SlideShare a Scribd company logo
1 of 9
Download to read offline
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 43
GRUP PERMUTASI
Bambang Priyo Darminto
Jurusan Pendidikan Matematika
FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo
Abstrak
Simetri dari sebuah bangun geometri dapat diartikan sebagai
penempatan kembali bangun tersebut sehingga dengan tepat
menempati bingkainya semula. Pada hakikatnya, penempatan bangun
geometri ke dalam bingkainya semula menyatakan suatu bentuk
pemetaan.
Suatu grup yang elemen-elemennya merupakan permutasi dengan
operasi komposisi disebut grup permutasi. Secara khusus, jika
sekumpulan permutasi dari suatu himpunan S yang tidak kosong
(nonempty) merupakan sebuah grup dengan operasi komposisi
fungsi (○), maka S disebut grup permutasi atau disebut grup simetri
pada S. Jika order dari S adalah n, maka grup simetri ini dan ditulis
Sn. Elemen-elemen sebuah grup simetri S3 diperoleh melalui 6 cara
penempatan segi tiga sama sisi pada bingkai semula. Grup semacam
ini disebut juga grup dihedral segi tiga, dan ditulis dengan notasi D3.
Secara umum, suatu elemen-elemen dari grup dihedral Dn adalah
semua simetri dari segi-n beraturan, dan order dari Dn adalah 2n.
Untuk menampilkan elemen-elemen dari grup dihedral ini diperlukan
fungsi cyclic dan dihedral. Grup siklik didefinisikan untuk semua
bilangan bulat positif n, tetapi grup dihedral didefinisikan hanya untuk
lebih besar dari 3.
Kata kunci : simetri, pemetaan, grup, permutasi, dihedral, order,
operasi komposisi
Pendahuluan
Grup permutasi merupakan
salah satu pokok bahasan yang sa-
ngat penting dalam Aljabar Abstrak.
Topik-topik yang penting dalam
pokok bahasan ini meliputi kesime-
trian bangun-bangun geometri,
representasi disjoint cycle, grup
simetri, dan aplikasi komputer dari
44 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi
program Maple dalam grup. Bebe-
rapa masalah sederhana (bukan
pembuktian suatu teorema atau
sejenisnya) yang menyangkut ten-
tang grup permutasi dapat dilaku-
kan oleh komputer secara cepat dan
mudah.
Sebelum menjelaskan se-
cara detail tentang grup permu-
tasi, perlu diingat bahwa banyak-
nya permutasi dari sejumlah n
objek adalah n!, di mana:
n! = n(n-1)(n-2)(n-3)...1,
dan banyaknya permutasi dari n
objek yang masing-masing permu-
tasi dikelompokkan dalam k objek
dirumuskan sebagai )!(
!
kn
nn
kP  .
Permutasi dapat dipandang sebagai
pemetaan atau fungsi satu-satu dan
onto dari S ke dirinya sendiri
(S  S), di mana S adalah suatu
himpunan yang tidak kosong (non
empty).
Makalah ini dimulai dengan
menjelaskan pengertian simetri dari
bangun-bangun geometri (dalam
makalah ini diambil bangun segi-
tiga sama sisi), operasi komposisi,
notasi siklik beserta operasinya.
Kemudian dilanjutkan dengan
pengertian tentang grup permutasi
dan berbagai isu yang berkenaan
dengan grup permutasi, kemudian
diakhiri dengan beberapa contoh
penggunaan program aplikasi kom-
puter, khususnya perintah-perintah
dalam Maple yang diaplikasikan
dalam grup. Dalam aplikasi Maple
ini disajikan contoh-contoh seder-
hana yang berkenaan dengan
masing-masing topik yang dijelas-
kan dalam makalah ini.
1. Simetri
Simetri dari sebuah bangun
geometri dapat diartikan sebagai
penempatan kembali bangun geo-
metri tersebut sehingga dengan tepat
menempati bingkainya semula. Pada
hakikatnya, penempatan bangun
geometri ke dalam bingkainya
semula menyatakan suatu bentuk
pemetaan. Untuk menjelaskan hal
tersebut, perhatika ▲ABC sama sisi
berikut :
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 45
Gambar 1 Simetri-simetri segitiga sama sisi
Gambar 1 menunjukkan sebu-
ah ▲ABC sama sisi diputar dengan
sudut tertentu sehingga menempati
bingkainya semula. Ternyata ada 3
perputaran, masing-masing sebesar
0° = 0, 120° = 1, 240° = 2.
Kemudian ▲ABC dicerminkan
masing-masing pada garis p, q, r ,
yang masing-masing diberi notasi
3, 4, dan 5. Dengan demikian
seluruh permutasi (baik rotasi
maupun refleksi) dari 3 titik sudut
A, B, C dapat diperoleh 6 buah
permutasi (6! = 3.2.1), sehingga
▲ABC sama sisi memiliki 6 buah
simetri. Hasil permutasi dari
segitiga sama sisi pada pemutaran
dan pencerminan tersebut merupa-
kan pemetaan ke dirinya sendiri.
Selanjutnya, jika permutasi tersebut
disajikan dalam bentuk pemetaan,
maka ditampilkan sebagai berikut: S
= {A, B, C}
C C C B C A
Rotasi 0° Rotasi 120° Rotasi 240°
(0) (1) (2)
A B A B A B C A A B B C
C B C A C C
Refleksi Refleksi Refleksi
pada p pada q pada r
(3) (4) (5)
p p q
A B A C A B C B A r B B A
46 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi
 0 = 





