SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
Download to read offline
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN
PRAKTIKUM BAGIAN PENYAKIT
MINGGU IV
Pengenalan Gejala dan Tanda Penyakit:
Cendawan Kelas Ascomycetes dan Basidiomycetes
Tipe gejala/ Penyakit Tanaman inang Patogen Kelompok
 Bercak ter Jali Phyllachora coicis Ascomycetes
 Embun hitam Teh Meliola sp. Ascomycetes
 Cacar daun cengkeh Cengkeh Phyllosticta syzigii Ascomycetes
 Kanker batang Petai Nectria haematococca Ascomycetes
 Cacar daun teh Teh Exobasidium vexans Basidiomycetes
 Karat daun kopi Kopi Hemileia vastatrix Basidiomycetes
 Karat daun kacang tanah Kacang tanah Puccinia arachidis Basidiomycetes
 Karat jagung Jagung Puccinia sorghi; Puccinia polysora Basidiomycetes
 Karat gandarussa Gandarussa Puccinia thwaitesii Basidiomycetes
 Gosong Jagung Ustilago maydis Basidiomycetes
 Jamur upas Kakao Upasia salmonicolor Basidiomycetes
 Akar merah Teh Ganoderma pseudoferreum Basidiomycetes
Bercak Ter (Tar Spot)
Inang: Sorghum (Sorghum bicolor), jali
Patogen: Phyllachora coicis (Fungi Ascomycetes)
Gejala
• Pada daun terdapat bercak-bercak seperti tetesan
ter hitam, terdiri atas peritesium. Ukuran bercak
bervariasi dan dapat memanjang hingga 8 mm.
Jumlah bercak sangat banyak dapat menyebabkan
daun kering.
Tanda
• P. coicis membentuk peritesium (A dan B)
berbentuk agak bulat, berostiol, dibentuk
mengendap di dalam jaringan daun.
• Di dalam peritesium dibentuk askus-askus hyaline
berisi 8 buah askospora (C).
Peritesium, adalah jamur yang memiliki askokarp
berbentuk seperti botol. (ciri-ciri dari genus
Pyrenomycetes) Askokarp adalah badan buah
jamur yang matang yang mengandung askospora.
Askus adalah kantung sel spora-bantalan seksual diproduksi pada jamur ascomycota
hialin: transparan, tdk berwarna
Embun Hitam (Black Mildew)
Inang : Teh, kopi, melati
Patogen : Meliola sp. (Fungi Ascomycotina)
Gejala
• Terjadinya bercak warna hitam berbentuk
seperti bintang terutama pada permukaan atas
daun, yang terdiri atas miselium yang melekat
kuat pada jaringan daun dan agak sukar dilepas.
• Miselium cendawan ini memiliki pigmen
berwarna hitam.
Tanda
• Hifa memiliki tonjolan hifopodium.
Hifopodium terdiri atas 2 macam yaitu
mukronat (ujungnya meruncing) dan
kapitat (ujungnya membulat).
• Hifopodium menembus jaringan
epidermis inang yang berfungsi untuk
menguatkan pelekatan cendawan pada
inang.
• Cendawan ini membentuk peritesium
berwarna hitam yang menyembul dari
jaringan daun. Askosporanya berwarna
gelap dan memiliki sekat. Cendawan ini
tidak diketahui tahap imperfek/aseksual-
nya (tidak pernah ditemukan membentuk
konidia).
a. Peritesium (a)
b. hifopodium mukronat
c. hifopodium kapitat
f. askospora
Cacar Daun Cengkeh (CDC)
Inang : Cengkeh (Syzigium aromaticum)
Patogen : Phylosticta syzigii (Fungi Deuteromycetes)
Gejala:
• Pada daun pucuk atau daun muda ketiga
terdapat bercak-bercak tetesan minyak. Bercak
membesar dan cembung pada permukaan atas.
• Bercak berkembang menjadi cacar yang memiliki
titik-titik kecil berwarna gelap berisi piknidia.
• Daun-daun menjadi mudah gugur, sehingga
seringkali tajuk bawah telah gundul bahkan daun
hanya tertinggal pada bagian pucuk seperti
jambul. Tanaman dapat menjadi mati
tubuh buah patogen
Tanda
• Phyllosticta sp. membentuk
piknidium (A) yang berbentuk seperti
botol membulat.
• Di dalam piknidium dibentuk
piknidiospora (B) atau konidia dan
konidiofornya.
Cacar Daun Teh (Blister Blight)
Inang : Teh (Camellia sinensis)
Patogen : Exobasidium vexans (Fungi Basidiomycetes)
Gejala
• Cendawan E. vexans menyerang daun-daun teh muda, yaitu daun peko, daun ke-1, 2
dan 3. Selanjutnya daun yang lebih tua relatif lebih tahan terhadap cacar daun.
• Tahap gejala (Reitsma dan Van Emden) :
1. Pada daun terdapat bercak-bercak dengan pusat tidak berwarna, dikelilingi oleh
zone berwarna hijau kekuning-kuningan.
2. Bercak berkembang menjadi bintik-bintik kecil (berdiameter sekitar 2 mm).
