SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
DEFINISI
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)
 Pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau
bangunan berdasarkan Undang - Undang nomor 12
Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang
nomor 12 Tahun 1994.
 PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti
besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan
objek yaitu bumi / tanah dan/atau bangunan. Keadaan
subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan
besarnya pajak.
Subjek Pajak
Dalam pasal 2 UU Nomor 10 Tahun 1994 disebutkan secara jelas
tentang Subyek Pajak : Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam
negeri dan Subjek Pajak luar negeri.
Subjek Pajak dalam negeri adalah:
1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia;
2. Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan;
3. Orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan
mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia;
4. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang
berhak;
5. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
Subjek Pajak
Subjek Pajak luar negeri adalah:
1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
2. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan;
3. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia,
yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia;
4. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia;
5. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam
jangka waktu 12 bulan;
6. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia,
yang yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari
Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan
melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
OBJEK PAJAK BUMI & BANGUNAN
BUMI : permukaan bumi (tanah dan perairan) dan tubuh
bumi yang ada dibawahnya.
Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah. pekarangan,
tambang, dll.
BANGUNAN : konstruksi teknik yang ditanamkan atau
dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan di
wilayah Republik Indonesia.
Contoh : rumah tempat tinggal, bangunan tempat
usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, jalan
tol, kolam renang, anjungan minyak lepas pantai, dll
OBJEK PAJAK YANG TIDAK
DIKENAKAN PBB
1. Bangunan yang digunakan untuk melayani kepentingan
umum seperti tempat ibadah, rumah sakit, gedung
sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya yang tidak
dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan.
2. Kuburan, peninggalan purbakala, dan sejenisnya.
3. Hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman
nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa
dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak.
4. Bangunan yang digunakan oleh perwakilan diplomatik.
5. Bangunan yang digunakan oleh badan atau perwakilan
organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri
Keuangan.
ESENTASI“PAJAKBUMIDANBANGU
DASAR PENGHITUNGAN PBB
Dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena
Pajak (NJKP). Besarnya NJKP adalah sebagai
berikut :
1. Objek pajak perkebunan adalah 40%
2. Objek pajak kehutanan adalah 40%
3. Objek pajak pertambangan adalah 20%
4. Objek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan):
- apabila NJOP-nya > Rp1.000.000.000,00 adalah 40%
- apabila NJOP-nya < Rp1.000.000.000,00 adalah 20%
DASAR PENGHITUNGAN PBB
RUMUS PERHITUNGAN PBB TERUTANG
0,5 % [ % NJKP x NJOP untuk perhitungan pajak ]
a. Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP)
maka besarnya PBB = 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP)
= 0,2% x (NJOP – NJOPTKP)
b. Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP)
maka besarnya PBB = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP)
= 0,1% x (NJOP – NJOPTKP)
CONTOH
Perhitungan besaran PBB
Sebuah rumah dengan luas bangunan 100
m² berdiri diatas lahan seluas 200 m².
Misalnya, berdasarkan NJOP (Nilai Jual
Obyek Pajak) harga tanah Rp. 700.000 per
m² dan nilai bangunan Rp. 600.000 per m².
Berapa besaran PBB yang harus
dibayar oleh pemilik rumah tersebut?
CONTOH
Perhitungan besaran PBB
Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)
 Tanah : 200 m² x Rp 700.000 = Rp 140.000.000,00
 Bangunan : 100 m² x Rp 600.000 = Rp 60.000.000,00 +
NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 200.000.000,00
NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 12.000.000,00 ̶
NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 188.000.000,00
NJKP (Nilai Jual Kena Pajak)
20 % x Rp 188.000.000,00 = Rp 37.600.000,00
BESARNYA PBB TERUTANG
0,5% x Rp 37.600.000 = Rp 188.000,00
PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
(PBB – P2 )
Adalah pajak atas bumi dan / atau bangunan yang
dimiliki, dikuasai dan / atau dimanfaatkan oleh
orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang
digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan,
perhutanan dan pertambangan.
Mulai 01 Januari 2014 PBB – P2 dialihkan dari
pajak pusat menjadi pajak yang akan dikelola oleh
kabupaten atau kota.
PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN
(PBB – P2 )
TUJUAN DARI PENGALIHAN PBB – P2 MENJADI
PAJAK DAERAH :
1. Memperluas dan menambah pajak daerah dan
retribusi daerah.
2. Memberikan diskresi penetapan tarif pajak
kepada daerah.
3. Menyerahkan fungsi pajak sebagai instrumen
penganggaran dan pengaturan pada daerah.
DASAR PENGHITUNGAN PBB-P2
 NJKP ( 20% dan 40 % ) tidak diberlakukan.
 Tarif PBB paling tinggi 0,3 % ( sesuai UU PDRD )
 Besarnya NJOPTKP paling rendah Rp.
10.000.000,00 dan setinggi – tingginya Rp.
24.000.000,00untuk setiap wajib pajak yang
ditetapkan dengan Perda.
RUMUS PERHITUNGAN PBB–P2
PBB–P2 = TARIF x ( NJOP – NJOPTKP )
CONTOH
Perhitungan besaran PBB – P2
Pak Bondan memiliki objek pajak berupa :jj
 Tanah = 800 m2, nilai jual Rp. 300.000,00 / m2
 Bangunan = 400 m2, nilai jual Rp. 350.000,00 / m2
 Taman mewah = 500 m2, nilai jual Rp.150.000,00 / m2
 Pagar mewah = panjang 120 m dan tinggi 1,5 m,
nilai jual Rp. 175.000,00 / m2
Bagaimana Perhitungan PBB nya?
 Presentase tarif PBB-P2 yang ditetapkan dengan perda
sebesar 0,2 %
 NJOPTKP ditetapkan Rp. 10.000.000,00
CONTOH
Perhitungan besaran PBB – P2
1) NJOP Bumi = 800 x Rp 300.000,00 = Rp 240.000.000,00
2) NJOP Bangunan :
a) Rumah & Garasi = 400 x Rp 350.000,00 = Rp 140.000.000,00
b) Taman = 200 x Rp 50.000,00 = Rp 10.000.000,00
c) Pagar = (120 x 1,5) x Rp 175.000,00 = Rp 31.000.000,00 +
Total NJOP bangunan = Rp 181.500.000,00
3) Nilai Jual Tanah dan Bangunan (NJOP) = Rp 421.500.000,00
4) NJOPTKP = Rp 10.000.000,00 –
5) NJOPKP = Rp 411.500.000,00
BESARNYA PBB TERUTANG =
0,2 % x Rp 411.500.000,00 = Rp 823.000,00
Pbb

