2. A. Kegunaan sistem pengisian
Sebagai penyedia energy listrik untuk seluruh
kebutuhan listrik mobil saat mesin hidup
Memberikan energi listrik untuk mengisi baterai
selalu siap pakai
5. D. Cara kerja sistem pengapian
1. Kunci kontak “ON” mesin
mati 2. Mesin hidup: kecepatan
rendah sampai sedang
Arus medan mula mengalir dari B+
baterai ==> kunci kontak ==> terminal
IG regulator ==> titik kontak PL1 ==>
titik kontak PL0 ==> terminal F
regulator ==> terminal F alternator ==>
sikat ==> slip ring ==> kumparan
medan/rotor ==> slip ring ==> terminal
E alternator ==> masa ==> kumparan
medan menjadi magnet
Alternator lewat terminal B+
mengeluarkan energi listrik untuk
pengisian baterai dan beban kelistrikan
mobil. Arus medan mengalir dari B+
alternator ==> kunci kontak ==>
terminal IG regulator ==> titik kontak
PL1 ==> titik kontak PL0 ==> terminal F
regulator ==> terminal F alternator ==>
sikat ==> slip ring ==> kumparan
medan/rotor ==> slip ring ==> terminal
E alternator ==> masa.
6. .
3. Mesin hidup: kecepatan sedang sampai
tinggi
Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga
bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada tegangan tersebut kemagnetan pada
inti kumparan menarik kontak gerak PL0 lebih jauh lagi hingga menempel pada
titik kontak PL2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran
alternator turun ==> kontak gerak PL0 lepas kembali ==> arus medan besar
lagi ==> tegangan keluaran naik lagi ==> kontak gerak PL0 menempel lagi
pada PL2 ==> demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak
PL0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+ alternator tetap pada 14,4
sampai 14,8 volt.
7. E. Diagnosis kerusakan pada sistem pengisian
Altenator
tidak
terjadi
pengisian
Rendahn
ya
pengisian
baterai
Pengisia
n
berlebiha
n
Altenator
berisik
Aki tidak
berisi tetapi
mesin dapat
di stater
Lampu
atau
sekring
sering
putus
a. Slip/ru
sak
pada
drive
belt
b. Dioda
lepas
c. Gulun
gan
sirkuit
pada
stator
lepas
d. Sirkuit
luar
terlep
as
a. Drive
belt
pada
altenat
or slip
b. Korosi
pada
termin
al
baterai
c. Resist
ansi
tinggi
pada
sirkuit
pengisi
an
d. Regula
tor
a. Tegang
an
output
altenat
or
melebi
hi
spesifi
kasi
b. Tegang
an
standa
r
regulat
or
yang
terlalu
tinggi
c. Regula
tor
a. Bearin
g shaft
aus/ru
sak
b. Belt
altenat
or
kendo
r /aus
c. Flens
pulley
altenat
or
bengk
ok
Dll
a. Belt
altenator
kendor atau
sudah aus
b. Kabel
alternator
terkelupas
atau putus
c. Alternator
rusak
d. Regulator
tegangan
rusak
e,. Baterai
rusak
a. Sistem
perkab
elan
ada
yang
rusak
b. Altearn
ator
rusak
c. Aki
rusak