Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis penyakit tanaman yang disebabkan oleh cendawan Ascomycetes dan Basidiomycetes. Jenis penyakitnya meliputi bercak ter, embun hitam, cacar daun cengkeh, kanker batang petai, cacar daun teh, karat daun kopi, kacang tanah, jagung, gandarusa, gosong jagung, dan jamur upas. Diberikan pula penjelasan mengenai gejala, tanda, dan patogen pen
1. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
PRAKTIKUM BAGIAN PENYAKIT
MINGGU IV
Pengenalan Gejala dan Tanda Penyakit:
Cendawan Kelas Ascomycetes dan Basidiomycetes
2. Tipe gejala/ Penyakit Tanaman inang Patogen Kelompok
Bercak ter Jali Phyllachora coicis Ascomycetes
Embun hitam Teh Meliola sp. Ascomycetes
Cacar daun cengkeh Cengkeh Phyllosticta syzigii Ascomycetes
Kanker batang Petai Nectria haematococca Ascomycetes
Cacar daun teh Teh Exobasidium vexans Basidiomycetes
Karat daun kopi Kopi Hemileia vastatrix Basidiomycetes
Karat daun kacang tanah Kacang tanah Puccinia arachidis Basidiomycetes
Karat jagung Jagung Puccinia sorghi; Puccinia polysora Basidiomycetes
Karat gandarussa Gandarussa Puccinia thwaitesii Basidiomycetes
Gosong Jagung Ustilago maydis Basidiomycetes
Jamur upas Kakao Upasia salmonicolor Basidiomycetes
Akar merah Teh Ganoderma pseudoferreum Basidiomycetes
3. Bercak Ter (Tar Spot)
Inang: Sorghum (Sorghum bicolor), jali
Patogen: Phyllachora coicis (Fungi Ascomycetes)
Gejala
• Pada daun terdapat bercak-bercak seperti tetesan
ter hitam, terdiri atas peritesium. Ukuran bercak
bervariasi dan dapat memanjang hingga 8 mm.
Jumlah bercak sangat banyak dapat menyebabkan
daun kering.
Tanda
• P. coicis membentuk peritesium (A dan B)
berbentuk agak bulat, berostiol, dibentuk
mengendap di dalam jaringan daun.
• Di dalam peritesium dibentuk askus-askus hyaline
berisi 8 buah askospora (C).
Peritesium, adalah jamur yang memiliki askokarp
berbentuk seperti botol. (ciri-ciri dari genus
Pyrenomycetes) Askokarp adalah badan buah
jamur yang matang yang mengandung askospora.
Askus adalah kantung sel spora-bantalan seksual diproduksi pada jamur ascomycota
hialin: transparan, tdk berwarna
4. Embun Hitam (Black Mildew)
Inang : Teh, kopi, melati
Patogen : Meliola sp. (Fungi Ascomycotina)
Gejala
• Terjadinya bercak warna hitam berbentuk
seperti bintang terutama pada permukaan atas
daun, yang terdiri atas miselium yang melekat
kuat pada jaringan daun dan agak sukar dilepas.
• Miselium cendawan ini memiliki pigmen
berwarna hitam.
5. Tanda
• Hifa memiliki tonjolan hifopodium.
Hifopodium terdiri atas 2 macam yaitu
mukronat (ujungnya meruncing) dan
kapitat (ujungnya membulat).
• Hifopodium menembus jaringan
epidermis inang yang berfungsi untuk
menguatkan pelekatan cendawan pada
inang.
• Cendawan ini membentuk peritesium
berwarna hitam yang menyembul dari
jaringan daun. Askosporanya berwarna
gelap dan memiliki sekat. Cendawan ini
tidak diketahui tahap imperfek/aseksual-
nya (tidak pernah ditemukan membentuk
konidia).
a. Peritesium (a)
b. hifopodium mukronat
c. hifopodium kapitat
f. askospora
6. Cacar Daun Cengkeh (CDC)
Inang : Cengkeh (Syzigium aromaticum)
Patogen : Phylosticta syzigii (Fungi Deuteromycetes)
Gejala:
• Pada daun pucuk atau daun muda ketiga
terdapat bercak-bercak tetesan minyak. Bercak
membesar dan cembung pada permukaan atas.
