SlideShare a Scribd company logo
1 of 32
DIABETES MELLITUS
Dr. Ine Martanti, Akp.
1
Diabetes Mellitus
• Penyakit degeneratif (tidak menular) yg akan
meningkat jumlahnya dimasa yang akan datang.
Tahun 2020 jumlah penderita diabetes akan
mengalami ledakan yang luar biasa besarnya
(dapat mencapai 52,2% dari seluruh jumlah
penduduk indonesia) faktor terbesar yang
mempengaruhi adalah faktor lingkungan (pola
makan &gaya hidup) terutama peningkatan
kemakmuran suatu bangsa.
2
Jenis DM
• IDDM (Independent Diabetes Mellitus) => 10%
• NIDDM (Non Independent Diabetes Mellitus) => 90%
Faktor pencetus
• IDDM :
– Virus / toksin
– Perjalanan penyakit sangat panjang
– Lingkungan
– Genetik
• NIDDM lebih disebabkan lingkungan (didapat)
3
FAKTOR RESIKO
• Pola makan (banyak lemak, protein, gula, garam
dan sedikit serat)
• Pola hidup (kurang olahraga, sedikit BAB, dll.)
• Obesitas
• Merokok
• Hypertensi
• Usia >40 th
• Riwayat DM pada keluarga/kehamilan
• Dislipidemia (kolesterol, trigliserid dan LDL
tinggi) 4
Gambaran klinis DM
Ada 3 gejala utama (trias) :
• Banyak makan (polifagia)
• Banyak minum (polidipsia)
• Banyak kencing (poliuria)
Penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan
menimbulkan berbagai macam keluhan, antara lain :
• Kelainan kulit (gatal-gatal, bisul), jamur dilipatan tubuh
• Kesemutan, rasa baal (neuropati)
• Kelainan ginekologis ; keputihan
• Kelemahan tubuh
5
• Luka / bisul yang tidak kunjung sembuh
• Infeksi Saluran Kemih (sakit saat BAK, panas,
anyang-anyangan, dll.)
• Mata kabur (katarak, gangguan refraksi/visus,
sampai kebutaan)
• Impotensi, dll.
Kadang gambaran klinis tidak jelas/tanpa gejala,
sehingga baru ditemukan pada saat
pemeriksaan untuk penyakit lain (TBC, Infeksi
saluran kencing, dll.)
6
PATOFISIOLOGI
• Gula darah yang tinggi menyebabkan
viskositas (kekentalan) darah jadi meningkat,
pembuluh darah mengalami penebalan
dinding, dinding pembuluh jadi kaku.
Akibatnya transport darah, O2 dan nutrisi ke
jaringan jadi terganggu. Bahkan dapat terjadi
kerusakan endotel pembuluh darah, yang
dapat disebabkan meningkatnya tekanan
darah & lemak darah.
7
• Bila terjadi kerusakan endotel pembuluh darah,
darah terjadi proses adhesi, agregasi trombosit
(pelekatan trombosit) => membentuk
mikrotrombus sehingga terjadi aterosklerosis
(penyumbatan), bila di jantung dapat terjadi
penyakit jantung koroner (PJK) dan bila
menyumbat di pembuluh darah otak => tertjadi
stroke
• Gangguan aliran darah yang ke perifer
(permukaan) => dapat timbul rasa kesemutan &
baal-baal
8
• Gangguan aliran darah menyebabkan jaringan
kekurangan oksigen, akibatnya bila ada luka
lebih lama sembuh dan kadar gula yang tinggi
menyebabkan kuman semakin banyak &
tumbuh subur. => rentan terserang virus, bakteri
dan jamur.
• Gula yang tinggi dalam darah disebabkan insulin
yang tidak ada atau terjadi resistansi insulin
(insulin ada tapi tidak dapat dipakai sebagai
anak kunci yang mengubah glukosa menjadi
energi) => terjadi kelemahan tubuh. 9
• Gula yang terlalu banyak dalam darah
menyebabkan ginjal tidak sanggup untuk
menyaring/menahan, akibatnya gula/kalori
dikeluarkan melalui urine (air seni)
=>kencing manis
• Oleh karena kalori banyak terbuang
melalui urine, maka orang diabetes
merasakan lapar yang terus-menerus
• Akibat banyak kencing, maka penderita
ingin minum lebih banyak
10
DIAGNOSIS
• Gejal khas : polifagia, polidipsia, poliuria,
lemas, berat badan turun terus
• Adanya gejala lain
kesemutan, baal, gatal, luka yang tak kunjung
sembuh, mata kabur, keputihan yang tidak sembuh-
