Dokumen tersebut membahas etika profesi teknologi informasi dan komunikasi. Secara singkat, dokumen tersebut membahas tentang cyber crime, cyber terrorism, dan cyberlaw. Beberapa contoh kasus juga dijelaskan seperti kasus situs teroris dan penangkapan pelaku cyber crime terkait jaringan terorisme.
4. Pengertian Cybercrime
The U.S Department of Justice, computer crime sebagai :
“… any illegal act requiring knowledge of Computer technology for its
perpetration, investigation or prosecution”.
“… Setiap aksi ilegal yang membutuhkan pengetahuan tentang teknologi
komputer untuk perbuatan jahat, penyelidikan atau penuntutan “.
“ Cybercrime is used throughout this text to refer to any crime that involves
computer and networks, including crimes that do not rely heavily on computer”.
“Cybercrime digunakan di seluruh teks ini untuk mengacu pada setiap kejahatan yang
melibatkan komputer dan jaringan, termasuk kejahatan yang tidak bergantung pada
komputer ´’.
Eoghan Casey dalam bukunya “Digital Evidence and Computer Crime”.
Back to Submenu
Dokumen Kongres PBB tentang The Prevention of Crime and The Treatment
of Offlenderes di Havana, Cuba pada tahun 1999 dan di Wina, Austria tahun
2000, dikenal dengan dua istilah yaitu :
Cyber crime in a narrow sense (dalam arti sempit) disebut computer crime :
any illegal behaviour directed by means of electronic operation that target the
security of computer system and the data processed by them (Setiap perilaku
ilegal diarahkan dengan cara operasi elektronik yang menargetkan keamanan
sistem komputer dan data yang diproses oleh mereka).Cyber crime in a broader sense (dalam arti luas) disebut computer related
crime: any illegal behaviour committed by means on relation to, a computer
system offering or system or network, including such crime as illegal
possession in, offering or distributing information by means of computer
system or network (setiap perilaku ilegal yang dilakukan dengan cara pada
kaitannya dengan,, korban sistem komputer atau sistem atau
jaringan, termasuk kejahatan seperti kepemilikan ilegal, menawarkan atau
mendistribusikan informasi dengan menggunakan sistem komputer atau
Menurut Organization of European Community Development
"any illegal, unethical or unauthorized behavior relating to the automatic
processing and/or the transmission of data"
Salah satu bentuk ilegal, tidak etis atau perilaku tidak sah yang berkaitan
dengan para pengolahan otomatis dan / atau transmisi data
Perbuatan melawan hukum
yang dilakukan dengan
memakai computer sebagai
sarana/alat atau computer
sebagai objek, baik untuk
memperoleh keuntungan
ataupun tidak, dengan
merugikan pihak lain.
Secara ringkas computer
crime didefinisikan sebagai
perbuatan melawan hukum
yang dilakukan dengan
menggunakan teknologi
computer yang canggih
(Wisnubroto,1999).
5. Bentuk - bentuk Cybercrime
1. Unauthorized Access to Computer System and Service
2. Illegal Contents
3. Data Forgery
4. Cyber Espionage
5. Cyber Sabotage and Extortion
6. Offense against Intellectual Property
7. Infringements of Privacy
Back to Submenu
6. Kategorisasi Cybercrime
Kategori pertama adalah kejahatan dengan kekerasan atau secara
potensial mengandung kekerasan, seperti : cyberterrorism, assault
by threat, cyberstalking dan child pornography.
Kategori kedua adalah kejahatan computer tanpa kekerasan
yang meliputi
cybertrespass, cyberheft, cyberfraud, destructive
cybercrimes, dan other nonviolent cybercrimes.
Back to Main Menu
8. Pengertian Cyber Terrorism
Menurut Black’s Law Dictionary
Terrorism committed by
using a computer to make
unlawful attacks and
threats of attack againts
computer, networks, and
electronically stored
information, and actually
causing the target to
fear or experience harm.
Terorisme yang dilakukan
dengan menggunakan
komputer untuk
melakukan penyerangan
terhadap komputer,
jaringan komputer, dan
data elektronik sehingga
menyebabkan rasa takut
pada korban.
