1. disusun oleh: - Amalia Jihan Shafitri (03)
- Elvita Ayu Diani (07)
- Eni Kurnia S (08)
- Firda Nur Fitria (10)
- Indria Anggraini (12)
REPRODUKSI PADA
HEWAN
Guru Pembimbing: Dra. Hanik Supriani.
Tahun Ajaran 2015-2016
Kelas IX-B
3. EMBRIO OVIPAR
embrio hewan ini berkembang didalam
telur dengan memanfaatkan cadangan
makanan yang ada di dalam telur,
sedangkan telur berada di luar tubuh
induknya. agar menetas, telur biasanya
dierami.
Contoh: Burung
dan Ikan
5. REPRODUKSI PADA IKAN
Pada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya
terjadi di luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan
terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan
melalui saluran vas deferens yang bermuara di lubang
urogenital. Lubang urogenital merupakan lubang yang
dipakai untuk keluarnya urin dan sperma. Alat kelamin
betina terdiri dari sepasang ovarium. Ovarium menghasilkan
sel telur. Sel telur dikeluarkan melewati oviduk dan kemudian
dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan betina
mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di tempat
tertentu, maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan
mengeluarkan sperma.
6. ALAT KELAMIN PADA IKAN
Gambar a: alat kelamin jantan pada ikan,
b: alat kelamin betina pada ikan
7. CIRI-CIRI TESTIS IKAN:
Berpasangan pada coeloem (Cyclostomata –
berdekatan, Elasmobranchia – bersatu pada
posterior)
Lonjong, licin, kuat, lebih kecil daripada ovarium.
Terletak pada dinding dorsal bagian tubuh
Tergantung pada dorsal mesenterium
(meschorchium)
Warna putih kekuningan dan halus.
Berat dapat mencapai 12 % dari berat tubuh atau
lebih.
8. TIPE TESTIS IKAN:
1.Lobular (Teleostei)
Biasanya tipe ini dimiliki oleh ikan telostei.
Gabungan lobul – lobul yang terpisah, kulit luar
berupa jaringan fibrious.
Lobul : proses meiosis spermatogonia primer ---
spermatozoa.
2.Tubular (Guppy)
Biasanya tipe ini dimiliki oleh ikan guppy.
Merupakan bagian yang berdiri sendiri
9.
10. KARAKTERESTIK ORGAN
REPRODUKSI PADA IKAN
Karakteristik organ reproduksi pada ikan dibagi
menjadi dua yaitu :
1.Primer
Organ reproduksi primer pada ikan jantang berupa
gonad yang akan menghasilkan hormon.
2.Sekunder
Organ reproduksi sekunder yaitu :
Organ Tambahan : Saluran reproduksi (ovipositor,
clasper)
Aksesoris : Benuk, ukuran, warna tubuh, dll.
11. CIRI-CIRI OVARIUM PADA IKAN
Berpasangan dalam coeloem (Elasmobranchia ---
ovarium kiri tidak tumbuh. Cyclostomata --- ovarium
bersatu pada medial)
Bentuk lonjong dan berubah saat matang telur.
Tergantung pada dorsal messenterium (mesovarium).
Berwarna putih sebelum matang, dan berwarna
kekuningan pada saat matang.
Berat pada saat matang dapat mencapi 70 % dari berat
tubuh.
12. TIPE OVARIUM IKAN
Syncronic
Ovarium mengandung oocyte dengan stadia perkembangan yang sama
berpijah sekali. Contoh: Anguilla (sidat)
Syncronic sebagian
Ovarium mengandung dua populasi oocyte dengan stadia perkembangan
yang berbeda musim berpijah pendek. Contoh : ikan trout
Asyncronic (Metachrome)
Ovarium mengandung oocyte dengan seluruh perkembangan stadia ---
memijah beberapa kali selam musim pemijahan yang lama. Contoh :
Oreochromis
Teleostei = rongga ovarium menyatu dengan oviduct
Teleostei ovipar= rongga ovarium tempat menampung ovum yang
matang.
13. ORGAN SEKSUAL SEKUNDER PADA IKAN
1. Bentuk tubuh jantan / betina lebih besar.
2. Buncak pemijahan pada ikan jantan.
3. Sirip ekor lebih panjang pada ikan
jantan.
4. Warna tubuh lebih cemerlang pada ikan
jantan.
14. BEBERAPA ALAT BANTU PEMIJAHAN PADA IKAN
Gonopodium pada ikan seribu (Lebister reticulatus).
Modifikasi sirip dada heterochir pada Xenodexia untuk
memegang gonopodium pada kedudukannya sehingga
memudahkan untuk masuk ke oviduct betina.