• Bercak berkembang menjadi cacar yang memiliki
titik-titik kecil berwarna gelap berisi piknidia.
• Daun-daun menjadi mudah gugur, sehingga
seringkali tajuk bawah telah gundul bahkan daun
hanya tertinggal pada bagian pucuk seperti
jambul. Tanaman dapat menjadi mati
tubuh buah patogen
7. Tanda
• Phyllosticta sp. membentuk
piknidium (A) yang berbentuk seperti
botol membulat.
• Di dalam piknidium dibentuk
piknidiospora (B) atau konidia dan
konidiofornya.
8. Cacar Daun Teh (Blister Blight)
Inang : Teh (Camellia sinensis)
Patogen : Exobasidium vexans (Fungi Basidiomycetes)
Gejala
• Cendawan E. vexans menyerang daun-daun teh muda, yaitu daun peko, daun ke-1, 2
dan 3. Selanjutnya daun yang lebih tua relatif lebih tahan terhadap cacar daun.
• Tahap gejala (Reitsma dan Van Emden) :
1. Pada daun terdapat bercak-bercak dengan pusat tidak berwarna, dikelilingi oleh
zone berwarna hijau kekuning-kuningan.
2. Bercak berkembang menjadi bintik-bintik kecil (berdiameter sekitar 2 mm).
3. Bintik-bintik melebar (berdiameter sekitar 3-6 mm), semakin mencekung.
Epidermis yang menutupi cekungan masih utuh.
4. Bintik-bintik mulai membesar nampak sebagai cacar, menonjol,. Basidium di
dalam jaringan parenkima daun menembus epidermis. Pusat bercak cacar
bertepung putih yang terdiri atas basidium berisi basidiospora, menjadi sumber
inokulum sekunder.
9. 5. Cacar berkembang maksimum (1 cm),
dilapisi tepung putih yang terdiri atas
basidium berisi basidiospora.
Basidiospora dibentuk terus-menerus
dihasilkan selama beberapa hari.
6. Pusat cacar yang semula berwarna
putih mulai berubah menjadi coklat.
7. Perkembangan gejala berakhir. Cacar
dan jaringan sakit tanaman mulai mati,
warnanya menjadi coklat tua. Jaringan
tempat cacar ini dapat lepas sehingga
terbentuk lubang-lubang pada daun
10. Tanda:
• Cendawan basidiomycetes ini
memiliki miselia interseluler dengan
haustorium yang bercabang-cabang.
• Miselia interseluler berkembang di
antara sel-sel tanaman.
• Pada miselium dibentuk basidium
yang muncul dan menembus
epidermis.
• Pada basidium dibentuk basidiospora.
Basidiospora bersel 2 dan hialin
11. Karat Daun (Rust)
Inang : Kopi (Coffea sp.)
Patogen : Hemileia vastatrix (Fungi Basidiomycetes)
Tanda
• Pada permukaan bawah daun terdapat
bercak-bercak kuning muda, lalu menjadi
kuning tua. Bercak-bercak tertutup oleh
lapisan tepung berwarna jingga yang
merupakan kumpulan uredia berisi uredospora.
• Bercak karat menjadi berwana coklat atau
hitam dan daun berguguran. Jika serangan
berat, tajuk menjadi gundul, ranting atau
cabang bisa mati bahkan pohonnya juga mati.
• Jika tanaman tidak sampai mati, pertumbuhan
terganggu dan hasil panen berkurang sampai
musim-musim berikutnya, walaupun sudah
tidak terserang lagi.
badan buah yang memproduks spora
12. Tanda:
• H. vastatrix membentuk uredospora hialin;
mula-mula berbentuk bulat yang segera
berubah mirip seperti juring buah jeruk atau
licin setengah (hemi = setengah, leios =
licin).