3. Bintik-bintik melebar (berdiameter sekitar 3-6 mm), semakin mencekung.
Epidermis yang menutupi cekungan masih utuh.
4. Bintik-bintik mulai membesar nampak sebagai cacar, menonjol,. Basidium di
dalam jaringan parenkima daun menembus epidermis. Pusat bercak cacar
bertepung putih yang terdiri atas basidium berisi basidiospora, menjadi sumber
inokulum sekunder.
5. Cacar berkembang maksimum (1 cm),
dilapisi tepung putih yang terdiri atas
basidium berisi basidiospora.
Basidiospora dibentuk terus-menerus
dihasilkan selama beberapa hari.
6. Pusat cacar yang semula berwarna
putih mulai berubah menjadi coklat.
7. Perkembangan gejala berakhir. Cacar
dan jaringan sakit tanaman mulai mati,
warnanya menjadi coklat tua. Jaringan
tempat cacar ini dapat lepas sehingga
terbentuk lubang-lubang pada daun
Tanda:
• Cendawan basidiomycetes ini
memiliki miselia interseluler dengan
haustorium yang bercabang-cabang.
• Miselia interseluler berkembang di
antara sel-sel tanaman.
• Pada miselium dibentuk basidium
yang muncul dan menembus
epidermis.
• Pada basidium dibentuk basidiospora.
Basidiospora bersel 2 dan hialin
Karat Daun (Rust)
Inang : Kopi (Coffea sp.)
Patogen : Hemileia vastatrix (Fungi Basidiomycetes)
Tanda
• Pada permukaan bawah daun terdapat
bercak-bercak kuning muda, lalu menjadi
kuning tua. Bercak-bercak tertutup oleh
lapisan tepung berwarna jingga yang
merupakan kumpulan uredia berisi uredospora.
• Bercak karat menjadi berwana coklat atau
hitam dan daun berguguran. Jika serangan
berat, tajuk menjadi gundul, ranting atau
cabang bisa mati bahkan pohonnya juga mati.
• Jika tanaman tidak sampai mati, pertumbuhan
terganggu dan hasil panen berkurang sampai
musim-musim berikutnya, walaupun sudah
tidak terserang lagi.
badan buah yang memproduks spora
Tanda:
• H. vastatrix membentuk uredospora hialin;
mula-mula berbentuk bulat yang segera
berubah mirip seperti juring buah jeruk atau
licin setengah (hemi = setengah, leios =
licin).
• Uredospora yang matang isinya berwarna
jingga sedangkan dinding sporanya hialin.
• Sisi luar uredospora yang cembung
mempunyai bintil-bintil/duri-duri halus,
sedang sisi lainnya tetap halus/licin.
• Cendawan ini menginfeksi tanaman melalui
stomata daun. Daun kopi memiliki stomata
pada permukaan bawah daun sehingga
gejala karat tampak pada bagian tersebut
KARAT KACANG TANAH (RUST)
GEJALA PENYAKIT
Karat mudah dikenali jika pustul berwarna orange yang
merupakan uredia cendawan terlihat di permukaan bawah
daun; bila pustul pecah maka keluar masa uredospora
berwarna coklat agak kemerahan
Uredospora penting untuk infeksi sekunder; pada kultivar
rentan, di sekitar pustul muncul pustul sekunder, atau
bahkan di permukaan atas daun.
Disamping pada daun, gejala karat juga dapat timbul di
seluruh bagian tanaman di atas permukaan tanah kecuali
bunga, daun-daun yang terserang karat tetap menempel,
tidak gugur lebih awal
Inang : Kacang tanah (Arachis hypogaea)
Patogen: Puccinia arachidis
Tanda:
v Puccinia arachidis membentuk uredospora
bulat agak lonjong, berduri, coklat
kemerahan
v Teliospora umumnya bersel dua tetapi ada
yang bersel satu, tiga atau empat
v Inang terbatas hanya pada genus Arachis
dan inang fase piknium dan aesium belum
ditemukan
v Uredospora adalah satu-satunya propagul
untuk penyebarannya
v Teliospora tidak berfungsi sebagai propagul
karena segera berkecambah setelah
mencapai ukuran dewasa tanpa dormansi
KARAT JAGUNG (Rust)
GEJALA PENYAKIT
• Gejala dapat muncul pada daun, seludang daun,
bahkan pada batang
• Karat merupakan uredium cendawan yang
tumbuh di bawah jaringan epidermis dan menojol
ke permukaan
• Bila pecah keluarlah tepung uredospora
berwarna coklat kekuningan
Inang : Jagung
Patogen: Puccinia sorghi; P. polysora
1. Berbentuk oval
2. Lebih banyak di
permukaan atas
3. Karat lebih cepat
pecah
4. Lebih banyak di
dataran rendah
1. Bentuk karat
memanjang
2. Karat terbentuk di
kedua permukaan
daun
3. Epidermis menutup
uredium sampai
matang
4. Lebih banyak
