SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
PENGERTIAN INFLASI
Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang
secara terus menerus.
Kenaikan yang terjadi saat inflasi terhadap barang-barang, prosentase
antar barang tidak harus sama dan terjadinya kenaikan bisa tidak
bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang
secara terus menerus selama satu periode tertentu.
Kenaikkan yang terjadi hanya sekali saja meskipun dengan prosentase
yang sangat besar bukanlah merupakan inflasi.
JENIS INFLASI MENURUT SIFATNYA
Atas dasar besarnya inflasi dibagi menjdi 3
yaitu :
1. Inflasi Merayap (Creeping Inflation)
Creeping inflation ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang
dari 10% per tahun). Kenaikkan harga berjalan sangat lambat
dengan persentase yang kecil serta dalam jangka yang relatip lama.
2. Inflasi Menengah (Galloping Inflation)
Galloping inflation ditandai dengan kenaikan harga yang cukup
besar cukup besar (antara 10 – 100%) dan kadang-
kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta
mempunyai sifat akselerasi, artinya harga-harga minggu atau
bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya. Efek
terhadap perekonomian lebih berat daripada inflasi yang
merayap.
3. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)
Hyper inflation merupakan inflasi yang paling parah akibatnya.
Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi mau
menyimpan uang, nilai uang merosot sangat tajam sehingga ingin
ditukarkan dengan barang. Perputaran uang makin cepat, harga
naik secara akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila
pemerintah mengalami defisit anggaran belanja (misalnya
ditimbulkan oleh adanya perang) yang dibelanjai atau ditutup
dengan mencetak uang.
JENIS INFLASI MENURUT
SEBABNYA
1. DEMAND-PULL INFLATION
Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total
(agregate deman), sedangkan produksi telah berada pada
keadaan kesempatan kerja penuh (full employment) atau
hampir mendekati kesempatan kerja penuh.
Dalam keadaan hampir mendekati kesempatan kerja penuh,
kenaikan permintaan total selain menaikkan harga dapat juga
menaikkan produksi tetapi jika keadaan full employment
kenaikan permintaan selanjutnya akan menaikkan harga
barang saja.
Demand-pull Inflation
Karena permintaan masyarakat akan barang-barang bertambah
(misalnya, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang
dibiayai dengan pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar
negeri akan barang-barang ekspor, bertambahnya pengeluaran
investasi swasta karena kredit yang murah), maka kurva agregate
demand bergeser dari D1 ke D2. Akibatnya tingkat harga umum
naik dari H1 keH2
D2
S
D1H1
H2
P
QQ1
Q2
2. COST-PUSH INFLATION
 Cost-push inflation biasanya ditandai dengan kenaikkan
harga serta turunnya produksi, inflasi yang dibarengi
resesi.
 Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan
dalam penawaran total (aggregate supply) sebagai akibat
kenaikkan biaya produksi yang dapat timbul karena
beberapa factor yaitu :
 Perjuangan serikat buruh yang berhasil untuk menuntut
kenaikkan upah
 Industri monopolis managernya dapat menentukan harga (yang
lebih tinggi)
 Kenaikkan harga bahan baku industri
 Kenaikan biaya produksi akan menaikkan harga dan turunnya
produksi. Kalau proses ini berjalan terus maka timbullah cost-
push inflation.
Cost-push Inflation
Bila biaya produksi naik (misalnya, karena kenaikan harga
bahan bakar minyak), maka kurva penawaran masyarakat
(agregate supply) bergeser dari S1 ke S2. Akibatnya tingkat harga
umum naik dari H1 ke H2
S1
D
H1
H2
P
QQ1
Q2
S2
JENIS INFLASI MENURUT ASALNYA
a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation)
Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul
karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau negara-negara
mitra dagang.
EFEK INFLASI
Inflasi dapat mempengaruhi distribusi
pendapatan, alokasi factor produksi serta
produk nasional. Efek terhadap distribusi
pendapatan disebut dengan equity effect
sedang efek terhadap alokasi factor produksi
dan produk nasional masing-masing disebut
efficiency dan output effects.
1. Equity Effect (Efek Terhadap Pendapatan)
Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata ada yang dirugikan