ABC
ABC
 1 = 





BCA
ABC
 2 = 





CAB
ABC
 3 = 





ACB
ABC
 4 = 





CBA
ABC
 5 = 





BAC
ABC
Gambar 2 Pemetaan 1-1 dan onto dari S ke S
Berdasaran permutasi-per-
mutasi dari segitiga sama sisi di
atas, selanjutnya muncul suatu per-
tanyaan bahwa apa yang akan diha-
silkan jika segitiga tersebut dige-
rakkan (ditransformasikan) dengan
cara tertentu kemudian dilanjutkan
lagi dengan cara yang sama atau
yang lain ? Perlu diketahui bah-
wa transformasi-transformasi yang
berturut-turut itu dinamakan kompo-
sisi transformasi. Suatu contoh,
andaikan segitga sama sisi ▲ABC
tersebut diputar sebesar 1200
(1),
kemudian dicerminkan terhadap
garis p (3). Komposisi transfor-
masi tersebut ditulis dengan notasi
3○ 1, di mana “○” adalah operasi
komposisi. Untuk memperoleh hasil
A
B
C
A
B
C
S S
0
A
B
C
A
B
C
S S
1
A
B
C
A
B
C
S S
2
A
B
C
A
B
C
S S
3
A
B
C
A
B
C
S S
4
A
B
C
A
B
C
S S
5
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 47
operasi komposisi 3 ○ 1, dapat
dilakukan dengan 2 cara yaitu:
a. Menggunakan gambar.
Perhatikan sketsa di bawah ini.
C B C
1 3
A B C A B A
3○ 1= 4
Gambar 3. Komposisi transformasi
a. Menggunakan kaidah operasi
komposisi
Karena transformasi per-
mutasi merupakan pemetaan
/fungsi, maka komposisi trans-
formasi merupakan komposisi
fungsi.
(3○ 1)(A) = ( 3 1)(A)
= 3 ( 1 (A) )
= 3 (B) = C
(3○ 1)(B) = ( 3 1)(B)
= 3 ( 1 (B) )
= 3 (C) = B
(3○ 1)(C) = ( 3 1)(C)
= 3 ( 1 (C) )
= 3 (A) = A
Jadi 3○ 1 = 





