardh
Perhitungan Biaya Ke Depan
Waktu Yang Dibutuhkan B i a y a Jumlah Total Biaya Biaya
untuk sekolah saat ini ke depan
3 Tahun Untuk Masuk TK Uang Pangkal 5,000,000
SPP di TK-A (200Ribu/bulan) 2,400,000
SPP di TK-B (200 ribu/bulan) 2,400,000
Total 2 tahun pendidikan 9,800,000 12,345,178
5 Tahun Untuk masuk SD Uang pangkal 3,000,000
SPP kelas 1-6(200ribu/bulan) 14,400,000
Buku dan lain-lain 5,000,000
Total 6 tahun pendidikan 22,400,000 28,217,549
Contoh Perhitungan Asuransi
11 Tahun untuk masuk SMP Uang pangkal 7,000,000
SPP kelas 1-3 (250 ribu/bulan) 9,000,000
Buku dan lain-lain 6,000,000
Total 3 tahun pendidikan 22,000,000 27,713,664
14 Tahun untuk masuk SMA Uang pangkal 10,000,000
SPP kelas 1-3 (300 ribu/bulan) 9,000,000
Buku dan lain-lain 10,000,000
Total 3 tahun pendidikan 29,000,000 36,531,648
17 Tahun untuk masuk S1 Uang pangkal 14,000,000
SPP 8 semester(2,5 juta
persemester) 20,000,000
Buku dan lain-lain 20,000,000
Total 4 tahun pendidikan 54,000,000 68,024,448
Total 137,200,000 172,832,486
Catatan
Perkiraan biaya kedepan mengacu pada tingkat
inflasi. Pada simulasi ini tingkat inflasi yang di
gunakan adalah 8%
Tips Memilih Perusahaan dan Produk Asuransi
1. Pilihlah produk asuransi sesuai dengan kebutuhan.
2. Dapatkan informasi selengkapnya mengenai perusahaan penyedia produk
yang diharapkan.
3. Pilihlah perusahaan asuransi yang memeiliki izin dari Menteri Keuangan dan
mempunyai reputasi baik.
4. Pilihlah perusahaan yang masuk kategori sehat.
5. Pilihlah tenaga pemasaran asuransi yang memiliki lisensi.
6. Harus waspada saat mendapat penawaran produk yang menjanjikan tingkat
bunga atau return yang tinggi.
7. Pelajari polis dengan baik.
SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK
CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI
‫وآل‬ ‫فاتبعها‬ ‫األمر‬ ‫من‬ ‫شريعة‬ ‫على‬ ‫جعلناك‬ ‫ثم‬
‫يعلمون‬ ‫ال‬ ‫الذين‬ ‫أهواء‬ ‫تتبع‬
Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu
syari’ah,
Maka ikutilah syari’ah itu,
Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang
yang memahami syari’ah (QS. Al-Jatsiyah : 18)
Referensi
• Kampussyariah.com
• Fiqih Sunah Sayyid Sabiq
• Internet
• Buku Paket PAI Kelas 11

More Related Content

Similar to PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt

Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamLataniadzikri
 
PRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdfPRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdfFIKRI762089
 
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptxRIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptxMikaMee
 
Transaksi jual beli
Transaksi jual beliTransaksi jual beli
Transaksi jual belidediromli
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Marhamah Saleh
 
ruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiahruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiahFauziah azzahra
 
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)Ardhia Pramesti
 
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariahSistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariahYusnia Rahmah Afianti
 
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13Hevliza Tiara
 
Presentasi PAI Farel.pptx
Presentasi PAI Farel.pptxPresentasi PAI Farel.pptx
Presentasi PAI Farel.pptxYufaChemistry
 

Similar to PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt (20)

Transaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islamTransaksi ekonomi dalam islam
Transaksi ekonomi dalam islam
 
Bay jual beli
Bay jual beliBay jual beli
Bay jual beli
 
Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8
 
Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8Presentasi Fiqh 8
Presentasi Fiqh 8
 
Mu'amalah xi
Mu'amalah xiMu'amalah xi
Mu'amalah xi
 
PRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdfPRINSIP EKO ISLAM.pdf
PRINSIP EKO ISLAM.pdf
 
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptxRIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
RIBA DAN HUTANG PIUTAN.pptx
 
Jual_beli_dalam_islam.pptx
Jual_beli_dalam_islam.pptxJual_beli_dalam_islam.pptx
Jual_beli_dalam_islam.pptx
 
Transaksi jual beli
Transaksi jual beliTransaksi jual beli
Transaksi jual beli
 
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
Presentasi Fiqh SiyasahMuamalah 9
 
Ekonomi Syariah.pptx
Ekonomi Syariah.pptxEkonomi Syariah.pptx
Ekonomi Syariah.pptx
 
muamalah
muamalahmuamalah
muamalah
 
ruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiahruang lingkup syariah islamiah
ruang lingkup syariah islamiah
 
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
Ekonomi Dalam Islam (Jual Beli)
 
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
Bab 5- Akad, Rukun dan Syarat Jual Beli.
 
Amss5403 sistem muamalat
Amss5403 sistem muamalatAmss5403 sistem muamalat
Amss5403 sistem muamalat
 
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariahSistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
Sistem keuangan syariah - Akuntansi syariah
 
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
Prinsip Dan Praktik Ekonomi Islam K13
 
Presentasi PAI Farel.pptx
Presentasi PAI Farel.pptxPresentasi PAI Farel.pptx
Presentasi PAI Farel.pptx
 
Ppt akad murabahah
Ppt akad murabahahPpt akad murabahah
Ppt akad murabahah
 

More from AbulFikar2

FAROID2 ILMU WARIS MENURUT SYARIT ISLAM.pptx
FAROID2 ILMU WARIS MENURUT SYARIT ISLAM.pptxFAROID2 ILMU WARIS MENURUT SYARIT ISLAM.pptx
FAROID2 ILMU WARIS MENURUT SYARIT ISLAM.pptxAbulFikar2
 
HIBAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN HIKMAHNYA.pptx
HIBAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN HIKMAHNYA.pptxHIBAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN HIKMAHNYA.pptx
HIBAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN HIKMAHNYA.pptxAbulFikar2
 