dan ada yang diuntungkan dengan adanya inflasi.
1. Pihak yang dirugikan antara lain:
 Mereka yang pendapatannya tetap
Misalnya: seseorang mempunyai
pendapatan tetap 10 juta per tahun sedang laju inflasi
sebesar 10%, maka kerugian seseorang
tersebut yaitu penurunan pendapatan riil
sebesar laju inflasi yaitu 1 juta
Mereka yang menumpuk kekayaan dalam bentuk
uang kas
Mereka yang meminjamkan uang dengan tingkat
bunga lebih rendah dari laju inflasi. (kreditur)
2. Pihak yang diuntungkan yaitu:
Mereka yang mempunyai kekayaan bukan uang
dimana nilainya naik dg prosentase lebih besar dari
laju inflasi (debitur)
2. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects)
Inflasi dapat pula merubah pola alokasi faktor-faktor
produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikkan
permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian
mendorong terjadinya perubahan dalam produksi berbagai
barang tertentu. Dengan adanya inflasi permintaan akan
barang tertentu mengalami kenaikan yang lebih besar dari
barang lain, yang kemudian mendorong kenaikkan produksi
barang tersebut. Kenaikan tersebut akan merubah pola
alokasi factor produksi yang sudah ada.
3. Efek Terhadap Output (Output Effects)
Efek inflasi terhadap out put bisa menyebabkan kenaikkan
output dan bisa juga menurunkan output. Menyebabkan
kenaikan karena dalam keadaan inflasi biasanya kenaikkan harga
barang mendahului kenaikkan upah sehingga keuntungan
pengusaha naik. Kenaikkan keuntungan ini akan mendorong
kenaikkan produksi. Tapi jika laju inflasi itu cukup tinggi (hyper
inflation) dapat mengakibatkan turunnya out put, hal ini
dikarenakan keadaan inflasi nilai uang riil turun dengan drastis
masyarakat cenderung tidak menyukai uang kas, transaksi
mengarah ke barter yang biasanya diikuti dengan turunnya
produksi barang.
CARA MENGATASI INFLASI
Dengan menggunakan persamaan Irving
Fisher MV = PT dapat dijelskan bahwa inflasi
timbul karena MV naik lebih cepat daripada T.
Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya
inflasi maka salah satu Variabel (M atau V)
harus dikendalikan dan volume T
ditingkatkan guna mencegah/mengurangi
inflasi. Cara mengatur variable M, V dan T
dapat dilakukan dengan menggunakan
kebijaksanaan.
1. Kebijaksanaan Moneter
Sasaran kebijaksanaan moneter dapat
dicapai melalui pengaturan jumlah
uang beredar (M).
 Salah satu komponen jumlah uang adalah uang giral
(demand deposit). Bank sentral dapat mengatur uang giral
melalui penetapan cadangan minimum. Untuk menekan
inflasi cadangan minimum dinaikkan sehingga jumlah uang
menjadi lebih kecil.
 Cara kedua dengan menggunakn tingkat
diskonto(discount rate).
Yaitu tingkat diskonto untuk pinjaman yang diberikan oleh
bank sentral pada bank umum. Apabila tingkat diskonto
dinaikkan pinjaman bank umum makin kecil sehingga
cadangan yang ada pada bank sentral juga mengecil akibatnya
kemampuan bank umum untuk memberikan pinjaman pada
masyarakat makin kecil sehingga jumlah uang beredar turun
dan inflasi dapat dicegah.
Instrumen lain yaitu politik pasar terbuka (jual/beli
surat berharga).
Dengan cara menjual surat berharga bank sentral dapat
menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga laju
inflasi dapat lebih rendah.
2. Kebijaksanaan Fiskal
Kebijaksanaan fiscal menyangkut
pengaturan tentang pengeluaran pemerintah
serta perpajakan yang secara langsung
dapat mempengaruhi permintaan total dan
dengan demikian akan mempengaruhi
harga.
• Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total.
Kebijaksanaan fiscal yang berupa pengurangan pengeluaran
pemerintah akan dapat mengurang permintaan barang yang
selanjutnya dapat menurunkan inflasi
• Sedangkan kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total,
sehingga inflasi dapat ditekan.
3. Kebijakan Internasional
Yaitu dengan kebijakan menurunkan bea masuk barang import,
diharapkan barang atau output dalam negeri bertambah karena
impor barang bertambah. Sehingga bertambahnya jumlah
barang di dalam negeri akan cenderung menurunkan harga.
4. Kebijakan yang lain
Ini dilakukan dengan penentuan ceiling harga serta
mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji ataupun
upah (dengan demikian gaji/upah secara riil tetap). Kalau
indeks harga naik maka gaji/upah juga dinaikkan.

