SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Download to read offline
Mergers & Acquisitions (M&As)
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Mergers & Acquisitions (M&As)
Modul I & II
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Modul I
Gambaran Umum Korporasi (Enterprise)
Gambaran Umum Korporasi (Enterprise)
Dasar Hukum Organisasi Bisnis/Perusahaan di Indonesia:
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie)
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek Van Koophandel voor Indonesie)
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Bentuk-bentuk organisasi perusahaan:
Perusahaan Perseorangan
Persekutuan Firma
Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap/CV)
Perseroan Terbatas
Koperasi
Yayasan
BUMN
Other derivative forms of corporation
1
Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Persekutuan
Tidak – Berbadan Hukum
Spec:
Perusahaan adalah setiap
kegiatan usaha yang
dilakukan secara tetap/terus-
menerus dengan tujuan
untuk mencapai atau mencari
UU No. 8 th. 1997 (Dokumen Perusahaan):
Eenmanszaak/Sole Proprietorship
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
2
Berbadan Hukum
Spec:
Perseroan Terbatas (Tertutup)
Perseroan Terbatas (Terbuka)
Koperasi
Yayasan
BUMN
Spec:
Maatschap (Pers. Perdata)
Vennootschap onder eene firma (Firma)
Commanditaire vennootschap (CV)
untuk mencapai atau mencari
keuntungan/laba baik yang
dilaksanakan oleh orang
perseorangan maupun oleh
badan usaha baik badan
usaha yang tidak berbadan
hukum maupun badan usaha
yang berbadan hukum yang
didirikan dan berada di
wilayah RI.
Naamloze
Vennootschaap (NV)
cooperatie
Stichting
Perusahaan Perseorangan
Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola
perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung
semua risiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan. Pendirian perusahaan
perseorangan tidak diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian karena hanya
didirikan oleh satu orang pengusaha saja.
Eenmanszaak/Sole Proprietorship
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu
1. Usaha Perseorangan Berizin :
memiliki izin operasional dari departemen teknis. Misalnya bila perusahaan perseorangan
bergerak dalam bidang perdagangan, maka dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha
Perdagangan (TDUP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP).
2. Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin.
Misalnya usaha perseorangan yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang
kelontong, dsb.
3
Maatschap
Persekutuan Perdata
Adalah suatu persetujuan dimana dua orang/lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu kedalam persekutuan dengan tujuan untuk membagi
keuntungan atau manfaat diperoleh daripadanya. Dapat berupa: Barang, Uang,
Tenaga, dan kerajinan
Hubungan intern antara para sekutu bersifat kontraktual
Hubungan Eksternnya (Hubungan antara seorang sekutu dengan pihak ketiga) hanya
mengikat sekutu yang mengikatkan diri tersebut, tetapi para sekutu lainnya dapat
terikat apabila :
Adanya pengukuhan terhadap peningkatan yang dilakukan kepada pihak
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Adanya pengukuhan terhadap peningkatan yang dilakukan kepada pihak
ketiga
Adanya kesan pertanggung jawaban sekutu
Adanya kuasa
Adanya manfaat bagi persekutuan
Pertanggung jawaban tergantung kepada jumlahnya sekutu dengan dan bagian masing-masing
sekutu dalam modal persekutuan (pro Rata) seperti : Kerjasama Lawyer, Dokter, Architect, etc.
Gerant Statutaire (Perjanjian Persekutuan dalam tindakan pengutusan kepada pihak ketiga atas
dasar akte pendirian persekutuan, Gerant Mandataire merupakan pemberian kuasa dari
persekutuan atas keperluan persekutuan atau memberikan mandat.
4
Vennootschap onder eene firma
Firma
Adalah setiap persekutuan perdata yang menjalankan perusahaan dengan nama
bersama, jadi dapat dikatakan firma adalah persekutuan perdata khusus
kekhususannya terletak pada :
Menjalankan perusahaan dengan mana bersama
Tanggung jawab sekutu secara pribadi untuk keseluruhan
Menggunakan nama bersama
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Firma bukan merupakan badan hukum, meskipun syarat materil sudah terpenuhi
antara lain :
Adanya harta kekayaan terbesar
Adanya kepentingan atau tujuan tertentu
Adanya Pengurus
Syarat formal sebagai badan hukum tidak terpenuhi, yaitu tidak adanya
pengesahan Menteri Kehakiman.
5
Commanditaire vennootschap
Persekutuan Komanditer
Adalah jenis persekutuan yang mirip dengan firma yang mempunyai dua jenis sekutu
yaitu sekutu komplementer dan komanditer. Merupakan persekutuan yang didirikan
oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk
dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai
modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di
dalam persekutuan.
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
dalam persekutuan.
Sekutu komplementer (sekutu aktif/pengurus) yang dapat melakukan perbuatan
hukum atau mengadakan perikatan terhadap pihak ketiga.
Sekutu komanditer (Sekutu yang memasukkan modalnya saja kedalam persekutuan
(sekutu pasif/dibelakang layar).
Berbeda dengan firma, maka sekutu komanditer hanya bertanggung jawab sebesar
modal yang masuk dalam perseroan.
6
Naamloze Vennootschaap
Perseroan Terbatas
(Perseroan), adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam
undang-undang serta peraturan pelaksanaannya.
Perseroan mempunyai organ yang terdiri dari :
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala kewenangan yang
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala kewenangan yang
tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris. RUPS terdiri dari RUPS tahunan yang diadakan
paling lambat 6 bulan setelah tahun buku dan RUPS lainnya yang dapat diadakan sewaktu-waktu
berdasarkan kebutuhan.
Direksi
adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk
kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Komisaris
adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus
serta memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan Perseroan
7
Pros & Cons
Eenmanszaak/Sole Proprietorship
Kebaikan:
Mudah dibentuk dan dibubarkan
Bekerja dengan sederhana
Pengelolaannya sederhana
Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba
Kelemahan:
Maatschap-Firma
Kebaikan:
Prosedur pendirian relatif mudah
Mempunyai kemampuan finansial yang lebih
besar, karena gabungan modal yang dimiliki
beberapa orang
Keputusan bersama dengan pertimbangan
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Kelemahan:
Tanggung jawab tidak terbatas
Kemampuan manajemen terbatas
Sulit mengikuti pesatnya perkembangan
perusahaan
Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
Risiko kegiatan perusahaan ditanggung
sendiri
Keputusan bersama dengan pertimbangan
seluruh anggota firma, sehingga keputusan-
keputusan menjadi lebih baik
Kelemahan:
Utang-utang perusahaan ditanggung oleh
kekayaan pribadi para anggota firma
Kelangsungan hidup perusahaan tidak
terjamin, sebab bila salah seorang anggota
keluar, maka firma pun bubar
8
Pros & Cons - cont’
Commanditaire Vennootschap
Kebaikan:
Pendiriannya relatif mudah
Modal yang dapat dikumpulkan lebih
banyak
Kemampuan untuk memperoleh kredit
lebih besar
Manajemen dapat didiversifikasikan
Naamloze Vennootschaap
Kebaikan:
Kelangsungan hidup perusahaan terjamin
Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak
menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi
maupun kekayaan keluarga pemilik
Saham dapat diperjual belikan dengan relatif
mudah
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Manajemen dapat didiversifikasikan
Kesempatan untuk berkembang lebih
besar
Kelemahan:
Tanggung jawab tidak terbatas
Kelangsungan hidup tidak terjamin
Sukar untuk menarik kembali
investasinya
mudah
Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah
dipenuhi, sehingga memungkinkan
perluasan usaha
Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan
lebih efisien
Kelemahan:
Biaya pendiriannya relatif mahal
Rahasia tidak terjamin
Kurangnya hubungan yang efektif antara
pemegang saham
9
Establishment’s Comparation
Perseorangan Persekutuan
Tidak berbadan Hukum Berbadan
Hukum
Eenmanszaak Maatschap Firma CV Naamloze
Cara Pendirian Tidak diatur dalam
KUHD ataupun
KUHPerdata
Perjanjian, bisa
lisan atau akte
otentik-1618
16 , 18, dan 22 1 § 1
7 § 1 & 2
Pendaftaran Tidak perlu Tidak harus Harus didaftarkan di Kepaniteraan 9 § 1
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
10
Pendaftaran Tidak perlu
didaftarkan
Tidak harus
didaftarkan
Harus didaftarkan di Kepaniteraan
PN-23, 24
9 § 1
29
Pengesahan Tidak perlu
Pengesahan
Tidak perlu
didaftarkan
Tidak memerlukan pengesahan -
27
30 § 1
Tanggung
Jawab
Intern Tidak terbatas All for one –
1637/1639
(3rd party bind)
1624 sd. 1641 ~Firma, pada
sekutu
komanditer
tanggung
jawabnya
Terbatas- 19,
20, dan 21
3 § 1
Extern Tidak terbatas All for one –
1642/1644
1642 sd. 1645 92, 97, 98 , dan
99
114, 115, 117,
dan 118
148
Berakhirnya Tidak diatur dalam
KUHD
1646 26, 31
1646
142 § 1
State Owned Company
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang usaha
apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan negara, kecuali
ditentukan lain berdasarkan undang-undang
Modal BUMN ada 2 kemungkinan:
1. Seluruh modal persero dimiliki oleh negara
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
1. Seluruh modal persero dimiliki oleh negara
2. Sebagian modal persero (paling sedikit 51%) dimiliki oleh negara dan sebagian
modal lainnya dimiliki oleh swasta
Ciri-ciri utama BUMN adalah:
Profit oriented
Legal status : owned its name and capital, legally bind agreement, covenant, etc with other parties
Vital services (Public services)
To perform legal acts, sued or sue
State owned capital, and can be obtained loans debt securities