Diyat_dan_Kafarat Dalam hukum Islam.pptx
Diyat_dan_Kafarat Dalam hukum Islam.pptxDiyat_dan_Kafarat Dalam hukum Islam.pptx
Diyat_dan_Kafarat Dalam hukum Islam.pptxAbulFikar2
 
PETA IBADAH HAJI TEMPAT TEMPAT PELAKSANAAN HAJI.pptx
PETA IBADAH HAJI TEMPAT TEMPAT PELAKSANAAN HAJI.pptxPETA IBADAH HAJI TEMPAT TEMPAT PELAKSANAAN HAJI.pptx
PETA IBADAH HAJI TEMPAT TEMPAT PELAKSANAAN HAJI.pptxAbulFikar2
 
MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW DALAM ISLAM.pptx
MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW DALAM ISLAM.pptxMENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW DALAM ISLAM.pptx
MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW DALAM ISLAM.pptxAbulFikar2
 
SUMBER_HUKUM_ISLAM_YANG_TIDAK_DISEPAKATI dalam islam.pptx
SUMBER_HUKUM_ISLAM_YANG_TIDAK_DISEPAKATI dalam islam.pptxSUMBER_HUKUM_ISLAM_YANG_TIDAK_DISEPAKATI dalam islam.pptx
SUMBER_HUKUM_ISLAM_YANG_TIDAK_DISEPAKATI dalam islam.pptxAbulFikar2
 
7 HIKMAH SHOLAT LIMA WAKTU BAGI ORANG YANG BERIMAN MAKA SHAAT LIMA WAKTU .pptx
7 HIKMAH SHOLAT LIMA WAKTU BAGI ORANG YANG BERIMAN MAKA SHAAT LIMA WAKTU .pptx7 HIKMAH SHOLAT LIMA WAKTU BAGI ORANG YANG BERIMAN MAKA SHAAT LIMA WAKTU .pptx
7 HIKMAH SHOLAT LIMA WAKTU BAGI ORANG YANG BERIMAN MAKA SHAAT LIMA WAKTU .pptxAbulFikar2
 
KURBAN AKIKAH.pptx
KURBAN AKIKAH.pptxKURBAN AKIKAH.pptx
KURBAN AKIKAH.pptxAbulFikar2
 

More from AbulFikar2 (8)

FAROID2 ILMU WARIS MENURUT SYARIT ISLAM.pptx
FAROID2 ILMU WARIS MENURUT SYARIT ISLAM.pptxFAROID2 ILMU WARIS MENURUT SYARIT ISLAM.pptx
FAROID2 ILMU WARIS MENURUT SYARIT ISLAM.pptx
 
HIBAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN HIKMAHNYA.pptx
HIBAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN HIKMAHNYA.pptxHIBAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN HIKMAHNYA.pptx
HIBAH DALAM PANDANGAN ISLAM DAN HIKMAHNYA.pptx
 
Diyat_dan_Kafarat Dalam hukum Islam.pptx
Diyat_dan_Kafarat Dalam hukum Islam.pptxDiyat_dan_Kafarat Dalam hukum Islam.pptx
Diyat_dan_Kafarat Dalam hukum Islam.pptx
 
PETA IBADAH HAJI TEMPAT TEMPAT PELAKSANAAN HAJI.pptx
PETA IBADAH HAJI TEMPAT TEMPAT PELAKSANAAN HAJI.pptxPETA IBADAH HAJI TEMPAT TEMPAT PELAKSANAAN HAJI.pptx
PETA IBADAH HAJI TEMPAT TEMPAT PELAKSANAAN HAJI.pptx
 
MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW DALAM ISLAM.pptx
MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW DALAM ISLAM.pptxMENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW DALAM ISLAM.pptx
MENELADANI AKHLAK RASULULLAH SAW DALAM ISLAM.pptx
 
SUMBER_HUKUM_ISLAM_YANG_TIDAK_DISEPAKATI dalam islam.pptx
SUMBER_HUKUM_ISLAM_YANG_TIDAK_DISEPAKATI dalam islam.pptxSUMBER_HUKUM_ISLAM_YANG_TIDAK_DISEPAKATI dalam islam.pptx
SUMBER_HUKUM_ISLAM_YANG_TIDAK_DISEPAKATI dalam islam.pptx
 
7 HIKMAH SHOLAT LIMA WAKTU BAGI ORANG YANG BERIMAN MAKA SHAAT LIMA WAKTU .pptx
7 HIKMAH SHOLAT LIMA WAKTU BAGI ORANG YANG BERIMAN MAKA SHAAT LIMA WAKTU .pptx7 HIKMAH SHOLAT LIMA WAKTU BAGI ORANG YANG BERIMAN MAKA SHAAT LIMA WAKTU .pptx
7 HIKMAH SHOLAT LIMA WAKTU BAGI ORANG YANG BERIMAN MAKA SHAAT LIMA WAKTU .pptx
 
KURBAN AKIKAH.pptx
KURBAN AKIKAH.pptxKURBAN AKIKAH.pptx
KURBAN AKIKAH.pptx
 

Recently uploaded

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxHaryKharismaSuhud
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".Kanaidi ken
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanAyuApriliyanti6
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxrizalhabib4
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMPNiPutuDewikAgustina
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024ssuser0bf64e
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptxfurqanridha
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxFitriaSarmida1
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxJawahirIhsan
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARElviraDemona
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024DessyArliani
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakAjiFauzi8
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptxPrakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
Prakarsa Perubahan dan kanvas ATAP (1).pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
BAHAN PAPARAN UU DESA NOMOR 3 TAHUN 2024
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerakMateri Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
Materi Modul 1.4_Fitriani Program guru penggerak
 