More Related Content

What's hot

Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Riska Yuliatiningsih
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Yasri Purwani II
 
Gambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesiaGambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesia
Yusuf Abidin
 
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilPerekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
Dissa MeLina
 
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisiPerbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
rinawlnsr
 

What's hot (20)

Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
Makalah “Inflasi yang Terjadi di Indonesia”
 
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
Peran tabungan dan investasi dalam mempercepat pertumbuhan dan pembangunan ek...
 
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesiamakalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
makalah Permasalahan utang luar negeri indonesia
 
Ppt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasionalPpt perdagangan internasional
Ppt perdagangan internasional
 
Bank indonesia
Bank indonesiaBank indonesia
Bank indonesia
 
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
Hutang Luar Negeri Pemerintah Indonesia: Dampaknya terhadap Tabungan Domnesti...
 
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
Keseimbangan pasar tenaga_kerja (2)
 
Paparan inflasi
Paparan inflasiPaparan inflasi
Paparan inflasi
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Diskriminasi Harga
Diskriminasi HargaDiskriminasi Harga
Diskriminasi Harga
 
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
Penawaran ( EKONOMI MIKRO )
 
Ekonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikroEkonomi makro dan mikro
Ekonomi makro dan mikro
 
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptxPPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
PPT MASALAH EKONOMI MAKRO.pptx
 
Pembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerahPembangunan ekonomi daerah
Pembangunan ekonomi daerah
 
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
kemiskinan dan kesenjangan pendapatan
 
Gambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesiaGambaran perekonomian indonesia
Gambaran perekonomian indonesia
 
Pengangguran
PengangguranPengangguran
Pengangguran
 
Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997Krisis moneter asia 1997
Krisis moneter asia 1997
 
Perekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka KecilPerekonomian Terbuka Kecil
Perekonomian Terbuka Kecil
 
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisiPerbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
Perbedaan UU No 25 Tahun 1992 dan UU No 17 tahun 2012 dilihat dari segi definisi
 

Viewers also liked

Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islamTeori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Reni Wulandari
 

Viewers also liked (13)

Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB IIMakalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
Makalah Inflasi dalam Perspektif Islam BAB II
 
cara menghitung inflasi
cara menghitung inflasicara menghitung inflasi
cara menghitung inflasi
 
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
1 adhi nugraha 5_x_gambaran umum perekonomian indonesia
 
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islamTeori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
Teori inflasi dalam perspektif ekonomi islam
 
Rate of return dan penerapannya
Rate of return dan penerapannyaRate of return dan penerapannya
Rate of return dan penerapannya
 
Makalah krisis moneter
Makalah krisis moneterMakalah krisis moneter
Makalah krisis moneter
 
Modul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneterModul ekonomi moneter
Modul ekonomi moneter
 
Tugas proyek
Tugas proyekTugas proyek
Tugas proyek
 
Big Data Use Cases
Big Data Use CasesBig Data Use Cases
Big Data Use Cases
 
Big Data Case Study: Fortune 100 Telco
Big Data Case Study: Fortune 100 TelcoBig Data Case Study: Fortune 100 Telco
Big Data Case Study: Fortune 100 Telco
 
Big Data: It’s all about the Use Cases
Big Data: It’s all about the Use CasesBig Data: It’s all about the Use Cases
Big Data: It’s all about the Use Cases
 
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uangIndeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
Indeks harga dan inflasi, permintaan dan penawaran uang
 
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
Bab 06 Indeks Harga & Inflasi (Kls XI)
 

Similar to KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI

Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
Toserba Ku
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
Sthefanie Parera
 
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Tri Yani
 

Similar to KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI (20)

5. inflasi
5. inflasi5. inflasi
5. inflasi
 
PERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.pptPERTEMUAN IX.ppt
PERTEMUAN IX.ppt
 
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Inflasi SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdfMATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
MATERI PELATIHAN ESKALASI.pdf
 
Ekonomi mikro
Ekonomi mikroEkonomi mikro
Ekonomi mikro
 
Makalah ekonomi
Makalah ekonomiMakalah ekonomi
Makalah ekonomi
 
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan SolusinyaInflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
Inflasi, Jenis, Sebab dan Solusinya
 
Menilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan globalMenilai kondisi ekonomi dan global
Menilai kondisi ekonomi dan global
 