CBA
ABC
= 4
Dengan cara yang hampir
serupa, diperoleh:
1○ 3 = 





BAC
ABC
= 5
Nampak bahwa 3○1 ≠ 1○ 3
.Jadi, pada umumnya operasi
komposisi transformasi tidak
bersifat komutatif.
2. Grup Permutasi
Himpunan S yang tidak
kosong dengan operasi ○ disebut
grup jika memenuhi syarat sebagai
berikut :
a. S tertutup terhadap operasi ○
 a, b  S; a○ b  S
b. Operasi ○ bersifat asosiatif
 a,b,cS; (a○b)○c= a○(b○c)
c. Terdapat elemen identitas
e  S; a○ e = e○ a,  a  S
d. Setiap elemen dalam S
mempunyai invers
aS,a-1
Sa○a-1
=a-1
○a =e
Jika suatu grup memenuhi sifat
komutatif, maka grup itu disebut
Grup Abelian. Suatu grup yang
48 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi
elemen-elemennya merupakan
permutasi dengan operasi komposisi
disebut grup permutasi. Secara
khusus, jika sekumpulan permu-
tasi dari suatu himpunan S yang
tidak kosong (nonempty) merupakan
sebuah grup dengan operasi
komposisi fungsi (○), maka S
disebut grup permutasi atau disebut
grup simetri pada S. Jika order dari
S adalah n, maka grup simetri ini dan
ditulis Sn.
Contoh :
Diketahui S = {1, 2, 3}
S3 adalah himpunan fungsi satu-satu
dari S ke S. Terhadap operasi
komposisi fungsi (○), maka S3
adalah grup dengan 6 elemen.
Elemen-elemen tersebut adalah :
 = 





123
123
;  = 





132
123
;
 = 





231
123
;  = 





213
123
;
 = 





312
123
;  = 





321
123
 = 





321
123
dan = 





213
123
Ternyata,   . Jadi S3 bukan
grup Abelian.
3. Grup Dihedral
3.1 Definisi dan Desain Grafis
Grup simetri S3 di atas diper-
oleh dari 6 cara penempatan segi
tiga sama sisi pada bingkai semula
(Gambar 1). Grup semacam ini
disebut juga grup dihedral segi tiga,
dan ditulis dengan notasi D3. Secara
umum, suatu elemen-elemen dari
grup dihedral Dn adalah semua
simetri dari segi-n beraturan. Order
dari Dn adalah 2n. Berikut disajikan
desain grafis dari beberapa grup
dihedral dengan menggunakan
komputer(http://www-
group.dcs.st.and.ac. uk/history/.)
D3 D4 D7
D5 D6 D9
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 49
D10 D4 x Z2 S3 x Z4
Menampilkan Elemen Grup
Dihedral
Grup dihedral merupakan grup
permutasi karena elemen-elemen
grup merupakan hasil permutasi.
Elemen-elemen ini dapat ditampilkan
atau ditentukan secara cepat melalui
komputer dengan program Maple.
Untuk menampilkan elemen-
elemen dari grup dihedral diperlukan
fungsi cyclic dan dihedral. Grup
siklik didefinisikan untuk semua
bilangan bulat positif n, tetapi grup
dihedral didefinisikan hanya untuk
lebih besar dari 3.
Contoh :
> Grid(dihedral(4),1,2,4);
Warning, the name changecoords has been redefined
Gambar 5. Representasi Grup D4
50 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi
>Grid(dihedral(20),11,1,1);
Gambar 6. Representasi Grup D20
Penutup
Berdasarkan uraian di atas,
dapat disimpulkan bahwa :
a. Permutasi dapat dipandang
sebagai pemetaan atau fungsi
satu-satu dan onto dari S ke
dirinya sendiri (S  S), di mana
S adalah suatu himpunan yang
tidak kosong (non-empty).
b. Permutasi dan kesimetrian
dalam matematika dapat dije-
laskan dengan baik melalui
sebuah struktur aljabar yang
disebut grup.
c. Pada umumnya, permutasi-
permutasi dari S = {1, 2, 3, ...,
n} membentuk sebuah grup,
yang ditulis Sn. Grup Sn disebut
juga grup simetri. Pada
umumnya Sn bukan merupakan
grup Abelian.
Beberapa masalah (bukan
pembuktian teorema) yang berkaitan
dengan grup per-mutasi dapat
diselesaikan dengan cepat dan tepat
melalui bantuan computer, antara
lain program aplikasi Maple.
Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 51
Daftar Pustaka
Durbin, John R. 2005. Modern
Algebra, An Introduction.
Singapore. John Wiley &
Sons (Asia) Pte Ltd.
Galian, Joseph A. 1998. Contem-
porary Abstract Algebra.
Boston. Houghton Mifflin
Company.
Group Library.htm [Online].
Tersedia : http://www-
group.dcs.st.and.ac.uk/hist
ory/ [5 Januari 2006]
Program Aplikasi Komputer. Maple
9.5.
Wahyudin, 2000. Pengantar Alja-
bar Abstrak.Bandung. CV
Delta Bawean.