sembuh, gatal di kemaluan, impotensia, dll.
• Ditegakkan bila gula darah puasa >126 mg./dl.
• Gula darah 2 jam post prandial (sesudah makan) >200
mg.dl.
11
Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan
glukosa dengan cara enzimatik, dengan bahan
darah plasma vena,dilaboratorium yang
terpercaya, yang melakukan program
pemantapan mutu secara teratur
Darah juga dapat dipakai bahan darah kapiler,
dengan reagen kering (asalkan kalibrasi
dilakukan dengan standart yang dianjurkan =>
dapat dipercaya)
12
KOMPLIKASI
• Mikrovaskuler (Pembuluh darah kecil) :
- Netropati (ginjal)
- Retinopati
• Mikrovaskuler (pembuluh darah besar) :
- Penyakit jantung koroner (PJK)
- Gangren/ulkus,
- Stroke
- Hipertensi
• Mikro dan makro :
- Neuropati (baal-baal, kesemutan, impotensia)
- Infeksi (TBC, ISK, dll) 13
Lain-lain :
• Ke syaraf otonom : mual, kembung, muntah, diare
• Hipotensi ortostatik (perubahan posisi)
• Hipoglikemia
• Tetap lemah, lemes walaupun banyak makan
• Sesak nafas akibat penimbunan cairan
• Edema (bengkak) karena kerusakan endotel => rusak
membran sel => keluarnya protein (albumin)
• Kebiruan dikulit (hematom) kerana penurunan
ketahanan jaringan perifer, lebih mudah terjadi trombus.
14
• Gagal ginjal disebabkan glomerulus ginjal sudah
tidak sanggup lagi menyaring -> terjadinya
peningkatan kadar ureum & kreatinin
• Ketoasidosis
• Kesadaran dapat menurun sampai koma
Prevalensi :
• Resiko PJK & stroke(2x lebih besar)
• Ulkus dan ganggren (50x le4bih besar)
• Gagal ginjal terminal (7x lebih besar)
• Kebutaan akibat kerusakan retina 925x lebih besar)
15
LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PENCEGAHAN
1. PENCEGAHAN PRIMER
Hindari Faktor Resiko :
• umur >40 tahun
• obesitas
• Hipertensi
• Riwayat DM (keluarga)
• Riwayat melahirkan bayi >4kali
• Riwayat DM pada kehamilan
• Dislipidemia
16
• Mengubah prilaku, agar menjalankan pola hidup sehat
(hindari stress, tidur cukup, olahraga, rekreasi)
• Menjaga pola makan (kurangi karbohidrat, lemak,
protein dengan makan sayur dan buah-buahan tinggi
serat)
• Tidak merokok
2. PENCEGAHAN SEKUNDER
Menemukan DM sedini mungkin, terutama untuk kasus-
kasus resiko tinggi => untuk mencegah komplikasi yang
lebih kuat
17
• Pencegahan sekunder agak sulit, misalnya menyuruh
orang untuk berobat secara teratur & menerima bahwa
penyakit tiodak dapat disembuhkan
• Gula darah harus selalu terkendali mendekati normal
(sepanjang hari dan tahun)
• Tekanan darah dijaga mendekati normal (tidak lebih dari
140/90 mmHg.)
• Kolesterol / lipid darah harus normal (dengan cara diet,
olahraga dan tidak merokok)
Usahakan kolesterol total <200 mg./dl.
LDL <130 mg./dl.
Trigliserida <150 mg./dl
HDL >45-95 mg./dl.
18
3. Pencegahan Tersier
• Mencegah timbulnya komplikasi yang
berat
• Mencegah terjadinya kegagalan org
• Mencegah kecacatan
19
Tujuan pengendalian DM
1. Menghilangkan gejala
2. Menciptakan dan mempertahankan rasa sehat
3. Memperbaiki kualitas hidup
4. Mencegah komplikasi akut dan kronik
5. Mengurangi laju perkembangan komplikasi
yang telah ada
6. Mengurangi kematian
7. Mengobati penyerta bila ada
20
DM DAN INFEKSI
DM lebih rentan terhadap infeksi, apabila terkena infeksi
penanganan menjadi lebih sulit dan lama. Infeksi virus
dapat menyebabkan kerusakan sel Betapankreas.
Beberapa penyakit infeksi yang sering adalah :
• Tuberkulosis
• Infeksi Kulit
• Infeksi Saluran Kemih
• Gangren pada kaki
• Yang jarang adalah :
- Infeksi telinga luar ( Otitis Eksternal )
- Mikomikosis Rinacerebral ( jamur ) 21
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan infeksi