Back to Submenu
Menurut Federal Bureau of
Investigation (FBI)
cyber terrorism is the
premeditated, politically
motivated attack against
information, computer
systems, computer
programs, and data which
result in violence against
noncombatant targets by
sub national groups or
clandestine agents.
cyberterrorism adalah
serangan yang telah
direncanakan dengan motif
politk terhadap
informasi, sistem
komputer, dan data yang
mengakibatkan kekerasan
terhadap rakyat sipil dan
dilakukan oleh sub-nasional
grup atau kelompok rahasia
The Internet and
Terrorism, Lewis menyatakan
and provides a basis for planning,
command, control, communication among
diffuse groups with little hierarchy or
infrastructure. It is a tool for intelligence
gathering, providing access to a broad
range of material on potential targets,
from simple maps to aerial photographs.
One of its most valuable uses is for
propaganda, to relay the messages,
images and ideas that motivate the
terrorist groups.
Terrorist groups can use websites, email
and chatrooms for fundraising by soliciting
donations from supporters and by
engaging in cybercrime (chiefly fraud or
the theft of financial data, such as credit
card numbers
Kemungkinan atau bentuk lain dari
cyberterrorism, yaitu pemanfaatan teknologi
informasi yang dalam hal ini Internet
sebagai perangkat organisasi yang
berfungsi sebagai alat untuk menyusun
rencana, memberikan komando,
berkomunikasi antara anggota kelompok.
Selain itu, basis teknologi informasi menjadi
bagian penting dari terorisme yaitu sebagai
media propaganda kegiatan terorisme.
Secara umum
“suatu bentuk kegiatan terencana yang
termotivasi secara politis yang berupa
serangan terhadap informasi, sistim
komputer, program komputer dan data
sehingga mengakibatkan kerugian besar
serta jatuhnya korban tak berdosa yang
dilakukan oleh satu kelompok grup atau
perorangan.”.
9. Karakteristik Cyber Terrorism
Secara garis besar
Cyberterrorisme yang memiliki
karkateristik sebagai tindakan teror
terhadap sistem komputer,
jaringan, dan/atau basis data dan
informasi yang tersimpan didalam
komputer.
Back to Submenu
Cyberterrorisme berkarakter untuk
pemanfaatan Internet untuk
keperluan organisasi dan juga
berfungsi sebagai media teror
kepada pemerintah dan
masyarakat.
10. Motif Dilakukkannya Cyber Terrorism
Motif
dilakukannya
cyberterrorism
menurut Zhang
ada lima sebab,
yaitu
Psychological Warfare
Propaganda
Fundraising
Communication
Information Gathering
Motif ini tidak berbeda dengan motif terorisme
konvensional, dimana sasaran utama terorisme adalah
menimbulkan rasa ketakutan dalam masyarakat.
Melalui cyberterrorism, kelompok teroris dapat
melakukan propaganda tanpa banyak hambatan seperti
sensor informasi, karena sifat Internet yang terbuka,
upaya ini jauh lebih efektifMelalui cyberterrorism, khususnya tindakan penyadapan
dan pengambilalihan harta pihak lain untuk kepentingan
organisasi teroris telah menjadi motif utama dari
cyberterrorism. Kelompok teroris juga dapat menambah
keuangannya melalui penjualan CD dan buku tentang
“perjuangan” mereka.
Motif selanjutanya dari cyberterrorism adalah
komunikasi. Kelompok teroris telah secara aktif
memanfaatkan Internet sebagai media komunikasi yang
efektif dan jauh lebih aman dibandingkan komunikasi
konvensional.
Kelompok teroris memiliki kepentingan terhadap
pengumpulan informasi untuk keperluan teror, seperti
informasi mengenai sasaran teror, informasi kekuatan
pihak musuh, dan informasi lain yang dapat menunjang
kinerja kelompok teroris tersebut seperti informasi
rahasia (intelegent information) terkait persenjataan,
dan lainnya. Atas dasar motif information gathering lah
cyberterrorism dilakukan.