Spec: PT. Telkom Indonesia, PT. KA-Indonesia, PT. Rajawali Indonesia, etc
11
Perseroan Terbatas
Dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis yaitu:
1. Klasifikasi Perseroan Terbatas atas dasar diperjualbelikannya saham di Bursa Efek
Perseroan Terbatas Tertutup
adalah PT yang saham-sahamnya tidak diperjual-belikan di Bursa Efek
Perseroan Terbatas Terbuka
adalah PT yang sahamnya sudah diperjual-belikan di Bursa Efek dan
perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sudah go public.
Limited Liability Company- Classification
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
2. Klasifikasi PT berdasarkan asal mula penanaman modal yaitu:
PT. PMDN
PT. PMA
PT. Non PMA/PMDN
3. Klasifikasi PT berdasarkan ada tidaknya kelompok usaha yaitu:
Holding Company:
Full Holding Company
Quasy Holding Company
Non Holding Company
Subsidiary Company
Affiliated Company
12
Limited Liability Company- Combination
Kombinasi perusahaan (biasanya PT) merupakan suatu bentuk ‘mutual cooperation’
antara perusahaan-perusahaan dengan tujuan:
1. Perusahaan berskala kecil, umumnya mempunyai pasar terbatas dan tidak
mempunyai kemampuan menguasai pasar yang luas
2. Kuantitas bahan baku yang dibeli perusahaan kecil relatif sedikit sehingga harga
belinya menjadi mahal. Akibatnya harga jual produknya menjadi mahal
3. Supply bahan baku untuk perusahaan kecil tidak terus menerus sedangkan jumlah
yang diinginkan pemasok tetap berkesinambungan
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
yang diinginkan pemasok tetap berkesinambungan
4. Keinginan untuk bersaing dengan barang-barang impor yang sering kali mempunyai
harga jual relatif murah
5. Untuk dapat mempergunakan teknologi baru yang efisien, efektif serta dapat
menciptakan barang-barang baru, sehingga biaya penelitian yang sangat mahal
dapat ditanggung bersama
6. Keinginan untuk menguasai mata rantai (mulai dari bahan baku, produksi, sampai
pemasaran) dari satu atau beberapa jenis produk sehingga dapat menguasai pasar
produk tersebut
7. Mengurangi pengaruh konjungtur (pertukaran naik turunnya kemajuan dan kemunduran
ekonomi yang terjadi secara berganti-ganti )
13
Limited Liability Company- Integration
1. Integrasi Vertikal-Integral
(Integrasi ke Hulu dan Hilir) adalah suatu bentuk penggabungan antara perusahaan yang dalam
kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda
spec: Perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan produsen pengolah bahan baku,
disebut integrasi ke hulu/penggabungan vertikal dan kebalikannya disebut integrasi ke
hilir/penggabungan integral
Tujuan dari penggabungan Vertikal-Integral adalah:
Untuk kesinambungan perolehan pasokan bahan baku
Untuk mengendalikan pasar barang jadi dalam hal pasokan, kualitas dan harga
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Untuk mengendalikan pasar barang jadi dalam hal pasokan, kualitas dan harga
2. Integrasi Horisontal-Paralelisasi
adalah bentuk penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang bekerja pada
jalur/tingkat yang sama, misalnya dalam pengolahan bahan baku, dengan tujuan menekan
persaingan, Penggabungan semacam ini juga dapat terjadi antara perusahaan barang/jasa yang
menggunakan bahan sejenis.
Tujuan penggabungan Horisontal-Paralelisasi adalah:
Mengurangi kelebihan kapasitas
Menekan biaya distribusi
Memperluas pasar
14
Limited Liability Company- Specialty
Pengkhususan Perusahaan adalah kegiatan perusahaan yang mengkhususkan diri pada
fase atau aktivitas tertentu saja, sedangkan aktivitas lainnya diserahkan kepada
perusahaan luar. Pengkhususan perusahaan dapat dibedakan menjadi:
1. Spesialisasi yaitu perusahaan yang mengkhususkan diri pada kegiatan
menghasilkan satu jenis produk saja, misalnya khusus menghasilkan pakaian olah
raga saja, atau bergerak di bidang jasa transportasi darat saja
2. Diferensiasi yaitu pengkhususan pada fase produksi tertentu, misalnya perusahaan
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
2. Diferensiasi yaitu pengkhususan pada fase produksi tertentu, misalnya perusahaan
penanaman, perusahaan penggilangan padi dan perusahaan penjual beras.
15
Limited Liability Company- Concentrate/Condense
1. Trust
Trust merupakan suatu bentuk kerjasama perusahaan secara horisontal untuk
membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan
2. Holding Company
Holding Company/Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk
Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan
lain.
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
3. Kartel
Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang
dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi
persaingan, Jenis-jenis kartel:
a. Kartel bersyarat (kondisi)
b. Kartel harga
c. Kartel produksi
d. Kartel daerah
e. Kartel Pembagian laba
f. Etc.
16
4. Sindikasi
Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu
proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan
pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan.
5. Concern
Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun
vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu
perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui
pendirian perusahaan baru.
Dengan concern, dapat lebih mudah melakukan rasionalisasi seperti halnya:
Limited Liability Company- Concentrate/Condense – cont’
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Dengan concern, dapat lebih mudah melakukan rasionalisasi seperti halnya:
6. Joint Venture
Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa
perusahaan yang berdiri sendiri.
7. Trade Association
yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan
tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba.
Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman
Indonesia)
7. Gentlement’s Agreement
Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi
persaingan diantara mereka
17
Limited Liability Company- Terms for Mergers & Acquisitions
1. Consolidation ~ Amalgamation
adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu
perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup
2. Merger
Jenis-jenis merger:
Merger Vertikal
Merger Horisontal
Merger Konglomerasi
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Merger Konglomerasi
3. Acquisition
adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan
yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak
perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan
4. Derivative Mergers:
Triangular Merger
Reverse Triangular Merger
5. Strategic Alliance
adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan
yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan
tetap berdiri sendiri-sendiri
18
Limited Liability Company- Evolution to cooperation
A Spectrum of InterFirm Cooperation
Spot Markets
Oligopolistic Competition (Implicit Collusion)
Trade/Industry Assosiations
Contractual or Condition Cartels
Type or Standards Cartels
Environmental Safety
Product Quality Processes
Patent or Patent-Licensing Cartels
Calculation Cartels
Discounting Cartels
Tender Cartels
Customer Cartels
Specialization Cartels
Markets ........
Private Self-
Regulation .....
(Associations)
Procedural
Low Internalization
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Adapted from Wolfgang Korndörfer, Allgemeine
Betriebswirtschaftslehre (Wiesbaden, 1988), pp.
128-132; Wilfried Feldenkirchen, "Concentration
Process," pp. 113-115.
19
Specialization Cartels
Territorial Cartels
Quota Cartels
Convention or Gentlement’s Agreements
Price Cartels
Syndicates
Import/Export Cartels
Rationalization Cartels
Recession Cartels
Emergency or Structural Crisis
Cooperative Marketing/Purchasing Arrangements
Long-Term Contracts
Networks
Enterprise Groups
Sub-Contractors
Non-Equity Strategic Alliances
Equity-Based Joint Venture
Firms
Cartels ..........
Hierarchies ...
Illegal
Hard-Core
Industrial/
Social Policy
High Internalization
Regulation
Limited Liability Company- Compare with Competition
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Source: Jeffrey M. Perloff, Microeconomics, 3rd Ed., 2004, p. 435
20
Type of Businesses (perdagangan, industri, dsb)
Scope of Businesses
The Parties involved
Risk ownership
Accountability limit (company's debts)
Investment
Profit Sharing
Some considerations:
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Profit Sharing
Time period (company’s stint)
Regulation relates
Country Risk Factor (in case of Cross Border)
Security exchange (in case of Public)
Etc.
Respective market
Competitors
Other administrative considerations
21
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Modul II
Tata Kelola Perusahaan
Governance - Risk Management - Compliance
Tata Kelola Perusahaan Governance - Risk Management - Compliance
Dasar Implementasi Tata Kelola Perusahaan (Wide Ent. Management):
Good Corporate Governance
Enterprise Risk Management
Legal/Regulatory Compliance
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Basic Concept GRC
3. Risk Management:
Risk Identification
Risk Assessment
Risk Response
MIS & Early Warning System
Key Risk/Performance
Indicators
4. 3. Financial:
2. Enterprise Risk Management
1. Good Corporate Governance
Structure
Pillar
Process
Legal/Regulatory Compliance
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
4. 1. Strategic:
Strategic Risk Management
Risk Review
Regulatory
Technology
Investment
Risk Review
4. 2. Operation:
Revenue Assurance
Fraud Management
Business Interruption (SAS-OH
SAS-BCM-Insurance)
Project Risk Management
Legal & Compliance
Business Process Compliance
4. 3. Financial:
Liquidity
Foreign Exchannge
Interest rate
Financing
ROA
ROI
Governance, Risk Management, and Compliance or GRC is the umbrella term covering an
organization's approach across these three areas. Being closely related concerns, governance, risk
and compliance activities are increasingly being integrated and aligned to some extent in order to