muncul di daerah
pegunungan
Puccinia sorghi: Puccinia polysora:
P. sorghi
P. polysora
P. Sorghi membentuk urediospora lebih gelap dari pada P. polysora
• Urediospora coklat
keemasan, berdinding
tebal berduri
• Teliospora bersel dua
berwarna kehitaman
Karat (Rust)
Inang : Gandarusa (Justisia gendarussa)
Patogen : Puccinia thwaitesii (Fungi Basidiomycetes)
Gejala:
• Pada daun terbentuk karat besar (1 cm)
berbentuk membulat, melekuk, berwarna hijau
lebih muda dari jaringan lain yang sehat.
• Karat mengkilat seperti berminyak dan dibatasi
zone berwarna kuning (halo).
• Pada permukaan bawah daun, karat memiliki titik-
titik hitam dan kasar, yang terdiri atas telium/telia
berisi teliospora
Tanda:
• Struktur khas cendawan P. thwaitesii
yang dapat diperoleh dari gejala pada
daun adalah telium dan teliospora.
• Teliospora berwarna coklat tua, bersel 2,
berdinding tebal dan mempunyai tangkai
yang panjang.
• Teliospora yang matang akan
berkecambah membentuk basidium
(promiselium) yang selanjutnya setiap
basidium ini membentuk 4 basidiospora.
Hangus/Gosong/Luka Api (Smut)
Inang : Jagung (Zea mays)Gandarusa (Justisia gendarussa)
Patogen : Ustilago maydis (Fungi Basidiomycetes, Ustilaginales)
Gejala:
• Infeksi pada pembungaan atau pembuahan
seperti bunga jantan dan betina,
buah/tongkol), batang dan daun.
• Pada tongkol, biji-biji membengkak pada
ujung tongkol. Biji tertutup oleh lapisan tipis
miselium cendawan.
• Biji membesar dan hitam, diisi massa spora
(teliospora). Selaput epidermis biji pecah
mengeluarkan masa teliospora seperti
gumpalan yang hangus/gosong.
Tanda:
• U. maydis memiliki spora yang disebut
teliospora yang berukuran 8-12 µm,
berbentuk bulat, berduri-duri halus dan
berwarna hitam atau coklat tua.
• Teliospora berkecambah membentuk
basidium yang selanjutnya basidium ini
menghasilkan basidiospora.
Jamur Upas (Pink Disease)
Inang : Kakao, Karet, kopi dsb.
Patogen : Upasia salmonicolor (Fungi Basidiomycetes)
Gejala:
Gejala dibagi menjadi 4 tahap/stadia:
1.Rumah laba-laba: Terbentuk lapisan tipis miselium,
mengkilat seperti sutera. Cendawan belum menembus
jaringan kulit inang.
2.Membintil: Terbentuk miselium/hifa menyerupai bintil-bintil,
cendawan menembus jaringan kulit.
3.Kortisium: Cendawan berwarna jingga/merah salmon,
berubah menjadi putih, seperti kerak.
4.Nekator: Terbentuk kerak kortisium terdiri atas`lapisan
basidia yang berisi basidiospora. Kulit kayu membusuk,
seringkali membentuk piknidium merah tua (nekator). Kulit
mati, mengelupas, cabang dan ranting mati.
Tanda:
• Pada stadium kortisium
memiliki lapisan
himenium yang pada
himenium tersebut
terbentuk banyak
basidium.
• Pada basidium
dibentuk basidiospora
yang berbentuk seperti
buah pear berujung
runcing, hialin dan
berukuran (9-12) µm X
(6-7) µm.
Akar Merah
Inang : Teh (Camelia sinensis)
Patogen : Ganoderma pseudoferreum (Fungi Basidiomycetes)
Gejala:
• Awal serangan sulit diketahui, karena terdapat
pada akar di dalam tanah, sementara dan tajuk
tanah belum bergejala.
• Pada serangan lanjut, akar menjadi rusak yang
menyebabkan daun-daun menguning, tajuk
tanaman layu, mengering dan mati.
• Cendawan baru diketahui setelah membentuk
pembuahan pada bagian leher akar di atas
permukaan tanah, atau dengan cara membongkar
tanah di sekitar perakaran untuk mengamati
tanda-tanda patogen/cendawan penyebab yang
ada pada akar.
Tanda:
• Miselia G. pseudoferreum berwarna
putih kotor. Membentuk rhizomorfa tipis
pada permukaan akar atau pangkal
batang. Dalam kondisi kering rhizomorfa
berwarna merah kebiru-biruan, dan jika
basah atau disiram air akan berwarna
merah anggur.
• Membentuk basidiocarp berukuran
besar ( beberapa puluh cm) pada
pangkal batang inang. Basidiocarp
berupa piringan keras, berkayu,
permukaan atas coklat merah tua,
berlekuk-lekuk, permukaan bawahnya
putih abu-abu. Tepi basidiocarp agak
membengkak, putih krem. Pada
basidiocarp dibentuk basidium dan
basidiospora berjumlah Basidiokarp
rhizomorf
Pdf.pdf

