SlideShare a Scribd company logo
1 of 36
disusun oleh: - Amalia Jihan Shafitri (03)
- Elvita Ayu Diani (07)
- Eni Kurnia S (08)
- Firda Nur Fitria (10)
- Indria Anggraini (12)
REPRODUKSI PADA
HEWAN
Guru Pembimbing: Dra. Hanik Supriani.
Tahun Ajaran 2015-2016
Kelas IX-B
Pengertian Ovipar
perkembangbiakan dengan
cara bertelur.
ovipar
EMBRIO OVIPAR
embrio hewan ini berkembang didalam
telur dengan memanfaatkan cadangan
makanan yang ada di dalam telur,
sedangkan telur berada di luar tubuh
induknya. agar menetas, telur biasanya
dierami.
Contoh: Burung
dan Ikan
IKAN
REPRODUKSI PADA IKAN
Pada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya
terjadi di luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan
terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan
melalui saluran vas deferens yang bermuara di lubang
urogenital. Lubang urogenital merupakan lubang yang
dipakai untuk keluarnya urin dan sperma. Alat kelamin
betina terdiri dari sepasang ovarium. Ovarium menghasilkan
sel telur. Sel telur dikeluarkan melewati oviduk dan kemudian
dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan betina
mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di tempat
tertentu, maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan
mengeluarkan sperma.
ALAT KELAMIN PADA IKAN
Gambar a: alat kelamin jantan pada ikan,
b: alat kelamin betina pada ikan
CIRI-CIRI TESTIS IKAN:
 Berpasangan pada coeloem (Cyclostomata –
berdekatan, Elasmobranchia – bersatu pada
posterior)
 Lonjong, licin, kuat, lebih kecil daripada ovarium.
 Terletak pada dinding dorsal bagian tubuh
 Tergantung pada dorsal mesenterium
(meschorchium)
 Warna putih kekuningan dan halus.
 Berat dapat mencapai 12 % dari berat tubuh atau
lebih.
TIPE TESTIS IKAN:
1.Lobular (Teleostei)
Biasanya tipe ini dimiliki oleh ikan telostei.
Gabungan lobul – lobul yang terpisah, kulit luar
berupa jaringan fibrious.
Lobul : proses meiosis spermatogonia primer ---
spermatozoa.
2.Tubular (Guppy)
Biasanya tipe ini dimiliki oleh ikan guppy.
Merupakan bagian yang berdiri sendiri
KARAKTERESTIK ORGAN
REPRODUKSI PADA IKAN
 Karakteristik organ reproduksi pada ikan dibagi
menjadi dua yaitu :
 1.Primer
 Organ reproduksi primer pada ikan jantang berupa
gonad yang akan menghasilkan hormon.
 2.Sekunder
 Organ reproduksi sekunder yaitu :
 Organ Tambahan : Saluran reproduksi (ovipositor,
clasper)
 Aksesoris : Benuk, ukuran, warna tubuh, dll.
CIRI-CIRI OVARIUM PADA IKAN
 Berpasangan dalam coeloem (Elasmobranchia ---
ovarium kiri tidak tumbuh. Cyclostomata --- ovarium
bersatu pada medial)
 Bentuk lonjong dan berubah saat matang telur.
 Tergantung pada dorsal messenterium (mesovarium).
 Berwarna putih sebelum matang, dan berwarna
kekuningan pada saat matang.
 Berat pada saat matang dapat mencapi 70 % dari berat
tubuh.
TIPE OVARIUM IKAN
Syncronic
Ovarium mengandung oocyte dengan stadia perkembangan yang sama
berpijah sekali. Contoh: Anguilla (sidat)
Syncronic sebagian
Ovarium mengandung dua populasi oocyte dengan stadia perkembangan
yang berbeda musim berpijah pendek. Contoh : ikan trout
Asyncronic (Metachrome)
Ovarium mengandung oocyte dengan seluruh perkembangan stadia ---
memijah beberapa kali selam musim pemijahan yang lama. Contoh :
Oreochromis
Teleostei = rongga ovarium menyatu dengan oviduct
Teleostei ovipar= rongga ovarium tempat menampung ovum yang
matang.
ORGAN SEKSUAL SEKUNDER PADA IKAN
1. Bentuk tubuh jantan / betina lebih besar.
2. Buncak pemijahan pada ikan jantan.
3. Sirip ekor lebih panjang pada ikan
jantan.
4. Warna tubuh lebih cemerlang pada ikan
jantan.
BEBERAPA ALAT BANTU PEMIJAHAN PADA IKAN
 Gonopodium pada ikan seribu (Lebister reticulatus).
 Modifikasi sirip dada heterochir pada Xenodexia untuk
memegang gonopodium pada kedudukannya sehingga
memudahkan untuk masuk ke oviduct betina.
 Sirip perut yang termodifikasi menjadi myxopterygium
(clasper) pada elasmobranchii menjamin fertilisasi
internal.
 Tenaculum (semacam clasper yang terdapat pada bagian
atas kepala) pada ikan Chimera.
 Ovipositor pada ikan Rhodes dan Careproctus.
PEMIJAHAN.
Proses pemijahan adalah
proses yang ditujukan kepada
suatu spesies dalam bentuk
tingkahlaku melakukan
perkawinan atau pembuahan
ovum oleh sperma.
MACAM-MACAM PEMIJAHAN.
1.Pemijahan Alami
Sepasang ataupun sekelumpok ikan yang siap memijah dan akan memijah
ditaruh dalam suatu wadah kolam. Dan sudah tentu keadaan, salinitas, dan suhu
sudah diatur agar sesuai dengan tempat pemijahan ikan itu yang sebenarnya. Dan
saat pemijahan kolam biasanya ditutup, agar mengurai gangguan dalam pemijahan
dan ikan lebih suka memijah pada tempat gelap dan hangat.
2.Pemijahan Buatan
Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan
bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk ikan betina dengan tehnik
stripping/pengurutan kemudian ditampung pada suatu wadah. Lalu segera dilakukan
stripping pada induk jantan untuk mengeluarkan sperma secara paksa. Telur dan
sperma kemudian di satukan dalam satu wadah lalu diaduk dengan alat lembut dan
halus seperti bulu ayam sehingga tercampur dan terjadi pembuahan.
TEKNIK PEMIJAHAN.
 a. Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan
tanpa campur tangan manusia. Terjadi secara alamiah
( tanpa pemberian rangsangan hormon)
 b. Pemijahan secara semi intensif, yaitu pemijahan
ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan
hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tapi
proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam.
 c. Pemijahan ikan secara intensif, yaitu memberikan
rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan
gonad serta ovulasinya dilakukan secara buatan
dengan tehnik stripping/pengurutan.
BURUNG
REPRODUKSI PADA BURUNG

Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar).
Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di
dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung
jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan
testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat
kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan
oviduk.
 Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat
sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan
langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat
dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai
berikut.

Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar).
Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di
dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk
pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin
burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang
dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka.
Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari
ovarium kiri dan oviduk.
 Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat
sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan
langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur
dapat dibuahi. Telur burung mempunyai struktur
sebagai berikut.
a. Cangkang telur, terbuat dari zat kapur yang berpori untuk keluar masuknya udara.
Di sebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran yang pada salah satu
ujungnya tidak saling melekat, sehingga terbentuk rongga udara.
b. Albumen (putih telur), berupa cairan kental berwarna putih bening yang berfungsi
sebagai cadangan makanan dan melindungi embrio dari guncangan.
c. Kuning telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada kuning telur ini terdapat
calon embrio. Agar kuning telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalaza yang
berfungsi menjaga posisi kuning telur.
Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur dan putih telur diserap
melalui pembuluh darah yang terbentuk mengelilingi kuning telur. Bagian-bagian
yang berperan dalam mendukung pertumbuhan embrio adalah sebagai berikut.
a. Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada suatu kantung tempat
tumbuhnya embrio.
b. Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 ke
dalam embrio dan CO2 keluar dari embrio.
c. Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois.
HEWAN VIVIPAR(MELAHIRKAN)
Perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan disebut vivipar.
Kucing, sapi, dan harimau adalah hewan yang berkembang biak
dengan cara melahirkan. Hewan-hewan ini termasuk kelompok hewan
mamalia karena menyusui anaknya. Ada juga hewan air yang
berkembang biak dengan melahirkan, misalnya ikan lumba-lumba dan
paus.
Sebenarnya hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Telur
tersebut tidak dibungkus oleh cangkang dan tidak dikeluarkan dari
tubuh, Saat terjadi perkawinan, sperma hewan jantan akan membuahi
telur di rahim hewan betina.
Telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot akan tumbuh menjadi calon
individu baru (embrio). Selama itulah hewan betina mengalami
kehamilan (mengandung). Setiap jenis hewan mengalami masa
kehamilan yang berbeda-beda. Setelah dilahirkan, induk bayi hewan
tersebut akan menyusui anaknya.
contoh: kelinci .
KELINCI
REPRODUKSI KELINCI
 Memelihara kelinci tentu merupakan hal yang menyenangkan.
Hewan mamalia ini memang populer dijadikan sahabat. Selain
jinak, ia juga memliki tampilan yang menggemaskan. Terlebih
lagi, bulunya lembut dan bersih membuat ia semakin menawan.
Jika Anda memelihara sepsang kelinci yakni jantan dan betina,
jangan heran jika tidak butuh waktu lama, sang kelinci betina
sudah memberi Anda bayi kelinci. Memang kelinci termasuk
binatang yang reproduksinya cukup aktif. Dalam setahun ia bisa
mengandung sebanyak 5 kali. Dalam tiap masa kehamilan, sang
betina bisa melahirkan 5 sampai 10 bayi kelinci. Hal ini wajar
sebab ia memang memiliki rahim yang lebih dari satu. Meski
tergolong mudah, namun memahami siklus reproduksi kelinci
akan membantu Anda memperoleh bayi kelinci yang sehat dan
berkualitas.
KELINCI DEWASA SIAP DIKAWINKAN
Sistem reproduksi kelinci akan siap sebagai
mana mestinya pada saat kelinci tersebut
mencapai usia yang matang atau dewasa.
Jika kelinci betina telah mencapai usia
matang atau dewasa, maka sebaiknya ia
harus segera dikawinkan. Sebab jika tidak,
ada kemungkinan si akan menjadi mandul
seumur hidupnya.
JENIS KELINCI YANG SIAP DIKAWINKAN
Masing-masing jenis kelinci mencapai kematangan
di usia yang berbeda. Kelinci dengan ukuran
sedang misalnya, usia dewasanya dicapai di umur
4 sampai 4,5 bulan. Sedangkan kelinci dengan
bobot tubuh yang besar biasanya akan mencapai
usia dewasa di usia 6 sampai 9 bulan. Lain lagi
