1. Inflasi dapat terjadi karena faktor alamiah maupun kesalahan manusia seperti korupsi dan pencetakan uang berlebihan.
2. Teori-teori ekonomi konvensional dan syariah menjelaskan penyebab inflasi seperti teori kuantitas uang dan permintaan agregat.
3. Kebijakan mengatasi inflasi meliputi kebijakan moneter, fiskal, dan non-moneter seperti menaikkan suku bunga dan menstab
4. PengertianInflasi
Menurut Adiwarman Azwar Karim, pengertian inflasi
islam tidak berbeda dengan inflasi konvensional. Inflasi
merupakan gejala yang terjadi karena kenaikanharga
barang yang terjadi secara sengaja ataupun alami yang
terjadi tidak hanya di suatu tempat, tetapi di seluruh
dunia.
6. PenyebabTerjadinyaInflasi
Natural Inflation, yaitu inflasi yang
terjadi karena sebab-sebab alamiah,
yang manusia tidak mampu untuk
mencegahnya.
Akibatnya, kegiatan ekonomi mengalami
kemacetan, bahkan berhenti sama
sekali yang pada akhirnya menimbulkan
bencana kelaparan wabah penyakit, dan
kematian.
Natural Inflation
Human error inflation, yaitu
inflasi yang terjadi karena
kesalahan manusia, yaitu sebagai
berikut :
1). Korupsi dan buruknya
administrasi
2). Pajak yang tinggi
3). Percetakan uang berlebihan
Human Error Inflation
Inflasi juga bisa terjadi karena masyarakat yang ingin hidup di luar batas
kemampuannya. Keterbatasan kekayaan yang dimiliki menyebabkan masyarakat
menggunakan kartu kredit untuk melakukan belanja.
7. 1) Inflasi merayap (Creeping Inflation)
2) Inflasi menengah (Galloping Inflation)
3) Inflasi tinggi (Hyper Inflation)
MenurutSifatnya
1) Demand Pull Inflation
2) Cost Push Inflation
MenurutSebabTerjadinya
04
02
01
03
1) Inflasi berasal dari dalam negeri (domestic inflation)
2) Inflasi berasal dari luar negeri (imported inflation)
MenurutAsaldariInflasi
1) Expected Inflation
2) Unexpected Inflation
BerdasarkanHarapanMasyarakat
Jenis Inflasi
10. Inflasi hanya dapat terjadi jika ada penambahan volume uang
beredar, baik uang kartal maupun gira.
Laju inflasi juga ditentukan oleh laju pertambahan jumlah uang
beredar dan oleh harapan (ekspetasi) masyarakat mengenai
kenaikan harga pada masa mendatang.
Teori ini menekankan pandangan bahwa hal yang paling menentukan jumlah uang dan harapan (ekspetasi)
masyarakatmengenai kenaikanhargaterhadaptimbulnyainflasi.Inti dariteorikuantitas:
TeoriKuantitas
11. Dasar pemikiran model inflasi dari Keynes ini, bahwa inflasi terjadi karena
masyarakat ingin hidup di luar batas kemampuan ekonominya. Oleh sebab
itu, permintaan efektif masyarakat terhadap barang-barang (permintaan
agregat) melebihi jumlah barang-barang yang tersedia (penawaran agregat)
yang menyebabkan inflation gap.
TeoriKeynes
12. Ketidakelastisan Penerimaan Ekspor
Ketidakelastisan Penawaran atau Produksi Bahan Makanan di
Dalam Negeri
Teori ini menitikberatkan pada negara-negara yang sedang berkembang. Menurut teori ini yang
memengaruhi perekonomian,yaitusebagai berikut.
TeoriStrukturalis
Nilai ekspor tumbuh secara lamban dibandingkan dengan pertumbuhan
sektor – sektor lain. Adapun penyebabnya, yaitu :
o Dipasar dunia, harga barang ekspor dari negara tersebut semakin
memburuk.
o Produksi barang-barang ekspor tidak responsif terhadap
kenaikan harga.
13. PerbedaanTeoriInflasi Menurut Ekonomi Konvensional
Dan Ekonomi Syariah
Ekonomi Konvensional Ekonomi Syariah
Sebab-sebab inflasi
• Policy induced, disebabkan oleh kebijakan
ekspansi moneter yang juga bisa merefleksikan
defisit anggaran yang berlebihan dan cara
pembiayaannya.
• Cost-push inflation, terjadi karena kenaikan
biaya produksi.
• Demand full inflation, disebabkan oleh
permintaan agregat yang berlebihan yang
mendorong kenaikan tingkat harga umum.
• Intertial inflation, cenderung untuk berlanjut
pada tingkat yang sama sampai kejadian
ekonomi yang menyebabkan perubahan
• Natural cause inflation, inflasi yang terjadi
karena kondisi alam yang tidak bisa
dicegah.
• Human error cause inflation, inflasi yang
terjadi karena kesalahan manusia.
14. Perbedaan Teori InflasiMenurut EkonomiKonvensionalDan
EkonomiSyariah
Ekonomi Konvensional Ekonomi Syariah
Solusi dalam mengatasi inflasi
• Kebijakan Moneter
• Kebijakan Fiskal
• Kebijakan nonmoneter, yaitu dengan
cara menaikkan hasil produksi
kebijaksanaan upah, dan
pengawasan negara.
