SlideShare a Scribd company logo
1 of 49
Download to read offline
MODUL
      SISTEM PENGISIAN




            Oleh :

      HENGKI MAHENDRA

          13850/2009




PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF

     TEKNIK OTOMOTIF

     FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

            2011
DAFTAR ISI
                                                            Halaman
  SAMPUl
  DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
     A. Deskripsi
     B. Tujuan
     C. Petunjuk Penggunaan Modul
     D. Alokasi Waktu
     E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul


BAB II. SISTEM PENGISIAN
     A. Pertemuan I : Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik
        1. Uraian
        2. Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik
        3. Prinsip Alternator
        4. Rangkuman
        5. Latihan
     B. Pertemuan Ke II : Komponen Utama Sistem Pengisian
        1. Alternator
        2. Regulator
        3. IC Regulator
        4. Rangkuman
        5. Latihan
     C. Pertemuan Ke III : Cara Kerja Sistem Pengisian
        1. Alternator yang Menggunakan Regulator
        2. Alternator yang Menggunakan IC Regulator
        3. Rangkuman
        4. Latihan


BAB III EVALUASI
     A. Test
     B. Kunci Jawaban
C. Umpan Balik
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
                              PENDAHULUAN


A. Deskripsi
       Modul ini berjudul “SISTEM PENGISIAN” yang disusun berlandaskan
  pelatihan yang berbasis KTSP
    Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai apabila
  siswa     sebelumnya      telah    menyelesaikan    materi   penunjang   yang
  mendasarinya dari buku-buku sebelumnya
       Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar
  baik teori maupun praktek, yang mana pemelajaran teori merupakan
  landasan dasar yang akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga
  setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan
  siswa akan menguasai keterampilan tentang Pemeliharaan dan mengatasi
  troble shoting pada sistem pengisian pada kendaraan .
       Setelah siswa menguasai ketrampilan dari modul ini, siswa dapat
  bekerja dibengkel-bengkel spesialis kelistrikan atau bengkel dinamo dan
  tidak tertutup kemungkinan bahwa siswa bisa membuka sebuah usaha
  bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan
  menjanjikan.


B. Tujuan
  1. Tujuan Umum
     a. Peserta dikiat      dapat memahami tentang sistem pengisian pada
          kendaraan.
  2. Tujuan Khusus
     a. Peserta diklat dapat mengenal komponen-komponen dari sistem
          pengisisan
     b. Peserta    diklat    dapat     melakukan     pembongkaran   komponen-
          komponen sistem pengisisan.
     c. Peserta diklat dapat menganalisa kerusakan pada sistem pengisian.
     d. Peserta diklat dapat mengatasi kerusakan pada sistem pengisian.
C. Petunjuk Penggunaan Modul
        Untuk    mendapatkan     hasil   belajar   secara   maksimal   dalam
     mempelajari materi dalam modul ini, langkah-langkah yang perlu
     dilakukan antara lain:
     a. Bacalah dan pahamilah secara seksama uraian-uraian materi yang
        ada pada kegiatan belajar.
     b. Bila ada meteri yang kurang jelas atau tidak di mengerti,
        tanyakanlah pada guru yang mengajarkan materi tersebut.
     c. Kerjakanlah setiap tes formatif (soal latihan) untuk mengetahui
        seberapa jauh kemampuan untuk menyerap materi-materi pelajaran
        yang telah di ajarkan.
     d. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek,
        perhatikanlah hal-hal sebagai berikut :
        1) Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang diberikan.
        2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur pratikum) dengan baik.
        3) Sebelum malakukan kegiatan praktek, maka persiakpan lah alat
           dan bahan terlebih dahulu secara cermat.
        4) Pergunakanlah alat dan bahan sesuai dengan pungsinya, untuk
           melakukan kegiatan praktek yang belum jelas, harus meminta
           izin terlebih dahulu pada guru.
        5) Setelah selesai praktek, kembalikan alat dan bahan ketempat
           semula.
     e. Siswa dinyatakan telah dikatakan telah menguasai materi apabila
        bisa menjawab semua soal dengan benar tampamelihat buku atau
        melihat kunci jawaban.
     f. Bila siswa sudah dinyatakan berhasil, siswa bersama guru dapat
        membuat rencana uji kompetensi dengan menghadirkan lembaga
        sertifikasi profesi setempat yang telah diakui keberadaannya, untuk
        mendapatkan pengakuan kompetensi dengan sertifikat.
     g. Kunsultasikan dengan guru pada saat           merencanakan proses
        belajar, saat menemukan kesulitan dalam menjawab soal-soal
        maupun pada saat melakukan praktek, ataupun memerlukan
        sumber belajar yang lain dapat mengkumunikasikannya dengan
guru bila membutuhkan pendamping dari industri pada saat belajar,
         juga saat melaksanakan modul berikutnya.


D. Alokasi Waktu
     Merupaka keseluruhan dari mata pelajaran yang terdiri dari beberapa
  pokok pembahasan yang kemudian dijadikan fase/fase atau penetapan
  yang kemudian dikelompokan untuk menjadi suatu patokan yang akan kita
  ajarkan kepada siswa yang terdiri dari sup pokok bahasan, materi yang
  akan diajarkan dan pembahasan materi, kemudian baru bisa menentukan
  berapa    waktu   yang    diperlukan   untuk   membahas      suatu   pokok
  basan,dimana sistem pengisisan ini terdiri terdiri dari tiga kali pertemuan,
  dimana satu kali pertemuan terdir dari 2 x 45 menit.


E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul
     Dalam pelaksanaan sistim modul maka beberapa perlengkapan harus
  di siapkan dalam menunjang terlaksananya sistem pemelajaran baik dalam
  konteks pemelajaran teori maupun praktek agar tujuan dapat tercapai
  seoptimal mungkin.
     Adapun perangkat tesebut adalah sebagai berikut :
     Wall chart
     Whait board
     Boad marker
     OHV
     Buku
     pena


  Perangkat tersebut semestinya harus ada dalam menunjang proses belajar
  mengajar sehingga apa yang di capai dalam modul dapat terlaksanan
  sesuai yang diharapkan.
BAB II
                             SISTEM PENGISIAN


A. Pertemuan I : Prinsip Pembangkitan Kelistrikan
   1. Uraian
         .Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan
     listrik pada komponen-kompenen listrik pada mobil tersebut seperti motor
     stater, lampu-lampu besar dan penghapus kaca. Namun demikian
     kapasitas baterei sangatlah terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai
     tenaga listrik secara terus menerus. Dengan demikian, baterei harus selalu
     terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang
     diperlukan oleh tiap-tiap komponen listrik. Untuk itu pada mobil diperlukan
     sistem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterei selalu terisi
     penuh.
         Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk
     mengisi kembali baterei dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang
     memerlukannya pada saat motor hidup.
         Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan
     arus bolak-balik yang lebih baik dari pada dinamo yang menghasilkan arus
     searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya.
         Mobil yang menggunakan arus searah (direct current), arus bolak-
     balik yang dihasilkan alternator harus disearahkan menjadi arus searah
     sebelum dikeluarkan.


   2. Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik
      a. Induksi Elektro Magnet
               Garis gaya magnet dipotong oleh pengantar listrik yang bergerak
         diantara medan magnet, akan timbul gaya gerak listrik (tegangan
         induksi) pada penghantar dan arus akan mengalir apabila penghantar
         tersebut merupakan bagian dari sirkuit lengkap,
Gambar 1. Pengkukuran arus yang kecil dengan galvano
                               meter


    Seperti ditunjukan pada gambar, jarum galvano meter (ammeter
yang dapat mengukur arus yang sangat kecil), akan bergerak karena
gaya gerak listrik yang dihasilkan pada saat pengantar digerakkan
maju-mundur diantara katup utara dan katup selatan magnet. Dari aksi
ini dapat disimpulkan :
1) Jarum galvano meter akan bergerak jika pengahantar atau magnet
    digerakkan
2) Arah gerakan jarum akan berfariasi mengikuti arah gerrkan
    penghantar atau magnet
3) Basar gerakan jaum akan semakin besar sebanding dengan
    kecepatan gerakan
4) Jarum tidak akan bergerak jika gerakan dihentikan
    Bila dengan beberapa cara, penga tar dilewatkan melaqlaui garis
gaya magnet, maka dalam pengantar akakn terbangikit gaya gerak
listrik. Phenomena ini disebut dengan       “induksi elektromagnet”.
Generator menghasilkan gaya gerak listrik dengan cara induksi elektro
magnet dan mengubahnya menjadi tenaga listrik (tegangan arus)
b. Arah Gerak Gaya Listrik
      Arah gaya gerak listrik yang dibangkitkan dalam penghantar
  diantaa medan magnet bervariasi mengikuti perubahan arah garis gaya
  megnet dan gerakan penghatar. Apabila penghanta digerakkan (denan
  arah sepertiyang ditunjukan oleh tanda panah besar poda gambar
  dibawah) diantara kutup magnet utara dan selatan, maka gaya gerak
  listrik akan menalir dari kanan ke kiri (aah garis gaya magnet dari kutup
  utara ke kutup selatan).
      Arah gais gaya magne dapat dipahami dengan mengunakan
  Hukum Tangan Kanan Fleming (Fleming’s Right-Hand Rute)




                  Gambar 2. Hukum tangan kanan fleming




      Hukum Tangan Kanan Fleming
      Dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah tangan kanan dibuka
  dengan sudut yang tepat satu sama lain, maka telunjuk akan
  menunjukan gais gaya magnet, ibu jari menunjukan arah gerakan
  penghantar dan jari tengah menunjukan arah gaya gerak listrik


c. Besarnya Garis Gaya Magnet
      Besarnya gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat
  penghantar memotong (melewati) garis gaya magnet di antara medan
  magnet sebanding dengan banyaknya garis gaya magnet yang
  dipotong pada suatu satuan waktu.Sebagai contoh, bila banyaknya
garis-garis N dipotong dalam waktu t detik dan gaya gerak listrik U volt,
ini dapat dinyatakan dengan rumus berikut (simbol  berarti “sebanding
dengan”)




                      Gambar 3. Garis gaya magnet


    Dalam medan magnet dengan densitas yang seragam, besarnya
gaya gerak listrik yang dibangkitkan tergantung pada arah gerakan
penghantar meskipun kecepatan gerakan penghantar konstan.Seperti
terlihat pad gambar, sebuah penghantar digerakkan dari titik A ke B ke
C ke D dan kembali ke A.
    Bagaimanapun, ia memotong garis gaya magnet hanya pada saat
bergerak dari A ke B dan dari C ke D. Dengan kata lain, meskipun
penghantar bergerak dengan kecepatan yang sama di antara masing-
masing titik, gaya gerak listrik akan bangkit hanya pada saat
penghantar bergerak antara A dan B dan antara C dan D




       Gambar 4. Gerakan penghantar pada garis gaya magnet
Bila penghantar (conductor) digerakkan dengan jalur melingkar di
dalam medan magnet, maka besarnya garis gaya magnet akan
berubah secara konstan. Pada gambar ini, penghantar digerakkan
dalam lingkaran dengan kecepatan tetap dari titik A ke L antara kutub
magnet utara dan selatan. Dalam hal ini jumlah garis gaya magnet
terbesar dipotong antara titik D dengan E dan antara titik J dengan K,
tetapi tidak ada garis yang dipotong antara A dengan B atau G dengan
H.




             Gambar 5. Gerakan melingkar garis gaya listrik


     Jadi, bila gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat
penghantar digerakkan dalam lingkaran dinyatakan dalam sebuah
grafik, dapat dilihat bahwa keberadaan gaya ini secara tetap
mengalami perubahan (bertambah dan berkurang). Selanjutnya, arah
arus yang dibangkitkan oleh gaya gerak listrik ini akan berubah setiap
setengan putaran penghantar.




                   Gambar 6. Grafik gaya gerak listrik
d. Prinsip Generator
      Meskipun gaya gerak listrik dihasilkan bila sebuah penghantar
  diputar dalam medan magnet, sebenarnya besarnya gaya gerak listrik
  (ggl) yang dihasilkan sangat kecil.




                        Gambar 7. Prinsip generator


      Bila dua buah penghantar disambung ujung ke ujung, maka akan
  timbul gaya gerak listrik pada keduanya yang tentu saja ganda. Jadi,
  semakin banyak penghantar yang berputar dalam medan magnet
  semakin besar pada gaya gerak listrik yang dihasilkan.
      Bila penghantar terbentuk dalam satu kumparan jumlah total gaya
  gerak listrik yang dibangkitkan akan menjadi lebih besar, demikian juga
  besarnya tenaga listrik (arus dan tegangan) yang dihasilkan. Generator
  membangkitkan tenaga listrik dengan jalan memutarkan sebuah
  kumparan di dalam medan magnet. Ada dua macam listrik, arus searah
  dan arus bolak-balik dan tergantung pada cara menghasilkan listrik
  generator juga dibedakan dalam generator jenis arus searah dan arus
  bolak-balik.




           Gambar 8. Perputaran kumparan pada medan magnet
e. Generator Arus Bolak Balik
      Bila arus listrik yang dibangkitkan oleh kumparan diberikan
  melalui    cincin   gesek   dan   sikat   (jadi   kumparan   dapat
  berputar),besarnya arus yang mengalir ke lampu akan berubah,
      pada saat yang sama, demikian juga arah alirannya.




