SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
PERTANIAN DI
KABUPATEN NAGEKEO
TAHUN 2022
Disampaikan pada Kegiatan BIMTEK
Peningkatan Kapabilitas Pelaku Usaha
Hortikultura
Mbay, 20 Oktober 2022
VISI
“ Mewujudkan Nagekeo yang sejahtera,
Nyaman, dan Bermartabat melalui
pembangunan Sektor Pertanian dan
Pariwisata”
MISI 6 : “Mewujudkan Nagekeo sebag
lumbung pangan NTT”.
PEMBANGUNAN
PERTANIAN NAGEKEO
2018-2023
ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN
NAGEKEO
RENDAHNYA
MINAT GENERASI
MUDA DALAM
BERTANI
05.
PETANI SULIT
DALAM MENGAKSES
PERMODALAN
04.
RENDAHNYA
PRODUKSI DAN
PRODUKTIVITAS
PETANI
01.
RENDAHNYA SDM
DAN KEMANDIRIAN
PETANI
02.
USAHA TANI
BELUM
BERORIENTASI
AGRIBISINIS
03.
01. PROGRAM PENYEDIAN
DAN PENGEMBANGAN
SARANA PERTANIAN
02. PROGRAM PENYEDIAN
DAN PENGEMBANGAN
PRASARANA
PERTANIAN
03. PROGRAM PENYULUHAN
PERTANIAN
04. PROGRAM KEMITRAAN
UPAYA PEMDA NAGEKEO
MENGHADAPI ISU-SU STRATEGIS:
01. PROGRAM PENYEDIAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN
BENIH/BIBIT UNGGUL
• Penyediaan bantuan benih (Padi,
jagung, Sayur-sayuran, Shorgum,
Vanili, Cengkeh, kelapa, Pala,
Jambu Mete, Kakao) melalui
APBD I, APBD II, APBN
• Penangkaran benih unggul yang
adaptif (padi dan Jagung,
cengkeh, vanili, jambu mete,
pala).
PUPUK DAN OBAT-OBATAN
• Penyediaan Pupuk Bersubsidi dan
Pupuk Organik melalui e-RDKK yang
dilakukan setiap tahun
• Penyediaan pestisida dan obat bagi
tanaman
• Penyediaan pupuk Non –Subsidi
melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL)
01
03
02
Mekanisasi Pertanian (baik melalui bantuan
(APBD, APBD I dan APBN) untuk
meningkatkan efisiensi pengolahan lahan
• Traktor Roda Empat, Traktor Roda dua, Alat
Panen Padi, Palawija, Alat Tanam Padi,
Pompa air, Rice Milling Unit (RMU), Power
Drill, Handsprayer, Cultivator. dll
ALAT DAN MESIN
PERTANIAN
PEMBANGUNAN JALAN PERTANIAN
PEMBANGUNAN PRASARANA
AIR BAKU PERTANIAN
Tahun 2018 hingga Tahun 2021 telah ada
1448,8 ha lahan Pertanian yang telah
difasilitasi jalan usaha tani dan jalan Produksi
dari kondisi awal 58,8 ha
Tahun 2018 hingga Tahun 2021 telah
ada 5187 ha lahan Pertanian yang
telah difasilitasi air baku dari 1176 ha
pada Tahun 2018
02. PROGRAM PENYEDIAN DAN
PENGEMBANGAN PRASARANA
PERTANIAN
03. PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN
SEKOLAH
LAPANG (SL)
BPP menjadi model pembelajaran / SL
bagi Petani/Poktan yang ada di
Wilayah Binaan.
PELATIHAN
TEMATIK
Pelatihan tematik Pertanian Cerdas Iklim (CSA) bagi
petani untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan
iklim yang berpengaruh terhadap produksi dan
produktivitas pertanian. (Teknologi Hemat air,
Pemupukan Berimbang, Pupuk Organik, Varietas
PENGENDALIAN
HAMA
PENDAMPINGAN
RUTIN
Pendampingan rutin oleh 112 tenaga
penyuluh Pertanian di setiap wilayah binaan
untuk menjamin suplai rantai nilai dan rantai
pasokan pangan .
Pengendalian hama tanaman oleh
Pengendali Organisme Pengganggu
Tanaman (POPT) yang tersebar di 7
(tujuh) Kecamatan.
Penerbitan Peraturan Daerah (Perda)
no 9 Tahun 2019 tetang Pola Tanam,
