Dokumen tersebut membahas model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Model ini melibatkan pembentukan kelompok siswa untuk belajar bersama, tes awal untuk menentukan kemampuan siswa, pengajaran kelompok, diskusi dan pengerjaan tugas kelompok, presentasi hasil kelompok, tes fakta, penilaian kelompok, dan penyajian ulang materi oleh guru. Model ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama s
6. • Merupakan
pedoman berupa
program atau
petunjuk strategi
mengajar yang
dirancang untuk
mencapai tujuan
pembelajaran.
Model
Pembelajaran
Kooperatif
• Merupakan strategi
pembelajaran yang
mengutamakan
adanya kerjasama
antarsiswa dalam
kelompok untuk
mencapai tujuan
pembelajaran.
• Merupakan
kombinasi antara
belajar secara
kooperatif
dengan belajar
secara
individual.
Tipe TAI
10. Placement
Test
• Guru memberikan pre-test kepada siswa,
guna mendapatkan skor awal.
Team
• Guru membentuk kelompok-kelompok yang
setiap kelompok terdiri dari 4 – 5 anggota.
Teaching
Group
• Guru memberikan materi secara singkat
menjelang pemberian tugas kelompok.
11. Team
Study
• Setiap kelompok mengerjakan
tugas_didiskusikan dalam kelompok_setiap
anggota saling memeriksa_ guru membantu.
Student
Creative
• Ketua kelompok melaporkan keberhasilan
kelompoknya dengan mempresentasikan
hasil kerjanya.
Fact Test
• Guru memberikan tes-tes kecil berdasarkan
fakta yang diperoleh siswa.
12. Team Score &
Team
Recognition
• Guru memberikan skor dan
penghargaan terhadap kelompok yang
berhasil dan kelompok yang kurang
berhasil.
Whole-Class
Units
• Guru menyajikan kembali materi diakhir
bab dengan strategi pemecahan
masalah untuk seluruh siswa di
kelasnya.
14. Siswa diajarkan
bagaimana bekerjasama
dalam suatu kelompok.
Kesulitan pemahaman
materi yang tidak dapat
dipecahkan secara individu
dapat dipecahkan bersama
kelompok dan guru.
Siswa yang pandai dapat
mengembangkan
kemampuan dan
ketrampilannya.
Siswa yang lemah dapat
terbantu dalam
menyelesaikan masalahnya.
15. Memotivasi siswa untuk
berprestasi dalam
kelompok-kelompok
belajar.
Dapat menghemat waktu
presentasi guru sehingga
waktu pembelajaran lebih
efektif dan tertuju pada
keaktifan siswa.
Dapat menciptakan rasa
tanggung jawab untuk
saling membantu anggota
kelompoknya.
Tidak ada persaingan
antarsiswa karena siswa
saling bekerjasama untuk
menyelesaikan masalah
dalam mengatasi cara
berpikir yang berbeda.
17. Tidak ada persaingan
antarsiswa.
Siswa yang lemah
dimungkinkan
menggantungkan pada
siswa yang pandai.
Guru harus
meminimalkan
keterlibatan dalam
manajemen tiap
kelompok.