Laporan kasus ini membahas tentang pria berusia 49 tahun dengan keluhan utama bengkak kaki kiri sejak 2 minggu. Pasien didiagnosis menderita selulitis dan abses pada kaki kiri berdasarkan pemeriksaan fisik dan laboratorium. Pengobatan yang diberikan meliputi antibiotik sistemik, analgesik, dan debridement nekrotomi. Kondisi pasien mengalami perbaikan setelah mendapat pengobatan.
2. PENDAHULUAN
• Pioderma merupakan penyakit yang menyerang kulit yang
disebabkan oleh Staphylococcus, streptococcus atau keduanya.
Salah satu bentuk pioderma adalah selulitis.
• Faktor predisposisi adalah hygine yang kurang, menurunnya daya
tahan tubuh, dan telah ada penyakit lain di kulit
Selulitis bukan penyakit yang
mengancam nyawa namun
dapat berkembang menjadi
sepsis bila tidak diberikan
pengobatan segera, sehingga
tepat waktu dan ketepatan
pengobatan memberikan
prognosis baik.
Diagnosis selulitis ditegakkan
berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan klinis. Dapat
ditemukan makula
eritematous, tepi tidak
meninggi, batas tidak jelas,
edema, infiltrat dan teraba
panas
3. TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Pioderma adalah penyakit
kulit yang disebabkan oleh
Staphyloccoccus,
streptococcus, atau oleh
kedua-duanya.
Pioderma primer
Pioderma
Sekunder
Bentuk Pioderma
•Impetigo
•Folikulitis
•Furunkel/Karbunkel
•Ektima
•Erisipelas
•Selulitis
•Flegmon
4. ETIOLOGI
Dewasa: S. aureus dan
streptococcus beta
hemoliticus grup A.
Anak : + H.influenza type
b
Imunokompeten : S.
aureus dan streptococcus
pyogenes
FAKTOR PREDISPOSISI
•Hygiene yang kurang
•Menurunnya daya tahan
tubuh
•Telah ada penyakit lain di
kulit
5. EPIDEMIOLOGI
• Dapat terjadi di semua usia, tersering pada usia di bawah 3 tahun dan
usia dekade keempat dan kelima.
• Insidensi pada laki-laki lebih besar daripada perempuan.
• Insidensi selulitis ekstremitas masih menduduki peringkat pertama.
8. GEJALA KLINIS
4 tanda kardinal :
•Color
•Rubor
•Dolor
•tumor
kemerahan dengan batas
tidak jelas, nyeri tekan
dan bengkak.
Penyebaran perluasan
kemerahan dapat timbul
secara cepat di sekitar
luka atau ulkus disertai
dengan demam dan lesu
9. DIAGNOSIS
Gejala dan
tanda
Selulitis
Gejala
prodormal
Demam, malaise, nyeri sendi dan menggigil
Daerah
predileksi
: Ekstremitas atas dan bawah, wajah, badan dan
genitalia
Makula
eritematous
: Eritema cerah
Tepi : Batas tidak tegas
Penonjolan : Tidak menonjol
Vesikel atau
bula
: Biasanya disertai dengan vesikel atau bula
Edema : Edema
Hangat : Teraba hangat
Fluktuasi : Fluktuasi
ANAMNESIS DAN
PEMERIKSAAN FISIK
12. TATA LAKSANA
Pasien yang dicurigai mengalami nekrosis dan infeksi di jaringan yang lebih
dalam dapat dipertimbangkan untuk dilakukan pembedahan dan debridement.
