SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
CYBERCRIME PENYEBARAN MALWARE
Cyber crime
Menurut Rusbagio Ishak (2005a:65) “Cyber Crime ini potensial menimbulkan
kerugian pada beberapa bidang : politik, ekonomi, sosial budaya yang signifikan dan
lebih dan lebih memprihatinkan dibandingkan dengan kejahatan yang berintensitas
lainnya. Bahkan dimasa mendatang dapat menggangu perekonomian nasional
melalui jaringan infrastruktur yang berbasis teknologi elektronik (perbankan,
telekomunikasi satelit, jaringan listrik dan jaringan lalulintas penerbangan (Neotech,
November 2002)).
Cyber Law (Hukum Siber)
Hukum Siber adalah istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi. Istilah
lain yang juga digunakan adalah hukum teknologi Informasi (Law of Informasi Techonology)
Hukum Dunia Maya (Virtual Word Law) da Hukum Mayantara.
Malware
Malware (Perangkat Perusak) singkatan dari Malicious dan Software merupakan perangkat lunak
yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem komputer atau jaringan komputer tanpa izin dari
pemilik.
Macam – macam Malware
1. Worm (Cacing Komputer)
2. Virus
3. Trojan
4. Rootkit
5. Spyware
Contoh Kasus Cyber Crime Penyebaran Malware dan
Ketentuan Hukumnya
Pada bulan juli 2009, twitter (salah satu jejaring social) menjadi media infeksi modifikasi New
Koobface, worm yang mampu membajak akun twitter dan menular melalui postingannya dan menjangkit
semua followers. Kemudian pada agustus 2009 twitter diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan
video erotis.
Hukum yang dapat menjerat para penyebar virus tersebut tercantum dalam UU ITE yaitu Pasal 33
tentang Virus. Membuat system tidak bekerja. Pelanggaran UU ITE ini akan dikenakan denda.
Untuk denda sendiri tergantung dari virusnya semakin banyak computer yang dirusak semakin
banyak pula dendanya contohnya:
Morris, 1988
Virus Morris atau virus internet 2 November 1988, adalah salah satu virus computer pertama yang
menyebar melalui internet. Morris diciptakan oleh mahasiswa Cornell University Robert T. morris, yang
awalnya mengaku tujuannya adalah untuk mengukur ukuran Internet. Sebaliknya, karena menggunakan
kelemahan yang ada di Unix sendmail dan menginfeksi computer beberapa kali, akibatnya sekitar 6.000
komputer (internet memiliki 60.000 diperkirakan) lumpuh akibat virus ini. Meskipun virus Morris
menyebabkan kerugian mencapai antara $10 dan $100 juta, namun pembuatnya sendiri, dijatuhi
hukuman dengan masa percobaan hanya 3 tahun dan denda $ 10.050 – selain itu, iapun bahkan akhirnya
menjadi pengajar di almamaternya di MIT.
Tinjauan Kasus
dari penjabaran kasus penyebaran malware tersebut, dapat dikenakan dengan ancaman hukuman UU
ITE Pasal 30 yaitu :
(1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau
Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun.
(2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau
Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik
dan/atau Dokumen Elektronik.
(3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau
Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol
sistem pengamanan.
Ketentuan Pidana
Ketentuan pidana pada pasal 30 UU ITE terdapat pada Pasal 46 UU ITE:
(1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp600.000.000,00
(enam ratus juta rupiah).
(2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp700.000.000,00
(tujuh ratus juta rupiah).
(3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana
denganpidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah).
KESIMPULAN
1. Cyber crime merupakan tindakan yang dapat merugikan pengguna komputer
2. Penyebaran malware, contoh dari cyber crime
3. Media sosial menjadi salah satu penyebaran malware
4. Ketentuan hukum dan denda dari UU ITE
SARAN
1. Bijak dalam memilih dan menggunakan media sosial
2. Gunakan anti virus agar komputer dapat digunakan dengan lancar
3. Lakukan Scan secara rutin

More Related Content

What's hot (20)

Pp eptik
Pp  eptikPp  eptik
Pp eptik
 
Uud ite
Uud iteUud ite
Uud ite
 
Eptik
EptikEptik
Eptik
 
Ppt eptik
Ppt eptikPpt eptik
Ppt eptik
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptik
 
cybercrime dalam hukum national
cybercrime dalam hukum nationalcybercrime dalam hukum national
cybercrime dalam hukum national
 
ppt
pptppt
ppt
 
eptik
eptikeptik
eptik
 
Cyber Sabotage and Exortion
Cyber Sabotage and ExortionCyber Sabotage and Exortion
Cyber Sabotage and Exortion
 
CYBERCRIME & CYBERLAW
CYBERCRIME & CYBERLAWCYBERCRIME & CYBERLAW
CYBERCRIME & CYBERLAW
 
Dampak negatif internet bag.2
Dampak negatif internet bag.2Dampak negatif internet bag.2
Dampak negatif internet bag.2
 
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)
 
Tik(1)
Tik(1)Tik(1)
Tik(1)
 
Presentasi unauthorized accses
Presentasi   unauthorized accsesPresentasi   unauthorized accses
Presentasi unauthorized accses
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2
 
Uu ite
Uu iteUu ite
Uu ite
 
Power point eptik may
Power point eptik mayPower point eptik may
Power point eptik may
 
PPT EPTIK
PPT EPTIKPPT EPTIK
PPT EPTIK
 
TUGAS TIK
TUGAS TIKTUGAS TIK
TUGAS TIK
 
kejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrimekejahatan komputer / cybercrime
kejahatan komputer / cybercrime
 