            Gambar 9. Kumparan yang di beri cincin gesek dan sikat


      Pada saat kumparan berputar, arus yang dihasilkan pada setengah
  putaran pertama akan dikeluarkan dari brush pada sisi A, mengalir
  melalui lampu dan kembali ke brush pada sisi B.
      Pada setengah putaran selanjutnya, arus akan mengalir dari B dan
  kembali keA.
      Dalam model ini, generator arus bolak-balik memberikan arus yang
  dihasilkan oleh kumparan dalam medan magnet. Alternator yang
  digunakan pada sistem pengisian mobil menggunakan diode untuk
  mengarahkan arus (mengubahnya menjadi arus searah) sebelum
  dialirkan ke sistem pengisian.
Gambar 10. Gravik penyearahan arus oleh dioda




3. Prinsip Alternator
      Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan
  diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan
  adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan berubah-ubah
  dan untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah
  komutator dan sikat-sikat.
      Ini adalah untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap
  stator koil. Armatur dengan komutator dapat diputarkan di dalam
  kumparan. Akan tetapi, konstruksi armatur akan menjadi rumit dan tidak
  dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya adalah
  bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush), maka keausan
  akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api.
      Untuk   mendapatkan      arus   searah   dapat   dilakukan   dengan
  menyearahkan arus bolak-balik yang dihasilkan oleh stator koil tepat
  sebelum dijadikan output dengan menggunakan rectifier, atau dengan
  cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam
  kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam
  kumparan, maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus.
  Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator koil
  ditempatkan di luar dengan rotor koil berputar di dalamnya. Untuk tujuan
  itulah maka alternator mobil menggunakan kumparan pembangkit (stator
  koil) dengan magnet berputar (rotor koil) di dalamnya.
a. Magnet Berputar Didalam Kumparan
      Biasanya, komponen-komponen kelistrikan mobil menggunakan
   tegangan listrik 12 atau 24 volt dan alternator untuk sistem pengisian
   harus menghasilkan tegangan tersebut.
      Listrik dibangkitkan pada saat magnet diputarkan di dalam
   kumparan dan besarnya tergantung pada kecepatan putaran magnet.
   Jadi, melalui proses induksi elektromagnet, semakin cepat kumparan
   memotong    garis-garis   gaya    magnet      semakin     besar   kumparan
   membangkitkan gaya gerak listrik. Selanjutnya dapat kita lihat bahwa
   tegangan berubah-ubah tergantung pada kecepatan putaran magnet.
      Untuk memperoleh tegangan yang tetap, maka diperlukan putaran
   magnet yang tetap/permanen, ini tidak mungkin dipertahankan karena
   mesin akan berputar dengan kecepatan yang tidak tetap sesuai
   dengan kecepatan kendaraan.
      Untuk    mengatasi     kesulitan   ini,   sebagai     pengganti   magnet
   permanen    maka    dipakai   elektromagnet      untuk     mempertahankan
   tegangan supaya tetap. Elektromagnet, garis gaya magnetnya
   berubah-ubah sesuai dengan putaran alternator.
      Elektromagnet mempunyai inti besi dengan kumparan dililitkan di
   sekelilingnya. Pada saat arus mengalir melalui kumparan, inti besi akan
   menjadi magnet.Besarnya magnet yang dibangkitkan tergantung pada
   besarnya arus yang mengalir melalui kumparan.Jadi pada saat
   alternator berputar dengan kecepatan rendah, arusnya naik, sebaliknya
   jika alternator berputar dengan kecepatan tinggi arusnya menurun.
   Arus yang mengalir melalui elektromagnet diberikan oleh baterai dan
   besarnya diatur oleh tegangan regulator. Karena dalam ini, maka
   alternator akan mengalirkan tegangan yang tetap meskipun putaran
   mesin berubah-ubah.


b. Arus Bolak Balik Tiga Fase
      Pada saat magnet berputar di dalam kumparan akan timbul
   tegangan di antara kedua ujung kumparan. Ini akan memberikan
   kenaikan pada arus bolak-balik.
Hubungan antara arus yang dibangkitkan dalam kumparan dengan
posisi magnet adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar. Arus
tertinggi akan bangkit pada saat kutub N dan S mencapai jarak yang
terdekat dengan kumparan.
    Bagaimanapun, setiap setengah putaran arus akan mengalir
dengan arah yang berlawanan. Arus yang membentuk gelombang
sinus dengan cara ini disebut “Arus bolak-balik satu fase”. Perubahan
360 pada grafik berlaku untuk satu siklus dan banyaknya perubahan
yang terjadi pada setiap detik disebut dengan “frekuensi”




               Gambar 11. Grafik siklus arus bolak balik


    Untuk membangkitkan listrik dengan lebih efisien, alternator mobil
menggunakan tiga kumparan yang dirangkai seperti terlihat pada
gambat.
    Masing-masing kumparan A, B dan C berjarak 120 .Pada saat
magnet berputar di antara mereka, akan bangkit arus bolak-balik pada
masing-masing kumparan.Gambar menunjukkan hubungan antara
ketiga arus bolak-balik dengan magnet. Listrik yang mempunyai tiga
arus bolak-balik seperti ini disebut “arus bolak-balik tiga fase”,
alternator mobil membangkitkan arus bolak-balik tiga fase.




     Gambar 12. Hubungan tiga arus bolak balik dengan magnet
Gambar 13. Pembangkit 3 pase dengan 6 pasang pol
    magnet/rotor membutuhkan 3x6 =18 pasang pool stator


    Rangkaian kumparan stator dapat dibedakan dalam dua rangkaian
yaitu rangkaian segitiga dan rangkain bintang. Dari dua rangkaian
tersebut yang paling banyak diterapkan dalam rangkaian alternator
adalah rangkaian bintang.
    Rangkaian kumparan stotor alternator secara bintang dan
segitiga terdapat perbedaan sebagai berikut :




              Gambar 14. Rangkaian kumparan stator secara
                       bintang dan segitiga
    Hubungan secara bintang :
    Tegangan keluaran alternator U dan tegangan phase Up dibedakan
dengan Faktor 3. Arus alternator I adalah sama dengan arus phase Ip
.


              U = Up 3               I = Ip
Hubungan secara segitiga :
      Pada rangkaian ini tegangan phase Up sama dengan tegangan
  keluaran alternator U. akan tetapi arus phase dan arus alternator
  dibedakan dengan Faktor

                 U = Up                   I = Ip 3


      I = Arus alternator
      Ip = Arus phase
      U = Tegangan alternator
      Up = Tegangan phase


c. Penyearah
      Bagian-bagian kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk
  kerjanya dan baterai memerlukan arus searah untuk pengisian.
  Alternator menghasilkan arus bolak-balik tiga fase tetapi sistem
  pengisian tidak dapat menggunakannya kecuali jika diubah menjadi
  arus searah.
      Mengubah      arus    bolak-balik   menjadi     arus   searah   disebut
  penyearahan. Penyearahan dapat dilakukan dengan beberapa cara
  tetapi alternator mobil menggunakan dioda yang sederhana dan efektif




                    Gambar 15. Prinsip penyearah dioda


      Penghambatan : Bila katoda diberi polaritas positif dan anoda
  diberi polaritas negatif maka arus terhambat ----- lampu mati
Pengalir : Bila katoda diberi polaritas (+) dan anoda diberi
polaritas (-), Maka arus mengalir ------ Lampu menyala




        Gambar 16. Satu fase dengan penyearah satu dioda


   Dioda memungkinkan arus hanya mengalir pada satu arah. Seperti
terlihat pada gambar, jika dipergunakan enam buah diode, arus bolak-
balik tiga fase tersebut diubah menjadi arus searah dengan jalan
penyearahan gelombang penuh. Karena alternator mobil menggunakan
diode yang dipasang di dalam, maka output listrik adalah arus searah.




            Gambar 17. Penyearahan arus oleh dioda


   Dapat kita lihat bahwa arus dari masing-masing kumparan
sampai ke diode terus menerus berubah arah pada ketiga lead wire
sehingga arah arus dari diode tidak berubah tetapi membentuk sirkuit
dengan polaritas yang tidak berubah-ubah.
4. Rangkuman
       Fungsi batterai pada auto mobile adalah untuk mensuplai
  kebutuhan listrik pada komponen-komponen listrik yang ada pada mobil
  itu tersubut seperti motor stater, lampu-lampu besar dan penghapus
  kaca. Namun kapasitas batterai sangatlah terbatas, sehingga tidak
  dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus. Dengan demikian,
  batterai harus terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap
  waktu yang di perlukan oleh tiap tiap komponen kelistrikan.
       Prinsip pembangkitan tenaga listrik yaitu : adanya induksi elektro
  magnet, adanya arah gaya gerak listrik, besranya garis gaya magnet
       Prinsip pada alternator yaitu berputarnya magnet di dalam
  kumparan, kumparan menghasilkan elektro magnet
       Arus yang dihasilkan oleh alternator adalah aus bolak balik
  sedangkan arus yang dibutuhkan adalah arus searah, maka diperlukan
  suatu komponen sebagai penyearah yaitu dioda, atau sering di sebut
  rectifaer.


5. Latihan
  Jawablah soal-soal dibawah ini dengan benar
  1. Sebutkan fungsi batterai pada mobil ?
  2. Sebutkan bunyi hukum tangan kanan fleming ?
  3. Besarnya gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat penghantar
     memotong garis gaya magnet diantara medan magnet sebanding
     dengan?
  4. Bagai mana caranya generator membangkitkan tenaga listrik ?
  5. Arus yang di hasilkan oleh alternator adalah arus bolak balik,
     sedangkan arus yang di butuhkan oleh kendaraan adal arus searah,
     apa solusinya ?
B. Pertemuan ke II: Komponen utama Sistem Pengisian
  1. Alternator
         Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yang
     didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari motor
     disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus
     listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah
     menjadi arus searah oleh diode-diode.
            Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan
     medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan
     beberapa diode yang menyearahkan arus.
            Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus
     listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing-
     bearing yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas
     untuk mendinginkan rotor, stator dan diode.




            Gambar 21. Rangakaian sistem pengisian dengan alternator
Komponen     sistem    pengisian   lainnya     terdiri   dari    sakelar/kunci
kontak, ampere meter, lampu kontrol, dan batere. Sakelar/kunci kontak
berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus dari batere                      ke
gulungan   medan     (rotor) alternator. Sedangkan amperemeter/lampu
kontrol berfungsi sebagai penunjuk/pengontrol          aliran      dan    besarnya
arus alternator ke batere. Fungsi batere di dalam sistem pengisian
adalah untuk memberikan        arus     listrik   awal      yang         digunakan
sebagai pembangkit medan magnet pada rotor.




                 Gambar 22. Salah satu macam alternator


   Kontruksi alternator bagian-bagianya terdiri dari
   1. Pully
      Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor.
   2. Kipas
      Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan
      pada alternator.
3. Rumah bagian depan dan belakang
  Dibuat dari aluminium tuang. Rumah bagian depan sebagai
  dudukan bantalan depan, dudukan pemasangan alternator pada
  mesin, dan dudukan penyetel kekencangan sabuk penggerak.
  Biasanya untuk rumah bagian belakang juga sebagai tempat
  dudukan bantalan belakang dan dudukan terminal-terminal
  keluaran, dudukan plat-plat diode dan dudukan rumah sikat.




             Gambar 23. End frame dan rear end frame


4. Rotor
  Rotor merupaka bagian yang berputar didalam alternator, pada rotor
  terdapat   kumparan     rotor   (rotor   coil)   yang   berfungdi   untuk
  membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor
  berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat
  pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor.
  Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding dan slip ring.
  Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar dan satu atau dua
  kipas didalamnya.
  Rotor digerakkan atau diputar didalam alternator dengan putaran tali
  kipas mesin. Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding,
  dan Slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu
  rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring dimana carbon
  brush dapat bergerak.
Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di bagian bawah slip ring,
  dan satunya berada dibagian atas sumbu rotor.
  Field     Winding   Rotor   Menciptakan    lapangan      magnet    yang
  disebabkan oleh arus yang mengalir melewati            slip ring. Magnet
  tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan, dan disisi lain menjadi
  kutub utara.




                          Gambar 24. Rotor


5. Stator
  Pada gambar dibawah terlihat gambar kontruksi dari stator coil.
  Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga
  kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu




                                                     .
                      Gambar 25. Kumpaan stator


   Pada gambar dibawan ini terlihat teori gambar kontruksi stator.
  Kontruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fhase. Bagian
  tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan dan bagian ini
  disebut titik netral (neutral point) atau bisaa disebut terminal “N”.
pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak-
  balik (AC) tiga phase.




                 Gambar 26. Kontruksi hubungan “Y”


  Saat ini alternator menggunakan hubungan “Y”dengan alasan:
   a. Penghubungan kumparan sederhana
   b. Tegangan output lebih besar
   c. Mempunyai titik netral yang dapat digunakan
   d. Meskipun kurang baik saat arus output maksimum, tetapi pada
      putaran rendah lebih baik


6. Dioda (rectifaer)
  Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah
  tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik
  yang benar. Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya
  tegangan AC ke tegangan DC. 6 atau 8 diode digunakan untuk
  mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari
  diode tersebut digunakan dalam kutub positif dan setengahnya lagi
  dalam kutub negatif.
Gambar 27. dioda
      7. Carbon brush
      Sikat-sikat arang / carbon brush berhubungan dengan cincin-cincin
  gesek yang dipasangkan pada rumah bagian belakang, atau menyatu
  dengan regulator tegangan di dalam alternator yang dipasangkan pada
  plat dudukan diode.




                         Gamba 28. Carbon brush


2. Regulator
      Regulator menaikan dan merurunkan arus yang mengalir ke rotor untuk
  mengatur tegangang dibangkitkan oleh alternator. Regulator terdiri dari titik
  kontak, magnetic koil dan resistor.




                     Gambar 29. Tipe regulator mekanik
Tegangan dan arus keluaran alternator bervariasi tergantung pada
kecepatan putaran alternator dan banyaknya beban (arus output)
alternator. Putaran mesin yang terus berubah-ubah, demikian juga putaran
alternator, selanjutnya beban, (lampu-lampu, wiper, sistem AC Mobil dan
lain-lain) selalu berubah-ubah mempengaruhi kondisi pengisian baterai.
       Oleh karena itu, agar alternator dapat memberikan tegangan standard
(tegangan      sistem)   diperlukan   pengaturan   tegangan   oleh   regulator
tegangan yang mengatur tegangan keluaran pada setiap perubahan
putaran dan beban. Pada tegangan sistem 12 volt tegangan regulasi antara
14,4 – 14,8 volt, untuk tegangan sistem 24 volt tegangan regulasi pada 28
volt
       Untuk meregulasi tegangan keluaran alternator dilakukan dengan cara
mengatur arus yang mengalir ke kumparan rotor (arus medan)




           Gambar 30. Regulator mengalirkan arus ke elektromagnet


       Regulator mengalirkan arus ke elektromagnet (kumparan rotor ) yang
menghasilkan garis gaya magnet yang diperlukan untuk ketiga kumparan
(kumparan stator) alternator untuk membangkitkan tegangan bolak-balik
tiga phase.
       Karena elektromagnet mempunyai inti besi yang dililit kumparan, inti
besi akan menjadi magnet dan membangkitkan garis gaya magnet pada
saat dialiri arus.
       Banyaknya garis gaya magnet sebanding dengan besarnya arus yang
dialiri arus yang dialirkan pada kumparan di sekeliling inti besi. Dengan
kata lain, alternator dapat menghasilkan tegangan yang tetap dengan jalan
mengalirkan arus yang besar ke kumparan rotor/medan pada saat
alternator berputar lambat atau berbeban berat dan mengurangi arus ke
kumparan medan pada saat alternator berputar cepat atau berbeban
ringan.
    Regulator mengatur pengaliran arus ke kumparan rotor dengan
menarik dan membebaskan titik kontak sesuai dengan tegangan yang
diberikan ke regulator coil. Pada saat alternator berputar dengan rpm
rendah dan tegangan stator coil lebih rendah dari tegangan baterai, titik
kontak yang bergerak akan berhubungan dengan P, sehingga arus dari
baterai akan mengalir ke kumparan rotor melalui P
    Dalam hal lain, jika alternator berputar dengan rpm tinggi, tegangan
pada kumparan stator naik melebihi tegangan baterai, tegangan ini
dialirkan ke kumparan regulator sehingga oleh kekuatan tarikan yang lebih
besar maka P, akan terputus.