More Related Content

What's hot

Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoYadi Pura
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Indra Gunawan
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBHyronimus Lado
 
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangParaboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangMuhammadFirzha1
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. ahmad haidaroh
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Neria Yovita
 
Hubungan matematika dengan musik
Hubungan matematika dengan musikHubungan matematika dengan musik
Hubungan matematika dengan musikTia Nur Septiani
 

What's hot (20)

Grup siklik
Grup siklikGrup siklik
Grup siklik
 
(1)konsep dasarpeluang
(1)konsep dasarpeluang(1)konsep dasarpeluang
(1)konsep dasarpeluang
 
Grup permutasi
Grup permutasiGrup permutasi
Grup permutasi
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
Bilangan prima dan tfm ( teori & aplikasi )
 
teori graf (planar
teori graf (planarteori graf (planar
teori graf (planar
 
Keterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPBKeterbagian, KPK & FPB
Keterbagian, KPK & FPB
 
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
 
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik RuangParaboloida - Geometri Analitik Ruang
Paraboloida - Geometri Analitik Ruang
 
Relasi Rekurensi
Relasi RekurensiRelasi Rekurensi
Relasi Rekurensi
 
Kalkulus modul iii sistem koordinat ok
Kalkulus modul iii sistem koordinat okKalkulus modul iii sistem koordinat ok
Kalkulus modul iii sistem koordinat ok
 
Teori graph
Teori graphTeori graph
Teori graph
 
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5. Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
Sistem Homogen dan Invers-Matrik - Pertemuan 5.
 
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
Kalkulus 2 bab. Aplikasi Integral Rangkap Dua (Menghitung Pusat Massa)
 
Hubungan matematika dengan musik
Hubungan matematika dengan musikHubungan matematika dengan musik
Hubungan matematika dengan musik
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Aturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variableAturan rantai 2 variable
Aturan rantai 2 variable
 

Similar to Artikel grup permutasi

Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpMasbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpWayan Sudiarta
 
kumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkandysaputra
 
Bentuk pangkat, akar, dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritmaBentuk pangkat, akar, dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritmaSungguh Ponten
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxFirdaAulia31
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapWayan Sudiarta
 
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKha Kim
 
identitas trigonometri.pdf
identitas trigonometri.pdfidentitas trigonometri.pdf
identitas trigonometri.pdfJembiseRonald
 
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiDeterminan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiradar radius
 
3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 printInka16
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiRohantizani
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)MuhammadAgusridho
 

Similar to Artikel grup permutasi (20)

Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smpMasbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
Masbied com-kumpulan-rumus-matematika-smp
 
kumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smpkumpulan-rumus-matematika-smp
kumpulan-rumus-matematika-smp
 
Bentuk pangkat, akar, dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritmaBentuk pangkat, akar, dan logaritma
Bentuk pangkat, akar, dan logaritma
 
Modul kd.3.24
Modul kd.3.24Modul kd.3.24
Modul kd.3.24
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
 
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkapKumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
Kumpulan rumusmatematikasmp sesuaisklun2010lengkap
 
Teori himpunan
Teori himpunanTeori himpunan
Teori himpunan
 
Bab 1 himpunan
Bab 1 himpunanBab 1 himpunan
Bab 1 himpunan
 
Matriks awal
Matriks awalMatriks awal
Matriks awal
 
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkapKumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
Kumpulan rumus matematika SMP sesuai kurikulum 2010 lengkap
 
Matriks Kelas X
Matriks Kelas XMatriks Kelas X
Matriks Kelas X
 
identitas trigonometri.pdf
identitas trigonometri.pdfidentitas trigonometri.pdf
identitas trigonometri.pdf
 