Sirip perut yang termodifikasi menjadi myxopterygium
(clasper) pada elasmobranchii menjamin fertilisasi
internal.
Tenaculum (semacam clasper yang terdapat pada bagian
atas kepala) pada ikan Chimera.
Ovipositor pada ikan Rhodes dan Careproctus.
16. MACAM-MACAM PEMIJAHAN.
1.Pemijahan Alami
Sepasang ataupun sekelumpok ikan yang siap memijah dan akan memijah
ditaruh dalam suatu wadah kolam. Dan sudah tentu keadaan, salinitas, dan suhu
sudah diatur agar sesuai dengan tempat pemijahan ikan itu yang sebenarnya. Dan
saat pemijahan kolam biasanya ditutup, agar mengurai gangguan dalam pemijahan
dan ikan lebih suka memijah pada tempat gelap dan hangat.
2.Pemijahan Buatan
Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan
bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk ikan betina dengan tehnik
stripping/pengurutan kemudian ditampung pada suatu wadah. Lalu segera dilakukan
stripping pada induk jantan untuk mengeluarkan sperma secara paksa. Telur dan
sperma kemudian di satukan dalam satu wadah lalu diaduk dengan alat lembut dan
halus seperti bulu ayam sehingga tercampur dan terjadi pembuahan.
17. TEKNIK PEMIJAHAN.
a. Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan
tanpa campur tangan manusia. Terjadi secara alamiah
( tanpa pemberian rangsangan hormon)
b. Pemijahan secara semi intensif, yaitu pemijahan
ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan
hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tapi
proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam.
c. Pemijahan ikan secara intensif, yaitu memberikan
rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan
gonad serta ovulasinya dilakukan secara buatan
dengan tehnik stripping/pengurutan.
19. REPRODUKSI PADA BURUNG
Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar).
Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di
dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung
jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan
testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat
kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan
oviduk.
Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat
sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan
langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat
dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai
berikut.
20.
Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar).
Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di
dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin
burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang
dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka.
Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari
ovarium kiri dan oviduk.
Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat
sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan
langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur
dapat dibuahi. Telur burung mempunyai struktur
sebagai berikut.
a. Cangkang telur, terbuat dari zat kapur yang berpori untuk keluar masuknya udara.
Di sebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran yang pada salah satu
ujungnya tidak saling melekat, sehingga terbentuk rongga udara.
b. Albumen (putih telur), berupa cairan kental berwarna putih bening yang berfungsi
sebagai cadangan makanan dan melindungi embrio dari guncangan.
c. Kuning telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada kuning telur ini terdapat
calon embrio. Agar kuning telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalaza yang
berfungsi menjaga posisi kuning telur.
Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur dan putih telur diserap
melalui pembuluh darah yang terbentuk mengelilingi kuning telur. Bagian-bagian
yang berperan dalam mendukung pertumbuhan embrio adalah sebagai berikut.
a. Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada suatu kantung tempat
tumbuhnya embrio.
b. Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 ke
dalam embrio dan CO2 keluar dari embrio.
c. Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois.
21. HEWAN VIVIPAR(MELAHIRKAN)
Perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan disebut vivipar.
Kucing, sapi, dan harimau adalah hewan yang berkembang biak
dengan cara melahirkan. Hewan-hewan ini termasuk kelompok hewan
mamalia karena menyusui anaknya. Ada juga hewan air yang
berkembang biak dengan melahirkan, misalnya ikan lumba-lumba dan
paus.
Sebenarnya hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Telur
tersebut tidak dibungkus oleh cangkang dan tidak dikeluarkan dari
tubuh, Saat terjadi perkawinan, sperma hewan jantan akan membuahi
telur di rahim hewan betina.
Telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot akan tumbuh menjadi calon
individu baru (embrio). Selama itulah hewan betina mengalami
kehamilan (mengandung). Setiap jenis hewan mengalami masa
kehamilan yang berbeda-beda. Setelah dilahirkan, induk bayi hewan
tersebut akan menyusui anaknya.
contoh: kelinci .
23. REPRODUKSI KELINCI
Memelihara kelinci tentu merupakan hal yang menyenangkan.
Hewan mamalia ini memang populer dijadikan sahabat. Selain
jinak, ia juga memliki tampilan yang menggemaskan. Terlebih
lagi, bulunya lembut dan bersih membuat ia semakin menawan.
Jika Anda memelihara sepsang kelinci yakni jantan dan betina,
jangan heran jika tidak butuh waktu lama, sang kelinci betina
sudah memberi Anda bayi kelinci. Memang kelinci termasuk
binatang yang reproduksinya cukup aktif. Dalam setahun ia bisa
mengandung sebanyak 5 kali. Dalam tiap masa kehamilan, sang
betina bisa melahirkan 5 sampai 10 bayi kelinci. Hal ini wajar
sebab ia memang memiliki rahim yang lebih dari satu. Meski
tergolong mudah, namun memahami siklus reproduksi kelinci
akan membantu Anda memperoleh bayi kelinci yang sehat dan
berkualitas.
