Modul ini membahas konsep perilaku organisasi, karakteristik, dan faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi. Termasuk perilaku individu dan kelompok dalam organisasi. Modul ini bertujuan meningkatkan pengetahuan guru tentang manajemen sumber daya manusia melalui pemahaman aspek kepimpinan dan perilaku organisasi.
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Perilaku Organisasi
1. 65
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
2. 66
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
Kegiatan Belajar 3
Perilaku Organisasi
Bidang pengetahuan perilaku organisasi cukup mengalami perkembangan
yang pesat. Bahkan pusat-pusat studi di berbagai universitas di Amerika didirikan
untuk membina dan mengembangkan bidang pengetahuan ini.Perkembangan
bidang pengetahuan ini, mudah dipahami, karena selain persoalan-persoalan
organisasi yang cenderung semakin rumit, persoalan-persoalan manusia sendiri
berlanjut menjadi tantangan pokok yang harus dihadapi oleh setiap pimpinan
organisasi. Manusia adalah pendukung utama setiap organisasi apapun bentuknya.
Perilaku manusia yang berada dalam suatu kelompok atau organisasi adalah awal
dari perilaku organisasi tersebut. Karena persoalan-persoalan manusia yang selalu
berkembang dan rumit, maka persoalan- persoalan organisasi dan khususnya
persoalan perilaku organisasi semakin hari semakin berkembang pula.
Perilaku organisasi hakikatnya mendasarkan pada ilmu perilaku itu sendiri
yang dikembangkan dengan pusat perhatiannya pada tingkah laku manusia dalam
suatu organisasi. Kerangka dasar bidang pengetahuan ini didukung paling sedikit
dua komponen, yakni individu-individu yang berperilaku dan organisasi formal
sebagai wadah dari perilaku tersebut. Ciri peradaban manusia bermasyarakat
senantiasa ditandai dengan keterlibatannya dalam suatu organisasi tertentu. Hal ini
berarti bahwa manusia tidak dapat melepaskan dirinya untuk tidak terlibat dalam
kegiatan-kegiatan berorganisasi. Menurut Presthus dalam Etzioni, masyarakat kita
adalah masyarakat organisasi. Dalam gambaran Etzioni diungkapkan bahwa,
A. PENDAHULUAN
1. Deskripsi Singkat
3. 67
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
manusia hidup dilahirkan dalam organisasi, dididik oleh organisasi, dan hampir
dari semua manusia mempergunakan waktu hidupnya bekerja untuk organisasi.
Waktu senggangnya dipergunakan untuk bermain-main, dan berdoa di dalam
organisasi. Demikian pula manusia akan mati dalam suatu organisasi, dan ketika
sampai saat pemakaman, organisasi masih tetap memegang peranan.
Perilaku organisasi adalah hal yang membahas secara khusus mengenai
tingkatan individu dan kelompok pada suatu organisasi dan kinerja yang dimiliki
dari setiap tingkat. Peran dari setiap tingkatan dalam organisasi tentu memiliki
dampat tersendiri kepada kinerja secara individual, organisasi, dan kelompok.
Modul ini berjudul “Prilaku Organisasi” yang isinya membahas tentang
Defenisi Prilaku Organisasi, Karakteristik Prilaku Organisasi, Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Kinerja Organisasi, , Prilaku Individu dalam Organisasi, Prilaku
Kelompok Dalam Organisasi. Dalam pembahasan modul ini dijelaskan
pemahaman tentang konsep dasar prilaku organisasi sampai dengan prilaku
kelompok dalam organisasi.
Sebagai salah satu sumber belajar diharapkan modul ini memberi
pengayaan secara substansial maupun pedagogik kepada guru-guru peserta PPG,
sehingga selesai mengikuti program pelatihan kompetensi guru meningkat dan
memungkinkan guru dapat mengubah paradigmanya dalam pembelajaran di kelas
yang dalam jangka tertentu dapat menigkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
A. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas
mengenai pengertian Prilaku Organisasi.
B. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang
Karakteristik Perilaku Organisasi
C. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan, pemahaman, dan wawasan yang
luas tentang Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi
2. Relevansi
4. 68
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
D. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Ruang
Lingkup Perilaku Organisasi
E. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Prilaku
Individu dalam Organisasi
F. Peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang Prilaku
Kelompok Dalam Organisasi.
Bacalah petunjuk penggunaan modul ini dan pahamilah isinya agar
mudah dalam menggunakan modul ini dalam proses pembelajaran. Adapun
Langkah-langkah yang harus tempuh dalah menggunakan modul:
A. Modul ini digunakan sebagai referensi belajar secara pribadi atau dengan
teman sejawat dalam kegiatan belajar peserta Pendidikan Profesi Guru
(PPG) dalam jabatan.
B. Bacalah dengan cermat rumusan tujuan akhir dari kegiatan belajar ini.
Tujuan tersebut memuat kinerja yang diharapkan, kriteria keberhasilan, dan
kondisi yang diberikan dalam rangka membentuk kompetensi kerja yang
akan dicapai bahan ajar ini.
C. Bacalah dengan cermat dan pahami dengan baik daftar pertanyaan pada
pada modul ini sebagai pengukur kompetensi yang harus dikuasai
dalam modul ini. Lakukan ini pada awal dan akhir kalian mempelajari
modul untuk mengetahui penguasaan kalian terhadap kompetensi
sebagai pencapaian hasil belajar.
D. Diskusikan dengan sesama rekan yang telah kalian cermati untuk
mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan belajar dan
kompetensi yang ingin dicapai dalam bahan ajar. Bila masih ragu, maka
bertanyalah pada dosen sampai kalian paham.
E. Bacalah dengan cermat peta kedudukan modul, prasyarat, dan
pengertian dari istilah-istilah sulit dan penting dalam bahan ajar.
3. Petunjuk Belajar
5. 69
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
F. Bacalah dengan cermat materi setiap kegiatan belajar, rencanakan
kegiatan belajar, kerjakan tugasnya, dan jawablah pertanyaan tes,
kemudian cocokkan dengan kunci jawaban. Lakukan kegiatan ini sampai
tuntas menguasai hasil yang diharapkan.
G. Bila dalam proses memahami materi kalian mendapatkan kesulitan, maka
diskusikan dengan teman-teman kalian atau konsultasikan dengan dosen
pengampu materi ini.
H. Setelah menuntaskan semua kegiatan belajar dalam bahan ajar ini,
pelajarilah bahan ajar selanjutnya.
I. Anda tidak dibenarkan melanjutkan kepada kegiatan belajar berikutnya,
bila belum menguasai benar materi pada kegiatan belajar sebelumnya.
Mengembangkan dan menganalisis manajemen sumber daya manusia meliputi
aspek kepimpinan dan perilaku organisasi
1. Capaian Pembelajaran Mata Kegiatan
B. INTI
6. 70
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
A. Konsep Perilaku Organisasi
B. Karakteristik Perilaku Organisasi
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi
D. Ruang Lingkup Perilaku Organisasi
E. Perilaku Individu dalam Organisasi
F. Perilaku Kelompok Dalam Organisasi
A. Konsep Perilaku Organisai
a. Pengertian Organisasi
Organisasi secara terminologi dipahami sebagai wadah atau tempat
berkumpulnya sekelompok orang yang bekerjasama secara rasional dan
sistematis, terkendali, dan terpimpin untuk mencapai suatu tujuan yang telah
direncanakan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang ada. Keberhasilan
suatu organisasi pada umumnya adanya pemanfaatan berbagai sumber daya
seperti; uang, mesin, metode/ cara, lingkungan, sumber daya manusia, dan sumber
daya lainnya, yang dilakukan oleh pemimpin secara terencana dan terorganisir
dengan baik sehingga roda organisasi yang dijalankannya dapat mencapai sasaran
yang tepat.
Pengertian organisasi dalam dunia bisnis yaitu sekelompok orang atau
grup yang berkolaborasi bersama-sama demi mencapai tujuan komersil. Layaknya
organisasi non-profit, dalam dunia binis istilah ini juga memiliki struktur yang
jelas dan sudah memiliki budaya kerja, karena itu, setiap organisasi akan terdapat
struktur dan tujuan yang berbeda pula. Namun perlu dipahami pula meskipun
terdapat perbedaan struktur, budaya dan tujuan pada jenis organisasi profit dan
non profit jika dipandang secara konsep dari sebab atau alasan-alasan orang yang
berkubu atau kelompok, maka kedua jenis organisasi tersebut memiliki maksud
2. Pokok pokok Materi
3. Uraian Materi
7. 71
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
tujuan yang sama maka kelompok itu akan melakukan yang namanya kerja sama
untuk menggapai tujuan tersebut yang ingin di wujudkan.
