SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
PENGERTIAN CYBER
CRIME
Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang
terjadi di internet atau dunia maya. Yang menjadi
alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan yaitu
mengacu pada aktivitas kejahatan dengan komputer
atau jaringan komputer. Tetapi istilah cybercrime
juga dipakai dalam kegiatan kejahatan dalam dunia
nyata di mana komputer atau jaringan komputer
dipakai untuk memungkinkan atau mempermudah
kejahatan itu bisa terjadi.
SEJARAH CYBER CRIME
Cyber crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada
lebih dari satu abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah
merusak system telepon baru Negara dengan merubah otoritas.
Berikut akan ditunjukan seberapa sibuknya para hacker telah ada
selama 35 tahun terakhir. Awal 1960 fasilitas universitas dengan
kerangka utama komputer yang besar, seperti laboratorium
kepintaran buatan (arti ficial intel ligence) MIT, menjadi tahap
percobaan bagi para hacker. Pada awalnya, kata “ hacker” berarti
positif untuk seorang yang menguasai komputer yang dapat
membuat sebuah program melebihi apa yang dirancang untuk
melakukan tugasnya.
KLASIFIKASI CYBER
CRIME
 Cyber piracy
 Cyber trespass
 Cyber vandalism
JENIS CYBER CRIME
1. Cybercrime sebagai tindak kejahatan murni
2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu-
abu
3. Cybercrime yang menyerang individu
4. Cybercrime yang menyerang hak cipta
(Hak milik)
5. Cybercrime yang menyerang pemerintah
CONTOH KASUS
KASUS PERTAMA
Pada awal bulan Desember 2012 tersangka MUHAMMAD NURSIDI Alias CIDING
Alias ANDY HERMANSYAH Alias FIRMANSYAH Bin MUHAMMAD NATSIR D
melalui alamat website http://lowongan-kerja.tokobagus.com/hrd-
rekrutmen/lowongan-kerja-adaro-indonesia4669270.html mengiklankan lowongan
pekerjaan yang isinya akan menerima karyawan dalam sejumlah posisi termasuk HRGA
(Human Resource-General Affairs) Foreman dengan menggunakan nama PT. ADARO
INDONESIA.
KASUS KEDUA
Februari 2012. Mochmmad Feri Kuntoro, Bapak dua anak itu telah
melaporkan pencurian pulsa yang diduga dilakukan provider 9133 ke Polda
Metro Jaya. Feri mengaku, setiap hari pulsanya disedot sebanyak Rp2.000
ketika SMS konten masuk ke handphone-nya.
ANALISA KASUS
KASUS PERTAMA
Sesuai dengan penjelasan polda sulsel bahwa pelaku dijerat hukuman
Pasal 28 ayat (1) Jo. Pasal 45 ayat (2) UU RI No. 11 tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektonik Subs. Pasal 378 KUHP.
KASUS KEDUA
Kasus tersebut merupakan pelanggaran pada UU ITE pasal 28 ayat 1
dengan sangsi pidana dari pasal 45 ayat
(2), serta pasal 35 UU ITE 2008 dengan sangsi pidana sesuai dengan
Pasal 51.
KESIMPULAN
Sarana yang dipakai dalam kasus tersebut tidak hanya komputer
melainkan juga teknologi, sehingga orang yang melakukan
kejahatan ini diperlukan adanya proses pembelajaran. Motif
pelaku kejahatan disamping karena uang, bisa juga karena
keisengan yang berujung pada tindakan pidana. Suatu tindakan
kejahatan memang sudah semestinya diberikan hukuman yang
sesuai dengan apa yang telah diperbuat dengan melihat peraturan
atau Undang-Undang yang telah ditetapkan dalam negara
tersebut. Kejahatan bisa juga timbul karena ketidakmampuan
hukum termasuk aparat dalam menjangkaunya karena kejahatan
ini bersifat maya dimana si pelaku tidak tampak secara fisik.
SARAN
Dari kesimpulan yang penulis ambil dalam makalah ini, penulis memberikan
saran kepada semua pengguna media elektronik agar mampu menilai
informasi yang diterima melalui media tersebut, apakah informasi tersebut
benar atau hanya modus kejahtan dari pembuat informasi untuk
menghindari kejahatan khususnya melalui media elektronik. Pengamanan
media elektronik oleh pemerintah juga diperlukan agar pelaku tidak dapat
menyebarluaskan informasi palsu dengan mudah, misalnya disediakannya
aplisakasi pelacakan nomor telephone atau penyedia website khusus untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam masyarakat. Penegakan
hukum tentang kejahatan-kejahatan ITE juga perlu dipertegas dalam hal
klasifikikasi kejahatannya dengan pasal yang semestinya sesuai kejahatan
yang ada. Hal itu bertujuan untuk memberikan efek jera atau
mengurungkan niat kejahatan bagi pelaku dengan melihat adanya UU ITE
yang berlaku.
PENGERTIAN DAN JENIS CYBER CRIME

