SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
Case Report
DM tipe II dengan nefropati diabetika
disertai komplikasi hipoalbumin, efusi
           pleura dan asites

                Oleh :
       Raisa Lia Pratiwi S.Ked
            0818011089



            preceptor :
   dr. Andreas Infianto, MM, Sp.P


 ────────────────────────
    SMF ILMU PENYAKIT DALAM
         RS A. YANI METRO
          NOVEMBER 2012
Nama            : Tn. H
Umur            : 48 tahun
Jenis kelamin    : Laki - laki
Alamat          : 15 A
Status          : Menikah
Pekerjaan       : pekerja lapangan dibagian
kehutanan
Agama           : Islam
MRS             : 22 Oktober 2012
•Sesak napas   •Batuk kering


Keluhan        Keluhan
utama          tambahan
Riwayat perjalanan penyakit

   Os diketahui menderita DM sejak 4 tahun yang lalu pada
    awal tahun 2008. Keluhan awal yang dirasakan adalah
    sering merasa haus, lapar dan sering miksi terutama
    malam hari dan disertai badan terasa lemas dan lesu.
    Tidak ada keluhan penurunan berat badan, pandangan
    kabur dan kesemutan. Juni 2011 Os pernah dirawat di RS
    Umum didaerah jawa dikarenakan DM dengan gula
    darah 300mg/dl saat itu, saat awal dirawat di RSU Os
    hanya diberi obat minum setelah 2-3 saat dirawat di RSU,
    kaki sebelah kanan Os sudah mulai membengkak.
    Menurut pengakuan Os, kaki Os di sedot untuk
    mengelurkan cairannya dan melakukan bedah minor
    untuk mengeluarkan mata ikan yang ada di kaki sebelah
    kanannya. Os dirawat selama 12 hari setelah itu berobat
    jalan. Setelah itu Os rajin memeriksakan gula darah
    kedokter dan melakukan diet tinggi glukosa dan olahraga
    sampai akhirnya dinyatakan oleh dokter bahwa gula
    darah Os sudah terkontrol.
   Pada saat awal bulan September 2012 kaki kiri os mulai
    bengkak, lalu berobat kedokter hanya diberikan obat karena
    kaki belum terlalu bengkak. Setelah itu kaki mulai berkurang
    bengkaknya, beberapa hari kemudian kaki kanan mulai
    membengkak diikuti kaki kiri lalu perut sampai kemudian
    berakhir di rongga pleura dan mulai terasa sesak dan batuk
    sejak ± 9 hari SMRS. Sesak nafas berkurang pada posisi ½ duduk,
    Sesak tidak bertambah saat aktifitas sesak tidak dipengaruhi
    cuaca, dan emosi. badan terasa lemas (+), demam (-), sesak
    terasa makin hari makin berat diikuti dengan bertambahnya
    cairan di rongga pleura

   Batuk bersamaan dengan sesak, batuk kering ,batuk tidak
    bertambah saat aktifitas, cuaca, dan emosi, batuk darah (-) ,
    Frekuensi batuk sekitar 10 kali per hari, riwayat batuk lama (+)
    tapi sudah cek SPS hasil (-) batuk pilek sering, riwayat alergi
    debu. riwayat dekat dengan penderita batuk lama (-), riwayat
    pengobatan rutin (-) , demam (-) , keringat malam (+) , mual (-),
    muntah (-), nafsu makan menurun (+), BAB (+), dan BAK (+).
    Riwayat merokok disangkal. Os kemudian berobat ke dokter,
    lalu Os dikirim ke RSAY Metro untuk dirawat.
Riwayat       Riwayat
 minum          darah
   OAT           tinggi
disangkal     disangkal.



        Riwayat                Riwayat
    diabetes melitus           penyakit
          (+)              dengan keluhan
                           yang sama yaitu
                           sesak dan batuk
                           dalam keluarga
                              disangkal.
• Keadaan umum            : tampak sakit sedang
• Kesadaran               : compos mentis
• Tekanan darah           : 150/90 mmHg
• Nadi                    : 84 kali/menit
• Pernafasan              : 44 kali/menit
• Suhu                    : 36,90 C

     Pemeriksaan fisik
     (22/10/2012)


    • Kepala
    • Bentuk oval, simetris, ekspresi sakit sedang, warna rambut hitam dan deformasitas
      (-).
    • Eksoftalmus dan endoftalmus (-), konjungtiva palpebra pucat (+) sedikit , sklera
      ikterik (-), pernapasan cuping hidung(-).

    • Leher
    • Tidak ada pembesaran KGB serta tidak ada nyeri penekanan.