More Related Content

What's hot

1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunanSidik Abdullah
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanHesni Tiara
 
Makalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbMakalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbAlfred Luhulima
 
Soal soal pajak kelas 8
Soal soal pajak kelas 8Soal soal pajak kelas 8
Soal soal pajak kelas 8Tesalonika S
 
IPS "Pajak" VIII(Delapan)
IPS "Pajak" VIII(Delapan)IPS "Pajak" VIII(Delapan)
IPS "Pajak" VIII(Delapan)Tesalonika S
 
3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesianatal kristiono
 
Peraturan bupati-no.-13-ttg-sistem-dan-prosedur-pemungutan-pajak-reklame-kab....
Peraturan bupati-no.-13-ttg-sistem-dan-prosedur-pemungutan-pajak-reklame-kab....Peraturan bupati-no.-13-ttg-sistem-dan-prosedur-pemungutan-pajak-reklame-kab....
Peraturan bupati-no.-13-ttg-sistem-dan-prosedur-pemungutan-pajak-reklame-kab....ppbkab
 
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iiiTata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iiililik buono
 
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiatPp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiatJimmy Agung Silitonga
 
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUPajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUFurqaan Syah
 

What's hot (19)

1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
1.dasar hukum-pajak-bumi-dan-bangunan
 
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNANMAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
MAKALAH PAJAK BUMI DAN BANGUNAN
 
Makalah perpajakan
Makalah perpajakanMakalah perpajakan
Makalah perpajakan
 
Booklet pbb
Booklet pbbBooklet pbb
Booklet pbb
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
 