PERCERAIAN KLS XI MA UNTUK MADRASAH ALIYAH.ppt

  • 2. AQIDAH AKHLAK SYARIAH IBADAH MUAMALAH HUKUM PIDANA/ PERDATA EKONOMI & FINANSIAL POLITIK ASURANSI BANK PASAR MODAL SEWA PEGADAIAN SEKTOR RIEL DLL Koperasi, dll 1
  • 3. Pengertian Muamalah Menurut Etimologi • Muamalah berasal dari kata ٌ ‫ة‬َ‫ل‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ Bentuk Masdar dari َ‫ل‬َ‫م‬‫َا‬‫ع‬ – ُ‫ل‬ِ‫ام‬َ‫ع‬ُ‫ي‬ - ‫ة‬َ‫ل‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ع‬ُ‫م‬ Artinya : Saling bertindak, saling berbuat, saling mengamalkan
  • 4. Pengertian Muamalah menurut Istilah Muamalah Pengertian Luas Pengertian Sempit
  • 5. Pengertian Luas Dr.Abdul Sattar Fathullah Sa’id : “Hukum syari’ah yang berkaitan dengan transaksi manusia mengenai jual beli, gadai, perdagangan, pertanian, sewa,menyewa, perkongsian, perkawinan, penyusuan thalak, iddah, hibah & hadiah, washiat, warisan, perang dan damai”. Al-Muamalah fil Islam, Makkah, Rabithah alam Al-Islami, hlm.12
  • 6. Pengertian Sempit • Menurut Khudhari Beyk : Semua akad yang membolehkan manusia saling menukar manfaatnya. • Menurut Rasyid Ridha : Tukar menukar barang atau sesuatu yang bermanfaat dengan cara yang ditentukan.
  • 7. Perbedaan Pengertian Muamalah dalam arti sempit dan luas adalah DALAM CAKUPANNYA. Pengertian Luas Pengertian Sempit mencakup munakahat, warisan, politik, pidana, dll. hanya tentang ekonomi (iqtishadiyah).
  • 8. Ruang Lingkup Fiqh Muamalah 1. Harta dan ’Ukud )akad-akad) 2. Buyu’ (tentang jual beli) 3. Ar-Rahn (tentang pegadaian) 4. Hiwalah (pengalihan hutang) 5. Ash-Shulhu (perdamaian bisnis) 6. Adh-Dhaman (jaminan, asuransi) 7. Syirkah (tentang perkongsian) 8. Wakalah (tentang perwakilan) 9. Wadi’ah (tentang penitipan) 10. ‘Ariyah (tentang peminjaman) 11. Ghasab (perampasan harta orang lain dengan tidak sah) 12. Syuf’ah (hak diutamakan dalam syirkah atau sepadan tanah) 13. Mudharabah (syirkah modal dan tenaga) 14. Musaqat (syirkah dalam pengairan kebun) 15. Muzara’ah (kerjasama pertanian) 16. Kafalah (penjaminan) 17. Taflis (jatuh bangkrut) 18. Al-Hajru (batasan bertindak) 21. Ba’i Murabahah 22. Bai’ Salam 23. Bai Istishna’ 24. Ba’i Muajjal dan Ba’i Taqsith 25. Ba’i Sharf dan Konsep Uang 26. ’Urbun (panjar/DP) 27. Ijarah (sewa-menyewa) 28. Riba 29. Sukuk (surat utang) 30. Faraidh (warisan) 31. Luqthah (barang tercecer) 32. Waqaf 33. Hibah 34. Wasiat 35. Iqrar (pengakuan) 36. Qismul fa’i wal ghanimah (pembagian fa’i dan ghanimah 37. Qism ash-Shadaqat (tentang pembagian zakat) 38. Ibrak (pembebasan hutang) 39. Muqasah (Discount) 40. Kharaj, Jizyah, Dharibah,Ushur 41. Baitul Mal 42. Ji’alah (sayembara, pemberian fee) 43. Qaradh (pejaman)
  • 9. Ruang Lingkup di era Modern 1. Perbankan 2. Asuransi 3. Pasar Modal 4. Obligasi 5. Reksadana 6. BMT (Baitul Mal wat Tamwil) 7. Koperasi 8. Pegadaian 9. Multi Level Marketing Syari’ah 10. Fungsi Uang (Moneter) 11. Kebijakan Fiskal 12. Kebijakan Moneter,dll
  • 10. • Memahami hukum muamalah maliyah wajibbagi setiap muslim, namun untuk menjadi expert (ahli) dalam bidang ini hukumnya fardhu kifayah. Wajib Fardhu kifayah
  • 11.
  • 13. َّ‫ر‬َ‫ح‬ َ‫و‬ َ‫ع‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ ُ ‫ه‬ ‫ّللا‬ َّ‫ل‬َ‫ح‬َ‫أ‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫ه‬‫الر‬ َ‫م‬ Dan Allah telah menghalalkan jual-beli dan telah mengharamkan riba. (QS. Al-Baqarah : 275) َ‫ق‬ ‫؟‬ ُ‫ب‬َ‫ي‬ْ‫ط‬َ‫أ‬ ِّ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ك‬ْ‫ل‬َ‫ا‬ ُّ‫ي‬َ‫أ‬ َ‫ل‬‫ا‬ : ِّ‫ب‬ ِّ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫لر‬َ‫ا‬ ُ‫ل‬َ‫م‬َ‫ع‬ ِّ‫ه‬ِّ‫د‬َ‫ي‬ ٍ ‫ور‬ُ‫ْر‬‫ب‬َ‫م‬ ٍ‫ْع‬‫ي‬َ‫ب‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ َ‫و‬ Pekerjaan apakah yang paling baik?. Beliau bersabda: “Pekerjaan seseorang dengan tangannya dan setiap jual-beli yang bersih”. (HR Al-Bazzar)
  • 14. bahasa istilah PENGERTIAN JUAL-BELI tukar menukar  tukar barang dengan uang  melepaskan hak kepemilikan  saling rela
  • 15. pelaku akad barang bermanfaat suci dimiliki RUKUN JUAL-BELI pembeli penjual bisa diserahkan terukur aqil baligh suatu perkataan antara ijab dan qabul dengan cara yang dibenarkan syara' yang menetapkan adanya akibat-akibat hukum pada obyeknya.
  • 16. Perilaku/Sikap Penjual-Pembeli Berlaku benar (lurus) Menepati amanah Jujur Khiyar 1. Khiyar Majlis: 2. Khiyar Syarat 3. Khiyar Aib (cacat)
  • 17. Macam-Macam Khiyar • Khiyar majlis (hak pilihan ketika di tempat jual beli); hak menentukan pilihan bagi kedua belah pihak, antara penjual dan pembeli untuk melangsungkan jual beli atau membatalkannya selama masih di tempat (majlis) jual beli. Apabila keduanya telah berpisah dari majlis akad tersebut, maka hilanglah hak khiyar ini sehingga perubahan tidak dapat dilakukan lagi. • Khiyar syarat kedua orang yang sedang melakukan transaksi jual beli mengadakan kesepakatan menentukan syarat, atau salah satu di antara keduanya menentukan hak khiyar sampai waktu tertentu, maka ini dibolehkan meskipun rentang waktu berlakunya hak khiyar tersebut cukup lama. • Khiyar 'aib hak untuk membatalkan atau melangsungkan jual beli bagi kedua belah pihak yang berakad, apabila terdapat suatu cacat pada obyek yang diperjualbelikan, dan cacat itu tidak diketahui pemiliknya ketika akad berlangsung.