    • Dada
    • retraksi dada (-)
Jantung
        Paru-paru


   I : cembung (+)
                            ↓+ +↓      I : Iktus kordis tidak
   P : fremitus taktil :    - -        terlihat.
                             - -
                                       P : Iktus kordis tidak
   P : Redup pada lapangan
    paru kanan dan kiri                 teraba
   A: Vesikuler (+) melemah           P : Batas jantung sulit
    pada paru kanan dan kiri
   wheezing        -     -             dinilai
                    -     -            A : murmur (-) , gallop
                    -     -
                                        (-)
    ronkhi          -   -
                    -   -
                    -   -
abdomen
• I : cembung
• P : nyeri tekan (-),
  hepar dan lien sulit
  dinilai, tes undulasi (+)
• P : redup, shifting
  dullness (+)
• A: bising usus (+)
                              ekstremitas

                          • Edema      + +
                          •            + +
                                                    kulit
                          • Sianosis   - -
                          •             - -   • Warna sawo
                                                matang,
                                              • ikterus pada kulit (-)
                                              • sianosis (-)
                                              • scar(+) di kaki kanan
Darah rutin
  (22/10/2012)
WBC : 5,7 x 103 uL    • Fungsi ginjal       • Faal hati
                        (22/10/2012)          (23/10/2012)
RBC : 3,52 x 106 uL   • Ureum : 186 mg/dl   • Albumin : 2,67 u/L
 HGB : 10,4 g/dl      • Creatinin : 5,74    • SGPT : 16.6 u/ L
                        mg/dl               • SGOT : 24,1 u/L
   HCT : 31,7 %
                      • Gula darah sesaat   • Globulin : 4,28
PLT : 192 x 103 uL      : 124 mg/dl         • Protein : 6,95
   MCV : 91.2fl
 MCH : 32.6 pg
Darah rutin
       Urinalisis(23/10/2012)
                                           (24/10/2012)

• PH : 6,0                      • WBC : 10,5 x 103 uL
• Berat jenis : 1020            • RBC : 3,98 x 103 uL
• Glukosa : -
                                • HGB : 11,2 g/dl
• Keton : -
• bilirubin : -
                                • HCT : 34,6 %
• urobilinogen : N              • PLT : 421 x 103 uL
• darah samar : -               • MCV : 86,9 fl
• protein / albumin : + mg/dl   • MCH : 28,1 pg
• leukosit : -                  • MCHC : 32,4 g/dl
• nitrit : -
Hasil patologi                     Hasil analisis
   anatomi :                          cairan pleura



                                • Secara microskopi
• Hapusan sedikit sel terdiri
                                • Hasil yang didapatkan adalah sifat
  dari beberapa sel radang        cairan pleura transudat
  limfosit, latar belakang      • secara makroskopis
  amorf .                       • kekeruhan : (+)
• Kesimpulannya : negative      • warna                  : kuning
  tidak ditemukan sel             kemerahan
  maliqnansi                    • Kental       : (-)
                                • volume        : 1,5 cc
                                • bau           : tidak berbau
Usg Abdomen setelah dilakukan pungsi
        asites (30/10/2012)
Foto ronsen thorak




awal masuk (22/10/2012)   Setelah dilakukan fungsi pleura
                          (29/10/12)
RENCANA
      DIAGNOSIS KERJA
                                              PEMERIKSAAN DAN
                                                 TINDAKAN
   DM tipe II dengan
    nefropati diabetica disertai        ›   Foto Thorax PA
    komplikasi hipoalbuminuria.         ›   Thorakosentesis
    efusi pleura dan asites             ›   Pemeriksaan UL
                                        ›   Pemeriksaan DL
                                        ›   Pemeriksaan faal hati
                                        ›   Pemeriksaan patologi
                                            anatomi cairan efusi
    PENATALAKSANAAN                         dan asites


   Posisi ½ duduk                            PROGNOSIS
   Furosemide 3x4 amp
   Spironolakton 1x100 mg             Quo ad vitam       :dubia
   Pro fungsi pleura dan asites       Quo ad functionam : dubia
   Levafloxacin 500 mg po             Quo ad sanationam : dubia
   TKTP nasi
Anamnesis : Batuk
    sesak
 Pemeriksaan fisik
 didapatkan hasil         Pada         Pada
pada bagian paru,     pemeriksaan abdomen
  perkusi paru kiri
                       penunjang didapatkan           pada
    kanan redup,
    fremitus taktil    foto ronsen     hasil       ekstremitas
 menurun bahkan
                      didapatkan cembung ,         didapatkan
    pada bagian
 basal paru tidak       hasil efusi   shifting      edema di
     ada. Suara       pleura masif dullness (+)    kedua kaki
   vesikular pada
  lapang paru kiri      bilateral.  undulasi (+)   dan tangan
 dan kanan tetapi
  melemah pada
bagian basal baru
   suara vesikular
 tidak terdengar.
   hasil secara               Dan hasil secara
    mikroskopis Hapusan          makroskopis
    sedikit sel terdiri dari    kekeruhan         : (+)
    beberapa sel radang         warna      : kuning
    limfosit, latar belakang     kemerahan
    amorf .
                                kental     : (-)
   Kesimpulannya :
    negative tidak              volume : 1,5 cc
    ditemukan sel               bau        : tidak
    maliqnansi dan Hasil         berbau
    analisis cairan pleura
    yang didapatkan
    adalah sifat cairan
    pleura transudat.
penurunan albumin
  Efusi pleura,asites         yang ditandai
edema ekstremitas ,            dengan hasil
   dan hasil analisi         Albumin : 2,67 u/L
cairan pleura secara
 microskopis adalah        Urinalisis menunjukan
      transudat             protein / albumin :
                                   ( + ),




          hipoalbumin dan albuminuria
              dapat menandakan
         peningkatan Albumin yang lolos
              dari filtrasi glomerulus
•riwayat diabetes melitus yang dibuktikan dengan Os mengeluhkan : badan terasa
              lemas, sering BAK, nafsu makan bertambah, cepat haus.
 Riwayat
             •Pada pasien DM dapat menyebabkan gangguan ginjal berupa nefropati diabetika.
perjalanan
 penyakit



             • Nefropati diabetica
             • 1. DM
             • 2. Retinopati Diabetika
             • 3. Proteinuri yangpresisten selama 2x pemeriksaan interval 2 minggu tanpa penyebab
               proteinuria yang lain, atau proteinuria 1x pemeriksaan plus kadar kreatinin serum >2,5mg/dl.