• Tingginya kadar gula darah (Hiperglikemia )
• Gangguan fungsi lekosit dan gangguan cell
radiated immunity.
• Gangguan hormonal lainnya.
• Angiopati.
• Neuropati.
• Mekanik.
22
GANGREN DIABETIKUM
• Biasanya gangren disebabkan oleh Kuman
Streptokokus group A yang ditandai dengan :
• Peradangan sel ( Sellulitis ).
• Dapat timbul vesikel / bula yang hemoragik.
• Kulit mengalami rekrosis ( kematian jaringan )
yang dalam beberapa hari saja dapat meluas.
• Pemberian antibiotik saja tidak cukup ,
sehingga harus dilakukan eksisi yang luas
bahkan amputasi.
• Mortalitas cukup tinggi ( > 10% )
23
• Gangren dapat disebabkan oleh infeksi kuman
campuran , seperti :
- Kuman Streptokokus mikroacrofilik atau anaerobik.
- Staphylococcus avreus.
- Proteus ( kuman gram negative ).
• Gangren disebabkan oleh kurangnya vaskularisasi
(aliran darah ) dan penyembuhan jaringan yang buruk
sehingga pemberian antibiotic saja tidak cukup.
Luka dilakukan Debridemen yang agresif.
24
DIET PADA DIABETES
Diet standar untuk diabetes umumnya :
• Tinggi karbohidrat
• Rendah lemak
• Tinggi serat
Komposisi yang seimbang ( gizi yang baik ) :
Karbohidrat 60 – 70 %
Protein 10 – 15 %
Lemak 20 – 25 %
Serat 25 gr/ hari
Garam dibatasi , pemanis secukupnya. 25
• Pada konsensus telah disepakati bahwa istilah diet tidak
digunakan lagi , sebagai gantinya dipakai istilah
perencanaan makanan , agar pasien tidak takut dengan
segala larangan makan.
• Pemanis buatan yang ada dipasaran adalah sukrosa ,
fruktosa , sorbitol , manitol , xylitol , sakarin , siklamat
dan aspartame. Yang mengandung kalori adalah
sukrosa dan fruktosa , sehingga harus dibatasi.
Sakarin dan siklamat sebaiknya tidak dikonsumsi =>
penyebab karsinogenik.
26
TUJUAN DIET
• Mencapai kadar gula terkendali, usahakan kadar
Hb A1c < 7 % ( N 6% )
Atau gula darah puasa < 126 mg / dL dan gula
darah 2 jam setelah makan < 200mg / dl.
• Mengendalikan kadar lemak darah.
Usahakan nilai - Kolesterol total < 200 mg /dL
- LDL < 130 mg / dL
- Trigliserida < 150 mg / dL
- HDL > 45 – 55 mg / dl
27
Mengendalikan Berat Badan agar ideal ( Relatif )
BB ( kg )
BBR = X 100
TB ( cm ) – 100
Normal = < 110 %
BB
BMI =
( TB )2
Normal = < 25
Melalui diet , latihan fisik , bila perlu obat anti obesitas.
28
Mengendalikan Asam Urat.
Usahakan asam urat < 6 mg/dl karena
bila > 6 mg/dl akan mempermudah
terjadinya abregasi trombosit.
29
POLA HIDUP SEHAT
• Usahakan untuk tidak merokok.
Karena rokok dapat menyebabkan peningkatan
kadar asam lemak bebas , menyebabkan
vasokonstriksi (penyempitan ) pembuluh darah
dan mudah terjadi abregasi trombosit.
• Usahakan tekanan darah tidak lebih dari 140/90
mmHg
• Usahakan tidur yang nyenyak minimal 6 jam /
hari.
30
• Hindari stress.
Stress dapat merangsang hipotisis dan hipotalamus
untuk meningkatkan sekresi hormon kontra insulin
seperti : katekolamin , kortisol , glukagon , ACTH , dll.
• Latihan Fisik.
Olahraga yang baik bagi penderita DM adalah untuk
memperbaiki kesegaran jasmani.
Sebaiknya dilakukan teratur minimal 3x seminggu ,
jenisnya boleh jalan kaki , jogging , berlari , berenang ,
bersepeda dll. Sebaiknya dilakukan secara kontinyu
(terus menerus ) , dan berirama, waktu / lamanya latihan
+ 25 menit.
31
Hal yang perlu diperhatikan :
• Jangan memulai olahraga jika kadar
glukosa darah rendah ( sebelum makan )
sebaiknya 1-1½ jam sesudah makan.
• Sepatu yang dipakai tidak boleh
kesempitan , karena dapat mengakibatkan
luka.
• Olahraga harus didampingi seseorang
(bila tiba-tiba terjadi serangan
hipoglikemia).
32

