Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Manajemen Korporasi Petani untuk Bisnis Jasa Alsintan
1. MANAJEMEN KELEMBAGAAN PENGELOLA ALSINTAN BERKELANJUTAN Di
Lokasi Penerapan Teknologi Modern Kalimantan Tengah:
kebutuhan, ketersediaan dan rencana pengembangan bisnis jasa Alsintan
1
SYAHYUTI
RPIK Akselerasi Pemanfaatan Alsintan Berkelanjutan Berbasis
Pendekatan Sosial, Ekonomi dan Kelembagaan
Pandih Batu, Pulang Pisau – 15 Sept 2021
2. Materi :
1. Bisnis jasa Alsintan dalam Korporasi Petani
2. Praktek menghitung kebutuhan, ketersediaan dan rencana
pengembangan bisnis jasa Alsintan
2
4. Korporasi petani adalah:
4
Presiden Jokowi (2017):
“Tidak bisa lagi kita biarkan petani berjalan
sendiri-sendiri. Tidak Bisa! .... Petani harus
diorganisir. ..... Kenapa korporasi bisa menjual
dengan harga murah. Karena mereka
memproduksi dalam jumlah besar”.
Presiden Jokowi (pembukaan Asian Agriculture
and Food Forum / ASAFF 28 Juni 2018):
“Saya selalu menyampaikan, marilah yang
namanya petani, jangan sampai jalan sendiri-
sendiri. Buatlah kelompok tani, gabungan
kelompok tani. ...... Tapi itu pun belum cukup.
Untuk menjadi kekuatan besar, buatlah
kelompok lebih besar lagi. Kelompok besar
gabungan kelompok tani seperti itu sering
saya sampaikan, namanya korporasi petani.
Harus ada korporasi petani dalam jumlah
besar. Kalau swasta bisa, saya meyakini
Permentan No.
18/Permentan/RC.040/4/2018 tentang
Pedoman Pengembangan Kawasan
Pertanian Berbasis Korporasi Petani:
Korporasi Petani adalah “Kelembagaan Ekonomi
Petani berbadan hukum berbentuk koperasi atau
badan hukum lain dengan sebagian besar
kepemilikan modal dimiliki oleh petani”.
Kata kunci KORPORASI = business,
company, firm, enterprise, organization,
establishment, corporate body, perusahaan
yang besar, memiliki banyak anak
perusahaan, sudah berdiri lama, terbukti
tangguh, sukses memberikan keuntungan
yang besar.
7. KORPORASI PETANI = koperasi + kelompok tani + Gapoktan + petani
7
Koperasi
simpan
pinjam
8. Area Demfarm FE Kecamatan Pandih Batu:
Area CoE Area Demfarm
FE 2020
Luar Area Demfarm
Non FE 2020
1 desa 11 desa 5 desa
1. Belanti
Siam
1. Belanti Siam
2. Gadabung
3. Kantan Muara
4. Karya
Bersama
5. Mulyasari
6. Pangkoh Hulu
7. Pantik
8. Sanggang
9. Talio
10. Talio Hulu
11. Talio Muara
1. Dandang
2. Kantan Atas
3. Kantan Dalam
4. Pangkoh Hilir
5. Pangkoh Sari
9. Luas Baku Sawah per desa dan IP padi:
Desa
Indeks Pertanaman PADI
Luas Baku
IP 2 IP 1 IP 0
1Belanti Siam 2250 2250
2Dandang 265 265
3Gadabung 1212 101 1313
4Kantan Atas 185 185
5Kantan Dalam 121 169 290
6Kantan Muara 302 222 524
7Karya Bersama 65 215 280
8Mulyasari 396 1393 1789
9Pangkoh Hilir 285 15 300
10Pangkoh Hulu 250 909 1159
11Pangkoh Sari 50 50
12Pantik 642 120 762
13Sangang 717 125 842
14Talio 25 1155 1180
15Talio Hulu 854 400 218 1472
16Talio Muara 15 930 945
Jumlah 6.711 3.561 3.334 13.606
IP - 200
49%
IP - 100
26%
IP - 0
25%
Sumber: data BPS (2019) yang sudah
divalidasi data lapang
10. Usulan skenario intensifikasi/ektensifikasi di kec Pandih Batu:
Skenario Peningkatan
IP
Luas tanam
setahun
Produksi gabah total
(ton GKP per tahun)
Existing 16.983 ha 66,5 ribu ton
I (=sedang) IP 0 – 1
IP 1 – 2
IP 2 – 2
23.878 ha 93,6 ribu ton
II
(=maksimal)
IP 0 – 2
IP 1 – 2
IP 2 – 2
27.212 ha 106,6 ribu ton
Catatan: produktivitas padi existing = 3.918 kg/ha
12. Kondisi umum Alsintan di kelompok tani …………… :
Aspek Jumlah
Jumlah petani ……………… orang
Luas sawah ……………… ha
Luas IP 100 ……………… ha
Luas IP 200 ……………… ha
Bulan olah tanah MH ………… s/d …………………
Bulan tanam ………… s/d …………………
Bulan panen ………… s/d …………………
Bulan pengeringan gabah ………… s/d …………………
Bulan penggilingan gabah ke
beras
………… s/d …………………
12
Alsintan Milik
KT
(unit)
Milik
pribadi
(unit)
Milik
swasta
(unit)
TR2
TR4
Transplanter
Drone
Combine harvester
Dryer
RMU
13. (1) Kebutuhan, ketersediaan, dan rencana pengembangan
Alsintan PENGOLAH TANAH di KT ………. :
Kondisi lahan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
TRAKTOR RODA 2:
Kebutuhan pengolahan (ha)
Ketersediaan alat (unit)
Kebutuhan alat (unit)
Kekurangan/kelebihan alat (unit)
Rencana pengelolaan ke depan (unit)
TRAKTOR RODA 4:
Kebutuhan pengolahan (ha)
Ketersediaan alat (unit)
Kebutuhan alat (unit)
Kekurangan/kelebihan alat (unit)
Rencana pengelolaan ke depan (unit) 13
14. (2) Kebutuhan, ketersediaan, dan rencana pengembangan
Alsintan PENANAMAN di KT ………. :
Kondisi lahan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
TRANSPLANTER :
Kebutuhan pekerjaan (ha)
Ketersediaan alat (unit)
Kebutuhan alat (unit)
Kekurangan/kelebihan alat (unit)
Rencana pengelolaan ke depan (unit)
DRONE :
Kebutuhan pekerrjaan (ha)
Ketersediaan alat (unit)
Kebutuhan alat (unit)
Kekurangan/kelebihan alat (unit)
Rencana pengelolaan ke depan (unit) 14
15. (3) Kebutuhan, ketersediaan, dan rencana pengembangan
Alsintan PANEN di KT ………. :
Kondisi lahan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
TRESHER :
Kebutuhan pekerjaan (ha)
Ketersediaan alat (unit)
Kebutuhan alat (unit)
Kekurangan/kelebihan alat (unit)
Rencana pengelolaan ke depan (unit)
COMBINE HARVESTER :
Kebutuhan pekerjaan (ha)
Ketersediaan alat (unit)
Kebutuhan alat (unit)
Kekurangan/kelebihan alat (unit)
Rencana pengelolaan ke depan (unit) 15
16. (4) Kebutuhan, ketersediaan, dan rencana pengembangan
Alsintan PASCA PANEN di KT ………. :
Kondisi lahan BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TOTAL
DRYER (pengering) :
Kebutuhan pekerjaan (ton GKP)
Ketersediaan alat (unit)
Kebutuhan alat (unit)
Kekurangan/kelebihan alat (unit)
Rencana pengelolaan ke depan (unit)
RMU :
Kebutuhan pekerjaan (ton GKG)
Ketersediaan alat (unit)
Kebutuhan alat (unit)
Kekurangan/kelebihan alat (unit)
Rencana pengelolaan ke depan (unit) 16
17. Rencana pengembangan, nilai bisnis, dan manajemen
pengelolaan bisnis jasa Alsintan:
JENIS ALSINTAN JUMLAH ALAT (UNIT) PERKIRAAN NILAI BISNIS
(RP/TAHUN)
PIHAK PENGELOLA (KT, UPJA,
GAPOKTAN, KOPERASI, DLLL)
1. TR 2
2. TR 4
3. Transplanter
4. Drone
5. Combine harvester
6. Dryer
7. RMU
TOTAL
17