24. KELINCI DEWASA SIAP DIKAWINKAN
Sistem reproduksi kelinci akan siap sebagai
mana mestinya pada saat kelinci tersebut
mencapai usia yang matang atau dewasa.
Jika kelinci betina telah mencapai usia
matang atau dewasa, maka sebaiknya ia
harus segera dikawinkan. Sebab jika tidak,
ada kemungkinan si akan menjadi mandul
seumur hidupnya.
25. JENIS KELINCI YANG SIAP DIKAWINKAN
Masing-masing jenis kelinci mencapai kematangan
di usia yang berbeda. Kelinci dengan ukuran
sedang misalnya, usia dewasanya dicapai di umur
4 sampai 4,5 bulan. Sedangkan kelinci dengan
bobot tubuh yang besar biasanya akan mencapai
usia dewasa di usia 6 sampai 9 bulan. Lain lagi
dengan kelinci mini. Usia dewasanya akan dicapai
di suai 3,5 bulan sampai 4 bulan.
26. PENYEBAB MANDUL
Hal yang menyebabkan ia mandul adalah
kegemukan. Tumpukan lemak yang berlebih
dalam tubuhnya akan membuat ia susah untuk
dibuahi sebab sel telur sang betina akan
menyempit. Sama halnya dengan kelinci betina,
sang jantan juga harus segera dikawinkan.
Tumpukan lemak dalam tubuhnya juga bisa
menyumbat saluran sperma.
28. CARA PENGKAWINAN
Cara mengawinkan kelinci cukup
mudah. Anda tinggal menyatukan
mereka dalam satu kandang. Jika sang
betina menolak, boleh jadi ia telah
hamil. Namun cara ini tidak selalu
akurat. Boleh jadi ia menolak karena
alasan lain misalnya suasana kandang
yang tak nyaman dan terlalu bising.
29. MASA KEHAMILAN BETINA
Setelah disatukan selama 7 hari, Anda sudah bisa
memisahkan kedua kelinci tersebut dan menunggu
sampai hari ke 12 sampai ke-14. Biasanya pada masa
tersebut janin sudah tumbuh dalam uterus kelinci
betina. Masa kehamilan kelinci antara 31 sampai 34 hari.
Namun dalam kondisi tertentu, ada juga kenis kelinci
yang sudah melahirkan di hari ke 21. Sementara itu,
masa menyusui kelinci mencapai 8 minggu atau kurang
lebih selama 58 hari. Sistem reproduksi kelinci betina
akan siap dibuahi lagi setelah 15 hari dari waktu
melahirkan. Namun, hal ini tidak dianjurkan sebab bisa
mempengaruhi kualitas bayi yang dilahirkan pun
kesehatan kelinci betina. Tunggu sampai ia benar-benar
selesai masa recovery bari bisa dikawinkan kembali.
30. HEWAN OVOVIVIPAR
(BERTELUR-MELAHIRKAN)
Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur-melahirkan disebut ovovivipar.
Hewan betina yang berkembang biak dengan cara ini juga akan mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetai,
telur yang dikeluarkan sudah tumbuh menjadi embrio.
Perkembangbiakan ovovivipar diawali dengan bertelurnya hewan betina dalam tubuh. Telur tersebut akan
dibuahi sel sperma yang dihasilkan oleh hewan jantan. Hal ini disebut pembuahan.
Pembuahan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio di dalam telur. Embrio tersebut akan
menetas di dalam tubuh hewan betina.
Selanjutnya, calon bayi itu dikeluarkan dari dalam tubuh hewan betina seperti proses melahirkan. Reptil seperti
ular boa dan kadal berkembang biak dengan cara ovovivipar.
31. REPRODUKSI KADAL
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura
merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya
terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga
reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter
dan kadal.
Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam
tubuh induk betinanya. Namun makanannya
diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam
telur.
32. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam
ovarium. Ovum kemudian bergerak di
sepanjang oviduk menuju kloaka.
Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam
testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran
yang langsung berhubungan dengan testis,
yaitu epididimis. Dari epididimis sperma
bergerak menuju vas deferens dan berakhir
di hemipenis.
33. Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh
satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada
sarung tangan karet.
Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi,
hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam
saluran kelamin betina.
Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan
melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang
telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air.
Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan
dalam lingkungan basah.
34. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat
yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur
terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan
kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian
besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali
ke daratan ketika meletakkan telurnya.