SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Oleh :
KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI
DOSEN STEI HAMFARA JOGJA
SEPTEMBER 2017
PENYIMPANGAN - PENYIMPANGAN
HUKUM SYIRKAH
POKOK BAHASAN
(1) Penyimpangan Hukum Syirkah
(2) Penyimpangan 1 : Tidak adanya syarik
badan pada akad pembentukan syirkah
(3) Penyimpangan 2 : Tidak adanya ijab dan
kabul pada akad pembentukan syirkah
(4) Penyimpangan 3 : Tidak adanya
ketentuan nisbah bagi hasil (profit sharing)
(5) Penyimpangan 4 : Tidak adanya
ketentuan nisbah bagi rugi (loss sharing)
POKOK BAHASAN
(6) Penyimpangan 5 : Bagi hasil dengan
prinsip revenue sharing (yang benar : profit
sharing).
(7) Penyimpangan 6 : Bagi hasil dalam
jumlah nominal tertentu
(8) Penyimpangan 7 : bagi hasil berupa
persentase dari modal.
 (9) Penyimpangan 8 : barang dijadikan
modal syirkah.
1. Penyimpangan
Hukum Syirkah
Penyimpangan Hukum Syirkah
Penyimpangan hukum Syirkah adalah
ketidaksesuaian dengan akad dan
hukum syirkah.
Syariah Islam telah menjelaskan
hukum-hukum tentang syirkah, misal
tentang akad syirkah, bagi hasil
syirkah, bagi rugi syirkah, dll
Maka setiap penyimpangan terhadap
hukum-hukum tersebut adalah hal
yang tertolak (mardud), yang dapat
terkategori batal atau fasad.
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Sabda Rasulullah SAW :
‫من‬‫عمل‬‫عمال‬‫ليس‬‫عليه‬‫أمرنا‬‫فهو‬‫رد‬
 “Barangsiapa yang melakukan suatu
perbuatan yang tidak sesuai dengan
perintah kami (syariah) maka perbuatan
itu tertolak.” (HR Muslim).
 Sabda Rasulullah SAW :
‫كل‬‫شرط‬‫ليس‬‫في‬‫كتاب‬‫هللا‬‫فهو‬‫باطل‬
 “Setiap syarat yang bertentangan
dengan Kitabullah, maka dia adalah
batil.” (HR Bukhari).
Penyimpangan Hukum Syirkah
Penyimpangan hukum Syirkah
terkategori batal : jika melanggar
rukun-rukun syirkah, yaitu
menyangkut : (1) ‘aaqidaani (dua
pihak yag berakad), (2) objek akad,
dan (3) shighat ijab dan kabul.
Penyimpangan hukum Syirkah
terkategori fasad : jika tidak
melanggar rukun-rukun syirkah,
misalnya melanggar ketentuan bagi
hasil syirkah.
2. Penyimpangan 1 :
Tidak adanya syarik
badan pada akad
pembentukan syirkah
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : akad pembentukan koperasi
syariah yang mengikuti metode pembentukan
koperasi konvensional.
 Yang terjadi hanyalah pengumpulan modal dari
satu pihak saja (pemilik modal / shahibul
maal), yang kemudian bersepakat untuk
mendirikan koperasi syariah.
 Setelah koperasi berdiri, barulah dibentuk
pengurus koperasi yang mengelola koperasi.
 Titik kritis : pada saat mereka bersepakat
membentuk koperasi syariah, tidak ada pihak
yang berkedudukan sebagai pengelola modal
(syariik badan / mudharib / aamil).
3. Penyimpangan 2 :
Tidak adanya ijab dan
kabul pada akad
pembentukan syirkah
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : akad pembentukan syirkah
musahamah (PT).
 Yang terjadi hanyalah pengumpulan modal dari
satu pihak saja (pemilik modal / shahibul
maal), yang kemudian bersepakat untuk
mendirikan sebuah PT (perseroan terbatas).
 Setelah PT berdiri, barulah dibentuk Dewan
Direksi yang mengelola PT.
 Titik kritis : Pada saat mereka bersepakat
membentuk PT, tidak ada ijab dan kabul antara
para pemodal dan dengan pihak yang
berkedudukan sebagai pengelola modal
(syariik badan / mudharib / aamil).
4. Penyimpangan 3 :
Tidak adanya
ketentuan nisbah bagi
hasil (profit sharing)
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : koperasi 212 Mart.
 Yang terjadi hanyalah penggabungan modal