avoid conflicts, wasteful overlaps and gaps.
Basic Concept Good Corporate Governance
The Owner / Shareholder
The Board of Directors
The CEO
Governance:
The way the owner control
the use of the assets (through
the CEO)
The CEO uses the assets
God:
Vision
Factually, people who run
The Business
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
The Corporation
Executives
Managers
Employees
Running Business
Managements
Vision
Hope
Leadership
Corporate Governance
OWNER
Financial Advisor
Institution Investor
Fund Manager
IPO
Sale the ownership
Buy-back the ownership
Why it moved (shifted) to the right?
Why it moved back to the left?
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
CEO CEO
OWNER
Fund Manager
Board of Directors
IPO
EXECUTIVES
MANAGERS
EMPLOYEES
They only care in
term of
proffesional
duty/assignment
Day to day-Business
Corporate Governance – How it works
DIFUSE STOCK OWNERSHIP
US vs. (EU and Japan/Asia)
US Equity ownership shares (liquid market)
EU & Asia Large equity & loan investment
CONTRACTUAL THEORY OF THE FIRM
There is rights & obligations for every stakeholder
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
There is rights & obligations for every stakeholder
Minimizing Agency problem:
Auditing system
Bonding Assurance
Changes in organization system
DIVERGENT INTEREST OF STAKEHOLDER (Include Goverment & Society as a whole)
Separation of:
Ownership by shareholder
Control by management
Corporate Governance – How it works, cont’
INTERNAL CONTROL MECHANISMS
To balance interest of multiple stakeholder
US ?
EU & Asia ?
ROLE OF BOD
Theoritically, monitoring by BOD, means deal with some problems of
corporate governance.
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
corporate governance.
If underperform (healthy industry) its easy to recognise
If underperform (all industry suffer) harder to to find
COMPOSITION OF BOD
Its widely believed, that outside directors are better to conduct monitor
Usually from academic communities or business practitioner
New CEO from outside more advantageous
Corporate Governance – How it works, cont’- 1
COMPENSATION OF BOD
Compensation increase with responsibility
Compensation is significant motivating factor Stock option program
EVALUATING BOD
Recommendation from “Best & Worst Board”
Performance achievement
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Performance achievement
OWNERSHIP CONCENTRATION
Stock ownership program create power (BOD) to guarantee his position
Study:
0% - 5% Performance increase
5% - 25% Deteriorated (Mature)
> 25% Stagnant (it may decline slowly)
Corporate Governance – How it works, cont’- 2
FINANCIAL POLICY & OWNERSHIP CONCENTRATION
Be aware of shares repurchase by debt
Insider group (include BOD) doesn’t sell its shares by debt
EXECUTIVE COMPENSATION
To achieve alignment of interest
Reduce conflict of interest (owner vs. Manager), tightly tied with
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Reduce conflict of interest (owner vs. Manager), tightly tied with
performance
Elasticity of executive pay (waging) ~ 0.3% of tatal capital
OUTSIDE CONTROL MECHANISMS
Stock price & top management changes
Public pension fund CALPERS, TIAA-CREF, etc
Proxy Contests:
Dissident group to obtain BOD representation (Appointment)
Waging proxy contests leakage of information
Incumbent vs. Proxy
Corporate Governance – How it works, cont’- 3
M&As MARKET FOR CONTROL
Too many corporations are target of takeover
Too many corporation are intent to make offer
Poor performance corporation would be “a beautiful landscape” for other
superiors
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
ALTERNATIVE GOVERNANCE SYSTEM
Such as EU, Japan/Asia Corporation Cross Holding
Though, it works well on favorable environment
On difficult environment it sucks!
BOC too dummy for a proffesional & isn’t adequately right person
Incompetent BOD
CEO isn’t independent & he does an outgoing leader
Enterprise Risk Management
No risk – No return
Risiko harus sejalan dengan return yang diperkirakan akan didapat
Risiko dapat dikelola dan dikurangi dampaknya bila terjadi
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Risk Management adalah:
– good management
– avoiding losses
– increasing returns
Enterprise Risk Management, cont’
“the chance of something happening that will have an impact upon objectives.”
(The Australian/New Zealand Standard for Risk Management)
“the possibility that an event will occur and adversely affect the achievement of
objectives”
(COSO ERM Framework)
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
“any event which is likely to adversely affect the ability of the organization to
achieve the defined objectives”
(Method 123)
“the possibility of suffering injury, damage or loss or uncertainty about achieving
a certain outcome”
(Martin C. Leinweber - Managing Director CERMAS, Risk and the Audit Committee)
Enterprise Risk Management, cont’ –1
Investor-investor besar percaya bahwa perusahaan yang menerapkan
ERM layak memiliki saham dengan harga premium.
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
EY Global Risk Survey of 441 Corporate CEOs, CFOs and Financial Executives, March 2006
Compliance
Protection
Optimization
Value Creation
Enterprise Risk Management, cont’ –2
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
Public Relation
Compliance
PT.Telkom Indonesia – ERM Maturity guideline, 2011
Corporate Compliance
Compliance programs are formal systems of policies and procedures adopted
by corporations and other organizations that are designed to detect and to
prevent violations of law by employees and other agents and to promote
ethical business cultures.
Compliance means comply with the rules (conforming to a rule), i.e. a
specification, policy, standard or law. Corporate compliance describes the
Objective that corporations or public agencies aspire to in their efforts to
ensure that all employees are aware of and take steps to comply with
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
ensure that all employees are aware of and take steps to comply with
relevant laws and regulations.
Due to the increasing number of regulations and need for operational
transparency, organizations are increasingly adopting the use of
consolidated and harmonized sets of compliance controls.
This approach is used to ensure that all necessary governance
requirements can be met without the unnecessary duplication of effort
and activity from resources.
Corporate Compliance - International Compliance
Int’l Corporate Compliance, are formal systems of policies and procedures
adopted by corporations and other organizations that are entitled
Globally.
There are numerous reasons for companies to consider implementing
international compliance programs or expanding their domestic programs to
locations abroad, including:
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
locations abroad, including:
(1) the globalization of the world’s economy;
(2) the increasing importance of U.S. laws applied outside the United States
Anti-trust provisions, Corporate Laws, etc.
(3) The various of laws of other countries; and
(4) the availability of guidance from nongovernmental organizations that
support corporate compliance efforts.
Corporate Compliance - Compliance in the USA
Corporate scandals and breakdowns such as the Enron case of reputational risk in 2001
have highlighted the need for stronger compliance and regulations for publicly listed
companies. The most significant regulation in this context is the Sarbanes-Oxley Act
developed by two U.S. congressmen, Senator Paul Sarbanes and Representative
Michael Oxley in 2002 which defined significant tighter personal responsibility of
corporate top management for the accuracy of reported financial statements.
Compliance in the USA generally means compliance with laws and regulations. These
laws can have criminal or civil penalties or can be regulations. The definition of what
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
laws can have criminal or civil penalties or can be regulations. The definition of what
constitutes an effective compliance plan has been elusive. Most authors, however,
continue to cite the guidance provided by the United States Sentencing Commission in
Chapter 8 of the Federal Sentencing Guidelines.
On October 12, 2006, the U.S. Small Business Administration re-launched Business.gov
which provides a single point of access to government services and information that
help businesses comply with government regulations.
There are a number of other regulations such as GLBA, FISMA, Joint Commission and
HIPAA. In some cases other compliance frameworks (such as COBIT) or standards (NIST)
inform on how to comply with the regulations.
In general corporate compliance in Indonesia is shaped by Law No. 40 of 2007 on
Limited Liability Companies and Law No. 8 of 1997 on Corporate Documents and
other anti-bribery and anti-corruption legislation.
These laws oblige companies in Indonesia to, among others, maintain their
books and accounts in a manner that is in line with the accounting standards
prevailing in Indonesia although they do not specify how transactions should be
recorded in a company’s books.
Corporate Compliance - Compliance in Indonesia
I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
recorded in a company’s books.
In terms of sound business practice, alongside the anti-bribery legislation, the
government, in cooperation with representatives of the business community and
the public, has also been issuing guidelines on good corporate governance, e.g.
on whistle-blowing system, bribe-free business and anti-corruption.
Baker & McKenzie discusses how Indonesia is catching up with the global trend
of fighting corruption through various laws.