                 Gambar 31. Posisi plat kontak saat rpm tinggi


    Pada saat titik kontak bergerak menjauhi P, arus yang ke kumparan
rotor melalui resistor R dan intensitasnya menurun. Jika arus mengalir ke
kumparan rotor berkurang, maka tegangan yang dibangkitkan pada
kumparan stator berkurang dan ini akan mengakibatkan gaya tarik pada
kumparan menurun sehingga lengan titik kontak akan kembali dan
berhubungan dengan P. Hal ini akan menaikkan arus yang mengalir pada
kumparan rotor dan kemudian titik kontak akan terputus lagi dari P.
    Bila alternator berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi, tegangan
yang dibangkitkan oleh kumparan stator akan naik memperkuat gaya tarik
pada      kumparan   regulator   sehingga   menghubungkan     titik    kontak
berhubungan dengan P. Akibatnya, arus yang melalui resistor akan
mengalir ke P dan tidak ke kumparan rotor.




            Gamba 32. Posisi plat kontak saat kecepatan sendah


    Pada saat tidak ada arus yang mengalir ke kumparan rotor, stator tidak
dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga tegangan alternator
turun dan hubungan titik kontak P terputus. Sekali lagi tegangan alternator
akan naik dan lengan kontak akan tertarik.
    Dengan kata lain, pada saat alternator berputar dengan kecepatan
rendah, lengan kontak akan menaikkan dan menurunkan arus yang
mengalir ke kumparan rotor dengan berhubungan dan memutuskan
hubungannya dari P. Pada saat alternator berputar dengan kecepatan
tinggi, arus akan dialirkan secara terputus-putus ke kumparan rotor
tergantung apakah lengan kontak berhubungan atau putus dengan P.


    Karakteristic Regulator
    Regulator   berfungsi     untuk   mempertahankan      tegangan     yang
dibangkitkan oleh alternator agar berada pada tingkat yang konstan.
Sebenarnya, disebabkan oleh karakteristik generator, tegangan tidak akan
konstan tetapi naik turun. Untuk regulator tipe titik kontak (tirril) ada
berbagai alasan mengapa tegangan naik turun, tetapi penyebab utamanya
adalah karakteristik hysteresis dan temperatur dan hal ini perlu disadari
sebelum melakukan penyetelan pada regulator.
1. Karakteristik Hysterestic
   Bila kontak gerak berpindah dari titik (sisi) kecepatan tinggi ke titik
   kecepatan rendah akan terjadi penurunan tegangan. Ini disebut
   hysteresis effect.




           Gambar 33. Grafik karakteristik hyiterestic


   Bila kontak gerak bekerja baik pada sisi kecepatan tinggi atau
   kecepatan rendah, terjadi perubahan pada armature gap dan point gap
   dan perubahan ini mengakibatkan kenaikan dan penurunan tahanan
   magnet. Dan juga, pada saat moving point berpindah dari sisi
   kecepatan tinggi ke sisi kecepatan rendah kemagnetan dari operasi
   kecepatan tinggi masih terdapat pada inti kumparan selama waktu
   yang singkat. Fenomena ini menyebabkan tegangan output alternator
   menurun.


2. KARAKTERISTIK TEMPERATUR
   Kumparan magnet dari regulator tegangan mempergunakan kawat
   tembaga dan bila suhu kawat ini naik maka tahanannya akan naik
   sehinga akan terjadi penurunan gaya tarik (gaya elektro magnet) dari
   kumparan magnet, ini menyebabkan tegangan output alternator
   menjadi tinggi.
   Untuk    mencegah     kenaikan    tegangan    seperti   itu,   regulator
   mempergunakan resistor atau elemen bimetal untuk kompensasi
   temperatur dan bahkan ada regulator yang menggunakan keduanya.
Resistor mempunyai kawat michrome atau carbon element dengan
koefisien tahanan temperatur rendah dan dihubungkan seri dengan
kumparan. Ini menurunkan perbandingan dari tahanan keseluruhan
sesuai dengan naik turunnya temperatur.




               Gambar 34. Kateristik temperatur


Bi-metal element dipergunakan bersama-sama pegas yang menopang
kontak gerak. Bi-metal menurunkan tegangan pegas pada saat
temperatur naik. Setelah regulator mulai bekerja, tegangan akan naik
turun sampai temperaturnya stabil. Pada saat regulator mulai bekerja,
aliran arus mengakibatkan temperatur naik seketika. Tetapi kenaikan
pada bi-metal elemen sedikit lambat sehingga tegangan pegas kuat
dan tegangan naik.




PENTING
Biasanya sampai tegangan stabil memerlukan waktu 5 sampai 15
menit. Selama periode ini regulator tidak boleh disetel.
3. IC Regulator
   a. Uraian
          Baik regulator tipe titik kontak (point type) maupun IC regulator
      mempunyai fungsi dasar yang sama: membatasi tegangan yang
      dikeluarkan alternator dengan mengatur arus field yang mengalir pada
      rotor coil. Perbedaan pokok bahwa, pada regulator IC pemutusan arus
      dilakukan oleh IC, sedang oleh relay pada regulator tipe point.
          IC Regulator sangat kompak dan ringan dan mempunyai
      kemampuan yang tinggi karena tidak mempunyai titik kontak mekanik.
      Dibandingkan dengan tipe titik kontak (point type), ini mempunyai
      kelebihan sebagai berikut:
      keuntungan
       Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan
        outputnya dalam waktu singkat
       Tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama
        karena tidak banyak bagian-bagian yang bergerak.
       Karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian baterai
        dapat dilakukan dengan baik.
      Kerugian
      Mudah terpengaruh oleh tegangan dan suhu yang tidak wajar.


   b. Prinsip kerja IC regulator
          Dalam circuit diagram IC Regulator. Pada saat tegangan output di
      terminal B rendah, tegangan baterai mengalir ke base Tr melalui
      resistor R dan Tr, ON, pada saat itu arus field ke rotor coil mengalir
      dari Brotor coilFTrE.




                    Gambar 36. Prinsip kerja IC regulator 1
Pada saat tegangan output pada terminal B tinggi, tegangan yang
   lebih tinggi itu dialirkan ke zener diode (ZD) dan bila tegangan ini
   mencapai tegangan zener, maka ZD menjadi penghantar. Akibatnya,
   Tr ON dan Tr OFF. Ini akan menghambat arus field dan mengatur
   tegangan output.




                 Gambar 37. Prinsip kerja IC regulator 2


c. Karakteristik IC regulator
   1) Karakteristik beban batterai
      Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada variasi tegangan output
      (tidak lebih dari 0,1-0,2 volt) yang disebabkan oleh perubahan
      kecepatan alternator dan tidak ada hysteresis Charracteristic
      seperti pada tipe titik kontak (point type).




            Gambar 38. Grafik karakteristik beban batterai


   2) Karakteristik beban external
      Tegangan output menjadi turun bila arus beban bertambah. Tidak
      ada karakteristik hysteresis seperti halnya pada regulator tipe titik
kontak: variasi tegangan, bahkan pada beban yang diperhitungkan,
   arus output maksimum dari alternator, adalah antara 0,5 volt dan 1
   volt.




           Gambar 39. Grafik karakteristik beban external


3) Karakteristik temperatur
   Karena zener diode yang digunakan untuk mengatur tegangan
   output     cenderung   menjadi   lebih   konduktif   bila   temperatur
   sekelilingnya naik, tegangan output biasanya turun bila temperatur
   naik.
   Karena tegangan output turun pada temperatur tinggi (misalnya
   pada musim panas) dan pada temperatur rendah tegangan output
   naik (misalnya pada musim dingin) maka pada segala kondisi
   dapat dilakukan pengisian yang baik terhadap baterai.




             Gambar 40. Grafik karakteristik temperatur
4. Rangkuman
      Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yanga
  didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Komponen utama sistem
  pengisisan adalan alternator, regulator. Regulator terbagi dua yaitu
  regulator mkanik dan IC rgulator.
      Komponen utama alternator adalah : rotor yang mnghasilkan
  medan magnet, stator yang menghasilkan arus bolak balikdan beberapa
  dioda yang menyearah arus.
      Komponen lainya yaitu : sikat yang menyuplai arus ke rotor,
  bearing, sebuah kipas untuk nendinginkan rotor, stator, dan dioda.
      Regulator menaikkan dan menurunkan arus yang mengalir ke rotor
  untuk mngatur tegangan pembangkit oleh alternator. Ada dua buah tipe
  regulator yaitu regulator mekanik dan IC regulator


5. Latihan
  Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar
  1. Sebutkan fungsi dari alternator ?
  2. Sebutkan komponen-komponen utama alternator ?
  3. Sebutkan dua macam regulator ?
  4. Sebutkan fungsi dari regulator ?
  5. sebutkan karakteristik yang ada pada IC regulator ?
C. Pertemuan ke III : Cara Keja Sistem Pengisian


   1. Alternator yang menggunakan regulator
      a. Cara kerja saat Kunci kontak “ON” mesin mati




                  Gambar 41. Saat kunci kontak “ON” mesin mati


             Arus medan mula mengalir dari B+ baterai  kunci kontak 
         terminal IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak PL0  terminal F
         regulator  terminal F alternator  sikat  slip ring  kumparan
         medan/rotor  slip ring  terminal E alternator  masa, 
         kumparan medan menjadi magnet.
             Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai  kunci
         kontak  lampu kontrol pengisian  terminal L regulator  titik kontak
         P0  titik kontak P1  terminal E regulator  masa,  lampu
         menyala.
b. Cara kerja saat Mesin hidup “kecepatan rendah sampai sedang”




  Gambar 42. Saat mesin hidup “kecepatan rendah sampai
  sedang”


      Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk
  pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil.
      Arus medan mengalir dari B+ alternator  kunci kontak  terminal
  IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak PL0  terminal F
  regulator  terminal F alternator sikat  slip ring  kumparan
  medan/rotor  slip ring  terminal E alternator  masa.
      Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai
  tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke masa, yang
  mengakibatkan kontak gerak P0 tertarik ke titik kontak diam P2
  menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+ alternator ke
  kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena
  tidak ada beda potensial antara lampu kontrol dan terminal L regulator.
      Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka
  tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan
  membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang
  mampu menarik kontak gerak PL0 lepas dari titik kontak PL1. Sehingga
  arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya
  tegangan turun dan kontak gerak PL0 kembali menempel ke kontak
PL1, arus medan besar kembali dan tegangan naik lagi  kontak PL0
  lepas kembali  demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi
  putus hubung antara kontak PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan
  keluaran alternator tetap pada 14,4 volt.


c. Cara kerja saat Mesin hidup “kecepatan sedang sampai tinggi”




     Gambar 43. Saat mesin hidup “kecepatan sedang sampai
   tinggi”


      Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga
  bertambah naik diatas 14,4 volt, yang berarti juga tegangan sinyal
  regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik.
  Akibatnya kemagnetan pada inti kumparan regulator bertambah besar
  yang mampu menarik kontak PL0 hingga melayang (berada di
  tenggah-tenggah kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati
  tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka tegangan
  keluaran alternator akan tetap 14,4 volt.
      Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran
  alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada tegangan
  tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL 0
  lebih jauh lagi hingga menempel pada titik kontak PL 2 akibatnya arus
  medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun  kontak
  gerak PL0 lepas kembali  arus medan besar lagi  tegangan
keluaran naik lagi  kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2 
     demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL 0 dan
     kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+ alternator tetap pada 14,4
     sampai 14,8 volt.


2. Alternator yang menggunakan IC regulator
      Prinsip kerja yang akan dijelaskan hanya IC regulator tipe M,
   dengan alasan tipe ini paling banyak digunakan saat ini.


  a. Cara kerja Saat kunci kontak “ON” mesin mati




            Gambar 44. Saat kunci kontak “ON” msin mati


         MIC mendeteksi tegangan pada baterai dan meng ON kan Tr1.
     Ini menyebabkan arus mengalir ke rotor coil. Pada saat ini Tr1
     dikendalikan MIC dengan kondisi terputus-putus atau ON dan OFF
     secara terus menerus untuk mempertahankan arus ke rotor coil
     sebesar 0,2 A, sebagai upaya penghematan arus dari baterai.
         Karena mesin mati maka rotor tidak berputar sehingga tidak
     terjadi pembangkitan arus listrik dan tegangan pada terminal P
     adalah NOL. Kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr,
bila TR3 ON maka listrik akan mengalir dari bateri kontak, lampu, Tr3
  dan massa, sehingga lampu menyala.


b. Cara Keja Saat Mesin Berputar




                 Gambar 45. Saat mesin berputar


      Pada saat mesin hidup maka alternator berputar, sehingga stator
  coil menghasilkan arus listrik. Adanya arus pada terminal P dideteksi
  oleh MIC sehingga MIC merubah dari posisi putus-putus pada Tr1
  menjadi ON terus. Dengan Tr1 ON maka arus bari baterai ke rotor
  coil menjadi besar, kemagnetan menjadi besar, arus              yang
  dibangkitkan menjadi tinggi.
      Adanya arus dari terminal P menyebabkan MIC akan meng OFF
  kan Tr3 dan meng ON kan Tr2. Dengan Tr2 maka lampu menjadi
  mati karena tidak ada beda potensial antara kedua terminal lampu.
c. Cara kerja saat tegangan out put alternator melebihi spesifikasi




     Gambar 46. Tegangan out put alternator melebihi spesifikasi


       Saat putaran mesin semakin tinggi maka output alternator
   menjadi semakin tinggi, hal ini dapat merusak sistem kelistrikan pada
   kendaraan, untuk mengatasi itu maka kemagnetan harus dikurangi
   atau dihentikan agar tegangan output alternator berkurang.
       Bila tegangan terminal B naik maka tegangan pada terminal S
   juga naik, kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng OFF kan Tr1,
   saat Tr1 OFF maka arus ke rotor coil terhenti, kemagnetan menjadi
   rendah, tegangan output alternator menurun. Saat tegangan output
   alternator turun maka tegangan terminal S juga turun, kondisi ini
   dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr1.
       Demikian seterusnya sehingga tegangan output dipertahan pada
   tegangan tertentu yaitu sebesar 13,3 -16,3 Volt.
d. Cara kerja Saat terminal S terputus




                 Gambar 47. Saat terminal S terputus


       Saat mesin hidup dan terminal S         lepas atau kabel yang
   menghubungkan putus, maka MIC akan mendeteksi bahwa tidak ada
   input pada terminal S, sehingga MIC akan meng OFF kan Tr2 dan
   meng ON kan Tr3. Dengan Tr3 ON maka lampu akan menyala.
       Pada saat itu MIC juga akan meng ON dan OFF kan Tr1 untuk
   mempertahankan tegangan output pada tegangan 13,3 -16,3 Volt.
   Ini merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu
   tinggi untuk melindungi alternator maupun IC regulator.
e. Cara kerja saat terminal B terputus




                Gambar 48. Saat teminal B terputus


      Bila terminal B putus atau kabel yang menghubungkan putus
  maka pengisian pada beterai terhenti sehingga tegangan baterai
  semakin menurun. Kondisi ini dideteksi oleh MIC dari terminal S ,
  sehingga   MIC    akan   meng    ON    –   OFF     kan   Tr1,   untuk
  mempertahankan terminal B atau terminal P pada tegangan 20 V. Ini
  merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu tinggi
  untuk melindungi alternator maupun IC regulator.
      Akibat tidak ada pengisian maka tegangan baterai menurun, hal
  ini dideteksi MIC dari terminal S, bila tegangan kurang dari 13V,
  maka MIC akan meng OFF kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, sehingga
  lampu menyala.
f. Saat rotor koil terputus atau sikat habis




           Gambar 49. Saat rotor koil terputus atau sikat habis


         Saat sikat habis atau rotor coil putus maka kemagneten pada
     rotor menjadi hilang, sehingga pembakitan arus listrik pada alternator
     terhenti. Kondisi ini akan dideteksi oleh MIC melalui terminal P,
     karena pada saatitu terminal P menjadi 0 volt. MIC akan meng OFF
     kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, karena Tr3 ON maka lampu
     menyala.