             •Pada pasien ini, masuk dalam kategori 1 dan 3 berdasarkan hasil pemeriksaan
              ureum186, dan kreatinin 5,74



             • laju filtrasi Glomerulus ( 140 – umur) x berat badan
             •                        72 x kreatinin plasma (mg/dl) x 0,85
             •                         = ( 140- 48 ) x 55
             •                           72 x 5,74 x 0,85
             •                         = 15,83 ml/mnt/1,73m2
   Pada Os didapatkan lemas, letih dan lesu
                     , pada pemeriksaan fisik didapatkan

Analisis kasus
                    CA: +/+ pada pemeriksaan penunjang
                     didapatkan hasil darah lengkap :
                    HGB : 10,4 g/dl, hasilnya mengarah ke
                     anemia yang diakibatkan oleh gannguan
                     ginjal yaitu gangguan Erythropoietin.


                    Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik
                     dan penunjang maka dapat disimpulkan
Diagnosis




                     bahwa penyakit yang mendasarinya
                     adalah
                    DM tipe II dengan nefropati diabetika
                     disertai komplikasi hipoalbumin, efusi
                     pleura dan asites
hiperglikemia kronik dengan



 Pengertian
                gangguanmetabolisme karbohidrat, lemak dan
                protein yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin
                dankerja insulin tersebut



              Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun
              2009, klasifikasi Diabetes Melitus :
Kalsifikasi
Diabetes akan menyebabkan perubahan morfologi dari ginjal
→penebalan membran basal glomerular (GBM), peningkatan
yang progresif dari matriks ekstraselular (ECM) dan terjadi
proliferasi minimal dari sel mesangial glomerular (GMCs



      Akumulasi ECM → penurunan fungsi ginjal dalam hal perubahan
      fungsi filtrasi, ikatan sel mesangial, sel endotel dan podosit yang
      menyebabkan ekspansi mesangial dan glomerulosklerosis.



           Progresifitas pertumbuhan ECM, → peningkatan sintesis dan
           penurunan degradasi protein ECM mesangial seperti colagen IV,
           VI dan fibronectin. Dan hal inilah yang menyebabkan
           perubahan abnormal glomerolus dan fibrosis tubulointersisial


                    Keadaan ini akan menyebabkan glomerulosklerosis dan
                    berkurangnya aliran darah, sehingga terjadi perubahan-
                    perubahan pada permeabilitas membran basalis glomerulus
                    yang ditandai dengan timbulnya albuminuria
Stadium 1 ( Perubahan Fungsional Dini )
Hipertrofi ginjal
Peningkatan daerah permukaan kapiler glomerular
Peningkatan GFR

Stadium 2 ( Perubahan Struktur Dini )
Penebalan membran basalis kapiler glomerulus
GFR normal atau sedikit meningkat

Stadium 3 ( Nefropati Insipien)
Mikroalbuminuria ( 30 – 300 mg /24 jam)
Tekanan darah meningkat

Stadium 4 ( Nefropati Klinis atau Menetap)
Proteinuria( >300 mg/24 jam)
GFR menurun

Stadium 5 ( insufisiensi atau Gagal Ginjal Progresif)
GFR menurun dengan cepat (-1 ml/ bulan)
Ginjal kehilangan fungsinya setiap bulan hingga 3%
RO thorak normal      Efusi pleura
transudat
• pleuritis eksudativa   • gagal jantung kongestif, sirosis
  tuberkulosa              hati, sindrom nefrotik,
• Parapneumonia            hipoalbuminemia
• Pneumonia
• keganasan
             eksudat
PARAMETER                      TRANSUDAT                 EKSUDAT
        Warna             Jernih                   Jernih, keruh, berdarah
          BJ              < 1,016                  > 1,016
      Jumlah set          Sedikit                  Banyak (> 500 sel/mm2)
       Jenis set          PMN < 50%                PMN > 50%
        Rivalta           Negatif                  Negatif

       Glukosa            60 mg/dl (= GD plasma)   60 mg/dl (bervariasi)
        Protein           < 2,5 g/dl               >2,5 g/dl
Rasio protein TE/plasma   < 0,5                    > 0,5
         LDH              < 200 IU/dl              > 200 IU/dl
Rasio LDH T-E/plasma      < 0,6                    > 0,6
Definisi                            Secara klinis dikelompokkan menjadi
 Asites adalah keadaan patologis       eksudat dan transudat:
    berupa terkumpulnya cairan      Asites eksudatif:
    dalam rongga peritoneal
                                    Asites transudatif:
    abdomen.