dengan kelinci mini. Usia dewasanya akan dicapai
di suai 3,5 bulan sampai 4 bulan.
PENYEBAB MANDUL
 Hal yang menyebabkan ia mandul adalah
kegemukan. Tumpukan lemak yang berlebih
dalam tubuhnya akan membuat ia susah untuk
dibuahi sebab sel telur sang betina akan
menyempit. Sama halnya dengan kelinci betina,
sang jantan juga harus segera dikawinkan.
Tumpukan lemak dalam tubuhnya juga bisa
menyumbat saluran sperma.
CIRI-CIRI SIAP DIKAWINKAN
Ciri-ciri kelinci betina kelaminnya bewarna
Saat masa subur. kemerahan.
Sedikit lembab.
Jantan gelisah
CARA PENGKAWINAN
Cara mengawinkan kelinci cukup
mudah. Anda tinggal menyatukan
mereka dalam satu kandang. Jika sang
betina menolak, boleh jadi ia telah
hamil. Namun cara ini tidak selalu
akurat. Boleh jadi ia menolak karena
alasan lain misalnya suasana kandang
yang tak nyaman dan terlalu bising.
MASA KEHAMILAN BETINA
Setelah disatukan selama 7 hari, Anda sudah bisa
memisahkan kedua kelinci tersebut dan menunggu
sampai hari ke 12 sampai ke-14. Biasanya pada masa
tersebut janin sudah tumbuh dalam uterus kelinci
betina. Masa kehamilan kelinci antara 31 sampai 34 hari.
Namun dalam kondisi tertentu, ada juga kenis kelinci
yang sudah melahirkan di hari ke 21. Sementara itu,
masa menyusui kelinci mencapai 8 minggu atau kurang
lebih selama 58 hari. Sistem reproduksi kelinci betina
akan siap dibuahi lagi setelah 15 hari dari waktu
melahirkan. Namun, hal ini tidak dianjurkan sebab bisa
mempengaruhi kualitas bayi yang dilahirkan pun
kesehatan kelinci betina. Tunggu sampai ia benar-benar
selesai masa recovery bari bisa dikawinkan kembali.
HEWAN OVOVIVIPAR
(BERTELUR-MELAHIRKAN)
Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur-melahirkan disebut ovovivipar.
Hewan betina yang berkembang biak dengan cara ini juga akan mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetai,
telur yang dikeluarkan sudah tumbuh menjadi embrio.
Perkembangbiakan ovovivipar diawali dengan bertelurnya hewan betina dalam tubuh. Telur tersebut akan
dibuahi sel sperma yang dihasilkan oleh hewan jantan. Hal ini disebut pembuahan.
Pembuahan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio di dalam telur. Embrio tersebut akan
menetas di dalam tubuh hewan betina.
Selanjutnya, calon bayi itu dikeluarkan dari dalam tubuh hewan betina seperti proses melahirkan. Reptil seperti
ular boa dan kadal berkembang biak dengan cara ovovivipar.
REPRODUKSI KADAL
Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura
merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya
terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal).
Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga
reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter
dan kadal.
Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam
tubuh induk betinanya. Namun makanannya
diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam
telur.
Reptil betina menghasilkan ovum di dalam
ovarium. Ovum kemudian bergerak di
sepanjang oviduk menuju kloaka.
Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam
testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran
yang langsung berhubungan dengan testis,
yaitu epididimis. Dari epididimis sperma
bergerak menuju vas deferens dan berakhir
di hemipenis.
 Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh
satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada
sarung tangan karet.
 Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi,
hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam
saluran kelamin betina.
 Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan
melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang
telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air.
Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan
dalam lingkungan basah.
Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat
yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur
terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah.
Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan
kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian
besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali
ke daratan ketika meletakkan telurnya.
STRUKTUR KADAL
Reproduksi Hewan

More Related Content

What's hot

Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
UNIB
 
ppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Selppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Sel
Laila Mahmudah R
 
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Annisa Khoerunnisya
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
anggapriktew
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
fahmiganteng
 
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
denamartina
 

What's hot (20)

Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
ppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Selppt interaktif Pembelahan Sel
ppt interaktif Pembelahan Sel
 
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusiaPresentasi sistem-reproduksi-manusia
Presentasi sistem-reproduksi-manusia
 
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewanPertumbuhan dan perkembangan pada hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada hewan
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk HidupPertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
Pertumbuhan dan Perkembangan Makhluk Hidup
 
Fusi protoplasma
Fusi protoplasmaFusi protoplasma
Fusi protoplasma
 
Praktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewanPraktikum whole mount hewan
Praktikum whole mount hewan
 
Sistem gerak pada manusia kelas 8
Sistem gerak pada manusia kelas 8Sistem gerak pada manusia kelas 8
Sistem gerak pada manusia kelas 8
 
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan KepunahanMekanisme Spesiasi dan Kepunahan
Mekanisme Spesiasi dan Kepunahan
 
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
5. neurulasi dan organogenesis ektoderm
 
Laporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewanLaporan Biologi - respirasi hewan
Laporan Biologi - respirasi hewan
 
Sistem otot ikan
Sistem otot ikanSistem otot ikan
Sistem otot ikan
 
Aves (Burung)
Aves (Burung)Aves (Burung)
Aves (Burung)
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis TumbuhanLaporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Tahapan Mitosis dan Meiosis Tumbuhan
 
Petunjuk evolusi
Petunjuk evolusiPetunjuk evolusi
Petunjuk evolusi
 
Gerak pada Tumbuhan
Gerak pada TumbuhanGerak pada Tumbuhan
Gerak pada Tumbuhan
 
Arishanti 1903010142-artikel porifera
Arishanti 1903010142-artikel poriferaArishanti 1903010142-artikel porifera
Arishanti 1903010142-artikel porifera
 
Bukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti EvolusiBukti–Bukti Evolusi
Bukti–Bukti Evolusi
 
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada ManusiaSoal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
Soal dan Pembahasan Sistem Koordinasi pada Manusia
 

Viewers also liked

Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
fpa_faiz
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
Kevin Simbolon
 
L'origine de quelques fêtes en France
L'origine de quelques fêtes en FranceL'origine de quelques fêtes en France
L'origine de quelques fêtes en France
belenado
 
Sejarah perkembangan fisiologi
Sejarah perkembangan fisiologiSejarah perkembangan fisiologi
Sejarah perkembangan fisiologi
Siska Purba
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Dzikri Fauzi
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikan
Asep Warsono
 

Viewers also liked (20)

Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
 
Bab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksiBab 10 sistem reproduksi
Bab 10 sistem reproduksi
 
Reproduksi pisces
Reproduksi piscesReproduksi pisces
Reproduksi pisces
 
L'origine de quelques fêtes en France
L'origine de quelques fêtes en FranceL'origine de quelques fêtes en France
L'origine de quelques fêtes en France
 
Teknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi HewanTeknologi Reproduksi Hewan
Teknologi Reproduksi Hewan
 
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikanEndokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
Endokrinologi Ikan Sub Bahasan kontrol hormon reproduksi ikan
 
Reproduction system2
Reproduction system2Reproduction system2
Reproduction system2
 
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
TINGKAH LAKU REPRODUKSI IKAN PLATI PEDANG (Xiphophorus helleri)
 
Adaptasi Morfologi pada Hewan
Adaptasi Morfologi pada HewanAdaptasi Morfologi pada Hewan
Adaptasi Morfologi pada Hewan
 
Reptilia
ReptiliaReptilia
Reptilia
 
Sejarah perkembangan fisiologi
Sejarah perkembangan fisiologiSejarah perkembangan fisiologi
Sejarah perkembangan fisiologi
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 
Kelas Reptilia
Kelas ReptiliaKelas Reptilia
Kelas Reptilia
 
Percambahan biji benih
Percambahan biji benihPercambahan biji benih
Percambahan biji benih
 
Mekanisme Respirasi Reptil
Mekanisme Respirasi ReptilMekanisme Respirasi Reptil
Mekanisme Respirasi Reptil
 
Ovariohisterectomy
OvariohisterectomyOvariohisterectomy
Ovariohisterectomy
 
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewanSistem reproduksi tumbuhan dan hewan
Sistem reproduksi tumbuhan dan hewan
 
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XISistem Endokrin - Biologi Kelas XI
Sistem Endokrin - Biologi Kelas XI
 
Reptil
ReptilReptil
Reptil
 
Sistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikanSistem reproduksi pada ikan
Sistem reproduksi pada ikan
 

Similar to Reproduksi Hewan

Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
f' yagami
 
Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)
Tined Martin
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
f' yagami
 
Ciri makhluk hidup - Reproduksi generatif
 Ciri makhluk hidup  - Reproduksi  generatif Ciri makhluk hidup  - Reproduksi  generatif
Ciri makhluk hidup - Reproduksi generatif
Carolina Ramirez
 

Similar to Reproduksi Hewan (20)

Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewanSistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi hewan
 