More Related Content

What's hot

Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT)Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT)Rizal Nurfalah
 
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...SINDINALURITA1
 
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...DignaAdyaPratiwi
 
Perseroan terbatas
Perseroan terbatasPerseroan terbatas
Perseroan terbatasegintabrando
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaNisa Uzumakiy
 
Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasDua Dunia
 
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20193, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019riskiariyani2976
 
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Futurum2
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahPaarief Udin
 
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)levana412y
 
Badan Usaha Kelas X Semester 2
Badan Usaha Kelas X Semester 2Badan Usaha Kelas X Semester 2
Badan Usaha Kelas X Semester 2RigenMaulana
 
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,20193,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019An Nisa Rizki Yulianti
 
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...Ferdy123456789
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaDua Dunia
 

What's hot (20)

HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAANHUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN HUKUM PERUSAHAAN
HUKUM PERUSAHAAN
 
Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT)Perseroan terbatas (PT)
Perseroan terbatas (PT)
 
Binsar
Binsar Binsar
Binsar
 
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
3, hbl, sindi nalurita, hapzi ali, bentuk badan hukum dan perseroan terbatas ...
 
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
3, hbl, digna adya, hapzi ali, aspek hukum bentuk badan usaha , universitas m...
 
Perseroan terbatas
Perseroan terbatasPerseroan terbatas
Perseroan terbatas
 
PERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN TERBATASPERSEROAN TERBATAS
PERSEROAN TERBATAS
 
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usahaKel.1  -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
Kel.1 -perencanaan pajak melalui pemilihan badan usaha
 
Business law module 4
Business law   module 4Business law   module 4
Business law module 4
 
Pengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatasPengertian perseroan terbatas
Pengertian perseroan terbatas
 
Bumn
BumnBumn
Bumn
 
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 20193, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
3, hbl, riski ariyani, hapzi ali, umb, 2019
 
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
Menyoal kata-kata yang digunakan dalam intercorporate dividends sebagai non o...
 
Tugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannahTugas tik waridatul jannah
Tugas tik waridatul jannah
 
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
PERSEROAN TERBATAS (Proses Pendirian PT)
 
Badan Usaha Kelas X Semester 2
Badan Usaha Kelas X Semester 2Badan Usaha Kelas X Semester 2
Badan Usaha Kelas X Semester 2
 
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,20193,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
3,hbl,an nisa rizki ,hapzi ali,bentuk badan hukum,universitas mercu buana,2019
 
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...
3, hbl, ferdy caturangga, hapzi ali, hukum bisnis dan lingkungan, universits ...
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usaha
 

Similar to Merger & Acquisition I-II

Hukum-Bisnis-Pertemuan-4.ppt
Hukum-Bisnis-Pertemuan-4.pptHukum-Bisnis-Pertemuan-4.ppt
Hukum-Bisnis-Pertemuan-4.pptmanaf13
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...WennaSustiany
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaDua Dunia
 
Kewirausahaan Aspek Hukum
Kewirausahaan Aspek HukumKewirausahaan Aspek Hukum
Kewirausahaan Aspek HukumVedo Yudistira
 
jbptunikompp-gdl-tuttysm-23293-3-pertemua-a.ppt
jbptunikompp-gdl-tuttysm-23293-3-pertemua-a.pptjbptunikompp-gdl-tuttysm-23293-3-pertemua-a.ppt
jbptunikompp-gdl-tuttysm-23293-3-pertemua-a.pptoryz agnu
 
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdfprof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdfBertoLaurentSimatupa
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usahaNadya Ali
 
Perusahaan badan hukum dan
Perusahaan badan hukum danPerusahaan badan hukum dan
Perusahaan badan hukum danWarnet Raha
 
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020muhammadfahri59
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hefti Juliza
 
Firma "BENTUK-BENTUK BADAN USAHA"
Firma "BENTUK-BENTUK BADAN USAHA"Firma "BENTUK-BENTUK BADAN USAHA"
Firma "BENTUK-BENTUK BADAN USAHA"Tatag Wahyoe
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvsastri hasnur
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hefti Juliza
 
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxMateri 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxAgustinus Astono
 
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunyaBadan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunyaarifanmr
 
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokalUniversitas Siliwangi
 

Similar to Merger & Acquisition I-II (20)

Hukum-Bisnis-Pertemuan-4.ppt
Hukum-Bisnis-Pertemuan-4.pptHukum-Bisnis-Pertemuan-4.ppt
Hukum-Bisnis-Pertemuan-4.ppt
 
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
Tm 3, 4, hbl, wenna sustiany, prof. dr. hapzi ali, ir, cma, mm, mpm, aspek hu...
 
Bentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usahaBentuk bentuk badan usaha
Bentuk bentuk badan usaha
 
Kewirausahaan Aspek Hukum
Kewirausahaan Aspek HukumKewirausahaan Aspek Hukum
Kewirausahaan Aspek Hukum
 
jbptunikompp-gdl-tuttysm-23293-3-pertemua-a.ppt
jbptunikompp-gdl-tuttysm-23293-3-pertemua-a.pptjbptunikompp-gdl-tuttysm-23293-3-pertemua-a.ppt
jbptunikompp-gdl-tuttysm-23293-3-pertemua-a.ppt
 
bentuk badan usaha 10.ppt
bentuk badan usaha 10.pptbentuk badan usaha 10.ppt
bentuk badan usaha 10.ppt
 
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdfprof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
prof-nindyo-pramono-perbandingan-badan-usaha-di-berbagai-negara.pdf
 
Bentuk badan usaha
Bentuk badan usahaBentuk badan usaha
Bentuk badan usaha
 
Perusahaan badan hukum dan
Perusahaan badan hukum danPerusahaan badan hukum dan
Perusahaan badan hukum dan
 
6 skb-aspek-hukum
6 skb-aspek-hukum6 skb-aspek-hukum
6 skb-aspek-hukum
 
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
Go Modern Level 2 - Cara Menentukan Badan Usaha yang Tepat 31 Oktober 2020
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
 
Firma "BENTUK-BENTUK BADAN USAHA"
Firma "BENTUK-BENTUK BADAN USAHA"Firma "BENTUK-BENTUK BADAN USAHA"
Firma "BENTUK-BENTUK BADAN USAHA"
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Firma
FirmaFirma
Firma
 
Perbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cvPerbedaan maaschap, fa dan cv
Perbedaan maaschap, fa dan cv
 
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
Hbl minggu 1, hefti juliza, hapzi ali, resume aspek hukum bentuk badan usaha,...
 