Derajat asites berdasarkan volume    Patofisiologi
   cairannya :                      Ada 3 kondisi yang memungkinkan
 Grade 1                             terjadinya asites, yaitu:
 Grade 2                            Hipoalbumin
 Grade 3
                                     Retensi natrium dan air ada tiga
                                      teori yang menyebabkan, yaitu
                                      underfill, overflow, dan
                                      vasodilatasi perifer
    DAFTAR PUSTAKA


   Anonymous. 2003. Screening for Type 2 Diabetes, Report of a World Health Organization
    and International Diabetes Federation Meeting. Geneva.

   Lori D.Berard. 2008. Definition,Classification and Diagnosis of Diabetes andOther
    Dysglycemic Categories. Canadia Diabetes Association. Vol32 (1). p 10-13.

   Cinzia Maraldi. 2007. Diabetes mellitus, glycemic control, and incidentdepressive
    symptoms among 70-to 79-years old person. Arch Intern Med.;167:1137-1144

   American Diabetes Association. 2004. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus.
    [Online]. Available from: URL: http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s5.full

   Soman, S.S. 2009. Diabetic Nephropathy. eMedicine Specialties

   Arsono, Soni. 2005. Diabetes Melitus Sebagai Faktor Risiko Kejadian Gagal Ginjal
    Terminal (Studi Kasus Pada Pasien RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto). Jurnal
    Epidemiologi

   Hendromartono. 2006. Nefropati Diabetik. In Aru W. Sudoyo, D. Buku Ajar Ilmu Penyakit
    Dalam. IV ed. Jakarta, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.

   Nguyen, T. Q., Tarnow, L., Jorsal, A., Oliver, N., Roestenberg, P., Ito, Y., et al. 2008. Plasma
    Connective Tissue Growth Factor Is an Independent Predictor of ESRD and Mortality in
    Type 1 Diabetic Nephropathy : Diabetes Care, 31, 1177-82
   Sylvia A. Price, Lorraine Wilson. 2005. Patofisiologi, Konsep Klinis
    Proses-proses Penyakit, Volume 2. Jakarta: EGC.

   Halim, Hadi. 2007. Penyaki-Penyakit Pleura dalam Buku Ajar Ilmu
    Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit
    Dalam FKUI. Hal: 1056 dan 1058.

   Hariadi , Slamet.2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Departemen
    Penyakit Paru FK Unair RSUD Dr. Soetomo. Surabaya

   Kasper, et.al. 2005 Harrison’s. Principles of Internal Medicine; Edition
    16, Volume 1

   Care In Advanced Gynecologic Cancer diakses dari:
    http://www.palliative
    surabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vibagian_ 1508082008.pdf.
Case report

More Related Content

What's hot

Keseimbangan air dan elektrolit
Keseimbangan air dan elektrolitKeseimbangan air dan elektrolit
Keseimbangan air dan elektrolitCitra Irawan
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA  NEFROTIK ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA  NEFROTIK
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK Dnr Creatives
 
Kelompok 1 makalah
Kelompok 1 makalahKelompok 1 makalah
Kelompok 1 makalahtika putri
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotikMayah M4y
 
Laporan kasus encelopati hepatikum/dr Diana Arwati
Laporan kasus encelopati hepatikum/dr Diana Arwati Laporan kasus encelopati hepatikum/dr Diana Arwati
Laporan kasus encelopati hepatikum/dr Diana Arwati Diana Arwati
 
Superhoid (antihemoroid) ambejoss obat wasir
Superhoid (antihemoroid) ambejoss obat wasirSuperhoid (antihemoroid) ambejoss obat wasir
Superhoid (antihemoroid) ambejoss obat wasirwawan wijanarko
 
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failure
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failureAsuhan keperawatan gadar pada acut renal failure
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failureOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryChristian Paomey
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikFransiska Oktafiani
 

What's hot (20)

Keseimbangan air dan elektrolit
Keseimbangan air dan elektrolitKeseimbangan air dan elektrolit
Keseimbangan air dan elektrolit
 
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA  NEFROTIK ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA  NEFROTIK
ASUHAN KEPERAWATAN ANAK DENGAN SYNDROMA NEFROTIK
 
Kelompok 1 makalah
Kelompok 1 makalahKelompok 1 makalah
Kelompok 1 makalah
 
Nefrotik sindrom
Nefrotik sindromNefrotik sindrom
Nefrotik sindrom
 
Aki
AkiAki
Aki
 
Nefritis dari all
Nefritis dari allNefritis dari all
Nefritis dari all
 
Sindrom nefrotik
Sindrom nefrotikSindrom nefrotik
Sindrom nefrotik
 
6 biokimia-urin
6 biokimia-urin6 biokimia-urin
6 biokimia-urin
 
Laporan kasus encelopati hepatikum/dr Diana Arwati
Laporan kasus encelopati hepatikum/dr Diana Arwati Laporan kasus encelopati hepatikum/dr Diana Arwati
Laporan kasus encelopati hepatikum/dr Diana Arwati
 
Askep sirosis
Askep sirosisAskep sirosis
Askep sirosis
 
Ginjal
GinjalGinjal
Ginjal
 
Ardat AKPER PEMKAB MUNA
Ardat AKPER PEMKAB MUNAArdat AKPER PEMKAB MUNA
Ardat AKPER PEMKAB MUNA
 