Kalender Tanam dan Sanitasi di DI
Mbay yang bertujuan
mengembalikan sifat fisik, biologis
dan kimia tanah dan berimplikasi
pada peningkatan produksi dan
produktivitas tanaman.
POLA TANAM
3. PROGRAM KEMITRAAN
BRIDGE ACADEMY
Kerjasama dalam penumbuhan
minat bertani generasi muda
PANDAWA AGRI INDONESIA
Penyediaan Beras Natural
Mbay yang berkualitas tinggi
yang untuk beras sehat bagi
masyarakat.
KELOMPOK TANI MILENIAL
Kelompok Tani milenial sebagai embrio petani
modern diantaranya Poktan Senai, Poktan
Milenial Aeramo, Poktan Milenial Raja Timur,
PERBANKAN
Permodalan dari Perbankan yang dapat
menigkatkan akses petani ke sarana dan
prasarana pertanian serta pemasaran.
Terbaru bank NTT meluncurkan B Pung
Petani untuk memasarkan produk
pertanian
TANAM JAGUNG PANEN SAPI (TJPS)
Pada Tahun 2022 Kegiatan TJPS Pola
Kemitraan dilaksanakan di 4 Kecamatan dengan
target luas lahan sebesar 1600 ha. Model
ekosistem pembiayaan hulu-hilir melalui skema
pembiayaan (KUR dan offtaker)
.
PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN, MODEL
AGRIBISNIS DAN PERMODALAN MELALUI TJPS
Benih Jagung hibrida
Pupuk Non subsidi
Paket teknologi sesuai anjuran
Perbankan mendukung modal
Offtaker siap saprodi dan beli hasil
Dukungan Teknis dari Distan
IP 200 menuju IP 300 plus relay croping
Hasil produksi dibeli harga layak
Ekosistem melibatkan para stakeholder
KEUNTUNGAN TJPS POLA KEMITRAAN
KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN NAGEKEO 2018 - 2023
Inovasi
Pembangunan
Pertanian
Produksi
Meningkat Petani
Sejahtera
Pembangunan Infrastruktur
Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
OPTIMASI LAHAN
KERING
OPTIMASI LAHAN
BASAH
LAHAN BASAH
POTENSI
76.528 HA
LAHAN KERING
LUAS
LAHAN
POTENSI
11.163 Ha
FUNGSIONAL
34.645 HA
TEGAL : 30.641 Ha,
LADANG : 1.820 Ha,
PEKARANGAN : 2.184 Ha
KOMODITI
1. KELAPA : 5.780 HA/ 4.171 Ton
2. JAMBU METE : 2.328 HA/ 1.392 Ton
3. KOPI : 584 HA/390.8 Ton
4. KAKAO : 1.088 HA/129.8 Ton
5. CENGKEH : 523 HA/226.5 Ton
6. PALA : 122 HA/42.5 Ton
FUNGSIONAL
7.261 HA
IRG : 4.952 Ha
NIRG/TH : 2.309 Ha
KOMODITI
1. Padi : 7.915 Ha /
37. 350 Ton
2. Jagung : 4.695 Ha
/ 15.522 Ton
3. Kedelai : 7 Ha /
5,74 Ton
KOMODITI
1. Bawang Merah:
3 Ha/ 29 Ton
2. Cabe Besar : 13
Ha / 97 Ton
3. Cabe Rawit : 24
Ha/ 197 Ton
4. Tomat : 15 Ha
/178 Ton
TANAMAN
PANGAN
TANAMAN
HORTIKULTURA
• Sayur-sayuran
(Aneka Cabai
dan aneka
sayuran)
• Buah-buahan
(Pisang,Mangga,
jeruk, durian dll)
• Tanaman Obat
(Jahe)
Bantuan Pengembangan Hortikultura Tahun 2022
APBN (Aspirasi DPR
RI Ibu Julie Lasikodat
1. Bantuan pengembangan bawang
merah 17 Ha
2. Bantuan kampung Buah Jeruk 10 Ha
di Desa Natatoto
3. Bantuang kampung Buah 20 Ha di
Kec. Boawae
APBD II
1. Pengembangan
bawang merah 1 Ha
2. Bantuan Benih Aneka
Sayuran
1 2
TEKNOLOGIBUDIDAYA TANAMAN
HORTIKULTURA YANG BERKUALITAS
Komoditas Hortikultura
Olerikultura
Tomat, Selada, Bayam, Wortel, Kentang,
(Melon & Semangka: termasuk kelompok
tanaman sayuran yang di panen buahnya) dll
Pomologi / Frutikultur
Manggis, Mangga, Apel,
Durian, Salak, dll
Florikultura
Melati, Mawar, Krisan,