Bab 10 inflasi
Bab 10 inflasiBab 10 inflasi
Bab 10 inflasi
 
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas xPresentasi Inflasi ekonomi kelas x
Presentasi Inflasi ekonomi kelas x
 
proposal moneter
proposal moneterproposal moneter
proposal moneter
 
Materi Ajar Inflasi
Materi Ajar InflasiMateri Ajar Inflasi
Materi Ajar Inflasi
 
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas XMateri Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
Materi Inflasi dan Indeks Harga - Ekonomi Kelas X
 
Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)Inflasi dan Pengangguran (mine)
Inflasi dan Pengangguran (mine)
 
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi MakroEkonomi Mikro dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro dan Ekonomi Makro
 
INFLASI.pdf
INFLASI.pdfINFLASI.pdf
INFLASI.pdf
 
inflasi
inflasiinflasi
inflasi
 
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasiEkonomi teknik (softskill)inflasi
Ekonomi teknik (softskill)inflasi
 
Ass ekonomi
Ass ekonomiAss ekonomi
Ass ekonomi
 
Dampak inflasi
Dampak inflasiDampak inflasi
Dampak inflasi
 

More from Airlangga University , Indonesia

More from Airlangga University , Indonesia (20)

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI--PROSES BISNIS PRODUKSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI--PROSES BISNIS PRODUKSISISTEM INFORMASI AKUNTANSI--PROSES BISNIS PRODUKSI
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI--PROSES BISNIS PRODUKSI
 
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 45
 
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKANSANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
SANKSI-SANKSI PERPAJAKAN
 
Deadline pajak-pajak
Deadline pajak-pajakDeadline pajak-pajak
Deadline pajak-pajak
 
performance budgeting
performance budgetingperformance budgeting
performance budgeting
 
Planning programming budgeting system and zero budgeting system
Planning programming budgeting system and zero budgeting systemPlanning programming budgeting system and zero budgeting system
Planning programming budgeting system and zero budgeting system
 
anggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public managementanggaran tradisional versus new public management
anggaran tradisional versus new public management
 
akuntansi manajemen publik versus swasta
akuntansi manajemen publik versus swastaakuntansi manajemen publik versus swasta
akuntansi manajemen publik versus swasta
 
Undang undang perkoperasian di indonesia
Undang undang perkoperasian di indonesiaUndang undang perkoperasian di indonesia
Undang undang perkoperasian di indonesia
 
solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolaha...
solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolaha...solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolaha...
solusi fenomena overbooking, cancellations and no-shows pada sistem pengolaha...
 
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektroniksistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
sistem pengolahan data dan gaji pegawai secara elektronik
 
New public management
New public managementNew public management
New public management
 
Profil PT Astra International, Tbk
Profil PT Astra International, TbkProfil PT Astra International, Tbk
Profil PT Astra International, Tbk
 
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIALETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
ETIKA BISNIS DAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
 
Consumer Price Indeks
Consumer Price IndeksConsumer Price Indeks
Consumer Price Indeks
 
FREQUENCY DISTRIBUTION ( distribusi frekuensi) - STATISTICS
FREQUENCY DISTRIBUTION ( distribusi frekuensi) - STATISTICSFREQUENCY DISTRIBUTION ( distribusi frekuensi) - STATISTICS
FREQUENCY DISTRIBUTION ( distribusi frekuensi) - STATISTICS
 
PRANATA SOSIAL (sosiologi)
PRANATA SOSIAL (sosiologi)PRANATA SOSIAL (sosiologi)
PRANATA SOSIAL (sosiologi)
 
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
NORMA SOSIAL (untuk mata pelajaran sosiologi)
 
Gross Domestic Product (PDB)
Gross Domestic Product (PDB)Gross Domestic Product (PDB)
Gross Domestic Product (PDB)
 
PENGANGGURAN
PENGANGGURANPENGANGGURAN
PENGANGGURAN
 

Recently uploaded

Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptxAKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
AKUNTANSI INVESTASI PD SEKURITAS UTANG.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptxMekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
Mekanisme Mendengar Pada Manusia dan Hewan.pptx
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 