13. LAPORAN KASUS
TANGGAL MRS : 11 DESEMBER 2021
NAMA : TN.G.A
UMUR : 49 TAHUN
JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI
BANGSA/ SUKU : PAPUA
AGAMA : KRISTEN
PEKERJAAN : PETANI
14. ANAMNESA
• Keluhan utama : bengkak kaki kiri
RIWAYAT PERJALANAN PENYAKIT :
Kaki bengkak dan nyeri dirasakan kurang lebih 2 minggu ini, awalnya pasien
terkena batu pada telapak kaki dan menjadi luka kecil namun dibiarkan. Beberapa
hari kemudian, muncul kemerahan muncul di punggung kaki kiri , kulit kemerahan
ini lama-lama menjadi bengkak, terasa panas dan nyeri sehingga pasien sulit
untuk berjalan, selain itu mulai muncul luka baru di punggung kaki kiri. Kemudian
pasien membelah bagian kaki yang luka dengan silet di telapak kaki dan
punggung kaki. Keluhan penyerta lain seperti demam di sangkal. Pasien
mengaku berjalan tanpa alas kaki.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU : DM (-)
RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA : (-)
15. PEMERIKSAAN FISIK
• STATUS GENERALIS
Keadaan umum : Sakit
Sedang
Kesadaran :Compos
Mentis
Tekanan darah : 130/80
mmHg
Nadi/irama : 88 x/menit /
irama teratur
Pernafasan : 20 x/menit
Suhu : 36,9 oC
VAS : 7/10
Kepala : Normosefal
Mata : Konjungtiva palpebral
pucat (-), sklera ikterik (-), pupil
isokor, reflek cahaya (+/+).
Hidung : Napas cuping hidung (-)
Telinga : Nyeri tarik aurikula (-),
Nyeri tekan tragus (-), pendengaran
baik
Mulut : Bibir pucat (-), mulut
kering (-), gusi berdarah (-), faring
hiperemis (-)
Leher : Pembesaran tiroid (-),
Pembesaran KGB (-)
16. Thoraks
Paru
Inspeksi : gerakan dinding
dada simetris kiri dan kanan
statis dan dinamis
Palpasi : fremitus kiri = kanan
Perkusi : sonor
Auskultasi : vesikuler, ronkhi -/-,
wheezing -/-
Jantung
Inspeksi : iktus cordis
tidak terlihat
Palpasi : iktus cordis tak teraba
Perkusi : dalam batas
normal
Auskultasi : irama teratur, murmur
(-)
Abdomen
Inspeksi : perut tidak
tampak membuncit
Palpasi : Nyeri tekan
region abdomen ( - )
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus (+)
N
Ekstremitas : Akral hangat
(+), CRT < 2 detik, edema (-),
ptechiae (-), pucat (-)
17. •STATUS LOKALIS REGIO
PEDIS SINISTRA
• Look: tampak luka
terbuka pada punggung
kaki dan telapak kaki,
macula eritem batas
tidak jelas. edema (+),
darah (-), nanah (+)
abses (+)
• Feel : Nyeri tekan (+)
teraba hangat (+)
• Move : ROM terbatas
nyeri
19. • Radiologi
Interpretasi :
Soft tissue swelling
disertai
emfisematous
subcutis di regio
pedis sinistra
mengarah
gambaran selulitis
20. • DIAGNOSA BANDING
• Erisipelas
• DVT
• Gout Arthritis
• DIAGNOSA SEMENTARA
• Selulitis + Abses R. Pedis Sinistra
TATA LAKSANA
•IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
•Inj. Metronidazole 3x500mg
•Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
•Inj. Antrain 3x1 amp
•Inj. Ranitidine 2x1amp
RROGNOSIS
Quo ad Vitam : Bonam
Quo ad Functionam
:Bonam
Quo ad Sanationam :
Bonam
21. FOLLOW UP
TGL 13-12-2021
S: nyeri kaki kiri
O: Ku : Baik Kes :CM
Look : tampak luka terbuka pada punggung kaki dan telapak kaki,
macula hiperpigmentasi batas tidak jelas. edema (+), darah (-), nanah (+) abses
(+)
Feel : Nyeri tekan (+) teraba hangat (+)
Move : ROM terbatas nyeri
A: Abses Regio pedis (S) + selulitis
P: IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Inj. Metronidazole 3x500mg
Inj. Antrain 3x1 ampul
Inj. Ranitidine 2x1 ampul
Pro debridement 14-12-2021
22. TGL 14-12-2021
Pasien menjalani prosedur Debridement Necrotomy
Di dapati multiple chamber abces, Abces (+) Pus (+) 5-10cc
Instruksi Post Operasi
•Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
•Inj. Metronidazole 3x500mg
•Inj. Antrain 3x1 ampul
•Inj. Ranitidine 2x1 ampul
•Inj. Dexametasone 3x1 amp
•Ondansentron 2x1 amp
•GV 1x1
•mobilisasi
23. TGL 16-12-2021
S: Nyeri kaki kiri
O: Ku : Baik Kes :CM
A: Abses Regio pedis (S) + selulitis
P: IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Inj. Metronidazole 3x500mg
Inj. Antrain 3x1 ampul
Inj. Ranitidine 2x1 ampul
Inj. Dexamethasone 3x1 amp
Inj. Ondacentron 3x1 amp
TGL 17-12-2021
S: Nyeri kaki kiri
O: Ku : Baik Kes :CM
A: Abses Regio pedis (S) + selulitis
P: IVFD Nacl 0,9% 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 2x1 gr
Inj. Metronidazole 3x500mg
Inj. Antrain 3x1 ampul
Inj. Ranitidine 2x1 ampul
Inj. Dexamethasone 3x1 amp
Inj. Ondacentron 3x1 amp
TGL 18-12-2021
Pasien KRS
Status lokalis :
luka terbuka macula
eritema batas tidak
jelas. Edema (+)
terpasang drain (+)
Status lokalis :
luka terbuka macula
eritema batas tidak
jelas. Edema (+)
24. PEMBAHASAN
TEORI PASIEN
ANAMNESIS :
-kemerahan dengan batas jelas,
nyeri tekan dan bengkak. -
Penyebaran perluasan
kemerahan dapat timbul secara
cepat di sekitar luka atau ulkus
-disertai dengan demam dan
lesu
- Pada orang dengan
imunokompeten infeksi
didahului rusaknya barrier kulit.
Awal mula kaki kiri mengalami
luka kecil namun tidak diobati.
Awalnya Kulit kemerahan dan
menjadi bengkak yang nyeri
dan panas pada telapak kaki
kiri yang dialami kurang lebih 2
minggu ini.
Pada pasien ini tidak dapati
gejala penyerta seperti demam
dan lesu
25. TEORI PASIEN
Faktor predisposisi :
•Diabetes Melitus
•Malnutrisi
•Hygine buruk
•Penurunan daya tahan
tubuh
Di dapati bahwa factor
hygine yang kurang pada
pasien ini karena tidak
segera diobati setelah
terluka, tidak menggunakan
alas kaki serta pasien
mencoba mengiris luka
yang bengkak dengan silet.
26. TEORI PASIEN
Efloresensi selulitis
- macula eritematous, tepi tidak
meninggi, batas tidak jelas, edema,
infiltrate dan teraba panas, dapat
disertai demam dan malaise.
Penunjang :
Pada pemeriksaan darah lengkap,
ditemukan leukositosis pada selulitis
penyerta penyakit berat,. ESR dan C-
reactive protein (CRP) juga sering
meningkat terutama penyakit yang
membutuhkan perawatan rumah sakit
dalam waktu lama.
Makula hiperpigmentasi ( awalnya
berwarna kemerahan) dengan
penyebaran difus, tepi tidak
meninggi batas tidak jelas, teraba
hangat, edema, Fluktuatif, disertai
ulkus
Temuan pada pasien:
DL : Leukositosis 13.900/uL.
Asam urat : 5,2 mg/dl,
GDS : 102 GDP : 62
cholesterol total 192
X-ray pedis sinistra
kesan Soft tissue swelling disertai
emfisematous subcutis diregio pedis
sinistra mengarah gambaran selulitis
27. TEORI
Diagnosa Banding
• Erisipelas
• DVT
• Arthritis Gout
gejala kulit eritem berwarna merah
cerah, berbatas tegas, nyeri tekan dan
pinggir meninggi disertai tanda radang
akut
ERISIPELAS
Gout Arthritis
Deep Vein trombus
bengkak dan nyeri dengan tanda-
tanda klinis edem tungkai unilateral,
eritema, hangat, nyeri dapat diraba P.
Darah superfisial dan tanda homan
positif
ditandai dengan bengkak yang fokal dan
eritem biasanya terbatas pada sendi.
Biasanya terdapat riwayat gout atau
pembentukan tofus dan peningkatan
serum asam urat.
28. TEORI PASIEN
Antibiotik sistemik dengan pilihan
AB lini pertama ialah flukloksasilin
4x500 mg selama 7 hari dan
golongan penisilin, jika alergi
dapat diberikan golongan
makrolid atau klindamisin
Ceftriaxone 2x1 gr iv
Metronidazol 3x500mg iv
Antrain 3x1 ampul iv
Ranitidine 2x1 ampul iv
Pasien juga menjalani prosedur
debridement