Agar lebih memahami arti organisasi lebih jauh, maka perlu merujuk pada
pendapat para ahli yang memberikan definisi organisasi, diantaranya adalah:
a. Stoner. Organisasi adalah sebuah pola hubungan-hubungan melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan atasan untuk mencapai tujuan bersama.
b. Stephen P. Robbins. Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
c. James D. Mooney. Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia
untuk mewujudkan tujuan bersama.
d. Chester I. Bernard. Organisasi adalah suatu sistem aktivitas kerjasama yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih.
e. Drs. H. Malayu S.P, Hasibuan. Organisasi adalah sebagai proses penentuan,
pengelompokan, dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang
diperlukauntuk mencapai tujuan bersama.
f. Max Weber. Organisasi adalah suatu kerangka hubungan terstruktur yang
didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta pembagian kerja
menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
g. Prof. Dr. Sondang P. Siagian. Organisasi adalah setiap bentuk persekutuan
antara dua orang / lebih yang saling bekerjasama serta terikat secara formal
dalam rangka melakukan pencapaian tujuan yang sudah ditentukan dalam
ikatan yang ada pada seseorang atau beberap orang yang dikenal sebagai
atasan dan seorang atau kelompok orang yang dikenal sebagai bawahan.
h. Paul Preston dan Thomas Zimmerer. Organisasi adalah suatu kumpulan orang
yang telah disusun dalam sebuah kelompok-kelompok yang saling
bekerjasama dalam mencapai tujuan secara bersama.
i. Philip Slznic. Organisasi adalah suatu peraturan personil berguna dalam
mempermudah dalam melakukan pencapaian dari beberapa tujuan yang sudah
8. 72
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
ditetapkan lewat alokasi tanggung jawab dan fungsi atau Through the
allocation of functionss and responsibilites.
j. Thompson. Organisasi adalah suatu perpaduan antara beberapa anggota
khusus yang sangat impersonal dan rasional yang saling bekerjasama
(koperasi) dalam mencapai berbagai tujuan yang spesifik yang sudah
diumumkan.
b. Pengertian Perilaku Organisasi
Secara harfiah setiap manusia mempunyai tujuan yang berbeda dalam
hidupnya, karena pengaruh pengetahuan dan pengalamannya juga yang berbeda-
beda. Namun setiap manusia secara esensial memiliki kesamaan dalam satu hal
yaitu ingin mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Bagi
masyarakat pada era industrialisasi sekarang ini, pekerjaan merupakan suatu aspek
kehidupan yang sangat penting. Bagi masyarakat modern bekerja merupakan
suatu tuntutan yang mendasar, baik dalam rangka memperoleh imbalan berupa
uang atau jasa, ataupun dalam rangka mengembangkan dirinya.
Gambar 7. Perilaku Organisasi
Sumber : www.bing.com
Perilaku organisasi pada umumnya adalah hal yang membahas secara
khusus mengenai tingkatan individu dan kelompok pada suatu organisasi dan
9. 73
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
kinerja yang dimiliki dari setiap tingkat. Peran dari setiap tingkatan dalam
organisasi tentu memiliki dampat tersendiri kepada kinerja secara individual,
organisasi, dan kelompok. Pentingnya organisasi menjadikan berbagai bidang
ilmu mempelajari secara khusus untuk mendalami perilaku organisasi. Pengertian
perilaku organisasi merupakan langkah awal yang perlu dipahami ketika
mempelajari peran dan pentingnya organisasi. Perilaku organisasi dapat
melakukan kontrol terhadap suatu kelompok dan melakukan prediksi yang dapat
menjadi sangat penting karena memiliki peranan utama dalam perkembangan
organisasi dan keberhasilan kerja.
Setiap lembaga ataupun instansi pasti memiliki struktur organisasi yang
dapat mengatur sistem berjalan dan meraih kesukesan. Seitap lembaga pasti
memilki tujuan dan alasan tersendiri untuk terbentuk seperti untuk memperoleh
keuntungan, menjalankan tugas tertentu, ataupun memberikan layanan kepada
masyarakat. Tanpa adanya semua hal itu, suatu instansi akan sulit untuk mencapai
tujuan dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan harapan.
Pengertian perilaku organisasi menurut para ahli sesuai dengan
pemahaman dan cara pandang masing-masing.
a. John (1983) yang menyebutkan perilaku organisasi adalah sebuah istilah yang
umum dan menunjukan kepada sikap dan perilaku setiap individu dan
kelompok di organisasi, yang berkaitan dengan studi sistematis mengenai
sikap dan perilaku, baik yang menyangkut pribadi maupun antar pribadi yang
terdapat pada konteks organisasi. Pendapat ini lebih mengarah kepada peran
suatu kelompok dan individu yang terdapat pada suatu organisasi. John
menggambarkan bahwa tidak hanya individu saja yang memiliki peranan
penting, akan tetapi suatu kelompok juga dapat terkait secara langsung dengan
organisasi. Walaupun organisasi pada dasarnya adalah sebuah kelompok,
namun peran kelompok dalam organisasi juga dapat berpengaruh terhadap
keberlangsungan suatu instansi.
b. Drs. Sutrisna Hari, MM. Perilaku organisasi dapat dijadikan sebagai suatu
bidang studi yang melakukan pembelajaran terkait dengan dinamika
organisasi yang menjadi salah satu hasil dari suatu interaksi terkait dengan
10. 74
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
karakteristik anggota dan sifat khusus para anggotanya dan pengaruh yang
dimiliki kepada lingkungan. Pendapat ini menjelaskan bahwa perilaku
organisasi ditekankan kepada setiap anggota organisasi dan pengaruhnya
kepada lingkungan sekitar.
c. Robbins and Judge (2013) memberikan pengertian bahwa perilaku organisasi
sebagai suatu bidang studi yang menginvestigasi dampak individu, kelompok,
maupun struktur pada perilaku dalam organisasi dengan maksud
mengaplikasikan pengetahuan tersebut guna memperbaiki efektivitas
organisasi. Sebagai suatu bidang studi, Perilaku Organisasi mempelajari tiga
determinan dalam organisasi yaitu individu/ perorangan, kelompok, dan
struktur. Perilaku organisasi menerapkan pengetahuan tentang perilaku yang
dikaitkan dengan aktivitas kerja dan hasil kerja anggota organisasi.
Selain dari beberapa pengertian di atas, terdapat pula Tokoh-tokoh yang
menjelaskan tentang perilaku organisasi berasal, diantaranya:
a. Plato yang memberikan filosofinya mengenai perilaku manusia. Ada tiga
unsur di dalam diri manusia, antara lain : Philosophic, Spirited, dan Appetite.
Namun, analisinya ini lebih berpengaruh besar terhadap bidang politik.
Karena, Plato menjelaskan tentang bagaimana negara dan organisasi itu
terbentuk.
b. Max Webber Teori Birokrasi adalah salah satu model yang ideal untuk
merancang teori-teori mengenai organisasi dan sangat berpengaruh hingga
sekarang ini. Aspek-aspek perilakunya nantinya akan muncul dari birokrasi.
c. Henry Fayol pada teori ini lebih mencoba menjelaskan pendekatan fungsional
dan terorientasi terhadap suatu perilaku manusia.
d. F.W. Taylor. Dengan manajemen ilmiah, Taylor memberikan penjelasan
bahwa perilaku organisasi hanyalah salah satu kompenen, dimana manusia
adalah suatu mesin produksi. Hanya mereka yang dapat bekerja seperti mesin
akan mendapatkan tempat. Disini, manajer berperan penting dalam
pengawasan dan pengambil keputusan. Memberikan sebuah reward terhadap
pegawai yang bekerja baik dan punishment terhadap pekerja yang tidak baik.