  • 18. Instrumen JUAL-BELI Dalam Pasar  Salam (pesanan dg uang lebih dulu). Yaitu transaksi jual beli dimana penjual memberikan barang pada pembeli pada masa yang akan datang dengan pembayaran penuh terlebih dahulu.  Istisna (pesanan dg uang belakangan) Akad jual beli dalam bentuk pemesanan pembuatan barang tertentu dengan kriteria dan persyaratan tertentu yang disepakati antara pemesan/ pembeli dan penjual/ pembuat.  Rahn (gadai). Yaitu transaksi menggunakan akad gadai.  Murabahah Menjual suatu barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang lebih sebagai laba.  Ijarah (kontrak) Yaitu suatu kontrak sewa yang kemudian menjadi transaksi jual beli ketika penyewa menggenapkan pembayaran pada akhir kontrak.
  • 19. • Semua aktifitas investasi dan perdagangan atas barang dan jasa yang diharamkan Allah (jubel manusia, arak, narkoba, dsb) • Riba • Penipuan / kecurangan. • Perjudian • Transaksi yang mengandung ketidakpastian (Gharar) • Penimbunan Barang / Ihtikar • Monopoli • Rekayasa Permintaan (Bai’ An-najsy) • Suap (Risywah) • Ta’alluq (penjual membeli kembali dengan syarat pengurangan harga) • Pembelian kembali oleh penjual dari pihak pembeli (bai’ al-Inah) • Talaqqi al-Rukban (mencegat petani/penghasil sblm sampai ke pusat penjualan tanpa tahu harga pasar) • Jual beli pada saat Shalat Jumat (QS. Al-Jumuah ayat 9) Transaksi Yang Dilarang
  • 20. Jubel
  • 22. Definisi • Secara Bahasa: tambahan (Al-Ziyadah), berkembang (An-Nuwuw), meningkat (Al-Irtifa’), & membesar (Al-’uluw). • Riba: Tambahan yang disyaratkan dalam transaksi bisnis atau utang piutang tanpa adanya padanan (’iwad) yang dibenarkan syari’ah atas penambahan tersebut. • Larangan Riba sebenarnya tidak hanya berlaku untuk agama Islam, melainkan juga diharamkan oleh seluruh agama samawi. (Yahudi dan Nasrani). • Riba termasuk dosa BESARRRR.
  • 23. ُ‫ق‬َّ‫ت‬‫ا‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِّ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ َ‫ب‬ ‫ا‬َ‫م‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ر‬َ‫ذ‬ َ‫و‬ َ ‫ه‬ ‫ّللا‬ ْ‫ا‬‫و‬ َ‫ن‬ِّ‫م‬ َ‫ي‬ِّ‫ق‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫ه‬‫الر‬ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (QS Al-Baqarah 276) َ‫ا‬ َ‫ل‬ِّ‫ك‬‫آ‬ ‫ص‬ ِّ َّ َ ‫ّللا‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ َ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬ َ‫ك‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ل‬ِّ‫ك‬‫و‬ُ‫م‬ َ‫و‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫ه‬‫لر‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬ِّ‫ت‬‫ا‬ ِّ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫د‬ِّ‫ه‬‫َا‬‫ش‬ َ‫و‬ Rasulullah SAW melaknat pemakan riba’, yang memberi makan, kedua orang saksinya dan pencatatnya.(HR Muslim) َ‫ب‬ َ‫ون‬ُ‫ع‬ْ‫ب‬َ‫س‬ َ‫و‬ ٌ‫ة‬َ‫ث‬‫ال‬َ‫ث‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ‫ه‬‫لر‬َ‫ا‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِّ‫م‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُ‫ر‬َ‫س‬ْ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬ً‫ب‬‫ا‬ َ‫ح‬ِّ‫ك‬ْ‫ن‬َ‫ي‬ ْ‫ن‬َ‫أ‬ ُ‫ه‬َّ‫م‬ُ‫أ‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫لر‬َ‫ا‬ Riba itu terdiri dari 73 pintu. Pintu yang paling ringan seperti seorang laki-laki menikahi ibunya sendiri. (HR. Ibnu Majah dan Al-hakim) ُ‫ه‬ َ‫و‬ ُ‫ل‬ُ‫ج‬َّ‫الر‬ ُ‫ه‬ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ي‬ ‫ا‬َ‫ب‬ ِّ ‫ر‬ ُ‫م‬َ‫ه‬ ْ‫ر‬ِّ‫د‬ ِّ‫س‬ ْ‫ن‬ِّ‫م‬ ُّ‫د‬َ‫ش‬َ‫أ‬ ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫ْن‬‫ي‬ِّ‫ث‬َ‫ال‬َ‫ث‬ َ‫و‬ ‫ه‬ٍ‫ت‬ ٍ‫ة‬َّ‫ي‬ِّ‫ن‬َ‫ز‬ Satu dirham uang riba yang dimakan oleh seseorang dalam keadaan sadar jauh lebih dahsyat dari pada 36 wanita pezina. (HR. Ahmad)
  • 25. fadhl nasi’ah Riba Sebab Jual-Beli pertukaran  pinjam alat tukar : uang - emas  dengan charge  apapun namanya emas perak gandum kurma terigu garam sejenis beda ukuran
  • 26. Qardhi Jahiliyah Riba Sebab Utang Piutang Utang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu membayar utangnya pada waktu yang ditetapkan. (Riba masyarakat Jahiliyah) Contoh: Ahmad meminjam uang kepada Sufyan sebesar 500.000 dan dalam waktu dua bulan Ahmad akan bayar, tiba waktunya ternyata Ahmad belum bisa bayar. Lalu Sufyan memberikan denda sebesar 50.000. Meminjamkan sesuatu dengan syarat ada keuntungan atau tambahan dari orang yang meminjami. Contoh: Ahmad ingin meminjam uang kepada Sufyan sebesar 500.000, Sufyan menyetujui dengan syarat ketika Ahmad akan mengembalikan, Ahmad harus membayar 550.000,-
  • 28.