milik para peserta kepada Koperasi 212 Mart
yang sudah berdiri.
 Dalam berbagai ketentuan atau peraturan ttg
koperasi 212 Mart yang disebarkan kpd publik,
TIDAK DITEMUKAN ketentuan bagi hasil,
misalnya 50% dari laba untuk pemilik modal
dan 50% dari laba untuk pengelola modal.
 Tidak adanya ketentuan nisbah bagi hasil ini
menjadikan koperasi 212 Mart bertatus fasad.
5. Penyimpangan 4 :
Tidak adanya
ketentuan nisbah bagi
rugi (loss sharing)
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : koperasi 212 Mart.
 Yang terjadi hanyalah penggabungan modal
milik para peserta kepada Koperasi 212 Mart
yang sudah berdiri.
 Dalam berbagai ketentuan atau peraturan ttg
koperasi 212 Mart yang disebarkan kpd
publik, TIDAK DITEMUKAN ketentuan bagi
rugi (loss sharing), misalnya 50% dari
kerugian ditanggung pemilik modal dan 50%
dari kerugian ditanggung pengelola modal.
 Tidak adanya ketentuan nisbah bagi rugi ini
menjadikan koperasi 212 Mart bertatus fasad.
6. Penyimpangan 5 :
Bagi hasil dengan
prinsip revenue
sharing (yang benar :
profit sharing).
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : musyarakah pengelola kios di Mall
dengan para pedagang.
 Cara bagi hasilnya : nilai transaksi belanja
langsung dibagi dalam jangka waktu tertentu
(misal 3 hari) tanpa dikurangi beaya produksi
antara dua pihak, yaitu pengelola kios di Mall
dan para pedagang.
 Bagi hasil dengan cara REVENUE SHARING
tidak sesuai syariah, karena 2 alasan :
 (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah
bhw yang dibagi adalah profit (Arab = al ribhu).
 (2) revenue sharing mengandung unsur gharar
(belum pasti untung, bisa rugi bisa untung).
7. Penyimpangan 6 :
Bagi hasil dalam
jumlah nominal
tertentu
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : misal pengelola modal
menjanjikan kepada pemodal bagi hasil
sebesar Rp 1 juta rupiah per bulan.
 Cara bagi hasil seperti ini tidak sesuai
syariah, karena 2 alasan :
 (1) bertentangan dengan cara bagi hasil
syirkah, yaitu ketentuan bagi hasil
seharusnya berupa nisbah (persentase) dari
laba.
 (2) bagi hasil dengan menyebut jumlah
nominal mengandung unsur gharar (bisa rugi
bisa untung, sehingga jumlah laba tidak
dapat dipastikan).
8. Penyimpangan 7 :
bagi hasil berupa
persentase dari
modal.
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : misal pengelola modal menjanjikan
kepada pemodal bagi hasil sebesar 5% dari
modal.
 Cara bagi hasil seperti ini tidak sesuai syariah,
karena 2 alasan :
 (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah,
yaitu ketentuan bagi hasil seharusnya berupa
nisbah (persentase) dari laba, bukan dari modal.
 (2) bagi hasil dengan persentase dari modal
adalah mirip dengan riba, maka hukumnya
dihukumi sama dengan riba. Kaidah fiqih ; maa
qaaraba al sya’i u’thiya hukmuhu (apa yang
mendekati sesuatu, dihukumi sama dengan
sesuatu itu).
9. Penyimpangan 8 :
barang dijadikan
modal syirkah.
Penyimpangan Hukum Syirkah
 Kasusnya : misal pengelola modal
berkontribusi tenaga, sedang pihak pemodal
berkontribusi tempat (kios dll) dan peralatan
(kursi, meja, alat masak dll).
 Cara seperti ini tidak sesuai syariah, karena
bertentangan dengan ketentuan modal dalam
syirkah, yaitu seharusnya modal itu berupa
uang tunai, bukan berupa barang.
 Solusinya, barang sebagai modal syrkah itu
dihitung nilainya dalam rupiah, misal kios
dan peralatan dihitung senilai 10 juta.
 Nilai 10 juta ini dianggap sebagai modal yang
disetor pihak pemodal.
TERIMA KASIH
WASSALAM

