SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Klien : Tn. B
Bangsal : VI
No. CM : 037323
Mahasiswa : Indriyani
Pertemuan ke: 1
DP : Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan waham kebesaran
Tujuan : Membina hubungan saling percaya
KOMUNIKASI
VERBAL
KOMUNIKASI
NON VERBAL
ANALISA BERPUSAT
PADA KLIEN
ANALISA BERPUSAT
PADA PERAWAT
RASIONAL
P : Selamat pagi Mas….,
kenalkan nama saya
Indriyani, saya biasa
dipanggil indri. Saya
mahasiswa Program studi
ilmu keperawatan UNDIP
Nama Mas siapa dan suka
dipanggil apa?
K : Nama saya BP, biasa
dipanggil B
P : kontak mata, berjabat
tangan, mendekati klien
sambil tersenyum
K : menyambut jabat tangan,
kontak mata singkat
K : kontak mata singkat,
sedikit tersenyum
Masih merasa asing
dengan kehadiran
perawat
Klien mau berkenalan
dengan perawat
Memberikan salam
terapeutik dan mengajak
klien berkenalan
Salam terapeutik dan perkenalan
sebagai langkah awal dalam
membina hubungan saling
percaya.
Klien mau berkenalan dengan
perawat sebagai tanda awal
terjadinya hubungan saling
P : Bagus, Mas B mau
berkenalan dengan saya
P : Selama 11 hari ini mulai
pk 07.00-13.30 WIB saya
yang akan merawat Mas B
di sini. Saya siap membantu
mengatasi permasalahan
yang Mas B alami.
K : -
P : Bagaimana perasaan Mas
B saat ini?
P : Menatap klien sambil
tersenyum
P : mengacungkan jempol
sambil tersenyum
K : tersenyum, expresi wajah
lesu
P : Menyentuh pundak klien,
kontak mata
K : menatap lurus ke depan,
pandangan mata kosong,
ekspresi datar
P : mempertahankan kontak
mata, sedikit membungkuk
ke arah klien
K : menatap lurus ke depan,
kontak mata singkat
Senang diberi pujian tapi
klien nampak kurang
bersemangat dalam
interaksi
Klien tidak memberikan
respon terhadap
perkataan perawat
Klien masih merasa
enggan diajak bincang-
bincang
Senang karena klien mau
berkenalan (menyebutkan
nama)
Memberikan reinforcement
positif kepada klien
Perawat bersikap tulus
menyatakan kesediaan
untuk membantu klien
Melakukan evaluasi/
validasi data terhadap klien
percaya
Pemberian reinforcement positif
berguna untuk menumbuhkan
rasa percaya pada klien.
Dengan menyatakan kesediaan
membantu, klien akan lebih
percaya kepada perawat
Evaluasi/validasi data dilakukan
untuk memastikan keadaan
klien saat ini
K : Baik-baik saja Mbak…..
P : Mas B, bagaimana kalau
sekarang kita berbincang-
bincang tentang
permsalahan yang Mas B
hadapi selama 10 menit?
K : Ya……..terserah Mbak
saja
P : Bisa kita mulai sekarang ?
Dimana kita bisa duduk ?
K : menatap perawat,
tersenyum singkat
P : kontak mata
P : memperbaiki duduk
menghadap ke arah klien,
kontak mata
K : memperhatikan perawat,
tampak ragu
K : kontak mata singkat,
tatapan mata kosong
P : memperhatikan respon
klien
P : Menyentuh pundak klien,
menatap klien, tersenyum
hangat
K : Memperhatikan perawat,
Belum bisa
mengeksplorasi
perasaannya
Duduk berhadapan
dengan perawat,
kelihatan agak ragu
Ada keraguan pada diri
klien
Klien tampak ragu dan
Berharap klien mau
mengungkapkan
perasaannya
Memulai kontrak waktu,
menjelaskan tujuan
pertemuan
Berharap klien bisa
bersikap terbuka
menceritakan masalahnya
Perawat menawarkan
kontrak waktu dan tempat
kepada klien
Perawat harus memberi
kesempatan klien untuk
mengungkapkan perasaannya.
Setiap interaksi dengan klien,
perawat membuat kontrak yang
terdiri dari topik, waktu dan
tempat.
Belum terbina hubungan saling
percaya sehingga klien tampak
ragu.
Kontrak waktu dan tempat bisa
ditawarkan sesuai kehendak
klien.
K : Ya Mbak…..di sini saja.
P : Bagus…Mas B bisa
menentukan tempat di
mana kita akan bincang-
bincang
K : -
P : Ada kejadian apa
sebelumnya sehingga Mas
B dibawa ke sini?
tampak kurang
bersemangat
K : mengangguk, memperbaiki
posisi duduk
P : memperhatikan respon
klien
P : tersenyum hangat,
menganggukkan kepala
K : tersenyum, menunduk
P : kontak mata hangat sambil
mempersilahkan klien
untuk menjawab
K : tampak berpikir,
mengerutkan dahi
tidak semangat
memenuhi ajakan
perawat
Bisa mengambil
keputusan untuk memulai
kontrak
Senang dan agak malu
mendapat pujian dari
perawat
Tampak mengingat-ingat
kejadian sebelum klien
dibawa ke rumah sakit
Berharap bisa melanjutkan
bincang-bincang
Memberikan reinforcement
positif kepada klien
Menggali masalah
klien/penyebab utama
masuk rumah sakit
Dengan melibatkan klien dalam
membuat kontrak pertemuan
akan melatih kien dalam
pengambilan keputusan.
Reinforcement positif berguna
untuk meningkatkan rasa
percaya diri klien.
Alasan masuk rumah sakit sering
berkaitan dengan masalah utama
(core problem)
K : Nggak tahu Mbak,
mungkin karena saya
sering bicara sendiri,
bicara saya kacau, saya ini
seorang calon presiden
yang sedang berperang
dengan Megawati dan
Gusdur. Ini amanat allah,
mbak.
P : Bagaimana Mas B tahu
kalau itu amanat Allah ?
K : lewat kitab Budha mbak.
P : sekarang kitab itu dimana
mas? Apakah saya bisa
melihat dan membaca
amanat Allah yang ada
K : menggelengkan kepala,
tampak bingung
P : mendengarkan dengan
sungguh-sungguh sambil
menatap klien
P : menatap klien, menyentuh
bahu
K : menerawang ke depan,
tatapan mata kosong
K : sambil terus menggerak-
gerakkan tangannya
P : memperhatikan respon
klien
P : memperhatikan klien,
mempersilakan klien
menunjukkan kitab yang
dimaksud
Tampak bingung, tidak
mampu mengingat
kejadian sebelum masuk
rumah sakit
Klien tidak konsentrasi
dalam interaksi dengan
perawat
Klien mengatakan seolah
– olah kitab itu ada.
Berharap klien mampu
mengingat dan
menceritakan kejadian
sebelum masuk rumah
sakit
Menggali permasalahan
yang dihadapi klien
Melakukan konfrontasi
terhadap pernyataan klien.
Masih melakukan
konfrontasi dengan
meminta klien
menunjukkan kitab seperti
Menstimulasi klien untuk
mengingat suatu kejadian atau
peristiwa
Mengeksplorasi perasaan dan
pikiran klien untuk mengetahui
permasalahan yang muncul
Perawat tidak boleh menyangkal
dan membenarkan pernyataan
klien tapi perlu melakukan
konfrontasi atas pernyataan
klien.
Konfrontasi dilakukan untuk
meminta tanggapan klien atas
keyakinannya yang tidak sesuai
dengan realita.
dalam kitab itu?
K : ga ada mbak
P : Baiklah, karena masa B
tidak dapat menunjukkan
kitab itu pada saya.
Sekarang kita cerita
tentang yang lain saja.
Sekarang ceritakan kepada
saya, sebelum masuk sini
ada masalah apa ?
Mungkin masalah dengan
teman atau pekerjaan ?
K : Saya kerja sebagai petugas
cleaning service dikantor
PJKA Semarang, lalu
tahun 2004, saya
K : tersenyum sambil
memperbaiki posisi
duduknya
K: menggelengkan kepala,
tatapan lurus ke depan
P : memperhatikan dengan
sungguh-sungguh sambil
menatap klien
P : kontak mata, menunjukkan
sikap terbuka,
mempersilahkan klien untuk
menjawab
K : menatap perawat,
mengerutkan dahi kmd
tampak sedih
P : memerhatikan dengan
sungguh-sungguh,
menunjukkan sikap empati
Klien akan menunjukkan
kitab yang dimilikinya
Klien mulai sedikit sadar
bahwa kitab itu tidak ada
Mengingat-ingat kejadian
yang diyakinimya.
Melakukan konfrontasi
terhadap pernyataan klien.
Memfokuskan
pembicaraan yang
mengarah pada penyebab
munculnya masalah pada
klien.
Menunjukkan sikap empati
ketika klien menceritakan
pengalaman yang tidak
menyenangkan.
Perawat tidak boleh menyangkal
dan membenarkan pernyataan
klien tapi perlu melakukan
konfrontasi atas pernyataan
klien.
Bila respon klien terhadap
wahamnya sudah selesai,
perawat kembali memfokuskan