Andre
AndreAndre
Andre
 
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptxREPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
REPRODUKSI BERBAGAI HEWAN FIX.pptx
 
Sistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrataSistem reproduksi vertebrata
Sistem reproduksi vertebrata
 
viruss.pptx
viruss.pptxviruss.pptx
viruss.pptx
 
Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)Sistem reproduksi umum (materi)
Sistem reproduksi umum (materi)
 
Tugas email
Tugas emailTugas email
Tugas email
 
Tugas perkembangan hewan
Tugas perkembangan hewanTugas perkembangan hewan
Tugas perkembangan hewan
 
Tugas perkembangan hewan
Tugas perkembangan hewanTugas perkembangan hewan
Tugas perkembangan hewan
 
Kirem bsok 4 kia
Kirem bsok 4 kiaKirem bsok 4 kia
Kirem bsok 4 kia
 
Reproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrataReproduksi pada hewan vertebrata
Reproduksi pada hewan vertebrata
 
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptxSistem Reproduksi Hewan.pptx
Sistem Reproduksi Hewan.pptx
 
Ciri makhluk hidup - Reproduksi generatif
 Ciri makhluk hidup  - Reproduksi  generatif Ciri makhluk hidup  - Reproduksi  generatif
Ciri makhluk hidup - Reproduksi generatif
 
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptx
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptxPPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptx
PPT Kel 5 Perkembangan Hewan.pptx
 
Perkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan pptPerkembangbiakan hewan ppt
Perkembangbiakan hewan ppt
 
Reproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewanReproduksi pada hewan
Reproduksi pada hewan
 
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewanPertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
Pertemuan 4 Sistem reproduksi pada hewan
 
9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi9 2. sistem reproduksi
9 2. sistem reproduksi
 
Siklus hidup obelia
Siklus hidup obeliaSiklus hidup obelia
Siklus hidup obelia
 
Sistem reproduksi
Sistem reproduksiSistem reproduksi
Sistem reproduksi
 

More from Hanik Supriani Senohusodo (8)

Reproduksi Tumbuhan
Reproduksi TumbuhanReproduksi Tumbuhan
Reproduksi Tumbuhan
 
Presentation1
Presentation1Presentation1
Presentation1
 
Sistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusiaSistem gerak pada manusia
Sistem gerak pada manusia
 
Tugas fisika
Tugas fisikaTugas fisika
Tugas fisika
 
Komet anik milda dkk
Komet   anik milda dkkKomet   anik milda dkk
Komet anik milda dkk
 
Matahari fauzul
Matahari   fauzulMatahari   fauzul
Matahari fauzul
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
Tatasuryappt
TatasuryapptTatasuryappt
Tatasuryappt
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
dpp11tya
 

Recently uploaded (20)

PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptxPPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
PPT MODUL 6 DAN 7 PDGK4105 KELOMPOK.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAYSOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
SOAL PUBLIC SPEAKING UNTUK PEMULA PG & ESSAY
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptxRegresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
Regresi Linear Kelompok 1 XI-10 revisi (1).pptx
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 

