1. Ayah
Engkau bekerja dari pagi hingga petang
Membanting tulang
Untuk minum dan makan
Untukku anakmu seorang
Dikala pagi engkau mengurusiku
Lalu engkau pergi kerja untukku
Hanya untukku?
Terkadang aku menangis
Meratapi nasib
Menangis merintih
Menahan perih
Aku tak bisa apa-apa
Aku tak bisa membantumu ayah
Aku hanya bisa duduk
Menanti mukjizat yang datang untuk ku
Aku…aku tidak seperti manusia lain
Aku…aku tidak normal, aku penyakitan
Aku…aku cacat
Tapi engkau masih mengurusiku,
menyayangiku, menjagaku dengan setulus hatimu
Ayah…engkaulah satu-satunya pahlawan untukku
Saat ibu meninggalkan ku sendiri
Dimalam yang sunyi
Karena malu akan diriku
Diriku yang cacat
Tapi ayah tidak!
Ayah tetap menyayangiku, menjagaku
Sampai akhirnya aku
menghembuskan nafas terakhirku…