  • 29. Hukum Bunga Bank RIBA • Tambahan dihitung atas pokok • Ditentukan di awal secara pasti • Bersifat Dhulm • Ada denda bila telat bayar • Dapat berlipat ganda • Objeknya uang dan barang • Hukumnya haram BUNGA BANK • Biaya dihitung atas pokok • Ditetapkan dimuka secara fixed • Bersifat memaksa • Dikenai pinalty bila defaut • Objeknya uang • Hukumnya diqiyaskan dengan RIBA
  • 30. Syarat JUAL BELI NON RIBA • Menjual sesuatu yang sejenis ada tiga syarat: 1. Serupa timbangan dan banyaknya 2. Tunai, dan 3. Timbang terima dalam akad (ijab qabul) sebelum meninggalkan majelis akad • Menjual sesuatu yang berlainan jenis ada dua syarat: 1. Tunai, dan 2. Timbang terima dalam akad (ijab qabul) sebelum meninggalkan majelis akad
  • 32. Pengaruh Negatif Riba • Peminjam jatuh miskin karena dieksploitasi • Menghalangi orang untuk melakukan usaha karena pemilik dapat menambah hartanya dengan transaksi riba baik secara tunai maupun berjangka • Terputusnya hubungan baik antar masyarakat dalam bidang pinjam meminjam • Memberikan jalan bagi orang kaya untuk menerima tambahan harta dari orang miskin yang lemah.
  • 34. Defenisi Bahasa: Perseroan / persekutuan / kerjasama Istilah Islam: Kerjasama antara dua orang atau lebih dalam bidang ekonomi untuk memperoleh keuntungan bersama
  • 35. Landasan Hukum Syirkah a. Al-Qur’an “Maka mereka berserikat pada sepertiga.” (QS An-Nisaa (4):12) “Dan, sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain kecuali orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.” (QS Shaad: 24) b. Al-Hadits Dari Abu Hurairah, ”Rasulullah Saw bersabda, ”Sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman, ”Aku pihak ketiga dari dua orang yang berserikat selama salah satunya tidak mengkhianati lainnya. (HR. Abu Dawud) 35
  • 36. Syirkah - Musyarakah  Merupakan bentuk umum dari usaha bagi hasil  Sering disebut dengan syarikah, kerjasama, serikat atau kongsi  Dilandasi keinginan para pihak bekerjasama untuk meningkatkan nilai asset yang dimiliki secara bersama-sama  Termasuk dalam golongan ini adalah semua bentuk usaha yang memadukan seluruh bentuk sumber daya serta melibatkan minimal dua pihak  Kontribusi para pihak dapat berupa dana, aset penjualan, enterpreneurship, skill, properti, dsb, yang dapat dinilai dengan uang  Bisa dengan batasan waktu maupun tanpa batasan waktu  Dengan menyatukan semua modal maka pemilik modal berhak turut serta menentukan kebijakan usaha yang dijalankan pelaksana proyek  Biaya pelaksanaan dan jangka waktu proyek harus diketahui bersama 36
  • 37. Macam-macam Syirkah Syirkah Inan (Harta) syirkah yang dilakukan oleh dua badan (bukan lembaga) yakni dua orang berikut harta mereka berdua yang bersepakat untuk secara langsung menjalankan aktivitas yang melibatkan harta tersebut untuk mencari keuntungan. Syirkah abdan (fisik) syirkah yang dilakukan oleh dua orang atau lebih hanya dengan badannya (tenaganya) dan sama sekali tidak melibatkan hartanya masing-masing. Syirkah Mudharabah syirkah yang dilakukan oleh fisik (orang) dan harta yakni pihak yang memiliki harta disebut sebagai pemodal/ investor sedangkan pihak yang hanya menyertakan fisiknya disebut pengelola. Syirkah wujuh syirkah yang dilakukan oleh dua orang dengan menggunakan harta orang lain di luar keduanya. bersyirkahnya dua pihak dalam semua macam syirkah yang ada dalam Islam, misalnya berkumpulnya antara syirkah inan, syirkah abdan, syirkah mudlarabah dan syirkah wujuh. Syirkah Muwafadhah
  • 38. • Musaqah Adalah bentuk kerja sama dimana orang yang mempunyai kebun memberikan kebunnya kepada orang lain (petani) agar dipelihara dan penghasilan yang didapat dari kebun itu dibagi berdua menurut perjanjian sewaktu akad. • Muzara’ah Adalah kerja sama dalam pertanian berupa paroan sawah atau ladang seperdua atau sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benih (bibit tanaman) dari pekerja (petani) • Mukhabarah Adalah kerja sama dalam pertanian berupa paroan sawah (ladang) seperdua, atau sepertiga atau lebih atau kurang, sedangkan benihnya dari pemilik sawah (ladang) Syirkah dalam Pertanian
  • 40. PERBANKAN ISLAM • Lebih populer disebut dengan istilah Bank Syariah. • Bank Syariah adalah bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam atau bank yang tata cara beroperasinya mengacu kepada ketentuan-ketentuan al-Quran dan Hadits. (Antonio dan Perwata atmadja, 1999: 1). • Syariah adalah jalan Allah seperti yang ditunjukkan oleh al-Quran dan as-Sunnah / Hadits.
  • 41. BANK SYARIAH • Prinsip utama perbankan islami adalah menghindarkan diri dan menjauhkan diri dari unsur-unsur riba dengan menggantinya dengan sistem bagi hasil dan pembiayaan perdagangan. • Perbankan Syariah yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. • Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut: 1. Perniagaan atas barang-barang yang haram, 2. Bunga (riba), 3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (maisir), serta 4. Ketidakjelasan dan manipulatif (gharar).