pembicaran sesuai tujuan
interaksi/topik.
Sikap empati menunjukkan
bahwa perawat bisa memahami
perasaan klien.
diberhentikan karena ada
pengurangan pegawai, lalu
saya kepikiran terus
karena saya nganggur dan
saya juga mikir kok di
usia saya yang sudah 37
tahun ini kok saya belum
menikah. Tau ah mbak. .
.saya pusing kalo mikir itu
P : Baiklah…sampai di sini
saja kita bincang –
bincang hari ini..Bagus
sekali Mas B mampu
menceritakannya dengan
saya. Sekarang bagaimana
perasaan Mas B setelah
kita bincang-bincang ?
K : Saya senang Mbak, ada
teman yang bisa ngajak
saya ngobrol.
K : tampak sedih dan putus asa
P : menatap klien, tersenyum
K : tersenyum, kontak mata
K : tersenyum dan menatap
perawat
P : menganggukkan kepala,
tersenyum
Sedih dan putus asa
Klien merasa senang
diperhatikan oleh
perawat
Menunjukkan sikap
menerima hubungan
saling percaya.
Memberikan reinforcement
dan melakukan evaluasi
subyektif.
Senang karena bisa
membina hubungan saling
percaya dengan klien.
Pada fase terminasi, perawat
melakukan evaluasi subyektif
tentang perasaan klien setelah
bincang-bincang
Hubungan saling percaya terbina
bila klien mampu
mengungkapkan tentang
permasalahannya dan merasa
membutuhkan perawat.
P : Baiklah…….sekarang Mas
B istirahat dulu, besuk kita
bincang-bincang lagi
kalau Mas B sudah merasa
lebih baik. Bagaimana
kalo besuk pagi jam 9.00
kita bincang – bincang
tentang kebutuhan –
kebutuhan mas B yang
belum terpenuhi
K : ya mbak. . .sampai besok.
Trimakasih ya mbak
P : kontak mata, tersenyum,
mempersilahkan klien untuk
menjawab
K : kontak mata, tersenyum
K : mengangguk, tersenyum
P : kontak mata, tersenyum
Memperhatikan kontrak
yang ditawarkan perawat.
Menyetujui kontrak
pertemuan berikutnya.
Mengakhiri pertemuan dan
membuat kontrak untuk
pertemuan berikutnya.
Merasa senang karena
klien menyetujui kontrak
pertemuan berikutnya.
Pada fase terminasi perawat
mengakhiri pertemuan sambil
membuat kontrak yang akan
datang meliputi topik, tempat
dan waktu
Telah terjalin hubungan saling
percaya sehingga klien
menyetujui kontrak dan merasa
membutuhkan perawat
SSeemmaarraanngg,, SSeepptteemmbbeerr 22000055
MMaahhaassiisswwaa
IInnddrriiyyaannii
GG66BB220055001199
ANALISA PROSES INTERAKSI
Nama Klien : Tn. Sw
Bangsal : X
No. CM : 039491
Mahasiswa : Yunita Nugraheni
KOMUNIKASI
VERBAL
KOMUNIKASI
NON VERBAL
ANALISA
BERPUSAT PADA
KLIEN
ANALISA
BERPUSAT PADA
PERAWAT
RASIONAL
P : Selamat pagi Mas Sw,
bagaimana kabarnya hari
ini?
K : Pagi Mbak……….
P : Mendekati klien,
tersenyum,
mengulurkan tangan
untuk berjabat tangan
K : Menoleh ke arah
perawat, membalas
senyuman
K : membalas uluran
tangan perawat untuk
berjabat tangan
sambil tersenyum
Klien berespon
terhadap sapaan
perawat.
Klien menjawab
salam perawat.
Memberikan salam
terapeutik, menyapa
klien dengan ramah.
Merasa senang
karena klien mau
membalas salam
perawat.
Selalu memberikan
salam terapeutik
ketika bertemu klien
akan mempererat
hubungan saling
percaya.
Klien mau
menjawab salam
menunjukkan respon
awal yang positif
P : Apakah Mas Sw masih
ingat dengan saya?Coba
Mas Sw ingat-ingat, kita
pernah berbincang-
bincang kemarin.
K : Siapa ya Mbak, saya lupa
namanya.
P : Nama saya Yunita
Nugraheni, biasa
dipanggil Yunita. Siapa
Mas nama saya?
K : Oo….Mbak Yunita.
P : kntak mata,
tersenyum
P : duduk berhadapan
dengan klien,
mempertahankan
kontak mata.
K : memperbaiki
duduknya sambil
mengamati perawat.
K : mengerutkan dahi,
tampak sedang
berpikir
P : memperhatikan klien,
tersenyum
P : mempertahankan
kontak mata,
tersenyum
K : tersenyum,
Mengingat-ingat
perawat yang pernah
menemuinya.
Klien tidak mampu
mengingat nama
perawat.
Memperhatikan
perkenalan yang
dilakukan perawat.
Klien menyebutkan
kembali nama
Mengevaluasi
memori klien
terhadap perkenalan
yang telah dilakukan.
Memaklumi klien
yang tidak mampu
mengingat nama
perawat.
Memperkenalkan
diri lagi untuk
mengingtakan klien.
Memberikan
reinforcement
dengan
untuk terbinanya
hubungan saling
percaya.
Unutk mengetahui
daya ingat jangka
pendek klien.
Perkenalan yang
dilakukan dalam
keadaan klien masih
bingung, sulit
diingat oleh klien.
Perkenalan sebagai
langkah awal untuk
membina hubungan
saling percaya.
Reinforcement bisa
memguatkan apa
yang diucapkan
P : Mas Sw tampaknya lebih
segar hari ini. Bagaimana
perasaan Mas Sw saat ini
?
K : saya baik-baik saja Mbak,
saya ingin pulang. Kapan
keluarga menjemput saya
Mbak ?
P : bagus…jika Mas Sw
sudah merasa lebih baik.
Tapi Mas Sw masih butuh
perawatan dan
pengobatan lanjut agar
kondisinya lebih bagus
lagi jadi belum diijinkan
pulang. Kalau keluarga
Mas Sw tak ada
mengangguk
K : mengangguk-
anggukkan kepala
P : tersenyum,
mengangguk
P : menyentuh pundak
klien, menatap klien
sambil tersenyum
K : tersenyum, kontak
mata
K : menatap perawat,
menunggu jawaban.
P : tersenyum, kontak
mata
P : menyentuh bahu
klien, kontak mata,
sedikit membungkuk
kea rah klien
perawat.
Klien tampak lebih
segar dan
bersemangat
dibanding kemarin.
Mulai muncul
kesadaran pada diri
klien.
Klien sedih karena
belum diijinkan
pulang.
menganggukkan
kepala.
Melakukan
evaluasi/validasi
tentang perasaan
klien hari ini.
Merasa senang
karena klien mulai
muncul
kesadarannya.
Memberikan
reinforcement dan
menjelaskan
perlunya pengobatan
dan perawatan lanjut
serta berhrap klien
bisa menerima
penjelasan perawat.
klien.
Evaluasi/validasi
unutk menentukan
masalah yang
muncul saat ini.
Kesadaran klien
ditunjukka dengan
adanya keinginan
untuk pulang dan
ingat akan
keluarganya.
Reinforcement
untuk
menumbuhkan
kepercayaan pada
diri klien dan
menjelaskan tujuan
klien dirawat.
kesibukan pasti akan
menengok Mas Sw di
sini.
K : -
P : Bagaimana kalau
sekarang kita berbincang-
bincang tentang masalah
yang Mas Sw hadapi
sehingga Mas Sw di bawa
ke sini ? Kita berbincang-
bincang di sini saja
selama 10 menit ?
K : Ya Mbak…..
P : Baiklah Mas Sw, ada
kejadian apa di rumah
sehingga Mas Sw dibawa
ke sini ?
K : tampak sedih,
menunduk
P : memperbaiki posisi
duduk, kontak mata,
mempersilahkan klien
untuk menjawab
K : menatap lurus ke
depan, pandangan
menerawang
K : menganggukkan
kepala
P : tersenyum
P : kontak mata hangat
sambil
Klien tampak sedang
memikirkan sesuatu.
Menyetujui kontrak
yang ditawarkan
perawat.
Tampak mengingat-
ingat kejadian
sebelum klien dibawa
ke rumah sakit.
Melakukan kontrak
pertemuan meliputi
topik, tempat, dan
waktu dan berharap
klien menyetujui
kontrak yang dibuat.
Senang karena klien
menyetujui kontrak.
Menggali masalah
klien/penyebab
utama masuk rumah
sakit.
Berharap klien
mampu mengingat
Kontrak topik,
tampat dan waktu
selalu dilakukan
pada tiap kali
interaksi.
Kien menyetujui
kontrak tanda mulai
terbinanya
hubungan saling
percaya.
Alasan masuk
rumah sakit pada
pasien baru sering
berkaitan dengan
masalah utama.
K : Nggak tahu Mbak, saya
kerja di Jakarta sebagai
tukang batu kemudian
saya pulang jalan kaki
lalu di bawa ke sini oleh
keluarga saya, dst (bicara
kacau tak jelas)
P : Apakah ada sesuatu yang
menjadi pikiran Mas Sw,
bisa diceritakan kepada
saya ? Saya siap
membantu Mas SW.
K : Saya dimasuki roh Sunan
Kalijogo sehingga saya
punya ilmu dan kekuatan
lebih yang tidak dimiliki
mempersilahkan klien
untuk menjawab
K : memperhatikan
perawat, kontak mata,
mengerutkan dahi
K : menggelengkan
kepala, tatapan lurus
ke depan
P : memperhatikan
dengan sungguh-
sungguh sambil