11. 75
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
e. Raymond Miles. Dengan konsep Gerakan Hubungan Kemanusiaan yang
menjelaskan bahwa karyawan ditepatkan sebagai manusia bukan sebagai
mesin. Memberikan perhatian, mendengarkan dan melibatkan mereka dalam
pengambilan keputusan. Sehingga, Gerakan Hubungan Kemanusiaan ini lebih
menitikberatkan terhdap aspek hubungan kemanusiaan yang lebih dalam.
Dari beberapa pengertian dan teori di atas, dapat dipahami bahwa perilaku
organisasi sangat fokus pada “Human Side of Management” sehingga pendekatan
bidang ini dalam manajemen adalah pendekatan keperilakuan (Behavioral
approach to management). Pengetahuan yang diperoleh dengan mempelajari
perilaku organisasi ini dapat membantu pimpinan atau manajer mengidentifikasi
suatu problem, menentukan beberapa pilihan solusi terbaik, dan mengetahui
bahwa perubahan-perubahan akan membuat suatu perbedaan, yakni dengan
mengunakan pendekatan keperilakuan.
B. Karakteristik Perilaku Organisasi
Perilaku seluruh individu pada dasarnya memiliki konsistensi dasar.
Perilaku tidak muncul secara acak, melainkan dapat diprediksi, kemudian
dimodifikasi sesuai perbedaan dan keunikan masing-masing individu. Secara
umum organisasi mempunyai lima karakteristik utama, yakni (1) unit/entitas
sosial, (2) beranggotakan minimal dua orang, (3) berpola kerja yang terstruktur,
(4) mempunyai tujuan yang ingin dicapai, dan (5) mempunyai identitas diri.
Penjelasan masing-masing karakteristik sebagai berikut.
1. Unit/Entitas Sosial
Organisasi adalah rekayasa sosial hasil karya manusia (man-made) yang
bersifat tidak kasat mata (intangible) dan abstrak sehingga organisasi sering
disebut sebagai artificial being. Karena sifatnya tersebut, organisasi dengan
demikian lebih merupakan realitas sosial ketimbang sebagai realitas fisik. Meski
bukan sebagai realitas fisik, bukan berarti bahwa organisasi tidak membutuhkan
fasilitas fisik. Fasilitas fisik, seperti gedung, peralatan kantor, ataupun mesin-
mesin, masih tetap dibutuhkan (meski tidak harus dimiliki) karena dengan fasilitas
12. 76
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
fisik inilah sebuah organisasi bisa melakukan kegiatannya. Di samping itu, dari
fasilitas fisik ini pula, orang luar mudah mengenali adanya entitas sosial.
Meski begitu, tidak berarti pula bahwa hanya dengan semata-mata merujuk
pada keberadaan fasilitas fisik kita bisa mendefinisikan adanya sebuah organisasi.
Sebagai contoh, sebelum ditutup pemerintah, Bank BHS bisa disebut sebagai
organisasi karena merupakan realitas sosial. Namun, setelah itu, meski gedung-
gedungnya masih berdiri megah dan logo BHS masih menempel di gedung
tersebut, Bank BHS sebagai realitas sosial sudah berakhir dan yang tinggal
hanyalah realitas fisik yang tidak lagi bisa disebut sebagai organisasi.
Sebagai entitas sosial, organisasi umumnya didirikan untuk jangka waktu
yang relatif lama, bisa berumur puluhan tahun atau ratusan tahun bahkan bias
mencapai waktu yang tidak terbatas. Keberadaan sebuah organisasi tidak terkait
dengan masih ada/tidaknya pendiri organisasi tersebut. Sekalipun para pendiri
sudah tidak lagi terlibat dengan organisasi karena meninggal dunia atau karena
alasan lain, hal itu tidak menyebabkan organisasi tersebut dengan sendirinya
bubar. Sebagai tidak lagi terlibat dengan organisasi karena meninggal dunia atau
karena alasan lain, hal itu tidak menyebabkan organisasi tersebut dengan
sendirinya bubar. Sebagai contoh, Matsushita Electric Industrial (MEI)
merupakan sebuah perusahaan elektronik terkenal dari Jepang yang didirikan pada
tahun 1930-an sampai sekarang masih eksis meski tidak lagi terlibat dengan
organisasi karena meninggal dunia atau karena alasan lain, hal itu tidak
menyebabkan organisasi tersebut dengan sendirinya bubar.
Organisasi kadang-kadang juga sengaja didirikan untuk jangka waktu
tertentu (bersifat ad hoc) dan dengan sendirinya bubar atau dibubarkan setelah
kegiatan yang berkaitan dengan pendirian organisasi tersebut berakhir. Kegiatan
sebuah proyek atau kepanitiaan misalnya merupakan beberapa jenis organisasi
yang mempunyai umur terbatas. Panitia pesta pernikahan, panitia
penyelenggaraan pekan olahraga nasional (PON), atau panitia pembangunan
masjid segera dibubarkan manakala kegiatan pernikahan, kegiatan olahraga, atau
kegiatan pembangunan masjid tersebut selesai dikerjakan.
13. 77
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
2. Beranggotakan Minimal Dua Orang
Sebagai hasil karya cipta manusia, organisasi bisa didirikan oleh
seseorang yang mempunyai kemampuan, pengetahuan, dan sarana lainnya.
Kadang-kadang juga didirikan oleh dua orang atau lebih yang sepakat dan
mempunyai ide yang sama untuk mendirikan organisasi. Tanpa melihat siapa yang
mendirikan atau berapa pun banyaknya pendiri sebuah organisasi, yang pasti
manusia dianggap sebagai unsur utama dari organisasi. Tanpa keterlibatan
manusia, sebuah entitas sosial tidak bisa dikatakan sebagai organisasi. Bahkan,
secara ekstrem bisa dikatakan bahwa tidak ada satu pun organisasi yang tidak
melibatkan manusia dalam kegiatannya. Artinya, keterlibatan manusia dalam
organisasi adalah sebuah keharusan. Istilah populernya adalah organization is by
people for people organisasi didirikan oleh manusia untuk kepentingan manusia.
Namun, untuk dikatakan sebagai organisasi, seseorang tidak bisa
bekerja sendirian, misalnya hanya dibantu mesin-mesin atau robot, tetapi harus
melibatkan orang lain; satu orang, dua orang, tiga orang, atau lebih yang bekerja
sama dalam satu ikatan, baik dalam ikatan fisik, tempat kerja yang sama, maupun
dalam satu jaringan kerja. Dengan kata lain, salah satu persyaratan agar sebuah
entitas sosial disebut organisasi adalah harus beranggotakan dua orang atau lebih
agar kedua orang tersebut bisa saling kerja sama, melakukan pembagian kerja, dan
terdapat spesialisasi dalam pekerjaan.
3. Berpola Kerja yang Terstruktur
Prasyarat bahwa organisasi harus beranggotakan minimal dua orang
menegaskan bahwa berkumpulnya dua orang atau lebih belum dikatakan sebagai
organisasi manakala berkumpulnya dua orang atau lebih tersebut tidak
terkoordinasi dan tidak mempunyai pola kerja yang terstruktur. Sebagai contoh,
ketika terjadi kebakaran di sebuah kampung, biasanya para tetangga secara
sukarela membantu memadamkan kebakaran tersebut. Ada di antara mereka yang
mengambil air, menyelamatkan barang-barang dari amukan api, menolong orang
dari jebakan api, menyiramkan air ke tempat yang terbakar, atau bahkan ada
sebagian orang yang hanya melihat kejadian dan mungkin ada wartawan yang
meliput kejadian tersebut. Berkumpulnya beberapa orang tetangga dalam
14. 78
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
kaitannya dengan upaya mereka untuk memadamkan kebakaran belum cukup
untuk mengatakan bahwa kegiatan tersebut adalah organisasi, paling tidak karena
mereka sekadar bekerja bersama-sama, bukan bekerja sama dengan pola kerja
yang terstruktur.
4. Mempunyai Tujuan
Organisasi didirikan bukan untuk siapa-siapa dan bukan tanpa tujuan.