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
05.1 RINGKASAN HUKUM JUAL BELI
 
06.1 HUKUM RIBA
06.1 HUKUM RIBA06.1 HUKUM RIBA
06.1 HUKUM RIBA
 
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
01.6 HUKUM GADAI SYARIAH
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
 
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
01.5 HUKUM ASURANSI SYARIAH
 
002 konsep akad
002 konsep akad002 konsep akad
002 konsep akad
 
13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH13 HUKUM 'ARIYAH
13 HUKUM 'ARIYAH
 
Mengenal Riba
Mengenal RibaMengenal Riba
Mengenal Riba
 
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
05.2 HUKUM JUAL BELI DENGAN UTANG & ANGSURAN
 
08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH
 
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
09.2 HUKUM SAMSARAH (DROPSHIPPER)
 
07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)07 HUKUM RAHN (GADAI)
07 HUKUM RAHN (GADAI)
 
10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH 10.1 HUKUM SYIRKAH
10.1 HUKUM SYIRKAH
 
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih MuamalahFiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
Fiqih Muamalah - Pengantar Fiqih Muamalah
 
08 hukum ijarah
08 hukum ijarah08 hukum ijarah
08 hukum ijarah
 
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
10.4 KOPERASI VS KOPERASI SYARIAH
 
Ppt jual beli
Ppt jual beliPpt jual beli
Ppt jual beli
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
02.3 AQIDAH PENGUSAHA MUSLIM (RIZKI)
02.3 AQIDAH PENGUSAHA MUSLIM (RIZKI)02.3 AQIDAH PENGUSAHA MUSLIM (RIZKI)
02.3 AQIDAH PENGUSAHA MUSLIM (RIZKI)
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 

Similar to 10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH

Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAnalisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAn Nisbah
 
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisMengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisSetiono Winardi
 
Basic training allisya
Basic training allisyaBasic training allisya
Basic training allisyaAlam Rojo
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilWahilman Syahmi
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxMayaAyuLestari1
 
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.pptHUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.pptRirisSitinjak2
 
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnyaMacam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnyaWahid Alimudin
 
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahProfit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahmadureh
 
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...RullyMarlanEliezerSi
 
Persekutuan.pdf
Persekutuan.pdfPersekutuan.pdf
Persekutuan.pdfRito Doank
 
Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9Taqiya Hanifanti
 
MACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
MACAM-MACAM SYIRKAH.pptMACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
MACAM-MACAM SYIRKAH.pptRiskiDestianto
 
6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiahbranzbear
 

Similar to 10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH (20)

Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariahAnalisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
Analisis bagi hasil financing dalam perbankan syariah
 
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam BisnisMengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
Mengatasi Kesulitan Ekonomi dengan menghindari sistem Riba dalam Bisnis
 
Basic training allisya
Basic training allisyaBasic training allisya
Basic training allisya
 
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasilApakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
Apakah bank syariah ikut menanggung rugi dalam skema bagi hasil
 
Resume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptxResume Perbankan Syariah.pptx
Resume Perbankan Syariah.pptx
 
Bank
BankBank
Bank
 
Akuntansi Musyarakah
Akuntansi MusyarakahAkuntansi Musyarakah
Akuntansi Musyarakah
 
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.pptHUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
HUKUM PERUSAHAAN yang tidak bisa menjadi ng.ppt
 
Persekutuan Komanditer
Persekutuan KomanditerPersekutuan Komanditer
Persekutuan Komanditer
 
Pasar modal
Pasar modalPasar modal
Pasar modal
 
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnyaMacam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
Macam macam perusahaan syariah dan landasan akadnya
 
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ahProfit Sharing Dalam Bank Syari'ah
Profit Sharing Dalam Bank Syari'ah
 
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...16 April - Hukum Kontrak dalam  Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
16 April - Hukum Kontrak dalam Bisnis Syariah Bapak Abdul Rasyid, S.H.I., MC...
 
hukum bisnis
hukum bisnishukum bisnis
hukum bisnis
 
Persekutuan.pdf
Persekutuan.pdfPersekutuan.pdf
Persekutuan.pdf
 
Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9Profit Lost Sharing PPT kel.9
Profit Lost Sharing PPT kel.9
 
Syariah
SyariahSyariah
Syariah
 
MACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
MACAM-MACAM SYIRKAH.pptMACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
MACAM-MACAM SYIRKAH.ppt
 
Accounting Syaria
Accounting SyariaAccounting Syaria
Accounting Syaria
 
6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah
 

More from fissilmikaffah1

01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORERfissilmikaffah1
 
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)fissilmikaffah1
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)fissilmikaffah1
 
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNAfissilmikaffah1
 
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAHfissilmikaffah1
 
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)fissilmikaffah1
 

More from fissilmikaffah1 (12)

01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD01.3 MULTI AKAD
01.3 MULTI AKAD
 
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
01.1 METODE STUDI FIQIH KONTEMPORER
 
01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah01.7 koperasi syariah
01.7 koperasi syariah
 
15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH15 HUKUM JU'ALAH
15 HUKUM JU'ALAH
 
