Inflasi terjadi ketika terdapat peningkatan harga barang secara terus-menerus akibat banyaknya jumlah uang yang beredar. Inflasi diukur menggunakan beberapa indeks harga seperti indeks harga konsumen dan indeks harga perdagangan besar. Dampak inflasi meliputi penurunan daya beli mata uang dan kesejahteraan masyarakat.
membahas tentang Pengertian Inflasi, faktor penyebab terjadinya inflasi, jenis-jenis inflasi, dampak inflasi, cara mengatasi inflasi serta cara menghitung laju inflasi
membahas tentang Pengertian Inflasi, faktor penyebab terjadinya inflasi, jenis-jenis inflasi, dampak inflasi, cara mengatasi inflasi serta cara menghitung laju inflasi
Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahan mengenai harga barang-barang, baik harga untuk satu macam barang dalam waktu dan tempat yang sama atau bulanan.
Soal dan Jawaban Teks Reading (Reading Text) Bahasa InggrisTeuku Ichsan
Soal beserta jawaban soal reading yang meliputi hortatory, descriptive text, dll..
Stories weren't made by me, I just collected them..
Semoga membantu :)
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
3. Inflasi adalah kondisi dimana terjadi kemerosotan
nilai uang karena banyaknya uang yang beredar sehingga
menyebabkan naiknya harga barang.
Harga dari masing-masing barang tidak perlu
sama.Demikian pula waktu kenaikannya tidak perlu
bersamaan.Yang perlu dicatat adalah kenaikkan harga
umum barang tersebut terjadi seacar terus-menerus
selama suatu periode tertentu.Kenaikan yang terjadi
hanya sekali saja bukanlah merupakan inflasi.Kecuali
bila kenaikan satu barang mendorong kenaikan harga
barang lain.Kenaikan harga ini diukur menggunakan
indeks harga.
4. Beberapa indeks harga yang sering digunakan untuk
mengukur inflasi antara lain:
Indeks harga konsumen,yaitu mengukur biaya/
pengeluaran untuk membeli sejumlah barang dan jasa
yang dibutuhkan oleh rumah tangga untuk keperluan
hidup.
Indeks harga perdaganagn besar menitikberatkan pada
sejumlah barang pada tingkatperdagangan besar.
GNP deflator mencakup jumlah barang dan jasa yang
masuk dalam perhitungan GNP, jadi lebih banyak
jumlahnya bila dibandingkan dengan dua indeks diatas.
5. A. BerdasarkanTingkat Keparahannya
Inflasi ringan
Apabila berada di bawah 10% setahun
Inflasi sedang
Apabila berkisar antara 10% - 30% setahun.
Inflasi berat
Apabila berkisar antara 30% - 100% setahun.
Inflasi tinggi
Apabila lebih dari 100% setahun.
6. Asal Terjadinya Inflasi
a. Imported Inflation
inflasi ini timbul karena adanya inflasi diluar
negeri yang menyebabkan naiknya harga barang
di dalam negeri. Misal : inflasi yang terjadi
Jepang menimbulkan inflasi pula di Indonesia
karena kenaikan harga bahan cat, bahan foto,
kendaraan dan bahan apa saja yang berasal dari
sana.
7. b. Inflasi karena defisit anggaran belanja negara
yang terus – menerus.
Misal : zaman orde lama Indonesia mengalami
inflasi hebat. Apa sebabnya ? karena APBN
mengalami defisit dalam jumlah yan sangat besar
dan terjadi secara terus – menerus. Pemerintah
kemudian meninstruksikan BI mencetak uang
dalam jumlah besar untuk melayani kebutuhan
pemerintah.
8. c. Domestic Inflation
Inflasi ini terjadi semata – mata disebabkan oleh
faktor didalam negeri. Misal :
- Terjadi defisit anggaran secara terus –
menerus yang kemudian ditutup dengan
mencetak uang baru.
- Terjadinya gagal panen
- Kredit untuk keperluan produksi dibatasi.
9. Penyebab Inflasi
• Demand Pull Inflation
Inflasi yang diakibtakan oleh kelebihan permintaan efektif atas barang / jasa
dan sering juga disebut sebagai inflasi sisi permintaan.
Kasus nyata yang rutin terjadi pada demand pull inflasi adalah kasus inflasi
akibat kenaikan harga beras. Permintaan terhadap beras tetap atau bisa
dikatakan cenderung naik seara perlahan, sedangkan penawaran beras sering
mengalamai perubahan tergantung pada persediaan. Kenaikan harga beras
akan memicu inflasi apabila pada saat musim tanam bertepatan dengan hari
besar seperti hulan puasa, idul fitri dan natal. Pada momen seperti ini BULOG
sangat diharapkan untuk mengendalikan persediaaan beras di pasar agar
kenaikan harga beras tidak menyebabkan inflasi dengan mengusahakan
operasi pasar.