Manusia adalah pihak yang paling berkepentingan terhadap didirikannya sebuah
organisasi. Organisasi didirikan karena manusia sebagai mahluk sosial sukar
untuk mencapai tujuan individualnya jika segala sesuatunya harus dikerjakan
sendiri. Kalau toh dengan bekerja sendiri, tujuan individual tersebut bisa dicapai,
tetapi akan lebih efisien dan efektif jika cara pencapaiannya dilakukan dengan
bantuan orang lain melalui sebuah organisasi. Artinya, didirikannya sebuah
organisasi bertujuan agar sekelompok manusia yang bekerja dalam satu ikatan
kerja lebih mudah mencapai tujuannya ketimbang mereka harus bekerja sendiri-
sendiri. Dalam hal ini, harus dipahami bahwa meski ada kerja sama di antara
sekelompok orang dalam satu ikatan kerja, tidak bisa diinterpretasikan bahwa
tujuan mereka sama. Ada kemungkinan tujuan masing-masing individu berbeda,
tetapi kesedian mereka berada dan bergabung dalam sebuah organisasi
menunjukkan bahwa mereka mempunyai kesepakatan untuk saling membantu
dalam mencapai satu set tujuan, baik tujuan masing-masing individu (tujuan
anggota organisasi) maupun tujuan organisasi itu sendiri (tujuan para pendiri
organisasi).
5. Mempunyai Identitas Diri
Ketika sepotong besi dipadukan dengan besi lain, perpaduan besi tersebut
bisa menjadi sebuah mesin yang berbeda dengan mesin lainnya. Jika beberapa
suara di-aransir, jadilah sebuah lagu yang berbeda dengan lagu lainnya. Demikian
juga jika sekelompok manusia diorganisasi untuk melakukan kegiatan, jadilah
sekelompok manusia tersebut sebagai entitas sosial yang berbeda dengan entitas
sosial lainnya. Sebuah mesin mudah dibedakan dengan mesin lainnya melalui
tampilan fisiknya dan sebuah lagu berbeda dengan lagu lainnya melalui nada
suaranya, tetapi tidak demikian dengan organisasi. Perbedaan satu entitas sosial
15. 79
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
dengan entitas sosial lainnya sulit untuk diduga karena beberapa alasan. Pertama,
sifat organisasi yang intangible dan abstrak menyulitkan seseorang untuk melihat
atau menyentuh organisasi. Kedua, organisasi sebagai subsistem dari sistem sosial
yang lebih besar memungkinkan para anggotanya saling berinteraksi dengan
anggota masyarakat di luar organisasi. Bahkan, ketiga, sering terjadi bahwa
seseorang menjadi anggota lebih dari satu organisasi sehingga batasan organisasi
seolah-olah menjadi kabur kalau batasan tersebut hanya dilihat dari keanggotaan
seseorang.
Meski demikian, bukan berarti sebuah organisasi tidak mempunyai
batasan dan identitas diri. Identitas diri sebuah organisasi secara formal misalnya
bisa diketahui melalui akta pendirian organisasi tersebut yang menjelaskan siapa
yang menjadi bagian dari organisasi dan siapa yang bukan, kegiatan apa yang
dilakukan, bagaimana organisasi tersebut diatur, atau siapa yang mengaturnya.
C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Organisasi
Kinerja (Performance) merupakan sebuah pencapaian hasil atau degree of
accomplishtment, oleh karena itu, kinerja suatu organisasi itu dapat dilihat dari
tingkatan sejauh mana organisasi dapat mencapai tujuan yang didasarkan pada
tujuan yang sudah ditetapkan sebelumnya. Kinerja merupakan hasil dari kegiatan
kerjasama diantara anggota atau komponen organisasi dalam rangka mewujudkan
tujuan organisasi.
Yuwono, dkk dalam Syarifudin dan Tangkilisan (2004) mengemukakan
pendapat yang berkaitan dengan konsep kinerja organisasi bahwa kinerja
organisasi berhubungan dengan berbagai aktivitas dalam rantai nilai (value chain)
yang ada pada organisasi. Berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi
sesungguhnya memberikan informasi mengenai prestasi pelaksanaan dari unit-unit
organisasi, dimana organisasi memerlukan penyesuaian-penyesuaian atas seluruh
aktivitas sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan munculnya berbagai paradigma,
organisasi harus digerakkan oleh customer focus, suatu sistem kinerja organisasi
yang efektif memiliki beberapa syarat (Lynch dan Cross dalam Syarifudin dan
Tangkilisan, 2004), sebagai berikut.
16. 80
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
1. Didasarkan pada masing-masing aktivitas dan karakteristik organisasi itu
sendiri sesuai dengan perspektif pelanggannya.
2. Evaluasi atas berbagai aktivitas dengan menggunakan pandangan dan orientasi
pada kebutuhan pelanggan.
3. Membutuhkan penilaian yang menyeluruh dari berbagai aspek kinerja aktivitas
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan.
4. Kinerja organisasi harus diketahui oleh seluruh anggota organisasi sebagai
umpan balik bagi mereka untuk mengenali masalah-masalah yang dihadpi
organisasi.
Pengetahuan mengenai kinerja organisasi menjadi penting sebagaimana
yang dikemukakan oleh Mc Manan dan Nanni dalam Syarifudin dan Tangkilisan
(2004), sebagai berikut.
1. Menelusuri kinerja organisasi terhadap harapan pelanggan sehingga akan
membawa organisasi dekat pada pelanggannya dan membuat seluruh anggota
organisasi terlibat dalam upaya memberikan kepuasan kepada pelanggan.
2. Memotivasi pegawai untuk melakukan pelayanan kepada para pelanggan
secara maksimal.
3. Mengidentifikasi berbagai faktor yang ada yang secara langsung
mempengaruhi hasil kinerja organisasi.
4. Membuat suatu tujuan strategis yang dapat dicapai untuk mempertinggi
kepuasan pelanggan.
5. Membangun konsensus bagi intervensi terencana bagi pengembangan
organisasi.
Yuwono, dkk dalam Syarifudin dan Tangkilisan (2004), menyebutkan
bahwa kinerja suatu organisasi akan maksimal jika memperhatikan faktor-faktor
budaya organisasi, kepemimpinan dan koordinasi, karena ketiga faktor ini akan
menentukan lancar tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sedangkan Ruky (2001), mengidentifikasi faktor-faktor yang
berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi adalah
sebagai berikut.
17. 81
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan
untuk menghasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi. Semakin
berkualitas teknologi yang digunakan akan semakin tinggi tingkat kinerja
organisasi tersebut.
2. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi.
3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruang dan
kebersihan.
4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam
organisasi yang bersangkutan.
5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota organisasi agar
bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organisasi.
6. Pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi, imbalan,
promosi dan lainnya.
Menurut Lusthaus (1999) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
organisasi dapat digambarkan sebagai berikut,
1. Lingkungan Eksternal, dimensi kunci yang dapat mempengaruhi lingkungan
adalah lingkungan eksternal yang terdiri dari lingkungan adminstratif, aturan,
kebijakan, budaya sosial, ekonomi, teknologi.
2. Motivasi organisasi, hal yang memotivasi organisasi adalah sejarah, misi,
budaya, insentif atau imbalan.
3. Kapasitas organisasi, terdiri dari
a. Strategi kepemimpinan
b. Sumber daya manusia
c. Manajemen keuangan
d. Proses organisasi
e. Program manajemen
f. Infrastruktur
g. Rantai institusional
Pada abad ke 21, tantangan yang dihadapi secara langsung bagi organisasi
adalah globalisasi dengan segala implikasinya. Agar setiap organisasi dapat tetap
18. 82
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
eksis maka perlu suatu keberanian menghadapinya yaitu menghadapi perubahan
dan segala tuntutan kemajuan teknologi dan informasi. Dalam menghadapi
persaingan di era global setiap organisasi dituntut untuk bekerja lebih efisien dan
efektif. Persaingan yang semakin ketat menyebabkan organisasi dituntut untuk
mampu meningkatkan daya saing dalam rangka menjaga kelangsungan hidup
organisasi serta menjaga segala factor-faktor yang dapat memberikan pengaruh
terhadap pertumbuhan dan kemajuan organisasi.
Soesilo (2000), mengemukakan bahwa kinerja suatu organisasi birokrasi
dimasa depan dipengaruhi faktor-faktor berikut:
1. Struktur organisasi sebagai hubungan internal yang berkaitan dengan fungsi
yang menjalankan aktivitas organisasi.
2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi dan misi organisasi
3. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas karyawan untuk
bekerja dan berkarya secara optimal.
4. Sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan pengelolaan data
base untuk digunakan dalam mempertinggi kinerja organisasi.
5. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan penggunaan
teknologi bagi penyelenggara organisasi pada setiap aktivitas organisasi.
Sedangkan Atmosoeprapto (2001) mengemukakan bahwa kinerja suatu
organisasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal
seperti:
1. Faktor eksternal yang terdiri dari:
a. Faktor politik, yaitu hal yang berhubungan dengan keseimbangan
kekuasaan negara yang berpengaruh pada keamanan dan ketertiban yang
akan mempengaruhi ketenangan organisasi untuk berkarya secara
maksimal;
b. Faktor ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh
pada tingkat pendapatan masyarakat, daya beli, untuk menggerakkan
sektor-sektor lainnya sebagai suatu sistem ekonomi yang lebih besar, dan;
19. 83
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
c. Faktor sosial, yaitu orientasi nilai yang berkembang ditengah masyarakat
yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap etos kerja yang
dibutuhkan bagi peningkatan kinerja organisasi.
2. Faktor internal yang terdiri dari:
a. Tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin
diproduksi oleh suatu organisasi;
b. Struktur organisasi, sebagai hasil desain antara fungsi yang akan
dijalankan oleh unit organisasi dengan struktur formal yang ada;
c. Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan anggota organisasi
sebagai penggerak jalannya organisasi secara keseluruhan, dan;
d. Budaya organisasi, yaitu gaya dan identitas suatu organisasi dalam pola
kerja yang baku dan menjadi citra organisasi yang bersangkutan.
Melihat dari berbagai pandangan di atas, maka dapat dikatakan bahwa ada
begitu banyak faktor yang dianggap oleh para penulis sebagai faktor yang
dominan dalam mempengaruhi tingkat kinerja yang dapat dicapai oleh suatu
organisasi. Faktor tersebut dapat disebabkan oleh faktor internal organisasi
maupun factor eksternal organisasi. Ada yang mempersoalkan peralatan, sarana,
prasarana atau teknologi sebagai faktor dominan, ada yang mempersoalkan
kualitas sumber daya manusia yang dimiliki suatu organisasi, dan ada yang
mempersoalkan mekanisme kerja, budaya organisasi serta efektivitas
kepemimpinan yang ada dalam suatu organisasi. Dengan demikian dapat
disebutkan bahwa kinerja suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor
yang datangnya dari dalam organisasi (faktor internal) maupun faktor yang
berasal dari luar organisasi (faktor eksternal).
Selain itu, diketahui pula bahwa setiap organisasi memiliki ciri atau
karakteristik tersendiri baik organisasi swasta yang lebih berorientasi pada
pencapaian keuntungan maupun organisasi publik milik pemerintah yang
memiliki orientasi pada pada pencapaian pelayanan publik yang optimal.
Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja organisasi, tergantung dari
sudut pandang dan titik tolak yang digunakan. Faktor-faktor tersebut berada dalam
suatu lingkungan saling mempengaruhi. Analisis terhadap faktor-faktor ini dapat
20. 84
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
dilakukan dengan menggunakan beberapa perspektif atau pendekatan, baik dari
perspektif proses atau kegiatan organisasi, perspektif metode atau teknik
menyelesaiakan suatu masalah, perspektif aktor (stakeholder) atau perspektif yang
merupakan kombinasi diantaranya.
Perspektif proses, berangkat dari pemikiran bahwa konsep kinerja
organisasi itu dapat dipandang sebagai serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan. Jadi suatu organisasi dikatakan
memiliki kinerja tinggi apabila terdapat serangkaian kegiatan yang teratur yang
dilakukan oleh orang-orang dalam suatu organisasi sehingga tercapai tujuan yang
diinginkan tersebut. Perspektif ini biasanya menganalisis fungsi-fungsi
manajemen yang dianggap sebagai factor yang menentukan suatu organisasi
sukses atau gagal. Sedangkan perspektif teknik atau metode, merupakan sudut
pandang yang melihat pencapaian kinerja organisasi dari segi tujuan yang ingin
dicapai, berdasarkan teknik atau metode tertentu untuk mengatasi persoalan yang
terjadi dalam organisasi. Teknik ini dapat berdiri tunggal maupun suatu teknik
yang terpadu yang jika dilakukan akan memberikan dampak yang besar terhadap
kinerja organisasi. Contoh, penjadwalan waktu kerja merupakan teknik sederhana
untuk memecahkan giliran dan waktu kerja karyawan.
Perspektif aktor atau stakeholder menganalisis faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja organisasi dari segi institusi atau antar organisasi yang
saling berhubungan, saling membutuhkan dalam suatu jaringan lingkungan yang
lebih besar. Melalui pendekatan sistem, banyak faktor-faktor yang mempengaruhi
kinerja organisasi dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor
eksternal. Kedua faktor ini berinteraksi secara tombal balik dan
berkesinambungan. Dengan demikian faktor tujuan organisasi dapat dikatakan
sebagai faktor given, dimana organisasi siap melaksanakan mencapai tujuan
organisasi dalam seluruh aktivitas yang ada.
D. Ruang Lingkup Perilaku Organisasi
Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku
individu yang terdapat dalam organisasi tersebut. Oleh karena itu sebagaimana
telah disinggung diatas pengkajian masalah perilaku organisasi jelas meliputi atau
21. 85
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
menyangkut pembahasan mengenai perilaku individu. Dengan demikian dapat
dilihat bahwa ruang lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada
dimensi internal dari suatu organisasi. McShane and Glinow (2008), menyatakan
bahwa dalam mempelajari perilaku organisasi perhatian dipusatkan pada tiga
karakteristik yaitu; perilaku, struktur dan proses.
1. Perilaku
Karakteristik pertama dalam mempelajari perilaku organisasi adalah
perilaku. Fokus dari perilaku keorganisasian adalah perilaku individu dalam
organisasi. Untuk dapat memahami perilaku keorganisasian maka harus mampu
memahami perilaku berbagai individu dalam organisasi. Tujuan pertama dari
mempelajari perilaku keorganisasian adalah untuk dapat memahami dan
menjelaskan kejadian-kejadian yang terjadi dalam organisasi. Dengan demikian
kita dapat mengembangkan cara berpikir tentang kejadian-kejadian didalam
lingkungan organisasi. Memahami perilaku yang terjadi didalam organisasi saja
belum cukup, karena harus meramalkan kejadian-kejadian tersebut.
Setelah memahami perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka
tujuan kedua mempelajari perilaku organisasi adalah, kita harus mampu untuk
meramalkan dan menjelaskan kejadiankejadian yang terjadi dalam organisasi. Jika
kita menjumpai pola kejadian yang berulang-ulang dalam organisasi, kita tentu
ingin mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan faktor-faktor kelemahan yang
menyebabkan faktor tertentu terjadi. Hal ini penting karena dengan demikian kita
akan dapat meramalkan apa yang akan terjadi dikemudian hari jika kondisi yang
sama muncul, sehingga membuat lingkungan kita menjadi lebih stabil.
Selanjutnya tujuan ketiga yang paling penting dalam mempelajari perilaku
organisasi adalah mengendalikan perilaku-perilaku dalam organisasi. Jika
manajer/pimpinan organisasi dapat memahami dan menjelaskan secara seksama
perilaku-perilaku yang terjadi dalam organisasi, maka hal tersebut akan dapat
menciptakan situasi yang menghasilkan perilaku-perilaku yang diinginkan dan
mengurangi perilakuperilaku yang tidak diinginkan. Kemampuan kita untuk
22. 86
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
mengendalikan moral dan perilaku dalam organisasi menjadi isu penting sekarang
ini.
2. Struktur
Karakteristik yang kedua dalam mempelajari perilaku keorganisasian adalah
struktur dari organisasi dan kelompok. Struktur berkaitan dengan hubungan yang
bersifat tetap dalam organisasi, bagaimana pekerjaan-pekerjaan dalam organisasi
dirancang, bagaimana pekerjaan-pekerjaan itu diatur dalam organisasi. Struktur
organisasi berpengaruh besar terhadap perilaku organisasi atau orang-orang dalam
organisasi serta efektivitas dari organisasi tersebut.