• Uredospora yang matang isinya berwarna
jingga sedangkan dinding sporanya hialin.
• Sisi luar uredospora yang cembung
mempunyai bintil-bintil/duri-duri halus,
sedang sisi lainnya tetap halus/licin.
• Cendawan ini menginfeksi tanaman melalui
stomata daun. Daun kopi memiliki stomata
pada permukaan bawah daun sehingga
gejala karat tampak pada bagian tersebut
13. KARAT KACANG TANAH (RUST)
GEJALA PENYAKIT
Karat mudah dikenali jika pustul berwarna orange yang
merupakan uredia cendawan terlihat di permukaan bawah
daun; bila pustul pecah maka keluar masa uredospora
berwarna coklat agak kemerahan
Uredospora penting untuk infeksi sekunder; pada kultivar
rentan, di sekitar pustul muncul pustul sekunder, atau
bahkan di permukaan atas daun.
Disamping pada daun, gejala karat juga dapat timbul di
seluruh bagian tanaman di atas permukaan tanah kecuali
bunga, daun-daun yang terserang karat tetap menempel,
tidak gugur lebih awal
Inang : Kacang tanah (Arachis hypogaea)
Patogen: Puccinia arachidis
14. Tanda:
v Puccinia arachidis membentuk uredospora
bulat agak lonjong, berduri, coklat
kemerahan
v Teliospora umumnya bersel dua tetapi ada
yang bersel satu, tiga atau empat
v Inang terbatas hanya pada genus Arachis
dan inang fase piknium dan aesium belum
ditemukan
v Uredospora adalah satu-satunya propagul
untuk penyebarannya
v Teliospora tidak berfungsi sebagai propagul
karena segera berkecambah setelah
mencapai ukuran dewasa tanpa dormansi
15. KARAT JAGUNG (Rust)
GEJALA PENYAKIT
• Gejala dapat muncul pada daun, seludang daun,
bahkan pada batang
• Karat merupakan uredium cendawan yang
tumbuh di bawah jaringan epidermis dan menojol
ke permukaan
• Bila pecah keluarlah tepung uredospora
berwarna coklat kekuningan
Inang : Jagung
Patogen: Puccinia sorghi; P. polysora
16. 1. Berbentuk oval
2. Lebih banyak di
permukaan atas
3. Karat lebih cepat
pecah
4. Lebih banyak di
dataran rendah
1. Bentuk karat
memanjang
2. Karat terbentuk di
kedua permukaan
daun
3. Epidermis menutup
uredium sampai
matang
4. Lebih banyak
muncul di daerah
pegunungan
Puccinia sorghi: Puccinia polysora:
P. sorghi
P. polysora
P. Sorghi membentuk urediospora lebih gelap dari pada P. polysora
• Urediospora coklat
keemasan, berdinding
tebal berduri
• Teliospora bersel dua
berwarna kehitaman
17. Karat (Rust)
Inang : Gandarusa (Justisia gendarussa)
Patogen : Puccinia thwaitesii (Fungi Basidiomycetes)
Gejala:
• Pada daun terbentuk karat besar (1 cm)
berbentuk membulat, melekuk, berwarna hijau
lebih muda dari jaringan lain yang sehat.
• Karat mengkilat seperti berminyak dan dibatasi
zone berwarna kuning (halo).
• Pada permukaan bawah daun, karat memiliki titik-
titik hitam dan kasar, yang terdiri atas telium/telia
berisi teliospora
18. Tanda:
• Struktur khas cendawan P. thwaitesii
yang dapat diperoleh dari gejala pada
daun adalah telium dan teliospora.
• Teliospora berwarna coklat tua, bersel 2,
berdinding tebal dan mempunyai tangkai
yang panjang.