10. • Cost – Push Inflation
Inflasi yang disebabkan oleh kenikan ongkos produksi, inflasi ini
biasanya di tandai dengan naiknya harga barang yang disertai
turunnya jumlah produksi.
Cost – push inflation dibedakan atas 2 macam :
1.) Inflasi yang disebabkan karena kenaikan harga
2.) Inflasi yan disebabkan karena kenaikan upah atau gaji
Inflasi karena kenikan upah ini sangat ditakuti karena akan
menimbulkan spiral antara kenaikan upah dan harga. Karena upah
naik harga – harga akan naik, karena harga naik terpaksa upah harus
dinaikkan dan ini akan terus berkelanjuta
n.
11. Cara Mengatasi Inflasi
Ada beberapa cara untuk mengatasi
inflasi :
1. Kebijakan Moneter
2. Kebijakan Fiskal
3. Kebijakan Non Moneter
12. 1.Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah kebijakan
yang bertujuan untuk meningkatkan
pendapatan nasional dengan cara
mengubah jumlah uang yang beredar.
Penyebab inflasi diantara jumlah uang
yang beredar terlalu banyak sehingga
dengan kebijakan ini diharapkan jumlah
uang yang beredar dapat dikurangi
menuju kondisi normal.
14. 2.Kebijakan Fiskal
Kebijakan Fiskal adalah kebijakan yang
berhubugan dengan finansial pemerintah.
Kebijakan fiskal dapat dilakukan sebagai
berikut :
• Mengatur penerimaan dan pengeluaran
pemerintah, sehingga pengeluaran
keseluruhan dalam perekonomian bisa
dikendalikan. Pemerintah tidak menambah
pengeluarannya agar anggaran tidak
defisit.
15. • Menaikkan pajak. Dengan menaikkan
pajak, konsumen akan mengurangi jumlah
konsumsinya karena sebagian
pendapatannya untuk membayar pajak.
Dan juga akan mengakibatkan penerimaan
uang masyarakat berkurang dan ini
berpengaruh pada daya beli masyarakat
yang menurun, dan tentunya permintaan
akan barang dan jasa yang bersifat
konsumtif tentunya berkurang.
16. 3. Kebijakan Non Moneter
Kebijakan non moneter adalah
kebijakan yang tidak berhubungan
dengan finansial pemerintah maupun
jumlah uang yang beredar, cara ini
merupakan langkah alternatif untuk
mengatasi inflasi.
17. Kebijakan non moneter dapat dilakukan
sebagai berikut :
• Mendorong agar pengusaha menaikkan hasil
produksinya.
• Menekan tingkat upah.
• Pemerintah melakukan pengawasan harga
dan sekaligus menetapkan harga maksimal.
• Pemerintah melakukan distribusi secara
langsung.
18. Dampak Inflasi
Inflasi dapat menyebabkan turunnya nilai uang. Karena
inflasi, daya beli uang tidaklah sekuat tahun lalu. Daya beli turun
jika harga naik. Misalnya tahun lalu dengan uang RP. 500,- kita
bisa membeli 5 buah permen. Namun sekarang dengan uang Rp.
500,- kita hanya dapat membeli 3 buah permen.
Inflasi bisa terantisipasi dan bisa tidak terantisipasi.
Inflasi bisa tidak terantisipasi apabila masyarakat tidak
memperkirakan besarnya inflasi, atau inflasi terjadi secara
mendadak sehingga masyarakat tidak siap dengan adanya inflasi
ini. Namun jika masyarakat telah mengantisipasi adanya inflasi
sebelumnya sehingga masyarakat memperkirakan tingkat inflasi
yang terjadi maka dampaknya akan dapat diminimalisasi
19. • Pemilik Pendapatan Tetap dan Tidak Tetap
– Bagi mayarakat yang berpendapatan tetap, inflasi
sangat merugikan.
– Sebaliknya,bagi orang yang mengandalkan
pendapatan berdasarkan keuntungan seperti
pengusaha, pegawai yang memiliki gaji yang
mengikuti perkembangan inflasi, orang-orang
yang berinvestasi dengan emas atau mata uang
negara asing, inflasi tidak merugikan.
20. • Para Penabung
– Inflasi menyebabkan orang enggan untuk
menabung karena nilai mata uang semakin
menurun. Kalaupun ada bunga, jika tingkat
inflasi di atas bunga, nilai uang tetap saja
menurun. Jika orang tidak menabung, dunia
usaha dan investasi akan sulit berkembang
karena untuk berkembang dunia usaha
membutuhkan dana dari bank yang diperoleh
dari tabungan masyarakat.
