Dokumen tersebut merangkum dokumentasi keperawatan tentang perawatan klien dengan diagnosa isolasi sosial selama 10 pertemuan. Pada pertemuan awal, klien belum mampu berinteraksi dengan orang lain namun secara bertahap mulai dapat berkenalan dan berinteraksi dengan orang lain di ruangan. Pada pertemuan terakhir, klien sudah dapat berinteraksi dengan teman-temannya di ruangan.
1. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama
: Tn. N
Diagnosa keperawatan
: Isolasi Sosial
Ruangan
: Melati RSJ Kendari
Pertemuan
:I
No
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
1
Selasa,
09.30
- Membina hubungan saling S :
03-03-09
Evaluasi
percaya
dengan - Klien mengatakan namanya
mengucapkan
salam
terapeutik,
A
- Klien mengatakan lebih
memprkenalkan diri serta
sering menyendiri
menanyakan nama klien
dan nama panggilan yang O:
disenangi
serta
- Klien tampak menjawab
menanyakan perasaan dan
keluhan klien.
salam salam perawat.
-
Klien tampak sering
menunduk.
-Mengidentifikasi penyebab isolasi
social
menanyakan
Klien tampak diam bila
dengan
ditanya
kebiasaan
isolasi social.
klien berinteraksi, alasan mengapa
klien
menyendiri
hambatan
penyebab
Klien tampak duduk
sering
menyendiri.
serta A:
klien
dalam -
berinteraksi.
Bina
hubungan
saling
percaya belum optimal.
-
Klien
tak
dapat
mengidentifikasi pentebab
isolasi social.
P:
- Mengidentifikasi BHSP
3. No
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
1
Rabu,
09.00
Membina hubungan saling S :
04-03-09
Evaluasi
percaya
dengan Klien
masih
kenal
mengucapkan sa kabar klien dengan perawat.
dan
mngingatkan
klien Klien mengatakan mau
apakah masih ingat dengan berteman dengan pasien
perawat.
lain.
O:
Mengidentifikasi penyebab Klien
isolasi
social
tampak
dengan menjawab salam.
menanykan mengapa klien Klien tampak diam bila
sering duduk menyendiri? ditanya
tentang
Menanyakan siapa teman penyebab isolasi social.
yang
dikenal
diruangan,
menanyakan
klien Kontak mata kurang.
serta Klien
apa
tampak
duduk
yang menyendiri.
menghambat klien sehingga
tidak mau berteman dengan A:
pasien lain.
Bina hubungan saling
percaya belum optimal.
Klien
belum
mengenal
mampu
penyebab
isolasi social.
P:
Mengoptimalkan
BHSP.
Mengidentifikasi
penyebab isolasi social.
Mendiskusikan dengan
klien
keuntungan
berhubungan
dengan
4. orang lain dan kerugian
jika tidak berhubungan
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama
: Tn. N
Diagnosa keperawatan
: Isolasi Sosial
Ruangan
: Melati RSJ Kendari
Pertemuan
:III
No
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
1
Kamis,
09.00
Membina hubungan saling S :
05-03-09
percaya
Evaluasi
dengan Klien
menggunakan
mengatakan
salam masih
kenal
dengan
terapeutik,jabat tangan, dan perawat.
menanyakan apakah klien Klien mengatakan malu
masih ingat dengan perawat. bergaul dengan temanMengidentifikasi penyebab temannya
isolasi
social
karena
dengan dijelek-jelekkan
oleh
menanykan mangapa klien orang lain..
dering duduk menyendiri, O:
menanyakan siapa teman Klien
tampak
dekat klien diruangan dan menjawab salam .
apa yang menghambat klien Klien
tampak
duduk
5. untuk berinteraksi dengan menyendiri.
orang lain.
Kontak mata kurang.
A:
Klien mampu membina
hubungan
saling
percaya
dengan
perawat.
Klien
mengenal
penyebab isolasi social.
P:
Mendiskusikan
keuntungan berinteraksi
dengan orang lain dan
kerugian
jika
berhubungan
tidak
dengan
orang lain.
Mengajarkan klien cara
berkenalan dengan satu
orang.
6. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama
: Tn. N
Diagnosa keperawatan
: Isolasi Sosial
Ruangan
: Melati RSJ Kendari
Pertemuan
: IV
No
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
1
Jumat,
09.00
Membantu
06-03-09
Evaluasi
klien
mengenal S :
keuntungan berhubungan dengan Klien
mengatakan
orang lain dengan mendiskusikan keuntungan
tahu
memiliki
bersama klien keuntungan bila banyak teman.
klien memiliki banyak teman dan Klien mengatakan
bergaul akrab dengan mereka.
Membantu
klien
kerugian tidak punya teman.
mengenal Klien
mengatakan
kerugian jika tidak berhubungan berteman
dengan
orang
lain
tahu
dengan
mau
pasien
dan lain.
mendiskusikan bersama klien bila O:
klien tidak bergaul dengan orang Klien tampak menyebutkan
lain.
keuntungan
dengan
berhubungan
orang
lain
dan
kerugian tidak berhubungan
dengan orang lain.
Klien
tampak
duduk
menyendiri.
Kontak mata kurang.
A:
Klien
dapat
keuntungan
mengenal
berinteraksi
dengan orang laon.
8. lain.
cara berkenalan dengan
satu oranag.