Anyelir, Begonia, Bugenvil,
dll
Biofarmaka
Jahe,Purwoceng, Rosela,
Kunyit, dll
1
3
2
4
Ciri-Ciri Tanaman Hortikultura
1. Produksi musiman, beberapa di antaranya tidak tersedia sepanjang tahun, misalnya: Durian,
Langsat,Rambutan, Manggis dan sebagainya.
2. Membutuhkan volume ruang yang besar menyebabkan biaya transportasi menjadi besar dan
harga pasar menjadi tinggi.
3. Memiliki area penanaman yang sangat spesifik (geografi) atau menuntut agroklimat spesifik,
misalnya: Tebang, Balai Karangan Durian, Langsat Punggur, Duku Palembang, Jeruk Garut,
Mangga Indramayu, Buah Gairah Medan, Palung Rambutan Baru, Palung Nanas Baru, Parit
Nanas Baru, Palembang Nanas dan sebagainya.
4. Memiliki nilai estetika, sehingga harus memenuhi keinginan masyarakat luas. Situasi ini
sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, tetapi dengan biaya
penyembuhan kesulitan dapat diatasi.
5. Mudah / cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam keadaan segar. Sejak panen,
pasar membutuhkan penanganan yang hati-hati dan efisien karena akan mempengaruhi
kualitas dan harga pasar.
Fungsi Tanaman Hortikultura
1. Tanaman hortikultura mempunyai prospek yang sangat baik karena memiliki nilai ekonomi yang
sangat tinggi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar baik di Indonesia atau di luar negeri.
2. Tingkatkan apresiasi untuk komoditas makanan dan obat-obatan.
3. Sebagai penyedia makanan, hasil yang diperoleh dari tanaman hortikultura sangat bermanfaat
bagi manusia.
4. Tanaman hortikultura adalah sumber makanan kedua dalam kehidupan manusia.
5. Sebagai fungsi ekonomi, karena tanaman hortikultura adalah sumber makanan kedua, banyak
orang menjual tanaman dari tanaman ini. Target penjualan untuk tanaman hortikultura memasuki
pasar yang besar, sehingga pendapatan yang diterima juga akan besar.
6. Sebagai fungsi kesehatan, satu jenis tanaman hortikultura adalah jenis tanaman obat, yang
artinya tanaman hortikultura memiliki fungsi untuk pengobatan suatu penyakit.
7. Fungsi sosial budaya, sebagai peran komoditas hortikultura sebagai salah satu tanaman
keindahan dan kenyamanan lingkungan. Terutama untuk tanaman hortikultura tipe bunga yang
memiliki keindahannya sendiri
Budidaya Hortikultura
Persiapan lahan
Teknik atau cara budidaya
apa yang akan dilakukan,
apakah dengan
menggunakan sistem
hidroponik, organik atau
mungkin dengan teknik
konvensional
Proses Pembibitan
Pembibitan dilakukan dua
cara yakni generatif dan
vegetatif, generatif dilakukan
dengan penggunaan biji dan
vegetatif dilakukan dengan
tangan manusia
Penanaman Bibit
baiknya penanamanan
dilakukan di pagi hari
atau disore hari ketika
terik matahari tidak
terlalu panas
Budidaya Hortikultura
Pemeliharaan Tanaman
Peliharaan yang dilakukan pada
tanaman Hortikultura haruslah lebih
ekstra dan membutuhkan perhatian
lebih yakni dalam hal pemupukan,
penyiangan dan mecegak serangan
hama penyakit, tentunya berbeda
tanaman akan berbeda pula cara
pemeliharaannya
Panen
Proses terakhir yang selalu
dinantikan oleh seorang petani,
dimana hasil panen sesuai