  • 42. Konsep Pembiayaan Islami 1. Wadiah (titipan dana) 2. Mudharabah (bagi hasil) 3. Syirkah (kerjasama) 4. Murabahah (penjualan oleh bank, pembelian oleh nasabah) 5. Qard Hasan (pinjaman lunak bagi org miskin)
  • 43. PERBEDAAN DG BANK KONVENSIONAL BANK SYARI’AH BANK KONVENSIONAL  Berdasarkan margin keuntungan  Memakai perangkat bunga dan atau bagi hasil  Profit dan falah oriented  Profit oriented • Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan kemitraan  Hubungan dengan nasabah dalam bentuk hubungan debitur – kreditur • Users of real funds (pengguna dana ril)  Creator of money supply (Pencipta uang beredar)  Melakukan investasi – investasi yang halal saja  Investasi yang halal dan haram  Pengerahan dan penyaluran dana harus sesuai dengan syariah Islam yang diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah.  Tidak terdapat Dewan Pengawas Syariah atau sejenisnya
  • 44. PERBEDAAN • Perbedaan Konsep Imbalan BUNGA (BANK KONVENSIONAL) BAGI HASIL (BANK ISLAM)  Penentuan bunga dibuat pada waktu akad tanpa berpedoman pada untung rugi.  Penentuan besarnya rasio bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi.  Besarnya persentase berdasarkan pada jumlah uang yang dipinjamkan.  Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh.  Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi.  Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Sekiranya tidak mendapatkan keuntungan maka kerugian akan ditanggng bersama oleh kedua belah pihak.  Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang ”booming”  Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan.  Eksistensi bunga diragukan (kalau tidak dikecam) oleh semua agama termasuk Islam.  Tidak ada yangmeragukan keabsahan keuntungan bagi hasil.
  • 45. Produk & Jasa Lembaga Keuangan Syariah Operasional Bank Syariah di Indonesia Penghimpunan Dana Penggunaan Dana Jasa Layanan Perbankan Wadiah Mudharabah Pembiayaan Wajar Pembiayaan Utang Wakalah (pemberian kuasa) (arranger/agency) Kafalah (garansi bank) Hawalah (anjak piutang) Rahn (Gadai) Tabungan Deposito Giro (Yad Dhamanah = titipan dana)
  • 46. Produk Pembiayaan (Financing) Pembiaya an Wajar Mudharabah Musyarakah Muthlaqah (tidak bersyarat) Muqayyadah (bersyarat) Musyarakah (kerjasama dua pihak atau lebih) 46 Bagi hasil kerjasama Dana dari masyarakat yang akan dikelola bank, yang disalurkan untuk usaha kepada nasabah.
  • 47. Produk Pembiayaan (Financing) (Lanjutan) Pembiayaan Utang Barang-barang Barang - uang Barter Uang - Barang Uang - uang Jual Beli (Bai) • Murabahah (margin/selisih jual) • Bitsaman Ajil (cicil) Sewa Menyewa (Ijarah) • Ijarah (sewa) • Ijarah Wa Iqtina (sewa beli) Salam (indent-> pertanian) Istishna (indent -> pengerjaan) Sharf (tukar valas)
  • 48. Skema Operasional Bank Syariah SUMBER DANA: Giro Wadiah Tab Wadiah Tab. Mudharabah Dep. Mudharabah Pembiayaan POOLING DANA Bagi Hasil:  Mudharabah  Musyakarah Pembiayaan/Jual Beli:  Murabahah Angsuran  Murabahan Sekaligus Sewa Beli:  Ijarah Margin Bagi Hasil Porsi Bank 100% pendapatan Bank Jasa-jasa: •Kiriman Uang •Garansi Bank •Gadai •dll Profit Distribution Porsi Nasabah Alhamdulillah...
  • 50. PENGERTIAN RESIKO Suatu ketidakpastian akan terjadinya peristiwa (bahaya) di masa yang akan datang, dan jika peristiwa tersebut terjadi, dapat menimbulkan kerugian..
  • 51. JENIS RESIKO 1. Resiko Murni Kalau TIDAK TERJADI, tidak apa-apa. Kalau TERJADI, rugi. Contoh: • Kerusakan harta karena kebakaran, gempa bumi • Meninggal, sakit atau cedera karena kecelakaan 2. Resiko Spekulatif Kalau dilakukan bisa untung, rugi, atau break event Contoh: • Investasi Saham. • Jual beli valuta asing. • Berdagang atau berusaha. Pada umumnya, hanya Resiko Murni yang dapat diasuransikan.
  • 52. PIHAK YANG MENGHADAPI RESIKO 1. Individu 2. Organisasi / Dunia Usaha
  • 53. RESIKO YANG DIHADAPI INDIVIDU 1. Risiko pada orang  Risiko meninggal dalam usia muda  Risiko kesehatan buruk  Risiko mengalami cacat  Risiko kehilangan pekerjaan 2. Risiko pada harta benda, misalnya: kerusakan & kehilangan. 3. Risiko terkait dengan pertanggungjawaban pada pihak lain.
  • 54. KONSEKUENSI RESIKO BAGI MASYARAKAT 1. Kebutuhan dana yang besar untuk menutupi kerugian akibat terjadi musibah. 2. Ketakutan dan kekhawatiran. 3. Tidak tersedianya / mahalnya barang atau jasa tertentu akibat tingginya risiko untuk penyediaannya.
  • 55. METODE PENANGANAN RESIKO 1. Menghindari resiko 2. Mengendalikan/mengurangi resiko 3. Mengalihkan resiko => ASURANSI (dampak finansial) 4. Menghadapi dan menerima/menahan resiko
  • 56. PENGERTIAN ASURANSI UU No. 2 tahun 1992: Perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung, karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