3. Proses
Karakteristik yang ketiga dari perilaku keorganisasian adalah proses
organisasi. Proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara
anggota organisasi. Proses organisasi antara lain meliputi komunikasi,
kepemimpinan, proses pengambilan keputusan dan kekuasaan. Salah satu
pertimbangan utama dalam merancang struktur organisasi yang efektif adalah agar
berbagai proses tersebut dapat dilakukan dengan efisien dan efektif.
E. Perilaku Individu dalam Organisasi
Manusia adalah salah satu dimensi dalam organisasi yang amat penting,
dan merupakan salah satu faktor pendukung organisasi. Perilaku organisasi pada
hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam
organisasinya. Sehingga untuk memahami perilaku organisasi sebaiknya dipahami
terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut. Perilaku
manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara orang atau individu
dengan lingkungannya. Individu dengan pekerjaan yang berbeda akan memiliki
perilaku yang berbeda, karena perilaku ditentukan oleh masing-masing
lingkungannya yang memang berbeda.
Individu membawa kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan
kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya yang merupakan karakteristiknya ke
dalam tatanan organisasi. Organisasi sebagai lingkungan bagi individu juga
memiliki karakteristik, yaitu keteraturan yang diwujudkan dalam susunan hirarki,
23. 87
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas, wewenang dan tanggung jawab, sistem
penggajian, sistem pengendalian dan lain-lain. McShane and Glinow (2008)
Perilaku individu dalam organisasi dapat terwujud jika karakteristik individu
berinteraksi dengan karakteristik organisasi.
Perilaku adalah suatu fungsi dari interaksi antara seorang individu dengan
lingkungannya. Hal tersebut berarti bahwa seorang individu dengan
lingkungannya menentukan perilaku keduanya secara langsung.
Keduanya memiliki karakteristik tersendiri dan jika keduanya berinteraksi akan
menimbulkan perilaku individu dalam organisasi.
F. Perilaku Kelompok dalam organisasi
Robbins (2009: 356) menyatakan bahwa kelompok (group) didefinisikan
sebagai dua individu atau lebih, yang berinteraksi dan saling bergantung,
bergabung untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu. Muzafer Sherif mengemukakan
kelompok adalah kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih individu yang telah
mengadakan interaksi sosial yang cukup intensif dan teratur, sehingga di antara
individu itu sudah terdapat pembagian tugas, struktur dan norma-norma tertentu.
Sumber: McShane and
Glinow (2008)
Gambar 8. Perilaku Individu dalam Organisasi
24. 88
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
De Vito (1997) kelompok merupakan sekumpulan individu yang cukup
kecil bagi semua anggota untuk berkomunikasi secara relatif mudah. Para anggota
saling berhubungan satusama lain dengan beberapa tujuan yang sama dan
memiliki semacam organisasi atau struktur diantara mereka. Kelompok
mengembangkan norma-norma, atau peraturan yang mengidentifikasi tentang
apayang dianggap sebagai perilaku yang diinginkan bagi semua anggotanya.
Kedua pengertian di atas, memberikan gambaran bahwa kelompok itu
adalah kumpulan individu dimana perilaku dan atau kinerja satu anggota
dipengaruhi oleh perilaku dan atau prestasi anggota yang lainnya. Kelompok-
kelompok di dalam organisasi secara sengaja direncanakan atau sengaja dibiarkan
terbentuk oleh manajemen selaku bagian dari struktur organisasi formal. Kendati
begitu, kelompok juga kerap muncul melalui proses sosial dan organisasi
informal. Organisasi informal muncul lewat interaksi antar pekerja di dalam
organisasi dan perkembangan kelompok jika interaksi tersebut berhubungan
dengan norma perilaku mereka sendiri, kendati tidak digariskan lewat struktur
formal organisasi. Dengan demikian, terdapat perbedaan antara kelompok formal
dan informal, Robbins (2009: 357), yaitu:
1. Kelompok Formal
Kelompok formal yaitu kelompok-kelompok yang didefinisikan oleh
struktur organisasi, dengann penentuan tugas berdasarkan penunjukan penugasan
kerja. Kebutuhan dan proses organisasi menimbulkan formulasi tipe – tipe
kelompok yang berbeda–beda. Khususnya ada dua tipe kelompok formal, di
antaranya :
a. Kelompok Komando (Command Group). Kelompok komando ditentukan oleh
bagan organisasi. Kelompok terdiri dari bawahan yang melapor langsung kepada
seorang supervisor tertentu. Hubungan wewenang antara manajer departemen
dengan supervisor, atau antara seorang perawat senior dan bawahannya,
merupakan kelompok komado.
b. Kelompok Tugas (Task Group). Kelompok tugas terdiri dari para karyawan yang
bekerja sama untuk menyelesaikan suatu tugas atau proyek tertentu. Misalnya,
25. 89
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
kegiatan para karyawan administrasi dalam perusahaan asuransi pada waktu orang
mengajukan tuntutan kecelakaan, merupakan tugas yang harus dilaksanakan.
2. Kelompok Informal
Kelompok informal yaitu perhimpunan yang tidak terstruktur secara
formal maupun secara organisasional. Dengan perkataan lain, kelompok informal
tidak muncul karena dibentuk dengan sengaja, tetapi muncul secara wajar. Orang
mengenal dua macam kelompok informal khusus diantaranya:
a. Kelompok Kepentingan (Interest Group). Orang yang mungkin tidak merupakan
anggota dari kelompok komando atau kelompok tugas yang sama, mungkin
bergabung untuk mencapai sesuatu sasaran bersama. Para karyawan yang bersama
sama bergabung dalam kelompok untuk membentuk front yang terpadu
menghadapi manajemen untuk mendapatkan manfaat yang lebih banyak dan
pelayan wanita yang mengumpulkan uang persen mereka merupakan contoh dari
kelompok kepentingan. Perlu diketahui juga tujuan kelompok semacam itu tidak
berhubungan dengan tujuan organisasi, tetapi tujuan itu bersifat khusus bagi tiap-
tiap kelompok.
b. Kelompok Persahabatan (Friendship Group). Banyak kelompok dibentuk karena
para anggotanya mempunyai sesuatu kesamaan, misalnya usia, kepercayaan
politis, atau latar belakang etnis. Kelompok persahabatan ini seringkali
melebarkan interaksi dan komunikasi mereka sampai pada kegiatan diluar
pekerjaan.
Jika pola gabungan karyawan dicatat, maka akan segera menjadi jelas
bahwa mereka termasuk dalam berbagai macam kelompok yang sering
bersamaan. Maka diadakan perbedaan diantara dua klasifikasi kelompok yang
luar: kelompok formal dan informal. Perbedaan utama antara keduanya adalah
bahwa kelompok formal (kelompok komando dan kelompok tugas) dibentuk oleh
organisasi formal dan merupakan alat untuk mencapai tujuan, sedangkan
kelompok informal (kelompok kepentingan dan kelompok persahabatan) adalah
penting untuk keperluan mereka sendiri (artinya, mereka memenuhi kebutuhan
pokok akan berkelompok).
26. 90
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
Kelompok biasanya berkembang melalui sebuah urutan berstandar dalam
evolusi mereka. Urutan ini dapat daisebut sebagai model lima tahap
perkembangan kelompok. Meskipun riset mengindikasikan bahwa tidak semua
kelompok mengikuti pola ini, model tersebut adalah sebuah kerangka yang
berguna untuk memahami perkembangan kelompok. Robbins (2009) Model lima
tahap perkembangan kelompok (five-stage group –development model)
menyebutkan karakteristik perkembangan kelompok dalam lima tahap yang
berbeda: pembentukan, timbulnya konflik, normalisasi, hasil berupa kinerja, dan
pembubaran.
1. Tahap Pembentukan (forming)
Memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan
kepemimpinan kelompok tersebut. Para anggotanya “menguji kedalaman air”
untuk menentukan jenis-jenis perilaku yang dapat diterima. Tahap ini selesai
ketika para anggotanya mulai menganggap diri mereka sebagai bagian dari
kelompok.
2. Tahap Timbulanya Konflik (storming stage)
Yaitu satu dari konflik intrakelompok. Para anggotanya menerima keberadaan
kelompok tersebut tetapi terdapat penolakan terhadap batasan-batasan yang
diterima kelompok tersebut terhadap setiap individu. Lebih jauh lagi, terdapat
konflik atas siapa yang akan mengenalikan kelompok tersebut. Ketika tahap
ini selesai terdapat sebuah hierarki yang relatif jelas atas kepemimpinan
dalam kelompok tersebut.