menatap klien
P : menatap klien,
menyentuh bahu,
menunjukkan sikap
empati
K : mengerutkan dahi
seperti mengingat-
ingat sesuatu
Masih agak bingung,
belum mampu
mengingat
sepenuhnya
Masih mengingat-
ingat kejadian yang
terjadi sebelum klien
masuk rumah sakit.
Klien berbicara kacau
tidak sesuai realita,
mengarah ke waham
kebesaran.
Klien
dan menceritakan
kejadian sebelum
masuk rumah sakit.
Memberi
kesempatan klien
untuk
mengungkapkan
perasaannya dan
menyatakan
kesediaan untuk
membantu.
Tidak menyangkal
dan tidak
membenarkan
keyakinan klien.
Melakukan
Bila klien bicara
kacau, perawat
membutuhkan
teknik komunikasi
yang tepat seperti
focusing.
Eksplorasi perasaan
dan menyatakan
kesediaan
membantu bisa
membangkitkan
motivasi klien untuk
mengungkapkan
masalahnya.
Klien dengan
waham mempunyai
keyakinan yang
terus menerus tidak
orang lain……dst (bicara
kacau, susah dipahami)
P : Bagaimana Mas Sw tahu
kalau dimasuki roh Sunan
Kalijogo ? Apa yang Mas
Sw rasakan ?
K : Roh itu menyatu dengan
jiwaku sehingga semua
kekuatan bersemayam di
tubuhku.
P : Kekuatan seperti apa ?
Apakah saya bisa
melihatnya?
K : berbicara sambil
menggerak-gerakkan
tangannya, pandangan
lurus ke depan
P : memperhatikan klien
P : menatap klien,
mengerutkan dahi,
menunggu penjelasan
K : menggerak-gerakkan
tangannya
K : sambil terus
menggerak-gerakkan
tangannya
P : memperhatikan
respon klien
P : memperhatikan klien,
mempersilakan klien
mendemonstrasikan
ilmu dan kekuatan
yang dia maksudkan.
Keyakinan/waham
klien masih melekat
erat pada diri klien.
Klien akan
menunjukkan
kekuatan yang
dimilikinya.
Klien memperagakan
konfrontasi terhadap
pernyataan klien.
Memperhatikan
respon verbal dan
non verbal klien.
Masih melakukan
konfrontasi dengan
meminta klien
menunjukkan
kekuatan seperti
yang diyakinimya.
Memperhatikan
respon klien
terhadap wahamnya.
sesuai dengan realita
dan lingkungan
budaya klien.
Perawat tidak boleh
menyangkal dan
membenarkan
pernyataan klien
tapi perlu
melakukan
konfrontasi atas
pernyataan klien.
Perawat
mengobservasi
perilaku klien terkait
dengan wahamnya.
Konfrontasi
dilakukan untuk
meminta tanggapan
klien atas
keyakinannya yang
K : Ya…..kekuatan seperti
ini.
P : Baiklah, Mas Sw sudah
menunjukkan kekuatan
yang dimaksudkan.
Sekarang ceritakan
kepada saya, selama di
Jakarta ada masalah apa ?
Mungkin masalah dengan
teman atau pekerjaan ?
K : Saya kerja sebagai tukang
batu tapi mandor saya
orang Karang Wader
sering marah dan
menunjukkan
kekuatan yang
dimaksud
K : tersenyum sambil
memperbaiki posisi
duduknya
K : menggerak-gerakkan
tangannya sambil
menarik nafas dalam
dan memejamkan
mata
P : memperhatikan
respon klien
P : kontak mata,
menunjukkan sikap
terbuka,
mempersilahkan klien
untuk menjawab
K : menatap perawat,
mengerutkan dahi
kmd tampak sedih
kekuatan yang
dimaksudkan.
Mengingat-ingat
kejadian di Jakarta
yang membuat klien
merasa tertekan.
Sedih ketika
menceritakan
pengalamannya di
Jakarta yang sering
mendapat perlakuan
kasar dari mandornya.
Memfokuskan
pembicaraan yang
mengarah pada
penyebab munculnya
masalah pada klien.
Menunjukkan sikap
empati ketika klien
menceritakan
pengalaman yang
tidak menyenangkan.
Berusaha
mengeksplore lebih
dalam lagi mengenai
tindak kekerasan
yang dialami klien.
tidak sesuai dengan
realita.
Perawat harus selalu
mengobservasi
perilaku klien terkait
dengan wahamnya.
Bila respon klien
terhadap wahamnya
sudah selesai,
perawat kembali
memfokuskan
pembicaran sesuai
tujuan
interaksi/topik.
Sikap empati
menunjukkan bahwa
memukuli saya, upah
saya juga tak dibayar
penuh. Kemudian saya
pulang jalan kaki karena
tak punya uang.
P : Mas Sw, tahu kenapa
mandornya berbuat
seperti itu ? Apakah
teman lain juga ada yang
mendapat perlakuan
seperti itu ?
K : Saya tidak tahu
Mbak…….temanku
kadang juga ada yang
diperlakukan seperti itu.
P : Baiklah…….bagus sekali
Mas Sw mampu
menceritakannya dengan
saya. Sekarang
P : memerhatikan
dengan sungguh-
sungguh,
menunjukkan sikap
empati
K : tampak sedih dan
putus asa
P : memperhatikan
respon klien
K : pandangan
menerawang ke depan
K : menggelengkan
kepala, menatap
perawat
P : memperhatikan klien,
menganggukkan
kepala.
Masih tampak sedih
mengenang
pengalamannya di
Jakarta.
Klien merasa tidak
sendiri mengalami
pengalaman yang
tidak menyenangkan.
Klien merasa senang
diperhatikan oleh
perawat
Menunjukkan sikap
menerima hubungan
Bersyukur klien
merasa tidak sendiri.
Memberikan
reinforcement dan
melakukan evaluasi
subyektif.
Senang karena bisa
membina hubungan
saling percaya
dengan klien.
Mengeksplorasi
penyebab klien
dibawa ke rumah
perawat bisa
memahami perasaan
klien.
Penolakan,
kekerasan, aniaya
fisik bisa
mempengaruhi
harga diri klien yang
dapat memunculkan
adanya waham.
Bila ada orang lain
mengalami hal yang
sama bisa membuat
klien merasa tidak
sendiri.
Pada fase terminasi,
perawat melakukan
evaluasi subyektif
bagaimana perasaan Mas
Sw setelah kita bincang-
bincang ?
K : Saya senang Mbak, ada
teman yang bisa ngajak
saya ngobrol.
P : Coba ingat-ingat kembali ,
ada kejadian apa
sebelumnya sehingga
Mas Sw dibawa kemari ?
K : Saya dari Jakarta stress
Mbak, pulang jalan kaki
(keluyuran) kemudian
sampai di rumah saya
dibawa keluarga saya ke
sini.
P : menatap klien,
tersenyum
K : tersenyum, kontak
mata
K : tersenyum, menatap
perawat
P:tersenyum,
menganggukkan
kepala
P : menatap klien,
menyentuh bahu
K : kontak mata,
mengangguk
saling percaya.
Klien akan mulai
menjelaskan alasan
masuk rumah sakit.
Klien menejelaskan
alasan masuk rumah
sakit.
Menyetujui anjuran
perawat
sakit.
Bersikap empati
terhadap ungkapan
perasaan klien.
Memberikan
reinforcement positif
dan rencana tindak
lanjut untuk klien.
Mengakhiri
pertemuan dan
membuat kontrak
tentang perasaan
klien setelah
bincang-bincang.
Hubungan saling
percaya terbina bila
klien mampu
mengungkapkan
tentang
permasalahannya
dan merasa
membutuhkan
perawat.
Menggali alasan
masuk rumah sakit
untuk menentukan
masalah yang
dihadapi klien.
Dalam membina
hubungan saling
percaya, perawat
harus bersikap
P : Bagus ….Mas Sw mampu
mengingatnya dengan
baik. Coba nanti diingat-
ingat kembali apa yang
masih menjadi masalah
Mas Sw selama ini.
K : Ya Mbak…
P : Baiklah Mas Sw,
pertemuan kita kali ini
cukup. Bagaimana kalau
kita bertemu lagi besuk
Senin pk 08.00-08.30
untuk mendiskusikan
tentang kemampuan yang
Mas Sw miliki ?Kita
berbincang-bincang di
sini lagi ?
K: Ya Mbak…..besuk Senin
K : ekspresi wajah sedih,
menunduk
P : mendengarkan,
kontak mata
menganggukkan
kepala
P : menyentuh bahu
klien, kontak mata
K : kontak mata,
mengangguk
P : kontak mata,
tersenyum,
mempersilahkan klien
untuk menjawab
Memperhatikan
kontrak yang
ditawarkan perawat.
Menyetujui kontrak
pertemuan berikutnya.
untuk pertemuan
berikutnya.
Merasa senang
karena klien
menyetujui kontrak
pertemuan
berikutnya.
empati dan
menerima klien apa
adanya.
Reinforcement
positif untuk
membangkitkan
percaya diri klien.
Pada fase terminasi
perawat
memberikan rencana
tindak lanjut untuk
klien.
Pada fase terminasi
perawat mengakhiri
pertemuan sambil
membuat kontrak
yang akan datang
meliputi topik,
tempat dan waktu.
kita ketemu lagi. Terima
kasih Mbak………
K : kontak mata,
tersenyum
K : mengangguk,
tersenyum
P : kontak mata,
tersenyum
Telah terjalin
hubungan saling
percaya sehingga
klien menyetujui
kontrak dan merasa
membutuhkan
perawat.