Acong
AcongAcong
Acong
 
1. sejarah pbb
1. sejarah pbb1. sejarah pbb
1. sejarah pbb
 
Makalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbbMakalah wacana penghapusan pbb
Makalah wacana penghapusan pbb
 
Soal soal pajak kelas 8
Soal soal pajak kelas 8Soal soal pajak kelas 8
Soal soal pajak kelas 8
 
IPS "Pajak" VIII(Delapan)
IPS "Pajak" VIII(Delapan)IPS "Pajak" VIII(Delapan)
IPS "Pajak" VIII(Delapan)
 
3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia3 perkembangan perpajakan di indonesia
3 perkembangan perpajakan di indonesia
 
Ekonomi sem 2
Ekonomi sem  2Ekonomi sem  2
Ekonomi sem 2
 
Pertemuan 9 & 10 pajak
Pertemuan 9 & 10 pajakPertemuan 9 & 10 pajak
Pertemuan 9 & 10 pajak
 
Pwer point
Pwer pointPwer point
Pwer point
 
Peraturan bupati-no.-13-ttg-sistem-dan-prosedur-pemungutan-pajak-reklame-kab....
Peraturan bupati-no.-13-ttg-sistem-dan-prosedur-pemungutan-pajak-reklame-kab....Peraturan bupati-no.-13-ttg-sistem-dan-prosedur-pemungutan-pajak-reklame-kab....
Peraturan bupati-no.-13-ttg-sistem-dan-prosedur-pemungutan-pajak-reklame-kab....
 
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iiiTata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
Tata cara permohonan konfirmasi dan sertifikasi rumah negara golongan iii
 
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiatPp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
Pp 35 th97 ttg bphtb utk hibah wasiat
 
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USUPajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
Pajak Bumi Bangunan - Materi Kuliah hk pajak Grup A FH USU
 
Pp 112 2000
Pp 112 2000Pp 112 2000
Pp 112 2000
 

Similar to Pbb

Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbbRencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbbDede Azis Nagara
 
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.pptPajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.pptariyanto716542
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunandetaangga
 
(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajakRetna Rindayani
 
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup APBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup AFurqaan Syah
 
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga PasarIPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasarcindypatricia55
 
Pajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB.docx
Pajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB.docxPajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB.docx
Pajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB.docxFiqarJusfikar
 
2011 Pbb menkeu+prov
2011 Pbb menkeu+prov2011 Pbb menkeu+prov
2011 Pbb menkeu+provPA_Klaten
 
Pajak_Bumi_dan_Bangunan.pptx
Pajak_Bumi_dan_Bangunan.pptxPajak_Bumi_dan_Bangunan.pptx
Pajak_Bumi_dan_Bangunan.pptxAdityaBahari
 
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan PerkotaanPajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan PerkotaanAbdul Razak
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2WEST NUSA TENGGARA
 

Similar to Pbb (20)

PBB & BPHTB.pptx
PBB & BPHTB.pptxPBB & BPHTB.pptx
PBB & BPHTB.pptx
 
Pbb1
Pbb1Pbb1
Pbb1
 
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbbRencana pelaksanaan pembelajaran pbb
Rencana pelaksanaan pembelajaran pbb
 
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.pptPajak Bumi dan Bangunan.ppt
Pajak Bumi dan Bangunan.ppt
 
Materi PBB.pptx
Materi PBB.pptxMateri PBB.pptx
Materi PBB.pptx
 
Pajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunanPajak bumi dan bangunan
Pajak bumi dan bangunan
 
Materi1 2
Materi1 2Materi1 2
Materi1 2
 
(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak(Cepat) Perhitungan pajak
(Cepat) Perhitungan pajak
 
PAJAK SEBAS 1.pdf
PAJAK SEBAS 1.pdfPAJAK SEBAS 1.pdf
PAJAK SEBAS 1.pdf
 
5
55
5
 
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup APBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
PBB Materi Kuliah Hukum pajak Grup A
 
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga PasarIPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
IPS tentang Perpajakan, Permintaan,Penawaran dan Harga Pasar
 
Pajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB.docx
Pajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB.docxPajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB.docx
Pajak_Bumi_dan_Bangunan_PBB.docx
 