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

Dibetes Melitus Tipe 2
Dibetes  Melitus Tipe 2Dibetes  Melitus Tipe 2
Dibetes Melitus Tipe 2
 
Obesitas
ObesitasObesitas
Obesitas
 
Pola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada DiabetesPola Makan Pada Diabetes
Pola Makan Pada Diabetes
 
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
Seorang Anak Laki-laki dengan Diare Akut Dehidrasi Sedang, Anemia Defisiensi ...
 
Materi hipertensi
Materi hipertensiMateri hipertensi
Materi hipertensi
 
Asam urat tinggi
Asam urat tinggiAsam urat tinggi
Asam urat tinggi
 
Memahami Diabetes
Memahami Diabetes Memahami Diabetes
Memahami Diabetes
 
Psg biokimia
Psg biokimiaPsg biokimia
Psg biokimia
 
Case Report ITP
Case Report ITPCase Report ITP
Case Report ITP
 
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYAOBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
OBESITAS KOMPLIKASI DAN MANAGEMENNYA
 
Powerpoint dmdf
Powerpoint dmdfPowerpoint dmdf
Powerpoint dmdf
 
Pendekatan klinis pada pasien ikterus
Pendekatan klinis pada pasien ikterusPendekatan klinis pada pasien ikterus
Pendekatan klinis pada pasien ikterus
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Penyuluhan Kolesterol
Penyuluhan KolesterolPenyuluhan Kolesterol
Penyuluhan Kolesterol
 
3. studi kasus dm
3. studi kasus dm3. studi kasus dm
3. studi kasus dm
 
CUTANEUS LARVA MIGRAN / CREEPING ERUPTION
CUTANEUS LARVA MIGRAN / CREEPING ERUPTIONCUTANEUS LARVA MIGRAN / CREEPING ERUPTION
CUTANEUS LARVA MIGRAN / CREEPING ERUPTION
 
Refhemabaru5
Refhemabaru5Refhemabaru5
Refhemabaru5
 
Patofisiologi demam
Patofisiologi demamPatofisiologi demam
Patofisiologi demam
 
Penyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitusPenyuluhan diabetes mellitus
Penyuluhan diabetes mellitus
 
Dislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAMDislipidemia utk AWAM
Dislipidemia utk AWAM
 

Viewers also liked

Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus "Kedokteran timur"
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus "Kedokteran timur"Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus "Kedokteran timur"
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus "Kedokteran timur"Kurma Untuk Indonesia
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakLisa Wiramas
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitusmateri-x2
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitusjasmine2688
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1DiLy BhudaNanda
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiElia Noviyanti
 
Power point diabetes
Power point diabetesPower point diabetes
Power point diabeteslulutor90
 
Diabetes ppt
Diabetes pptDiabetes ppt
Diabetes pptTavo1021
 

Viewers also liked (10)

Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus "Kedokteran timur"
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus "Kedokteran timur"Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus "Kedokteran timur"
Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus "Kedokteran timur"
 
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada AnakDiagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
Diagnosis dan Tatalaksana Diabetes Mellitus pada Anak
 
Diabetes Mellitus
Diabetes MellitusDiabetes Mellitus
Diabetes Mellitus
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Mengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes MellitusMengenal Diabetes Mellitus
Mengenal Diabetes Mellitus
 
Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1Power point-dietdiabetesmelitus1
Power point-dietdiabetesmelitus1
 
Penyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisiPenyuluhan prolanis revisi
Penyuluhan prolanis revisi
 
Power point diabetes
Power point diabetesPower point diabetes
Power point diabetes
 
Diabetes mellitus
Diabetes mellitusDiabetes mellitus
Diabetes mellitus
 
Diabetes ppt
Diabetes pptDiabetes ppt
Diabetes ppt
 

Similar to Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus

Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.pptMengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.pptRisye1
 
Materi “dm(diabetes melitus)
Materi “dm(diabetes melitus)Materi “dm(diabetes melitus)
Materi “dm(diabetes melitus)Chudy KeDai
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitusSofiaNofianti
 
DIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdfDIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdfVinsensius12
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSAulia Kauri
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmYabniel Lit Jingga
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfSenseiRita
 