14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH14 HUKUM WADI'AH
14 HUKUM WADI'AH
 
11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH11 HUKUM WAKALAH
11 HUKUM WAKALAH
 
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
09.3 HUKUM SAMSARAH (MLM)
 
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
09.1 HUKUM SAMSARAH (RUKUN & SYARAT)
 
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA
05.3 HUKUM JUAL BELI SALAM & ISTISHNA
 
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
05.6 PENGANTAR KAJIAN MUROBAHAH
 
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
05.5 HUKUM JUAL BELI (KONTEMPORER)
 
04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD04.2 PENULISAN AKAD
04.2 PENULISAN AKAD
 

Recently uploaded

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

10.3 PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH

  • 1. Oleh : KH. M. SHIDDIQ AL JAWI, S.Si, MSI DOSEN STEI HAMFARA JOGJA SEPTEMBER 2017 PENYIMPANGAN - PENYIMPANGAN HUKUM SYIRKAH
  • 2. POKOK BAHASAN (1) Penyimpangan Hukum Syirkah (2) Penyimpangan 1 : Tidak adanya syarik badan pada akad pembentukan syirkah (3) Penyimpangan 2 : Tidak adanya ijab dan kabul pada akad pembentukan syirkah (4) Penyimpangan 3 : Tidak adanya ketentuan nisbah bagi hasil (profit sharing) (5) Penyimpangan 4 : Tidak adanya ketentuan nisbah bagi rugi (loss sharing)
  • 3. POKOK BAHASAN (6) Penyimpangan 5 : Bagi hasil dengan prinsip revenue sharing (yang benar : profit sharing). (7) Penyimpangan 6 : Bagi hasil dalam jumlah nominal tertentu (8) Penyimpangan 7 : bagi hasil berupa persentase dari modal.  (9) Penyimpangan 8 : barang dijadikan modal syirkah.
  • 5. Penyimpangan Hukum Syirkah Penyimpangan hukum Syirkah adalah ketidaksesuaian dengan akad dan hukum syirkah. Syariah Islam telah menjelaskan hukum-hukum tentang syirkah, misal tentang akad syirkah, bagi hasil syirkah, bagi rugi syirkah, dll Maka setiap penyimpangan terhadap hukum-hukum tersebut adalah hal yang tertolak (mardud), yang dapat terkategori batal atau fasad.
  • 6. Penyimpangan Hukum Syirkah  Sabda Rasulullah SAW : ‫من‬‫عمل‬‫عمال‬‫ليس‬‫عليه‬‫أمرنا‬‫فهو‬‫رد‬  “Barangsiapa yang melakukan suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan perintah kami (syariah) maka perbuatan itu tertolak.” (HR Muslim).  Sabda Rasulullah SAW : ‫كل‬‫شرط‬‫ليس‬‫في‬‫كتاب‬‫هللا‬‫فهو‬‫باطل‬  “Setiap syarat yang bertentangan dengan Kitabullah, maka dia adalah batil.” (HR Bukhari).
  • 7. Penyimpangan Hukum Syirkah Penyimpangan hukum Syirkah terkategori batal : jika melanggar rukun-rukun syirkah, yaitu menyangkut : (1) ‘aaqidaani (dua pihak yag berakad), (2) objek akad, dan (3) shighat ijab dan kabul. Penyimpangan hukum Syirkah terkategori fasad : jika tidak melanggar rukun-rukun syirkah, misalnya melanggar ketentuan bagi hasil syirkah.
  • 8. 2. Penyimpangan 1 : Tidak adanya syarik badan pada akad pembentukan syirkah
  • 9. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : akad pembentukan koperasi syariah yang mengikuti metode pembentukan koperasi konvensional.  Yang terjadi hanyalah pengumpulan modal dari satu pihak saja (pemilik modal / shahibul maal), yang kemudian bersepakat untuk mendirikan koperasi syariah.  Setelah koperasi berdiri, barulah dibentuk pengurus koperasi yang mengelola koperasi.  Titik kritis : pada saat mereka bersepakat membentuk koperasi syariah, tidak ada pihak yang berkedudukan sebagai pengelola modal (syariik badan / mudharib / aamil).
  • 10. 3. Penyimpangan 2 : Tidak adanya ijab dan kabul pada akad pembentukan syirkah
  • 11. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : akad pembentukan syirkah musahamah (PT).  Yang terjadi hanyalah pengumpulan modal dari satu pihak saja (pemilik modal / shahibul maal), yang kemudian bersepakat untuk mendirikan sebuah PT (perseroan terbatas).  Setelah PT berdiri, barulah dibentuk Dewan Direksi yang mengelola PT.  Titik kritis : Pada saat mereka bersepakat membentuk PT, tidak ada ijab dan kabul antara para pemodal dan dengan pihak yang berkedudukan sebagai pengelola modal (syariik badan / mudharib / aamil).