3. Rangkuman
      Aternator menghasilkan arus denga cara meruibah enerkg gerak
  menjadi tanaga listrik. Rotor pada pada alternator digerakkan oleh poros
  engkol dngan menggunakan pully dan belt, dalam perjalan putaran
  mesin tidak selalu konstan, kadang rendah kadang tinggi sesuai dengan
  ke adaan di jalan, maka arus yang di hasil kan oleh alternator juga
  berdeda beda.
      Supaya arus yang masuk ke batterai dan komponen kelistrikan
  lainya tetap konstan maka di pwerlukan regulator supaya arus yang
  dikeluarkan oleh alternator tetap konstan.
Pada saat kendaraan berjalan lambat arus yang di keluarkan tetap
  konstan, begitu juga saat kendaraan dengan kecepatan yang tinggi,
  arus yang di keluarkan tidak besar. Disitu lah peran dari regulator. Saat
  kecepatan rendah, sedang maupun tinggi arus yang dikeluarkan oleh
  alternator tetap konstan.


4. Latihan
  Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar.
  1. Mengapa saat kunci kontak pada posisi ON waktu mesin mati lampu
     pengisian hidup ?, dan saat mesin hidup lampu pengisisan mati ?
  2. Sebutkan dua buah nama kumparan yang ada pada regulator
     mekanik?
  3. Komponen apa yang meng ON-OFF kan transistor ?
BAB III
                               EVALUASI


A. TEST
  1. Apa fungsi batterai pada kendaraan ?
  2. Sebutkan bunyi hukum tangan kanan Fleming ?
  3. Sebutkan fungsi dari sistem pengisian ?
  4. Apa akibat jika kumparan voltage regulator putus ?
  5. sebutkan fungsi rotor koil ?
  6. Sebutkan fungsi alternator ?
  7. Apa kegunaan dari regulator ?
  8. Sebutkan cara kerja sistem pengisian pada kunci kontak “ON” mesin
     mati ?
  9. Mengapa saat kunci kontak ON mesin mati lampu pengisian hidup ?
  10. Mengapa saat mesin hidup lampu pengisian mati ?
  11. Sebutkan kerugian dari ic regulator ?
  12. Sebutkan keuntungan dari IC regulator ?
  13. Sebutkan karakteristik regulator mekanik ?
  14. Salah satu karakteristik ic regulator adalah karakteristik beban external,
     coba jelaskan ?
  15. Komponen apa yang meng ON-OFF kan transistor pada IC regulator ?


B. KUNCI JAWABAN
  1. Fungsi batterai pada mobil adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik
     pada komponen komponen kelistrikan pada kendaraan tersebut.
  2. Bunyi hukum tangan kanan fleming adalah Dengan ibu jari, telunjuk dan
     jari tengah tangan kanan dibuka dengan sudut yang tepat satu sama
     lain, maka telunjuk akan menunjukan gais gaya magnet, ibu jari
     menunjukan arah gerakan penghantar dan jari tengah menunjukan arah
     gaya gerak listrik
  3. Pungsi sistem pengisisan adalah untuk mengisi arus pada batterai dan
     dan mensuplai arus untuk komponen kelistrikan lainnya
4. Jika kumparan voltage regulator terputus maka akan terjadi overcharge
   akibatnya batterai akan meledak
5. Rotor koil berpungsi untuk menbangkitkan medan magnet bila dialiri
   oleh arus listrik
6. Untuk mengisi arus pada batterai, dan mensuplai kebutuhan arus untuk
   komponen kelistrikan lainya.
7. Regolator berpungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang masuk
   kedalam batterai
8. Cara kerja sistem pengisian saat konci kontak ON mesin mati adalah
   Arus medan mula mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  terminal
   IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak PL0  terminal F regulator
    terminal F alternator  sikat  slip ring  kumparan medan/rotor 
   slip ring  terminal E alternator  masa,  kumparan medan
   menjadi magnet.
   Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai  kunci kontak
    lampu kontrol pengisian  terminal L regulator  titik kontak P0 
   titik kontak P1  terminal E regulator  masa,  lampu menyala.
9. Karena adanya perbedaan tegangan antara kedua kaki pada lampu
   pengisian sehingga lampi pengisian hidup.
10. Lampu pengisian mati karena tidak ada beda potensial antara lampu
   kontrol dan terminal L regulator.
11. Kerugian dari ic regulato yaitu ic regulator rentan terhadap tengan dan
   suhu yang tidak wajar.
12. Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan
   outputnya dalam waktu singkat, tahan terhadap getaran dan dapat
   digunakan dalam waktu lama karena tidak banyak bagian-bagian yang
   bergerak, karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian
   baterai dapat dilakukan dengan baik.
13. Karakteristik hysteresis dan karakteristik temperatur
14. Tegangan output menjadi turun bila arus beban bertambah.
15. Komponen yang meng ON-OFF kan transistor pada IC regulator adalah
   MIC
C. UMPAN BALIK
        Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban evaluasi yang
   terdapat pada bab ini. Hitunglah jawaban anda yang benar dan
   gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan
   anda pada meteri sub unit 1


   Rumus tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100 %
                                                 15


        Hasil ingkat penguasaan yang yag dicapai :
          98 – 100 % = Baik sekali
          80 – 89 %    = Baik
          70 – 79 %    = Cukup
             < 70 %    = Kurang
Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat
melanjutkan ke modul selanjutnya, Selamat untuk anda !. tetapi bila tingkat
penguasaan anda masih dibawah 80 %, anda anda harus mempelajari
kembali sub materi modul 1 ini terutama bagian yang belum anda kuasai .
DAFTAR PUSTAKA


Anonim. (1987). Dasar-dasar Automative. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta: PT.
Toyota –Astra Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota–Astra
Motor.
Anonim. (1995). Teknik-teknik servis dasar. Jakarta: PT. Toyota–Astra
Motor.
Anonim. (2001). Training Manual Basic 1. Jakarta: PT. Toyota–Astra
Daihatsu Motor.
http://rusyiam.blogspot.com/2011/04/prinsip-kerja-sistem-pengisian-ic.html
http://3.bp.blogspot.com/-
HtxovqqIULk/TbLGv6Mbb9I/AAAAAAAAALw/sEk6cvnzmpM/s1600/SAAT+KO
NTAK+ON+MESIN+MATI.JPG
www.automotive.web.id

More Related Content

What's hot

Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterCharis Muhammad
 
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017Lholo Ismunasib
 
6. DRAFT Jobsheet Merawat Baterai.pdf
6. DRAFT Jobsheet Merawat Baterai.pdf6. DRAFT Jobsheet Merawat Baterai.pdf
6. DRAFT Jobsheet Merawat Baterai.pdfMasArp
 
Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalSistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalEuisnalu14
 
Kisi kisi soal ujian semester XI tsm
Kisi kisi soal ujian semester XI tsmKisi kisi soal ujian semester XI tsm
Kisi kisi soal ujian semester XI tsmGudang Bahan Ajar
 
2. CP KEJURUAN TKRO.docx
2. CP KEJURUAN TKRO.docx2. CP KEJURUAN TKRO.docx
2. CP KEJURUAN TKRO.docxsaepulanwar31
 
ATP_KK.TSM.E5-Perawatan Mesin Sepeda Motor.docx
ATP_KK.TSM.E5-Perawatan Mesin Sepeda Motor.docxATP_KK.TSM.E5-Perawatan Mesin Sepeda Motor.docx
ATP_KK.TSM.E5-Perawatan Mesin Sepeda Motor.docxvidya jami
 
1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power pointAtar Ringo
 
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xiiPemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xiiLholo Ismunasib
 
Jobsheet PDOkls x TOKR
Jobsheet PDOkls x TOKRJobsheet PDOkls x TOKR
Jobsheet PDOkls x TOKRsriagunggb
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorCharis Muhammad
 
1. menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan
1. menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan1. menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan
1. menerapkan cara perawatan sistem kelistrikanRisaldiSani1
 
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi KendaraanPowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi KendaraanFirdika Arini
 
Sistem wiper
Sistem wiperSistem wiper
Sistem wiperotonik
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmSlamet Setiyono
 
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxSistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxmuryosetyo
 

What's hot (20)

Job sheet starter
Job sheet starterJob sheet starter
Job sheet starter
 
Sistem starter
Sistem starterSistem starter
Sistem starter
 
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starterJob Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
Job Sheet Pembongkaran, pemeriksaan dan perakitan starter
 
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
Soal pemeliharaan mesin kenderaan ringan kelas xi ganjil 2017
 
6. DRAFT Jobsheet Merawat Baterai.pdf
6. DRAFT Jobsheet Merawat Baterai.pdf6. DRAFT Jobsheet Merawat Baterai.pdf
6. DRAFT Jobsheet Merawat Baterai.pdf
 
Sistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensionalSistem pengapian konvensional
Sistem pengapian konvensional
 
Kisi kisi soal ujian semester XI tsm
Kisi kisi soal ujian semester XI tsmKisi kisi soal ujian semester XI tsm
Kisi kisi soal ujian semester XI tsm
 
SISTEM EFI
SISTEM EFI SISTEM EFI
SISTEM EFI
 
2. CP KEJURUAN TKRO.docx
2. CP KEJURUAN TKRO.docx2. CP KEJURUAN TKRO.docx
2. CP KEJURUAN TKRO.docx
 
ATP_KK.TSM.E5-Perawatan Mesin Sepeda Motor.docx
ATP_KK.TSM.E5-Perawatan Mesin Sepeda Motor.docxATP_KK.TSM.E5-Perawatan Mesin Sepeda Motor.docx
ATP_KK.TSM.E5-Perawatan Mesin Sepeda Motor.docx
 
1. power point
1.  power  point1.  power  point
1. power point
 
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xiiPemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
Pemeliharaan kelistrikan kenderaan ringan xii
 
Jobsheet PDOkls x TOKR
Jobsheet PDOkls x TOKRJobsheet PDOkls x TOKR
Jobsheet PDOkls x TOKR
 
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan RegulatorJobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
Jobsheet Overhaul Alternator Dan Regulator
 
1. menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan
1. menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan1. menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan
1. menerapkan cara perawatan sistem kelistrikan
 
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi KendaraanPowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
PowerPoin Kelistrikan Bodi Kendaraan
 
Sistem wiper
Sistem wiperSistem wiper
Sistem wiper
 
Bab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarmBab 21-power-window-alarm
Bab 21-power-window-alarm
 
Job sheet efi
Job sheet efiJob sheet efi
Job sheet efi
 
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptxSistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
Sistem Kelistrikan Sepeda Motor.pptx
 

Viewers also liked

SISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
SISTEM PENGISIAN PADA MOTORSISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
SISTEM PENGISIAN PADA MOTORbram santo
 
Pemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisianPemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisiannanik setiyowati
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisianMUGI YONO
 
Makalah alternator
Makalah alternatorMakalah alternator
Makalah alternatorDesta_92
 
Sistem pengisian ppt klmpok iii
Sistem pengisian ppt klmpok iiiSistem pengisian ppt klmpok iii
Sistem pengisian ppt klmpok iiitikamahduri19
 
Membongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorMembongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorZainal Abidin
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianModul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianantony96
 
Sistem pengisian-konvensional-pada-mobil
Sistem pengisian-konvensional-pada-mobilSistem pengisian-konvensional-pada-mobil
Sistem pengisian-konvensional-pada-mobilcecep deni
 
Comfort safety and information technology - Ototronik SMK
Comfort safety and information technology - Ototronik SMKComfort safety and information technology - Ototronik SMK
Comfort safety and information technology - Ototronik SMKKukuh Adhi Rumekso
 
89718136 sistem-pengisian
89718136 sistem-pengisian89718136 sistem-pengisian
89718136 sistem-pengisiancecep deni
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterCharis Muhammad
 
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplitJobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplitabdul ghofur
 
Hidrolik dan kompresor udara 1
Hidrolik dan kompresor udara 1Hidrolik dan kompresor udara 1
Hidrolik dan kompresor udara 1Rio Idola
 
18 compression and transfer molding v2
18 compression and transfer molding v218 compression and transfer molding v2
18 compression and transfer molding v2Lyle Wilson
 
25358544 motor-stater
25358544 motor-stater25358544 motor-stater
25358544 motor-stateryepiyes
 

Viewers also liked (20)

SISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
SISTEM PENGISIAN PADA MOTORSISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
SISTEM PENGISIAN PADA MOTOR
 
Pemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisianPemeriksaan sistem pengisian
Pemeriksaan sistem pengisian
 
12. sistem pengisian
12. sistem pengisian12. sistem pengisian
12. sistem pengisian
 
Makalah alternator
Makalah alternatorMakalah alternator
Makalah alternator
 
Sistem pengisian ppt klmpok iii
Sistem pengisian ppt klmpok iiiSistem pengisian ppt klmpok iii
Sistem pengisian ppt klmpok iii
 
Membongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternatorMembongkar dan merakit alternator
Membongkar dan merakit alternator
 