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptxMateri 3 - Hukum Dagang.pptx
Materi 3 - Hukum Dagang.pptx
 
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunyaBadan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
Badan usaha dalam kegiatan bisnis dan para pembantunya
 
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
3 bentuk bentuk organisasi dalam bisnis lokal
 

More from wisnu wardhana, i nyoman

Erm telkom indonesia risk culture measurement and result 2011
Erm   telkom indonesia risk culture measurement and result 2011Erm   telkom indonesia risk culture measurement and result 2011
Erm telkom indonesia risk culture measurement and result 2011wisnu wardhana, i nyoman
 
Mvno in malaysia legal and regulatory requirement
Mvno in malaysia   legal and regulatory requirementMvno in malaysia   legal and regulatory requirement
Mvno in malaysia legal and regulatory requirementwisnu wardhana, i nyoman
 
Enterprise risk management in practice telkom 2016
Enterprise risk management in practice   telkom 2016Enterprise risk management in practice   telkom 2016
Enterprise risk management in practice telkom 2016wisnu wardhana, i nyoman
 
Erm overview of auditing fraud and revenue assurance
Erm   overview of auditing fraud and revenue assuranceErm   overview of auditing fraud and revenue assurance
Erm overview of auditing fraud and revenue assurancewisnu wardhana, i nyoman
 

More from wisnu wardhana, i nyoman (20)

Business law module 10
Business law   module 10Business law   module 10
Business law module 10
 
Business law module 9
Business law   module 9Business law   module 9
Business law module 9
 
Business law module 8
Business law   module 8Business law   module 8
Business law module 8
 
Business law module 7
Business law   module 7Business law   module 7
Business law module 7
 
Business law module 6
Business law   module 6Business law   module 6
Business law module 6
 
Business law module 5
Business law   module 5Business law   module 5
Business law module 5
 
Business law module 3
Business law   module 3Business law   module 3
Business law module 3
 
Business law module 2
Business law   module 2Business law   module 2
Business law module 2
 
Business law module 1
Business law   module 1Business law   module 1
Business law module 1
 
Mergers & Acquisitions XII
Mergers & Acquisitions XIIMergers & Acquisitions XII
Mergers & Acquisitions XII
 
Mergers & Acquisitions X dan XI
Mergers & Acquisitions X dan XIMergers & Acquisitions X dan XI
Mergers & Acquisitions X dan XI
 
Mergers & Acquisitions IX
Mergers & Acquisitions IXMergers & Acquisitions IX
Mergers & Acquisitions IX
 
Mergers & Acquisitions VIII
Mergers & Acquisitions VIIIMergers & Acquisitions VIII
Mergers & Acquisitions VIII
 
Mergers & Acquisitions VII
Mergers & Acquisitions VIIMergers & Acquisitions VII
Mergers & Acquisitions VII
 
Mergers & Acquisitions VI
Mergers & Acquisitions VIMergers & Acquisitions VI
Mergers & Acquisitions VI
 
Mergers & Acquisitions III
Mergers & Acquisitions IIIMergers & Acquisitions III
Mergers & Acquisitions III
 
Erm telkom indonesia risk culture measurement and result 2011
Erm   telkom indonesia risk culture measurement and result 2011Erm   telkom indonesia risk culture measurement and result 2011
Erm telkom indonesia risk culture measurement and result 2011
 
Mvno in malaysia legal and regulatory requirement
Mvno in malaysia   legal and regulatory requirementMvno in malaysia   legal and regulatory requirement
Mvno in malaysia legal and regulatory requirement
 
Enterprise risk management in practice telkom 2016
Enterprise risk management in practice   telkom 2016Enterprise risk management in practice   telkom 2016
Enterprise risk management in practice telkom 2016
 
Erm overview of auditing fraud and revenue assurance
Erm   overview of auditing fraud and revenue assuranceErm   overview of auditing fraud and revenue assurance
Erm overview of auditing fraud and revenue assurance
 

Recently uploaded

HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)ErhaSyam
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxendang nainggolan
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanIqbaalKamalludin1
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxAudyNayaAulia
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptJhonatanMuram
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnisilhamsumartoputra
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaYogaJanuarR
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaIndra Wardhana
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptAlMaliki1
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxmuhammadarsyad77
 

Recently uploaded (10)

HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
HUKUM PERDATA di Indonesia (dasar-dasar Hukum Perdata)
 
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptxBPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
BPN Sesi 3 - Hukum Perkawinan.ppppppppptx
 
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan PendahuluanSosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
Sosiologi Hukum : Sebuah Pengantar dan Pendahuluan
 
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptxHukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
Hukum Adat Islam Institut Agama Islam Negeri Bone.pptx
 
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan pptpembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
pembahasan mengenai otonomi daerah yang diuraikan dengan ppt
 
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
pengantar    Kapita selekta hukum bisnispengantar    Kapita selekta hukum bisnis
pengantar Kapita selekta hukum bisnis
 
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas TerbukaSesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
Sesi 3 MKDU 4221 PAI 2020 Universitas Terbuka
 
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertamaLuqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
Luqman Keturunan Snouck Hurgronje dari istri pertama
 
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.pptEtika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
Etika Profesi-CYBER CRIME n CYBER LAW.ppt
 
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptxPENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
PENANGANAN PELANGGARAN PEMILU TAHUN 2024.pptx
 