  • 57. MANFAAT ASURANSI • Mengurangi beban keuangan akibat timbulnya kerugian menyediakan dana apabila terjadi musibah. • Mengurangi ketidakpastian resiko. • Memperoleh masukan berupa informasi dan saran mengenai cara untuk mengurangi/ meminimalisasi resiko • Menciptakan ketenangan untuk berusaha/bekerja.
  • 58. Perbedaan Asuransi dg Tabungan Asuransi Jiwa 1. Merupakan sarana proteksi atas kondisi keuangan apabila terjadi musibah. 2. Besarnya uang yang akan diterima berdasarkan perjanjian yang disepakati, bisa lebih besar dari premi yang dibayar. 3. Ada unsur keharusan untuk membayar premi secara teratur 4. Besarnya premi yg harus dibayar sudah ditetapkan berdasar perhitungan. Tabungan 1. Merupakan sarana penghimpunan kekayaan. 2. Besarnya uang yg diterima tergantung kemauan penabung & hasil investasi. 3. Tidak ada unsur keharusan (bersifat sukarela) 4. Besar uang yang ditabung tiap kali menabung tidak selalu tetap
  • 59. JENIS ASURANSI Sifat kepesertaannya: 1. Asuransi Wajib (Asuransi Sosial). Contoh: Kecelakaan Penumpang (Jasa Raharja) 2. Asuransi Sukarela  Jenis obyek pertanggungan: 1. Asuransi Jiwa => obyek pertanggungan meninggal/hidupnya seseorang. Contoh: asuransi kematian (dengan tabungan atau tanpa tabungan), asuransi kecelakaan diri, & asuransi kesehatan. 2. Asuransi Umum/Kerugian => obyek pertanggungan harta/hak atau milik kepentingan): Contoh: asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, asuransi pengangkutan barang, asuransi tanggung jawab hukum.
  • 60. ASURANSI SYARIAH Dalam Bahasa Arab, asuransi dikenal dengan istilah AT- TA’MIN, yang diambil dari “amana” dan berarti memberi perlindungan, ketenangan, rasa aman, bebas dari rasa takut. Jadi, at-ta’min ialah seseorang membayar / menyerahkan uang cicilan agar ia atau ahli warisnya mendapat sejumlah uang sebagaimana disepakati, atau untuk mendapat ganti terhadap hartanya yang hilang.
  • 61. Asuransi Islam di Indonesia • Usaha saling melindungi dan saling menolong diantara sejumlah orang atau pihak untuk menghadapi risiko tertentu melalui akad ataupun perikatan yang sesuai dengan syariah Islam. • Di Indonesia, asuransi Islam sering dikenal dengan istilah takaful. Kata takaful berasal dari kata takafalaya- takafalu yang artinya ialah “menjamin atau saling menanggung”.
  • 62. ASURANSI ISLAM • Fatwa Dewan Syariah Nasional no 21/DSN-MUI/X/2001, Asuransi Syariah adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orang atau pihak melalui investasi dalam bentuk aset atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad (perikatan) yang sesuai syariah.
  • 63. Dasar dan Landasan Hukum A. Hukum Islam 1. Al-Qur’an Surat Al-Maidah (5) : 2 ‫االثم‬ ‫على‬ ‫تعاونوا‬ ‫وال‬ ‫البروالتقوى‬ ‫وتعاونواعل‬ ‫والعدوان‬ “…dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa,dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…” QS Al-Hasyr : 18 “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok, dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
  • 64. Dasar dan Landasan Hukum • Hadits Rasulullah Saw Pergunakanlah Lima Hal sebelum datangnya Lima Perkara : - Muda sebelum Tua - Sehat sebelum Sakit - Kaya sebelum Miskin - Lapang sebelum Sempit - Hidup sebelum Mati (Hadist Riwayat Muslim) Hadis Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya seseorang yang beriman itu ialah barang siapa yang memberi keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa raga manusia” (H.R. Ibnu Majah)
  • 65. Dasar dan Landasan Hukum B. Hukum Operasional 1. Fatwa DSN No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah. 2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 3. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. 4. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep. 4499/LK/2000 tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi dengan Sistem Asuransi dan Reasuransi dengan prinsip Syari’ah.
  • 66. Pendapat Para Ulama tentang Asuransi Syari’ah • Pendapat pertama : “MENGHARAMKAN” Dikemukakan oleh Sayyid Sabiq, Abdullah al-Qalqii (Mufti Yordania), Yusuf Qardhawi dan Muhammad Bakhil al-Muth’i (Mufti Mesir). Alasannya : 1. Asuransi sama dengan judi 2. Mengandung unsur tidak pasti (gharar) dan riba 3. Termasuk jual beli atau tukar-menukar mata uang tidak tunai 4. Hidup mati manusia menjadi objek bisnis (mendahului takdir Allah) 5. Mengandung unsur pemerasan, dimana pemegang polis akan kehilangan premi yang sudah dibayar, atau dikurangi karena tidak dapat melanjutkan pembayaran premi.
  • 67. Pendapat Ulama … • Pendapat kedua : “MEMBOLEHKAN” Pendapat kedua ini dikemukakan oleh Abd. Wahab Khalaf, Mustafa Akhmad Zarqa (Guru Besar Hukum Islam Fakultas Syari’ah Universitas Syria), Muhammad Yusuf Musa (Guru Besar Hukum Islam Universitas Cairo Mesir), dan Abd. Rakhman Isa (Pengarang Kitab Al Muamalah al-Haditsah wa Ahkamuha). Alasannya : 1. Tidak ada nash (Al-Qur’an dan Sunnah) yang melarang asuransi 2. Ada kesepakatan dan kerelaan kedua pihak 3. Saling menguntungkan kedua pihak 4. Asuransi termasuk akad mudharabah (bagi hasil) 5. Asuransi termasuk koperasi (Syirkah Ta’awuniyah) 6. Asuransi dianalogikan (diqiyaskan) sistem pensiun seperti taspen