Modul pengisian
Modul pengisianModul pengisian
Modul pengisian
 
Sistem pengisian dan penerangan
Sistem pengisian dan peneranganSistem pengisian dan penerangan
Sistem pengisian dan penerangan
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianModul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
 
Sistem pengisian-konvensional-pada-mobil
Sistem pengisian-konvensional-pada-mobilSistem pengisian-konvensional-pada-mobil
Sistem pengisian-konvensional-pada-mobil
 
Comfort safety and information technology - Ototronik SMK
Comfort safety and information technology - Ototronik SMKComfort safety and information technology - Ototronik SMK
Comfort safety and information technology - Ototronik SMK
 
89718136 sistem-pengisian
89718136 sistem-pengisian89718136 sistem-pengisian
89718136 sistem-pengisian
 
Diagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem StarterDiagnosis Sistem Starter
Diagnosis Sistem Starter
 
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplitJobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
Jobsheet teknologi sepeda motor oto 225 iso komplit
 
pengapian
pengapianpengapian
pengapian
 
Alternator
AlternatorAlternator
Alternator
 
Hidrolik dan kompresor udara 1
Hidrolik dan kompresor udara 1Hidrolik dan kompresor udara 1
Hidrolik dan kompresor udara 1
 
18 compression and transfer molding v2
18 compression and transfer molding v218 compression and transfer molding v2
18 compression and transfer molding v2
 
Komponen kelistrikan
Komponen kelistrikanKomponen kelistrikan
Komponen kelistrikan
 
25358544 motor-stater
25358544 motor-stater25358544 motor-stater
25358544 motor-stater
 

Similar to Modul sistem pengisian

Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrikPemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrikNanda Hermansa
 
Memperbaiki reparasi radio
Memperbaiki reparasi radioMemperbaiki reparasi radio
Memperbaiki reparasi radioEko Supriyadi
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerLeo Sausul
 
Bab i single spasi opkr.20 001-2 b
Bab i single spasi opkr.20 001-2 bBab i single spasi opkr.20 001-2 b
Bab i single spasi opkr.20 001-2 bArdye Screamo
 
Rangkaian listrik tek pembangkitan
Rangkaian listrik tek pembangkitanRangkaian listrik tek pembangkitan
Rangkaian listrik tek pembangkitanRanti Yulia
 
Elektronika digital dasar
Elektronika digital dasarElektronika digital dasar
Elektronika digital dasarKhairul Jakfar
 
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfPENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfssuserc213ed
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianModul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianOperator Warnet Vast Raha
 
Kisi kisi soal ukm ppg teknik elektro-2017
Kisi kisi soal ukm ppg teknik elektro-2017Kisi kisi soal ukm ppg teknik elektro-2017
Kisi kisi soal ukm ppg teknik elektro-2017WawanPurwanto9
 
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (1)10 019-2-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (1)Eko Supriyadi
 
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xiiRpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xiiAbaumar Abaumar
 
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarSistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarRobiyatul Adawiyah
 
Redoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaRedoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaEKO SUPRIYADI
 
Redoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaRedoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaEko Supriyadi
 

Similar to Modul sistem pengisian (20)

Modul Instrumen
Modul InstrumenModul Instrumen
Modul Instrumen
 
Tgs modul instrumen
Tgs modul instrumenTgs modul instrumen
Tgs modul instrumen
 
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrikPemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
Pemeliharaan dan perbaikan_rangkaian_listrik
 
Teknik listrik
Teknik listrikTeknik listrik
Teknik listrik
 
Modul+eldas+sutiman
Modul+eldas+sutimanModul+eldas+sutiman
Modul+eldas+sutiman
 
Memperbaiki reparasi radio
Memperbaiki reparasi radioMemperbaiki reparasi radio
Memperbaiki reparasi radio
 
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometerModul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
Modul penggunaan dan pemeliharaan hidrometer
 
Bab i single spasi opkr.20 001-2 b
Bab i single spasi opkr.20 001-2 bBab i single spasi opkr.20 001-2 b
Bab i single spasi opkr.20 001-2 b
 
Rangkaian listrik tek pembangkitan
Rangkaian listrik tek pembangkitanRangkaian listrik tek pembangkitan
Rangkaian listrik tek pembangkitan
 
Elektronika digital dasar
Elektronika digital dasarElektronika digital dasar
Elektronika digital dasar
 
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdfPENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT UKUR.pdf
 
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisianModul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
Modul teknologi sepeda motor (oto225 02)- pengisian
 
Kontrol magnetik
Kontrol magnetikKontrol magnetik
Kontrol magnetik
 
Kisi kisi soal ukm ppg teknik elektro-2017
Kisi kisi soal ukm ppg teknik elektro-2017Kisi kisi soal ukm ppg teknik elektro-2017
Kisi kisi soal ukm ppg teknik elektro-2017
 
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (1)10 019-2-pelatihan cbt otomotif (1)
10 019-2-pelatihan cbt otomotif (1)
 
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xiiRpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
Rpp 1 pemeliharaan mesin spm genap xii
 
Acara 1
Acara 1Acara 1
Acara 1
 
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor BakarSistem Pelistrikan Motor Bakar
Sistem Pelistrikan Motor Bakar
 
Redoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaRedoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimia
 
Redoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimiaRedoks dan elektrokimia
Redoks dan elektrokimia
 