dengan apa jenis tanamannya
bisa saja berupa umbi, buah,
daun dan lain lain
Pemasaran
Pemasaran dapat dilakukan
langsung dengan menjual ke
pasar atau diambil oleh
pedagang
Oleh Oliva Monika Mogi,SP
KADIS PERTANIAN KAB. NAGEKEO
Data Sebaran OPT Hortikultura Kabupaten Nagekeo
No Komoditi OPT
TAHUN 2021 TAHUN 2022
Luas
Serangan (Ha)
Kategori
Kerusakan
Luas Luas
Serangan (Ha)
Serangan (Ha)
Kategori
Kerusakan
1. Cabai Lalat Buah 3.00 Ringan 3.00 Ringan
Trips 1.00 Ringan 1.00 Ringan
Layu Fusarium 1.00 Ringan - Sedang 1.00 Ringan - Sedang
Tungau 2.00 Ringan - Sedang 4.00 Ringan - Sedang
Ulat tanah 2.50 Ringan 1.50 Ringan
2. Tomat Thrips 6.00 Ringan – Sedang 4.00 Ringan - Sedang
Lalat Buah 3.00 Sedang 5.00 Ringan - Sedang
Busuk Buah 1.00 Ringan 2.00 Ringan - Sedang
3. Bawang Merah Ulat Grayak - - 0.50 Sedang
Layu Fusarium - - 0.20 Ringan
Sumber : Laporan bulanan POPT
FAKTOR PENENTU DINAMIKA HAMA DAN PENYAKIT
TANAMAN HORTIKULTURA
 Proses budidaya (Pengolahan lahan, Perlakuan Benih
dan Bibit, Penanaman, Pemupukan, Pengendalian OPT,
Panen dan Pasca Panen)
 Perubahan iklim (Banjir, Badai dan Kekeringan)
 SDM petani (Pemanfaatan Musuh Alami, Pengambil
Keputusan Pengendalian)
 Pengolahan lahan yang tepat sehingga mendapatkan media tanam
yang gembur selain itu juga dapat mengendalikan OPT dalam tanah.
 Benih diberi perlakuan agar terhindar dari OPT dalam tanah serta
identifkasi dini keadaan fisik bibit sebelum dilakukan pindah tanam.
 Penanaman dilakukan pada waktu yang tepat dan melakukan antisipasi
agar tanaman tidak kekeringan, kebanjiran, tergenang atau ancaman
faktor abiotik lainnya.
 Pemupukan, apabila menggunakan bokasi harus dipastikan sudah
mengalami proses fermentasi sempurna sehingga tidak menjadi pemicu
munculnya penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri
sedangkan pupuk kimia yang digunakan harus sesuai dosis karena
apabila kurang tepat tanaman mudah terserang OPT.
 Pengendalian OPT
1. Secara kultur teknis (sanitasi dan membakar sisa mulsa jerami atau
plastik yang sudah dipakai)
2. Secara fisik (lampu perangkap, pemasangan perangkap kuning di
beberapa titik untuk serangga dan pengasapan)
3. Secara biologi (pemanfaatan musuh alami atau predator serta
agensia hayati Beauveria bassiana)
4. Secara mekanik (pengumpulan telur hama dan pemusnahan
bagian tanaman yang rusak)
5. Secara kimiawi dengan penggunaan pestisida :
Pestisida nabati berasal dari tumbuhan yang memiliki kandungan
bioaktif yang dapat mengendalikan hama
Insektisida digunakan pada tanaman yang terserang hama ulat,
kutu dan tungau
Penggunaan fungisida pada tanaman yang terserang penyakit
antraknos, layu fusarium dan busuk buah
 Pada lahan yang sebelumnya terserang
OPT cukup berat perlu adanya rotasi
tanaman dengan jenis famili yang berbeda
atau bukan inang dari hama sebelumnya.
 Pasca panen, penyimpanan produk
hortikultura harus sesuai agar tidak mudah
rusak.
 Peningkatan SDM petani melalui kegiatan
SL-PHT, Bimbingan Teknis dan Gerakan
Pengendalian bersama.
Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx

More Related Content

Similar to Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx

Kajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdf
Kajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdfKajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdf
Kajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdfRiriRizkiChairiyah
 
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.BimantaraOe
 
Sawit bagian-a
Sawit bagian-aSawit bagian-a
Sawit bagian-adinooaku
 
KULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).ppt
KULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).pptKULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).ppt
KULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).pptWira589766
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxAzharKurnianto
 
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptxratnaermawati3
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015IAARD/Bogor, Indonesia
 
Pendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput lautPendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput lautsridevi680058
 
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptxDINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptxHerwenita
 
Taklimat Mardi Taaveekun
Taklimat Mardi TaaveekunTaklimat Mardi Taaveekun
Taklimat Mardi TaaveekunZaini Ithnin
 
Bahan ajar pengetahuan m krpl darmadi
Bahan ajar pengetahuan m krpl darmadiBahan ajar pengetahuan m krpl darmadi
Bahan ajar pengetahuan m krpl darmadiSyarif Hidayatullah
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
 

Similar to Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx (20)

Kajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdf
Kajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdfKajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdf
Kajian dan penerapan teknologi padi hibrida di Sumatera Utara.pdf
 
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
Ilmu Bercocok Taman (IBT) - Pasca Panen.
 
Sawit bagian-a
Sawit bagian-aSawit bagian-a
Sawit bagian-a
 
Makalah sosial-ekonomi-budaya
Makalah sosial-ekonomi-budayaMakalah sosial-ekonomi-budaya
Makalah sosial-ekonomi-budaya
 
Rdhp upbs
Rdhp upbsRdhp upbs
Rdhp upbs
 
KULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).ppt
KULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).pptKULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).ppt
KULIAH PAYAU DAN LAUT 13 maret 2023 (1).ppt
 
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptxSEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
SEMINAR PROPOSAL IRWANTO.pptx
 
Budidya jamur
Budidya jamurBudidya jamur
Budidya jamur
 
Budidya jamur (1)
Budidya jamur (1)Budidya jamur (1)
Budidya jamur (1)
 
Budidya jamur
Budidya jamurBudidya jamur
Budidya jamur
 
Slide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikulturaSlide 1 kapita hortikultura
Slide 1 kapita hortikultura
 
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
1 Materi - Kebijakan Pembangunan Pertanian Berbasis Smart Farming.pptx
 
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015Perspektif  pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
Perspektif pengembangan pertanian bioindustri 7 april 2015
 
Pendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput lautPendahuluan rumput laut
Pendahuluan rumput laut
 
Makalah keynote-speakers
Makalah keynote-speakersMakalah keynote-speakers
Makalah keynote-speakers
 
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptxDINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
DINAMIKA KEBIJAKAN & FOKUS PROGRAM (SESBA).pptx
 
INOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNIINOVASI PADI TNI
INOVASI PADI TNI
 
Taklimat Mardi Taaveekun
Taklimat Mardi TaaveekunTaklimat Mardi Taaveekun
Taklimat Mardi Taaveekun
 
Bahan ajar pengetahuan m krpl darmadi
Bahan ajar pengetahuan m krpl darmadiBahan ajar pengetahuan m krpl darmadi
Bahan ajar pengetahuan m krpl darmadi
 
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamKearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alam
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Materi Bimtek Hortikultura di Kabupaten Nagekeo 2022.pptx