Pajak
PajakPajak
Pajak
 
2011 Pbb menkeu+prov
2011 Pbb menkeu+prov2011 Pbb menkeu+prov
2011 Pbb menkeu+prov
 
Pengertian PPN
Pengertian PPNPengertian PPN
Pengertian PPN
 
Pajak_Bumi_dan_Bangunan.pptx
Pajak_Bumi_dan_Bangunan.pptxPajak_Bumi_dan_Bangunan.pptx
Pajak_Bumi_dan_Bangunan.pptx
 
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab SumbawaPerda PBB P2 Kab Sumbawa
Perda PBB P2 Kab Sumbawa
 
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan PerkotaanPajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan
 
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p214. perda kab sumbawa tentang pbb p2
14. perda kab sumbawa tentang pbb p2
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 

Pbb

  • 1.
  • 2. DEFINISI PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB)  Pajak negara yang dikenakan terhadap bumi dan atau bangunan berdasarkan Undang - Undang nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undang nomor 12 Tahun 1994.  PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumi / tanah dan/atau bangunan. Keadaan subyek (siapa yang membayar) tidak ikut menentukan besarnya pajak.
  • 3. Subjek Pajak Dalam pasal 2 UU Nomor 10 Tahun 1994 disebutkan secara jelas tentang Subyek Pajak : Subjek Pajak terdiri dari Subjek Pajak dalam negeri dan Subjek Pajak luar negeri. Subjek Pajak dalam negeri adalah: 1. Orang pribadi yang bertempat tinggal di Indonesia; 2. Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan; 3. Orang pribadi yang dalam suatu tahun pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk bertempat tinggal di Indonesia; 4. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan, menggantikan yang berhak; 5. Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia.
  • 4. Subjek Pajak Subjek Pajak luar negeri adalah: 1. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia; 2. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan; 3. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia; 4. Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia; 5. Orang pribadi yang berada di Indonesia tidak lebih dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan; 6. Badan yang tidak didirikan dan tidak bertempat kedudukan di Indonesia, yang yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan dari Indonesia bukan dari menjalankan usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha tetap di Indonesia.
  • 5. OBJEK PAJAK BUMI & BANGUNAN BUMI : permukaan bumi (tanah dan perairan) dan tubuh bumi yang ada dibawahnya. Contoh : sawah, ladang, kebun, tanah. pekarangan, tambang, dll. BANGUNAN : konstruksi teknik yang ditanamkan atau dilekatkan secara tetap pada tanah dan/atau perairan di wilayah Republik Indonesia. Contoh : rumah tempat tinggal, bangunan tempat usaha, gedung bertingkat, pusat perbelanjaan, jalan tol, kolam renang, anjungan minyak lepas pantai, dll
  • 6. OBJEK PAJAK YANG TIDAK DIKENAKAN PBB 1. Bangunan yang digunakan untuk melayani kepentingan umum seperti tempat ibadah, rumah sakit, gedung sekolah, dan tempat-tempat umum lainnya yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan. 2. Kuburan, peninggalan purbakala, dan sejenisnya. 3. Hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yang dikuasai oleh desa dan tanah negara yang belum dibebani suatu hak. 4. Bangunan yang digunakan oleh perwakilan diplomatik. 5. Bangunan yang digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan. ESENTASI“PAJAKBUMIDANBANGU