Reproduksi Hewan

  • 1. disusun oleh: - Amalia Jihan Shafitri (03) - Elvita Ayu Diani (07) - Eni Kurnia S (08) - Firda Nur Fitria (10) - Indria Anggraini (12) REPRODUKSI PADA HEWAN Guru Pembimbing: Dra. Hanik Supriani. Tahun Ajaran 2015-2016 Kelas IX-B
  • 3. EMBRIO OVIPAR embrio hewan ini berkembang didalam telur dengan memanfaatkan cadangan makanan yang ada di dalam telur, sedangkan telur berada di luar tubuh induknya. agar menetas, telur biasanya dierami. Contoh: Burung dan Ikan
  • 5. REPRODUKSI PADA IKAN Pada umumnya ikan bertelur (ovipar) dan pembuahannya terjadi di luar tubuh induk betinanya. Alat kelamin jantan terdiri dari sepasang testis berwarna putih. Sperma dialirkan melalui saluran vas deferens yang bermuara di lubang urogenital. Lubang urogenital merupakan lubang yang dipakai untuk keluarnya urin dan sperma. Alat kelamin betina terdiri dari sepasang ovarium. Ovarium menghasilkan sel telur. Sel telur dikeluarkan melewati oviduk dan kemudian dialirkan ke lubang urogenital. Setelah ikan betina mengeluarkan sel telur di sembarang tempat atau di tempat tertentu, maka akan diikuti oleh ikan jantan dengan mengeluarkan sperma.
  • 6. ALAT KELAMIN PADA IKAN Gambar a: alat kelamin jantan pada ikan, b: alat kelamin betina pada ikan
  • 7. CIRI-CIRI TESTIS IKAN:  Berpasangan pada coeloem (Cyclostomata – berdekatan, Elasmobranchia – bersatu pada posterior)  Lonjong, licin, kuat, lebih kecil daripada ovarium.  Terletak pada dinding dorsal bagian tubuh  Tergantung pada dorsal mesenterium (meschorchium)  Warna putih kekuningan dan halus.  Berat dapat mencapai 12 % dari berat tubuh atau lebih.
  • 8. TIPE TESTIS IKAN: 1.Lobular (Teleostei) Biasanya tipe ini dimiliki oleh ikan telostei. Gabungan lobul – lobul yang terpisah, kulit luar berupa jaringan fibrious. Lobul : proses meiosis spermatogonia primer --- spermatozoa. 2.Tubular (Guppy) Biasanya tipe ini dimiliki oleh ikan guppy. Merupakan bagian yang berdiri sendiri
  • 9.
  • 10. KARAKTERESTIK ORGAN REPRODUKSI PADA IKAN  Karakteristik organ reproduksi pada ikan dibagi menjadi dua yaitu :  1.Primer  Organ reproduksi primer pada ikan jantang berupa gonad yang akan menghasilkan hormon.  2.Sekunder  Organ reproduksi sekunder yaitu :  Organ Tambahan : Saluran reproduksi (ovipositor, clasper)  Aksesoris : Benuk, ukuran, warna tubuh, dll.
  • 11. CIRI-CIRI OVARIUM PADA IKAN  Berpasangan dalam coeloem (Elasmobranchia --- ovarium kiri tidak tumbuh. Cyclostomata --- ovarium bersatu pada medial)  Bentuk lonjong dan berubah saat matang telur.  Tergantung pada dorsal messenterium (mesovarium).  Berwarna putih sebelum matang, dan berwarna kekuningan pada saat matang.  Berat pada saat matang dapat mencapi 70 % dari berat tubuh.
  • 12. TIPE OVARIUM IKAN Syncronic Ovarium mengandung oocyte dengan stadia perkembangan yang sama berpijah sekali. Contoh: Anguilla (sidat) Syncronic sebagian Ovarium mengandung dua populasi oocyte dengan stadia perkembangan yang berbeda musim berpijah pendek. Contoh : ikan trout Asyncronic (Metachrome) Ovarium mengandung oocyte dengan seluruh perkembangan stadia --- memijah beberapa kali selam musim pemijahan yang lama. Contoh : Oreochromis Teleostei = rongga ovarium menyatu dengan oviduct Teleostei ovipar= rongga ovarium tempat menampung ovum yang matang.
  • 13. ORGAN SEKSUAL SEKUNDER PADA IKAN 1. Bentuk tubuh jantan / betina lebih besar. 2. Buncak pemijahan pada ikan jantan. 3. Sirip ekor lebih panjang pada ikan jantan. 4. Warna tubuh lebih cemerlang pada ikan jantan.
  • 14. BEBERAPA ALAT BANTU PEMIJAHAN PADA IKAN  Gonopodium pada ikan seribu (Lebister reticulatus).  Modifikasi sirip dada heterochir pada Xenodexia untuk memegang gonopodium pada kedudukannya sehingga memudahkan untuk masuk ke oviduct betina.  Sirip perut yang termodifikasi menjadi myxopterygium (clasper) pada elasmobranchii menjamin fertilisasi internal.  Tenaculum (semacam clasper yang terdapat pada bagian atas kepala) pada ikan Chimera.  Ovipositor pada ikan Rhodes dan Careproctus.
  • 15. PEMIJAHAN. Proses pemijahan adalah proses yang ditujukan kepada suatu spesies dalam bentuk tingkahlaku melakukan perkawinan atau pembuahan ovum oleh sperma.
  • 16. MACAM-MACAM PEMIJAHAN. 1.Pemijahan Alami Sepasang ataupun sekelumpok ikan yang siap memijah dan akan memijah ditaruh dalam suatu wadah kolam. Dan sudah tentu keadaan, salinitas, dan suhu sudah diatur agar sesuai dengan tempat pemijahan ikan itu yang sebenarnya. Dan saat pemijahan kolam biasanya ditutup, agar mengurai gangguan dalam pemijahan dan ikan lebih suka memijah pada tempat gelap dan hangat. 2.Pemijahan Buatan Pada pemijahan buatan, pembuahan telur oleh sperma dilakukan dengan bantuan manusia. Telur dipaksa keluar dari tubuh induk ikan betina dengan tehnik stripping/pengurutan kemudian ditampung pada suatu wadah. Lalu segera dilakukan stripping pada induk jantan untuk mengeluarkan sperma secara paksa. Telur dan sperma kemudian di satukan dalam satu wadah lalu diaduk dengan alat lembut dan halus seperti bulu ayam sehingga tercampur dan terjadi pembuahan.