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.ppt
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.pptPenyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.ppt
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.pptpkmpasekan
 
Diabetes Militus | Kencing Manis
Diabetes Militus | Kencing ManisDiabetes Militus | Kencing Manis
Diabetes Militus | Kencing ManisMade Sumiarta
 
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.ppt
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.pptPENYULUHAN PROLANIS.ppt.ppt
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.pptRefmievaYulianti
 
Database penyakit diabetes di seluruh dunia
Database penyakit diabetes di seluruh duniaDatabase penyakit diabetes di seluruh dunia
Database penyakit diabetes di seluruh duniaSopian Nurrohman
 
Database penyakit diabetes di seluruh dunia
Database penyakit diabetes di seluruh duniaDatabase penyakit diabetes di seluruh dunia
Database penyakit diabetes di seluruh duniaDheaLuthfi
 
DIABETUS MELITUS-1.pptx
DIABETUS MELITUS-1.pptxDIABETUS MELITUS-1.pptx
DIABETUS MELITUS-1.pptxNurulLaili35
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusYesi Tika
 

Similar to Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus (20)

Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.pptMengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
Mengenal_penyakit_degeneratif2_1.ppt
 
Materi “dm(diabetes melitus)
Materi “dm(diabetes melitus)Materi “dm(diabetes melitus)
Materi “dm(diabetes melitus)
 
how it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitushow it happened diabetes melitus
how it happened diabetes melitus
 
DIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdfDIABETES MELLITUS.pdf
DIABETES MELLITUS.pdf
 
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUSLAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
LAPORAN PENDAHULUAN DIABETES MELITUS
 
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dmLaporan pendahuluan askep ujian icu dm
Laporan pendahuluan askep ujian icu dm
 
P2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdfP2 Diabetes Mellitus.pdf
P2 Diabetes Mellitus.pdf
 
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.ppt
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.pptPenyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.ppt
Penyuluhan-Prolanis-Diabetes-ppt.ppt
 
Diabetes Militus | Kencing Manis
Diabetes Militus | Kencing ManisDiabetes Militus | Kencing Manis
Diabetes Militus | Kencing Manis
 
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.ppt
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.pptPENYULUHAN PROLANIS.ppt.ppt
PENYULUHAN PROLANIS.ppt.ppt
 
Database penyakit diabetes di seluruh dunia
Database penyakit diabetes di seluruh duniaDatabase penyakit diabetes di seluruh dunia
Database penyakit diabetes di seluruh dunia
 
Database penyakit diabetes di seluruh dunia
Database penyakit diabetes di seluruh duniaDatabase penyakit diabetes di seluruh dunia
Database penyakit diabetes di seluruh dunia
 
Proposal promkes
Proposal promkesProposal promkes
Proposal promkes
 
Ppt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karboPpt kelebihan karbo
Ppt kelebihan karbo
 
Lp dm
Lp dmLp dm
Lp dm
 
Materi kesehatan (3)
Materi kesehatan (3)Materi kesehatan (3)
Materi kesehatan (3)
 
PPT DM.pptx
PPT DM.pptxPPT DM.pptx
PPT DM.pptx
 
DIABETUS MELITUS-1.pptx
DIABETUS MELITUS-1.pptxDIABETUS MELITUS-1.pptx
DIABETUS MELITUS-1.pptx
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
 
Asuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitusAsuhan keperawatan diabetes melitus
Asuhan keperawatan diabetes melitus
 

Recently uploaded

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxdrrheinz
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxLinaWinarti1
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxJasaketikku
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiAviyudaPrabowo1
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxnadiasariamd
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppticha582186
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionolivia371624
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 

Recently uploaded (20)

Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptxStabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
Stabilisasi dan Transfer Pasien Rumah Sakit.pptx
 
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptxpolimeric micelles for drug delivery system.pptx
polimeric micelles for drug delivery system.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptxHidrodinamika1111111111111111111111.pptx
Hidrodinamika1111111111111111111111.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologiBIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
BIOLOGI RADIAsi, biologi radiasi, biologi
 
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptxKeperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
Keperawatan dasar KEBUTUHAN SUHU TUBUH MANUSIA.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare pptMateri Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
Materi Layanan Kesehatan Berbasis Homecare ppt
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
oscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung functionoscillometry for assessing lung function
oscillometry for assessing lung function
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 