More Related Content

What's hot

PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
diana novitasari
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
Nurulia Dimitha
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
fahmiganteng
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
sumitrojait
 

What's hot (20)

Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan BenihStruktur dan Tipe Perkecambahan Benih
Struktur dan Tipe Perkecambahan Benih
 
PPT Entomologi blattaria dan isoptera
PPT Entomologi blattaria dan isopteraPPT Entomologi blattaria dan isoptera
PPT Entomologi blattaria dan isoptera
 
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYAPENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
PENGENALAN PESTISIDA DAN ALAT APLIKASINYA
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMANLAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
LAPORAN PRAKTIKUM PENYAKIT TANAMAN
 
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
4 penyakit non infeksius 1 defisiensi hara
 
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Karet dan Teknik Pengendaliannya
 
Botani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun MajemukBotani 3 Daun Majemuk
Botani 3 Daun Majemuk
 
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopiteknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
teknis budidaya tanaman kopi dan komoditas kopi
 
MIKOLOGI
MIKOLOGIMIKOLOGI
MIKOLOGI
 
Morf anggrek
Morf anggrekMorf anggrek
Morf anggrek
 
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman HortikulturaGulma Pada Tanaman Hortikultura
Gulma Pada Tanaman Hortikultura
 
Penyakit blas padi
Penyakit blas padiPenyakit blas padi
Penyakit blas padi
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakitLaporan praktikum ilmu hama penyakit
Laporan praktikum ilmu hama penyakit
 
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...
 
Pupuk organik
Pupuk organikPupuk organik
Pupuk organik
 
PENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATIPENGENDALIAN HAYATI
PENGENDALIAN HAYATI
 
Biologi Tanah
Biologi TanahBiologi Tanah
Biologi Tanah
 
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kelapa Sawit dan Teknik Pengendaliannya
 
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
Biologi: LAPORAN PERCOBAAN PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP KECEPATAN TUMBUH DAN...
 