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaNs.Heri Saputro
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Fransiska Oktafiani
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-beratNia Aprianti
 
Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinalvin akbar
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemikgustians
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidSri Nala
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargayaenk_ekis
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedangEllyeUtami
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Ns. Lutfi
 

What's hot (20)

Form askep JIWA
Form askep JIWAForm askep JIWA
Form askep JIWA
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
5. catatan perkembangan
5. catatan perkembangan5. catatan perkembangan
5. catatan perkembangan
 
Sp isolasi sosial
Sp isolasi sosialSp isolasi sosial
Sp isolasi sosial
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Huknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendahHuknah tinggi & rendah
Huknah tinggi & rendah
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Pengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan KeluargaPengkajian keperawatan Keluarga
Pengkajian keperawatan Keluarga
 
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
Alat Ukur Pengkajain Manula Short Portable Mental Questionneire (SPMSQ)
 
12 nervus cranial
12 nervus cranial 12 nervus cranial
12 nervus cranial
 
Asuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluargaAsuhan keperawatan keluarga
Asuhan keperawatan keluarga
 
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat87612150 woc-pre-eklampsi-berat
87612150 woc-pre-eklampsi-berat
 
Askep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvinAskep hipertensi alvin
Askep hipertensi alvin
 
Syok hipovolemik
Syok hipovolemikSyok hipovolemik
Syok hipovolemik
 
Askep Demam Thypoid
Askep Demam ThypoidAskep Demam Thypoid
Askep Demam Thypoid
 
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluargaAnalisan dan diagnosa kep, keluarga
Analisan dan diagnosa kep, keluarga
 
4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang4. askep diare akut dehidrasi sedang
4. askep diare akut dehidrasi sedang
 
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
Tugas legal etik, kelompok 4, sp ikd 1
 
Konsep diri
Konsep diriKonsep diri
Konsep diri
 

Similar to Api waham 1

api-interaksi2-halusinasi-sp-3.docx
api-interaksi2-halusinasi-sp-3.docxapi-interaksi2-halusinasi-sp-3.docx
api-interaksi2-halusinasi-sp-3.docxBrendaManiani
 
Analisa proses interaksi
Analisa  proses  interaksiAnalisa  proses  interaksi
Analisa proses interaksiConnie Sianipar
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksiBida Nirwana
 
API.doc
API.docAPI.doc
API.docyella8
 
-ANALISA-PROSES-INTERAKSI-HDR-docx.docx
-ANALISA-PROSES-INTERAKSI-HDR-docx.docx-ANALISA-PROSES-INTERAKSI-HDR-docx.docx
-ANALISA-PROSES-INTERAKSI-HDR-docx.docxRahmathalimSaputra
 
KOMUNIKASI 4.pptx
KOMUNIKASI 4.pptxKOMUNIKASI 4.pptx
KOMUNIKASI 4.pptxarin diah
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialYusuf Saktian
 
Dimensi dalam komunikasi keperawatan.ppt
Dimensi dalam komunikasi keperawatan.pptDimensi dalam komunikasi keperawatan.ppt
Dimensi dalam komunikasi keperawatan.pptrina894444
 
Modul3 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutu...
Modul3 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutu...Modul3 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutu...
Modul3 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutu...pjj_kemenkes
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaMaulia Hindun
 
MENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.pptMENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.pptHelmiDiana4
 