  • 68. Pendapat Ulama … • Pendapat ketiga : “Asuransi sosial boleh, dan komersial haram” Pendapat ini dianut oleh Muhammad Abdu Zahrah (Guru Besar Hukum Islam Univ. Cairo). Alasan kelompok ini sama dengan kelompok pertama dalam asuransi yang bersifat komersial (haram), dan sama pula dengan alasan kelompok dua dalam asuransi yang bersifat sosial (boleh).
  • 69. PERBANDINGAN ASURANSI HARUS ADA TAKAFULI (tolong- menolong) TABADULI (jual- beli) TIDAK DIPERHATIKAN MILIK PERUSAHAAN MILIK NASABAH BUNGA BAGI HASIL MILIK PERUSAHAAN DARI REKENING TABARRU (DANA SOSIAL) DARI REKENING PERUSAHAAN BAGI HASIL
  • 70. ASURANSI KONVENSIONAL VS ASURANSI SYARIAH ...(1) Risk Transfer vs. Risk Sharing TERTANGGUNG PERUSAHAAN ASURANSI Penanggung Risiko TRANSFER RISIKO Membayar Premi MENANGGUNG RISIKO Membayar Klaim TERTANGGUNG TERTANGGUNG PESERTA PESERTA PESERTA DANA TABARRU’ Dana Hibah TA’AWUN Membayar Kontribusi & Menerima Klaim PERUSAHAAN ASURANSI Pengelola Takaful ASURANSI KONVENSIONAL – Risk Transfer - Terdapat unsur gharar dan maisir ASURANSI SYARIAH – Risk Sharing – Tidak terdapat unsur gharar dan maisir Akad Wakalah atau Akad Mudharabah Wakalah = pemberian kuasa Mudharabah = Bagi hasil
  • 71. ASURANSI KONVENSIONAL VS ASURANSI SYARIAH ...(2) • Investasi ASURANSI SYARIAH ditempatkan pada instrumen yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah Islam. • Investasi ASURANSI KONVENSIONAL ditempatkan pada instrumen apa saja.
  • 72. AKAD DALAM ASURANSI SYARIAH  Akad Ta’awun Akad tolong menolong antara sesama peserta.  Akad Tabarru’ Akad hibah dalam bentuk pemberian dana (kontribusi) untuk tujuan tolong-menolong sesuai dengan syarat-syarat yang disepakati.  Akad Wakalah bil Ujrah Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi sebagai wakil dari peserta dalam mengelola dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta dengan imbalan fee (ujrah).  Akad mudharabah Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan sebagai mudharib dalam mengelola investasi dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta dengan imbalan bagi hasil yang disepakati.  Akad mudharabah musyarakah Akad untuk memberikan kuasa kepada perusahaan asuransi sebagai mudharib dalam mengelola investasi dana tabarru’ dan/atau dana investasi peserta, dengan imbalan bagi hasil yang besarnya ditetapkan berdasarkan komposisi kekayaan yang digabungkan.
  • 73. MODEL USAHAASURANSI SYARIAH Peserta Kontribusi Dana Tabarru’ Dana Perusahaan Dana Investasi Peserta Surplus Underwriting = Kontribusi – Kontribusi Reasuransi Klaim – Penyisihan Teknis Hasil Investasi Dana Tabarru’ Khusus untuk produk dg manfaat investasi qardh
  • 74. Perhitungan Biaya Ke Depan Waktu Yang Dibutuhkan B i a y a Jumlah Total Biaya Biaya untuk sekolah saat ini ke depan 3 Tahun Untuk Masuk TK Uang Pangkal 5,000,000 SPP di TK-A (200Ribu/bulan) 2,400,000 SPP di TK-B (200 ribu/bulan) 2,400,000 Total 2 tahun pendidikan 9,800,000 12,345,178 5 Tahun Untuk masuk SD Uang pangkal 3,000,000 SPP kelas 1-6(200ribu/bulan) 14,400,000 Buku dan lain-lain 5,000,000 Total 6 tahun pendidikan 22,400,000 28,217,549 Contoh Perhitungan Asuransi
  • 75. 11 Tahun untuk masuk SMP Uang pangkal 7,000,000 SPP kelas 1-3 (250 ribu/bulan) 9,000,000 Buku dan lain-lain 6,000,000 Total 3 tahun pendidikan 22,000,000 27,713,664 14 Tahun untuk masuk SMA Uang pangkal 10,000,000 SPP kelas 1-3 (300 ribu/bulan) 9,000,000 Buku dan lain-lain 10,000,000 Total 3 tahun pendidikan 29,000,000 36,531,648 17 Tahun untuk masuk S1 Uang pangkal 14,000,000 SPP 8 semester(2,5 juta persemester) 20,000,000 Buku dan lain-lain 20,000,000 Total 4 tahun pendidikan 54,000,000 68,024,448
  • 76. Total 137,200,000 172,832,486 Catatan Perkiraan biaya kedepan mengacu pada tingkat inflasi. Pada simulasi ini tingkat inflasi yang di gunakan adalah 8%
  • 77. Tips Memilih Perusahaan dan Produk Asuransi 1. Pilihlah produk asuransi sesuai dengan kebutuhan. 2. Dapatkan informasi selengkapnya mengenai perusahaan penyedia produk yang diharapkan. 3. Pilihlah perusahaan asuransi yang memeiliki izin dari Menteri Keuangan dan mempunyai reputasi baik. 4. Pilihlah perusahaan yang masuk kategori sehat. 5. Pilihlah tenaga pemasaran asuransi yang memiliki lisensi. 6. Harus waspada saat mendapat penawaran produk yang menjanjikan tingkat bunga atau return yang tinggi. 7. Pelajari polis dengan baik.
  • 78. SISTEM SYARI’AH ADALAH SISTEM TERBAIK CIPTAAN ALLAH YANG HARUS DIIKUTI ‫وآل‬ ‫فاتبعها‬ ‫األمر‬ ‫من‬ ‫شريعة‬ ‫على‬ ‫جعلناك‬ ‫ثم‬ ‫يعلمون‬ ‫ال‬ ‫الذين‬ ‫أهواء‬ ‫تتبع‬ Kemudian kami menjadikan bagi kamu suatu syari’ah, Maka ikutilah syari’ah itu, Jangan ikuti hawa nafsu orang-orang yang memahami syari’ah (QS. Al-Jatsiyah : 18)
  • 79.
  • 80. Referensi • Kampussyariah.com • Fiqih Sunah Sayyid Sabiq • Internet • Buku Paket PAI Kelas 11