Merger & Acquisition I-II

  • 1. Mergers & Acquisitions (M&As) I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Mergers & Acquisitions (M&As) Modul I & II
  • 2. I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Modul I Gambaran Umum Korporasi (Enterprise)
  • 3. Gambaran Umum Korporasi (Enterprise) Dasar Hukum Organisasi Bisnis/Perusahaan di Indonesia: Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgerlijk Wetboek voor Indonesie) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (Wetboek Van Koophandel voor Indonesie) Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Bentuk-bentuk organisasi perusahaan: Perusahaan Perseorangan Persekutuan Firma Perseroan Komanditer (Commanditer Vennootschap/CV) Perseroan Terbatas Koperasi Yayasan BUMN Other derivative forms of corporation 1
  • 4. Bentuk-Bentuk Organisasi Perusahaan Perusahaan Perseorangan Perusahaan Persekutuan Tidak – Berbadan Hukum Spec: Perusahaan adalah setiap kegiatan usaha yang dilakukan secara tetap/terus- menerus dengan tujuan untuk mencapai atau mencari UU No. 8 th. 1997 (Dokumen Perusahaan): Eenmanszaak/Sole Proprietorship I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom 2 Berbadan Hukum Spec: Perseroan Terbatas (Tertutup) Perseroan Terbatas (Terbuka) Koperasi Yayasan BUMN Spec: Maatschap (Pers. Perdata) Vennootschap onder eene firma (Firma) Commanditaire vennootschap (CV) untuk mencapai atau mencari keuntungan/laba baik yang dilaksanakan oleh orang perseorangan maupun oleh badan usaha baik badan usaha yang tidak berbadan hukum maupun badan usaha yang berbadan hukum yang didirikan dan berada di wilayah RI. Naamloze Vennootschaap (NV) cooperatie Stichting
  • 5. Perusahaan Perseorangan Adalah perusahaan yang dikelola dan diawasi oleh satu orang, dimana pengelola perusahaan memperoleh semua keuntungan perusahaan, tetapi ia juga menanggung semua risiko yang timbul dalam kegiatan perusahaan. Pendirian perusahaan perseorangan tidak diatur dalam KUHD dan tidak memerlukan perjanjian karena hanya didirikan oleh satu orang pengusaha saja. Eenmanszaak/Sole Proprietorship I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Perusahaan perseorangan dibagi dalam 2 kelompok yaitu 1. Usaha Perseorangan Berizin : memiliki izin operasional dari departemen teknis. Misalnya bila perusahaan perseorangan bergerak dalam bidang perdagangan, maka dapat memiliki izin seperti Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP). 2. Usaha Perseorangan Yang Tidak Memiliki Izin. Misalnya usaha perseorangan yang dilakukan para pedagang kaki lima, toko barang kelontong, dsb. 3
  • 6. Maatschap Persekutuan Perdata Adalah suatu persetujuan dimana dua orang/lebih mengikatkan diri untuk memasukkan sesuatu kedalam persekutuan dengan tujuan untuk membagi keuntungan atau manfaat diperoleh daripadanya. Dapat berupa: Barang, Uang, Tenaga, dan kerajinan Hubungan intern antara para sekutu bersifat kontraktual Hubungan Eksternnya (Hubungan antara seorang sekutu dengan pihak ketiga) hanya mengikat sekutu yang mengikatkan diri tersebut, tetapi para sekutu lainnya dapat terikat apabila : Adanya pengukuhan terhadap peningkatan yang dilakukan kepada pihak I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Adanya pengukuhan terhadap peningkatan yang dilakukan kepada pihak ketiga Adanya kesan pertanggung jawaban sekutu Adanya kuasa Adanya manfaat bagi persekutuan Pertanggung jawaban tergantung kepada jumlahnya sekutu dengan dan bagian masing-masing sekutu dalam modal persekutuan (pro Rata) seperti : Kerjasama Lawyer, Dokter, Architect, etc. Gerant Statutaire (Perjanjian Persekutuan dalam tindakan pengutusan kepada pihak ketiga atas dasar akte pendirian persekutuan, Gerant Mandataire merupakan pemberian kuasa dari persekutuan atas keperluan persekutuan atau memberikan mandat. 4
  • 7. Vennootschap onder eene firma Firma Adalah setiap persekutuan perdata yang menjalankan perusahaan dengan nama bersama, jadi dapat dikatakan firma adalah persekutuan perdata khusus kekhususannya terletak pada : Menjalankan perusahaan dengan mana bersama Tanggung jawab sekutu secara pribadi untuk keseluruhan Menggunakan nama bersama I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Firma bukan merupakan badan hukum, meskipun syarat materil sudah terpenuhi antara lain : Adanya harta kekayaan terbesar Adanya kepentingan atau tujuan tertentu Adanya Pengurus Syarat formal sebagai badan hukum tidak terpenuhi, yaitu tidak adanya pengesahan Menteri Kehakiman. 5
  • 8. Commanditaire vennootschap Persekutuan Komanditer Adalah jenis persekutuan yang mirip dengan firma yang mempunyai dua jenis sekutu yaitu sekutu komplementer dan komanditer. Merupakan persekutuan yang didirikan oleh beberapa orang (sekutu) yang menyerahkan dan mempercayakan uangnya untuk dipakai dalam persekutuan. Para anggota persekutuan menyerahkan uangnya sebagai modal perseroan dengan jumlah yang tidak perlu sama sebagai tanda keikutsertaan di dalam persekutuan. I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom dalam persekutuan. Sekutu komplementer (sekutu aktif/pengurus) yang dapat melakukan perbuatan hukum atau mengadakan perikatan terhadap pihak ketiga. Sekutu komanditer (Sekutu yang memasukkan modalnya saja kedalam persekutuan (sekutu pasif/dibelakang layar). Berbeda dengan firma, maka sekutu komanditer hanya bertanggung jawab sebesar modal yang masuk dalam perseroan. 6
  • 9. Naamloze Vennootschaap Perseroan Terbatas (Perseroan), adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang serta peraturan pelaksanaannya. Perseroan mempunyai organ yang terdiri dari : Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala kewenangan yang I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam Perseroan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada direksi atau komisaris. RUPS terdiri dari RUPS tahunan yang diadakan paling lambat 6 bulan setelah tahun buku dan RUPS lainnya yang dapat diadakan sewaktu-waktu berdasarkan kebutuhan. Direksi adalah organ Perseroan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Komisaris adalah organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus serta memberikan nasehat kepada direksi dalam menjalankan Perseroan 7
  • 10. Pros & Cons Eenmanszaak/Sole Proprietorship Kebaikan: Mudah dibentuk dan dibubarkan Bekerja dengan sederhana Pengelolaannya sederhana Tidak perlu kebijaksanaan pembagian laba Kelemahan: Maatschap-Firma Kebaikan: Prosedur pendirian relatif mudah Mempunyai kemampuan finansial yang lebih besar, karena gabungan modal yang dimiliki beberapa orang Keputusan bersama dengan pertimbangan I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Kelemahan: Tanggung jawab tidak terbatas Kemampuan manajemen terbatas Sulit mengikuti pesatnya perkembangan perusahaan Sumber dana hanya terbatas pada pemilik Risiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma, sehingga keputusan- keputusan menjadi lebih baik Kelemahan: Utang-utang perusahaan ditanggung oleh kekayaan pribadi para anggota firma Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah seorang anggota keluar, maka firma pun bubar 8
  • 11. Pros & Cons - cont’ Commanditaire Vennootschap Kebaikan: Pendiriannya relatif mudah Modal yang dapat dikumpulkan lebih banyak Kemampuan untuk memperoleh kredit lebih besar Manajemen dapat didiversifikasikan Naamloze Vennootschaap Kebaikan: Kelangsungan hidup perusahaan terjamin Terbatasnya tanggung jawab, sehingga tidak menimbulkan resiko bagi kekayaan pribadi maupun kekayaan keluarga pemilik Saham dapat diperjual belikan dengan relatif mudah I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Manajemen dapat didiversifikasikan Kesempatan untuk berkembang lebih besar Kelemahan: Tanggung jawab tidak terbatas Kelangsungan hidup tidak terjamin Sukar untuk menarik kembali investasinya mudah Kebutuhan kapital lebih besar akan mudah dipenuhi, sehingga memungkinkan perluasan usaha Pengelolaan perusahaan dapat dilakukan lebih efisien Kelemahan: Biaya pendiriannya relatif mahal Rahasia tidak terjamin Kurangnya hubungan yang efektif antara pemegang saham 9
  • 12. Establishment’s Comparation Perseorangan Persekutuan Tidak berbadan Hukum Berbadan Hukum Eenmanszaak Maatschap Firma CV Naamloze Cara Pendirian Tidak diatur dalam KUHD ataupun KUHPerdata Perjanjian, bisa lisan atau akte otentik-1618 16 , 18, dan 22 1 § 1 7 § 1 & 2 Pendaftaran Tidak perlu Tidak harus Harus didaftarkan di Kepaniteraan 9 § 1 I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom 10 Pendaftaran Tidak perlu didaftarkan Tidak harus didaftarkan Harus didaftarkan di Kepaniteraan PN-23, 24 9 § 1 29 Pengesahan Tidak perlu Pengesahan Tidak perlu didaftarkan Tidak memerlukan pengesahan - 27 30 § 1 Tanggung Jawab Intern Tidak terbatas All for one – 1637/1639 (3rd party bind) 1624 sd. 1641 ~Firma, pada sekutu komanditer tanggung jawabnya Terbatas- 19, 20, dan 21 3 § 1 Extern Tidak terbatas All for one – 1642/1644 1642 sd. 1645 92, 97, 98 , dan 99 114, 115, 117, dan 118 148 Berakhirnya Tidak diatur dalam KUHD 1646 26, 31 1646 142 § 1
  • 13. State Owned Company Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan negara, kecuali ditentukan lain berdasarkan undang-undang Modal BUMN ada 2 kemungkinan: 1. Seluruh modal persero dimiliki oleh negara I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom 1. Seluruh modal persero dimiliki oleh negara 2. Sebagian modal persero (paling sedikit 51%) dimiliki oleh negara dan sebagian modal lainnya dimiliki oleh swasta Ciri-ciri utama BUMN adalah: Profit oriented Legal status : owned its name and capital, legally bind agreement, covenant, etc with other parties Vital services (Public services) To perform legal acts, sued or sue State owned capital, and can be obtained loans debt securities Spec: PT. Telkom Indonesia, PT. KA-Indonesia, PT. Rajawali Indonesia, etc 11