Kepentingan hubungan antara kaunselor dan klien
Kepentingan hubungan antara kaunselor dan klienKepentingan hubungan antara kaunselor dan klien
Kepentingan hubungan antara kaunselor dan klienRamadas Daughter
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konselingJoni Iswanto
 
Majalah kekuatan-sugesti
Majalah kekuatan-sugestiMajalah kekuatan-sugesti
Majalah kekuatan-sugestiFirman Pratama
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikwidya1972
 

Similar to Api waham 1 (19)

api-interaksi2-halusinasi-sp-3.docx
api-interaksi2-halusinasi-sp-3.docxapi-interaksi2-halusinasi-sp-3.docx
api-interaksi2-halusinasi-sp-3.docx
 
Analisa proses interaksi
Analisa  proses  interaksiAnalisa  proses  interaksi
Analisa proses interaksi
 
Analisa proses interaksi
Analisa proses interaksiAnalisa proses interaksi
Analisa proses interaksi
 
Api mg 3
Api mg 3Api mg 3
Api mg 3
 
API.doc
API.docAPI.doc
API.doc
 
-ANALISA-PROSES-INTERAKSI-HDR-docx.docx
-ANALISA-PROSES-INTERAKSI-HDR-docx.docx-ANALISA-PROSES-INTERAKSI-HDR-docx.docx
-ANALISA-PROSES-INTERAKSI-HDR-docx.docx
 
Tahapan komter yudi
Tahapan komter   yudiTahapan komter   yudi
Tahapan komter yudi
 
Sp api dan cp
Sp api dan cpSp api dan cp
Sp api dan cp
 
KOMUNIKASI 4.pptx
KOMUNIKASI 4.pptxKOMUNIKASI 4.pptx
KOMUNIKASI 4.pptx
 
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi SosialStrategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
Strategi Pelaksanaan Jiwa - Isolasi Sosial
 
Dimensi dalam komunikasi keperawatan.ppt
Dimensi dalam komunikasi keperawatan.pptDimensi dalam komunikasi keperawatan.ppt
Dimensi dalam komunikasi keperawatan.ppt
 
Modul3 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutu...
Modul3 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutu...Modul3 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutu...
Modul3 kb2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan kebutu...
 
Dokumentasi keprawatan AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi keprawatan  AKPER PEMKAB MUNA Dokumentasi keprawatan  AKPER PEMKAB MUNA
Dokumentasi keprawatan AKPER PEMKAB MUNA
 
Api isolasi sosial ida
Api isolasi sosial idaApi isolasi sosial ida
Api isolasi sosial ida
 
MENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.pptMENDENGAR AKTIF.ppt
MENDENGAR AKTIF.ppt
 
Kepentingan hubungan antara kaunselor dan klien
Kepentingan hubungan antara kaunselor dan klienKepentingan hubungan antara kaunselor dan klien
Kepentingan hubungan antara kaunselor dan klien
 
keterampilan konseling
keterampilan konselingketerampilan konseling
keterampilan konseling
 
Majalah kekuatan-sugesti
Majalah kekuatan-sugestiMajalah kekuatan-sugesti
Majalah kekuatan-sugesti
 
Konsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutikKonsep komunikasi terapeutik
Konsep komunikasi terapeutik
 

Recently uploaded

[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxRastiPradiptaPermana
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATANPENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATANMUHAMADELJIDIN
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptx
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptxjabatan fungsional administrasi kesehatan.pptx
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptxDiandraArisnawati2
 
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxsekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxpkmkaliangkrik1
 
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...erni467618
 
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 
Alama Jual Obat Aborsi Kediri WA/081222292216/ Cytotec Asli Ampuh
Alama Jual Obat Aborsi Kediri WA/081222292216/ Cytotec Asli AmpuhAlama Jual Obat Aborsi Kediri WA/081222292216/ Cytotec Asli Ampuh
Alama Jual Obat Aborsi Kediri WA/081222292216/ Cytotec Asli Ampuhapoteksarihusada24
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysGoogle
 

Recently uploaded (20)

[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
[087776'558899] cara Menggugurkan Kandungan mulai usia 1 | 2 | 3 | 4 | bulan ...
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Barat 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptxAsuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Defisit Perawatan Diri.pptx
 
Jual Obat Cytotec Pfizer Asli ( Obat Aborsi Asli ) Cara MENGGUGURKAN Kandunga...
Jual Obat Cytotec Pfizer Asli ( Obat Aborsi Asli ) Cara MENGGUGURKAN Kandunga...Jual Obat Cytotec Pfizer Asli ( Obat Aborsi Asli ) Cara MENGGUGURKAN Kandunga...
Jual Obat Cytotec Pfizer Asli ( Obat Aborsi Asli ) Cara MENGGUGURKAN Kandunga...
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI BANJARMASIN 081399993834.pdf
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandar Lampung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Surabaya 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bandung 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATANPENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
PENANGANAN MANAJEMEN KONFLIK DALAM KESEHATAN
 
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdfTEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
TEMPAT JUAL OBAT CYTOTEC ASLI DI PADANG 081399993834.pdf
 
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Jakarta Selatan 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptx
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptxjabatan fungsional administrasi kesehatan.pptx
jabatan fungsional administrasi kesehatan.pptx
 
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptxsekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
sekolah-sehat-jiwa untuk sekolah dan puskesmas.pptx
 
Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Pekanbaru 081399993834.pdf
Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Pekanbaru 081399993834.pdfJual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Pekanbaru 081399993834.pdf
Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Di Pekanbaru 081399993834.pdf
 
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
Perencanaan keperawatan (NOC/ Nursing outcome clasification dan NIC / NUrsing...
 
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Semarang 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Mataram 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
14# Cara Menggugurkan Kandungan usia kehamilan 1 bulan [087776558899]
 
Alama Jual Obat Aborsi Kediri WA/081222292216/ Cytotec Asli Ampuh
Alama Jual Obat Aborsi Kediri WA/081222292216/ Cytotec Asli AmpuhAlama Jual Obat Aborsi Kediri WA/081222292216/ Cytotec Asli Ampuh
Alama Jual Obat Aborsi Kediri WA/081222292216/ Cytotec Asli Ampuh
 
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex ToysJual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
Jual Alat Bantu Sex Di Bogor 081246444463 Pusat Alat Bantu Sex Toys
 