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggiDeterminan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
Determinan matriks derajat dua, tiga, empat dan lebih tinggi
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Kelas x bab 1
Kelas x bab 1Kelas x bab 1
Kelas x bab 1
 
Ppt heppi pryitno
Ppt heppi pryitnoPpt heppi pryitno
Ppt heppi pryitno
 
3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print3 mtl matriks_1 print
3 mtl matriks_1 print
 
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomiMatriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
Matriks dan penerapannya dalam bidang ekonomi
 
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
bilangan bulat (Meidytha puti sabrina)
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 

Artikel grup permutasi

  • 1. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 43 GRUP PERMUTASI Bambang Priyo Darminto Jurusan Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo Abstrak Simetri dari sebuah bangun geometri dapat diartikan sebagai penempatan kembali bangun tersebut sehingga dengan tepat menempati bingkainya semula. Pada hakikatnya, penempatan bangun geometri ke dalam bingkainya semula menyatakan suatu bentuk pemetaan. Suatu grup yang elemen-elemennya merupakan permutasi dengan operasi komposisi disebut grup permutasi. Secara khusus, jika sekumpulan permutasi dari suatu himpunan S yang tidak kosong (nonempty) merupakan sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi (○), maka S disebut grup permutasi atau disebut grup simetri pada S. Jika order dari S adalah n, maka grup simetri ini dan ditulis Sn. Elemen-elemen sebuah grup simetri S3 diperoleh melalui 6 cara penempatan segi tiga sama sisi pada bingkai semula. Grup semacam ini disebut juga grup dihedral segi tiga, dan ditulis dengan notasi D3. Secara umum, suatu elemen-elemen dari grup dihedral Dn adalah semua simetri dari segi-n beraturan, dan order dari Dn adalah 2n. Untuk menampilkan elemen-elemen dari grup dihedral ini diperlukan fungsi cyclic dan dihedral. Grup siklik didefinisikan untuk semua bilangan bulat positif n, tetapi grup dihedral didefinisikan hanya untuk lebih besar dari 3. Kata kunci : simetri, pemetaan, grup, permutasi, dihedral, order, operasi komposisi Pendahuluan Grup permutasi merupakan salah satu pokok bahasan yang sa- ngat penting dalam Aljabar Abstrak. Topik-topik yang penting dalam pokok bahasan ini meliputi kesime- trian bangun-bangun geometri, representasi disjoint cycle, grup simetri, dan aplikasi komputer dari
  • 2. 44 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi program Maple dalam grup. Bebe- rapa masalah sederhana (bukan pembuktian suatu teorema atau sejenisnya) yang menyangkut ten- tang grup permutasi dapat dilaku- kan oleh komputer secara cepat dan mudah. Sebelum menjelaskan se- cara detail tentang grup permu- tasi, perlu diingat bahwa banyak- nya permutasi dari sejumlah n objek adalah n!, di mana: n! = n(n-1)(n-2)(n-3)...1, dan banyaknya permutasi dari n objek yang masing-masing permu- tasi dikelompokkan dalam k objek dirumuskan sebagai )!