3. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul I manajemen strategik, mahasiswa
diharapkan mampu menjelaskan :
1. pengertian dan komponen pokok manajemen strategik;
2. mazhab yang lahir dan berrkembang dalam manajemen strategik;
3. tingkatan strategik dan keterkaitannya;
4. sejarah perkembangan manajemen strategik;
5. dugaan praktik manajemen strategik di Indonesia;
6. apa yang diperoleh oleh perusahaan ketika perusahaan berhasil
menerapkan manajemen strategik secara pas dan berkelanjutan.
5. A. DETERMINAN TUJUAN PERUSAHAAN
• Perusahaan didirikan dengan tujuan :
memperoleh laba, meningkatkan harga saham,
meningkatkan volume penjualan, dan mempertahankan
kelangsungan hidupnya.
• Untuk mencapai tujuan perusahaan, manajemen
memperhatikan 2 faktor, yaitu faktor eksternal (tidak terkontrol
perusahaan) dan faktor internal (sepenuhnya dikontrol
perusahaan).
Faktor Eksternal : Lingkungan industri dan lingkungan bisnis makro
(ekonomi, politik, hukum, teknologi, kependudukan dan sosial budaya).
peluang (opportunities) dan ancaman (threats).
Faktor Internal : semua macam manajemen fungsional (pemasaran,
keuangan, operasi, SDM, penelitian dan pengembangan, sistem
informasi manajemen dan budaya perusahaan). kekuatan (strengths)
dan kelemahan (weaknesses).
PENGERTIAN, KOMPONEN DAN MAZHAB MANAJEMEN STRATEGIK
6. Faktor Eksternal (Lingkungan Bisnis)
• Lingkungan Industri
• Lingkungan Makro
o Lingkungan ekonomi
o Lingkungan teknologi
o Lingkungan politik
o Lingkungan hukum
o Lingkungan kependudukan
o Lingkungan sosial budaya
Faktor Internal
• Manajemen Fungsional
o Manajemen pemasaran
o Manajemen keuangan
o Manajemen operasi
o Manajemen sumber daya
manusia
o Penelitian dan pengembangan
o Sistem informasi manajemen
• Budaya perusahaan
Tujuan Perusahaan
• Laba
• Harga Saham
• Penjualan
• Keberlangsungan hidup
7. B. PENGERTIAN DAN KOMPONEN MANAJEMEN STRATEGIK
• Manajemen strategik adalah suatu seni dan ilmu untuk menciptakan
keunggulan bersaing yang berkesinambungan sehingga dapat mencapai
tujuan perusahaan.
• Manajemen strategik adalah usaha manajerial menumbuhkembangkan
kekuatan perusahaan untuk menciptakan peluang bisnis yg muncul guna
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi
dan misi yang telah ditentukan.
• Manajemen strategik adalah suatu perencanaan yang berskala besar
yang mana dengan tujuan untuk perkembangan dan kemajuan
perusahaan dimasa depan atau biasa disebut dengan Visi.
• Manajemen strategik juga dapat dikatakan sebagai suatu cara atau
Perencanaan kerja perusahaan untuk mengatur dan melaksanakan
segala kegiatan perusahaan yang mana tujuan akhirnya adalah untuk
dapat memajukan perusahaan serta mewujudkan apa yang telah
menjadi tujuan dari perusahaan.
PENGERTIAN, KOMPONEN DAN MAZHAB MANAJEMEN STRATEGIK
8. • Komponen pokok manajemen strategik (Pearce dan
Robinson, 1994, 2003) adalah:
1) Analisis lingkungan bisnis yang diperlukan untuk mendeteksi
peluang dan ancaman bisnis;
2) Analisis profil perusahaan untuk mengidentifikasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan;
3) Strategi bisnis yang diperlukan untuk mencapai tujuan
perusahaan dengan memperhatikan visi dan misi perusahaan.
4) Visi dan misi perusahaan.