Similar to Pdf.pdf

Penyakit Pada Tumbuhan
Penyakit Pada TumbuhanPenyakit Pada Tumbuhan
Penyakit Pada Tumbuhan
Prinscha Bella
 
Cara efektif pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe
Cara efektif pengendalian hama dan penyakit  tanaman cabeCara efektif pengendalian hama dan penyakit  tanaman cabe
Cara efektif pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe
Joni Herman Ritonga
 
Bab i va 5 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 5 diagnosis penyakit biotikBab i va 5 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 5 diagnosis penyakit biotik
Kustam Ktm
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Fauzia Hidayati
 
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Wiwin Novianingsih
 

Similar to Pdf.pdf (20)

Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik PengendaliannyaPenyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
Penyakit Pada Tanaman Kopi dan Teknik Pengendaliannya
 
Penyakit Pada Tumbuhan
Penyakit Pada TumbuhanPenyakit Pada Tumbuhan
Penyakit Pada Tumbuhan
 
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
7 Penyakit Kelapa Sawit Eksotik
 
Penyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapaPenyakit tanaman kelapa
Penyakit tanaman kelapa
 
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipasPenyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
Penyakit kelapa sawit karat jelaga hawar kipas
 
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMANSERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
SERANGGA VEKTOR PENYAKIT TANAMAN
 
Cara efektif pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe
Cara efektif pengendalian hama dan penyakit  tanaman cabeCara efektif pengendalian hama dan penyakit  tanaman cabe
Cara efektif pengendalian hama dan penyakit tanaman cabe
 
Berikut ini macam
Berikut ini macamBerikut ini macam
Berikut ini macam
 
Spermatophyta
SpermatophytaSpermatophyta
Spermatophyta
 
FUNGI
FUNGIFUNGI
FUNGI
 
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad ArifinContoh Gejala dan  Tanda penyakit- Muhammad Arifin
Contoh Gejala dan Tanda penyakit- Muhammad Arifin
 
FM cabe baru 2021 singosari.ppt
FM  cabe baru 2021 singosari.pptFM  cabe baru 2021 singosari.ppt
FM cabe baru 2021 singosari.ppt
 
Morfologi fungi
Morfologi fungiMorfologi fungi
Morfologi fungi
 
Bab i va 5 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 5 diagnosis penyakit biotikBab i va 5 diagnosis penyakit biotik
Bab i va 5 diagnosis penyakit biotik
 
Monokotil
MonokotilMonokotil
Monokotil
 
Monokotil
MonokotilMonokotil
Monokotil
 
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
materi fungi untuk kelas 10 sma semester 1
 
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jerukHama dan penyakit penting tanaman jeruk
Hama dan penyakit penting tanaman jeruk
 
Opt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyahOpt perkebunan siti subandiyah
Opt perkebunan siti subandiyah
 
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
Taksonomi tumbuhan persentasi kelompok 2
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
HafidRanggasi
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
MetalinaSimanjuntak1
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
AgusRahmat39
 

Recently uploaded (20)

Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 

Pdf.pdf

  • 1. HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN PRAKTIKUM BAGIAN PENYAKIT MINGGU IV Pengenalan Gejala dan Tanda Penyakit: Cendawan Kelas Ascomycetes dan Basidiomycetes
  • 2. Tipe gejala/ Penyakit Tanaman inang Patogen Kelompok  Bercak ter Jali Phyllachora coicis Ascomycetes  Embun hitam Teh Meliola sp. Ascomycetes  Cacar daun cengkeh Cengkeh Phyllosticta syzigii Ascomycetes  Kanker batang Petai Nectria haematococca Ascomycetes  Cacar daun teh Teh Exobasidium vexans Basidiomycetes  Karat daun kopi Kopi Hemileia vastatrix Basidiomycetes  Karat daun kacang tanah Kacang tanah Puccinia arachidis Basidiomycetes  Karat jagung Jagung Puccinia sorghi; Puccinia polysora Basidiomycetes  Karat gandarussa Gandarussa Puccinia thwaitesii Basidiomycetes  Gosong Jagung Ustilago maydis Basidiomycetes  Jamur upas Kakao Upasia salmonicolor Basidiomycetes  Akar merah Teh Ganoderma pseudoferreum Basidiomycetes
  • 3. Bercak Ter (Tar Spot) Inang: Sorghum (Sorghum bicolor), jali Patogen: Phyllachora coicis (Fungi Ascomycetes) Gejala • Pada daun terdapat bercak-bercak seperti tetesan ter hitam, terdiri atas peritesium. Ukuran bercak bervariasi dan dapat memanjang hingga 8 mm. Jumlah bercak sangat banyak dapat menyebabkan daun kering. Tanda • P. coicis membentuk peritesium (A dan B) berbentuk agak bulat, berostiol, dibentuk mengendap di dalam jaringan daun. • Di dalam peritesium dibentuk askus-askus hyaline berisi 8 buah askospora (C). Peritesium, adalah jamur yang memiliki askokarp berbentuk seperti botol. (ciri-ciri dari genus Pyrenomycetes) Askokarp adalah badan buah jamur yang matang yang mengandung askospora. Askus adalah kantung sel spora-bantalan seksual diproduksi pada jamur ascomycota hialin: transparan, tdk berwarna
  • 4. Embun Hitam (Black Mildew) Inang : Teh, kopi, melati Patogen : Meliola sp. (Fungi Ascomycotina) Gejala • Terjadinya bercak warna hitam berbentuk seperti bintang terutama pada permukaan atas daun, yang terdiri atas miselium yang melekat kuat pada jaringan daun dan agak sukar dilepas. • Miselium cendawan ini memiliki pigmen berwarna hitam.
  • 5. Tanda • Hifa memiliki tonjolan hifopodium. Hifopodium terdiri atas 2 macam yaitu mukronat (ujungnya meruncing) dan kapitat (ujungnya membulat). • Hifopodium menembus jaringan epidermis inang yang berfungsi untuk menguatkan pelekatan cendawan pada inang. • Cendawan ini membentuk peritesium berwarna hitam yang menyembul dari jaringan daun. Askosporanya berwarna gelap dan memiliki sekat. Cendawan ini tidak diketahui tahap imperfek/aseksual- nya (tidak pernah ditemukan membentuk konidia). a. Peritesium (a) b. hifopodium mukronat c. hifopodium kapitat f. askospora
  • 6. Cacar Daun Cengkeh (CDC) Inang : Cengkeh (Syzigium aromaticum) Patogen : Phylosticta syzigii (Fungi Deuteromycetes) Gejala: • Pada daun pucuk atau daun muda ketiga terdapat bercak-bercak tetesan minyak. Bercak membesar dan cembung pada permukaan atas. • Bercak berkembang menjadi cacar yang memiliki titik-titik kecil berwarna gelap berisi piknidia. • Daun-daun menjadi mudah gugur, sehingga seringkali tajuk bawah telah gundul bahkan daun hanya tertinggal pada bagian pucuk seperti jambul. Tanaman dapat menjadi mati tubuh buah patogen
  • 7. Tanda • Phyllosticta sp. membentuk piknidium (A) yang berbentuk seperti botol membulat. • Di dalam piknidium dibentuk piknidiospora (B) atau konidia dan konidiofornya.
  • 8. Cacar Daun Teh (Blister Blight) Inang : Teh (Camellia sinensis) Patogen : Exobasidium vexans (Fungi Basidiomycetes) Gejala • Cendawan E. vexans menyerang daun-daun teh muda, yaitu daun peko, daun ke-1, 2 dan 3. Selanjutnya daun yang lebih tua relatif lebih tahan terhadap cacar daun. • Tahap gejala (Reitsma dan Van Emden) : 1. Pada daun terdapat bercak-bercak dengan pusat tidak berwarna, dikelilingi oleh zone berwarna hijau kekuning-kuningan. 2. Bercak berkembang menjadi bintik-bintik kecil (berdiameter sekitar 2 mm). 3. Bintik-bintik melebar (berdiameter sekitar 3-6 mm), semakin mencekung. Epidermis yang menutupi cekungan masih utuh. 4. Bintik-bintik mulai membesar nampak sebagai cacar, menonjol,. Basidium di dalam jaringan parenkima daun menembus epidermis. Pusat bercak cacar bertepung putih yang terdiri atas basidium berisi basidiospora, menjadi sumber inokulum sekunder.