Back to Submenu
11. Metode/ Cara Cyber Terrorist
Beberapa metode atau cara kerja yang
sering digunakan para cyber terrorist
Spoofing Scanner
Password
Cracker
Sniffer
Destructive
Devices
Sebuah bentuk kegiatan pemalsuan dimana seorang
hacker atau cyber terrorist memalsukan (to
masquerade) identitas seorang user hingga dia berhasil
secara ilegal logon atau login kedalam satu jaringan
komputer seolah-olah seperti user yang asli.
merupakan sebuah program yang secara otomatis akan mendeteksi kelemahan
(security weaknesses) sebuah komputer di jaringan komputer lokal (local host)
ataupun jaringan komputer dengan lokasi berjauhan (remote host). Sehingga
dengan menggunakan program ini maka seorang hacker yang mungkin secara
phisik berada di Inggris dapat dengan mudah menemukan security weaknesses
pada sebuah server di Amerika atau dibelahan dunia lainnya termasuk di
Indonesia tanpa harus meninggalkan ruangannya.
adalah kata lain dari Network Analyser yang berfungsi sebagai alat untuk
memonitor jaringan komputer. Alat ini dapat dioperasikan hampir pada seluruh
tipe protocol komunikasi data, seperti: Ethernet, TCP/IP, IPX dan lainnya.
adalah sebuah program yang dapat membuka enkripsi sebuah password atau
sebaliknya malah dapat mematikan sistim pengamanan password itu sendiri.
merupakan sekumpulan program-program virus yang dibuat khusus untuk
melakukan penghancuran data-data, diantaranya Trojan horse, Worms,
Email Bombs, Nukes dan lainnya.
Back to Submenu
12. Peralatan Penangkal Cyber Terrorism
Tools yang dibuat khusus
untuk melakukan testing
sistim jaringan untuk
mengetahui kekuatan
dan kelemahan dari
sebuah sistim jaringan
komputer, antara lain :
SATAN (Security Administrator’s
Tool for Analysing Network),
TCP Wrapper
Crack
Firewall
Back to Main Menu
Peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan analisa sistim jaringan
komputer secara menyeluruh sehingga performance sekaligus titik
kelemahan dari jaringan komputer tersebut dapat diketahui.
Untuk memonitor jaringan komputer (trafficking) terutama dalam
hal lalu lintas paket data dalam jaringan yang menggunakan protokol
TCP/IP (internet protocol) sehingga paket data yang lewat dapat
dipantau dengan baik.
Untuk melakukan password security testing dimana manfaatnya untuk
mengetahui kelemahan dari password para pengguna, karena tidak
semua pengguna tahu cara membuat password yang aman. Bahkan ada
yang tidak menggunakannya sama sekali.
Sebuah sistim proteksi untuk melaksanakan pengawasan lalu lintas paket data
yang menuju atau meninggalkan sebuah jaringan komputer. Sehingga paket
data yang telah diperiksa dapat diterima atau ditolak bahkan dimodifikasi
terlebih dahulu sebelum memasuki atau meninggalkan jaringan tersebut.
13. CYBERLAW
Menurut Pavan Dugal dalam bukunya Cyberlaw the Indian Perspective (2002),
Cyberlaw adalah
Cyberlaw is a generic term,
which refers to all the legal
and regulatory aspects of
Internet and the World Wide
Web. Anything concerned
with or related to or
emanating from any legal
aspects or issues concerning
any activity of netizens and
others, in Cyberspace comes
within the amit of Cyberlaw
Back to Main Menu
Hukum Siber adalah istilah
umum yang menyangkut semua
aspek legal dan peraturan
Internet dan juga World
Wide Web. Hal apapun yang
berkaitan atau timbul dari
aspek legal atau hal-hal yang
berhubungan dengan aktivitas
para pengguna Internet aktif
dan juga yang lainnya di dunia
siber, dikendalikan oleh
Hukum Siber
14. CONTOH
KASUS
Beberapa waktu lalu di tahun 2004, Kepolisian RI berhasil menangkap pelaku pembuat
situs yang ditengarai merupakan situs yang digunakan oleh Kelompok Jaringan teroris
di Indonesia untuk melakukan propaganda terorisme melalui Internet.
Berawal dari kasus Bom Bali 1, Imam Samudra tereksekusi mati kasus peledakan Bom Bali I
(2002), yang mana Imam Samudra kala itu ternyata masih sempat mengendalikan
jaringannya dengan seperangkat notebook saat masih ditahan di Lembaga Permasyarakatan
Krobokan di Denpasar Bali. Imam mulai aktif di dunia maya menjelang peledakan Bom Bali
II tahun 2005, sejak Juli 2005 hingga dipindah ke NusaKambangan.