  • 7. DASAR PENGHITUNGAN PBB Dasar penghitungan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP). Besarnya NJKP adalah sebagai berikut : 1. Objek pajak perkebunan adalah 40% 2. Objek pajak kehutanan adalah 40% 3. Objek pajak pertambangan adalah 20% 4. Objek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan): - apabila NJOP-nya > Rp1.000.000.000,00 adalah 40% - apabila NJOP-nya < Rp1.000.000.000,00 adalah 20%
  • 8. DASAR PENGHITUNGAN PBB RUMUS PERHITUNGAN PBB TERUTANG 0,5 % [ % NJKP x NJOP untuk perhitungan pajak ] a. Jika NJKP = 40% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB = 0,5% x 40% x (NJOP – NJOPTKP) = 0,2% x (NJOP – NJOPTKP) b. Jika NJKP = 20% x (NJOP – NJOPTKP) maka besarnya PBB = 0,5% x 20% x (NJOP – NJOPTKP) = 0,1% x (NJOP – NJOPTKP)
  • 9. CONTOH Perhitungan besaran PBB Sebuah rumah dengan luas bangunan 100 m² berdiri diatas lahan seluas 200 m². Misalnya, berdasarkan NJOP (Nilai Jual Obyek Pajak) harga tanah Rp. 700.000 per m² dan nilai bangunan Rp. 600.000 per m². Berapa besaran PBB yang harus dibayar oleh pemilik rumah tersebut?
  • 10. CONTOH Perhitungan besaran PBB Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)  Tanah : 200 m² x Rp 700.000 = Rp 140.000.000,00  Bangunan : 100 m² x Rp 600.000 = Rp 60.000.000,00 + NJOP sebagai dasar pengenaan PBB = Rp 200.000.000,00 NJOP Tidak Kena Pajak = Rp 12.000.000,00 ̶ NJOP untuk penghitungan PBB = Rp 188.000.000,00 NJKP (Nilai Jual Kena Pajak) 20 % x Rp 188.000.000,00 = Rp 37.600.000,00 BESARNYA PBB TERUTANG 0,5% x Rp 37.600.000 = Rp 188.000,00
  • 11. PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB – P2 ) Adalah pajak atas bumi dan / atau bangunan yang dimiliki, dikuasai dan / atau dimanfaatkan oleh orang pribadi atau badan, kecuali kawasan yang digunakan untuk kegiatan usaha perkebunan, perhutanan dan pertambangan. Mulai 01 Januari 2014 PBB – P2 dialihkan dari pajak pusat menjadi pajak yang akan dikelola oleh kabupaten atau kota.
  • 12. PBB SEKTOR PERDESAAN DAN PERKOTAAN (PBB – P2 ) TUJUAN DARI PENGALIHAN PBB – P2 MENJADI PAJAK DAERAH : 1. Memperluas dan menambah pajak daerah dan retribusi daerah. 2. Memberikan diskresi penetapan tarif pajak kepada daerah. 3. Menyerahkan fungsi pajak sebagai instrumen penganggaran dan pengaturan pada daerah.
  • 13. DASAR PENGHITUNGAN PBB-P2  NJKP ( 20% dan 40 % ) tidak diberlakukan.  Tarif PBB paling tinggi 0,3 % ( sesuai UU PDRD )  Besarnya NJOPTKP paling rendah Rp. 10.000.000,00 dan setinggi – tingginya Rp. 24.000.000,00untuk setiap wajib pajak yang ditetapkan dengan Perda. RUMUS PERHITUNGAN PBB–P2 PBB–P2 = TARIF x ( NJOP – NJOPTKP )
  • 14. CONTOH Perhitungan besaran PBB – P2 Pak Bondan memiliki objek pajak berupa :jj  Tanah = 800 m2, nilai jual Rp. 300.000,00 / m2  Bangunan = 400 m2, nilai jual Rp. 350.000,00 / m2  Taman mewah = 500 m2, nilai jual Rp.150.000,00 / m2  Pagar mewah = panjang 120 m dan tinggi 1,5 m, nilai jual Rp. 175.000,00 / m2 Bagaimana Perhitungan PBB nya?  Presentase tarif PBB-P2 yang ditetapkan dengan perda sebesar 0,2 %  NJOPTKP ditetapkan Rp. 10.000.000,00
  • 15. CONTOH Perhitungan besaran PBB – P2 1) NJOP Bumi = 800 x Rp 300.000,00 = Rp 240.000.000,00 2) NJOP Bangunan : a) Rumah & Garasi = 400 x Rp 350.000,00 = Rp 140.000.000,00 b) Taman = 200 x Rp 50.000,00 = Rp 10.000.000,00 c) Pagar = (120 x 1,5) x Rp 175.000,00 = Rp 31.000.000,00 + Total NJOP bangunan = Rp 181.500.000,00 3) Nilai Jual Tanah dan Bangunan (NJOP) = Rp 421.500.000,00 4) NJOPTKP = Rp 10.000.000,00 – 5) NJOPKP = Rp 411.500.000,00 BESARNYA PBB TERUTANG = 0,2 % x Rp 411.500.000,00 = Rp 823.000,00