More Related Content

What's hot

Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeRahmat As-Syaakir
 
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)HannaWijaya2
 
Cyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaCyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaNovi Suryani
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawDwi Mardianti
 
Kel ompok 6
Kel ompok 6Kel ompok 6
Kel ompok 6kelompak
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6kelompak
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2uichabe
 
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareBudapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareRahmat Inggi
 
Makalah cybercrime & cyber law
Makalah cybercrime & cyber lawMakalah cybercrime & cyber law
Makalah cybercrime & cyber lawSusyapriyani
 

What's hot (19)

Power point
Power pointPower point
Power point
 
ppt
pptppt
ppt
 
Ppt eptik
Ppt eptikPpt eptik
Ppt eptik
 
TUGAS TIK
TUGAS TIKTUGAS TIK
TUGAS TIK
 
Makalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crimeMakalah cyber law cyber crime
Makalah cyber law cyber crime
 
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)
Tugas Simkomdig-Bu.Ning SMK CKTC (Hanna_W)
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Cyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di IndonesiaCyber Crime di Indonesia
Cyber Crime di Indonesia
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
Eptik
EptikEptik
Eptik
 
Ppt eptik
Ppt eptikPpt eptik
Ppt eptik
 
Kel ompok 6
Kel ompok 6Kel ompok 6
Kel ompok 6
 
Kelompok 6
Kelompok 6Kelompok 6
Kelompok 6
 
Makalah eptik 2
Makalah eptik 2Makalah eptik 2
Makalah eptik 2
 
Jenayah komputer
Jenayah komputerJenayah komputer
Jenayah komputer
 
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWareBudapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
Budapest Convention on Cybercrime and Digital Geneva Convention on CyberWare
 
Makalah cybercrime & cyber law
Makalah cybercrime & cyber lawMakalah cybercrime & cyber law
Makalah cybercrime & cyber law
 
Tugas
TugasTugas
Tugas
 
Cyber ethics & Cyber crime
Cyber ethics & Cyber crimeCyber ethics & Cyber crime
Cyber ethics & Cyber crime
 

Viewers also liked

Actividad 3 corte redaccion de textos
Actividad 3 corte redaccion de textosActividad 3 corte redaccion de textos
Actividad 3 corte redaccion de textosDavid Leon
 
20151001_Väsymysriskin_hallinta_työssä_ja_liikenteessä_20min
20151001_Väsymysriskin_hallinta_työssä_ja_liikenteessä_20min20151001_Väsymysriskin_hallinta_työssä_ja_liikenteessä_20min
20151001_Väsymysriskin_hallinta_työssä_ja_liikenteessä_20minJaakko Klang
 
Mobility as a driver for increasing employee engagement
Mobility as a driver for increasing employee engagementMobility as a driver for increasing employee engagement
Mobility as a driver for increasing employee engagementInga Adamsone
 
Hi_We_are_Kelompok_1st[1]
Hi_We_are_Kelompok_1st[1]Hi_We_are_Kelompok_1st[1]
Hi_We_are_Kelompok_1st[1]Anggi Septiana
 

Viewers also liked (8)

Actividad 3 corte redaccion de textos
Actividad 3 corte redaccion de textosActividad 3 corte redaccion de textos
Actividad 3 corte redaccion de textos
 