Materi Seminar Upgrading Keilmuan Tentang Diabetes mellitus

  • 1. DIABETES MELLITUS Dr. Ine Martanti, Akp. 1
  • 2. Diabetes Mellitus • Penyakit degeneratif (tidak menular) yg akan meningkat jumlahnya dimasa yang akan datang. Tahun 2020 jumlah penderita diabetes akan mengalami ledakan yang luar biasa besarnya (dapat mencapai 52,2% dari seluruh jumlah penduduk indonesia) faktor terbesar yang mempengaruhi adalah faktor lingkungan (pola makan &gaya hidup) terutama peningkatan kemakmuran suatu bangsa. 2
  • 3. Jenis DM • IDDM (Independent Diabetes Mellitus) => 10% • NIDDM (Non Independent Diabetes Mellitus) => 90% Faktor pencetus • IDDM : – Virus / toksin – Perjalanan penyakit sangat panjang – Lingkungan – Genetik • NIDDM lebih disebabkan lingkungan (didapat) 3
  • 4. FAKTOR RESIKO • Pola makan (banyak lemak, protein, gula, garam dan sedikit serat) • Pola hidup (kurang olahraga, sedikit BAB, dll.) • Obesitas • Merokok • Hypertensi • Usia >40 th • Riwayat DM pada keluarga/kehamilan • Dislipidemia (kolesterol, trigliserid dan LDL tinggi) 4
  • 5. Gambaran klinis DM Ada 3 gejala utama (trias) : • Banyak makan (polifagia) • Banyak minum (polidipsia) • Banyak kencing (poliuria) Penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan, antara lain : • Kelainan kulit (gatal-gatal, bisul), jamur dilipatan tubuh • Kesemutan, rasa baal (neuropati) • Kelainan ginekologis ; keputihan • Kelemahan tubuh 5
  • 6. • Luka / bisul yang tidak kunjung sembuh • Infeksi Saluran Kemih (sakit saat BAK, panas, anyang-anyangan, dll.) • Mata kabur (katarak, gangguan refraksi/visus, sampai kebutaan) • Impotensi, dll. Kadang gambaran klinis tidak jelas/tanpa gejala, sehingga baru ditemukan pada saat pemeriksaan untuk penyakit lain (TBC, Infeksi saluran kencing, dll.) 6
  • 7. PATOFISIOLOGI • Gula darah yang tinggi menyebabkan viskositas (kekentalan) darah jadi meningkat, pembuluh darah mengalami penebalan dinding, dinding pembuluh jadi kaku. Akibatnya transport darah, O2 dan nutrisi ke jaringan jadi terganggu. Bahkan dapat terjadi kerusakan endotel pembuluh darah, yang dapat disebabkan meningkatnya tekanan darah & lemak darah. 7
  • 8. • Bila terjadi kerusakan endotel pembuluh darah, darah terjadi proses adhesi, agregasi trombosit (pelekatan trombosit) => membentuk mikrotrombus sehingga terjadi aterosklerosis (penyumbatan), bila di jantung dapat terjadi penyakit jantung koroner (PJK) dan bila menyumbat di pembuluh darah otak => tertjadi stroke • Gangguan aliran darah yang ke perifer (permukaan) => dapat timbul rasa kesemutan & baal-baal 8
  • 9. • Gangguan aliran darah menyebabkan jaringan kekurangan oksigen, akibatnya bila ada luka lebih lama sembuh dan kadar gula yang tinggi menyebabkan kuman semakin banyak & tumbuh subur. => rentan terserang virus, bakteri dan jamur. • Gula yang tinggi dalam darah disebabkan insulin yang tidak ada atau terjadi resistansi insulin (insulin ada tapi tidak dapat dipakai sebagai anak kunci yang mengubah glukosa menjadi energi) => terjadi kelemahan tubuh. 9
  • 10. • Gula yang terlalu banyak dalam darah menyebabkan ginjal tidak sanggup untuk menyaring/menahan, akibatnya gula/kalori dikeluarkan melalui urine (air seni) =>kencing manis • Oleh karena kalori banyak terbuang melalui urine, maka orang diabetes merasakan lapar yang terus-menerus • Akibat banyak kencing, maka penderita ingin minum lebih banyak 10
  • 11. DIAGNOSIS • Gejal khas : polifagia, polidipsia, poliuria, lemas, berat badan turun terus • Adanya gejala lain kesemutan, baal, gatal, luka yang tak kunjung sembuh, mata kabur, keputihan yang tidak sembuh- sembuh, gatal di kemaluan, impotensia, dll. • Ditegakkan bila gula darah puasa >126 mg./dl. • Gula darah 2 jam post prandial (sesudah makan) >200 mg.dl. 11