Similar to CYBERCRIME PENYEBARAN MALWARE

Similar to CYBERCRIME PENYEBARAN MALWARE (20)

Power Point Cyber crime
Power Point Cyber crimePower Point Cyber crime
Power Point Cyber crime
 
Cybercrime ppt
Cybercrime pptCybercrime ppt
Cybercrime ppt
 
Presentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIKPresentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIK
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
PTI Part Three.pptx
PTI Part Three.pptxPTI Part Three.pptx
PTI Part Three.pptx
 
Hacking
HackingHacking
Hacking
 
Eptik deface
Eptik defaceEptik deface
Eptik deface
 
Makalah all rev 1
Makalah all rev 1Makalah all rev 1
Makalah all rev 1
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Eptik
EptikEptik
Eptik
 
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digitalSituasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
Situasi kerentanan kebebasan berekspresi termasuk jurnalis dalam konteks digital
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptik
 
Cybercrime
CybercrimeCybercrime
Cybercrime
 
Bab ii
Bab iiBab ii
Bab ii
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
Power point eptik
Power point eptikPower point eptik
Power point eptik
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Materi 5 : Dampak negatif tik
Materi 5 : Dampak negatif tikMateri 5 : Dampak negatif tik
Materi 5 : Dampak negatif tik
 

Recently uploaded

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 

CYBERCRIME PENYEBARAN MALWARE

  • 2. Cyber crime Menurut Rusbagio Ishak (2005a:65) “Cyber Crime ini potensial menimbulkan kerugian pada beberapa bidang : politik, ekonomi, sosial budaya yang signifikan dan lebih dan lebih memprihatinkan dibandingkan dengan kejahatan yang berintensitas lainnya. Bahkan dimasa mendatang dapat menggangu perekonomian nasional melalui jaringan infrastruktur yang berbasis teknologi elektronik (perbankan, telekomunikasi satelit, jaringan listrik dan jaringan lalulintas penerbangan (Neotech, November 2002)).
  • 3. Cyber Law (Hukum Siber) Hukum Siber adalah istilah hukum yang terkait dengan pemanfaatan teknologi informasi. Istilah lain yang juga digunakan adalah hukum teknologi Informasi (Law of Informasi Techonology) Hukum Dunia Maya (Virtual Word Law) da Hukum Mayantara.
  • 4. Malware Malware (Perangkat Perusak) singkatan dari Malicious dan Software merupakan perangkat lunak yang diciptakan untuk menyusup atau merusak sistem komputer atau jaringan komputer tanpa izin dari pemilik. Macam – macam Malware 1. Worm (Cacing Komputer) 2. Virus 3. Trojan 4. Rootkit 5. Spyware
  • 5. Contoh Kasus Cyber Crime Penyebaran Malware dan Ketentuan Hukumnya Pada bulan juli 2009, twitter (salah satu jejaring social) menjadi media infeksi modifikasi New Koobface, worm yang mampu membajak akun twitter dan menular melalui postingannya dan menjangkit semua followers. Kemudian pada agustus 2009 twitter diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis. Hukum yang dapat menjerat para penyebar virus tersebut tercantum dalam UU ITE yaitu Pasal 33 tentang Virus. Membuat system tidak bekerja. Pelanggaran UU ITE ini akan dikenakan denda.
  • 6. Untuk denda sendiri tergantung dari virusnya semakin banyak computer yang dirusak semakin banyak pula dendanya contohnya: Morris, 1988 Virus Morris atau virus internet 2 November 1988, adalah salah satu virus computer pertama yang menyebar melalui internet. Morris diciptakan oleh mahasiswa Cornell University Robert T. morris, yang awalnya mengaku tujuannya adalah untuk mengukur ukuran Internet. Sebaliknya, karena menggunakan kelemahan yang ada di Unix sendmail dan menginfeksi computer beberapa kali, akibatnya sekitar 6.000 komputer (internet memiliki 60.000 diperkirakan) lumpuh akibat virus ini. Meskipun virus Morris menyebabkan kerugian mencapai antara $10 dan $100 juta, namun pembuatnya sendiri, dijatuhi hukuman dengan masa percobaan hanya 3 tahun dan denda $ 10.050 – selain itu, iapun bahkan akhirnya menjadi pengajar di almamaternya di MIT.
  • 7. Tinjauan Kasus dari penjabaran kasus penyebaran malware tersebut, dapat dikenakan dengan ancaman hukuman UU ITE Pasal 30 yaitu : (1) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik milik Orang lain dengan cara apa pun. (2) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan tujuan untuk memperoleh Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik. (3) Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.
  • 8. Ketentuan Pidana Ketentuan pidana pada pasal 30 UU ITE terdapat pada Pasal 46 UU ITE: (1) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp600.000.000,00 (enam ratus juta rupiah). (2) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak Rp700.000.000,00 (tujuh ratus juta rupiah). (3) Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 ayat (3) dipidana denganpidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun dan/atau denda paling banyak Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah).
  • 9. KESIMPULAN 1. Cyber crime merupakan tindakan yang dapat merugikan pengguna komputer 2. Penyebaran malware, contoh dari cyber crime 3. Media sosial menjadi salah satu penyebaran malware 4. Ketentuan hukum dan denda dari UU ITE
  • 10. SARAN 1. Bijak dalam memilih dan menggunakan media sosial 2. Gunakan anti virus agar komputer dapat digunakan dengan lancar 3. Lakukan Scan secara rutin