Modul sistem pengisian

  • 1. MODUL SISTEM PENGISIAN Oleh : HENGKI MAHENDRA 13850/2009 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF TEKNIK OTOMOTIF FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2011
  • 2. DAFTAR ISI Halaman SAMPUl DAFTAR ISI BAB I. PENDAHULUAN A. Deskripsi B. Tujuan C. Petunjuk Penggunaan Modul D. Alokasi Waktu E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul BAB II. SISTEM PENGISIAN A. Pertemuan I : Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik 1. Uraian 2. Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik 3. Prinsip Alternator 4. Rangkuman 5. Latihan B. Pertemuan Ke II : Komponen Utama Sistem Pengisian 1. Alternator 2. Regulator 3. IC Regulator 4. Rangkuman 5. Latihan C. Pertemuan Ke III : Cara Kerja Sistem Pengisian 1. Alternator yang Menggunakan Regulator 2. Alternator yang Menggunakan IC Regulator 3. Rangkuman 4. Latihan BAB III EVALUASI A. Test B. Kunci Jawaban
  • 4. BAB I PENDAHULUAN A. Deskripsi Modul ini berjudul “SISTEM PENGISIAN” yang disusun berlandaskan pelatihan yang berbasis KTSP Penguasaan materi modul ini akan dapat lebih cepat dikuasai apabila siswa sebelumnya telah menyelesaikan materi penunjang yang mendasarinya dari buku-buku sebelumnya Materi yang akan diberikan dikemas dalam bentuk kegiatan belajar baik teori maupun praktek, yang mana pemelajaran teori merupakan landasan dasar yang akan menunjang ketrampilan praktek siswa sehingga setelah siswa selesai melaksanakan kegiatan pada modul ini diharapkan siswa akan menguasai keterampilan tentang Pemeliharaan dan mengatasi troble shoting pada sistem pengisian pada kendaraan . Setelah siswa menguasai ketrampilan dari modul ini, siswa dapat bekerja dibengkel-bengkel spesialis kelistrikan atau bengkel dinamo dan tidak tertutup kemungkinan bahwa siswa bisa membuka sebuah usaha bengkel sendiri, yang mana peluangnya kedepan sangat luas dan menjanjikan. B. Tujuan 1. Tujuan Umum a. Peserta dikiat dapat memahami tentang sistem pengisian pada kendaraan. 2. Tujuan Khusus a. Peserta diklat dapat mengenal komponen-komponen dari sistem pengisisan b. Peserta diklat dapat melakukan pembongkaran komponen- komponen sistem pengisisan. c. Peserta diklat dapat menganalisa kerusakan pada sistem pengisian. d. Peserta diklat dapat mengatasi kerusakan pada sistem pengisian.
  • 5. C. Petunjuk Penggunaan Modul Untuk mendapatkan hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi dalam modul ini, langkah-langkah yang perlu dilakukan antara lain: a. Bacalah dan pahamilah secara seksama uraian-uraian materi yang ada pada kegiatan belajar. b. Bila ada meteri yang kurang jelas atau tidak di mengerti, tanyakanlah pada guru yang mengajarkan materi tersebut. c. Kerjakanlah setiap tes formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan untuk menyerap materi-materi pelajaran yang telah di ajarkan. d. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktek, perhatikanlah hal-hal sebagai berikut : 1) Perhatikan petunjuk keselamatan kerja yang diberikan. 2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur pratikum) dengan baik. 3) Sebelum malakukan kegiatan praktek, maka persiakpan lah alat dan bahan terlebih dahulu secara cermat. 4) Pergunakanlah alat dan bahan sesuai dengan pungsinya, untuk melakukan kegiatan praktek yang belum jelas, harus meminta izin terlebih dahulu pada guru. 5) Setelah selesai praktek, kembalikan alat dan bahan ketempat semula. e. Siswa dinyatakan telah dikatakan telah menguasai materi apabila bisa menjawab semua soal dengan benar tampamelihat buku atau melihat kunci jawaban. f. Bila siswa sudah dinyatakan berhasil, siswa bersama guru dapat membuat rencana uji kompetensi dengan menghadirkan lembaga sertifikasi profesi setempat yang telah diakui keberadaannya, untuk mendapatkan pengakuan kompetensi dengan sertifikat. g. Kunsultasikan dengan guru pada saat merencanakan proses belajar, saat menemukan kesulitan dalam menjawab soal-soal maupun pada saat melakukan praktek, ataupun memerlukan sumber belajar yang lain dapat mengkumunikasikannya dengan
  • 6. guru bila membutuhkan pendamping dari industri pada saat belajar, juga saat melaksanakan modul berikutnya. D. Alokasi Waktu Merupaka keseluruhan dari mata pelajaran yang terdiri dari beberapa pokok pembahasan yang kemudian dijadikan fase/fase atau penetapan yang kemudian dikelompokan untuk menjadi suatu patokan yang akan kita ajarkan kepada siswa yang terdiri dari sup pokok bahasan, materi yang akan diajarkan dan pembahasan materi, kemudian baru bisa menentukan berapa waktu yang diperlukan untuk membahas suatu pokok basan,dimana sistem pengisisan ini terdiri terdiri dari tiga kali pertemuan, dimana satu kali pertemuan terdir dari 2 x 45 menit. E. Peralatan Dalam Penggunaan Modul Dalam pelaksanaan sistim modul maka beberapa perlengkapan harus di siapkan dalam menunjang terlaksananya sistem pemelajaran baik dalam konteks pemelajaran teori maupun praktek agar tujuan dapat tercapai seoptimal mungkin. Adapun perangkat tesebut adalah sebagai berikut : Wall chart Whait board Boad marker OHV Buku pena Perangkat tersebut semestinya harus ada dalam menunjang proses belajar mengajar sehingga apa yang di capai dalam modul dapat terlaksanan sesuai yang diharapkan.
  • 7. BAB II SISTEM PENGISIAN A. Pertemuan I : Prinsip Pembangkitan Kelistrikan 1. Uraian .Fungsi baterai pada automobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-kompenen listrik pada mobil tersebut seperti motor stater, lampu-lampu besar dan penghapus kaca. Namun demikian kapasitas baterei sangatlah terbatas, sehingga tidak akan dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus. Dengan demikian, baterei harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang diperlukan oleh tiap-tiap komponen listrik. Untuk itu pada mobil diperlukan sistem pengisian yang akan memproduksi listrik agar baterei selalu terisi penuh. Sistem pengisian (charging system) akan memproduksi listrik untuk mengisi kembali baterei dan mensuplai kelistrikan ke komponen yang memerlukannya pada saat motor hidup. Sebagian besar mobil dilengkapi dengan alternator yang menghasilkan arus bolak-balik yang lebih baik dari pada dinamo yang menghasilkan arus searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan maupun daya tahannya. Mobil yang menggunakan arus searah (direct current), arus bolak- balik yang dihasilkan alternator harus disearahkan menjadi arus searah sebelum dikeluarkan. 2. Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik a. Induksi Elektro Magnet Garis gaya magnet dipotong oleh pengantar listrik yang bergerak diantara medan magnet, akan timbul gaya gerak listrik (tegangan induksi) pada penghantar dan arus akan mengalir apabila penghantar tersebut merupakan bagian dari sirkuit lengkap,
  • 8. Gambar 1. Pengkukuran arus yang kecil dengan galvano meter Seperti ditunjukan pada gambar, jarum galvano meter (ammeter yang dapat mengukur arus yang sangat kecil), akan bergerak karena gaya gerak listrik yang dihasilkan pada saat pengantar digerakkan maju-mundur diantara katup utara dan katup selatan magnet. Dari aksi ini dapat disimpulkan : 1) Jarum galvano meter akan bergerak jika pengahantar atau magnet digerakkan 2) Arah gerakan jarum akan berfariasi mengikuti arah gerrkan penghantar atau magnet 3) Basar gerakan jaum akan semakin besar sebanding dengan kecepatan gerakan 4) Jarum tidak akan bergerak jika gerakan dihentikan Bila dengan beberapa cara, penga tar dilewatkan melaqlaui garis gaya magnet, maka dalam pengantar akakn terbangikit gaya gerak listrik. Phenomena ini disebut dengan “induksi elektromagnet”. Generator menghasilkan gaya gerak listrik dengan cara induksi elektro magnet dan mengubahnya menjadi tenaga listrik (tegangan arus)
  • 9. b. Arah Gerak Gaya Listrik Arah gaya gerak listrik yang dibangkitkan dalam penghantar diantaa medan magnet bervariasi mengikuti perubahan arah garis gaya megnet dan gerakan penghatar. Apabila penghanta digerakkan (denan arah sepertiyang ditunjukan oleh tanda panah besar poda gambar dibawah) diantara kutup magnet utara dan selatan, maka gaya gerak listrik akan menalir dari kanan ke kiri (aah garis gaya magnet dari kutup utara ke kutup selatan). Arah gais gaya magne dapat dipahami dengan mengunakan Hukum Tangan Kanan Fleming (Fleming’s Right-Hand Rute) Gambar 2. Hukum tangan kanan fleming Hukum Tangan Kanan Fleming Dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah tangan kanan dibuka dengan sudut yang tepat satu sama lain, maka telunjuk akan menunjukan gais gaya magnet, ibu jari menunjukan arah gerakan penghantar dan jari tengah menunjukan arah gaya gerak listrik c. Besarnya Garis Gaya Magnet Besarnya gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat penghantar memotong (melewati) garis gaya magnet di antara medan magnet sebanding dengan banyaknya garis gaya magnet yang dipotong pada suatu satuan waktu.Sebagai contoh, bila banyaknya
  • 10. garis-garis N dipotong dalam waktu t detik dan gaya gerak listrik U volt, ini dapat dinyatakan dengan rumus berikut (simbol  berarti “sebanding dengan”) Gambar 3. Garis gaya magnet Dalam medan magnet dengan densitas yang seragam, besarnya gaya gerak listrik yang dibangkitkan tergantung pada arah gerakan penghantar meskipun kecepatan gerakan penghantar konstan.Seperti terlihat pad gambar, sebuah penghantar digerakkan dari titik A ke B ke C ke D dan kembali ke A. Bagaimanapun, ia memotong garis gaya magnet hanya pada saat bergerak dari A ke B dan dari C ke D. Dengan kata lain, meskipun penghantar bergerak dengan kecepatan yang sama di antara masing- masing titik, gaya gerak listrik akan bangkit hanya pada saat penghantar bergerak antara A dan B dan antara C dan D Gambar 4. Gerakan penghantar pada garis gaya magnet
  • 11. Bila penghantar (conductor) digerakkan dengan jalur melingkar di dalam medan magnet, maka besarnya garis gaya magnet akan berubah secara konstan. Pada gambar ini, penghantar digerakkan dalam lingkaran dengan kecepatan tetap dari titik A ke L antara kutub magnet utara dan selatan. Dalam hal ini jumlah garis gaya magnet terbesar dipotong antara titik D dengan E dan antara titik J dengan K, tetapi tidak ada garis yang dipotong antara A dengan B atau G dengan H. Gambar 5. Gerakan melingkar garis gaya listrik Jadi, bila gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat penghantar digerakkan dalam lingkaran dinyatakan dalam sebuah grafik, dapat dilihat bahwa keberadaan gaya ini secara tetap mengalami perubahan (bertambah dan berkurang). Selanjutnya, arah arus yang dibangkitkan oleh gaya gerak listrik ini akan berubah setiap setengan putaran penghantar. Gambar 6. Grafik gaya gerak listrik
  • 12. d. Prinsip Generator Meskipun gaya gerak listrik dihasilkan bila sebuah penghantar diputar dalam medan magnet, sebenarnya besarnya gaya gerak listrik (ggl) yang dihasilkan sangat kecil. Gambar 7. Prinsip generator Bila dua buah penghantar disambung ujung ke ujung, maka akan timbul gaya gerak listrik pada keduanya yang tentu saja ganda. Jadi, semakin banyak penghantar yang berputar dalam medan magnet semakin besar pada gaya gerak listrik yang dihasilkan. Bila penghantar terbentuk dalam satu kumparan jumlah total gaya gerak listrik yang dibangkitkan akan menjadi lebih besar, demikian juga besarnya tenaga listrik (arus dan tegangan) yang dihasilkan. Generator membangkitkan tenaga listrik dengan jalan memutarkan sebuah kumparan di dalam medan magnet. Ada dua macam listrik, arus searah dan arus bolak-balik dan tergantung pada cara menghasilkan listrik generator juga dibedakan dalam generator jenis arus searah dan arus bolak-balik. Gambar 8. Perputaran kumparan pada medan magnet
  • 13. e. Generator Arus Bolak Balik Bila arus listrik yang dibangkitkan oleh kumparan diberikan melalui cincin gesek dan sikat (jadi kumparan dapat berputar),besarnya arus yang mengalir ke lampu akan berubah, pada saat yang sama, demikian juga arah alirannya. Gambar 9. Kumparan yang di beri cincin gesek dan sikat Pada saat kumparan berputar, arus yang dihasilkan pada setengah putaran pertama akan dikeluarkan dari brush pada sisi A, mengalir melalui lampu dan kembali ke brush pada sisi B. Pada setengah putaran selanjutnya, arus akan mengalir dari B dan kembali keA. Dalam model ini, generator arus bolak-balik memberikan arus yang dihasilkan oleh kumparan dalam medan magnet. Alternator yang digunakan pada sistem pengisian mobil menggunakan diode untuk mengarahkan arus (mengubahnya menjadi arus searah) sebelum dialirkan ke sistem pengisian.
  • 14. Gambar 10. Gravik penyearahan arus oleh dioda 3. Prinsip Alternator Arus listrik dibangkitkan dalam kumparan pada saat kumparan diputarkan dalam medan magnet. Jenis arus listrik yang dibangkitkan adalah arus bolak-balik yang arah alirannya secara konstan berubah-ubah dan untuk mengubahnya menjadi arus searah diperlukan sebuah komutator dan sikat-sikat. Ini adalah untuk menarik arus searah yang dibangkitkan pada setiap stator koil. Armatur dengan komutator dapat diputarkan di dalam kumparan. Akan tetapi, konstruksi armatur akan menjadi rumit dan tidak dapat diputarkan pada kecepatan tinggi. Kerugian yang lainnya adalah bahwa arus mengalir melalui komutator dan sikat (brush), maka keausan akan cepat terjadi karena adanya lompatan bunga api. Untuk mendapatkan arus searah dapat dilakukan dengan menyearahkan arus bolak-balik yang dihasilkan oleh stator koil tepat sebelum dijadikan output dengan menggunakan rectifier, atau dengan cara mengganti putaran stator coil dengan memutarkan magnet di dalam kumparan. Semakin besar volume listrik yang dibangkitkan di dalam kumparan, maka kumparan semakin panas dikarenakan aliran arus. Oleh karena itu, pendinginan akan menjadi lebih baik kalau stator koil ditempatkan di luar dengan rotor koil berputar di dalamnya. Untuk tujuan itulah maka alternator mobil menggunakan kumparan pembangkit (stator koil) dengan magnet berputar (rotor koil) di dalamnya.
  • 15. a. Magnet Berputar Didalam Kumparan Biasanya, komponen-komponen kelistrikan mobil menggunakan tegangan listrik 12 atau 24 volt dan alternator untuk sistem pengisian harus menghasilkan tegangan tersebut. Listrik dibangkitkan pada saat magnet diputarkan di dalam kumparan dan besarnya tergantung pada kecepatan putaran magnet. Jadi, melalui proses induksi elektromagnet, semakin cepat kumparan memotong garis-garis gaya magnet semakin besar kumparan membangkitkan gaya gerak listrik. Selanjutnya dapat kita lihat bahwa tegangan berubah-ubah tergantung pada kecepatan putaran magnet. Untuk memperoleh tegangan yang tetap, maka diperlukan putaran magnet yang tetap/permanen, ini tidak mungkin dipertahankan karena mesin akan berputar dengan kecepatan yang tidak tetap sesuai dengan kecepatan kendaraan. Untuk mengatasi kesulitan ini, sebagai pengganti magnet permanen maka dipakai elektromagnet untuk mempertahankan tegangan supaya tetap. Elektromagnet, garis gaya magnetnya berubah-ubah sesuai dengan putaran alternator. Elektromagnet mempunyai inti besi dengan kumparan dililitkan di sekelilingnya. Pada saat arus mengalir melalui kumparan, inti besi akan menjadi magnet.Besarnya magnet yang dibangkitkan tergantung pada besarnya arus yang mengalir melalui kumparan.Jadi pada saat alternator berputar dengan kecepatan rendah, arusnya naik, sebaliknya jika alternator berputar dengan kecepatan tinggi arusnya menurun. Arus yang mengalir melalui elektromagnet diberikan oleh baterai dan besarnya diatur oleh tegangan regulator. Karena dalam ini, maka alternator akan mengalirkan tegangan yang tetap meskipun putaran mesin berubah-ubah. b. Arus Bolak Balik Tiga Fase Pada saat magnet berputar di dalam kumparan akan timbul tegangan di antara kedua ujung kumparan. Ini akan memberikan kenaikan pada arus bolak-balik.