  • 12. Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa dengan cara enzimatik, dengan bahan darah plasma vena,dilaboratorium yang terpercaya, yang melakukan program pemantapan mutu secara teratur Darah juga dapat dipakai bahan darah kapiler, dengan reagen kering (asalkan kalibrasi dilakukan dengan standart yang dianjurkan => dapat dipercaya) 12
  • 13. KOMPLIKASI • Mikrovaskuler (Pembuluh darah kecil) : - Netropati (ginjal) - Retinopati • Mikrovaskuler (pembuluh darah besar) : - Penyakit jantung koroner (PJK) - Gangren/ulkus, - Stroke - Hipertensi • Mikro dan makro : - Neuropati (baal-baal, kesemutan, impotensia) - Infeksi (TBC, ISK, dll) 13
  • 14. Lain-lain : • Ke syaraf otonom : mual, kembung, muntah, diare • Hipotensi ortostatik (perubahan posisi) • Hipoglikemia • Tetap lemah, lemes walaupun banyak makan • Sesak nafas akibat penimbunan cairan • Edema (bengkak) karena kerusakan endotel => rusak membran sel => keluarnya protein (albumin) • Kebiruan dikulit (hematom) kerana penurunan ketahanan jaringan perifer, lebih mudah terjadi trombus. 14
  • 15. • Gagal ginjal disebabkan glomerulus ginjal sudah tidak sanggup lagi menyaring -> terjadinya peningkatan kadar ureum & kreatinin • Ketoasidosis • Kesadaran dapat menurun sampai koma Prevalensi : • Resiko PJK & stroke(2x lebih besar) • Ulkus dan ganggren (50x le4bih besar) • Gagal ginjal terminal (7x lebih besar) • Kebutaan akibat kerusakan retina 925x lebih besar) 15
  • 16. LANGKAH-LANGKAH STRATEGI PENCEGAHAN 1. PENCEGAHAN PRIMER Hindari Faktor Resiko : • umur >40 tahun • obesitas • Hipertensi • Riwayat DM (keluarga) • Riwayat melahirkan bayi >4kali • Riwayat DM pada kehamilan • Dislipidemia 16
  • 17. • Mengubah prilaku, agar menjalankan pola hidup sehat (hindari stress, tidur cukup, olahraga, rekreasi) • Menjaga pola makan (kurangi karbohidrat, lemak, protein dengan makan sayur dan buah-buahan tinggi serat) • Tidak merokok 2. PENCEGAHAN SEKUNDER Menemukan DM sedini mungkin, terutama untuk kasus- kasus resiko tinggi => untuk mencegah komplikasi yang lebih kuat 17
  • 18. • Pencegahan sekunder agak sulit, misalnya menyuruh orang untuk berobat secara teratur & menerima bahwa penyakit tiodak dapat disembuhkan • Gula darah harus selalu terkendali mendekati normal (sepanjang hari dan tahun) • Tekanan darah dijaga mendekati normal (tidak lebih dari 140/90 mmHg.) • Kolesterol / lipid darah harus normal (dengan cara diet, olahraga dan tidak merokok) Usahakan kolesterol total <200 mg./dl. LDL <130 mg./dl. Trigliserida <150 mg./dl HDL >45-95 mg./dl. 18
  • 19. 3. Pencegahan Tersier • Mencegah timbulnya komplikasi yang berat • Mencegah terjadinya kegagalan org • Mencegah kecacatan 19
  • 20. Tujuan pengendalian DM 1. Menghilangkan gejala 2. Menciptakan dan mempertahankan rasa sehat 3. Memperbaiki kualitas hidup 4. Mencegah komplikasi akut dan kronik 5. Mengurangi laju perkembangan komplikasi yang telah ada 6. Mengurangi kematian 7. Mengobati penyerta bila ada 20
  • 21. DM DAN INFEKSI DM lebih rentan terhadap infeksi, apabila terkena infeksi penanganan menjadi lebih sulit dan lama. Infeksi virus dapat menyebabkan kerusakan sel Betapankreas. Beberapa penyakit infeksi yang sering adalah : • Tuberkulosis • Infeksi Kulit • Infeksi Saluran Kemih • Gangren pada kaki • Yang jarang adalah : - Infeksi telinga luar ( Otitis Eksternal ) - Mikomikosis Rinacerebral ( jamur ) 21