• Strategi bisnis terdiri dari 3 proses yang saling berkaitan,
yaitu perumusan (formulasi), proses implementasi (eksekusi),
dan proses pengawasan (pengendalian).
9. Visi dan Misi
Perusahaan
Strategi Bisnis
• Perencanaan
• Eksekusi
• Evaluasi
Lingkungan Bisnis Profil Perusahaan
Komponen Pokok Manajemen Strategik
10. C. MAZHAB DALAM MANAJEMEN STRATEGIK
PENGERTIAN, KOMPONEN DAN MAZHAB MANAJEMEN STRATEGIK
Lingkungan
Bisnis
Manajemen Visi Strategi
Mazhab
Mazhab
Mazhab
Substansi
Proses
KOMPONEN
MANAJEMEN STRATEGIK
MAZHAB (Aliran Berpikir)
11. Mazhab Lingkungan Bisnis (Environmental School)
• Lingkungan bisnis menjadi determinan utama keberhasilan kinerja
perusahaan.
• Perusahaan terkesan pasif.
Mazhab Sumber Daya (Resource Based School)
• Keberhasilan perusahaan lebih banyak ditentukan oleh penguasaan dan
penggunaan sumber daya yang dimiliki.
• Perusahaan dapat berlaku aktif.
• Dengan memiliki sumber daya dan dana yang besar, perusahaan memiliki
keleluasaan yang semakin besar untuk mengendalikan lingkungan bisnisnya.
Mazhab Berbasis Nilai (Value-Driven School)
• Ideologi, nilai, ajaran, dan rancangan masa depan perusahaan
merupakan determinan utama dalam membangun kinerja perusahaan.
• Visi menjadi sumber energi utama manajemen dalam
menumbuhkembangkan perusahaan.
12. Mazhab Ilmiah (Scientific School)
• Manajemen strategik disusun dan diimplementasikan sepenuhnya
mengikuti proses yang logis-rasional, semuanya terancang dengan
tahapan yang jelas dan linier.
• Terstruktur, ada tahapan dan proses.
• Elemen perencanaan menjadi dominan. Tahapan formulasi, metode
ilmiah, eksekusi.
Mazhab Berbasis Proses dan Konteks (Processual School)
• Manajemen strategik baru memiliki efek positif sebagai alat bantu manajemen
jika sejak proses penyusunannya telah melibatkan hati manajemen.
• Ada elemen seni dan intuisi dalam manajemen strategik dan oleh karena itu
selalu terbuka kemungkinan adanya dadakan dan perubahan sesuai dengan
perubahan konteksnya.
13. STRATEGI TINGKATAN BISNIS (Business Level)
• Apa yang harus dilakukan oleh satu unit strategis sebagai pembeda
dalam harga dan keunikan untuk memperbutkan konsumen dan
bersaing dengan perusahaan lain.
• Strategi pada tingkatan bisnis masih terlihat abstrak dan belum terlihat
alat ukurnya.
• Strategi pada tingkatan bisnis perlu dijabarkan lebih jauh ke dalam
strategi dataran fungsional, yang diperlukan oleh manajer pemasaran,
keuangan, sumber daya manusia, dan operasi.
STRATEGI FUNGSIONAL (Functional Level)
• Menguraikan lebih jauh apa yang ada dalam strategi bisnis ke dalam
manajemen fungsional agar lebih konkret dan terukur.
STRATEGI KORPORAT (Corporate Level Strategy)
• Digunakan oleh perusahaan yang telah memiliki lebih dari satu bisnis,
terdiversifikasi dalam banyak ragam usaha.
PENGERTIAN, KOMPONEN DAN MAZHAB MANAJEMEN STRATEGIK
D. TINGKATAN STRATEGI
14. StrategiKorporat
StrategiTingkatanBisnis
StrategiFungsional
• Strategi korporat merupakan payung tertinggi dari strategi
tingkatan bisnis dan strategi fungsional.