( ! kn nn kP  . Permutasi dapat dipandang sebagai pemetaan atau fungsi satu-satu dan onto dari S ke dirinya sendiri (S  S), di mana S adalah suatu himpunan yang tidak kosong (non empty). Makalah ini dimulai dengan menjelaskan pengertian simetri dari bangun-bangun geometri (dalam makalah ini diambil bangun segi- tiga sama sisi), operasi komposisi, notasi siklik beserta operasinya. Kemudian dilanjutkan dengan pengertian tentang grup permutasi dan berbagai isu yang berkenaan dengan grup permutasi, kemudian diakhiri dengan beberapa contoh penggunaan program aplikasi kom- puter, khususnya perintah-perintah dalam Maple yang diaplikasikan dalam grup. Dalam aplikasi Maple ini disajikan contoh-contoh seder- hana yang berkenaan dengan masing-masing topik yang dijelas- kan dalam makalah ini. 1. Simetri Simetri dari sebuah bangun geometri dapat diartikan sebagai penempatan kembali bangun geo- metri tersebut sehingga dengan tepat menempati bingkainya semula. Pada hakikatnya, penempatan bangun geometri ke dalam bingkainya semula menyatakan suatu bentuk pemetaan. Untuk menjelaskan hal tersebut, perhatika ▲ABC sama sisi berikut :
  • 3. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 45 Gambar 1 Simetri-simetri segitiga sama sisi Gambar 1 menunjukkan sebu- ah ▲ABC sama sisi diputar dengan sudut tertentu sehingga menempati bingkainya semula. Ternyata ada 3 perputaran, masing-masing sebesar 0° = 0, 120° = 1, 240° = 2. Kemudian ▲ABC dicerminkan masing-masing pada garis p, q, r , yang masing-masing diberi notasi 3, 4, dan 5. Dengan demikian seluruh permutasi (baik rotasi maupun refleksi) dari 3 titik sudut A, B, C dapat diperoleh 6 buah permutasi (6! = 3.2.1), sehingga ▲ABC sama sisi memiliki 6 buah simetri. Hasil permutasi dari segitiga sama sisi pada pemutaran dan pencerminan tersebut merupa- kan pemetaan ke dirinya sendiri. Selanjutnya, jika permutasi tersebut disajikan dalam bentuk pemetaan, maka ditampilkan sebagai berikut: S = {A, B, C} C C C B C A Rotasi 0° Rotasi 120° Rotasi 240° (0) (1) (2) A B A B A B C A A B B C C B C A C C Refleksi Refleksi Refleksi pada p pada q pada r (3) (4) (5) p p q A B A C A B C B A r B B A
  • 4. 46 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi  0 =       ABC ABC  1 =       BCA ABC  2 =       CAB ABC  3 =       ACB ABC  4 =       CBA ABC  5 =       BAC ABC Gambar 2 Pemetaan 1-1 dan onto dari S ke S Berdasaran permutasi-per- mutasi dari segitiga sama sisi di atas, selanjutnya muncul suatu per- tanyaan bahwa apa yang akan diha- silkan jika segitiga tersebut dige- rakkan (ditransformasikan) dengan cara tertentu kemudian dilanjutkan lagi dengan cara yang sama atau yang lain ? Perlu diketahui bah- wa transformasi-transformasi yang berturut-turut itu dinamakan kompo- sisi transformasi. Suatu contoh, andaikan segitga sama sisi ▲ABC tersebut diputar sebesar 1200 (1), kemudian dicerminkan terhadap garis p (3). Komposisi transfor- masi tersebut ditulis dengan notasi 3○ 1, di mana “○” adalah operasi komposisi. Untuk memperoleh hasil A B C A B C S S 0 A B C A B C S S 1 A B C A B C S S 2 A B C A B C S S 3 A B C A B C S S 4 A B C A B C S S 5
  • 5. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 47 operasi komposisi 3 ○ 1, dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu: a. Menggunakan gambar. Perhatikan sketsa di bawah ini. C B C 1 3 A B C A B A 3○ 1= 4 Gambar 3. Komposisi transformasi a. Menggunakan kaidah operasi komposisi Karena transformasi per- mutasi merupakan pemetaan /fungsi, maka komposisi trans- formasi merupakan komposisi fungsi. (3○ 1)(A) = ( 3 1)(A) = 3 ( 1 (A) ) = 3 (B) = C (3○ 1)(B) = ( 3 1)(B) = 3 ( 1 (B) ) = 3 (C) = B (3○ 1)(C) = ( 3 1)(C) = 3 ( 1 (C) ) = 3 (A) = A Jadi 3○ 1 =       CBA ABC = 4 Dengan cara yang hampir serupa, diperoleh: 1○ 3 =       BAC ABC = 5 Nampak bahwa 3○1 ≠ 1○ 3 .Jadi, pada umumnya operasi komposisi transformasi tidak bersifat komutatif. 2. Grup Permutasi Himpunan S yang tidak kosong dengan operasi ○ disebut grup jika memenuhi syarat sebagai berikut : a. S tertutup terhadap operasi ○  a, b  S; a○ b  S b. Operasi ○ bersifat asosiatif  a,b,cS; (a○b)○c= a○(b○c) c. Terdapat elemen identitas e  S; a○ e = e○ a,  a  S d. Setiap elemen dalam S mempunyai invers aS,a-1 Sa○a-1 =a-1 ○a =e Jika suatu grup memenuhi sifat komutatif, maka grup itu disebut Grup Abelian. Suatu grup yang