Api waham 1

  • 1. ANALISA PROSES INTERAKSI Nama Klien : Tn. B Bangsal : VI No. CM : 037323 Mahasiswa : Indriyani Pertemuan ke: 1 DP : Risiko mencederai diri, orang lain dan lingkungan berhubungan dengan waham kebesaran Tujuan : Membina hubungan saling percaya KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT RASIONAL P : Selamat pagi Mas…., kenalkan nama saya Indriyani, saya biasa dipanggil indri. Saya mahasiswa Program studi ilmu keperawatan UNDIP Nama Mas siapa dan suka dipanggil apa? K : Nama saya BP, biasa dipanggil B P : kontak mata, berjabat tangan, mendekati klien sambil tersenyum K : menyambut jabat tangan, kontak mata singkat K : kontak mata singkat, sedikit tersenyum Masih merasa asing dengan kehadiran perawat Klien mau berkenalan dengan perawat Memberikan salam terapeutik dan mengajak klien berkenalan Salam terapeutik dan perkenalan sebagai langkah awal dalam membina hubungan saling percaya. Klien mau berkenalan dengan perawat sebagai tanda awal terjadinya hubungan saling
  • 2. P : Bagus, Mas B mau berkenalan dengan saya P : Selama 11 hari ini mulai pk 07.00-13.30 WIB saya yang akan merawat Mas B di sini. Saya siap membantu mengatasi permasalahan yang Mas B alami. K : - P : Bagaimana perasaan Mas B saat ini? P : Menatap klien sambil tersenyum P : mengacungkan jempol sambil tersenyum K : tersenyum, expresi wajah lesu P : Menyentuh pundak klien, kontak mata K : menatap lurus ke depan, pandangan mata kosong, ekspresi datar P : mempertahankan kontak mata, sedikit membungkuk ke arah klien K : menatap lurus ke depan, kontak mata singkat Senang diberi pujian tapi klien nampak kurang bersemangat dalam interaksi Klien tidak memberikan respon terhadap perkataan perawat Klien masih merasa enggan diajak bincang- bincang Senang karena klien mau berkenalan (menyebutkan nama) Memberikan reinforcement positif kepada klien Perawat bersikap tulus menyatakan kesediaan untuk membantu klien Melakukan evaluasi/ validasi data terhadap klien percaya Pemberian reinforcement positif berguna untuk menumbuhkan rasa percaya pada klien. Dengan menyatakan kesediaan membantu, klien akan lebih percaya kepada perawat Evaluasi/validasi data dilakukan untuk memastikan keadaan klien saat ini
  • 3. K : Baik-baik saja Mbak….. P : Mas B, bagaimana kalau sekarang kita berbincang- bincang tentang permsalahan yang Mas B hadapi selama 10 menit? K : Ya……..terserah Mbak saja P : Bisa kita mulai sekarang ? Dimana kita bisa duduk ? K : menatap perawat, tersenyum singkat P : kontak mata P : memperbaiki duduk menghadap ke arah klien, kontak mata K : memperhatikan perawat, tampak ragu K : kontak mata singkat, tatapan mata kosong P : memperhatikan respon klien P : Menyentuh pundak klien, menatap klien, tersenyum hangat K : Memperhatikan perawat, Belum bisa mengeksplorasi perasaannya Duduk berhadapan dengan perawat, kelihatan agak ragu Ada keraguan pada diri klien Klien tampak ragu dan Berharap klien mau mengungkapkan perasaannya Memulai kontrak waktu, menjelaskan tujuan pertemuan Berharap klien bisa bersikap terbuka menceritakan masalahnya Perawat menawarkan kontrak waktu dan tempat kepada klien Perawat harus memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya. Setiap interaksi dengan klien, perawat membuat kontrak yang terdiri dari topik, waktu dan tempat. Belum terbina hubungan saling percaya sehingga klien tampak ragu. Kontrak waktu dan tempat bisa ditawarkan sesuai kehendak klien.
  • 4. K : Ya Mbak…..di sini saja. P : Bagus…Mas B bisa menentukan tempat di mana kita akan bincang- bincang K : - P : Ada kejadian apa sebelumnya sehingga Mas B dibawa ke sini? tampak kurang bersemangat K : mengangguk, memperbaiki posisi duduk P : memperhatikan respon klien P : tersenyum hangat, menganggukkan kepala K : tersenyum, menunduk P : kontak mata hangat sambil mempersilahkan klien untuk menjawab K : tampak berpikir, mengerutkan dahi tidak semangat memenuhi ajakan perawat Bisa mengambil keputusan untuk memulai kontrak Senang dan agak malu mendapat pujian dari perawat Tampak mengingat-ingat kejadian sebelum klien dibawa ke rumah sakit Berharap bisa melanjutkan bincang-bincang Memberikan reinforcement positif kepada klien Menggali masalah klien/penyebab utama masuk rumah sakit Dengan melibatkan klien dalam membuat kontrak pertemuan akan melatih kien dalam pengambilan keputusan. Reinforcement positif berguna untuk meningkatkan rasa percaya diri klien. Alasan masuk rumah sakit sering berkaitan dengan masalah utama (core problem)
  • 5. K : Nggak tahu Mbak, mungkin karena saya sering bicara sendiri, bicara saya kacau, saya ini seorang calon presiden yang sedang berperang dengan Megawati dan Gusdur. Ini amanat allah, mbak. P : Bagaimana Mas B tahu kalau itu amanat Allah ? K : lewat kitab Budha mbak. P : sekarang kitab itu dimana mas? Apakah saya bisa melihat dan membaca amanat Allah yang ada K : menggelengkan kepala, tampak bingung P : mendengarkan dengan sungguh-sungguh sambil menatap klien P : menatap klien, menyentuh bahu K : menerawang ke depan, tatapan mata kosong K : sambil terus menggerak- gerakkan tangannya P : memperhatikan respon klien P : memperhatikan klien, mempersilakan klien menunjukkan kitab yang dimaksud Tampak bingung, tidak mampu mengingat kejadian sebelum masuk rumah sakit Klien tidak konsentrasi dalam interaksi dengan perawat Klien mengatakan seolah – olah kitab itu ada. Berharap klien mampu mengingat dan menceritakan kejadian sebelum masuk rumah sakit Menggali permasalahan yang dihadapi klien Melakukan konfrontasi terhadap pernyataan klien. Masih melakukan konfrontasi dengan meminta klien menunjukkan kitab seperti Menstimulasi klien untuk mengingat suatu kejadian atau peristiwa Mengeksplorasi perasaan dan pikiran klien untuk mengetahui permasalahan yang muncul Perawat tidak boleh menyangkal dan membenarkan pernyataan klien tapi perlu melakukan konfrontasi atas pernyataan klien. Konfrontasi dilakukan untuk meminta tanggapan klien atas keyakinannya yang tidak sesuai dengan realita.
  • 6. dalam kitab itu? K : ga ada mbak P : Baiklah, karena masa B tidak dapat menunjukkan kitab itu pada saya. Sekarang kita cerita tentang yang lain saja. Sekarang ceritakan kepada saya, sebelum masuk sini ada masalah apa ? Mungkin masalah dengan teman atau pekerjaan ? K : Saya kerja sebagai petugas cleaning service dikantor PJKA Semarang, lalu tahun 2004, saya K : tersenyum sambil memperbaiki posisi duduknya K: menggelengkan kepala, tatapan lurus ke depan P : memperhatikan dengan sungguh-sungguh sambil menatap klien P : kontak mata, menunjukkan sikap terbuka, mempersilahkan klien untuk menjawab K : menatap perawat, mengerutkan dahi kmd tampak sedih P : memerhatikan dengan sungguh-sungguh, menunjukkan sikap empati Klien akan menunjukkan kitab yang dimilikinya Klien mulai sedikit sadar bahwa kitab itu tidak ada Mengingat-ingat kejadian yang diyakinimya. Melakukan konfrontasi terhadap pernyataan klien. Memfokuskan pembicaraan yang mengarah pada penyebab munculnya masalah pada klien. Menunjukkan sikap empati ketika klien menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Perawat tidak boleh menyangkal dan membenarkan pernyataan klien tapi perlu melakukan konfrontasi atas pernyataan klien. Bila respon klien terhadap wahamnya sudah selesai, perawat kembali memfokuskan pembicaran sesuai tujuan interaksi/topik. Sikap empati menunjukkan bahwa perawat bisa memahami perasaan klien.