O:
Klien
tampak
mengetahui
cara
berkenalan
dengan
orang
dengan
lain
diarahkan.
Klien
tampak
menyendiri.
Kontak mata kurang.
A:
Klien mengetahui cara
berkenalan dengan satu
orang
dengan
diarahkan.
P:
Menagjak
klien
berkenalan dengan satu
orang.
Memberikan
kesempatan
klien
kepada
mempraktekkan
cara berkenalan dengan
satu
orang.
berinteraksi
orang lain.
mulai
dengan
9. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama
: Tn. A
Diagnosa keperawatan
: Isolasi Sosial
Ruangan
: Melati RSJ Kendari
Pertemuan
: VI
No
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
1
Selasa,
09.15
Membantu
10-03-09
Evaluasi
klien
berinteraksi S :
dengan orang lain secara bertahap Klien
mengatakan
mau
dengan memberikan kesempatan berkenalan dengan perawat
kepada pasien.
Y.
Mempraktekkan cara berkenalan O:
dengan satu orang yaitu perawat.
Klien berkenalan dengan
perawat
Y
dengan
diarahkan.
Kontak mata kurang.
Klien sering duduk sendiri.
A:
Klien
belum
mampu
10. berkenaan dengan
orang secara mandiri.
P:
satu
Memberi
kesempatan
kepada
klien
mempraktekkan berkenalan
dengan orang lain (satu
orang secara mandiri).
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama
: Tn. N
Diagnosa keperawatan
: Isolasi Sosial
Ruangan
: Melati RSJ Kendari
Pertemuan
: VII
No
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
1
Rabu,
09.00
Membantu
11-03-09
Evaluasi
klien
untuk S :
berinteraksi dengan orang lain Klien
secara
bertahap
mempraktekkan
mengatakan
mau
dengan berkenlan dengan perawat
cara berkenalan S. masih mengingat nama
dengan satu orang yaitu perawat S. saya dengan baik.
O:
Klien berkenalan dengan
perawat
S
dengan
diarahkan.
Kontak mata kurang.
Klien
sering
duduk
menyendiri.
A:
Klien klien belum mampu
berkenalan
dengan
satu
orang.
P:
Mengajarkan
cara
12. Pertemuan
: VIII
No
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
1
Kamis,
09.00
Mengajarkan
12-03-09
Evaluasi
klien
cara S :
berkenalan dengan orang lain.
Membantu
klien
Klien mengatakan tahu cara
berinteraksi berkenalan.
dengan orang lain secara bertahap Klien mengatakan mau
berkenalan dengan perawat
dengan memberikan kesempatan
D.
kepada klien mempratekkan cara O:
berkenalan dengan satu orang Klien berkenalan dengan
yaitu perawat D.
perawat
D
dengan
diarahkan .
Kontak mata mulai ada.
Klien
sering
duduk
menyendiri.
A:
Klien
belum
mampu
berkenalan dengan satu
orang secara mandiri.
P:
Memberikan
kesempatan
klien mempraktekkan cara
berkenalan dengan satu
orang.
DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama
: Tn. N
Diagnosa keperawatan
: Isolasi Sosial
Ruangan
: Melati RSJ Kendari
Pertemuan
: IX
No
Hari/Tanggal
Jam
Implementasi
1
Jumat,
09.00
Membantu
13-03-09
Evaluasi
klien S :
berinteraksi dengan orang Klien mengatakan mau
lain secara bertahap dengan berkenalan
memberikan
dengan
kesempatan perawat D dan pasien S.
13. kepada
mempraktekkan
klien Klien
mengatakan
secara senang
setelah
berkenalan dengan perawar berkenalan
K, perawat D dan pasien S.
O:
Klien
dengan
berkenalan
orang
lain
dengan diarahkan.
Kontal mata ada
A:
Klien dapat berinteraksi
dengan
orang
lain
secara bertahap.
P:
Memberi
kesempatan
pada
klien
mempraktekkan
berkenalan
dengan
cara
dengan
teman-teman
disekitarnya.
Anjurkan klien untuk
selalu mempertahankan
berinteraksi
orang lain.
dengan
14. DOKUMENTASI KEPERAWATAN
Nama
: Tn. N
Diagnosa keperawatan
: Isolasi Sosial
Ruangan
: Melati RSJ Kendari
Pertemuan
:X
No
Hari/Tanggal
Jam
1
Sabtu,
11.10. Memberi
14 -03-09
Implementasi
kepada
Evaluasi
kesempatan S :
klien
melakukan Klien
mengatakan
praktek berkenalan dengan berkenalan
senang
dengan
teman-
pasien lain yang seruangan temannya yang seruangan.
yang belum di kenalnya.
Klien
mengtakan
akan
selalu
Menganjurkan klien untuk melakukan interaksi dengan orang
selalu
interaksi
temannya
meningkatkan lain.
dengan
teman– O:
Klien tampak berkenalan dengan
pasien
lain
yang
seruangan
sebanyak 5 orang.
Klien tampak menyebutkan namanama yang telah diajak kenlan.
Klien tampak bergabung dengan
teman-temanya di ruangan.
A:
Klien dapat berinteraksi dengan
orang lain secara bertahap.
P:
Anjurkan klien mempertahankan
interaksi dengan orang lain.
Anjurkan
klien
untuk
tetap
berinteraksi dengan orang lain.