  • 16. Hubungan antara arus yang dibangkitkan dalam kumparan dengan posisi magnet adalah seperti yang ditunjukkan pada gambar. Arus tertinggi akan bangkit pada saat kutub N dan S mencapai jarak yang terdekat dengan kumparan. Bagaimanapun, setiap setengah putaran arus akan mengalir dengan arah yang berlawanan. Arus yang membentuk gelombang sinus dengan cara ini disebut “Arus bolak-balik satu fase”. Perubahan 360 pada grafik berlaku untuk satu siklus dan banyaknya perubahan yang terjadi pada setiap detik disebut dengan “frekuensi” Gambar 11. Grafik siklus arus bolak balik Untuk membangkitkan listrik dengan lebih efisien, alternator mobil menggunakan tiga kumparan yang dirangkai seperti terlihat pada gambat. Masing-masing kumparan A, B dan C berjarak 120 .Pada saat magnet berputar di antara mereka, akan bangkit arus bolak-balik pada masing-masing kumparan.Gambar menunjukkan hubungan antara ketiga arus bolak-balik dengan magnet. Listrik yang mempunyai tiga arus bolak-balik seperti ini disebut “arus bolak-balik tiga fase”, alternator mobil membangkitkan arus bolak-balik tiga fase. Gambar 12. Hubungan tiga arus bolak balik dengan magnet
  • 17. Gambar 13. Pembangkit 3 pase dengan 6 pasang pol magnet/rotor membutuhkan 3x6 =18 pasang pool stator Rangkaian kumparan stator dapat dibedakan dalam dua rangkaian yaitu rangkaian segitiga dan rangkain bintang. Dari dua rangkaian tersebut yang paling banyak diterapkan dalam rangkaian alternator adalah rangkaian bintang. Rangkaian kumparan stotor alternator secara bintang dan segitiga terdapat perbedaan sebagai berikut : Gambar 14. Rangkaian kumparan stator secara bintang dan segitiga Hubungan secara bintang : Tegangan keluaran alternator U dan tegangan phase Up dibedakan dengan Faktor 3. Arus alternator I adalah sama dengan arus phase Ip . U = Up 3 I = Ip
  • 18. Hubungan secara segitiga : Pada rangkaian ini tegangan phase Up sama dengan tegangan keluaran alternator U. akan tetapi arus phase dan arus alternator dibedakan dengan Faktor U = Up I = Ip 3 I = Arus alternator Ip = Arus phase U = Tegangan alternator Up = Tegangan phase c. Penyearah Bagian-bagian kelistrikan mobil membutuhkan arus searah untuk kerjanya dan baterai memerlukan arus searah untuk pengisian. Alternator menghasilkan arus bolak-balik tiga fase tetapi sistem pengisian tidak dapat menggunakannya kecuali jika diubah menjadi arus searah. Mengubah arus bolak-balik menjadi arus searah disebut penyearahan. Penyearahan dapat dilakukan dengan beberapa cara tetapi alternator mobil menggunakan dioda yang sederhana dan efektif Gambar 15. Prinsip penyearah dioda Penghambatan : Bila katoda diberi polaritas positif dan anoda diberi polaritas negatif maka arus terhambat ----- lampu mati
  • 19. Pengalir : Bila katoda diberi polaritas (+) dan anoda diberi polaritas (-), Maka arus mengalir ------ Lampu menyala Gambar 16. Satu fase dengan penyearah satu dioda Dioda memungkinkan arus hanya mengalir pada satu arah. Seperti terlihat pada gambar, jika dipergunakan enam buah diode, arus bolak- balik tiga fase tersebut diubah menjadi arus searah dengan jalan penyearahan gelombang penuh. Karena alternator mobil menggunakan diode yang dipasang di dalam, maka output listrik adalah arus searah. Gambar 17. Penyearahan arus oleh dioda Dapat kita lihat bahwa arus dari masing-masing kumparan sampai ke diode terus menerus berubah arah pada ketiga lead wire sehingga arah arus dari diode tidak berubah tetapi membentuk sirkuit dengan polaritas yang tidak berubah-ubah.
  • 20. 4. Rangkuman Fungsi batterai pada auto mobile adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen-komponen listrik yang ada pada mobil itu tersubut seperti motor stater, lampu-lampu besar dan penghapus kaca. Namun kapasitas batterai sangatlah terbatas, sehingga tidak dapat mensuplai tenaga listrik secara terus menerus. Dengan demikian, batterai harus terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik setiap waktu yang di perlukan oleh tiap tiap komponen kelistrikan. Prinsip pembangkitan tenaga listrik yaitu : adanya induksi elektro magnet, adanya arah gaya gerak listrik, besranya garis gaya magnet Prinsip pada alternator yaitu berputarnya magnet di dalam kumparan, kumparan menghasilkan elektro magnet Arus yang dihasilkan oleh alternator adalah aus bolak balik sedangkan arus yang dibutuhkan adalah arus searah, maka diperlukan suatu komponen sebagai penyearah yaitu dioda, atau sering di sebut rectifaer. 5. Latihan Jawablah soal-soal dibawah ini dengan benar 1. Sebutkan fungsi batterai pada mobil ? 2. Sebutkan bunyi hukum tangan kanan fleming ? 3. Besarnya gaya gerak listrik yang dibangkitkan pada saat penghantar memotong garis gaya magnet diantara medan magnet sebanding dengan? 4. Bagai mana caranya generator membangkitkan tenaga listrik ? 5. Arus yang di hasilkan oleh alternator adalah arus bolak balik, sedangkan arus yang di butuhkan oleh kendaraan adal arus searah, apa solusinya ?
  • 21. B. Pertemuan ke II: Komponen utama Sistem Pengisian 1. Alternator Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yang didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Energi mekanik dari motor disalurkan sebuah puli, yang memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolak-balik pada stator. Arus listrik bolak-balik ini kemudian dirubah menjadi arus searah oleh diode-diode. Komponen utama alternator adalah : rotor yang menghasilkan medan magnet listrik, stator yang menghasilkan arus listrik bolak-balik, dan beberapa diode yang menyearahkan arus. Komponen tambahan lain adalah : sikat-sikat yang mensuplai arus listrik ke rotor untuk menghasilkan kemagnetan (medan magnet), bearing- bearing yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk mendinginkan rotor, stator dan diode. Gambar 21. Rangakaian sistem pengisian dengan alternator
  • 22. Komponen sistem pengisian lainnya terdiri dari sakelar/kunci kontak, ampere meter, lampu kontrol, dan batere. Sakelar/kunci kontak berfungsi sebagai penghubung dan pemutus arus dari batere ke gulungan medan (rotor) alternator. Sedangkan amperemeter/lampu kontrol berfungsi sebagai penunjuk/pengontrol aliran dan besarnya arus alternator ke batere. Fungsi batere di dalam sistem pengisian adalah untuk memberikan arus listrik awal yang digunakan sebagai pembangkit medan magnet pada rotor. Gambar 22. Salah satu macam alternator Kontruksi alternator bagian-bagianya terdiri dari 1. Pully Puli berfungsi untuk tempat tali kipas penggerak rotor. 2. Kipas Fungsi kipas untuk mendinginkan diode dan kumparan-kumparan pada alternator.
  • 23. 3. Rumah bagian depan dan belakang Dibuat dari aluminium tuang. Rumah bagian depan sebagai dudukan bantalan depan, dudukan pemasangan alternator pada mesin, dan dudukan penyetel kekencangan sabuk penggerak. Biasanya untuk rumah bagian belakang juga sebagai tempat dudukan bantalan belakang dan dudukan terminal-terminal keluaran, dudukan plat-plat diode dan dudukan rumah sikat. Gambar 23. End frame dan rear end frame 4. Rotor Rotor merupaka bagian yang berputar didalam alternator, pada rotor terdapat kumparan rotor (rotor coil) yang berfungdi untuk membangkitkan kemagnetan. Kuku-kuku yang terdapat pada rotor berfungsi sebagai kutub-kutub magnet, dua slip ring yang terdapat pada alternator berfungsi sebagai penyalur listrik kekumparan rotor. Rotor terdiri dari kutub kutub magnet, inti field winding dan slip ring. Beberapa model/tipe termasuk mensupport lahar dan satu atau dua kipas didalamnya. Rotor digerakkan atau diputar didalam alternator dengan putaran tali kipas mesin. Rotor yang terdiri kutub kutub magnet, field winding, dan Slip ring, bagian bagian ini padat bersambungan pada sumbu rotor, field winding dihubungkan kepada slip ring dimana carbon brush dapat bergerak.
  • 24. Ada dua lahar yang terdapat dirotor, satu di bagian bawah slip ring, dan satunya berada dibagian atas sumbu rotor. Field Winding Rotor Menciptakan lapangan magnet yang disebabkan oleh arus yang mengalir melewati slip ring. Magnet tersebut disatu disisi menjadi kutub selatan, dan disisi lain menjadi kutub utara. Gambar 24. Rotor 5. Stator Pada gambar dibawah terlihat gambar kontruksi dari stator coil. Kumparan stator adalah bagian yang diam dan terdiri dari tiga kumparan yang pada salah satu ujung-ujungnya dijadikan satu . Gambar 25. Kumpaan stator Pada gambar dibawan ini terlihat teori gambar kontruksi stator. Kontruksi ini disebut hubungan “Y” atau bintang tiga fhase. Bagian tengah yang menjadi satu adalah pusat gulungan dan bagian ini disebut titik netral (neutral point) atau bisaa disebut terminal “N”.
  • 25. pada bagian ujung kabel lainnya akan menghasilkan arus bolak- balik (AC) tiga phase. Gambar 26. Kontruksi hubungan “Y” Saat ini alternator menggunakan hubungan “Y”dengan alasan: a. Penghubungan kumparan sederhana b. Tegangan output lebih besar c. Mempunyai titik netral yang dapat digunakan d. Meskipun kurang baik saat arus output maksimum, tetapi pada putaran rendah lebih baik 6. Dioda (rectifaer) Diode digunakan sebagai penyearah tegangan. Diode mengubah tegangan AC menjadi tegangan DC sehingga aki menerima listrik yang benar. Rangkaian Dioda bertanggung jawab atas konversinya tegangan AC ke tegangan DC. 6 atau 8 diode digunakan untuk mengubah tegangan stator AC ke tegangan DC. Setengah dari diode tersebut digunakan dalam kutub positif dan setengahnya lagi dalam kutub negatif.
  • 26. Gambar 27. dioda 7. Carbon brush Sikat-sikat arang / carbon brush berhubungan dengan cincin-cincin gesek yang dipasangkan pada rumah bagian belakang, atau menyatu dengan regulator tegangan di dalam alternator yang dipasangkan pada plat dudukan diode. Gamba 28. Carbon brush 2. Regulator Regulator menaikan dan merurunkan arus yang mengalir ke rotor untuk mengatur tegangang dibangkitkan oleh alternator. Regulator terdiri dari titik kontak, magnetic koil dan resistor. Gambar 29. Tipe regulator mekanik
  • 27. Tegangan dan arus keluaran alternator bervariasi tergantung pada kecepatan putaran alternator dan banyaknya beban (arus output) alternator. Putaran mesin yang terus berubah-ubah, demikian juga putaran alternator, selanjutnya beban, (lampu-lampu, wiper, sistem AC Mobil dan lain-lain) selalu berubah-ubah mempengaruhi kondisi pengisian baterai. Oleh karena itu, agar alternator dapat memberikan tegangan standard (tegangan sistem) diperlukan pengaturan tegangan oleh regulator tegangan yang mengatur tegangan keluaran pada setiap perubahan putaran dan beban. Pada tegangan sistem 12 volt tegangan regulasi antara 14,4 – 14,8 volt, untuk tegangan sistem 24 volt tegangan regulasi pada 28 volt Untuk meregulasi tegangan keluaran alternator dilakukan dengan cara mengatur arus yang mengalir ke kumparan rotor (arus medan) Gambar 30. Regulator mengalirkan arus ke elektromagnet Regulator mengalirkan arus ke elektromagnet (kumparan rotor ) yang menghasilkan garis gaya magnet yang diperlukan untuk ketiga kumparan (kumparan stator) alternator untuk membangkitkan tegangan bolak-balik tiga phase. Karena elektromagnet mempunyai inti besi yang dililit kumparan, inti besi akan menjadi magnet dan membangkitkan garis gaya magnet pada saat dialiri arus. Banyaknya garis gaya magnet sebanding dengan besarnya arus yang dialiri arus yang dialirkan pada kumparan di sekeliling inti besi. Dengan kata lain, alternator dapat menghasilkan tegangan yang tetap dengan jalan mengalirkan arus yang besar ke kumparan rotor/medan pada saat
  • 28. alternator berputar lambat atau berbeban berat dan mengurangi arus ke kumparan medan pada saat alternator berputar cepat atau berbeban ringan. Regulator mengatur pengaliran arus ke kumparan rotor dengan menarik dan membebaskan titik kontak sesuai dengan tegangan yang diberikan ke regulator coil. Pada saat alternator berputar dengan rpm rendah dan tegangan stator coil lebih rendah dari tegangan baterai, titik kontak yang bergerak akan berhubungan dengan P, sehingga arus dari baterai akan mengalir ke kumparan rotor melalui P Dalam hal lain, jika alternator berputar dengan rpm tinggi, tegangan pada kumparan stator naik melebihi tegangan baterai, tegangan ini dialirkan ke kumparan regulator sehingga oleh kekuatan tarikan yang lebih besar maka P, akan terputus. Gambar 31. Posisi plat kontak saat rpm tinggi Pada saat titik kontak bergerak menjauhi P, arus yang ke kumparan rotor melalui resistor R dan intensitasnya menurun. Jika arus mengalir ke kumparan rotor berkurang, maka tegangan yang dibangkitkan pada kumparan stator berkurang dan ini akan mengakibatkan gaya tarik pada kumparan menurun sehingga lengan titik kontak akan kembali dan berhubungan dengan P. Hal ini akan menaikkan arus yang mengalir pada kumparan rotor dan kemudian titik kontak akan terputus lagi dari P. Bila alternator berputar dengan kecepatan yang lebih tinggi, tegangan yang dibangkitkan oleh kumparan stator akan naik memperkuat gaya tarik pada kumparan regulator sehingga menghubungkan titik kontak
  • 29. berhubungan dengan P. Akibatnya, arus yang melalui resistor akan mengalir ke P dan tidak ke kumparan rotor. Gamba 32. Posisi plat kontak saat kecepatan sendah Pada saat tidak ada arus yang mengalir ke kumparan rotor, stator tidak dapat membangkitkan gaya gerak listrik sehingga tegangan alternator turun dan hubungan titik kontak P terputus. Sekali lagi tegangan alternator akan naik dan lengan kontak akan tertarik. Dengan kata lain, pada saat alternator berputar dengan kecepatan rendah, lengan kontak akan menaikkan dan menurunkan arus yang mengalir ke kumparan rotor dengan berhubungan dan memutuskan hubungannya dari P. Pada saat alternator berputar dengan kecepatan tinggi, arus akan dialirkan secara terputus-putus ke kumparan rotor tergantung apakah lengan kontak berhubungan atau putus dengan P. Karakteristic Regulator Regulator berfungsi untuk mempertahankan tegangan yang dibangkitkan oleh alternator agar berada pada tingkat yang konstan. Sebenarnya, disebabkan oleh karakteristik generator, tegangan tidak akan konstan tetapi naik turun. Untuk regulator tipe titik kontak (tirril) ada berbagai alasan mengapa tegangan naik turun, tetapi penyebab utamanya adalah karakteristik hysteresis dan temperatur dan hal ini perlu disadari sebelum melakukan penyetelan pada regulator.
  • 30. 1. Karakteristik Hysterestic Bila kontak gerak berpindah dari titik (sisi) kecepatan tinggi ke titik kecepatan rendah akan terjadi penurunan tegangan. Ini disebut hysteresis effect. Gambar 33. Grafik karakteristik hyiterestic Bila kontak gerak bekerja baik pada sisi kecepatan tinggi atau kecepatan rendah, terjadi perubahan pada armature gap dan point gap dan perubahan ini mengakibatkan kenaikan dan penurunan tahanan magnet. Dan juga, pada saat moving point berpindah dari sisi kecepatan tinggi ke sisi kecepatan rendah kemagnetan dari operasi kecepatan tinggi masih terdapat pada inti kumparan selama waktu yang singkat. Fenomena ini menyebabkan tegangan output alternator menurun. 2. KARAKTERISTIK TEMPERATUR Kumparan magnet dari regulator tegangan mempergunakan kawat tembaga dan bila suhu kawat ini naik maka tahanannya akan naik sehinga akan terjadi penurunan gaya tarik (gaya elektro magnet) dari kumparan magnet, ini menyebabkan tegangan output alternator menjadi tinggi. Untuk mencegah kenaikan tegangan seperti itu, regulator mempergunakan resistor atau elemen bimetal untuk kompensasi temperatur dan bahkan ada regulator yang menggunakan keduanya.
  • 31. Resistor mempunyai kawat michrome atau carbon element dengan koefisien tahanan temperatur rendah dan dihubungkan seri dengan kumparan. Ini menurunkan perbandingan dari tahanan keseluruhan sesuai dengan naik turunnya temperatur. Gambar 34. Kateristik temperatur Bi-metal element dipergunakan bersama-sama pegas yang menopang kontak gerak. Bi-metal menurunkan tegangan pegas pada saat temperatur naik. Setelah regulator mulai bekerja, tegangan akan naik turun sampai temperaturnya stabil. Pada saat regulator mulai bekerja, aliran arus mengakibatkan temperatur naik seketika. Tetapi kenaikan pada bi-metal elemen sedikit lambat sehingga tegangan pegas kuat dan tegangan naik. PENTING Biasanya sampai tegangan stabil memerlukan waktu 5 sampai 15 menit. Selama periode ini regulator tidak boleh disetel.