• Strategi korporat diterjemahkan dalam strategi bisnis per masing-
masing unit usaha strategis dan kemudian diterjemahkan lagi
lebih detail dan terukur dalam strategi fungsional.
16. A. PERKEMBANGAN MANAJEMEN STRATEGIK
• Mulanya pikiran strategis dalam pengelolaan perusahaan amat
sederhana sesuai dengan lingkungan yang mempengaruhi-nya.
• Model perencanaan strategik yang sederhana hanya memberikan titik
berat pada pemenuhan standar-standar operasional yang telah
ditentukan oleh manajemen, khususnya standar keuangan dan
produktivitas (out put).
• Ketika lingkungan bisnis berubah dan cenderung memiliki tingkat
turbulensi yang tinggi, lingkungan bisnis berubah secara tidak terduga
dan dengan arah yang tidak jelas.
• Perencana mulai memiliki tingkat kompleksitas yang lebih tinggi.
Manajemen tidak saja dituntut untuk mengantisipasi masa depan,
tetapi juga mempengaruhi masa depan itu sendiri.
EVOLUSI DAN PRAKTIK MANAJEMEN STRATEGIK
17. • Perhatian manajemen tidak hanya terfokus pada manajemen keuangan
tetapi harus lebih diarahkan pada manajemen produksi
(mengembangkan kemampuan/kekuatan), pemasaran (sosialisasi) dan
jasa pelayanan (publik) khususnya dalam perumusan dan eksekusi
strategi bersaing yang kompetitif.
• Sejarah perkembangan manajemen strategik, dengan menggunakan
tolok ukur waktu di negara maju dapat dikelompokkan dalam 4 tahapan
berikut ini :
• Anggaran dan pengawasan keuangan
• Perencanaan jangka panjang
• Perencanaan strategik perusahaan
• Manajemen strategik
18. • Anggaran perusahaan dan pengawasan keuangan adalah model
perencanaan perusahaan yang dikenal pertama kali oleh para
pemimpin/eksekutif perusahaan.
• Biasanya model ini masih digunakan oleh perusahaan yang
relatif muda dan berukuran kecil. Proses dan hasil perencanaan
hanya berada dan bersumber dari pikiran eksekutif manajemen,
belum diwujudkan dalam bentuk tertulis.
• Perencanaan hanya melakukan estimasi kegiatan dan biaya
untuk masa satu tahun yang akan datang, belum dapat disebut
perencanaan strategis karena masih berdimensi waktu amat
pendek, dan belum dijumpai anggaran investasi jangka panjang.
19. • Model tahap ke-2 dikenal sebagai perencanaan jangka panjang
(long range planning) pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan
model yang ada pada tahapan pertama.
• Konsep teknik, dan alat analisa pada model tahap 1 tetap
digunakan, hanya saja sudah mulai menerapkannya untuk jangka
waktu panjang.
• Teknik analisa peramalan yang digunakan masih sepenuhnya
mendasarkan diri pada data historis. Dengan demikian,
anggapan linieritas juga masih berlaku.
• Yang khas dari tahapan ini adalah, mulai dikenalnya
pemrograman dan penganggaran, model ke-2 ini dikenal setelah
perang dunia II berakhir, tahun lima puluhan ketika ekonomi
dunia sedang tumbuh.
20. • Model ke-3, mengetengahkan berbagai konsep dan analisa baru yang
disebabkan karena lingkungan bisnis telah banyak berubah.
• Tingkat persaingan antar organisasi semakin tajam, sehingga
diperlukan analisa perkembangan lingkungan strategik. Di sinilah
sesungguhnya pola pokok berfikir strategis dalam manajemen dimulai,
dan dasar-dasar dari model manajemen strategik mulai tebentuk.
• Pada tahap akhir perkembangan model yang ke-3 ini, muncul
kekhawatiran akan berkurangnya sifat perencanaan yang
konprenhensif, seiring dengan kemandirian unit strategis yang dapat
berakibat perbedaan kepentingan organisasi secara menyeluruh
dengan kepentingan unit strategis (model divisional).