  • 7. diberhentikan karena ada pengurangan pegawai, lalu saya kepikiran terus karena saya nganggur dan saya juga mikir kok di usia saya yang sudah 37 tahun ini kok saya belum menikah. Tau ah mbak. . .saya pusing kalo mikir itu P : Baiklah…sampai di sini saja kita bincang – bincang hari ini..Bagus sekali Mas B mampu menceritakannya dengan saya. Sekarang bagaimana perasaan Mas B setelah kita bincang-bincang ? K : Saya senang Mbak, ada teman yang bisa ngajak saya ngobrol. K : tampak sedih dan putus asa P : menatap klien, tersenyum K : tersenyum, kontak mata K : tersenyum dan menatap perawat P : menganggukkan kepala, tersenyum Sedih dan putus asa Klien merasa senang diperhatikan oleh perawat Menunjukkan sikap menerima hubungan saling percaya. Memberikan reinforcement dan melakukan evaluasi subyektif. Senang karena bisa membina hubungan saling percaya dengan klien. Pada fase terminasi, perawat melakukan evaluasi subyektif tentang perasaan klien setelah bincang-bincang Hubungan saling percaya terbina bila klien mampu mengungkapkan tentang permasalahannya dan merasa membutuhkan perawat.
  • 8. P : Baiklah…….sekarang Mas B istirahat dulu, besuk kita bincang-bincang lagi kalau Mas B sudah merasa lebih baik. Bagaimana kalo besuk pagi jam 9.00 kita bincang – bincang tentang kebutuhan – kebutuhan mas B yang belum terpenuhi K : ya mbak. . .sampai besok. Trimakasih ya mbak P : kontak mata, tersenyum, mempersilahkan klien untuk menjawab K : kontak mata, tersenyum K : mengangguk, tersenyum P : kontak mata, tersenyum Memperhatikan kontrak yang ditawarkan perawat. Menyetujui kontrak pertemuan berikutnya. Mengakhiri pertemuan dan membuat kontrak untuk pertemuan berikutnya. Merasa senang karena klien menyetujui kontrak pertemuan berikutnya. Pada fase terminasi perawat mengakhiri pertemuan sambil membuat kontrak yang akan datang meliputi topik, tempat dan waktu Telah terjalin hubungan saling percaya sehingga klien menyetujui kontrak dan merasa membutuhkan perawat SSeemmaarraanngg,, SSeepptteemmbbeerr 22000055 MMaahhaassiisswwaa IInnddrriiyyaannii GG66BB220055001199
  • 9. ANALISA PROSES INTERAKSI Nama Klien : Tn. Sw Bangsal : X No. CM : 039491 Mahasiswa : Yunita Nugraheni KOMUNIKASI VERBAL KOMUNIKASI NON VERBAL ANALISA BERPUSAT PADA KLIEN ANALISA BERPUSAT PADA PERAWAT RASIONAL P : Selamat pagi Mas Sw, bagaimana kabarnya hari ini? K : Pagi Mbak………. P : Mendekati klien, tersenyum, mengulurkan tangan untuk berjabat tangan K : Menoleh ke arah perawat, membalas senyuman K : membalas uluran tangan perawat untuk berjabat tangan sambil tersenyum Klien berespon terhadap sapaan perawat. Klien menjawab salam perawat. Memberikan salam terapeutik, menyapa klien dengan ramah. Merasa senang karena klien mau membalas salam perawat. Selalu memberikan salam terapeutik ketika bertemu klien akan mempererat hubungan saling percaya. Klien mau menjawab salam menunjukkan respon awal yang positif
  • 10. P : Apakah Mas Sw masih ingat dengan saya?Coba Mas Sw ingat-ingat, kita pernah berbincang- bincang kemarin. K : Siapa ya Mbak, saya lupa namanya. P : Nama saya Yunita Nugraheni, biasa dipanggil Yunita. Siapa Mas nama saya? K : Oo….Mbak Yunita. P : kntak mata, tersenyum P : duduk berhadapan dengan klien, mempertahankan kontak mata. K : memperbaiki duduknya sambil mengamati perawat. K : mengerutkan dahi, tampak sedang berpikir P : memperhatikan klien, tersenyum P : mempertahankan kontak mata, tersenyum K : tersenyum, Mengingat-ingat perawat yang pernah menemuinya. Klien tidak mampu mengingat nama perawat. Memperhatikan perkenalan yang dilakukan perawat. Klien menyebutkan kembali nama Mengevaluasi memori klien terhadap perkenalan yang telah dilakukan. Memaklumi klien yang tidak mampu mengingat nama perawat. Memperkenalkan diri lagi untuk mengingtakan klien. Memberikan reinforcement dengan untuk terbinanya hubungan saling percaya. Unutk mengetahui daya ingat jangka pendek klien. Perkenalan yang dilakukan dalam keadaan klien masih bingung, sulit diingat oleh klien. Perkenalan sebagai langkah awal untuk membina hubungan saling percaya. Reinforcement bisa memguatkan apa yang diucapkan
  • 11. P : Mas Sw tampaknya lebih segar hari ini. Bagaimana perasaan Mas Sw saat ini ? K : saya baik-baik saja Mbak, saya ingin pulang. Kapan keluarga menjemput saya Mbak ? P : bagus…jika Mas Sw sudah merasa lebih baik. Tapi Mas Sw masih butuh perawatan dan pengobatan lanjut agar kondisinya lebih bagus lagi jadi belum diijinkan pulang. Kalau keluarga Mas Sw tak ada mengangguk K : mengangguk- anggukkan kepala P : tersenyum, mengangguk P : menyentuh pundak klien, menatap klien sambil tersenyum K : tersenyum, kontak mata K : menatap perawat, menunggu jawaban. P : tersenyum, kontak mata P : menyentuh bahu klien, kontak mata, sedikit membungkuk kea rah klien perawat. Klien tampak lebih segar dan bersemangat dibanding kemarin. Mulai muncul kesadaran pada diri klien. Klien sedih karena belum diijinkan pulang. menganggukkan kepala. Melakukan evaluasi/validasi tentang perasaan klien hari ini. Merasa senang karena klien mulai muncul kesadarannya. Memberikan reinforcement dan menjelaskan perlunya pengobatan dan perawatan lanjut serta berhrap klien bisa menerima penjelasan perawat. klien. Evaluasi/validasi unutk menentukan masalah yang muncul saat ini. Kesadaran klien ditunjukka dengan adanya keinginan untuk pulang dan ingat akan keluarganya. Reinforcement untuk menumbuhkan kepercayaan pada diri klien dan menjelaskan tujuan klien dirawat.
  • 12. kesibukan pasti akan menengok Mas Sw di sini. K : - P : Bagaimana kalau sekarang kita berbincang- bincang tentang masalah yang Mas Sw hadapi sehingga Mas Sw di bawa ke sini ? Kita berbincang- bincang di sini saja selama 10 menit ? K : Ya Mbak….. P : Baiklah Mas Sw, ada kejadian apa di rumah sehingga Mas Sw dibawa ke sini ? K : tampak sedih, menunduk P : memperbaiki posisi duduk, kontak mata, mempersilahkan klien untuk menjawab K : menatap lurus ke depan, pandangan menerawang K : menganggukkan kepala P : tersenyum P : kontak mata hangat sambil Klien tampak sedang memikirkan sesuatu. Menyetujui kontrak yang ditawarkan perawat. Tampak mengingat- ingat kejadian sebelum klien dibawa ke rumah sakit. Melakukan kontrak pertemuan meliputi topik, tempat, dan waktu dan berharap klien menyetujui kontrak yang dibuat. Senang karena klien menyetujui kontrak. Menggali masalah klien/penyebab utama masuk rumah sakit. Berharap klien mampu mengingat Kontrak topik, tampat dan waktu selalu dilakukan pada tiap kali interaksi. Kien menyetujui kontrak tanda mulai terbinanya hubungan saling percaya. Alasan masuk rumah sakit pada pasien baru sering berkaitan dengan masalah utama.