3. Tahap Normalisasi (norming stage)
Yaitu tahap di mana hubungan yang dekat terbentuk dan kelompok tersebut
menunjukan kekohesifan. Terdapat sebuah rasa yang kuat akan identitas
kelompok dan persahabatan. Tahap ini selesai ketika struktur kelompok
tersebut menjadi solid dan kelompok telah mengasimilasi serangkaian
ekspektasi umum definisi yang benar atas perilaku anggota.
27. 91
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
4. Tahap Berkinerja (performing)
Yaitu tahap ketika kelompok tersebut sepenuhnya fungsional dan diterima.
Energi kelompok telah berpindah dan saling mengenal dan memahami
menjadi mengerjakan tugas yang ada.
5. Tahap Pembubaran (adjourning stage)
Yaitu tahap terakhir dalam perkembangan kelompok untuk kelompok-
kelompok sementara, dikarakteristikan oleh perhatian untuk menyelesaikan
aktivitas-aktivitas dibandingkan penampilan tugas.
Kelompok-kelompok sementara dengan tenggat waktu tampaknya tidak
mengikuti model sebelumnya. Model yang mereka pakai ialah Model Ekuilibrium
tersebar (punctuated-equilibrium model), yang merupakan transisi kelompok-
kelompok sementera yang melalui antara inersia dengan aktivitas. Berbagai
penelitian mengindikasikan bahwa mereka memiliki urusan tindakan (atau tidak
bertindak) mereka sendiri yang unik, antara lain:
1. Pertemuan pertama mereka menentukan arah kelompok tersebut
2. Fase pertama dari aktifitas kelompok ini adalah inersia (ketidakaktifan)
3. Sebuah transisi terjadi pada akhir fase pertama ini, tepat ketika kelompok
tersebut menggunakan setengah dari waktu yang dimilikinya
4. Sebuah transisi yang mencetuskan perubahan besar
5. Sebuah fase kedua inersia mengikuti transisi oleh akselerasi aktivitas yang
sangat mencolok pertemuan terakhir kelompok tersebut dikarakteristikan
oleh akselerasi aktivitas yang sangat mencolok.
Perilaku kelompok dalam organisasi terdapat hal-hal yang sangat perlu
diperhatikan, sebagaimana yang dikemukakan oleh Matirah (2015) bahwa ada
empat perhatian dalam perilaku kelompok di suatu organsiasi yaitu: Peran,
Norma, Status, Ukuran dan Kekohesifan dalam Kelompok.
1. Peran
Istilah ini dimaksudkan sebagai serangkaian pola perilaku yang dikaitkan erat
dengan seseorang yang menempati sebuah posisi tertentu dalam sebuah unit
sosial. Pemahaman atas perilaku peran akan secara dramatis disederhanakan
jika masing-masing dari kita memilih satuperan dan memainkannya secara
28. 92
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
teratur dan konsisten. Sayangnya, kita diharuskan memainkan sejumlah
ragam peran, baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan kita.
2. Norma
Norma adalah standar-standar perilaku yang dapat diterima dalam sebuah
kelompok yang dianut oleh para anggota kelompok. Norma memberitahu apa
yang harus dan tidak harus dilakukan di bawah keadaan-keadaan tertentu.
Dari sudur seorang individu, norma-norma tersebut memberitahu apa yang
diharapkan dari seorang Anda dalam situasi-situasi tertentu. Ketika disetujui
dan diterima oleh kelompok, norma berlaku sebagai cara untuk memengaruhi
perlaku dari anggota kelompok dengan kontrol eksternal yang minimum.
Norma berbeda antar kelompok, komunitas, dan masyarakat, tetapi mereka
semua memilikinya.
3. Status
Status adalah sebuah posisi atau pangkat yang didefinisikan secara sosial
yang diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok oleh orang lain-
meresap dalam setiap masyarakat. Meskipun telah ada banyak usaha, kita
hanya mendapat sedikit kemajuan menuju sebuah masyarakat tanpa kelas.
Bahkan kelompok yang paling kecil dapat mengembangkan peran-peran, hak-
hak, dan ritual-ritual untuk membedakan para anggotanya. Status adalah
faktor penting dalam memahami perilaku manusia karena hal ini adalah
sebuah motivator signifikan dan memiliki kensekuensi-konsekuensi perilaku
besar ketika individu-individu menerima perbedaan antara yang mereka
percaya sebagai status dan apa yang dirasakan oleh orang lain.
4. Ukuran
Apakah ukuran dari sebuah kelompok memengaruhi perilaku kelompok
secara keseluruhan? Jawaban atas pertanyaan ini pastinya adalah Ya, tetapi
pengaruhnya bergantung pada variabel yang Anda lihat. Sebagai contoh,
bukti yang ada mengindikasikan bahwa kelompok yang lebih kecil lebih
cepat dalam menyelesaikan tugas daripada kelompok yang lebih besar, dan
bahwa individu-individu berkinerja lebih baik dalam kelompok yang lebih
29. 93
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
kecil. Tetapi, jika kelompok tersebut terlibat dalam pemecahan masalah,
kelompok besar secara konsisten mendapat nilai yang lebih baik
dibandingkan yang lebih kecil.
5. Kekohesifan
Kelompok-kelompok berbeda dalam kekohesifan mereka, yaitu, tingkat di
mana para anggotanya saling tertarik dan termotivasi untuk tinggal dalam
kelompok tersebut. Misalnya, beberapa kelompok kerja menjadi kohesif
karena para anggotanya telah menghabiskan banyak waktu bersama, atau
ukuran kelompok yang kecil memfasilitasi adanya interaksi yang tinggi, atau
kelompok tersebut telah mengalami ancaman-ancaman eksternal yang
menjadikan mereka lebih dekat. Kekohesifan penting karena berhubungan
dengan produktivitas kelompok.
Berbagai penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa hubungan
kekohesifan dan produktivitas bergantung pada norma-norma terkait kinerja
yang ditetapkan oleh kelompok. Jika norma-norma terkait kinerja tinggi,
kelompok kohesif akan lebih produktif dibandingkan dengan kelompok yang
kurang kohesif. Namun jika kekohesifan tinggi dan norma kinerja rendah,
produktivitas akan rendah. Jika kekohesifan rendah dan norma kinerja tinggi,
produktivitas meningkat, tetapi lebih sedikit bila dibandingkan pada situasi
kekohesifan tinggi/norma tinggi. Pengambilan keputusan sering dijelaskan
sebagai tindakan memilih di antara beberapa kemungkinan. Pengambilan
keputusan adalah suatu proses lebih pelik dari sekedar memilih di antara
beberapa kemungkinan.