• Perencanaan perlu disusun dari dua arah secara bersamaan. Tidak
hanya berdasar pada prinsip perencanaan dari bawah (bottom up
planning) tapi juga perencanaan dari atas (top down planning).
21. • Perencanaan merupakan fungsi penting oleh karena gagasan/pemikiran dan keputusan
serta tanggung jawab eksekutif berada di dalamnya. Perlu didukung fungsi manajemen
yang lain, khususnya yang berkaitan dengan pelaksanaan dan pengawasan antara lain :
Struktur organisasi , sistem imbalan/kompensasi, informasi dan komunikasi. Motivasi
dan iklim kerja, sistem nilai dan budaya organisasi serta pengendalian dan pengawasan.
• Segala sesuatu yang bersifat strategis tidak hanya berhenti sampai pada perencanaan,
sekalipun perencanaan tersebut bersifat global. Strategi operasi juga sangat diperlukan,
sebab mobilisasi daya dan dana yang diperlukan untuk menggerakkan roda organisasi
baru akan terwujud bila perencanaan diikuti oleh tin-dakan/eksekusi dan pengendalian
yang konsisten.
• Bahkan dua fungsi manajemen yang disebut belakangan itulah yang lebih menentukan
kegagalan atau keberhasilan institusi. Jadi pada dasarnya manajemen strategik adalah
perkembangan lebih jauh dari model-model manajemen yang sudah ada khususnya
model tahap ke-3 atau dapat dikatakan manajemen strategik adalah manajemen
modern.
MANAJEMEN STRATEGIK
berfikir cerdas, strategik digabung dengan proses manajemen
22. B. MANAJEMEN STRATEGIK: DAHULU DAN SEKARANG
KOMPONEN DAHULU SEKARANG
Tujuan Identifikasi pertumbuhan
pasar untuk memaksimumkan
laba
Identifikasi kekuatan dan
kelemahan perusahaan agar
mampu bertahan dan siap
menangkap peluang
Asumsi Keberaturan, tidak fleksibel Diskontinuitas, fleksibel
Filosofi Mengurangi spekulasi dan
ketidakpastian analitis dan
rasional
Spekulasi terencana dan berjalan
seiring dengan kepastian
Komitmen Hasil akhir, kertass kerja
administratif
Proses perumusan, peneguhan
komitmen
Bentuk Kompleks, ekstensif Sederhana, singkat, dan padat
Isi Data kuantitatif, hasil prakiraan Data kualitatif, pendapat,
penilaian, evaluasi
Waktu Jangka panjang Relatif pendek
Penyusunan Perencana Eksekutif bersama perencana
EVOLUSI DAN PRAKTIK MANAJEMEN STRATEGIK
23. C. INTENSITAS MANAJEMEN STRATEGIK
Formal dan Detail Faktor yang mempengaruhi
intensitasn dan formalitas
penyususan manajemen
strategik
Informal dan
Garis Besar
Besar ORGANISASI Kecil
Otoriter GAYA MANAJEMEN Demokraris, Intuitif, Operatif,
Berpengalaman
Stabil, Tingkat persaingan
rendah, Banyak pasar dan
konsumen
KOMPLEKSITAS LINGKUNGAN
BISNIS
Tidak stabil, Tingkat persaingan
tinggi, Sedikit pasar dan
konsumen
Padat modal, Padat karya,
Terintegrasi, Teknologi tinggi
PROSES PRODUKSI Sederhana, Teknologi
sederhana, Waktu tunggu
realitasi pendek
Kompleks, baru dan keras KARAKTERISTIK PERSOALAN Sederhana
Koordinasi TUJUAN PERENCANAAN Latihan
Determinasi Intensitas Manajemen Strategik
EVOLUSI DAN PRAKTIK MANAJEMEN STRATEGIK
24. D. PRAKTIK MANAJEMEN STRATEGIK DI INDONESIA:
BEBERAPA DUGAAN
• Dugaan dikaitkan dengan empat komponen pokok manajemen
strategik.
