3. Atom merupakan bagian paling kecil dari suatu zat. Ahli Fisika
kemudian menemukan bahwa atom ternyata bisa dibagi lagi
menjadi bagian yang lebih kecil,yaitu: Proton, Elektron, dan
Neutron.
5. 1. Elektron
Elektron ditemukan oleh Joseph John Thompson pada tahun
1897. J.J Thompson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selajutnya
disebut elektron.
6. 2. Proton
Pada tahun 1886, Eugen Goldsten memodifikasi tabung sinar
katode dengan melubang lempeng katodenya dan gas berada
dibelakang lempeng katode menjadi berpijar. Sinar ini disebut
sinar anode atau sinar positif.
Sifat sinar anode, antara lain:
•Merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-baling.
•Dalam medan listrik/magnet,dibelokkan ke kutub negatif, jadi
merupakan radiasi bermuatan positif
•Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.
Partikel terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian
disebut proton.
7. 3. Neutron
Pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker melakukan percobaan
yang lain, Yaitu menembaki inti atom berilium dengan partikel dan
mereka menemukan suatu radiasi artikel yang mempunyai daya
tembus yang besar. Kemudian pada tahun tahun 1932, James
Chadwick membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri atas
partikel netral yang massanya hampir sama dengan massa proton.
Karena partikel tersebut bersifat netral, maka dinamai neutron.
9. Nomor Atom
Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah proton yang
terdapat dalam atom. Dalam atom netral jumlah proton
sama dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga
menunjukkan banyaknya jumlah elektron yang terdapat
pada atom. Hal ini berlaku untuk atom netral. Nomor atom
diberi lambang Z.
Nomor atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron
10. Nomor massa
Nomor massa menggambarkan massa partikel-partikel
penyusunatom, yaitu massa proton, massa elektron, dan massa
neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan massa proton
dan neutron sehingga massa elektron ini dapat diabaikan. Nomor
massa diberi notasi A dan dapat didefenisikan sebagai jumlah
proton dan jumlah neutron.
Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron + jumlah
elektron = jumlah elektron
11. Notasi atom lengkap dapat ditulis sebagai berikut :
XA
Z
dimana:
X = lambang unsur
A = nomor massa (jumlah proton + jumlah neutron)
Z =nomor atom (jumlah proton)
Contoh :
23
Na :
11
jumlah proton (Z)= 11
jumlah elektron (Z) = 11
jumlah neutron (A-Z) = 23 – 11 = 12
Ion :
jumlah proton (Z) = 9
jumlah elektron (Z + 1) = 10
jumlah neutron (A-Z) = 19 – 9 = 10
13. 1. Isotop
Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama,
tetapi nomor massanya berbeda. Nomor atom ditentukan oleh
jumlah proton. Jumlah proton dalam isotop-isotop adalah sama,
yang berbeda hanyalah jumlah neutronnya.
Contoh :
• memiliki 6 proton dan 6 neutron
• memiliki 6 proton dan 7 neutron
• memiliki 6 proton dan 8 neutron
Isotop-isotop tersebut, ketiganya merupakan atom karbon yang
sifat-sifat kimianya identik. Perbedaan isotop-isotop ini terletak
pada sifat fisikanya, seperti massa.
ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON
14. 2. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama,
tetapi nomor atomnya berbeda.
Contoh :
dan memiliki nomor massa sama yaitu 14.
dan memiliki nomor massa 24.
Sifat kimia setiap isobar sangat berbeda karena
unsurnya memang berbeda. Satu-satunya
kesamaan isobar adalah massanya.
ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON
15. 3. Isoton
Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama,
tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh :
dan memiliki 7 neutron.
dan memiliki 16 neutron.
Isoton-isoton memiliki massa dan sifat yang berbeda.
ISOTOP, ISOBAR, DAN ISOTON
17. Menurut teori atom Bohr, elektron berada dalam suatu lintasan
atau orbit tertentu yang disebut lintasan elektron atau kulit
elektron.
Berdasarkan jaraknya dari inti atom, terdapat beberapa kulit.
1) Kulit ke-1 atau kulit K
2) Kulit ke-2 atau kulit L
3) Kulit ke-3 atau kulit M
4) Kulit ke-4 atau kulit N
5) Kulit ke-5 atau kulit O
6) Kulit ke-6 atau kulit P
7) Kulit ke-7 atau kulit Q
Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke
inti atom, semakin kecil tingkat energinya. Sebaliknya, semakin
jauh dari inti atom, semakin besar tingkat energinya.
18. 1. Konfigurasi Eletron
Elektron dalam atom tersusun berdasarkan tingkat
energinya. Pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada
kulit-kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Konfigurasi
elektron per kulit didasarkan pada jumlah elektron maksimum
yang dapat mengisi setiap kulit sesuai dengan rumusan :
Σ e maksimum per kulit = 2n2
19. 2. Elektron Valensi
Elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada kulit
terluar sehingga memiliki tingkat energi paling tinggi. Elektron
valensi inilah yang berperan dalam reaksi kimia. Elektron kulit
terluar ini dapat lepas, dipertukarkan, atau dipakai bersama
dengan atom lain membentuk ikatan antar atom. Jumlah
maksimum elektron valensi adalah 8. Dengan menentukan
konfigurasi elektronnya, maka dapat diketahui jumlah elektron
pada kulit terluarnya (elektron valensi).
21. Ukuran atom sangat kecil, sehingga tidak mungkin untuk
menimbang sebuah atom. Hal yang mungkin dilakukan adalah
menentukan secara eksperimen massa sebuah atom relatif
terhadap atom lain. Massa atom relatif adalah perbandingan
massa antara atom yang satu terhadap atom yang lainnya.
Massa pembanding yang telah disepakati adalah 1/12 dari
massa 1 atom C-12. Oleh karena umumnya unsur terdiri dari
beberapa isotop, maka pada penetapan massa atom relatif
digunakan massa rata-rata dari isotop-isotopnya.