• Teliospora yang matang akan
berkecambah membentuk basidium
(promiselium) yang selanjutnya setiap
basidium ini membentuk 4 basidiospora.
19. Hangus/Gosong/Luka Api (Smut)
Inang : Jagung (Zea mays)Gandarusa (Justisia gendarussa)
Patogen : Ustilago maydis (Fungi Basidiomycetes, Ustilaginales)
Gejala:
• Infeksi pada pembungaan atau pembuahan
seperti bunga jantan dan betina,
buah/tongkol), batang dan daun.
• Pada tongkol, biji-biji membengkak pada
ujung tongkol. Biji tertutup oleh lapisan tipis
miselium cendawan.
• Biji membesar dan hitam, diisi massa spora
(teliospora). Selaput epidermis biji pecah
mengeluarkan masa teliospora seperti
gumpalan yang hangus/gosong.
20. Tanda:
• U. maydis memiliki spora yang disebut
teliospora yang berukuran 8-12 µm,
berbentuk bulat, berduri-duri halus dan
berwarna hitam atau coklat tua.
• Teliospora berkecambah membentuk
basidium yang selanjutnya basidium ini
menghasilkan basidiospora.
21. Jamur Upas (Pink Disease)
Inang : Kakao, Karet, kopi dsb.
Patogen : Upasia salmonicolor (Fungi Basidiomycetes)
Gejala:
Gejala dibagi menjadi 4 tahap/stadia:
1.Rumah laba-laba: Terbentuk lapisan tipis miselium,
mengkilat seperti sutera. Cendawan belum menembus
jaringan kulit inang.
2.Membintil: Terbentuk miselium/hifa menyerupai bintil-bintil,
cendawan menembus jaringan kulit.
3.Kortisium: Cendawan berwarna jingga/merah salmon,
berubah menjadi putih, seperti kerak.
4.Nekator: Terbentuk kerak kortisium terdiri atas`lapisan
basidia yang berisi basidiospora. Kulit kayu membusuk,
seringkali membentuk piknidium merah tua (nekator). Kulit
mati, mengelupas, cabang dan ranting mati.
22. Tanda:
• Pada stadium kortisium
memiliki lapisan
himenium yang pada
himenium tersebut
terbentuk banyak
basidium.
• Pada basidium
dibentuk basidiospora
yang berbentuk seperti
buah pear berujung
runcing, hialin dan
berukuran (9-12) µm X
(6-7) µm.
23. Akar Merah
Inang : Teh (Camelia sinensis)
Patogen : Ganoderma pseudoferreum (Fungi Basidiomycetes)
Gejala:
• Awal serangan sulit diketahui, karena terdapat
pada akar di dalam tanah, sementara dan tajuk
tanah belum bergejala.
• Pada serangan lanjut, akar menjadi rusak yang
menyebabkan daun-daun menguning, tajuk
tanaman layu, mengering dan mati.
• Cendawan baru diketahui setelah membentuk
pembuahan pada bagian leher akar di atas
permukaan tanah, atau dengan cara membongkar
tanah di sekitar perakaran untuk mengamati
tanda-tanda patogen/cendawan penyebab yang
ada pada akar.
24. Tanda:
• Miselia G. pseudoferreum berwarna
putih kotor. Membentuk rhizomorfa tipis
pada permukaan akar atau pangkal
batang. Dalam kondisi kering rhizomorfa
berwarna merah kebiru-biruan, dan jika
basah atau disiram air akan berwarna
merah anggur.
• Membentuk basidiocarp berukuran
besar ( beberapa puluh cm) pada
pangkal batang inang. Basidiocarp
berupa piringan keras, berkayu,
permukaan atas coklat merah tua,
berlekuk-lekuk, permukaan bawahnya
putih abu-abu. Tepi basidiocarp agak
membengkak, putih krem. Pada
basidiocarp dibentuk basidium dan
basidiospora berjumlah Basidiokarp
rhizomorf