KONSEP DAN PENGERTIAN INFLASI

  • 1.
  • 2. PENGERTIAN INFLASI Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus. Kenaikan yang terjadi saat inflasi terhadap barang-barang, prosentase antar barang tidak harus sama dan terjadinya kenaikan bisa tidak bersamaan. Yang penting terdapat kenaikan harga umum barang secara terus menerus selama satu periode tertentu. Kenaikkan yang terjadi hanya sekali saja meskipun dengan prosentase yang sangat besar bukanlah merupakan inflasi.
  • 3. JENIS INFLASI MENURUT SIFATNYA Atas dasar besarnya inflasi dibagi menjdi 3 yaitu : 1. Inflasi Merayap (Creeping Inflation) Creeping inflation ditandai dengan laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% per tahun). Kenaikkan harga berjalan sangat lambat dengan persentase yang kecil serta dalam jangka yang relatip lama.
  • 4. 2. Inflasi Menengah (Galloping Inflation) Galloping inflation ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar cukup besar (antara 10 – 100%) dan kadang- kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi, artinya harga-harga minggu atau bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya. Efek terhadap perekonomian lebih berat daripada inflasi yang merayap.
  • 5. 3. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation) Hyper inflation merupakan inflasi yang paling parah akibatnya. Harga-harga naik sampai 5 atau 6 kali. Masyarakat tidak lagi mau menyimpan uang, nilai uang merosot sangat tajam sehingga ingin ditukarkan dengan barang. Perputaran uang makin cepat, harga naik secara akselerasi. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja (misalnya ditimbulkan oleh adanya perang) yang dibelanjai atau ditutup dengan mencetak uang.
  • 6. JENIS INFLASI MENURUT SEBABNYA 1. DEMAND-PULL INFLATION Inflasi ini bermula dari adanya kenaikan permintaan total (agregate deman), sedangkan produksi telah berada pada keadaan kesempatan kerja penuh (full employment) atau hampir mendekati kesempatan kerja penuh. Dalam keadaan hampir mendekati kesempatan kerja penuh, kenaikan permintaan total selain menaikkan harga dapat juga menaikkan produksi tetapi jika keadaan full employment kenaikan permintaan selanjutnya akan menaikkan harga barang saja.
  • 7. Demand-pull Inflation Karena permintaan masyarakat akan barang-barang bertambah (misalnya, karena bertambahnya pengeluaran pemerintah yang dibiayai dengan pencetakan uang, atau kenaikan permintaan luar negeri akan barang-barang ekspor, bertambahnya pengeluaran investasi swasta karena kredit yang murah), maka kurva agregate demand bergeser dari D1 ke D2. Akibatnya tingkat harga umum naik dari H1 keH2 D2 S D1H1 H2 P QQ1 Q2
  • 8. 2. COST-PUSH INFLATION  Cost-push inflation biasanya ditandai dengan kenaikkan harga serta turunnya produksi, inflasi yang dibarengi resesi.  Keadaan ini timbul dimulai dengan adanya penurunan dalam penawaran total (aggregate supply) sebagai akibat kenaikkan biaya produksi yang dapat timbul karena beberapa factor yaitu :  Perjuangan serikat buruh yang berhasil untuk menuntut kenaikkan upah  Industri monopolis managernya dapat menentukan harga (yang lebih tinggi)  Kenaikkan harga bahan baku industri  Kenaikan biaya produksi akan menaikkan harga dan turunnya produksi. Kalau proses ini berjalan terus maka timbullah cost- push inflation.
  • 9. Cost-push Inflation Bila biaya produksi naik (misalnya, karena kenaikan harga bahan bakar minyak), maka kurva penawaran masyarakat (agregate supply) bergeser dari S1 ke S2. Akibatnya tingkat harga umum naik dari H1 ke H2 S1 D H1 H2 P QQ1 Q2 S2
  • 10. JENIS INFLASI MENURUT ASALNYA a. Inflasi yang berasal dari dalam negeri (domestic inflation) b. Inflasi yang berasal dari luar negeri (imported inflation) Inflasi yang berasal dari luar negeri adalah inflasi yang timbul karena kenaikan harga-harga di luar negeri atau negara-negara mitra dagang.
  • 11. EFEK INFLASI Inflasi dapat mempengaruhi distribusi pendapatan, alokasi factor produksi serta produk nasional. Efek terhadap distribusi pendapatan disebut dengan equity effect sedang efek terhadap alokasi factor produksi dan produk nasional masing-masing disebut efficiency dan output effects.
