Atom terdiri dari partikel subatom seperti proton, elektron, dan neutron. Proton dan elektron ditemukan pada abad ke-19, sedangkan neutron ditemukan pada tahun 1930-an. Elektron berada pada orbit-orbit atom yang disebut kulit. Jumlah proton menentukan nomor atom sementara jumlah proton dan neutron menentukan nomor massa.
2. Atom merupakan bagian paling kecil dari suatu zat.
Ahli
Fisika kemudian menemukan bahwa atom ternyata bisa
dibagi
lagi menjadi bagian yang lebih kecil,yaitu: Proton, Elektron,
dan
Neutron.
3. 1. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thompson
pada tahun
1897. J.J Thompson menyatakan bahwa sinar katode
merupakan
partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan
selajutnya
disebut elektron.
4. 2. Proton
Pada tahun 1886, Eugen Goldsten memodifikasi tabung sinar
katode dengan melubang lempeng katodenya dan gas berada
dibelakang lempeng katode menjadi berpijar. Sinar ini disebut
sinar anode atau sinar positif.
Sifat sinar anode, antara lain:
a) Merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-baling.
b) Dalam medan listrik/magnet,dibelokkan ke kutub negatif, jadi
merupakan radiasi bermuatan positif
c) Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.
Partikel terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian
disebut proton.
5. 3. Neutron
Pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker melakukan
percobaan
yang lain, Yaitu menembaki inti atom berilium dengan partikel
dan
mereka menemukan suatu radiasi artikel yang mempunyai daya
tembus yang besar. Kemudian pada tahun tahun 1932, James
Chadwick membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri atas
partikel netral yang massanya hampir sama dengan massa
proton.
Karena partikel tersebut bersifat netral, maka dinamai neutron.
6. 1. Nomor Atom
Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah
proton yang terdapat dalam atom. Dalam atom netral
jumlah proton sama dengan jumlah elektron, sehingga
nomor atom juga menunjukkan banyaknya jumlah
elektron yang terdapat pada atom. Hal ini berlaku untuk
atom netral. Nomor atom diberi lambang Z.
Nomor atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron
7. 2. Nomor massa
Nomor massa menggambarkan massa partikel-partikel
penyusunatom, yaitu massa proton, massa elektron, dan
massa
neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan massa
proton
dan neutron sehingga massa elektron ini dapat diabaikan.
Nomor
massa diberi notasi A dan dapat didefenisikan sebagai
jumlah
proton dan jumlah neutron.
Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron + jumlah
elektron = jumlah elektron
8. Notasi atom lengkap dapat ditulis sebagai berikut :
A
Z
dimana:
X = lambang unsur
A = nomor massa (jumlah proton + jumlah neutron)
Z =nomor atom (jumlah proton)
Contoh :
23 Na :
11
jumlah proton (Z) = 11
jumlah elektron (Z) = 11
jumlah neutron (A-Z) = 23 – 11 = 12
Ion :
jumlah proton (Z) = 9
jumlah elektron (Z + 1) = 10
jumlah neutron (A-Z) = 19 – 9 = 10
9. 1. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama,
tetapi nomor massanya berbeda. Nomor atom ditentukan oleh
jumlah proton. Jumlah proton dalam isotop-isotop adalah sama,
yang berbeda hanyalah jumlah neutronnya.
Contoh :
memiliki 6 proton dan 6 neutron
memiliki 6 proton dan 7 neutron
memiliki 6 proton dan 8 neutron
Isotop-isotop tersebut, ketiganya merupakan atom karbon yang
sifat-sifat kimianya identik. Perbedaan isotop-isotop ini terletak
pada sifat fisikanya, seperti massa.
10. 2. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa
sama,
tetapi nomor atomnya berbeda.
Contoh :
dan memiliki nomor massa sama yaitu 14.
dan memiliki nomor massa 24.
Sifat kimia setiap isobar sangat berbeda karena
unsurnya memang berbeda. Satu-satunya
kesamaan isobar adalah massanya.
11. 3. Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron
sama,
tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh :
dan memiliki 7 neutron.
dan memiliki 16 neutron.
Isoton-isoton memiliki massa dan sifat yang berbeda.
12. Menurut teori atom Bohr, elektron berada dalam suatu lintasan
atau orbit tertentu yang disebut lintasan elektron atau kulit
elektron.
Berdasarkan jaraknya dari inti atom, terdapat beberapa kulit.
1) Kulit ke-1 atau kulit K
2) Kulit ke-2 atau kulit L
3) Kulit ke-3 atau kulit M
4) Kulit ke-4 atau kulit N
5) Kulit ke-5 atau kulit O
6) Kulit ke-6 atau kulit P
7) Kulit ke-7 atau kulit Q
Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke
inti atom, semakin kecil tingkat energinya. Sebaliknya, semakin
jauh dari inti atom, semakin besar tingkat energinya.
13. 1. Konfigurasi Eletron
Elektron dalam atom tersusun berdasarkan tingkat
energinya. Pengisian atau penyebaran elektron-elektron
pada
kulit-kulit atom dinamakan konfigurasi elektron.
Konfigurasi
elektron per kulit didasarkan pada jumlah elektron
maksimum
yang dapat mengisi setiap kulit sesuai dengan rumusan :
Σ e maksimum per kulit = 2n2
14. 2. Elektron Valensi
Elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada
kulit
terluar sehingga memiliki tingkat energi paling tinggi.
Elektron
valensi inilah yang berperan dalam reaksi kimia. Elektron
kulit
terluar ini dapat lepas, dipertukarkan, atau dipakai bersama
dengan atom lain membentuk ikatan antar atom. Jumlah
maksimum elektron valensi adalah 8. Dengan menentukan
konfigurasi elektronnya, maka dapat diketahui jumlah
elektron
pada kulit terluarnya (elektron valensi).
15. Ukuran atom sangat kecil, sehingga tidak mungkin untuk
menimbang sebuah atom. Hal yang mungkin dilakukan adalah
menentukan secara eksperimen massa sebuah atom relatif
terhadap atom lain. Massa atom relatif adalah perbandingan
massa antara atom yang satu terhadap atom yang lainnya.
Massa pembanding yang telah disepakati adalah 1/12 dari
massa 1 atom C-12. Oleh karena umumnya unsur terdiri dari
beberapa isotop, maka pada penetapan massa atom relatif
digunakan massa rata-rata dari isotop-isotopnya.