  • 17. TEKNIK PEMIJAHAN.  a. Pemijahan ikan secara alami, yaitu pemijahan ikan tanpa campur tangan manusia. Terjadi secara alamiah ( tanpa pemberian rangsangan hormon)  b. Pemijahan secara semi intensif, yaitu pemijahan ikan yang terjadi dengan memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad, tapi proses ovulasinya terjadi secara alamiah di kolam.  c. Pemijahan ikan secara intensif, yaitu memberikan rangsangan hormon untuk mempercepat kematangan gonad serta ovulasinya dilakukan secara buatan dengan tehnik stripping/pengurutan.
  • 19. REPRODUKSI PADA BURUNG  Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.  Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai berikut.
  • 20.  Burung berkembangbiak dengan cara bertelur (ovipar). Umumnya telur akan dierami hingga menetas. Embrio di dalam telur memerlukan suhu tertentu untuk pertumbuhan dan perkembangannya. Alat kelamin burung jantan terdiri dari sepasang testis. Sperma yang dihasilkan testis akan menuju vas deferens dan kloaka. Sedangkan alat kelamin betina pada burung terdiri dari ovarium kiri dan oviduk.  Saat kawin, kloaka jantan dan betina saling mendekat sehingga ketika sperma keluar dari kloaka jantan akan langsung masuk ke kloaka betina sehingga sel telur dapat dibuahi. Telur burung mempunyai struktur sebagai berikut. a. Cangkang telur, terbuat dari zat kapur yang berpori untuk keluar masuknya udara. Di sebelah dalam cangkang terdapat dua buah membran yang pada salah satu ujungnya tidak saling melekat, sehingga terbentuk rongga udara. b. Albumen (putih telur), berupa cairan kental berwarna putih bening yang berfungsi sebagai cadangan makanan dan melindungi embrio dari guncangan. c. Kuning telur, terdapat di bagian tengah albumen. Pada kuning telur ini terdapat calon embrio. Agar kuning telur tetap pada posisinya, maka terdapat kalaza yang berfungsi menjaga posisi kuning telur. Pada saat telur dierami, embrio mulai tumbuh. Kuning telur dan putih telur diserap melalui pembuluh darah yang terbentuk mengelilingi kuning telur. Bagian-bagian yang berperan dalam mendukung pertumbuhan embrio adalah sebagai berikut. a. Amnion, merupakan cairan ketuban yang terdapat pada suatu kantung tempat tumbuhnya embrio. b. Alantois, merupakan tempat penyimpanan hasil ekskresi, mengangkut O2 ke dalam embrio dan CO2 keluar dari embrio. c. Tali pusat, yaitu bagian yang menghubungkan kuning telur dengan alantois.
  • 21. HEWAN VIVIPAR(MELAHIRKAN) Perkembangbiakan hewan dengan cara melahirkan disebut vivipar. Kucing, sapi, dan harimau adalah hewan yang berkembang biak dengan cara melahirkan. Hewan-hewan ini termasuk kelompok hewan mamalia karena menyusui anaknya. Ada juga hewan air yang berkembang biak dengan melahirkan, misalnya ikan lumba-lumba dan paus. Sebenarnya hewan yang melahirkan juga menghasilkan telur. Telur tersebut tidak dibungkus oleh cangkang dan tidak dikeluarkan dari tubuh, Saat terjadi perkawinan, sperma hewan jantan akan membuahi telur di rahim hewan betina. Telur yang telah dibuahi disebut zigot. Zigot akan tumbuh menjadi calon individu baru (embrio). Selama itulah hewan betina mengalami kehamilan (mengandung). Setiap jenis hewan mengalami masa kehamilan yang berbeda-beda. Setelah dilahirkan, induk bayi hewan tersebut akan menyusui anaknya. contoh: kelinci .
  • 23. REPRODUKSI KELINCI  Memelihara kelinci tentu merupakan hal yang menyenangkan. Hewan mamalia ini memang populer dijadikan sahabat. Selain jinak, ia juga memliki tampilan yang menggemaskan. Terlebih lagi, bulunya lembut dan bersih membuat ia semakin menawan. Jika Anda memelihara sepsang kelinci yakni jantan dan betina, jangan heran jika tidak butuh waktu lama, sang kelinci betina sudah memberi Anda bayi kelinci. Memang kelinci termasuk binatang yang reproduksinya cukup aktif. Dalam setahun ia bisa mengandung sebanyak 5 kali. Dalam tiap masa kehamilan, sang betina bisa melahirkan 5 sampai 10 bayi kelinci. Hal ini wajar sebab ia memang memiliki rahim yang lebih dari satu. Meski tergolong mudah, namun memahami siklus reproduksi kelinci akan membantu Anda memperoleh bayi kelinci yang sehat dan berkualitas.
