Dokumen tersebut membahas gangguan perhatian dan hiperaktivitas (ADHD). Gangguan ini ditandai dengan kesulitan berkonsentrasi, hiperaktivitas, dan impulsivitas. Prevalensi ADHD pada anak sekolah berkisar antara 3-12% dan seringkali berlanjut hingga dewasa. Penyebabnya meliputi faktor genetik, psikososial, dan kehamilan. Penanganannya meliputi stimulan obat, intervensi pendidikan dan kelu
2. Suatu gangguan yang melibatkan ketidakmampuan untuk
memperhatikan dan hiperaktivitas – impulsivitas..
ketidakmampuan untuk memperhatikan dicirikan dengan
perilaku, seperti keteledoran, lupa terhadap aktivitas harian,
dan masalah perhatian yang lain.
hiperkativitas dicirikan dengan kegelisahan, rasa tidak pernah
lelah, bergerak yang tidak perlu, kesulitan untuk bermain
dengan tenang, dan berbicara berlebihan.
impulsivitas terlihat pada individu yang memunculkan jawaban
dengan segera, tidak dapat menunggu giliran mereka, dan
menginterupsi atau memaksa kepada orang lain
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
3. A. 1) atau 2)
1) Enam (atau lebih) dari simptom inatensi berikut muncul minimal 6 bulan
Inatensi
a) Gagal untuk memberi perhatian yang mendalam pada detail atau membuat kesalahan dalam tugas
sekolah,pekerjaan dan aktivitas yang lain
b) Sulit untuk fokus pada satu tugas atau kegiatan bermain
c) Terlihat tidak mendengar ketika di ajak bicara
d) Tidak mengikuti perintah dan gagal untuk menyelesaikan pekerjaan sekolah, pekerjaan rumah, atau
tanggung jawab di tempat kerja
e) Mengalami kesulitan dalam mengorganisir tugas dan kegiatan
f) Menghindari tugas-tugas yang memerlukan banyak usaha (seperti PR)
g) Menghilangkan benda-benda yang penting untuk suatu tugas (contoh: mainan, tugas sekolah, pensil)
h) Mudah terpengaruh dengan gangguan dari luar
i) Sering melupakan aktivitas keseharian.
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
4. 2) Enam (atau lebih) dari simptom hiperaktivitas-impulsivitas berikut
muncul minimal 6 bulan
Hiperaktivitas
a) Sering gelisah atau mengeliat-geliat
b) Sering meninggalkan tempat duduk di ruang kelas atau di situasi
lain
c) Sering berlari atau memanjat secara berlebihan pada saat tidak
diperlukan
d) Sering kali memiliki kesulitan bermain atau terlibat dalam kegiatan
yang menyenangkan
e) Sering berperilaku seolah-olah “digerakkan oleh suatu motor”
f) Berbicara secara berlebihan
Impulsivitas
a) Sering menjawab pertanyaan sebelum pertanyaan selesai
dikemukakan
b) Sering kesulitan dalam menunggu giliran
c) Seringkali menginterupsi (pembicaraan) atau menyerobot
A.Simptom yang menyebabkan ketidakmampuan muncul sebelum usia 7
tahun
B.Simptom muncul di 2 setting atau lebih ( rumah – sekolah)
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
6. PREVALENSI ADHD
• Prevalensi ADHD pada anak usia sekolah
berkisar antara 3–12 %, 5-9% pada keseluruhan
populasi anak.
• Kurang lebih 2-4% orang dewasa
• Prevalensi di dunia: sekitar 5% anak
• ½-nya tidak mendapatkan penanganan yang
sesuai, pada dewasa lebih sulit diidentifikasi dan
biasanya tidak tertangani.
• 30-50% ADHD berlanjut sampai masa dewasa
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
8. PENYEBAB
• Faktor psikososial
– Anak yang diasuh di penitipan anak akan
mengalami overaktif , atensi yang buruk
karena pemutusan hubungan emosional
– Adanya konflik keluarga
– Orang tua terkena kasus kriminal
– Orang tua dengan gangguan jiwa (psikopat).
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
9. Penyebab
• Faktor genetik
– Ortu dengan ADHD memberikan 60% faktor
resiko pada anaknya
– Resiko gangguan muncul 70%-80% pada
saudara kembar, atau 5% pada saudara
kandung
– Terdapat mutasi gen pengkode
neurotransmiter dan reseptor dopamin(D2
dan D4) pada kromosom 11p
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
10. Penyebab
• Kehamilan, kelahiran dan perkembangan
awal
– Pengunaan rokok, alkohol, dan obat-obatan
lain pada ibu hamil
– Malnutrisi
– Toksin prenatal, prematuritas, dan kerusakan
mekanis prenatal pada
sistem saraf janin
– Penyedap makanan, zat pewarna,
pengawet dan gulaYULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
11. SIMPTOM DAN GANGGUAN YANG
MENYERTAI
Oppositional Defiant Disoder and
Conduct Disorder
30%-50% ADHD HI
Anxiety Disorders
25% ADHD PI
Mood Disorders
20-30% ADHD
Khususnya
Mereka yg
memiliki CD
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
13. Treatment for Children with ADHD
PRYMARY TREATMENT FOCUS OF TREATMENT
Stimulant medication Mengatur simptom ADHD di rumah dan
sekolah
Parent management
training
Mengatur perilaku anak yang
menganggu di rumah, mengurangi
konflik antara ortu – anak, menguatkan
perilaku kontrol diri dan prososial
Educational intervention Mengatur perilaku anak yang
menganggu di kelas, memperbaiki
prestasi akademik, menguatkan
perilaku kontrol diri dan prososial
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
14. Treatment for Children with ADHD
INTENSIVE TREATMENT FOCUS OF TREATMENT
Summer treatment
program
Meningkatkan perilaku adaptif di rumah
dan sekolah dengan mengabungkan
pimary dan additional treatment dalam
intensive treatment.
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
15. Treatment for Children with ADHD
ADDITIONAL TREATMENT FOCUS OF TREATMENT
Family counseling Coping stress untuk individual dan
keluarga dalam kaitannya dengan
ADHD, termasuk gangguan mood dan
marital strain
Support groups Saling terhubung dengan orang tua
yang memiliki anak ADHD,berbagi
informasi dan pengalaman,
menyediakan dukungan emosional
Individual counseling Menyediakan hubungan yang suportif
supaya anak dapat mendiskusikan
masalah pribadinya dan perasaannya
YULIA DWI SARASWATI -
12.92.0042
ADHD tidak memiliki prestasi belajar yang baik karena tidak memiliki atensi yang baik dan telalu agresif
Inatensi anak ADHD yang ber IQ tinggi terjadi bila anak dtempatkan di lingkungan sekolah “underestimate”