  • 1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN DI KABUPATEN NAGEKEO TAHUN 2022 Disampaikan pada Kegiatan BIMTEK Peningkatan Kapabilitas Pelaku Usaha Hortikultura Mbay, 20 Oktober 2022
  • 2. VISI “ Mewujudkan Nagekeo yang sejahtera, Nyaman, dan Bermartabat melalui pembangunan Sektor Pertanian dan Pariwisata” MISI 6 : “Mewujudkan Nagekeo sebag lumbung pangan NTT”. PEMBANGUNAN PERTANIAN NAGEKEO 2018-2023
  • 3. ISU-ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN NAGEKEO RENDAHNYA MINAT GENERASI MUDA DALAM BERTANI 05. PETANI SULIT DALAM MENGAKSES PERMODALAN 04. RENDAHNYA PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS PETANI 01. RENDAHNYA SDM DAN KEMANDIRIAN PETANI 02. USAHA TANI BELUM BERORIENTASI AGRIBISINIS 03.
  • 4. 01. PROGRAM PENYEDIAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN 02. PROGRAM PENYEDIAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN 03. PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN 04. PROGRAM KEMITRAAN UPAYA PEMDA NAGEKEO MENGHADAPI ISU-SU STRATEGIS:
  • 5. 01. PROGRAM PENYEDIAN DAN PENGEMBANGAN SARANA PERTANIAN BENIH/BIBIT UNGGUL • Penyediaan bantuan benih (Padi, jagung, Sayur-sayuran, Shorgum, Vanili, Cengkeh, kelapa, Pala, Jambu Mete, Kakao) melalui APBD I, APBD II, APBN • Penangkaran benih unggul yang adaptif (padi dan Jagung, cengkeh, vanili, jambu mete, pala). PUPUK DAN OBAT-OBATAN • Penyediaan Pupuk Bersubsidi dan Pupuk Organik melalui e-RDKK yang dilakukan setiap tahun • Penyediaan pestisida dan obat bagi tanaman • Penyediaan pupuk Non –Subsidi melalui Kios Pupuk Lengkap (KPL) 01 03 02 Mekanisasi Pertanian (baik melalui bantuan (APBD, APBD I dan APBN) untuk meningkatkan efisiensi pengolahan lahan • Traktor Roda Empat, Traktor Roda dua, Alat Panen Padi, Palawija, Alat Tanam Padi, Pompa air, Rice Milling Unit (RMU), Power Drill, Handsprayer, Cultivator. dll ALAT DAN MESIN PERTANIAN
  • 6. PEMBANGUNAN JALAN PERTANIAN PEMBANGUNAN PRASARANA AIR BAKU PERTANIAN Tahun 2018 hingga Tahun 2021 telah ada 1448,8 ha lahan Pertanian yang telah difasilitasi jalan usaha tani dan jalan Produksi dari kondisi awal 58,8 ha Tahun 2018 hingga Tahun 2021 telah ada 5187 ha lahan Pertanian yang telah difasilitasi air baku dari 1176 ha pada Tahun 2018 02. PROGRAM PENYEDIAN DAN PENGEMBANGAN PRASARANA PERTANIAN
  • 7. 03. PROGRAM PENYULUHAN PERTANIAN SEKOLAH LAPANG (SL) BPP menjadi model pembelajaran / SL bagi Petani/Poktan yang ada di Wilayah Binaan. PELATIHAN TEMATIK Pelatihan tematik Pertanian Cerdas Iklim (CSA) bagi petani untuk beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim yang berpengaruh terhadap produksi dan produktivitas pertanian. (Teknologi Hemat air, Pemupukan Berimbang, Pupuk Organik, Varietas PENGENDALIAN HAMA PENDAMPINGAN RUTIN Pendampingan rutin oleh 112 tenaga penyuluh Pertanian di setiap wilayah binaan untuk menjamin suplai rantai nilai dan rantai pasokan pangan . Pengendalian hama tanaman oleh Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT) yang tersebar di 7 (tujuh) Kecamatan.
  • 8. Penerbitan Peraturan Daerah (Perda) no 9 Tahun 2019 tetang Pola Tanam, Kalender Tanam dan Sanitasi di DI Mbay yang bertujuan mengembalikan sifat fisik, biologis dan kimia tanah dan berimplikasi pada peningkatan produksi dan produktivitas tanaman. POLA TANAM
  • 9. 3. PROGRAM KEMITRAAN BRIDGE ACADEMY Kerjasama dalam penumbuhan minat bertani generasi muda PANDAWA AGRI INDONESIA Penyediaan Beras Natural Mbay yang berkualitas tinggi yang untuk beras sehat bagi masyarakat. KELOMPOK TANI MILENIAL Kelompok Tani milenial sebagai embrio petani modern diantaranya Poktan Senai, Poktan Milenial Aeramo, Poktan Milenial Raja Timur, PERBANKAN Permodalan dari Perbankan yang dapat menigkatkan akses petani ke sarana dan prasarana pertanian serta pemasaran. Terbaru bank NTT meluncurkan B Pung Petani untuk memasarkan produk pertanian