  • 24. KELINCI DEWASA SIAP DIKAWINKAN Sistem reproduksi kelinci akan siap sebagai mana mestinya pada saat kelinci tersebut mencapai usia yang matang atau dewasa. Jika kelinci betina telah mencapai usia matang atau dewasa, maka sebaiknya ia harus segera dikawinkan. Sebab jika tidak, ada kemungkinan si akan menjadi mandul seumur hidupnya.
  • 25. JENIS KELINCI YANG SIAP DIKAWINKAN Masing-masing jenis kelinci mencapai kematangan di usia yang berbeda. Kelinci dengan ukuran sedang misalnya, usia dewasanya dicapai di umur 4 sampai 4,5 bulan. Sedangkan kelinci dengan bobot tubuh yang besar biasanya akan mencapai usia dewasa di usia 6 sampai 9 bulan. Lain lagi dengan kelinci mini. Usia dewasanya akan dicapai di suai 3,5 bulan sampai 4 bulan.
  • 26. PENYEBAB MANDUL  Hal yang menyebabkan ia mandul adalah kegemukan. Tumpukan lemak yang berlebih dalam tubuhnya akan membuat ia susah untuk dibuahi sebab sel telur sang betina akan menyempit. Sama halnya dengan kelinci betina, sang jantan juga harus segera dikawinkan. Tumpukan lemak dalam tubuhnya juga bisa menyumbat saluran sperma.
  • 27. CIRI-CIRI SIAP DIKAWINKAN Ciri-ciri kelinci betina kelaminnya bewarna Saat masa subur. kemerahan. Sedikit lembab. Jantan gelisah
  • 28. CARA PENGKAWINAN Cara mengawinkan kelinci cukup mudah. Anda tinggal menyatukan mereka dalam satu kandang. Jika sang betina menolak, boleh jadi ia telah hamil. Namun cara ini tidak selalu akurat. Boleh jadi ia menolak karena alasan lain misalnya suasana kandang yang tak nyaman dan terlalu bising.
  • 29. MASA KEHAMILAN BETINA Setelah disatukan selama 7 hari, Anda sudah bisa memisahkan kedua kelinci tersebut dan menunggu sampai hari ke 12 sampai ke-14. Biasanya pada masa tersebut janin sudah tumbuh dalam uterus kelinci betina. Masa kehamilan kelinci antara 31 sampai 34 hari. Namun dalam kondisi tertentu, ada juga kenis kelinci yang sudah melahirkan di hari ke 21. Sementara itu, masa menyusui kelinci mencapai 8 minggu atau kurang lebih selama 58 hari. Sistem reproduksi kelinci betina akan siap dibuahi lagi setelah 15 hari dari waktu melahirkan. Namun, hal ini tidak dianjurkan sebab bisa mempengaruhi kualitas bayi yang dilahirkan pun kesehatan kelinci betina. Tunggu sampai ia benar-benar selesai masa recovery bari bisa dikawinkan kembali.
  • 30. HEWAN OVOVIVIPAR (BERTELUR-MELAHIRKAN) Perkembangbiakan hewan dengan cara bertelur-melahirkan disebut ovovivipar. Hewan betina yang berkembang biak dengan cara ini juga akan mengeluarkan telur dari tubuhnya. Akan tetai, telur yang dikeluarkan sudah tumbuh menjadi embrio. Perkembangbiakan ovovivipar diawali dengan bertelurnya hewan betina dalam tubuh. Telur tersebut akan dibuahi sel sperma yang dihasilkan oleh hewan jantan. Hal ini disebut pembuahan. Pembuahan menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi embrio di dalam telur. Embrio tersebut akan menetas di dalam tubuh hewan betina. Selanjutnya, calon bayi itu dikeluarkan dari dalam tubuh hewan betina seperti proses melahirkan. Reptil seperti ular boa dan kadal berkembang biak dengan cara ovovivipar.
  • 31. REPRODUKSI KADAL Kelompok reptil seperti kadal, ular dan kura-kura merupakan hewan-hewan yang fertilisasinya terjadi di dalam tubuh (fertilisasi internal). Umumnya reptil bersifat ovipar, namun ada juga reptil yang bersifat ovovivipar, seperti ular garter dan kadal. Telur ular garter atau kadal akan menetas di dalam tubuh induk betinanya. Namun makanannya diperoleh dari cadangan makanan yang ada dalam telur.
  • 32. Reptil betina menghasilkan ovum di dalam ovarium. Ovum kemudian bergerak di sepanjang oviduk menuju kloaka. Reptil jantan menghasilkan sperma di dalam testis. Sperma bergerak di sepanjang saluran yang langsung berhubungan dengan testis, yaitu epididimis. Dari epididimis sperma bergerak menuju vas deferens dan berakhir di hemipenis.
  • 33.  Hemipenis merupakan dua penis yang dihubungkan oleh satu testis yang dapat dibolak-balik seperti jari-jari pada sarung tangan karet.  Pada saat kelompok hewan reptil mengadakan kopulasi, hanya satu hemipenis saja yang dimasukkan ke dalam saluran kelamin betina.  Ovum reptil betina yang telah dibuahi sperma akan melalui oviduk dan pada saat melalui oviduk, ovum yang telah dibuahi akan dikelilingi oleh cangkang yang tahan air. Hal ini akan mengatasi persoalan setelah telur diletakkan dalam lingkungan basah.
  • 34. Pada kebanyakan jenis reptil, telur ditanam dalam tempat yang hangat dan ditinggalkan oleh induknya. Dalam telur terdapat persediaan kuning telur yang berlimpah. Hewan reptil seperti kadal, iguana laut, beberapa ular dan kura-kura serta berbagai jenis buaya melewatkan sebagian besar hidupnya di dalam air. Namun mereka akan kembali ke daratan ketika meletakkan telurnya.