21. • Produsen
–Inflasi dapat menguntungkan bila
pendapatan yang diperoleh lebih tinggi
daripada kenaikan biaya produksi
–Inflasi dapat merugikan apabila inflasi
menyebabkan naiknya biaya produksi ,
hingga menyebabkan produsen enggan
untuk meneruskan produksinya. Bahkan, ia
dapat gulung tikar akibat inflasi ini
22. Bagi perekonomian nasional
1. Investasi berkurang.
2. Mendorong tingkat bunga.
3. Mendorong penanam modal yang bersifat spekulatif.
4. Menimbulkan kegagalan pelaksanaan pembangunan.
5. Menimbulkan ketidakpastian keadaan ekonomi pada
masa yang akan datang.
6. Menyebabkan daya saing produk nasional berkurang.
7. Menimbulkan defisit neraca pembayaran.
8. Merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan
masyarakat.
23. Indeks harga dan inflasi
Inflasi
Dihitung menggunakan
Indeks harga
Terdiri dari
Dihitung dengan
cara
Metode agregatif tidak
tertimbang
Metode agregatif
tertimbang
Metode Paasche
Metode Laspeyres
Metode tahun khas
Indeks Harga perdagangan
besar
Indeks harga konsumen
Indeks harga yang dibayar
dan diterima petani
24. Perhitungan angka indeks dipelopori oleh G.R. Carli ;
berkebangsaan Italia pada tahun 1764
Angka indeks adalah sebuah ratio yang umumnya dinyatakan
dalam persentase yang mengukur suatu variabel pada suatu
waktu atau lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel
yang sama pada waktu atau lokasi lainnya.
Dalam menyusun angka indeks, ada beberapa persoalan
penting yang perlu diperhatikan :
1) Perumusan tujuan penyusunan angka indeks
2) Sumber dan syarat perbandingkan data
3) Pemilihan periode dasar
4) Pemilihan timbangan (weight)
25. Jenis indeks harga :
1. Indeks harga pedagang besar (IHPB)
Barang yang diukur dengan indeks ini adalah bahan mentah
dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer.
Jenis barang yang dihasilkan dalam IHPB diklasifikasikan
dalam sektor :
• Pertanian dengan dengan subsektor bahan makanan,
tanaman perdagangan, kehutanan, perikanan, peternakan
dan perkayuan
• Pertambangan dan galian dengan subsektor batubara,
aspal, pasir, batu kali, dan krikil
• Industi dengan subsektor tekstil, pakaian jadi, barang-
barang dari kulit, makanan, minuman, kertas, barang
cetakan, karet dan plastik
26. Jenis indeks harga :
2. Indeks Harga Konsumen
Indeks ini mengukur perubahan harga sekelompok
besar barang konsumsi yang dibeli konsumen
Fungsi Indeks Harga Konsumen (IHK) :
• Memungkinkan konsumen untuk menentukan
pengaruh perubahan harga terhadap daya beli
mereka
• Merupakan suatu indikator ekonomi dan tingkat
inflasi
• Diguanakan untuk menentukan daya beli mata
uang tertentu
27. Jenis indeks harga :
3. Indeks harga yang dibayar dan diterima petani
• Memuat indeks harga barang-barang yang dibeli dan
dibayar oleh para petani, baik untuk proses produksi
maupun untuk konsumsi.
• Jika dalam indeks harga ini juga dihitung pajak, gaji
buruh petani, dan bunga hipotek yang dibayar petani
maka disebut indeks paritas
• Indeks harga yang dibayar petani, ada dua kategori
penting yaitu :
Indeks pembelanjaan untuk konsumsi rumah tangga
Indeks pembelanjaan untuk produksi
• Perbandingan Indeks harga yang diterima dan dibayar
petani disebut Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan
indikator yang menunjukan tingkat kesejahtraan petani
28. MENENTUKAN INDEKS HARGA
Untuk menentukan indeks harga,kita dapat
menggunakan dua metode,yaitu indeks harga
tidak tertimbang dan indeks harga tertimbang.
Metode harga agregatif tertimbang dibagi atas
metode Laspeyres,metode Paasche ,dan
metode tahun khas.
29. Indeks Harga Tidak Tertimbang
• Indeks harga menurut metode ini merupakan
rasio antara penjumlahahn harga-harga
komoditi dalam satu kelompok pada tahun
ke-n dengan penjumlahan harga-harga
komoditi dalam kelompok tersebut pada
tahun dasar. Rumusnya adalah sebagai
berikut.