Acute kidney injury
Acute kidney injuryAcute kidney injury
Acute kidney injury
 
Abses hati
Abses hatiAbses hati
Abses hati
 
Superhoid (antihemoroid) ambejoss obat wasir
Superhoid (antihemoroid) ambejoss obat wasirSuperhoid (antihemoroid) ambejoss obat wasir
Superhoid (antihemoroid) ambejoss obat wasir
 
Cardiac sirosis
Cardiac sirosisCardiac sirosis
Cardiac sirosis
 
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failure
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failureAsuhan keperawatan gadar pada acut renal failure
Asuhan keperawatan gadar pada acut renal failure
 
Presus
PresusPresus
Presus
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injuryAsuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
Asuhan keperawatan pada klien dengan acut kidney injury
 
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & KronikAskep Gagal Ginjal Akut & Kronik
Askep Gagal Ginjal Akut & Kronik
 

Similar to Case report

Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Soroy Lardo
 
pomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptxpomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptxSyahrulAdzim
 
contoh presentasi kasus bedah saluran cerna
contoh presentasi kasus bedah saluran cernacontoh presentasi kasus bedah saluran cerna
contoh presentasi kasus bedah saluran cernamaria493295
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxFransYensen
 
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.pptnurulhidayah887063
 
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika2
 
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxPPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxAlisiaNurjannah
 
LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxIvanOnggo1
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfMuhammadAndre28
 
Case artritis gout
Case artritis goutCase artritis gout
Case artritis goutAlif Kartono
 
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptxPOMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptxSyahrulAdzim
 
Henoch-Schonlein Purpura
Henoch-Schonlein PurpuraHenoch-Schonlein Purpura
Henoch-Schonlein PurpuraArgo Dio
 
Case Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxCase Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxFifiedFajar1
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensiBriliant Nissa
 
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptxvdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptxRioPutraPamungkas
 

Similar to Case report (20)

SNH.pptx
SNH.pptxSNH.pptx
SNH.pptx
 
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
Presentasi kasus diare akut dehidrasi ringansedang : Sub SMF/Divisi Tropik In...
 
SN erly.pptx
SN erly.pptxSN erly.pptx
SN erly.pptx
 
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docxKolelitiasis lapsus Rezza.docx
Kolelitiasis lapsus Rezza.docx
 
pomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptxpomr jumat malam (2).pptx
pomr jumat malam (2).pptx
 
contoh presentasi kasus bedah saluran cerna
contoh presentasi kasus bedah saluran cernacontoh presentasi kasus bedah saluran cerna
contoh presentasi kasus bedah saluran cerna
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptx
 
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
170936090-Laporan-Kasus-TB-Paru.ppt
 
lapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptxlapsusneuro.pptx
lapsusneuro.pptx
 
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptxNurtika CBD Diare Kronis.pptx
Nurtika CBD Diare Kronis.pptx
 
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptxPPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
PPT CRS Fikri Arfu Riza.pptx
 
LAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptxLAPKAS CHF.pptx
LAPKAS CHF.pptx
 
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdfcairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
cairanelektrolittubuh-150903142727-lva1-app6892.pdf
 
Case artritis gout
Case artritis goutCase artritis gout
Case artritis gout
 
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptxPOMR Minggu Pagi edit 1.pptx
POMR Minggu Pagi edit 1.pptx
 
Henoch-Schonlein Purpura
Henoch-Schonlein PurpuraHenoch-Schonlein Purpura
Henoch-Schonlein Purpura
 
CRS dan CSS Gallstone(1).pptx
CRS dan CSS Gallstone(1).pptxCRS dan CSS Gallstone(1).pptx
CRS dan CSS Gallstone(1).pptx
 
Case Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptxCase Anemia dalam CKD .pptx
Case Anemia dalam CKD .pptx
 
99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi99905517 hipertensi-urgensi
99905517 hipertensi-urgensi
 
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptxvdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
vdokumen.com_case-report-558464ad79559.pptx
 

