Dokumen tersebut membahas tentang dasar-dasar metode evaluasi program community development, yang meliputi siklus program CD, tiga model intervensi komunitas, tahapan proses berpikir untuk mengembangkan aksi kelompok, dan kegiatan-kegiatan evaluasi program."
2. PPenilaian Program Tim CD
(kriteria indikator)
Perancangan Program
Kelompok Masyarakat
Diskusi Tim CD dengan
unsur Stakeholder
Proses Pembelajaran
Kontinu antar
Stakeholder
SIKLUS
PROGRAM CD
Identifikasi Program
Kelompok Masyarakat,
PEMDA, Tim CD
Persetujuan Program
Tim CD/Lembaga
Bentuk Baru
Evaluasi Program Kelompok
Masyarakat, PEMDA, Tim
CD/Independent
Pemantauan
Program Tim
CD/Instansi Terkait
Pelaksanaan/Implementasi
Lapangan
Proyek/Program
Selesai
Siklus Program Community Development
(Budimanta dan Rudito, 2008)
Mulai
3. Mengapa anda
melakukan evaluasi
Untuk melihat sampai dimana
perkembangan yang kita capai
Untuk menolong kita melihat sejauh mana pekerjaan
yang telah kita lakukan dan jika kita membutuhkan
perubahan maka pada bagian mana perubahan tersebut
diperlukan
Untuk membantu kita membuat
rancana yang lebih baik untuk masa
depan
Untuk membuat pekerjaan
kita lebih efektif
Untuk mengumpulkan lebih
banyak informasi
Untuk melihat apakah pekerjaan
yang kita lakukan merupakan
pekerjaan pemborosan dengan
perolehan hasil yang sedikit
Untuk melihat apakah tujuan yang
kita capai sudah efektif atau belum
Untuk mengukur
perkembangan kita
Untuk dapat meningkatkan
metode monitoring yang kita
lakukan
Untuk melihat
dimana kekuatan
kita dan dimana
kelemahan pada
kita
Untuk mengkritik program
kita sendiri
Untuk membandingkan program
yang kita buat dengan program lain
yang sejenis
Untuk dapat berbagi
pengalaman
Evaluasi Program Community Development dan alasannya
(Budimanta dan Rudito, 2008)
5. Tiga Model (Pendekatan) Intervensi Komunitas
Sumber : Rothman 1995; dalam : Rukminto Adi, 2001
Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan dan
Kebijakan Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
1. Kategori tujuan
tindakan terhadap
masyarakat
Kemandirian;
pengem,bangan
kapasitas dan
pengintegrasian
masyarakat (tujuan
yang dititikberatkan
pada proses = process
goals )
Pemecahan masalah
dengan memperhatikan
masalah yang penting
yang ada pada
masyarakat (tujuan
dititikberatkan pada
tugas = task-goals )
Pergeseran
(pengalihan)sumber
daya dan relasi
kekuasaan; perubahan
institusi dasar (task
ataupun process goals )
2. Asumsi mengenai
struktur komunitas
dan kondisi
permasalahannya
Adanya anomie dan
‘kemurungan” dalam
masyarakat;
kesenjangan relasi dan
kapasitas dalam
memecahkan masalah
secara demokratis;
komunitas berbentuk
tradisional statis.
Masalah sosial yang
sesungguhnya;
kesehatan fisik dan
mental, perumahan dan
rekreasional.
Populasi yang dirugikan;
kesenjangan sosial,
perampasan hak dan
ketidakadilan.
6. Tiga Model (Pendekatan) Intervensi Komunitas
Sumber : Rothman 1995; dalam : Rukminto Adi, 2001
Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan dan
Kebijakan Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
3. Strategi
perubahan
pasar
Pelibatan berbagai
kelompok warga dalam
menentukan dan
memecahkan masalah
mereka sendiri.
Pengumpulan data
yang terkait dengan
masalah, dan memilih
serta menentukan
bentuk tindakan yang
paling rasional.
Kristalisasi dari isu dan
pengorganisasian
massa untuk
menghadapi sasaran
yang menjadi ‘musuh’
mereka.
4. Karakteristik
taktik dan
tehnik
perubahan
Konsensus; komunikasi
antar kelompok dan
kelompok kepentingan
dalam masyarakat
(komunitas); diskusi
kelompok
Konsensus atau konflik Konflik atau kontes;
konfrontasi; aksi yang
bersifat langsung’
negoisiasi.
5. Peran
praktisi yang
menonjol.
Sebagai Enabler/katalis,
koordinator; orang yang
meng-’ajar’-kan
keterampilan memecahkan
masalah dan nilai-nilai etis.
Pengumpul dan
penganalisis data,
pengimplementasi
program , dan
fasilitator.
Aktivis, advokat;
agotator, pialang,
negosiator, partisan.
Lanjutan :
7. Tiga Model (Pendekatan) Intervensi Komunitas
Sumber : Rothman 1995; dalam : Rukminto Adi, 2001
Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan dan
Kebijakan Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
6. Media
perubahan.
Manipulasi kelompok
kecil yang berorientasi
pada terselesaikannya
suatu tugas (small task
oriented groups )
Manipulasi organisasi
formal dan data yang
tersedia.
Manipulasi organisasi
massa dan proses-proses
politik.
7. Orientasi
terhadap
struktur
kekuasaan.