La escuela y yo
La escuela y yoLa escuela y yo
La escuela y yo
 
20151001_Väsymysriskin_hallinta_työssä_ja_liikenteessä_20min
20151001_Väsymysriskin_hallinta_työssä_ja_liikenteessä_20min20151001_Väsymysriskin_hallinta_työssä_ja_liikenteessä_20min
20151001_Väsymysriskin_hallinta_työssä_ja_liikenteessä_20min
 
Juan jose ruiz calderon 9 04
Juan jose ruiz calderon 9 04Juan jose ruiz calderon 9 04
Juan jose ruiz calderon 9 04
 
Anderson_Ronald PPP_Final_Draft
Anderson_Ronald PPP_Final_DraftAnderson_Ronald PPP_Final_Draft
Anderson_Ronald PPP_Final_Draft
 
Mobility as a driver for increasing employee engagement
Mobility as a driver for increasing employee engagementMobility as a driver for increasing employee engagement
Mobility as a driver for increasing employee engagement
 
Hi_We_are_Kelompok_1st[1]
Hi_We_are_Kelompok_1st[1]Hi_We_are_Kelompok_1st[1]
Hi_We_are_Kelompok_1st[1]
 
La migración
La migraciónLa migración
La migración
 

Similar to PENGERTIAN DAN JENIS CYBER CRIME

Similar to PENGERTIAN DAN JENIS CYBER CRIME (20)

Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Cyber Crime
Cyber CrimeCyber Crime
Cyber Crime
 
Makalah all rev 1
Makalah all rev 1Makalah all rev 1
Makalah all rev 1
 
Presentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIKPresentasi etika profesi TIK
Presentasi etika profesi TIK
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Presentasi eptik
Presentasi eptikPresentasi eptik
Presentasi eptik
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Cybercrime & offence against intellectual property
Cybercrime & offence against intellectual propertyCybercrime & offence against intellectual property
Cybercrime & offence against intellectual property
 
Cybercrime & offence against intellectual property tugas
Cybercrime & offence against intellectual property tugasCybercrime & offence against intellectual property tugas
Cybercrime & offence against intellectual property tugas
 
Eptik deface
Eptik defaceEptik deface
Eptik deface
 
Makalah eptik
Makalah eptikMakalah eptik
Makalah eptik
 
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan CyberlawMakalah Cybercrime dan Cyberlaw
Makalah Cybercrime dan Cyberlaw
 
CYBERCRIME & CYBERLAW.pdf
CYBERCRIME & CYBERLAW.pdfCYBERCRIME & CYBERLAW.pdf
CYBERCRIME & CYBERLAW.pdf
 
Tugas etika presentasi
Tugas etika presentasiTugas etika presentasi
Tugas etika presentasi
 
Power Point Cyber crime
Power Point Cyber crimePower Point Cyber crime
Power Point Cyber crime
 
Revisi cybercrime & offence against intellectual property
Revisi cybercrime & offence against intellectual propertyRevisi cybercrime & offence against intellectual property
Revisi cybercrime & offence against intellectual property
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
PPT EPTIK
PPT EPTIKPPT EPTIK
PPT EPTIK
 