Case report

  • 1. Case Report DM tipe II dengan nefropati diabetika disertai komplikasi hipoalbumin, efusi pleura dan asites Oleh : Raisa Lia Pratiwi S.Ked 0818011089 preceptor : dr. Andreas Infianto, MM, Sp.P ──────────────────────── SMF ILMU PENYAKIT DALAM RS A. YANI METRO NOVEMBER 2012
  • 2. Nama : Tn. H Umur : 48 tahun Jenis kelamin : Laki - laki Alamat : 15 A Status : Menikah Pekerjaan : pekerja lapangan dibagian kehutanan Agama : Islam MRS : 22 Oktober 2012
  • 3. •Sesak napas •Batuk kering Keluhan Keluhan utama tambahan
  • 4. Riwayat perjalanan penyakit  Os diketahui menderita DM sejak 4 tahun yang lalu pada awal tahun 2008. Keluhan awal yang dirasakan adalah sering merasa haus, lapar dan sering miksi terutama malam hari dan disertai badan terasa lemas dan lesu. Tidak ada keluhan penurunan berat badan, pandangan kabur dan kesemutan. Juni 2011 Os pernah dirawat di RS Umum didaerah jawa dikarenakan DM dengan gula darah 300mg/dl saat itu, saat awal dirawat di RSU Os hanya diberi obat minum setelah 2-3 saat dirawat di RSU, kaki sebelah kanan Os sudah mulai membengkak. Menurut pengakuan Os, kaki Os di sedot untuk mengelurkan cairannya dan melakukan bedah minor untuk mengeluarkan mata ikan yang ada di kaki sebelah kanannya. Os dirawat selama 12 hari setelah itu berobat jalan. Setelah itu Os rajin memeriksakan gula darah kedokter dan melakukan diet tinggi glukosa dan olahraga sampai akhirnya dinyatakan oleh dokter bahwa gula darah Os sudah terkontrol.
  • 5. Pada saat awal bulan September 2012 kaki kiri os mulai bengkak, lalu berobat kedokter hanya diberikan obat karena kaki belum terlalu bengkak. Setelah itu kaki mulai berkurang bengkaknya, beberapa hari kemudian kaki kanan mulai membengkak diikuti kaki kiri lalu perut sampai kemudian berakhir di rongga pleura dan mulai terasa sesak dan batuk sejak ± 9 hari SMRS. Sesak nafas berkurang pada posisi ½ duduk, Sesak tidak bertambah saat aktifitas sesak tidak dipengaruhi cuaca, dan emosi. badan terasa lemas (+), demam (-), sesak terasa makin hari makin berat diikuti dengan bertambahnya cairan di rongga pleura  Batuk bersamaan dengan sesak, batuk kering ,batuk tidak bertambah saat aktifitas, cuaca, dan emosi, batuk darah (-) , Frekuensi batuk sekitar 10 kali per hari, riwayat batuk lama (+) tapi sudah cek SPS hasil (-) batuk pilek sering, riwayat alergi debu. riwayat dekat dengan penderita batuk lama (-), riwayat pengobatan rutin (-) , demam (-) , keringat malam (+) , mual (-), muntah (-), nafsu makan menurun (+), BAB (+), dan BAK (+). Riwayat merokok disangkal. Os kemudian berobat ke dokter, lalu Os dikirim ke RSAY Metro untuk dirawat.
  • 6. Riwayat Riwayat minum darah OAT tinggi disangkal disangkal. Riwayat Riwayat diabetes melitus penyakit (+) dengan keluhan yang sama yaitu sesak dan batuk dalam keluarga disangkal.
  • 7. • Keadaan umum : tampak sakit sedang • Kesadaran : compos mentis • Tekanan darah : 150/90 mmHg • Nadi : 84 kali/menit • Pernafasan : 44 kali/menit • Suhu : 36,90 C Pemeriksaan fisik (22/10/2012) • Kepala • Bentuk oval, simetris, ekspresi sakit sedang, warna rambut hitam dan deformasitas (-). • Eksoftalmus dan endoftalmus (-), konjungtiva palpebra pucat (+) sedikit , sklera ikterik (-), pernapasan cuping hidung(-). • Leher • Tidak ada pembesaran KGB serta tidak ada nyeri penekanan. • Dada • retraksi dada (-)
  • 8. Jantung Paru-paru  I : cembung (+) ↓+ +↓  I : Iktus kordis tidak  P : fremitus taktil : - - terlihat. - -  P : Iktus kordis tidak  P : Redup pada lapangan paru kanan dan kiri teraba  A: Vesikuler (+) melemah  P : Batas jantung sulit pada paru kanan dan kiri  wheezing - - dinilai - -  A : murmur (-) , gallop - - (-) ronkhi - - - - - -
  • 9. abdomen • I : cembung • P : nyeri tekan (-), hepar dan lien sulit dinilai, tes undulasi (+) • P : redup, shifting dullness (+) • A: bising usus (+) ekstremitas • Edema + + • + + kulit • Sianosis - - • - - • Warna sawo matang, • ikterus pada kulit (-) • sianosis (-) • scar(+) di kaki kanan
  • 10. Darah rutin (22/10/2012) WBC : 5,7 x 103 uL • Fungsi ginjal • Faal hati (22/10/2012) (23/10/2012) RBC : 3,52 x 106 uL • Ureum : 186 mg/dl • Albumin : 2,67 u/L HGB : 10,4 g/dl • Creatinin : 5,74 • SGPT : 16.6 u/ L mg/dl • SGOT : 24,1 u/L HCT : 31,7 % • Gula darah sesaat • Globulin : 4,28 PLT : 192 x 103 uL : 124 mg/dl • Protein : 6,95 MCV : 91.2fl MCH : 32.6 pg