Dari penyelidikan kepolisian, polisi akhirnya menangkap dua tersangka cyber terorism, yang
selama ini membantu pengelolaan jaringan terorisme melalui internet. Keduanya yakni
Agung Setyadi dan Mohammad Agung Prabowo alias Max Fiderman di Semarang, Jawa
Tengah. Bersama mereka disita barang bukti, yaitu satu unit notebook, dua ponsel dan tiga
SIM card, satu flash disk, satu unit bluetooth USB, dua unit hardisk, enam keping CD milik
Agung Setyadi, satu box CD milik Max, dua buku tabungan Bank BNI, kartu garansi notebook
milik Imam Samudra, dan beberapa eksemplar dokumen.
Max merupakan pihak yang selama ini banyak memberikan bimbingan teknologi kepada
Agung Setyadi dan Imam Samudra. Max terkenal akan kemampuannya dalam
carding, cracking, dan hacking. Di sini telah terjadi pergeseran modus operandi dalam
penggalangan dana untuk aksi terorisme mereka. Dulu sempat diduga mendapat dari
kucuran dana Al Qaeda, lalu dengan merampok. Kini, penggalangan dana dengan
memanfaatkan kemampuan teknologi informasi (internet). Meski demikian, polisi belum
dapat memprediksi berapa besar dana yang berhasil diperoleh pelaku teror melalui cyber
crime. Domain situs teroris http://www.anshar.net dibeli dari kartu kredit curian (hasil
carding)., ”Max Fiderman” menggunakan Matrix untuk online, IP Address–nya adalah
202.152.162.x dan 202.93.x. Matrix adalah salah satu jenis kartu telepon seluler GSM
pascabayar yang dikeluarkan oleh PT. Indosat.
Domain situs teroris http://www.anshar.net dibeli dari kartu kredit curian (hasil carding).,
”Max Fiderman” menggunakan Matrix untuk online, IP Address–nya adalah 202.152.162.x
dan 202.93.x. Matrix adalah salah satu jenis kartu telepon seluler GSM pascabayar yang
dikeluarkan oleh PT. Indosat.
Terdakwa pembuat situs diancam hukuman UU RI No.15 Tahun 2003 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pencurian dan pemalsuan identitas.
15. Kesimpulan
Meluasnya jaringan terorisme internasional tidak terlepas dari perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi komunikasi/informasi.
Teroris memanfaatkan teknologi internet untuk melakukan aksi-aksinya.
Bentuk dari cyber terrorism tersebut adalah pengendalian dan pengelolaan jaringan
terorisme melalui internet ke seluruh dunia, penggalangan dana dengan cara carding,
komunikasi antar teroris via internet, pembangunan strategi melalui situs web khusus
sebagai medium untuk mengkoordinasi semua kegiatan yang terkait dalam
pelaksanaan aksi teror, melakukan ancaman, penyebarkan ide radikal, perekrutan
dan pelatihan para anggota teroris, serangan berbasis internet terhadap
institusi-institusi terpenting, penyebaran propaganda, penyebarluasan bahan-bahan
peledak dan senjata, penyebaran orasi terorisme dan adegan pelaku bom bunuh diri,
penggunaan virus komputer, penyusunan jaringan kerja forum komunikasi dan
website yang menyediakan segalanya, mulai dari cara menggunakan komputer
untuk membajak dan membuat bom sampai memvideokan pemenggalan dan
serangan bom bunuh diri, melakukan pencucian uang dari hasil pembobolan kartu
kredit di sejumlah situs perjudian.
16. Saran
Kejahatan internet di dunia kian marak, dari pornografi sampai terorisme
membawa dampak yang sangat buruk, apalagi apabila diakses oleh
anak-anak. Untuk mengantisipasi dampak buruk internet bagi anak-anak
khususnya, peran orang tua untuk mendampingi anak saat mereka surfing
di internet sangatlah penting. Selain itu, hendaknya pemerintah juga
melakukan tindakan dengan memblokir situs-situs yang dianggap tidak
pantas denganbudaya Indonesia, dengan demikian kejahatan lewat internet
dapat diminimalisir.
“keamanan yang hakiki” adalah merupakan sesuatu yang tidak akan
pernah ada dalam jaringan dunia maya (Internet) atau
dalam dunia cyber crimes. Karena apa yang dianggap aman (secure)
pada saat sekarang akan terbukti menjadi tidak aman (insecure) dari
ancaman cyber crimes pada masa yang akan datang.