1. Modul 2 Konsep dan Bentuk Komunikasi
Kegiatan Belajar 2
Komunikasi dalam
Kelompok
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Jakarta 2013
2. Komunikasi kelompok adalah suatu bentuk komunikasi antara dua atau lebih orang
yang berinteraksi satu dengan lain untuk satu tujuan. Orang-orang yang terlibat biasanya
mengisi peran-peran dan mentaati peraturan-peraturan serta norma-norma yang
secara implisit atau eksplisit disetujui para anggotanya. (Singgih, 2003).
3. Kegunaan komunikasi dalam kelompok
Dalam hal ini, Handy (1985) memberikan pengertian mengenai pentingnya kegunaan
komunikasi kelompok, yakni :
Memenuhi kebutuhan social, karena masyarakat juga butuh informasi untuk
peningkatan derajad kesehatan mereka.
Membentuk konsep diri, dengan orang berkomunikasi dikelompok berarti pendapat
orang tersebut didengarkan oleh orang lain sehingga menambah nilai konsep diri
bidan dan masyarakat.
Memberi/menerima dukungan dan bantuan, dengan berbagi maka akan ringan
beban kerja anda sebagai klien.
Berbagi dengan orang lain, dengan anda berkomunikasi berarti anda berbagi dengan
orang lain.
4. Kepemimpinan Dalam Kelompok
ciri-ciri kepemimpinan dalam kelompok yaitu :
Berorientasi pada tugas. Seorang bpemimpin harus selalu ingat
akan tugas dan tanggung jawabnya
Menggunakan waktu secara efektif, menentukan prioritas secara
jelas dan sering membuat keputusan eksekutif.
Berorientasi pada orang, jadi pemimpin yang baik tidak
berorientasi pada diri dendiri dan keluarganya.
Lebih peduli pada perasaan-perasaan dan masalah-masalah
anggota kelompok.
5. Ciri-ciri Kelompok Yang Kompak
Kelompok itu dikatakan kompak?
Organisasi yang baik, dengan organisasi yang baik maka semua unsur yang ada
didalamnya pasti baik.
Hubungan yang baik, dengan berhubungan baik maka akan tercipta kelompok yang
baik.
Riwayat keberhasilan yang baik, dengan keberhasilan yang baik akan memacu orangorang yang didalamnya untuk berbuat lebih baik.
6. Menurut sifatnya, kelompok (Charles H. Cooley) membuat
penggolongan kelompok sosial dalam penggolongan
utama, yaitu :
7. Primary group :
Kelompok primer lebih intensif dan lebih erat antara anggotanya (face to face).
Kelompok primer penting, karena disinilah manusia pertama di didik dan berkembang
menjadi manusia sosial, memperoleh kerangka untuk mengembangkan sifat
8. econdary group:
munikasi dalam kelompok sekunder merupakan komunikasi dalam hubungan yang tidak
ngsung, tidak akrab, kurang bersifat kekeluargaan dan bersifat formal, lebih obyektif.
9. Pengorganisasian kegiatan kelompok
Merencanakan pengorganisasian kegiatan kelompok
Merencanakan masalah atau topic, Siapa yang akan menjadi peserta kegiatan, Sasaran
kegiatan, Kapan atau waktu kegiatan dan juga tempat kegiatan, Metode pengajaran yang
akan digunakan, Perlengkapan yang dibutuhkan (alat bantu visual/audio), Jenis pencairan
kelompok yang digunakan, Evaluasi kegiatan.
10. Mempersiapkan tempat
Mempersiapkan ruang dan perlengkapannya, Persiapan alat tulis, alat bantu visual, materi cetak
dalam jumlah yang cukup, Persiapkan tempat duduk, Pengeras suara yang baik, Meletakkan alat
bantu sesuai keinginan
11. Melaksanakan kegiatan
Sebuah kegiatan kelompok yang baik harus mempunyai SAP. Oleh karena itu setiap
kegiatan kelompok mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
Pembukaan yang efektif
Pembukaan akan menentukan jalannya presentasi/diskusi kelompok, pembukaan dapat
membuat sukses atau menggagalkan kegiatan tersebut. Pembukaan yang baik akan :
Menarik perhatian peserta.
Membina hubungan baik dengan peserta.
Memperkenalkan topik, tujuan kegiatan dan mengapa penting.
Mengantisipasi kelanjutan presentasi/diskusi.
12. Bagian utama kegiatan.
Mencakup materi-materi utama yang perlu diberikan selama kegiatan.
Bagian penutup
Merupakan bagian terpenting dari seluruh kegiatan. Bisa dilakukan dengan meringkas.
Ketrampilan mengakhiri merupakan tehnik dalam proses konseling. Mengakhiri dapat
dilakukan dengan cara :
Mengatakan bahwa waktu sudah habis.
Merangkum isi pembicaraan.
Menunjukkan pada pertemuan yang akan datang.
Berdiri.
Isyarat gerak tangan.
Menunjukkan catatan-catatan singkat.
Memberikan tugas-tugas tertentu.
13. Mengevaluasi kegiatan
Mengetahui kebutuhan peserta untuk mempersiapkan.
Menganalisa kebutuhan para peserta untuk mempersiapkan pembicaraan
dimasa mendatang.
Memperbaiki pelaksanaan kegiatan yang akan datang.
Mengetahui dampak kegiatan kelompok dan menentukan apakah tujuan
telah tercapai.
15. Tipe Pasif
i.
ii.
iii.
iv.
v.
Ajukan pertanyaan langsung pada peserta yang bersangkutan.
Mintalah mereka berbagi rasa berpasang-pasang.
Mintalah untuk menulis komentar atau jawaban pertanyaan.
Berikan insentif kecil.
Merubah metode penyampaian dengan kegiatan yang lebih menarik atau
permainan.
16. i.
ii.
Ajukan pertanyaan tentan sebab sikap agresifnya.
Beri kesempatan dan curahkan perasaan-perasaan tetang
keadaannya.
iii. Jangan menganggap orang tersebut mewakili kelompok, cek
dengan kelompok (apakah semua orang berfikir seperti itu).
iv. Presentasikan data.
v. Prakarsai diskusi secara pribadi.
Tipe Agresif
17. Tipe Banyak Bicara
i.
Beri tanggung jawab tentu atau berkan kesempatan berperan sebagai pemimpin
kelompok.
ii. Hindarkan pandangan terhadap peserta yang banyak bicara atau hadapkan tubuh
pemandu kepeserta lain.
iii. Jika perlu beritahu peserta yang banyak bicara ini secara halus bahwa pendapatnya
menarik, tapi kita juga membutuhkan pendapat lain.
iv. Jika perlu beritahu peserta yang banyak bicara ini secara halus bahwa pendapatnya
menarik.
v. Beri tugas menulis secara rinci tentang pendapatnya pada secarik kertas.
18. Tipe Pesimis
i. Jadilah pendengar aktif.
ii. Berilah jawaban yang lebih positif atas ungkapan-ungkapan pesimisnya.
iii. Tanyakan pendapat anggota lainnya tentang pendapat si pesimis tersebut.
19. Tipe Pelawak
i.
ii.
Beri mereka tanggung jawab.
Ajukan pertanyaan atau mintalah
pendapat dan abaikan kata-kata
lawakan mereka.
iii. Pertimbangkan bahwa lawakan
tertentu dapat mencairkan
suasana.
iv. Dengan dipahaminya strategi