  • 10. TANAM JAGUNG PANEN SAPI (TJPS) Pada Tahun 2022 Kegiatan TJPS Pola Kemitraan dilaksanakan di 4 Kecamatan dengan target luas lahan sebesar 1600 ha. Model ekosistem pembiayaan hulu-hilir melalui skema pembiayaan (KUR dan offtaker) . PENINGKATAN PRODUKSI TANAMAN PANGAN, MODEL AGRIBISNIS DAN PERMODALAN MELALUI TJPS Benih Jagung hibrida Pupuk Non subsidi Paket teknologi sesuai anjuran Perbankan mendukung modal Offtaker siap saprodi dan beli hasil Dukungan Teknis dari Distan IP 200 menuju IP 300 plus relay croping Hasil produksi dibeli harga layak Ekosistem melibatkan para stakeholder KEUNTUNGAN TJPS POLA KEMITRAAN
  • 11. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERTANIAN KABUPATEN NAGEKEO 2018 - 2023 Inovasi Pembangunan Pertanian Produksi Meningkat Petani Sejahtera Pembangunan Infrastruktur Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) OPTIMASI LAHAN KERING OPTIMASI LAHAN BASAH
  • 12. LAHAN BASAH POTENSI 76.528 HA LAHAN KERING LUAS LAHAN POTENSI 11.163 Ha FUNGSIONAL 34.645 HA TEGAL : 30.641 Ha, LADANG : 1.820 Ha, PEKARANGAN : 2.184 Ha KOMODITI 1. KELAPA : 5.780 HA/ 4.171 Ton 2. JAMBU METE : 2.328 HA/ 1.392 Ton 3. KOPI : 584 HA/390.8 Ton 4. KAKAO : 1.088 HA/129.8 Ton 5. CENGKEH : 523 HA/226.5 Ton 6. PALA : 122 HA/42.5 Ton FUNGSIONAL 7.261 HA IRG : 4.952 Ha NIRG/TH : 2.309 Ha KOMODITI 1. Padi : 7.915 Ha / 37. 350 Ton 2. Jagung : 4.695 Ha / 15.522 Ton 3. Kedelai : 7 Ha / 5,74 Ton KOMODITI 1. Bawang Merah: 3 Ha/ 29 Ton 2. Cabe Besar : 13 Ha / 97 Ton 3. Cabe Rawit : 24 Ha/ 197 Ton 4. Tomat : 15 Ha /178 Ton TANAMAN PANGAN TANAMAN HORTIKULTURA • Sayur-sayuran (Aneka Cabai dan aneka sayuran) • Buah-buahan (Pisang,Mangga, jeruk, durian dll) • Tanaman Obat (Jahe)
  • 13. Bantuan Pengembangan Hortikultura Tahun 2022 APBN (Aspirasi DPR RI Ibu Julie Lasikodat 1. Bantuan pengembangan bawang merah 17 Ha 2. Bantuan kampung Buah Jeruk 10 Ha di Desa Natatoto 3. Bantuang kampung Buah 20 Ha di Kec. Boawae APBD II 1. Pengembangan bawang merah 1 Ha 2. Bantuan Benih Aneka Sayuran 1 2
  • 15. Komoditas Hortikultura Olerikultura Tomat, Selada, Bayam, Wortel, Kentang, (Melon & Semangka: termasuk kelompok tanaman sayuran yang di panen buahnya) dll Pomologi / Frutikultur Manggis, Mangga, Apel, Durian, Salak, dll Florikultura Melati, Mawar, Krisan, Anyelir, Begonia, Bugenvil, dll Biofarmaka Jahe,Purwoceng, Rosela, Kunyit, dll 1 3 2 4
  • 16. Ciri-Ciri Tanaman Hortikultura 1. Produksi musiman, beberapa di antaranya tidak tersedia sepanjang tahun, misalnya: Durian, Langsat,Rambutan, Manggis dan sebagainya. 2. Membutuhkan volume ruang yang besar menyebabkan biaya transportasi menjadi besar dan harga pasar menjadi tinggi. 3. Memiliki area penanaman yang sangat spesifik (geografi) atau menuntut agroklimat spesifik, misalnya: Tebang, Balai Karangan Durian, Langsat Punggur, Duku Palembang, Jeruk Garut, Mangga Indramayu, Buah Gairah Medan, Palung Rambutan Baru, Palung Nanas Baru, Parit Nanas Baru, Palembang Nanas dan sebagainya. 4. Memiliki nilai estetika, sehingga harus memenuhi keinginan masyarakat luas. Situasi ini sangat sulit karena tergantung pada cuaca, serangan hama dan penyakit, tetapi dengan biaya penyembuhan kesulitan dapat diatasi. 5. Mudah / cepat busuk, tetapi selalu dibutuhkan setiap hari dalam keadaan segar. Sejak panen, pasar membutuhkan penanganan yang hati-hati dan efisien karena akan mempengaruhi kualitas dan harga pasar.
  • 17. Fungsi Tanaman Hortikultura 1. Tanaman hortikultura mempunyai prospek yang sangat baik karena memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi di pasar baik di Indonesia atau di luar negeri. 2. Tingkatkan apresiasi untuk komoditas makanan dan obat-obatan. 3. Sebagai penyedia makanan, hasil yang diperoleh dari tanaman hortikultura sangat bermanfaat bagi manusia. 4. Tanaman hortikultura adalah sumber makanan kedua dalam kehidupan manusia. 5. Sebagai fungsi ekonomi, karena tanaman hortikultura adalah sumber makanan kedua, banyak orang menjual tanaman dari tanaman ini. Target penjualan untuk tanaman hortikultura memasuki pasar yang besar, sehingga pendapatan yang diterima juga akan besar. 6. Sebagai fungsi kesehatan, satu jenis tanaman hortikultura adalah jenis tanaman obat, yang artinya tanaman hortikultura memiliki fungsi untuk pengobatan suatu penyakit. 7. Fungsi sosial budaya, sebagai peran komoditas hortikultura sebagai salah satu tanaman keindahan dan kenyamanan lingkungan. Terutama untuk tanaman hortikultura tipe bunga yang memiliki keindahannya sendiri