30. 94
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
Meski dari dulu sampai sekarang esensi studi perilaku organisasi tidak
mengalami perubahan, lingkungan yang melingkupi keberadaan organisasi justru
banyak mengalami perubahan. Dewasa ini dan di masa mendatang lingkungan
organisasi sangat jauh berbeda dengan situasi tahun 1960-an saat studi perilaku
organisasi mulai dikembangkan. Dewasa ini dan ke depan misalnya, teknologi
informasi berkembang pesat yang berakibat pada pola hubungan antarmanusia
menjadi demikian sederhana, tidak harus melalui hubungan langsung seperti pada
era sebelumnya. Demikian juga diversity—keragaman tidak lagi menjadi hal yang
menakutkan—justru dianggap sebagai aset perusahaan. Semua ini tentunya
berdampak pada pola perilaku karyawan yang tidak ditemui pada periode
sebelumnya. Bagi para manajer, semua perubahan ini tentunya merupakan sebuah
tantangan yang harus dihadapi. Konsekuensinya, managerial skill mereka juga
harus berubah, Uraikan tren perkembangan studi perilaku organisasi di masa yang
akan datang
A. Perilaku organisasi pada umumnya adalah hal yang membahas secara khusus
mengenai tingkatan individu dan kelompok pada suatu organisasi dan kinerja
yang dimiliki dari setiap tingkat. Peran dari setiap tingkatan dalam organisasi
tentu memiliki dampat tersendiri kepada kinerja secara individual, organisasi,
dan kelompok
4. Forum Diskusi
C. PENUTUP
1. Rangkuman
31. 95
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
B. Secara umum organisasi mempunyai lima karakteristik utama, yakni
unit/entitas sosial, beranggotakan minimal dua orang, berpola kerja yang
terstruktur, mempunyai tujuan yang ingin dicapai, dan mempunyai identitas
diri
C. Yuwono, dkk dalam Syarifudin dan Tangkilisan (2004), menyebutkan bahwa
kinerja suatu organisasi akan maksimal jika memperhatikan faktor-faktor
budaya organisasi, kepemimpinan dan koordinasi, karena ketiga faktor ini akan
menentukan lancar tidaknya suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
D. McShane and Glinow (2008), menyatakan bahwa dalam mempelajari perilaku
organisasi perhatian dipusatkan pada tiga karakteristik yaitu; perilaku, struktur
dan proses
E. Perilaku organisasi pada hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara
individu-individu dalam organisasinya. Sehingga untuk memahami perilaku
organisasi sebaiknya dipahami terlebih dahulu individu-individu sebagai
pendukung organisasi tersebut
F. Robbins (2009) Model lima tahap perkembangan kelompok (five-stage group –
development model) menyebutkan karakteristik perkembangan kelompok
dalam lima tahap yang berbeda: pembentukan, timbulnya konflik, normalisasi,
hasil berupa kinerja, dan pembubaran
32. 96
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
1. Nilai individu dapat dikategorikan menjadi beberapa, diantaranya "nilai
teoritik" yang menekankan pada ....
a. Perhatian yang tinggi terhadap kepentingan masyarakat
b. Pentingnya nilai guna dan kepraktisan
c. Upaya mencari kebenaran (discovery of truth) melalui pendekatan kritis
dan rasional
d. Kekuasaan (power) yang mampu mempengaruhi banyak orang
e. Menciptakan Kesejahtraan Karyawan
2. Konflik nilai yang terjadi pada diri seseorang dalam batas-batas tertentu yang
hanya melibatkan diri sendiri khususnya mengenai skala prioritas yang
hendak dicapai merupakan pengertian dari....
a. Management conflict
b. Person – organization value conflict
c. Interpersonal management
d. Intrapersonal value conflict
e. Managemen operasional
3. Persepsi merupakan proses kognitif yang panjang dan berasal dari berbagai
macam stimulus. Proses “atensi” merupakan salah satu komponen dari proses
persepsi, yaitu ....
a. Adanya lingkungan yang serba terbuka, dimana manusia bisa berinteraksi
kapan saja, dengan siapa saja dan dengan apa saja
b. Memberi perhatian pada sebagian dari stimulus dan mengabaikan yang
sebagian
c. Mengorganisasi dan menginterpretasi sensasi-sensasi yang telah diubah
menjadi informasi menjadi pola yang mudah dipahami
d. Daya sensitivitas manusia yang mampu menangkap dan menerima
berbagai macam stimuli.
e. Menciptakan daya saing antar karyawan
2. Tes Formatif
33. 97
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
4. Kecenderungan melihat orang bukan berdasarkan perilaku individual orang
tersebut tetapi berdasarkan perilaku kelompoknya dengan melihat jenis
kelamin, ras, umur, agama, kewarganegaraan, atau pekerjaan merupakan
salah satu kesalahan dalam persepsi, yaitu ....
a. Hallo effect
b. Perceptual defence
c. Stereotype
d. First impression
e. Personalisasi
5. Tidak sempurnanya hierarki dan sistem organisasi yang mengakibatkan
persaingan antar departemen,seperti setiap departemen berusaha
menunjukkan bahwa departemennyalah mempunyai peran lebih penting dan
lebih superior dibandingkan departemen, hal ini merupakan perselisihan pada
level ....
a. Individual
b. Kelompok
c. Organisasi
d. Eksternal
e. Umum
6. Secara umum organisasi mempunyai karakteristik utama yaitu mempunyai
identitas diri, yang berarti bahwa organisasi ....
a. Merupakan rekayasa sosial hasil karya manusia yang bersifat tidak kasat
mata dan abstrak
b. Merupakan sekelompok manusia yang memiliki entitas sosial yang
berbeda dengan entitas sosial lainnya
c. Didirikan oleh seseorang yang mempunyai kemampuan, pengetahuan
dan sarana lainnya
d. Didirikan bukan untuk siapa-siapa dan bukan tanpa tujuan
e. Selalu mempunyai tujuan individu
34. 98
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
7. Dimensi bawah ini yang termasuk dalam dimensi struktural organisasi adalah
....
a. Formalisasi organisasi
b. Ukuran organisasi
c. Teknologi yang digunakan
d. Lingkungan organisasi
e. Lingkungan Pemerintah
8. Mengenali, mendiagnosis dan menjelaskan kejadian-kejadian secara teratur
dan prediktabel dalam sebuah organisasi merupakan salah satu tujuan
mempelajari studi perilaku keorganisasian dalam hal ....
a. Mendeskripsikan perilaku manusia
b. Menjelaskan perilaku manusia
c. Memprediksi perilaku manusia
d. Mengendalikan perilaku manusia
e. Mengorganisasikan perilaku manusia
9. Pola pikir atau cara mengungkapkan perasaan dan perilaku seseorang bisa
diprediksi melalui beberapa dimensi, diantaranya “internal locus of control”,
yaitu ....
a. Melalui kemampuan yang dimiliki, usaha keras, dan tindakan nyata,
seseorang yakin bisa menentukan jalan hidup dan merubah nasibnya
sendiri
b. Merasa yakin bahwa yang bisa merubah nasib dan jalan hidupnya bukan
dirinya melainkan orang lain.
c. Menggambarkan tingkat pragmatisme seseorang dengan prinsip apapun
caranya bisa dilakukan asal mendatangkan hasil.
d. Menggambarkan sampai sejauh mana seseorang menyukai atau tidak
menyukai dirinya.
e. Tidak mampu mengontrol diri sendiri.
35. 99
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
10. Menurut Freud bentuk dari defense mechanism antara lain “represif”, yaitu
suatu cara yang dilakukan seseorang untuk....
a. Membenarkan perilaku yang dilakukan seseorang melalui argumentasi
yang rasional dengan harapan perilaku yang tidak rasional tersebut bisa
diterima orang lain
b. Memproteksi diri sendiri dari tuduhan perilaku yang tidak sepatutnya
c. Melupakan sesuatu yang mungkin bakal menyulitkan atau membuat malu
diri seseorang
d. Mengidentifikasi diri dengan orang lain, khususnya yang dikagumi, dan
menggunakan citra positif orang lain tersebut sebagai dirinya.
e. Menjalankan perintah dengan baik.
Anonim. 2010. Sistem Perilaku Organisasi. http://eziekim.wordpress.com. Di
akses 5 Oktober 2019.
Matirah. 2015. Perilaku Organisasi Dasar - Dasar. [Online]. Tersedia:
http://matirah. blogspot.co.id/2015/04/perilaku-organisasi-dasar-
dasar.html. Di akses 4 Oktober 2019.
Robbins, Stephen P.dan Judge, Timothy A. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12.
Diterjemahkan oleh: Diana Angelica. Jakarta: Salemba Empat.
Mutiara, Noor. 2013. Pengambilan Keputusan Kelompok. [Online]. Tersedia:
http://noormutia.blogspot.co.id/2013/07/pengambilan-keputusan-
kelompok.html. Di akses 4 Oktober 2019.
3. Daftar Pustaka
36. 100
Modul Manajemen Sumber Daya Manusia
PPG Dalam Jabatan Bidang Studi Manajemen Perkantoran
Perilaku Organisasi
Sapari, Tomi. 2013. Definisi Kelompok Menurut Para Ahli. [Online]. Tersedia:
http://tomisapari.blogspot.co.id/2013/03/definisi-kelompok-menurut-para-
ahli.html. Di akses 3 Oktober 2019.
Wicaksono, A. 2010. 40 Perilaku Organisasi. Silabus Perilaku Organisasi.
Universitas Airlangga, Surabaya.
Widodo Utomo, T. 2010. Pengantar Perilaku Organisasi. (Online). Tersedia:
http://triwidodowutomo.blogspot.com. Di akses 5 Oktober 2019