  • 9. 5. Cacar berkembang maksimum (1 cm), dilapisi tepung putih yang terdiri atas basidium berisi basidiospora. Basidiospora dibentuk terus-menerus dihasilkan selama beberapa hari. 6. Pusat cacar yang semula berwarna putih mulai berubah menjadi coklat. 7. Perkembangan gejala berakhir. Cacar dan jaringan sakit tanaman mulai mati, warnanya menjadi coklat tua. Jaringan tempat cacar ini dapat lepas sehingga terbentuk lubang-lubang pada daun
  • 10. Tanda: • Cendawan basidiomycetes ini memiliki miselia interseluler dengan haustorium yang bercabang-cabang. • Miselia interseluler berkembang di antara sel-sel tanaman. • Pada miselium dibentuk basidium yang muncul dan menembus epidermis. • Pada basidium dibentuk basidiospora. Basidiospora bersel 2 dan hialin
  • 11. Karat Daun (Rust) Inang : Kopi (Coffea sp.) Patogen : Hemileia vastatrix (Fungi Basidiomycetes) Tanda • Pada permukaan bawah daun terdapat bercak-bercak kuning muda, lalu menjadi kuning tua. Bercak-bercak tertutup oleh lapisan tepung berwarna jingga yang merupakan kumpulan uredia berisi uredospora. • Bercak karat menjadi berwana coklat atau hitam dan daun berguguran. Jika serangan berat, tajuk menjadi gundul, ranting atau cabang bisa mati bahkan pohonnya juga mati. • Jika tanaman tidak sampai mati, pertumbuhan terganggu dan hasil panen berkurang sampai musim-musim berikutnya, walaupun sudah tidak terserang lagi. badan buah yang memproduks spora
  • 12. Tanda: • H. vastatrix membentuk uredospora hialin; mula-mula berbentuk bulat yang segera berubah mirip seperti juring buah jeruk atau licin setengah (hemi = setengah, leios = licin). • Uredospora yang matang isinya berwarna jingga sedangkan dinding sporanya hialin. • Sisi luar uredospora yang cembung mempunyai bintil-bintil/duri-duri halus, sedang sisi lainnya tetap halus/licin. • Cendawan ini menginfeksi tanaman melalui stomata daun. Daun kopi memiliki stomata pada permukaan bawah daun sehingga gejala karat tampak pada bagian tersebut
  • 13. KARAT KACANG TANAH (RUST) GEJALA PENYAKIT Karat mudah dikenali jika pustul berwarna orange yang merupakan uredia cendawan terlihat di permukaan bawah daun; bila pustul pecah maka keluar masa uredospora berwarna coklat agak kemerahan Uredospora penting untuk infeksi sekunder; pada kultivar rentan, di sekitar pustul muncul pustul sekunder, atau bahkan di permukaan atas daun. Disamping pada daun, gejala karat juga dapat timbul di seluruh bagian tanaman di atas permukaan tanah kecuali bunga, daun-daun yang terserang karat tetap menempel, tidak gugur lebih awal Inang : Kacang tanah (Arachis hypogaea) Patogen: Puccinia arachidis
  • 14. Tanda: v Puccinia arachidis membentuk uredospora bulat agak lonjong, berduri, coklat kemerahan v Teliospora umumnya bersel dua tetapi ada yang bersel satu, tiga atau empat v Inang terbatas hanya pada genus Arachis dan inang fase piknium dan aesium belum ditemukan v Uredospora adalah satu-satunya propagul untuk penyebarannya v Teliospora tidak berfungsi sebagai propagul karena segera berkecambah setelah mencapai ukuran dewasa tanpa dormansi
  • 15. KARAT JAGUNG (Rust) GEJALA PENYAKIT • Gejala dapat muncul pada daun, seludang daun, bahkan pada batang • Karat merupakan uredium cendawan yang tumbuh di bawah jaringan epidermis dan menojol ke permukaan • Bila pecah keluarlah tepung uredospora berwarna coklat kekuningan Inang : Jagung Patogen: Puccinia sorghi; P. polysora