  • 18. Budidaya Hortikultura Persiapan lahan Teknik atau cara budidaya apa yang akan dilakukan, apakah dengan menggunakan sistem hidroponik, organik atau mungkin dengan teknik konvensional Proses Pembibitan Pembibitan dilakukan dua cara yakni generatif dan vegetatif, generatif dilakukan dengan penggunaan biji dan vegetatif dilakukan dengan tangan manusia Penanaman Bibit baiknya penanamanan dilakukan di pagi hari atau disore hari ketika terik matahari tidak terlalu panas
  • 19. Budidaya Hortikultura Pemeliharaan Tanaman Peliharaan yang dilakukan pada tanaman Hortikultura haruslah lebih ekstra dan membutuhkan perhatian lebih yakni dalam hal pemupukan, penyiangan dan mecegak serangan hama penyakit, tentunya berbeda tanaman akan berbeda pula cara pemeliharaannya Panen Proses terakhir yang selalu dinantikan oleh seorang petani, dimana hasil panen sesuai dengan apa jenis tanamannya bisa saja berupa umbi, buah, daun dan lain lain Pemasaran Pemasaran dapat dilakukan langsung dengan menjual ke pasar atau diambil oleh pedagang
  • 20. Oleh Oliva Monika Mogi,SP KADIS PERTANIAN KAB. NAGEKEO
  • 21. Data Sebaran OPT Hortikultura Kabupaten Nagekeo No Komoditi OPT TAHUN 2021 TAHUN 2022 Luas Serangan (Ha) Kategori Kerusakan Luas Luas Serangan (Ha) Serangan (Ha) Kategori Kerusakan 1. Cabai Lalat Buah 3.00 Ringan 3.00 Ringan Trips 1.00 Ringan 1.00 Ringan Layu Fusarium 1.00 Ringan - Sedang 1.00 Ringan - Sedang Tungau 2.00 Ringan - Sedang 4.00 Ringan - Sedang Ulat tanah 2.50 Ringan 1.50 Ringan 2. Tomat Thrips 6.00 Ringan – Sedang 4.00 Ringan - Sedang Lalat Buah 3.00 Sedang 5.00 Ringan - Sedang Busuk Buah 1.00 Ringan 2.00 Ringan - Sedang 3. Bawang Merah Ulat Grayak - - 0.50 Sedang Layu Fusarium - - 0.20 Ringan Sumber : Laporan bulanan POPT
  • 22. FAKTOR PENENTU DINAMIKA HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN HORTIKULTURA  Proses budidaya (Pengolahan lahan, Perlakuan Benih dan Bibit, Penanaman, Pemupukan, Pengendalian OPT, Panen dan Pasca Panen)  Perubahan iklim (Banjir, Badai dan Kekeringan)  SDM petani (Pemanfaatan Musuh Alami, Pengambil Keputusan Pengendalian)
  • 23.  Pengolahan lahan yang tepat sehingga mendapatkan media tanam yang gembur selain itu juga dapat mengendalikan OPT dalam tanah.  Benih diberi perlakuan agar terhindar dari OPT dalam tanah serta identifkasi dini keadaan fisik bibit sebelum dilakukan pindah tanam.  Penanaman dilakukan pada waktu yang tepat dan melakukan antisipasi agar tanaman tidak kekeringan, kebanjiran, tergenang atau ancaman faktor abiotik lainnya.  Pemupukan, apabila menggunakan bokasi harus dipastikan sudah mengalami proses fermentasi sempurna sehingga tidak menjadi pemicu munculnya penyakit yang disebabkan oleh jamur dan bakteri sedangkan pupuk kimia yang digunakan harus sesuai dosis karena apabila kurang tepat tanaman mudah terserang OPT.
  • 24.  Pengendalian OPT 1. Secara kultur teknis (sanitasi dan membakar sisa mulsa jerami atau plastik yang sudah dipakai) 2. Secara fisik (lampu perangkap, pemasangan perangkap kuning di beberapa titik untuk serangga dan pengasapan) 3. Secara biologi (pemanfaatan musuh alami atau predator serta agensia hayati Beauveria bassiana) 4. Secara mekanik (pengumpulan telur hama dan pemusnahan bagian tanaman yang rusak) 5. Secara kimiawi dengan penggunaan pestisida : Pestisida nabati berasal dari tumbuhan yang memiliki kandungan bioaktif yang dapat mengendalikan hama Insektisida digunakan pada tanaman yang terserang hama ulat, kutu dan tungau Penggunaan fungisida pada tanaman yang terserang penyakit antraknos, layu fusarium dan busuk buah
  • 25.  Pada lahan yang sebelumnya terserang OPT cukup berat perlu adanya rotasi tanaman dengan jenis famili yang berbeda atau bukan inang dari hama sebelumnya.  Pasca panen, penyimpanan produk hortikultura harus sesuai agar tidak mudah rusak.  Peningkatan SDM petani melalui kegiatan SL-PHT, Bimbingan Teknis dan Gerakan Pengendalian bersama.