  • 14. Perseroan Terbatas Dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis yaitu: 1. Klasifikasi Perseroan Terbatas atas dasar diperjualbelikannya saham di Bursa Efek Perseroan Terbatas Tertutup adalah PT yang saham-sahamnya tidak diperjual-belikan di Bursa Efek Perseroan Terbatas Terbuka adalah PT yang sahamnya sudah diperjual-belikan di Bursa Efek dan perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang sudah go public. Limited Liability Company- Classification I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom 2. Klasifikasi PT berdasarkan asal mula penanaman modal yaitu: PT. PMDN PT. PMA PT. Non PMA/PMDN 3. Klasifikasi PT berdasarkan ada tidaknya kelompok usaha yaitu: Holding Company: Full Holding Company Quasy Holding Company Non Holding Company Subsidiary Company Affiliated Company 12
  • 15. Limited Liability Company- Combination Kombinasi perusahaan (biasanya PT) merupakan suatu bentuk ‘mutual cooperation’ antara perusahaan-perusahaan dengan tujuan: 1. Perusahaan berskala kecil, umumnya mempunyai pasar terbatas dan tidak mempunyai kemampuan menguasai pasar yang luas 2. Kuantitas bahan baku yang dibeli perusahaan kecil relatif sedikit sehingga harga belinya menjadi mahal. Akibatnya harga jual produknya menjadi mahal 3. Supply bahan baku untuk perusahaan kecil tidak terus menerus sedangkan jumlah yang diinginkan pemasok tetap berkesinambungan I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom yang diinginkan pemasok tetap berkesinambungan 4. Keinginan untuk bersaing dengan barang-barang impor yang sering kali mempunyai harga jual relatif murah 5. Untuk dapat mempergunakan teknologi baru yang efisien, efektif serta dapat menciptakan barang-barang baru, sehingga biaya penelitian yang sangat mahal dapat ditanggung bersama 6. Keinginan untuk menguasai mata rantai (mulai dari bahan baku, produksi, sampai pemasaran) dari satu atau beberapa jenis produk sehingga dapat menguasai pasar produk tersebut 7. Mengurangi pengaruh konjungtur (pertukaran naik turunnya kemajuan dan kemunduran ekonomi yang terjadi secara berganti-ganti ) 13
  • 16. Limited Liability Company- Integration 1. Integrasi Vertikal-Integral (Integrasi ke Hulu dan Hilir) adalah suatu bentuk penggabungan antara perusahaan yang dalam kegiatannya memiliki tahapan produksi berbeda spec: Perusahaan penghasil bahan baku bergabung dengan produsen pengolah bahan baku, disebut integrasi ke hulu/penggabungan vertikal dan kebalikannya disebut integrasi ke hilir/penggabungan integral Tujuan dari penggabungan Vertikal-Integral adalah: Untuk kesinambungan perolehan pasokan bahan baku Untuk mengendalikan pasar barang jadi dalam hal pasokan, kualitas dan harga I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Untuk mengendalikan pasar barang jadi dalam hal pasokan, kualitas dan harga 2. Integrasi Horisontal-Paralelisasi adalah bentuk penggabungan antara dua atau lebih perusahaan yang bekerja pada jalur/tingkat yang sama, misalnya dalam pengolahan bahan baku, dengan tujuan menekan persaingan, Penggabungan semacam ini juga dapat terjadi antara perusahaan barang/jasa yang menggunakan bahan sejenis. Tujuan penggabungan Horisontal-Paralelisasi adalah: Mengurangi kelebihan kapasitas Menekan biaya distribusi Memperluas pasar 14
  • 17. Limited Liability Company- Specialty Pengkhususan Perusahaan adalah kegiatan perusahaan yang mengkhususkan diri pada fase atau aktivitas tertentu saja, sedangkan aktivitas lainnya diserahkan kepada perusahaan luar. Pengkhususan perusahaan dapat dibedakan menjadi: 1. Spesialisasi yaitu perusahaan yang mengkhususkan diri pada kegiatan menghasilkan satu jenis produk saja, misalnya khusus menghasilkan pakaian olah raga saja, atau bergerak di bidang jasa transportasi darat saja 2. Diferensiasi yaitu pengkhususan pada fase produksi tertentu, misalnya perusahaan I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom 2. Diferensiasi yaitu pengkhususan pada fase produksi tertentu, misalnya perusahaan penanaman, perusahaan penggilangan padi dan perusahaan penjual beras. 15
  • 18. Limited Liability Company- Concentrate/Condense 1. Trust Trust merupakan suatu bentuk kerjasama perusahaan secara horisontal untuk membatasi persaingan, maupun rasionalisasi dalam bidang produksi dan penjualan 2. Holding Company Holding Company/Perusahaan Induk yaitu perusahaan yang berbentuk Corporation yang menguasai sebagian besar saham dari beberapa perusahaan lain. I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom 3. Kartel Kartel adalah bentuk kerjasama perusahaan-perusahaan dengan produksi barang dan jasa sejenis yang didasarkan perjanjian bersama untuk mengurangi persaingan, Jenis-jenis kartel: a. Kartel bersyarat (kondisi) b. Kartel harga c. Kartel produksi d. Kartel daerah e. Kartel Pembagian laba f. Etc. 16
  • 19. 4. Sindikasi Adalah bentuk perjanjian kerjasama antara beberapa orang untuk melaksanakan suatu proyek. Sindikasi juga dapat melakukan perjanjian sindikasi untuk memusatkan penjualan pada satu lokasi tertentu, disebut sindikasi penjualan. 5. Concern Concern adalah suatu bentuk penggabungan yang dilakukan baik secara horisontal maupun vertikal dari sekumpulan perusahaan Holding. Concern dapat muncul sebagai akibat dari satu perusahaan yang melakukan perluasan usaha secara horisontal ataupun vertikal melalui pendirian perusahaan baru. Dengan concern, dapat lebih mudah melakukan rasionalisasi seperti halnya: Limited Liability Company- Concentrate/Condense – cont’ I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Dengan concern, dapat lebih mudah melakukan rasionalisasi seperti halnya: 6. Joint Venture Merupakan perusahaan baru yang didirikan atas dasar kerjasama antara beberapa perusahaan yang berdiri sendiri. 7. Trade Association yaitu persekutuan beberapa perusahaan dari suatu cabang perusahaan yang sama dengan tujuan memajukan para anggotanya dan bukan mencari laba. Contoh: APKI (Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia, ASIRI (Asosiasi Industri Rekaman Indonesia) 7. Gentlement’s Agreement Persetujuan beberapa produsen dalam daerah penjualan dengan maksud mengurangi persaingan diantara mereka 17
  • 20. Limited Liability Company- Terms for Mergers & Acquisitions 1. Consolidation ~ Amalgamation adalah penggabungan beberapa perusahaan yang semula berdiri sendiri-sendiri menjadi satu perusahaan baru dan perusahaan lama ditutup 2. Merger Jenis-jenis merger: Merger Vertikal Merger Horisontal Merger Konglomerasi I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Merger Konglomerasi 3. Acquisition adalah pengambilalihan sebagian saham perusahaan oleh perusahaan lain dan perusahaan yang mengambil alih menjadi holding sedangkan perusahaan yang diambil alih menjadi anak perusahaan dan tetap beroperasi seperti sendiri tanpa penggantian nama dan kegiatan 4. Derivative Mergers: Triangular Merger Reverse Triangular Merger 5. Strategic Alliance adalah kerja sama antara dua atau lebih perusahaan dalam rangka menyatukan keunggulan yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan pasar dengan catatan kedua perusahaan tetap berdiri sendiri-sendiri 18
  • 21. Limited Liability Company- Evolution to cooperation A Spectrum of InterFirm Cooperation Spot Markets Oligopolistic Competition (Implicit Collusion) Trade/Industry Assosiations Contractual or Condition Cartels Type or Standards Cartels Environmental Safety Product Quality Processes Patent or Patent-Licensing Cartels Calculation Cartels Discounting Cartels Tender Cartels Customer Cartels Specialization Cartels Markets ........ Private Self- Regulation ..... (Associations) Procedural Low Internalization I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Adapted from Wolfgang Korndörfer, Allgemeine Betriebswirtschaftslehre (Wiesbaden, 1988), pp. 128-132; Wilfried Feldenkirchen, "Concentration Process," pp. 113-115. 19 Specialization Cartels Territorial Cartels Quota Cartels Convention or Gentlement’s Agreements Price Cartels Syndicates Import/Export Cartels Rationalization Cartels Recession Cartels Emergency or Structural Crisis Cooperative Marketing/Purchasing Arrangements Long-Term Contracts Networks Enterprise Groups Sub-Contractors Non-Equity Strategic Alliances Equity-Based Joint Venture Firms Cartels .......... Hierarchies ... Illegal Hard-Core Industrial/ Social Policy High Internalization Regulation
  • 22. Limited Liability Company- Compare with Competition I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Source: Jeffrey M. Perloff, Microeconomics, 3rd Ed., 2004, p. 435 20
  • 23. Type of Businesses (perdagangan, industri, dsb) Scope of Businesses The Parties involved Risk ownership Accountability limit (company's debts) Investment Profit Sharing Some considerations: I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Profit Sharing Time period (company’s stint) Regulation relates Country Risk Factor (in case of Cross Border) Security exchange (in case of Public) Etc. Respective market Competitors Other administrative considerations 21
  • 24. I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Modul II Tata Kelola Perusahaan Governance - Risk Management - Compliance
  • 25. Tata Kelola Perusahaan Governance - Risk Management - Compliance Dasar Implementasi Tata Kelola Perusahaan (Wide Ent. Management): Good Corporate Governance Enterprise Risk Management Legal/Regulatory Compliance I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom
  • 26. Basic Concept GRC 3. Risk Management: Risk Identification Risk Assessment Risk Response MIS & Early Warning System Key Risk/Performance Indicators 4. 3. Financial: 2. Enterprise Risk Management 1. Good Corporate Governance Structure Pillar Process Legal/Regulatory Compliance I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom 4. 1. Strategic: Strategic Risk Management Risk Review Regulatory Technology Investment Risk Review 4. 2. Operation: Revenue Assurance Fraud Management Business Interruption (SAS-OH SAS-BCM-Insurance) Project Risk Management Legal & Compliance Business Process Compliance 4. 3. Financial: Liquidity Foreign Exchannge Interest rate Financing ROA ROI Governance, Risk Management, and Compliance or GRC is the umbrella term covering an organization's approach across these three areas. Being closely related concerns, governance, risk and compliance activities are increasingly being integrated and aligned to some extent in order to avoid conflicts, wasteful overlaps and gaps.