  • 11. Darah rutin Urinalisis(23/10/2012) (24/10/2012) • PH : 6,0 • WBC : 10,5 x 103 uL • Berat jenis : 1020 • RBC : 3,98 x 103 uL • Glukosa : - • HGB : 11,2 g/dl • Keton : - • bilirubin : - • HCT : 34,6 % • urobilinogen : N • PLT : 421 x 103 uL • darah samar : - • MCV : 86,9 fl • protein / albumin : + mg/dl • MCH : 28,1 pg • leukosit : - • MCHC : 32,4 g/dl • nitrit : -
  • 12. Hasil patologi Hasil analisis anatomi : cairan pleura • Secara microskopi • Hapusan sedikit sel terdiri • Hasil yang didapatkan adalah sifat dari beberapa sel radang cairan pleura transudat limfosit, latar belakang • secara makroskopis amorf . • kekeruhan : (+) • Kesimpulannya : negative • warna : kuning tidak ditemukan sel kemerahan maliqnansi • Kental : (-) • volume : 1,5 cc • bau : tidak berbau
  • 13. Usg Abdomen setelah dilakukan pungsi asites (30/10/2012)
  • 14. Foto ronsen thorak awal masuk (22/10/2012) Setelah dilakukan fungsi pleura (29/10/12)
  • 15. RENCANA DIAGNOSIS KERJA PEMERIKSAAN DAN TINDAKAN  DM tipe II dengan nefropati diabetica disertai › Foto Thorax PA komplikasi hipoalbuminuria. › Thorakosentesis efusi pleura dan asites › Pemeriksaan UL › Pemeriksaan DL › Pemeriksaan faal hati › Pemeriksaan patologi anatomi cairan efusi PENATALAKSANAAN dan asites  Posisi ½ duduk PROGNOSIS  Furosemide 3x4 amp  Spironolakton 1x100 mg Quo ad vitam :dubia  Pro fungsi pleura dan asites  Quo ad functionam : dubia  Levafloxacin 500 mg po  Quo ad sanationam : dubia  TKTP nasi
  • 16.
  • 17. Anamnesis : Batuk sesak Pemeriksaan fisik didapatkan hasil Pada Pada pada bagian paru, pemeriksaan abdomen perkusi paru kiri penunjang didapatkan pada kanan redup, fremitus taktil foto ronsen hasil ekstremitas menurun bahkan didapatkan cembung , didapatkan pada bagian basal paru tidak hasil efusi shifting edema di ada. Suara pleura masif dullness (+) kedua kaki vesikular pada lapang paru kiri bilateral. undulasi (+) dan tangan dan kanan tetapi melemah pada bagian basal baru suara vesikular tidak terdengar.
  • 18. hasil secara Dan hasil secara mikroskopis Hapusan makroskopis sedikit sel terdiri dari  kekeruhan : (+) beberapa sel radang  warna : kuning limfosit, latar belakang kemerahan amorf .  kental : (-)  Kesimpulannya : negative tidak  volume : 1,5 cc ditemukan sel  bau : tidak maliqnansi dan Hasil berbau analisis cairan pleura yang didapatkan adalah sifat cairan pleura transudat.
  • 19. penurunan albumin Efusi pleura,asites yang ditandai edema ekstremitas , dengan hasil dan hasil analisi Albumin : 2,67 u/L cairan pleura secara microskopis adalah Urinalisis menunjukan transudat protein / albumin : ( + ), hipoalbumin dan albuminuria dapat menandakan peningkatan Albumin yang lolos dari filtrasi glomerulus
  • 20. •riwayat diabetes melitus yang dibuktikan dengan Os mengeluhkan : badan terasa lemas, sering BAK, nafsu makan bertambah, cepat haus. Riwayat •Pada pasien DM dapat menyebabkan gangguan ginjal berupa nefropati diabetika. perjalanan penyakit • Nefropati diabetica • 1. DM • 2. Retinopati Diabetika • 3. Proteinuri yangpresisten selama 2x pemeriksaan interval 2 minggu tanpa penyebab proteinuria yang lain, atau proteinuria 1x pemeriksaan plus kadar kreatinin serum >2,5mg/dl. •Pada pasien ini, masuk dalam kategori 1 dan 3 berdasarkan hasil pemeriksaan ureum186, dan kreatinin 5,74 • laju filtrasi Glomerulus ( 140 – umur) x berat badan • 72 x kreatinin plasma (mg/dl) x 0,85 • = ( 140- 48 ) x 55 • 72 x 5,74 x 0,85 • = 15,83 ml/mnt/1,73m2
  • 21. Pada Os didapatkan lemas, letih dan lesu , pada pemeriksaan fisik didapatkan Analisis kasus  CA: +/+ pada pemeriksaan penunjang didapatkan hasil darah lengkap :  HGB : 10,4 g/dl, hasilnya mengarah ke anemia yang diakibatkan oleh gannguan ginjal yaitu gangguan Erythropoietin.  Dari hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang maka dapat disimpulkan Diagnosis bahwa penyakit yang mendasarinya adalah  DM tipe II dengan nefropati diabetika disertai komplikasi hipoalbumin, efusi pleura dan asites
  • 22.
  • 23. hiperglikemia kronik dengan Pengertian gangguanmetabolisme karbohidrat, lemak dan protein yang diakibatkan oleh defek sekresi insulin dankerja insulin tersebut Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2009, klasifikasi Diabetes Melitus : Kalsifikasi