  • 32. 3. IC Regulator a. Uraian Baik regulator tipe titik kontak (point type) maupun IC regulator mempunyai fungsi dasar yang sama: membatasi tegangan yang dikeluarkan alternator dengan mengatur arus field yang mengalir pada rotor coil. Perbedaan pokok bahwa, pada regulator IC pemutusan arus dilakukan oleh IC, sedang oleh relay pada regulator tipe point. IC Regulator sangat kompak dan ringan dan mempunyai kemampuan yang tinggi karena tidak mempunyai titik kontak mekanik. Dibandingkan dengan tipe titik kontak (point type), ini mempunyai kelebihan sebagai berikut: keuntungan  Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan outputnya dalam waktu singkat  Tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama karena tidak banyak bagian-bagian yang bergerak.  Karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian baterai dapat dilakukan dengan baik. Kerugian Mudah terpengaruh oleh tegangan dan suhu yang tidak wajar. b. Prinsip kerja IC regulator Dalam circuit diagram IC Regulator. Pada saat tegangan output di terminal B rendah, tegangan baterai mengalir ke base Tr melalui resistor R dan Tr, ON, pada saat itu arus field ke rotor coil mengalir dari Brotor coilFTrE. Gambar 36. Prinsip kerja IC regulator 1
  • 33. Pada saat tegangan output pada terminal B tinggi, tegangan yang lebih tinggi itu dialirkan ke zener diode (ZD) dan bila tegangan ini mencapai tegangan zener, maka ZD menjadi penghantar. Akibatnya, Tr ON dan Tr OFF. Ini akan menghambat arus field dan mengatur tegangan output. Gambar 37. Prinsip kerja IC regulator 2 c. Karakteristik IC regulator 1) Karakteristik beban batterai Hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada variasi tegangan output (tidak lebih dari 0,1-0,2 volt) yang disebabkan oleh perubahan kecepatan alternator dan tidak ada hysteresis Charracteristic seperti pada tipe titik kontak (point type). Gambar 38. Grafik karakteristik beban batterai 2) Karakteristik beban external Tegangan output menjadi turun bila arus beban bertambah. Tidak ada karakteristik hysteresis seperti halnya pada regulator tipe titik
  • 34. kontak: variasi tegangan, bahkan pada beban yang diperhitungkan, arus output maksimum dari alternator, adalah antara 0,5 volt dan 1 volt. Gambar 39. Grafik karakteristik beban external 3) Karakteristik temperatur Karena zener diode yang digunakan untuk mengatur tegangan output cenderung menjadi lebih konduktif bila temperatur sekelilingnya naik, tegangan output biasanya turun bila temperatur naik. Karena tegangan output turun pada temperatur tinggi (misalnya pada musim panas) dan pada temperatur rendah tegangan output naik (misalnya pada musim dingin) maka pada segala kondisi dapat dilakukan pengisian yang baik terhadap baterai. Gambar 40. Grafik karakteristik temperatur
  • 35. 4. Rangkuman Fungsi alternator adalah untuk merubah energi mekanis yanga didapatkan dari motor menjadi tenaga listrik. Komponen utama sistem pengisisan adalan alternator, regulator. Regulator terbagi dua yaitu regulator mkanik dan IC rgulator. Komponen utama alternator adalah : rotor yang mnghasilkan medan magnet, stator yang menghasilkan arus bolak balikdan beberapa dioda yang menyearah arus. Komponen lainya yaitu : sikat yang menyuplai arus ke rotor, bearing, sebuah kipas untuk nendinginkan rotor, stator, dan dioda. Regulator menaikkan dan menurunkan arus yang mengalir ke rotor untuk mngatur tegangan pembangkit oleh alternator. Ada dua buah tipe regulator yaitu regulator mekanik dan IC regulator 5. Latihan Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar 1. Sebutkan fungsi dari alternator ? 2. Sebutkan komponen-komponen utama alternator ? 3. Sebutkan dua macam regulator ? 4. Sebutkan fungsi dari regulator ? 5. sebutkan karakteristik yang ada pada IC regulator ?
  • 36. C. Pertemuan ke III : Cara Keja Sistem Pengisian 1. Alternator yang menggunakan regulator a. Cara kerja saat Kunci kontak “ON” mesin mati Gambar 41. Saat kunci kontak “ON” mesin mati Arus medan mula mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  terminal IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak PL0  terminal F regulator  terminal F alternator  sikat  slip ring  kumparan medan/rotor  slip ring  terminal E alternator  masa,  kumparan medan menjadi magnet. Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  lampu kontrol pengisian  terminal L regulator  titik kontak P0  titik kontak P1  terminal E regulator  masa,  lampu menyala.
  • 37. b. Cara kerja saat Mesin hidup “kecepatan rendah sampai sedang” Gambar 42. Saat mesin hidup “kecepatan rendah sampai sedang” Alternator lewat terminal B+ mengeluarkan energi listrik untuk pengisian baterai dan beban kelistrikan mobil. Arus medan mengalir dari B+ alternator  kunci kontak  terminal IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak PL0  terminal F regulator  terminal F alternator sikat  slip ring  kumparan medan/rotor  slip ring  terminal E alternator  masa. Arus dari terminal N alternator mengalir ke kumparan relai tegangan melalui terminal N regulator kemudian ke masa, yang mengakibatkan kontak gerak P0 tertarik ke titik kontak diam P2 menghubungkan tegangan sinyal regulasi dari B+ alternator ke kumparan regulator dan akibatnya lampu pengisian padam karena tidak ada beda potensial antara lampu kontrol dan terminal L regulator. Pada kondisi tegangan baterai sudah mencapai 14,4 volt maka tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan membuat medan magnet pada inti kumparan regulator tegangan yang mampu menarik kontak gerak PL0 lepas dari titik kontak PL1. Sehingga arus medan menjadi kecil karena melewati tahanan R, akibatnya tegangan turun dan kontak gerak PL0 kembali menempel ke kontak
  • 38. PL1, arus medan besar kembali dan tegangan naik lagi  kontak PL0 lepas kembali  demikian seterusnya pada kecepatan ini akan terjadi putus hubung antara kontak PL0 dan kontak PL1 sehingga tegangan keluaran alternator tetap pada 14,4 volt. c. Cara kerja saat Mesin hidup “kecepatan sedang sampai tinggi” Gambar 43. Saat mesin hidup “kecepatan sedang sampai tinggi” Bila kecepatan bertambah naik, tegangan keluaran alternator juga bertambah naik diatas 14,4 volt, yang berarti juga tegangan sinyal regulasi yang masuk ke kumparan regulator tegangan juga naik. Akibatnya kemagnetan pada inti kumparan regulator bertambah besar yang mampu menarik kontak PL0 hingga melayang (berada di tenggah-tenggah kontak PL1 dan PL2). Akibatnya arus medan melewati tahanan R tetapi karena kecepatanya sudah tinggi maka tegangan keluaran alternator akan tetap 14,4 volt. Bila kecepatan bertambah naik lagi maka tegangan keluaran alternator juga bertambah naik hingga 14,8 volt. Pada tegangan tersebut kemagnetan pada inti kumparan menarik kontak gerak PL 0 lebih jauh lagi hingga menempel pada titik kontak PL 2 akibatnya arus medan menjadi nol dan tegangan keluaran alternator turun  kontak gerak PL0 lepas kembali  arus medan besar lagi  tegangan
  • 39. keluaran naik lagi  kontak gerak PL0 menempel lagi pada PL2  demikian seterusnya terjadi putus hubung antara kontak gerak PL 0 dan kontak PL2 sehingga tegangan keluaran B+ alternator tetap pada 14,4 sampai 14,8 volt. 2. Alternator yang menggunakan IC regulator Prinsip kerja yang akan dijelaskan hanya IC regulator tipe M, dengan alasan tipe ini paling banyak digunakan saat ini. a. Cara kerja Saat kunci kontak “ON” mesin mati Gambar 44. Saat kunci kontak “ON” msin mati MIC mendeteksi tegangan pada baterai dan meng ON kan Tr1. Ini menyebabkan arus mengalir ke rotor coil. Pada saat ini Tr1 dikendalikan MIC dengan kondisi terputus-putus atau ON dan OFF secara terus menerus untuk mempertahankan arus ke rotor coil sebesar 0,2 A, sebagai upaya penghematan arus dari baterai. Karena mesin mati maka rotor tidak berputar sehingga tidak terjadi pembangkitan arus listrik dan tegangan pada terminal P adalah NOL. Kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr,
  • 40. bila TR3 ON maka listrik akan mengalir dari bateri kontak, lampu, Tr3 dan massa, sehingga lampu menyala. b. Cara Keja Saat Mesin Berputar Gambar 45. Saat mesin berputar Pada saat mesin hidup maka alternator berputar, sehingga stator coil menghasilkan arus listrik. Adanya arus pada terminal P dideteksi oleh MIC sehingga MIC merubah dari posisi putus-putus pada Tr1 menjadi ON terus. Dengan Tr1 ON maka arus bari baterai ke rotor coil menjadi besar, kemagnetan menjadi besar, arus yang dibangkitkan menjadi tinggi. Adanya arus dari terminal P menyebabkan MIC akan meng OFF kan Tr3 dan meng ON kan Tr2. Dengan Tr2 maka lampu menjadi mati karena tidak ada beda potensial antara kedua terminal lampu.
  • 41. c. Cara kerja saat tegangan out put alternator melebihi spesifikasi Gambar 46. Tegangan out put alternator melebihi spesifikasi Saat putaran mesin semakin tinggi maka output alternator menjadi semakin tinggi, hal ini dapat merusak sistem kelistrikan pada kendaraan, untuk mengatasi itu maka kemagnetan harus dikurangi atau dihentikan agar tegangan output alternator berkurang. Bila tegangan terminal B naik maka tegangan pada terminal S juga naik, kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng OFF kan Tr1, saat Tr1 OFF maka arus ke rotor coil terhenti, kemagnetan menjadi rendah, tegangan output alternator menurun. Saat tegangan output alternator turun maka tegangan terminal S juga turun, kondisi ini dideteksi oleh MIC untuk meng ON kan Tr1. Demikian seterusnya sehingga tegangan output dipertahan pada tegangan tertentu yaitu sebesar 13,3 -16,3 Volt.
  • 42. d. Cara kerja Saat terminal S terputus Gambar 47. Saat terminal S terputus Saat mesin hidup dan terminal S lepas atau kabel yang menghubungkan putus, maka MIC akan mendeteksi bahwa tidak ada input pada terminal S, sehingga MIC akan meng OFF kan Tr2 dan meng ON kan Tr3. Dengan Tr3 ON maka lampu akan menyala. Pada saat itu MIC juga akan meng ON dan OFF kan Tr1 untuk mempertahankan tegangan output pada tegangan 13,3 -16,3 Volt. Ini merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu tinggi untuk melindungi alternator maupun IC regulator.
  • 43. e. Cara kerja saat terminal B terputus Gambar 48. Saat teminal B terputus Bila terminal B putus atau kabel yang menghubungkan putus maka pengisian pada beterai terhenti sehingga tegangan baterai semakin menurun. Kondisi ini dideteksi oleh MIC dari terminal S , sehingga MIC akan meng ON – OFF kan Tr1, untuk mempertahankan terminal B atau terminal P pada tegangan 20 V. Ini merupakan upaya untuk mempertahan tegangan yang terlalu tinggi untuk melindungi alternator maupun IC regulator. Akibat tidak ada pengisian maka tegangan baterai menurun, hal ini dideteksi MIC dari terminal S, bila tegangan kurang dari 13V, maka MIC akan meng OFF kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, sehingga lampu menyala.
  • 44. f. Saat rotor koil terputus atau sikat habis Gambar 49. Saat rotor koil terputus atau sikat habis Saat sikat habis atau rotor coil putus maka kemagneten pada rotor menjadi hilang, sehingga pembakitan arus listrik pada alternator terhenti. Kondisi ini akan dideteksi oleh MIC melalui terminal P, karena pada saatitu terminal P menjadi 0 volt. MIC akan meng OFF kan Tr2 dan meng ON kan Tr3, karena Tr3 ON maka lampu menyala. 3. Rangkuman Aternator menghasilkan arus denga cara meruibah enerkg gerak menjadi tanaga listrik. Rotor pada pada alternator digerakkan oleh poros engkol dngan menggunakan pully dan belt, dalam perjalan putaran mesin tidak selalu konstan, kadang rendah kadang tinggi sesuai dengan ke adaan di jalan, maka arus yang di hasil kan oleh alternator juga berdeda beda. Supaya arus yang masuk ke batterai dan komponen kelistrikan lainya tetap konstan maka di pwerlukan regulator supaya arus yang dikeluarkan oleh alternator tetap konstan.
  • 45. Pada saat kendaraan berjalan lambat arus yang di keluarkan tetap konstan, begitu juga saat kendaraan dengan kecepatan yang tinggi, arus yang di keluarkan tidak besar. Disitu lah peran dari regulator. Saat kecepatan rendah, sedang maupun tinggi arus yang dikeluarkan oleh alternator tetap konstan. 4. Latihan Jawablah soal-soal dibawah ini dengan baik dan benar. 1. Mengapa saat kunci kontak pada posisi ON waktu mesin mati lampu pengisian hidup ?, dan saat mesin hidup lampu pengisisan mati ? 2. Sebutkan dua buah nama kumparan yang ada pada regulator mekanik? 3. Komponen apa yang meng ON-OFF kan transistor ?
  • 46. BAB III EVALUASI A. TEST 1. Apa fungsi batterai pada kendaraan ? 2. Sebutkan bunyi hukum tangan kanan Fleming ? 3. Sebutkan fungsi dari sistem pengisian ? 4. Apa akibat jika kumparan voltage regulator putus ? 5. sebutkan fungsi rotor koil ? 6. Sebutkan fungsi alternator ? 7. Apa kegunaan dari regulator ? 8. Sebutkan cara kerja sistem pengisian pada kunci kontak “ON” mesin mati ? 9. Mengapa saat kunci kontak ON mesin mati lampu pengisian hidup ? 10. Mengapa saat mesin hidup lampu pengisian mati ? 11. Sebutkan kerugian dari ic regulator ? 12. Sebutkan keuntungan dari IC regulator ? 13. Sebutkan karakteristik regulator mekanik ? 14. Salah satu karakteristik ic regulator adalah karakteristik beban external, coba jelaskan ? 15. Komponen apa yang meng ON-OFF kan transistor pada IC regulator ? B. KUNCI JAWABAN 1. Fungsi batterai pada mobil adalah untuk mensuplai kebutuhan listrik pada komponen komponen kelistrikan pada kendaraan tersebut. 2. Bunyi hukum tangan kanan fleming adalah Dengan ibu jari, telunjuk dan jari tengah tangan kanan dibuka dengan sudut yang tepat satu sama lain, maka telunjuk akan menunjukan gais gaya magnet, ibu jari menunjukan arah gerakan penghantar dan jari tengah menunjukan arah gaya gerak listrik 3. Pungsi sistem pengisisan adalah untuk mengisi arus pada batterai dan dan mensuplai arus untuk komponen kelistrikan lainnya
  • 47. 4. Jika kumparan voltage regulator terputus maka akan terjadi overcharge akibatnya batterai akan meledak 5. Rotor koil berpungsi untuk menbangkitkan medan magnet bila dialiri oleh arus listrik 6. Untuk mengisi arus pada batterai, dan mensuplai kebutuhan arus untuk komponen kelistrikan lainya. 7. Regolator berpungsi untuk mengatur besar kecilnya arus yang masuk kedalam batterai 8. Cara kerja sistem pengisian saat konci kontak ON mesin mati adalah Arus medan mula mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  terminal IG regulator  titik kontak PL1  titik kontak PL0  terminal F regulator  terminal F alternator  sikat  slip ring  kumparan medan/rotor  slip ring  terminal E alternator  masa,  kumparan medan menjadi magnet. Arus lampu kontrol pengisian mengalir dari B+ baterai  kunci kontak  lampu kontrol pengisian  terminal L regulator  titik kontak P0  titik kontak P1  terminal E regulator  masa,  lampu menyala. 9. Karena adanya perbedaan tegangan antara kedua kaki pada lampu pengisian sehingga lampi pengisian hidup. 10. Lampu pengisian mati karena tidak ada beda potensial antara lampu kontrol dan terminal L regulator. 11. Kerugian dari ic regulato yaitu ic regulator rentan terhadap tengan dan suhu yang tidak wajar. 12. Rentang tegangan outputnya lebih sempit dan variasi tegangan outputnya dalam waktu singkat, tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama karena tidak banyak bagian-bagian yang bergerak, karena tegangan outputnya rendah suhunya naik, pengisian baterai dapat dilakukan dengan baik. 13. Karakteristik hysteresis dan karakteristik temperatur 14. Tegangan output menjadi turun bila arus beban bertambah. 15. Komponen yang meng ON-OFF kan transistor pada IC regulator adalah MIC
  • 48. C. UMPAN BALIK Cocokanlah jawaban anda dengan kunci jawaban evaluasi yang terdapat pada bab ini. Hitunglah jawaban anda yang benar dan gunakanlah rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda pada meteri sub unit 1 Rumus tingkat penguasaan = Jumlah jawaban anda yang benar x 100 % 15 Hasil ingkat penguasaan yang yag dicapai : 98 – 100 % = Baik sekali 80 – 89 % = Baik 70 – 79 % = Cukup < 70 % = Kurang Bila anda mencapai tingkat penguasaan 80 % atau lebih, anda dapat melanjutkan ke modul selanjutnya, Selamat untuk anda !. tetapi bila tingkat penguasaan anda masih dibawah 80 %, anda anda harus mempelajari kembali sub materi modul 1 ini terutama bagian yang belum anda kuasai .
  • 49. DAFTAR PUSTAKA Anonim. (1987). Dasar-dasar Automative. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor. Anonim. (1995). Materi Pelajaran Chassis Groups Step 2. Jakarta: PT. Toyota –Astra Motor. Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor. Anonim. (1995). Teknik-teknik servis dasar. Jakarta: PT. Toyota–Astra Motor. Anonim. (2001). Training Manual Basic 1. Jakarta: PT. Toyota–Astra Daihatsu Motor. http://rusyiam.blogspot.com/2011/04/prinsip-kerja-sistem-pengisian-ic.html http://3.bp.blogspot.com/- HtxovqqIULk/TbLGv6Mbb9I/AAAAAAAAALw/sEk6cvnzmpM/s1600/SAAT+KO NTAK+ON+MESIN+MATI.JPG www.automotive.web.id