Cybercrime & offence against intellectual property
1. Rian Hadi Lesmana
Muhammad Farabi
Akbar Pratama
2.
3. Cybercrime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang
telah ada lebih dari satu abad. Pada tahun 1970-an,
beberapa remaja telah merusak sistem telepon baru
negara dengann merubah otoritas. Awal 1960 fasilitas
dengan kerangka utama komputer yang besar, seperti
laboratorium kepintaran buatan (artificial intelligence)
MIT, menjadi tahap percobaan bagi para hacker. Pada
awalnya, kata “hacker’ berarti positif untuk seseorang
yang menguasai komputer yang dapat membuat sebuah
program melebihi apa yang dirancang untuk melakukan
tugasnya.
4. Dengan perkembangan teknologi atau globalisasi
dibidang teknologi informasi dan komunikasi pada saat
ini cyber crime akan sangat meningkat. Banyak sekali
contoh Cybercrime yang telah terjadi seperti penipuan
penjualan barang melalui on line, penipuan kartu
kredit, pornografi, dan lain-lain. Munculnya kejahatan
yang disebut dengan “CyberCrime” atau kejahatan
melalui jaringan Internet berbanding lurus dengan
Perkembangan teknologi Internet.
5. 1. Cyberpiracy : Penggunaan teknologi computer untuk
mencetak ulang software atau informasi, lalu
mendistribusikan informasi atau software tersebut lewat
teknologi komputer.
2. Cybertrespass : Penggunaan teknologi computer untuk
meningkatkan akses pada system computer suatu organisasi
atau indifidu.
3. Cybervandalism : Penggunaan teknologi computer untuk
membuat program yang menganggu proses transmisi
elektronik, dan menghancurkan data dikomputer.
6. Offence Against Intellectual Property adalah Kejahatan
ini ditujukan terhadap hak atas kekayaan intelektual.
Pelaku kejahatan ini mengincar terhadap hak atas
kekayaan intelektual yang dimiliki oleh Korban lain.
Pelaku, biasanya meniru atau menyiarkan sesuatu yang
sebenarnya sudah lebih dulu dilakukan oleh orang lain.
yang dimiliki pihak lain di Internet.
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Internet &
Transaksi Elektronik (ITE)
Undang-undang ini, yang telah disahkan dan diundangkan
pada tanggal 21 April 2008, walaupun sampai dengan hari
ini belum ada sebuah PP yang mengatur mengenai teknis
pelaksanaannya, namun diharapkan dapat menjadi sebuah
undang-undang cyber atau cyberlaw guna menjerat pelaku-
pelaku cybercrime yang tidak bertanggungjawab dan
menjadi sebuah payung hukum bagi masyarakat pengguna
teknologi informasi guna mencapai sebuah kepastian
hukum.
8. 1. Pasal 27 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau
mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya
informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang
memiliki muatan yang melanggar kesusilaan. Ancaman
pidana pasal 45(1) KUHP. Pidana penjara paling lama 6
(enam) tahun dan/atau denda paling banyak Rp
1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). Diatur pula
dalam KUHP pasal 282 mengenaikejahatan terhadap
kesusilaan.
9. 2. Pasal 28 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan
menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen
dalam transaksi elektronik.
3. Pasal 29 UU ITE tahun 2008 : Setiap orang dengan
sengaja dan tanpa hak mengirimkan informasi
elektronik dan/atau dokumen elektronik yang berisi
ancaman kekerasaan atau menakut-nakuti yang
dutujukkan secara pribadi (Cyber Stalking). Ancaman
pidana pasal 45 (3) Setiap orang yang memenuhi unsur
sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dipidana
denganpidana penjara paling lama 12 (dua belas) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp. 2.000.000.000,00
(dua miliar rupiah).
10. 1. Peniruan tampilan pada web page suatu situs milik
orang lain secara illegal
2. Penyiaran suatu informasi di Internet yang ternyata
merupakan rahasia dagang orang lain.
3. Melakukan pembelian barang-barang mewah
diluar negeri, dengan kartu kredit milik orang lain
lintas negara.
11. 1. Telah tersedianya teknologi komputasi dan
komunikasi yang memungkinkan
dilakukannyapenciptaan, pengumpulan dan manipulasi
informasi.
2. Informasi online mulai berkembang.
3. Kerangka akses internet umum telah muncul
12. Apple sempat menuntut penjiplakan tema Aqua kepada
komunitas Open Source, namun yang terjadi adalah
bukan penjiplakan, tapi peniruan. Hak Cipta yang
dimiliki Apple adalah barisan kode Aqua beserta logo
dan gambar-gambarnya, sedangkan komunitas Open
Source meniru wujud akhir tema Aqua dalam kode
yang berbeda, dan tentunya membuat baru gambar dan
warna pendukungnya. Meniru bukanlah karya turunan
13. Salah satu contoh cybercrime yang ada di Indonesia
yaitu kejadian yang terjadi pada tahun 2001 dimana
dunia internet banking diributkan oleh kasus
pembobolan internet banking milik bank BCA. Kasus
tersebut dilakukan oleh seorang mantan mahasiswa ITB
Bandung dan juga merupakan salah satu karawan
media online (satunet.com) yang bernama Steven
Haryanto.