• Dugaan dibuat pada dua kerangka waktu yang berbeda :
sebelum krisis ekonomi yang terjadi sejak pertengahan kedua
tahun 1997 dan sesudahnya.
• Krisis ekonomi dinilai sebagai momentum yang tepat untuk
banyak melakukan perubahan praktik manajemen strategik di
Indonesia.
EVOLUSI DAN PRAKTIK MANAJEMEN STRATEGIK
25. Tahun 1966 – pertengahan tahun 1997
• Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi,
dan dikategorikan sebagai salah satu negara industri baru di
kawasan Asia Timur.
• Pendapatan per kapita masyarakat meningkat, daya beli
masyarakat meningkat.
• Pemerintahan Indonesia sebagai salah satu pemerintahan yang
kuat secara politis dan ekonomis. Pemerintah dilihat sebagai
salah satu lingkungan bisnis makro yang menjadi penentu
domain keberhasilan kinerja perusahaan.
26. Tahun 1966 – pertengahan tahun 1997
• Menurut Backman (1999); Richter dan Mar (2004), Lingkungan
bisnis (makro dan industri) di Indonesia begitu menjanjikan,
laba terkesan mudah diperoleh, manajemen tidak perlu kerja
keras untuk memperoleh kinerja keuangan yang memuaskan.
• Efisiensi praktik bisnis ditemukan sebatas dalam manajemen
produksi. Inovasi bukan sebagai salah satu keunggulan
bersaing yang diperjuangkan.
• Salah satu komponen manajemen strategik, Visi, Menurut
Basri dan Van Der Eng (2004) sulit menemukan perusahaan
Indonesia yang konsisten menerapkan salah satu strategi
bersaing. Pemilihan strategi yang konsisten membutuhkan
komitmen terhadap visi yang telah dipilih. Dengan demikian
visi hanya menjadi pajangan semata.
27. Setelah krisis ekonomi tahun 1997
• Ada harapan yang cukup tinggi praktik manajemen strategik
mengalami perubahan yang fundamental setelah Indonesia
mengalami krisis ekonomi. Lebih berhati-hati dalam mengelola
keuangan.
• Tidak lagi berpikir jangka pendek melainkan mulai memberi
perhatian pada dimensi waktu yang lebih panjang (inovasi dan
implementasi visi).
• Prinsip tata kelola yang baik, transparansi dan etika dalam
mengelola perusahaan.
28. E. MANFAAT MANAJEMEN STRATEGIK
• Manajemen strategik berfungsi sebagai sarana mengkomunikasikan
tujuan perusahaan dan jalan yang hendak ditempuh untuk mencapai
tujuan tersebut kepada pemilik, eksekutif, karyawan dan pihak-pihak
lain yang berkepentingan.
• Dengan menggunakan manajemen strategik sebagai suatu kerangka
kerja (frame work) untuk menyelesaikan setiap masalah strategis di
dalam organisasi terutama berkaitan dengan persaingan, maka peran
manajer diajak untuk berpikir lebih kreatif atau berpikir secara
strategik.
EVOLUSI DAN PRAKTIK MANAJEMEN STRATEGIK
29. Ada beberapa manfaat yang diperoleh perusahaan jika mereka
menerapkan manajemen strategik, yaitu:
• Mencegah terjadinya berbagai masalah di dalam maupun diluar dari
perusahaan.
• Penolakan terhadap perubahan akan berkurang.
• Perusahaan akan dapat melakukan segala kegiatan operasionalnya
dengan lebih efektif dan lebih efisien.
• Keterlibatan karyawan terhadap perumusan strategik akan dapat
meningkatkan motivasi dan rasa kebersamaan antar karyawan.
• Semua keputusan yang dilakukan oleh para manajer perusahaan
cenderung tepat, karena semunya didasarkan pada perencanaan-
perencanaan yang matang dan telah memperhitungkan berbagai aspek
yang terkait.