Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar struktur atom, yaitu proton, elektron, neutron, serta jumlah dan pengaturan elektron dalam atom. Dokumen ini juga menjelaskan konsep nomor atom, nomor massa, isotop, isobar, dan isoton.
3. Atom merupakan bagian paling kecil dari suatu zat. Ahli
Fisika kemudian menemukan bahwa atom ternyata bisa dibagi
lagi menjadi bagian yang lebih kecil,yaitu: Proton, Elektron, dan
Neutron.
4. Elektron ditemukan oleh Joseph John Thompson pada tahun
1897. J.J Thompson menyatakan bahwa sinar katode merupakan
partikel penyusun atom yang bermuatan negatif dan selajutnya
disebut elektron.
Elektron
5. Pada tahun 1886, Eugen Goldsten memodifikasi tabung sinar
katode dengan melubang lempeng katodenya dan gas berada
dibelakang lempeng katode menjadi berpijar. Sinar ini disebut
sinar anode atau sinar positif.
Sifat sinar anode, antara lain:
a) Merupakan radiasi partikel sehingga dapat memutar baling-baling.
b) Dalam medan listrik/magnet,dibelokkan ke kutub negatif, jadi
merupakan radiasi bermuatan positif
c) Partikel sinar anode bergantung pada jenis gas dalam tabung.
Partikel terkecil diperoleh dari gas hidrogen. Partikel ini kemudian
disebut proton.
Proton
6. Pada tahun 1930, W. Bothe dan H. Becker melakukan
percobaan
yang lain, Yaitu menembaki inti atom berilium dengan partikel dan
mereka menemukan suatu radiasi artikel yang mempunyai daya
tembus yang besar. Kemudian pada tahun tahun 1932, James
Chadwick membuktikan bahwa radiasi tersebut terdiri atas
partikel netral yang massanya hampir sama dengan massa proton.
Karena partikel tersebut bersifat netral, maka dinamai neutron.
Neutron
7. Nomor atom suatu unsur menunjukkan jumlah proton yang
terdapat dalam atom. Dalam atom netral jumlah proton sama
dengan jumlah elektron, sehingga nomor atom juga menunjukkan
banyaknya jumlah elektron yang terdapat pada atom. Hal ini
berlaku untuk atom netral. Nomor atom diberi lambang Z.
Nomor atom = Z = jumlah proton = jumlah elektron
8. Nomor massa menggambarkan massa partikel-partikel
penyusunatom, yaitu massa proton, massa elektron, dan massa
neutron. Massa elektron sangat kecil dibandingkan massa proton
dan neutron sehingga massa elektron ini dapat diabaikan. Nomor
massa diberi notasi A dan dapat didefenisikan sebagai jumlah
proton dan jumlah neutron.
Nomor massa = A = jumlah proton + jumlah neutron + jumlah elektron
= jumlah elektron
9. 16 O :
8
Jumlah proton (Z) = 8
Jumlah elektron (Z) = 8
A = 8 + 8 = 16
Jumlah neutron (A-Z) = 16 – 8 = 8
Contoh :
10. Isotop adalah atom-atom yang memiliki nomor atom sama, tetapi nomor massanya
berbeda. Nomor atom ditentukan oleh jumlah proton. Jumlah proton dalam isotop-
isotop adalah sama, yang berbeda hanyalah jumlah neutronnya.
Contoh :
1. Memiliki 8 proton dan 8 neutron
2. Memiliki 8 proton dan 9 neutron
3. Memiliki 8 proton dan 10 neutron
Isotop-isotop tersebut, ketiganya merupakan atom karbon yang sifat-sifat kimianya
identik. Perbedaan isotop-isotop ini terletak pada sifat fisikanya, seperti massa.
Isotop
11. Isobar
Isobar adalah atom-atom yang memiliki nomor massa sama,
tetapi nomor atomnya berbeda.
memiliki nomor massa sama yaitu 14.
memiliki nomor massa 24.
Sifat kimia setiap isobar sangat berbeda
karena
unsurnya memang berbeda. Satu-satunya
kesamaan isobar adalah massanya.
Contoh :
12. Isoton adalah atom-atom yang memiliki jumlah neutron sama,
tetapi jumlah proton berbeda.
Contoh :
memiliki jumlah neutron yang sama yaitu 16.
Isoton-isoton memiliki massa dan sifat yang berbeda.
Isoton
13. Menurut teori atom Bohr, elektron berada dalam suatu lintasan
atau orbit tertentu yang disebut lintasan elektron atau kulit elektron.
Berdasarkan jaraknya dari inti atom, terdapat beberapa kulit.
1) Kulit ke-1 atau kulit K
2) Kulit ke-2 atau kulit L
3) Kulit ke-3 atau kulit M
4) Kulit ke-4 atau kulit N
5) Kulit ke-5 atau kulit O
6) Kulit ke-6 atau kulit P
7) Kulit ke-7 atau kulit Q
Setiap kulit memiliki tingkat energi tertentu. Semakin dekat ke inti atom, semakin
kecil tingkat energinya. Sebaliknya, semakin jauh dari inti atom, semakin besar
tingkat energinya.
14. Elektron dalam atom tersusun berdasarkan tingkat
energinya. Pengisian atau penyebaran elektron-elektron pada
kulit-kulit atom dinamakan konfigurasi elektron. Konfigurasi
elektron per kulit didasarkan pada jumlah elektron maksimum
yang dapat mengisi setiap kulit sesuai dengan rumusan :
Σ e maksimum per kulit = 2n2
15. Elektron valensi merupakan elektron yang terletak pada kulit terluar sehingga
memiliki tingkat energi paling tinggi. Elektron valensi inilah yang berperan
dalam reaksi kimia. Elektron kulit terluar ini dapat lepas, dipertukarkan, atau
dipakai bersama dengan atom lain membentuk ikatan antar atom. Jumlah
maksimum elektron valensi adalah 8. Dengan menentukan konfigurasi
elektronnya, maka dapat diketahui jumlah elektron pada kulit terluarnya
(elektron valensi).
16. Massa atom relatif (Ar) suatu unsur adalah perbandingan massa rata-rata satu
atom unsur tersebut terhadap massa satu atom isoto karbon-12 (12C).
Massa 1 atom karbon = 1,993 x 10-23 gram
Jadi 1 sma = x (19,93 x 10-24 ) = 1,66 x 10-24 gram
17. Contoh :
Bila Ar Fe = 55,845 sma dan massa 1 atom 12C = 1,99 x 10-23 g.
Tentukan massa 1 atom besi!
Penyelesaian :
massa rata-rata 1 atom Fe
Ar Fe = massa 1 atom 12C
Massa 1 atom Fe = Ar F x x masa 1 atom 12C
= 55,845 x x 1,99 x 10-23 g = 9,26 x 10-23 g
Jadi, massa 1 atom besi = ,26 x 10-23 g