  • 6. 48 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi elemen-elemennya merupakan permutasi dengan operasi komposisi disebut grup permutasi. Secara khusus, jika sekumpulan permu- tasi dari suatu himpunan S yang tidak kosong (nonempty) merupakan sebuah grup dengan operasi komposisi fungsi (○), maka S disebut grup permutasi atau disebut grup simetri pada S. Jika order dari S adalah n, maka grup simetri ini dan ditulis Sn. Contoh : Diketahui S = {1, 2, 3} S3 adalah himpunan fungsi satu-satu dari S ke S. Terhadap operasi komposisi fungsi (○), maka S3 adalah grup dengan 6 elemen. Elemen-elemen tersebut adalah :  =       123 123 ;  =       132 123 ;  =       231 123 ;  =       213 123 ;  =       312 123 ;  =       321 123  =       321 123 dan =       213 123 Ternyata,   . Jadi S3 bukan grup Abelian. 3. Grup Dihedral 3.1 Definisi dan Desain Grafis Grup simetri S3 di atas diper- oleh dari 6 cara penempatan segi tiga sama sisi pada bingkai semula (Gambar 1). Grup semacam ini disebut juga grup dihedral segi tiga, dan ditulis dengan notasi D3. Secara umum, suatu elemen-elemen dari grup dihedral Dn adalah semua simetri dari segi-n beraturan. Order dari Dn adalah 2n. Berikut disajikan desain grafis dari beberapa grup dihedral dengan menggunakan komputer(http://www- group.dcs.st.and.ac. uk/history/.) D3 D4 D7 D5 D6 D9
  • 7. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 49 D10 D4 x Z2 S3 x Z4 Menampilkan Elemen Grup Dihedral Grup dihedral merupakan grup permutasi karena elemen-elemen grup merupakan hasil permutasi. Elemen-elemen ini dapat ditampilkan atau ditentukan secara cepat melalui komputer dengan program Maple. Untuk menampilkan elemen- elemen dari grup dihedral diperlukan fungsi cyclic dan dihedral. Grup siklik didefinisikan untuk semua bilangan bulat positif n, tetapi grup dihedral didefinisikan hanya untuk lebih besar dari 3. Contoh : > Grid(dihedral(4),1,2,4); Warning, the name changecoords has been redefined Gambar 5. Representasi Grup D4
  • 8. 50 Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi >Grid(dihedral(20),11,1,1); Gambar 6. Representasi Grup D20 Penutup Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa : a. Permutasi dapat dipandang sebagai pemetaan atau fungsi satu-satu dan onto dari S ke dirinya sendiri (S  S), di mana S adalah suatu himpunan yang tidak kosong (non-empty). b. Permutasi dan kesimetrian dalam matematika dapat dije- laskan dengan baik melalui sebuah struktur aljabar yang disebut grup. c. Pada umumnya, permutasi- permutasi dari S = {1, 2, 3, ..., n} membentuk sebuah grup, yang ditulis Sn. Grup Sn disebut juga grup simetri. Pada umumnya Sn bukan merupakan grup Abelian. Beberapa masalah (bukan pembuktian teorema) yang berkaitan dengan grup per-mutasi dapat diselesaikan dengan cepat dan tepat melalui bantuan computer, antara lain program aplikasi Maple.
  • 9. Bambang Priyo Darminto: Grup Permutasi 51 Daftar Pustaka Durbin, John R. 2005. Modern Algebra, An Introduction. Singapore. John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd. Galian, Joseph A. 1998. Contem- porary Abstract Algebra. Boston. Houghton Mifflin Company. Group Library.htm [Online]. Tersedia : http://www- group.dcs.st.and.ac.uk/hist ory/ [5 Januari 2006] Program Aplikasi Komputer. Maple 9.5. Wahyudin, 2000. Pengantar Alja- bar Abstrak.Bandung. CV Delta Bawean.