Anggota dari struktur
kekuasaan bertindak
sebagai kolaborator
dalam suatu ‘ventura’
yang bersifat umum.
Struktur kekuasaan
sebagai ‘pemilik’ dan
‘sponsor’ (pendukung)
Struktur kekuasaan
sebagai sasaran eksternal
dari tindakan yang
dilakukan; mereka yang
memberikan ‘tekanan’
harus dilawan dengan
memberikan ‘tekanan’
balik.
8. Batasan definisi
sistem klien
dalam komunitas
(konstituensi)
Keseluruhan komunitas
geografis.
Keseluruhan komunitas
atau dapat pula suatu
segmen dalam
komunitas (termasuk
komunitas fungsional).
Segmen dalam
komunitas.
Lanjutan :
8. Tiga Model (Pendekatan) Intervensi Komunitas
Sumber : Rothman 1995; dalam : Rukminto Adi, 2001
Model A
(Pengembangan
Masyarakat Lokal)
Model B
(Perencanaan dan
Kebijakan Sosial)
Model C
(Aksi Sosial)
9. Asumsi mengenai
kepentingan dari
kelompok-kelompok
di dalam suatu
komunitas.
Kepentingan umum atau
permufakatan dari berbagai
perbedaan.
Permufakatan kepentingan
atau konflik.
Konflik kepentingan yang
sulit dicapai kata mufakat;
kelangkaan sumber daya.
10. Konsepsi mengenai
populasi klien
(konstituensi).
Warga masyarakat. Konsumen (pengguna
jasa).
‘Korban”.
11. Konsepsi mengenai
peran klien.
Partisipan pada proses
interaksional pemecahan
masalah.
Konsumen atau resipien
(penerima pelayanan).
Employer, konstituen,
anggota.
12. Pemanfaatan
Pemberdayaan
(Pemberdayaan
digunakan untuk)
Mengembangkan kapasitas
komunitas untuk mengambil
keputusan bersama; serta
membangkitkan rasa
percaya diri akan
kemampuan masing-masing
anggota masyarakat.
Mencari tahu dari para
pengguna jasa tentang
layanan apa yang mereka
butuhkan; serta
memberitahu para
pengguna jasa tentang
pilihan jasa yang ada.
Meraih kekuasaan objektif
bagi mereka yang
‘tertindas’ agar dapat
memlilih dan memutuskan
cara yang tepat guna
melakukan aksi; serta
membangkitkan rasa
percaya diri partisipan
akan kemampuan mereka.
Lanjutan :
9. Tahapan Proses Berpikir untuk Mengembangkan Aksi Kelompok
(Rukminto Adi, 2001)
Anggota Kelompok
Tahap Kedua
Merasa tidak puas tetapi
Masih bersikap pasif
Menstimulasi masyarakat
untuk berpikir mengapa
mereka merasa tidak puas,
dan apa yang menyebabkan
ketidakpuasan mereka.
Community Worker
(dengan mengajukan pertanyaan)
Tahap Pertama
Menjadi sadar terhadap
kebutuhan mereka.
Menstimulasi masyarakat untuk
berpikir mengenai perubahan
apa yang ingin mereka hasilkan
untuk memenuhi kebutuhan
mereka ?
10. Lanjutan :
Anggota Kelompok
Tahap Ke empat
Menjadi sadar dan ingin
melakukan perubahan pada
hal-hal tertentu.
Menstimulasi masyarakat
untuk mempertimbangkan
hal-hal apa yang harus mereka
lakukan untuk menghasilkan
suatu perubahan dengan
melakukan aksi (tindakan)
sendiri.
Community Worker
(dengan mengajukan pertanyaan)
Tahap ke tiga
Memilih apakah setuju, atau
menentang, dengan usaha-usaha yang
akan mereka kembangkan untuk
memenuhi keinginan mereka.
Jika diperlukan, menstimulasi
masyarakat untuk
mempertimbangkan bagaimana
cara yang terbaik untuk
mengorganisir diri mereka sendiri,
dalam rangka mencapai apa yang
mereka inginkan.
Tahapan Proses Berpikir untuk Mengembangkan Aksi Kelompok
(Rukminto Adi, 2001)
11. Lanjutan :
Anggota Kelompok
Tahap Ke tujuh
Merencanakan apa yang harus
dikerjakan dan bagaimana
melaksanakannya ?
Menstimulasi masyarakat untuk
mempertimbangkan dan
memutuskan rincian apa yang mau
dikerjakan, siapa yang
mengerjakan, dan kapan serta
bagaimana mereka akan
mengerjakannya
Community Worker
(dengan mengajukan pertanyaan)
Tahap ke lima
Bertindak sesuai dengan rencana
mereka
Menstimulasi masyarakat untuk
berpikir kendala atau masalah
apa yang belum terlihat yang
nantinya dapat mempengaruhi
kegiatan yang sedang mereka
laksanakan (community worker
mungkin tetap diperlukan untuk
mendampingi masyarakat untuk
kembali mengkaji lima tahapan
sebelumnya, guna memecahkan
permasalahan)
Tahap Ke enam
Puas dengan hasil yang telah
mereka capai ?
Tahapan Proses Berpikir untuk Mengembangkan Aksi Kelompok
(Rukminto Adi, 2001)