  • 13. K : Nggak tahu Mbak, saya kerja di Jakarta sebagai tukang batu kemudian saya pulang jalan kaki lalu di bawa ke sini oleh keluarga saya, dst (bicara kacau tak jelas) P : Apakah ada sesuatu yang menjadi pikiran Mas Sw, bisa diceritakan kepada saya ? Saya siap membantu Mas SW. K : Saya dimasuki roh Sunan Kalijogo sehingga saya punya ilmu dan kekuatan lebih yang tidak dimiliki mempersilahkan klien untuk menjawab K : memperhatikan perawat, kontak mata, mengerutkan dahi K : menggelengkan kepala, tatapan lurus ke depan P : memperhatikan dengan sungguh- sungguh sambil menatap klien P : menatap klien, menyentuh bahu, menunjukkan sikap empati K : mengerutkan dahi seperti mengingat- ingat sesuatu Masih agak bingung, belum mampu mengingat sepenuhnya Masih mengingat- ingat kejadian yang terjadi sebelum klien masuk rumah sakit. Klien berbicara kacau tidak sesuai realita, mengarah ke waham kebesaran. Klien dan menceritakan kejadian sebelum masuk rumah sakit. Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya dan menyatakan kesediaan untuk membantu. Tidak menyangkal dan tidak membenarkan keyakinan klien. Melakukan Bila klien bicara kacau, perawat membutuhkan teknik komunikasi yang tepat seperti focusing. Eksplorasi perasaan dan menyatakan kesediaan membantu bisa membangkitkan motivasi klien untuk mengungkapkan masalahnya. Klien dengan waham mempunyai keyakinan yang terus menerus tidak
  • 14. orang lain……dst (bicara kacau, susah dipahami) P : Bagaimana Mas Sw tahu kalau dimasuki roh Sunan Kalijogo ? Apa yang Mas Sw rasakan ? K : Roh itu menyatu dengan jiwaku sehingga semua kekuatan bersemayam di tubuhku. P : Kekuatan seperti apa ? Apakah saya bisa melihatnya? K : berbicara sambil menggerak-gerakkan tangannya, pandangan lurus ke depan P : memperhatikan klien P : menatap klien, mengerutkan dahi, menunggu penjelasan K : menggerak-gerakkan tangannya K : sambil terus menggerak-gerakkan tangannya P : memperhatikan respon klien P : memperhatikan klien, mempersilakan klien mendemonstrasikan ilmu dan kekuatan yang dia maksudkan. Keyakinan/waham klien masih melekat erat pada diri klien. Klien akan menunjukkan kekuatan yang dimilikinya. Klien memperagakan konfrontasi terhadap pernyataan klien. Memperhatikan respon verbal dan non verbal klien. Masih melakukan konfrontasi dengan meminta klien menunjukkan kekuatan seperti yang diyakinimya. Memperhatikan respon klien terhadap wahamnya. sesuai dengan realita dan lingkungan budaya klien. Perawat tidak boleh menyangkal dan membenarkan pernyataan klien tapi perlu melakukan konfrontasi atas pernyataan klien. Perawat mengobservasi perilaku klien terkait dengan wahamnya. Konfrontasi dilakukan untuk meminta tanggapan klien atas keyakinannya yang
  • 15. K : Ya…..kekuatan seperti ini. P : Baiklah, Mas Sw sudah menunjukkan kekuatan yang dimaksudkan. Sekarang ceritakan kepada saya, selama di Jakarta ada masalah apa ? Mungkin masalah dengan teman atau pekerjaan ? K : Saya kerja sebagai tukang batu tapi mandor saya orang Karang Wader sering marah dan menunjukkan kekuatan yang dimaksud K : tersenyum sambil memperbaiki posisi duduknya K : menggerak-gerakkan tangannya sambil menarik nafas dalam dan memejamkan mata P : memperhatikan respon klien P : kontak mata, menunjukkan sikap terbuka, mempersilahkan klien untuk menjawab K : menatap perawat, mengerutkan dahi kmd tampak sedih kekuatan yang dimaksudkan. Mengingat-ingat kejadian di Jakarta yang membuat klien merasa tertekan. Sedih ketika menceritakan pengalamannya di Jakarta yang sering mendapat perlakuan kasar dari mandornya. Memfokuskan pembicaraan yang mengarah pada penyebab munculnya masalah pada klien. Menunjukkan sikap empati ketika klien menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan. Berusaha mengeksplore lebih dalam lagi mengenai tindak kekerasan yang dialami klien. tidak sesuai dengan realita. Perawat harus selalu mengobservasi perilaku klien terkait dengan wahamnya. Bila respon klien terhadap wahamnya sudah selesai, perawat kembali memfokuskan pembicaran sesuai tujuan interaksi/topik. Sikap empati menunjukkan bahwa
  • 16. memukuli saya, upah saya juga tak dibayar penuh. Kemudian saya pulang jalan kaki karena tak punya uang. P : Mas Sw, tahu kenapa mandornya berbuat seperti itu ? Apakah teman lain juga ada yang mendapat perlakuan seperti itu ? K : Saya tidak tahu Mbak…….temanku kadang juga ada yang diperlakukan seperti itu. P : Baiklah…….bagus sekali Mas Sw mampu menceritakannya dengan saya. Sekarang P : memerhatikan dengan sungguh- sungguh, menunjukkan sikap empati K : tampak sedih dan putus asa P : memperhatikan respon klien K : pandangan menerawang ke depan K : menggelengkan kepala, menatap perawat P : memperhatikan klien, menganggukkan kepala. Masih tampak sedih mengenang pengalamannya di Jakarta. Klien merasa tidak sendiri mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan. Klien merasa senang diperhatikan oleh perawat Menunjukkan sikap menerima hubungan Bersyukur klien merasa tidak sendiri. Memberikan reinforcement dan melakukan evaluasi subyektif. Senang karena bisa membina hubungan saling percaya dengan klien. Mengeksplorasi penyebab klien dibawa ke rumah perawat bisa memahami perasaan klien. Penolakan, kekerasan, aniaya fisik bisa mempengaruhi harga diri klien yang dapat memunculkan adanya waham. Bila ada orang lain mengalami hal yang sama bisa membuat klien merasa tidak sendiri. Pada fase terminasi, perawat melakukan evaluasi subyektif
  • 17. bagaimana perasaan Mas Sw setelah kita bincang- bincang ? K : Saya senang Mbak, ada teman yang bisa ngajak saya ngobrol. P : Coba ingat-ingat kembali , ada kejadian apa sebelumnya sehingga Mas Sw dibawa kemari ? K : Saya dari Jakarta stress Mbak, pulang jalan kaki (keluyuran) kemudian sampai di rumah saya dibawa keluarga saya ke sini. P : menatap klien, tersenyum K : tersenyum, kontak mata K : tersenyum, menatap perawat P:tersenyum, menganggukkan kepala P : menatap klien, menyentuh bahu K : kontak mata, mengangguk saling percaya. Klien akan mulai menjelaskan alasan masuk rumah sakit. Klien menejelaskan alasan masuk rumah sakit. Menyetujui anjuran perawat sakit. Bersikap empati terhadap ungkapan perasaan klien. Memberikan reinforcement positif dan rencana tindak lanjut untuk klien. Mengakhiri pertemuan dan membuat kontrak tentang perasaan klien setelah bincang-bincang. Hubungan saling percaya terbina bila klien mampu mengungkapkan tentang permasalahannya dan merasa membutuhkan perawat. Menggali alasan masuk rumah sakit untuk menentukan masalah yang dihadapi klien. Dalam membina hubungan saling percaya, perawat harus bersikap
  • 18. P : Bagus ….Mas Sw mampu mengingatnya dengan baik. Coba nanti diingat- ingat kembali apa yang masih menjadi masalah Mas Sw selama ini. K : Ya Mbak… P : Baiklah Mas Sw, pertemuan kita kali ini cukup. Bagaimana kalau kita bertemu lagi besuk Senin pk 08.00-08.30 untuk mendiskusikan tentang kemampuan yang Mas Sw miliki ?Kita berbincang-bincang di sini lagi ? K: Ya Mbak…..besuk Senin K : ekspresi wajah sedih, menunduk P : mendengarkan, kontak mata menganggukkan kepala P : menyentuh bahu klien, kontak mata K : kontak mata, mengangguk P : kontak mata, tersenyum, mempersilahkan klien untuk menjawab Memperhatikan kontrak yang ditawarkan perawat. Menyetujui kontrak pertemuan berikutnya. untuk pertemuan berikutnya. Merasa senang karena klien menyetujui kontrak pertemuan berikutnya. empati dan menerima klien apa adanya. Reinforcement positif untuk membangkitkan percaya diri klien. Pada fase terminasi perawat memberikan rencana tindak lanjut untuk klien. Pada fase terminasi perawat mengakhiri pertemuan sambil membuat kontrak yang akan datang meliputi topik, tempat dan waktu.
  • 19. kita ketemu lagi. Terima kasih Mbak……… K : kontak mata, tersenyum K : mengangguk, tersenyum P : kontak mata, tersenyum Telah terjalin hubungan saling percaya sehingga klien menyetujui kontrak dan merasa membutuhkan perawat.