• Kebijakan moneter
• Kebijakan fiskal
• Kebijakan nonmoneter
• Perbaikan perilaku masyarakat
• Reformasi terhadap sistem moneter yang ada
sekarang dan menghubungkan antara kuantitas
uang dengan kuantitas produksi.
• Menjadikan emas dan perak sebagai standar
nilai tukar uang dunia.
• Mengarahkan belanja serta melarang sikap
berlebihan dan belanja yang tidak bermanfaat.
• Mingkatkan produksi dengan memberikan
dorongan kepada masyarakat secara material
dan moral.
• Menjaga pasokan barang kebutuhan pokok.
16. Politik diskonto atau disebut politik suku bunga diskonto, yaitu dengan menaikkantingkat sukubunga.
Politik pasar terbukadengan menjual surat-suratberharga agar jumlah uangyang beredar di masyarakat berkurang.
Kebijakan ini berkaitan dengan bidang keuangan dan perkreditanyang sasaran utamanya adalah mengurangi
jumlah uang yang beredardan menyempitkan pemberian kredit. Menurut Adiwarman Karim kebijakan
monetertersebutdilaksanakanbanksentraldengan empatcaraberikut
1. KebijakanMoneter
Politik cadangan kas dengan menaikkan cash ratio yang berlaku untuk mengurangi jumlah
pemberian kredit yang disediakan kepada masyarakat.
Moralsituation merupakan kebijakan bersifat sugesti yang dilakukan oleh bank sentral
pada bank umum untuk menaikkan/menurunkan jumlah uang yang beredar.
17. Kebijakan ini berkaitan dengan bidang anggaran belanja dan perpajakan yang
dilaksanakan oleh Kementerian Keuangan melalui Badan Kebijakan Fiskal
(BKF). Usaha yang ditempuh untuk mengatasi inflasi dengan menurunkan
pengeluaran pemerintah, menaikkan pajak, dan mengadakan pinjaman
pemerintah, antara lain dengan menerbitkan surat utang, misalnya SUN.
2. KebijakanFiskal
3. KebijakanNonmoneter danNonfiskal (Kebijakan
Real)
Kebijakan ini dilakukan dengan menempuh peningkatan hasil produksi,
menstabiler gaji dan upah (tidak sering menaikkan) dan pengendalian harga
serta distribusi barang kebutuhan kepada masyarakat.
19. 1. InflasiDalam PerspektifIslam
Al-Maqrizi membagi inflasi ke dalam dua macam,yaitu inflasi akibat berkurangnya persediaan barang dan inflasi akibat kesalahan
manusia. Inflasi jenis pertama inilah yang terjadi pada zaman Rasulullah dankhulafaur rasyidin, yaitu karena kekeringan atau karena
peperangan. Inflasi akibat kesalahan manusia ada tiga hal, yaitu korupsi, administrasi yang buruk dan pajak yang berlebihan, serta
pencetakan uang dengan maksud menarik keuntungan yang berlebihan.Menurut para ekonom Islam, inflasi berakibat sangat buruk
bagi perekonomian,yaitu sebagai berikut
Menimbulkan gangguan terhadap fungsi uang.
Melemahkan semangat menabung dan sikap terhadap menabung dari masyarakat
(turunnya Marginal Propensity to Save).
Meningkatkan kecenderungan untuk berbelanja.
Mengarahkan investasi pada hal-hal yang nonproduktif.
20. 2. Uang Sebaiknya DicetakHanya pada Tingkat Minimal
Al-Maqrizi menyatakan bahwa uang sebaiknya dicetakhanya pada tingkat minimal yang dibutuhkan untuk bertransaksi
dandalam pecahan yangmempunyainilai nominal kecil (agar tidak ditimbun/hoarding).
3. Menerapkan Strategi Dues Idle Fund (Pajakterhadap Dana
Menganggur)
Contoh konkret instrumen kebijakan moneter Islam yang dilakukanBank Indonesia, yaitu Giro Wajib Minimum (GWM) pada BI
yang besarnyaditetapkan oleh BI berdasarkan persentase tertentu dari dana pihakketiga. Dana pihak ketiga yang dimaksud, yaitu
dalam bentuk giro wadiah,tabungan mudharabah, deposito investasi mudharabah, dan kewajibanlainnya, Sertifikat investasi
mudharabah antarbank syariah (Sertifikat IMA),dansertifikat wadi'ah bank Indonesia (SWBI).
21. 4. KebijakanFiskal
Kebijakan fiskal di Baitul Mal memberikan dampak positif terhadap investasi, penawaran agregat, dan secara tidak langsung
memberikan dampak pada tingkat inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu contohnya adalah sangat jarang terjadi APBN
mengalami defisit. Hal ini disebabkan pengeluaran hanya boleh dilakukan apabila ada penerimaan, besarnya rate kharaj
ditentukan atas produktivitas lahan bukan atas zona dan perhitungan zakat perdagangan atas dasar besarnya keuntunganbukan
atas harga jual.