  • 24. Diabetes akan menyebabkan perubahan morfologi dari ginjal →penebalan membran basal glomerular (GBM), peningkatan yang progresif dari matriks ekstraselular (ECM) dan terjadi proliferasi minimal dari sel mesangial glomerular (GMCs Akumulasi ECM → penurunan fungsi ginjal dalam hal perubahan fungsi filtrasi, ikatan sel mesangial, sel endotel dan podosit yang menyebabkan ekspansi mesangial dan glomerulosklerosis. Progresifitas pertumbuhan ECM, → peningkatan sintesis dan penurunan degradasi protein ECM mesangial seperti colagen IV, VI dan fibronectin. Dan hal inilah yang menyebabkan perubahan abnormal glomerolus dan fibrosis tubulointersisial Keadaan ini akan menyebabkan glomerulosklerosis dan berkurangnya aliran darah, sehingga terjadi perubahan- perubahan pada permeabilitas membran basalis glomerulus yang ditandai dengan timbulnya albuminuria
  • 25. Stadium 1 ( Perubahan Fungsional Dini ) Hipertrofi ginjal Peningkatan daerah permukaan kapiler glomerular Peningkatan GFR Stadium 2 ( Perubahan Struktur Dini ) Penebalan membran basalis kapiler glomerulus GFR normal atau sedikit meningkat Stadium 3 ( Nefropati Insipien) Mikroalbuminuria ( 30 – 300 mg /24 jam) Tekanan darah meningkat Stadium 4 ( Nefropati Klinis atau Menetap) Proteinuria( >300 mg/24 jam) GFR menurun Stadium 5 ( insufisiensi atau Gagal Ginjal Progresif) GFR menurun dengan cepat (-1 ml/ bulan) Ginjal kehilangan fungsinya setiap bulan hingga 3%
  • 26. RO thorak normal  Efusi pleura
  • 27. transudat • pleuritis eksudativa • gagal jantung kongestif, sirosis tuberkulosa hati, sindrom nefrotik, • Parapneumonia hipoalbuminemia • Pneumonia • keganasan eksudat
  • 28. PARAMETER TRANSUDAT EKSUDAT Warna Jernih Jernih, keruh, berdarah BJ < 1,016 > 1,016 Jumlah set Sedikit Banyak (> 500 sel/mm2) Jenis set PMN < 50% PMN > 50% Rivalta Negatif Negatif Glukosa 60 mg/dl (= GD plasma) 60 mg/dl (bervariasi) Protein < 2,5 g/dl >2,5 g/dl Rasio protein TE/plasma < 0,5 > 0,5 LDH < 200 IU/dl > 200 IU/dl Rasio LDH T-E/plasma < 0,6 > 0,6
  • 29.
  • 30. Definisi Secara klinis dikelompokkan menjadi  Asites adalah keadaan patologis eksudat dan transudat: berupa terkumpulnya cairan Asites eksudatif: dalam rongga peritoneal Asites transudatif: abdomen. Derajat asites berdasarkan volume  Patofisiologi cairannya : Ada 3 kondisi yang memungkinkan  Grade 1 terjadinya asites, yaitu:  Grade 2  Hipoalbumin  Grade 3  Retensi natrium dan air ada tiga teori yang menyebabkan, yaitu underfill, overflow, dan vasodilatasi perifer
  • 31. DAFTAR PUSTAKA  Anonymous. 2003. Screening for Type 2 Diabetes, Report of a World Health Organization and International Diabetes Federation Meeting. Geneva.  Lori D.Berard. 2008. Definition,Classification and Diagnosis of Diabetes andOther Dysglycemic Categories. Canadia Diabetes Association. Vol32 (1). p 10-13.  Cinzia Maraldi. 2007. Diabetes mellitus, glycemic control, and incidentdepressive symptoms among 70-to 79-years old person. Arch Intern Med.;167:1137-1144  American Diabetes Association. 2004. Diagnosis and Classification of Diabetes Mellitus. [Online]. Available from: URL: http://care.diabetesjournals.org/content/27/suppl_1/s5.full   Soman, S.S. 2009. Diabetic Nephropathy. eMedicine Specialties  Arsono, Soni. 2005. Diabetes Melitus Sebagai Faktor Risiko Kejadian Gagal Ginjal Terminal (Studi Kasus Pada Pasien RSUD Prof.Dr. Margono Soekarjo Purwokerto). Jurnal Epidemiologi  Hendromartono. 2006. Nefropati Diabetik. In Aru W. Sudoyo, D. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. IV ed. Jakarta, Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.  Nguyen, T. Q., Tarnow, L., Jorsal, A., Oliver, N., Roestenberg, P., Ito, Y., et al. 2008. Plasma Connective Tissue Growth Factor Is an Independent Predictor of ESRD and Mortality in Type 1 Diabetic Nephropathy : Diabetes Care, 31, 1177-82
  • 32. Sylvia A. Price, Lorraine Wilson. 2005. Patofisiologi, Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Volume 2. Jakarta: EGC.  Halim, Hadi. 2007. Penyaki-Penyakit Pleura dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid II, Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Hal: 1056 dan 1058.  Hariadi , Slamet.2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit Paru. Departemen Penyakit Paru FK Unair RSUD Dr. Soetomo. Surabaya  Kasper, et.al. 2005 Harrison’s. Principles of Internal Medicine; Edition 16, Volume 1  Care In Advanced Gynecologic Cancer diakses dari: http://www.palliative surabaya.com/gambar/pdf/buku_pkb_vibagian_ 1508082008.pdf.