  • 12. 1. Equity Effect (Efek Terhadap Pendapatan) Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata ada yang dirugikan dan ada yang diuntungkan dengan adanya inflasi. 1. Pihak yang dirugikan antara lain:  Mereka yang pendapatannya tetap Misalnya: seseorang mempunyai pendapatan tetap 10 juta per tahun sedang laju inflasi sebesar 10%, maka kerugian seseorang tersebut yaitu penurunan pendapatan riil sebesar laju inflasi yaitu 1 juta
  • 13. Mereka yang menumpuk kekayaan dalam bentuk uang kas Mereka yang meminjamkan uang dengan tingkat bunga lebih rendah dari laju inflasi. (kreditur) 2. Pihak yang diuntungkan yaitu: Mereka yang mempunyai kekayaan bukan uang dimana nilainya naik dg prosentase lebih besar dari laju inflasi (debitur)
  • 14. 2. Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects) Inflasi dapat pula merubah pola alokasi faktor-faktor produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikkan permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian mendorong terjadinya perubahan dalam produksi berbagai barang tertentu. Dengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu mengalami kenaikan yang lebih besar dari barang lain, yang kemudian mendorong kenaikkan produksi barang tersebut. Kenaikan tersebut akan merubah pola alokasi factor produksi yang sudah ada.
  • 15. 3. Efek Terhadap Output (Output Effects) Efek inflasi terhadap out put bisa menyebabkan kenaikkan output dan bisa juga menurunkan output. Menyebabkan kenaikan karena dalam keadaan inflasi biasanya kenaikkan harga barang mendahului kenaikkan upah sehingga keuntungan pengusaha naik. Kenaikkan keuntungan ini akan mendorong kenaikkan produksi. Tapi jika laju inflasi itu cukup tinggi (hyper inflation) dapat mengakibatkan turunnya out put, hal ini dikarenakan keadaan inflasi nilai uang riil turun dengan drastis masyarakat cenderung tidak menyukai uang kas, transaksi mengarah ke barter yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi barang.
  • 16. CARA MENGATASI INFLASI Dengan menggunakan persamaan Irving Fisher MV = PT dapat dijelskan bahwa inflasi timbul karena MV naik lebih cepat daripada T. Oleh karena itu untuk mencegah terjadinya inflasi maka salah satu Variabel (M atau V) harus dikendalikan dan volume T ditingkatkan guna mencegah/mengurangi inflasi. Cara mengatur variable M, V dan T dapat dilakukan dengan menggunakan kebijaksanaan.
  • 17. 1. Kebijaksanaan Moneter Sasaran kebijaksanaan moneter dapat dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar (M).  Salah satu komponen jumlah uang adalah uang giral (demand deposit). Bank sentral dapat mengatur uang giral melalui penetapan cadangan minimum. Untuk menekan inflasi cadangan minimum dinaikkan sehingga jumlah uang menjadi lebih kecil.
  • 18.  Cara kedua dengan menggunakn tingkat diskonto(discount rate). Yaitu tingkat diskonto untuk pinjaman yang diberikan oleh bank sentral pada bank umum. Apabila tingkat diskonto dinaikkan pinjaman bank umum makin kecil sehingga cadangan yang ada pada bank sentral juga mengecil akibatnya kemampuan bank umum untuk memberikan pinjaman pada masyarakat makin kecil sehingga jumlah uang beredar turun dan inflasi dapat dicegah. Instrumen lain yaitu politik pasar terbuka (jual/beli surat berharga). Dengan cara menjual surat berharga bank sentral dapat menekan perkembangan jumlah uang beredar sehingga laju inflasi dapat lebih rendah.
  • 19. 2. Kebijaksanaan Fiskal Kebijaksanaan fiscal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian akan mempengaruhi harga. • Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total. Kebijaksanaan fiscal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah akan dapat mengurang permintaan barang yang selanjutnya dapat menurunkan inflasi • Sedangkan kenaikan pajak akan dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.
  • 20. 3. Kebijakan Internasional Yaitu dengan kebijakan menurunkan bea masuk barang import, diharapkan barang atau output dalam negeri bertambah karena impor barang bertambah. Sehingga bertambahnya jumlah barang di dalam negeri akan cenderung menurunkan harga. 4. Kebijakan yang lain Ini dilakukan dengan penentuan ceiling harga serta mendasarkan pada indeks harga tertentu untuk gaji ataupun upah (dengan demikian gaji/upah secara riil tetap). Kalau indeks harga naik maka gaji/upah juga dinaikkan.