Tugas Eptik
Tugas EptikTugas Eptik
Tugas Eptik
 
CYBERCRIME
CYBERCRIME CYBERCRIME
CYBERCRIME
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

PENGERTIAN DAN JENIS CYBER CRIME

  • 1.
  • 2.
  • 3. PENGERTIAN CYBER CRIME Cybercrime adalah bentuk kejahatan yang terjadi di internet atau dunia maya. Yang menjadi alat, sasaran atau tempat terjadinya kejahatan yaitu mengacu pada aktivitas kejahatan dengan komputer atau jaringan komputer. Tetapi istilah cybercrime juga dipakai dalam kegiatan kejahatan dalam dunia nyata di mana komputer atau jaringan komputer dipakai untuk memungkinkan atau mempermudah kejahatan itu bisa terjadi.
  • 4. SEJARAH CYBER CRIME Cyber crime terjadi bermula dari kegiatan hacking yang telah ada lebih dari satu abad. Pada tahun 1870-an, beberapa remaja telah merusak system telepon baru Negara dengan merubah otoritas. Berikut akan ditunjukan seberapa sibuknya para hacker telah ada selama 35 tahun terakhir. Awal 1960 fasilitas universitas dengan kerangka utama komputer yang besar, seperti laboratorium kepintaran buatan (arti ficial intel ligence) MIT, menjadi tahap percobaan bagi para hacker. Pada awalnya, kata “ hacker” berarti positif untuk seorang yang menguasai komputer yang dapat membuat sebuah program melebihi apa yang dirancang untuk melakukan tugasnya.
  • 5. KLASIFIKASI CYBER CRIME  Cyber piracy  Cyber trespass  Cyber vandalism
  • 6. JENIS CYBER CRIME 1. Cybercrime sebagai tindak kejahatan murni 2. Cybercrime sebagai tindakan kejahatan abu- abu 3. Cybercrime yang menyerang individu 4. Cybercrime yang menyerang hak cipta (Hak milik) 5. Cybercrime yang menyerang pemerintah
  • 7. CONTOH KASUS KASUS PERTAMA Pada awal bulan Desember 2012 tersangka MUHAMMAD NURSIDI Alias CIDING Alias ANDY HERMANSYAH Alias FIRMANSYAH Bin MUHAMMAD NATSIR D melalui alamat website http://lowongan-kerja.tokobagus.com/hrd- rekrutmen/lowongan-kerja-adaro-indonesia4669270.html mengiklankan lowongan pekerjaan yang isinya akan menerima karyawan dalam sejumlah posisi termasuk HRGA (Human Resource-General Affairs) Foreman dengan menggunakan nama PT. ADARO INDONESIA. KASUS KEDUA Februari 2012. Mochmmad Feri Kuntoro, Bapak dua anak itu telah melaporkan pencurian pulsa yang diduga dilakukan provider 9133 ke Polda Metro Jaya. Feri mengaku, setiap hari pulsanya disedot sebanyak Rp2.000 ketika SMS konten masuk ke handphone-nya.
  • 8. ANALISA KASUS KASUS PERTAMA Sesuai dengan penjelasan polda sulsel bahwa pelaku dijerat hukuman Pasal 28 ayat (1) Jo. Pasal 45 ayat (2) UU RI No. 11 tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektonik Subs. Pasal 378 KUHP. KASUS KEDUA Kasus tersebut merupakan pelanggaran pada UU ITE pasal 28 ayat 1 dengan sangsi pidana dari pasal 45 ayat (2), serta pasal 35 UU ITE 2008 dengan sangsi pidana sesuai dengan Pasal 51.
  • 9. KESIMPULAN Sarana yang dipakai dalam kasus tersebut tidak hanya komputer melainkan juga teknologi, sehingga orang yang melakukan kejahatan ini diperlukan adanya proses pembelajaran. Motif pelaku kejahatan disamping karena uang, bisa juga karena keisengan yang berujung pada tindakan pidana. Suatu tindakan kejahatan memang sudah semestinya diberikan hukuman yang sesuai dengan apa yang telah diperbuat dengan melihat peraturan atau Undang-Undang yang telah ditetapkan dalam negara tersebut. Kejahatan bisa juga timbul karena ketidakmampuan hukum termasuk aparat dalam menjangkaunya karena kejahatan ini bersifat maya dimana si pelaku tidak tampak secara fisik.
  • 10. SARAN Dari kesimpulan yang penulis ambil dalam makalah ini, penulis memberikan saran kepada semua pengguna media elektronik agar mampu menilai informasi yang diterima melalui media tersebut, apakah informasi tersebut benar atau hanya modus kejahtan dari pembuat informasi untuk menghindari kejahatan khususnya melalui media elektronik. Pengamanan media elektronik oleh pemerintah juga diperlukan agar pelaku tidak dapat menyebarluaskan informasi palsu dengan mudah, misalnya disediakannya aplisakasi pelacakan nomor telephone atau penyedia website khusus untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam masyarakat. Penegakan hukum tentang kejahatan-kejahatan ITE juga perlu dipertegas dalam hal klasifikikasi kejahatannya dengan pasal yang semestinya sesuai kejahatan yang ada. Hal itu bertujuan untuk memberikan efek jera atau mengurungkan niat kejahatan bagi pelaku dengan melihat adanya UU ITE yang berlaku.