  • 27. Basic Concept Good Corporate Governance The Owner / Shareholder The Board of Directors The CEO Governance: The way the owner control the use of the assets (through the CEO) The CEO uses the assets God: Vision Factually, people who run The Business I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom The Corporation Executives Managers Employees Running Business Managements Vision Hope Leadership
  • 28. Corporate Governance OWNER Financial Advisor Institution Investor Fund Manager IPO Sale the ownership Buy-back the ownership Why it moved (shifted) to the right? Why it moved back to the left? I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom CEO CEO OWNER Fund Manager Board of Directors IPO EXECUTIVES MANAGERS EMPLOYEES They only care in term of proffesional duty/assignment Day to day-Business
  • 29. Corporate Governance – How it works DIFUSE STOCK OWNERSHIP US vs. (EU and Japan/Asia) US Equity ownership shares (liquid market) EU & Asia Large equity & loan investment CONTRACTUAL THEORY OF THE FIRM There is rights & obligations for every stakeholder I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom There is rights & obligations for every stakeholder Minimizing Agency problem: Auditing system Bonding Assurance Changes in organization system DIVERGENT INTEREST OF STAKEHOLDER (Include Goverment & Society as a whole) Separation of: Ownership by shareholder Control by management
  • 30. Corporate Governance – How it works, cont’ INTERNAL CONTROL MECHANISMS To balance interest of multiple stakeholder US ? EU & Asia ? ROLE OF BOD Theoritically, monitoring by BOD, means deal with some problems of corporate governance. I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom corporate governance. If underperform (healthy industry) its easy to recognise If underperform (all industry suffer) harder to to find COMPOSITION OF BOD Its widely believed, that outside directors are better to conduct monitor Usually from academic communities or business practitioner New CEO from outside more advantageous
  • 31. Corporate Governance – How it works, cont’- 1 COMPENSATION OF BOD Compensation increase with responsibility Compensation is significant motivating factor Stock option program EVALUATING BOD Recommendation from “Best & Worst Board” Performance achievement I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Performance achievement OWNERSHIP CONCENTRATION Stock ownership program create power (BOD) to guarantee his position Study: 0% - 5% Performance increase 5% - 25% Deteriorated (Mature) > 25% Stagnant (it may decline slowly)
  • 32. Corporate Governance – How it works, cont’- 2 FINANCIAL POLICY & OWNERSHIP CONCENTRATION Be aware of shares repurchase by debt Insider group (include BOD) doesn’t sell its shares by debt EXECUTIVE COMPENSATION To achieve alignment of interest Reduce conflict of interest (owner vs. Manager), tightly tied with I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Reduce conflict of interest (owner vs. Manager), tightly tied with performance Elasticity of executive pay (waging) ~ 0.3% of tatal capital OUTSIDE CONTROL MECHANISMS Stock price & top management changes Public pension fund CALPERS, TIAA-CREF, etc Proxy Contests: Dissident group to obtain BOD representation (Appointment) Waging proxy contests leakage of information Incumbent vs. Proxy
  • 33. Corporate Governance – How it works, cont’- 3 M&As MARKET FOR CONTROL Too many corporations are target of takeover Too many corporation are intent to make offer Poor performance corporation would be “a beautiful landscape” for other superiors I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom ALTERNATIVE GOVERNANCE SYSTEM Such as EU, Japan/Asia Corporation Cross Holding Though, it works well on favorable environment On difficult environment it sucks! BOC too dummy for a proffesional & isn’t adequately right person Incompetent BOD CEO isn’t independent & he does an outgoing leader
  • 34. Enterprise Risk Management No risk – No return Risiko harus sejalan dengan return yang diperkirakan akan didapat Risiko dapat dikelola dan dikurangi dampaknya bila terjadi I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Risk Management adalah: – good management – avoiding losses – increasing returns
  • 35. Enterprise Risk Management, cont’ “the chance of something happening that will have an impact upon objectives.” (The Australian/New Zealand Standard for Risk Management) “the possibility that an event will occur and adversely affect the achievement of objectives” (COSO ERM Framework) I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom “any event which is likely to adversely affect the ability of the organization to achieve the defined objectives” (Method 123) “the possibility of suffering injury, damage or loss or uncertainty about achieving a certain outcome” (Martin C. Leinweber - Managing Director CERMAS, Risk and the Audit Committee)
  • 36. Enterprise Risk Management, cont’ –1 Investor-investor besar percaya bahwa perusahaan yang menerapkan ERM layak memiliki saham dengan harga premium. I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom EY Global Risk Survey of 441 Corporate CEOs, CFOs and Financial Executives, March 2006
  • 37. Compliance Protection Optimization Value Creation Enterprise Risk Management, cont’ –2 I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom Public Relation Compliance PT.Telkom Indonesia – ERM Maturity guideline, 2011
  • 38. Corporate Compliance Compliance programs are formal systems of policies and procedures adopted by corporations and other organizations that are designed to detect and to prevent violations of law by employees and other agents and to promote ethical business cultures. Compliance means comply with the rules (conforming to a rule), i.e. a specification, policy, standard or law. Corporate compliance describes the Objective that corporations or public agencies aspire to in their efforts to ensure that all employees are aware of and take steps to comply with I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom ensure that all employees are aware of and take steps to comply with relevant laws and regulations. Due to the increasing number of regulations and need for operational transparency, organizations are increasingly adopting the use of consolidated and harmonized sets of compliance controls. This approach is used to ensure that all necessary governance requirements can be met without the unnecessary duplication of effort and activity from resources.
  • 39. Corporate Compliance - International Compliance Int’l Corporate Compliance, are formal systems of policies and procedures adopted by corporations and other organizations that are entitled Globally. There are numerous reasons for companies to consider implementing international compliance programs or expanding their domestic programs to locations abroad, including: I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom locations abroad, including: (1) the globalization of the world’s economy; (2) the increasing importance of U.S. laws applied outside the United States Anti-trust provisions, Corporate Laws, etc. (3) The various of laws of other countries; and (4) the availability of guidance from nongovernmental organizations that support corporate compliance efforts.
  • 40. Corporate Compliance - Compliance in the USA Corporate scandals and breakdowns such as the Enron case of reputational risk in 2001 have highlighted the need for stronger compliance and regulations for publicly listed companies. The most significant regulation in this context is the Sarbanes-Oxley Act developed by two U.S. congressmen, Senator Paul Sarbanes and Representative Michael Oxley in 2002 which defined significant tighter personal responsibility of corporate top management for the accuracy of reported financial statements. Compliance in the USA generally means compliance with laws and regulations. These laws can have criminal or civil penalties or can be regulations. The definition of what I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom laws can have criminal or civil penalties or can be regulations. The definition of what constitutes an effective compliance plan has been elusive. Most authors, however, continue to cite the guidance provided by the United States Sentencing Commission in Chapter 8 of the Federal Sentencing Guidelines. On October 12, 2006, the U.S. Small Business Administration re-launched Business.gov which provides a single point of access to government services and information that help businesses comply with government regulations. There are a number of other regulations such as GLBA, FISMA, Joint Commission and HIPAA. In some cases other compliance frameworks (such as COBIT) or standards (NIST) inform on how to comply with the regulations.
  • 41. In general corporate compliance in Indonesia is shaped by Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies and Law No. 8 of 1997 on Corporate Documents and other anti-bribery and anti-corruption legislation. These laws oblige companies in Indonesia to, among others, maintain their books and accounts in a manner that is in line with the accounting standards prevailing in Indonesia although they do not specify how transactions should be recorded in a company’s books. Corporate Compliance - Compliance in Indonesia I N Wisnu Wardhana-M&As-IMTelkom recorded in a company’s books. In terms of sound business practice, alongside the anti-bribery legislation, the government, in cooperation with representatives of the business community and the public, has also been issuing guidelines on good corporate governance, e.g. on whistle-blowing system, bribe-free business and anti-corruption. Baker & McKenzie discusses how Indonesia is catching up with the global trend of fighting corruption through various laws.