  • 16. 1. Berbentuk oval 2. Lebih banyak di permukaan atas 3. Karat lebih cepat pecah 4. Lebih banyak di dataran rendah 1. Bentuk karat memanjang 2. Karat terbentuk di kedua permukaan daun 3. Epidermis menutup uredium sampai matang 4. Lebih banyak muncul di daerah pegunungan Puccinia sorghi: Puccinia polysora: P. sorghi P. polysora P. Sorghi membentuk urediospora lebih gelap dari pada P. polysora • Urediospora coklat keemasan, berdinding tebal berduri • Teliospora bersel dua berwarna kehitaman
  • 17. Karat (Rust) Inang : Gandarusa (Justisia gendarussa) Patogen : Puccinia thwaitesii (Fungi Basidiomycetes) Gejala: • Pada daun terbentuk karat besar (1 cm) berbentuk membulat, melekuk, berwarna hijau lebih muda dari jaringan lain yang sehat. • Karat mengkilat seperti berminyak dan dibatasi zone berwarna kuning (halo). • Pada permukaan bawah daun, karat memiliki titik- titik hitam dan kasar, yang terdiri atas telium/telia berisi teliospora
  • 18. Tanda: • Struktur khas cendawan P. thwaitesii yang dapat diperoleh dari gejala pada daun adalah telium dan teliospora. • Teliospora berwarna coklat tua, bersel 2, berdinding tebal dan mempunyai tangkai yang panjang. • Teliospora yang matang akan berkecambah membentuk basidium (promiselium) yang selanjutnya setiap basidium ini membentuk 4 basidiospora.
  • 19. Hangus/Gosong/Luka Api (Smut) Inang : Jagung (Zea mays)Gandarusa (Justisia gendarussa) Patogen : Ustilago maydis (Fungi Basidiomycetes, Ustilaginales) Gejala: • Infeksi pada pembungaan atau pembuahan seperti bunga jantan dan betina, buah/tongkol), batang dan daun. • Pada tongkol, biji-biji membengkak pada ujung tongkol. Biji tertutup oleh lapisan tipis miselium cendawan. • Biji membesar dan hitam, diisi massa spora (teliospora). Selaput epidermis biji pecah mengeluarkan masa teliospora seperti gumpalan yang hangus/gosong.
  • 20. Tanda: • U. maydis memiliki spora yang disebut teliospora yang berukuran 8-12 µm, berbentuk bulat, berduri-duri halus dan berwarna hitam atau coklat tua. • Teliospora berkecambah membentuk basidium yang selanjutnya basidium ini menghasilkan basidiospora.
  • 21. Jamur Upas (Pink Disease) Inang : Kakao, Karet, kopi dsb. Patogen : Upasia salmonicolor (Fungi Basidiomycetes) Gejala: Gejala dibagi menjadi 4 tahap/stadia: 1.Rumah laba-laba: Terbentuk lapisan tipis miselium, mengkilat seperti sutera. Cendawan belum menembus jaringan kulit inang. 2.Membintil: Terbentuk miselium/hifa menyerupai bintil-bintil, cendawan menembus jaringan kulit. 3.Kortisium: Cendawan berwarna jingga/merah salmon, berubah menjadi putih, seperti kerak. 4.Nekator: Terbentuk kerak kortisium terdiri atas`lapisan basidia yang berisi basidiospora. Kulit kayu membusuk, seringkali membentuk piknidium merah tua (nekator). Kulit mati, mengelupas, cabang dan ranting mati.
  • 22. Tanda: • Pada stadium kortisium memiliki lapisan himenium yang pada himenium tersebut terbentuk banyak basidium. • Pada basidium dibentuk basidiospora yang berbentuk seperti buah pear berujung runcing, hialin dan berukuran (9-12) µm X (6-7) µm.
  • 23. Akar Merah Inang : Teh (Camelia sinensis) Patogen : Ganoderma pseudoferreum (Fungi Basidiomycetes) Gejala: • Awal serangan sulit diketahui, karena terdapat pada akar di dalam tanah, sementara dan tajuk tanah belum bergejala. • Pada serangan lanjut, akar menjadi rusak yang menyebabkan daun-daun menguning, tajuk tanaman layu, mengering dan mati. • Cendawan baru diketahui setelah membentuk pembuahan pada bagian leher akar di atas permukaan tanah, atau dengan cara membongkar tanah di sekitar perakaran untuk mengamati tanda-tanda patogen/cendawan penyebab yang ada pada akar.
  • 24. Tanda: • Miselia G. pseudoferreum berwarna putih kotor. Membentuk rhizomorfa tipis pada permukaan akar atau pangkal batang. Dalam kondisi kering rhizomorfa berwarna merah kebiru-biruan, dan jika basah atau disiram air akan berwarna merah anggur. • Membentuk basidiocarp berukuran besar ( beberapa puluh cm) pada pangkal batang inang. Basidiocarp berupa piringan keras, berkayu, permukaan atas coklat merah tua, berlekuk-lekuk, permukaan bawahnya putih abu-abu. Tepi basidiocarp agak membengkak, putih krem. Pada basidiocarp dibentuk basidium dan basidiospora berjumlah Basidiokarp rhizomorf