  • 12. 4. Penyimpangan 3 : Tidak adanya ketentuan nisbah bagi hasil (profit sharing)
  • 13. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : koperasi 212 Mart.  Yang terjadi hanyalah penggabungan modal milik para peserta kepada Koperasi 212 Mart yang sudah berdiri.  Dalam berbagai ketentuan atau peraturan ttg koperasi 212 Mart yang disebarkan kpd publik, TIDAK DITEMUKAN ketentuan bagi hasil, misalnya 50% dari laba untuk pemilik modal dan 50% dari laba untuk pengelola modal.  Tidak adanya ketentuan nisbah bagi hasil ini menjadikan koperasi 212 Mart bertatus fasad.
  • 14. 5. Penyimpangan 4 : Tidak adanya ketentuan nisbah bagi rugi (loss sharing)
  • 15. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : koperasi 212 Mart.  Yang terjadi hanyalah penggabungan modal milik para peserta kepada Koperasi 212 Mart yang sudah berdiri.  Dalam berbagai ketentuan atau peraturan ttg koperasi 212 Mart yang disebarkan kpd publik, TIDAK DITEMUKAN ketentuan bagi rugi (loss sharing), misalnya 50% dari kerugian ditanggung pemilik modal dan 50% dari kerugian ditanggung pengelola modal.  Tidak adanya ketentuan nisbah bagi rugi ini menjadikan koperasi 212 Mart bertatus fasad.
  • 16. 6. Penyimpangan 5 : Bagi hasil dengan prinsip revenue sharing (yang benar : profit sharing).
  • 17. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : musyarakah pengelola kios di Mall dengan para pedagang.  Cara bagi hasilnya : nilai transaksi belanja langsung dibagi dalam jangka waktu tertentu (misal 3 hari) tanpa dikurangi beaya produksi antara dua pihak, yaitu pengelola kios di Mall dan para pedagang.  Bagi hasil dengan cara REVENUE SHARING tidak sesuai syariah, karena 2 alasan :  (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah bhw yang dibagi adalah profit (Arab = al ribhu).  (2) revenue sharing mengandung unsur gharar (belum pasti untung, bisa rugi bisa untung).
  • 18. 7. Penyimpangan 6 : Bagi hasil dalam jumlah nominal tertentu
  • 19. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : misal pengelola modal menjanjikan kepada pemodal bagi hasil sebesar Rp 1 juta rupiah per bulan.  Cara bagi hasil seperti ini tidak sesuai syariah, karena 2 alasan :  (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah, yaitu ketentuan bagi hasil seharusnya berupa nisbah (persentase) dari laba.  (2) bagi hasil dengan menyebut jumlah nominal mengandung unsur gharar (bisa rugi bisa untung, sehingga jumlah laba tidak dapat dipastikan).
  • 20. 8. Penyimpangan 7 : bagi hasil berupa persentase dari modal.
  • 21. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : misal pengelola modal menjanjikan kepada pemodal bagi hasil sebesar 5% dari modal.  Cara bagi hasil seperti ini tidak sesuai syariah, karena 2 alasan :  (1) bertentangan dengan cara bagi hasil syirkah, yaitu ketentuan bagi hasil seharusnya berupa nisbah (persentase) dari laba, bukan dari modal.  (2) bagi hasil dengan persentase dari modal adalah mirip dengan riba, maka hukumnya dihukumi sama dengan riba. Kaidah fiqih ; maa qaaraba al sya’i u’thiya hukmuhu (apa yang mendekati sesuatu, dihukumi sama dengan sesuatu itu).
  • 22. 9. Penyimpangan 8 : barang dijadikan modal syirkah.
  • 23. Penyimpangan Hukum Syirkah  Kasusnya : misal pengelola modal berkontribusi tenaga, sedang pihak pemodal berkontribusi tempat (kios dll) dan peralatan (kursi, meja, alat masak dll).  Cara seperti ini tidak sesuai syariah, karena bertentangan dengan ketentuan modal dalam syirkah, yaitu seharusnya modal itu berupa uang tunai, bukan berupa barang.  Solusinya, barang sebagai modal syrkah itu dihitung nilainya dalam rupiah, misal kios dan peralatan dihitung senilai 10 juta.  Nilai 10 juta ini dianggap sebagai modal yang disetor pihak pemodal.