  • 22. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerentanan infeksi • Tingginya kadar gula darah (Hiperglikemia ) • Gangguan fungsi lekosit dan gangguan cell radiated immunity. • Gangguan hormonal lainnya. • Angiopati. • Neuropati. • Mekanik. 22
  • 23. GANGREN DIABETIKUM • Biasanya gangren disebabkan oleh Kuman Streptokokus group A yang ditandai dengan : • Peradangan sel ( Sellulitis ). • Dapat timbul vesikel / bula yang hemoragik. • Kulit mengalami rekrosis ( kematian jaringan ) yang dalam beberapa hari saja dapat meluas. • Pemberian antibiotik saja tidak cukup , sehingga harus dilakukan eksisi yang luas bahkan amputasi. • Mortalitas cukup tinggi ( > 10% ) 23
  • 24. • Gangren dapat disebabkan oleh infeksi kuman campuran , seperti : - Kuman Streptokokus mikroacrofilik atau anaerobik. - Staphylococcus avreus. - Proteus ( kuman gram negative ). • Gangren disebabkan oleh kurangnya vaskularisasi (aliran darah ) dan penyembuhan jaringan yang buruk sehingga pemberian antibiotic saja tidak cukup. Luka dilakukan Debridemen yang agresif. 24
  • 25. DIET PADA DIABETES Diet standar untuk diabetes umumnya : • Tinggi karbohidrat • Rendah lemak • Tinggi serat Komposisi yang seimbang ( gizi yang baik ) : Karbohidrat 60 – 70 % Protein 10 – 15 % Lemak 20 – 25 % Serat 25 gr/ hari Garam dibatasi , pemanis secukupnya. 25
  • 26. • Pada konsensus telah disepakati bahwa istilah diet tidak digunakan lagi , sebagai gantinya dipakai istilah perencanaan makanan , agar pasien tidak takut dengan segala larangan makan. • Pemanis buatan yang ada dipasaran adalah sukrosa , fruktosa , sorbitol , manitol , xylitol , sakarin , siklamat dan aspartame. Yang mengandung kalori adalah sukrosa dan fruktosa , sehingga harus dibatasi. Sakarin dan siklamat sebaiknya tidak dikonsumsi => penyebab karsinogenik. 26
  • 27. TUJUAN DIET • Mencapai kadar gula terkendali, usahakan kadar Hb A1c < 7 % ( N 6% ) Atau gula darah puasa < 126 mg / dL dan gula darah 2 jam setelah makan < 200mg / dl. • Mengendalikan kadar lemak darah. Usahakan nilai - Kolesterol total < 200 mg /dL - LDL < 130 mg / dL - Trigliserida < 150 mg / dL - HDL > 45 – 55 mg / dl 27
  • 28. Mengendalikan Berat Badan agar ideal ( Relatif ) BB ( kg ) BBR = X 100 TB ( cm ) – 100 Normal = < 110 % BB BMI = ( TB )2 Normal = < 25 Melalui diet , latihan fisik , bila perlu obat anti obesitas. 28
  • 29. Mengendalikan Asam Urat. Usahakan asam urat < 6 mg/dl karena bila > 6 mg/dl akan mempermudah terjadinya abregasi trombosit. 29
  • 30. POLA HIDUP SEHAT • Usahakan untuk tidak merokok. Karena rokok dapat menyebabkan peningkatan kadar asam lemak bebas , menyebabkan vasokonstriksi (penyempitan ) pembuluh darah dan mudah terjadi abregasi trombosit. • Usahakan tekanan darah tidak lebih dari 140/90 mmHg • Usahakan tidur yang nyenyak minimal 6 jam / hari. 30
  • 31. • Hindari stress. Stress dapat merangsang hipotisis dan hipotalamus untuk meningkatkan sekresi hormon kontra insulin seperti : katekolamin , kortisol , glukagon , ACTH , dll. • Latihan Fisik. Olahraga yang baik bagi penderita DM adalah untuk memperbaiki kesegaran jasmani. Sebaiknya dilakukan teratur minimal 3x seminggu , jenisnya boleh jalan kaki , jogging , berlari , berenang , bersepeda dll. Sebaiknya dilakukan secara kontinyu (terus menerus ) , dan berirama, waktu / lamanya latihan + 25 menit. 31
  • 32. Hal yang perlu diperhatikan : • Jangan memulai olahraga jika kadar glukosa darah rendah ( sebelum makan ) sebaiknya 1-1½ jam sesudah makan. • Sepatu yang dipakai tidak boleh kesempitan , karena dapat mengakibatkan luka. • Olahraga harus didampingi seseorang (bila tiba-tiba terjadi serangan hipoglikemia). 32