SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Perubahan Konstitusi (UUD 1945)
Pengertian Konstitusi
• Istilah konstitusi berasal dari kata “constituer” (bahasa Perancis)
yang berarti membentuk. Pemakaian istilah konstitusi yang
dimaksud ialah pembentukan suatu negara atau menyusun dan
menyatakan suatu negara
• Ni’matul Huda: Himpunan peraturan-peraturan pokok mengenai
penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu masyarakat yang
berkaitan dengan organisasi negara, kedaulatan negara, dan
pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan
yudikatif, hak-hak dan kewajiban rakyat dan pemerintah dibidang-
bidang sosial, politik, ekonomi, agama, dan budaya serta cita-cita
dan ideologi negara
Konstitusi dan UUD
1. Konstitusi sama dengan undang-undang
dasar
2. Konstitusi berbeda dengan undang-undang
dasar
Sifat Konstitusi
Luwes (Flexible) atau Kaku (Rigid)
a. Apakah naskah konstitusi itu dimungkinkan
dilakukan perubahan dan apakah cara
perubahannya cukup mudah atau sulit
b. Apakah naskah konstitusi itu mudah atau tidak
mudah mengikuti perkembangan kebutuhan
zaman
1. Cara Perubahan
• Luwes: Cara perubahannya melalui lembaga pembentuk UU
biasa (the ordinary legislative process)
• Rigid:
1. Oleh kekuasaan legislatif, tetapi dengan pembatasan-
pembatasan tertentu
2. Oleh rakyat melalu referendum
3. Oleh sejumlah negara bagian (khusus untuk negara
serikat)
4. Kebiasaan ketatanegaraa/ lembaga negara yang khusus
dibentuk hanya untuk keperluan perubahan
2.Mudah Tidaknya Mengikuti Zaman
• Dikatakan mudah mengikuti perkembangan zaman
jika konstitusi itu hanya berisi hal-hal pokok
• Dikatakan tidak mudah mengikuti perkembangan
zaman jika konstitusi itu selain berisi hal-hal pokok,
juga berisi hal-hal penting.
Mengapa Konstitusi Perlu Dirubah?
Konstitusi perlu dirubah karena tidak sempurna yang
disebabkan dua hal:
1. Konstitusi adalah hasil karya yang bersifat
kompromi
2. Kemampuan para penyusunnya sangat terbatas
Cara Perubahan Konstitusi
a. Jellinek, perubahan Konstitusi ada dua
1. Verfassungsanderung yaitu perubahan UUD yang
dilakukan dengan sengaja sesuai dengan apa yang
ditentukan dalam UUD yang bersangkutan
2. Verfassungswandlung yaitu perubahan UUD
dengan cara yang tidak disebutkan dalam UUD
tersebut, tetapi melalui cara istimewa seperti revolusi,
convention, dll.
b. K.C. Wheare, ada 3 cara mengubah konstitusi:
1. Formal amendment atau perubahan resmi
2. Constitutional Convention (Konvensi-
Ketatanegaraan)
3. Judicial interpretation (penafsiran pengadilan)
1.Perubahan Resmi
Pasal 37
(1) Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam
sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh
sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR.
(2) Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis
dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah
beserta alasannya.
(3) Untuk mengubah pasal-pasal UUD, Sidang MPR dihadiri oleh
sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR.
(4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan
persetujuan sekurang-kurangnya 50 persen ditambah satu dari
seluruh anggota MPR
2. Konvensi Ketatanegaraan
• Konvensi Ketatanegaraan adalah (hukum) yang tumbuh
dalam praktik penyelenggaraan negara untuk
melengkapi, menyempurnakan, dan menghidupkan
(mendinamisasi) kaidah-kaidah hukum perundang-
undangan
• Adanya konvensi ketatanegaraan akan menjadikan
kaidah hukum terutama undang undang dasar (UUD)
dapat berjalan sesuai dengan perkembangan masa.
3.Penafsiran Pengadilan
 Perubahan konstitusi oleh lembaga peradilan melalui
penafsiran hakim terhadap ketentuan dalam
konstitusi.
 Perubahan melalui penafsiran hakim ini tidak
merubahan bunyi norma konstitusi tetapi makna yang
terkandung di dalam norma konstitusi tersebut
Maklumat Wakil Presiden No. X, 16 Oktober 1945
• Pasal IV Aturan Peralihan UUD'45 berbunyi, "Sebelum MPR, DPR,
dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaannya
dijalankan oleh Presiden dengan bantuan komite nasional."
• Kedudukan Komite Nasional yang untuk sementara bertugas
membantu Presiden menimbulkan ketidakpuasan pada sementara
golongan masyarakat.
• Dalam Sidang II KNP 16-17 Oktober 1945, Sutan Sjahrir dan kawan-
kawan. mengajukan usul kepada pemerintah mengenai perubahan
kedudukan dan tugas KNP.
Isi Maklumat Wakil Presiden No. X
• “Komite Nasional Indonesia Pusat, sebelum terbentuknya
Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan
Rakyat diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan
Garis-garis Besar Haluan Negara”.
• “Bahwa pekerjaan Komite Nasional Indonesia Pusat sehari-hari
berhubung dengan gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah
Badan Pekerja yang dipilih di antara mereka dan yang
bertanggung jawab kepada Komite Nasional Indonesia Pusat”.
Dengan Keluarnya Maklumat Wakil Presiden tersebut,
kedudukan, tugas, dan wewenang KNIP mengalami
perubahan yaitu:
1. KNIP diserahi kekuasaan legislatif
2. KNIP ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan
Negara
3. Ia membentuk sebuah Badan Pekerja yang akan
bertanggung jawab kepada Komite Nasional Indonesia
Pusat
Maklumat Pemerintah, 14 November 1945
• Maklumat Pemerintah 14 November 1945 merupakan titik
perubahan sistem pemerintahan Indonesia, yang semula
Presidensil menjadi Parlementer
• Semula kabinet ada di bawah pimpinan Presiden, dengan
Maklumat Pemerintah tersebut kabinet berubah menjadi
suatu dewan yang diketua seorang perdana menteri.
UUD 1945 ke Konstitusi RIS 1949
• Perubahan UUD 1945 ke Konstitusi RIS dilatar belakangi oleh
adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilakukan oleh
Indonesia dan Belanda
• Hasil KMB adalah:
1. Didirikan Negara Republik Indonesia serikat
2. Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia
serikat
3. Didirikan Uni antara Republik Indonesia serikat dengan
Kerajaan Belanda
• Bentuk Negara
Bentuk negara indonesia saat berlakunya KRIS adalah negara
serikat (Federal)
• Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan indonesia saat berlakunya KRIS adalah
Sistem pemerintahan parlementer karena menteri-menteri baik
secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri
bertanggungjawab kepada parlemen (DPR
Konstitusi RIS ke UUD Sementara 1950
• Perubahan Konstitusi RIS ke UUD sementara 1950 dilakukan
dengan membentuk UU Federal Nomor 7 tahun 1950 tentang
Perubahan Konstitusi sementara Republik Indonesia Serikat
menjadi Undang-Undang Dasar Sementara RI.
• UU Federal ini dibentuk oleh Pemerintah bersama-sama
dengan DPR, dan senat.
• Perubahan KRIS menjadi UUDS 1950 melalui UU Federal di
dasarkan pada ketentuan Pasal 190, Pasal 127 huruf a dan
Pasal 191 ayat (2) KRIS
• Bentuk Negara
Bentuk negara Indonesia saat berlakunya UUDS 1950 adalah
negara kesatuan.
a. Mukaddimah UUDS 1950 alenia keempat: Maka demi ini
kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu
piagam Negara yang berbentuk republik-kesatuan
b. Pasal 1 ayat (1): Republik Indonesia yang merdeka dan
berdaulat ialah suatu negara-hukum yang demokratis
dan berbentuk kesatuan
• Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan Indonesia saat berlakunya UUDS 1950
adalah sistem pemerintahan parlementer (Pasal 83 ayat (2)
UUDS 1950)
UUDS 1950 ke UUD 1945
• Pasal 134 UUDS 1950: Konstituante bersama-sama dengan
Pemerintah selekas-lekasnya menetapkan Undang-Undang
Dasar Republik Indonesia yang akan menggantikan Undang-
Undang Dasar Sementara ini.
• Setelah bersidang 2,5 tahun, badan konstituante belum
menghasilkan suatu rancangan UUD karena adanya perbedaan
antara partai-partai politik
• Hal ini menimbulkan keadaan yang membahayakan persatuan dan
keselamatan bangsa.
• Untuk mengatasi hal ini, Presiden mengeluarkan Dekrit pada
tanggal 5 Juli 1959
Isi dekrit Presiden 5 Juli 1959
1. Pembubaran Konstituante
2. Pemberlakuan kembali UUD '45 dan tidak
berlakunya UUDS 1950
3. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya

More Related Content

What's hot

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAAkadusyifa .
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi LiberalIsaka Yoga
 
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Amira Hasan Rahmawati
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Gerakan Asaat
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Gerakan AsaatKabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Gerakan Asaat
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Gerakan Asaatsetyarinima
 
Bentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraBentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraAfni Zul
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Mimosa Lambert
 
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaUpaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaNikki kki
 
hukum menurut tempat berlakunya
hukum menurut tempat berlakunyahukum menurut tempat berlakunya
hukum menurut tempat berlakunyabetriscan
 
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargakasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaafnan kaffi
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIIswi Haniffah
 
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Khansha Hanak
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangananik1985
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
Bab 2 indonesia pada masa reformasi
Bab 2 indonesia pada masa reformasiBab 2 indonesia pada masa reformasi
Bab 2 indonesia pada masa reformasiNana Cahmaxcy
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKMuhamad Yogi
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965FXC 41
 
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesiaMakalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesiaSayid Sidik
 

What's hot (20)

HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARAHAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Konstitusi RIS
Konstitusi RISKonstitusi RIS
Konstitusi RIS
 
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
Presentasi-Perbedaan MPR Sebelum & Setelah Amandemen 1945 secara langsung dan...
 
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Gerakan Asaat
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Gerakan AsaatKabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Gerakan Asaat
Kabinet Ali Sastroamidjojo 1 dan Gerakan Asaat
 
Makalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraanMakalah sistem ketatanegaraan
Makalah sistem ketatanegaraan
 
Bentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negaraBentuk pelanggaran hak warga negara
Bentuk pelanggaran hak warga negara
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
 
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargaUpaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
Upaya penanganan pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
 
Hukum konstitusi
Hukum konstitusiHukum konstitusi
Hukum konstitusi
 
hukum menurut tempat berlakunya
hukum menurut tempat berlakunyahukum menurut tempat berlakunya
hukum menurut tempat berlakunya
 
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban wargakasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban warga
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
 
Materi peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undanganMateri peraturan perundang undangan
Materi peraturan perundang undangan
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
Bab 2 indonesia pada masa reformasi
Bab 2 indonesia pada masa reformasiBab 2 indonesia pada masa reformasi
Bab 2 indonesia pada masa reformasi
 
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIKSUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
SUPRASTRUKTUR DAN INFRASTRUKTUR POLITIK
 
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
Sejarah Kelas 12 IPA 1: Ancaman Disintegrasi Bangsa 1948-1965
 
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesiaMakalah perkembangan hukum islam di indonesia
Makalah perkembangan hukum islam di indonesia
 

Similar to Perubahan uud 1945

= Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2== Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2=Amir Sabri
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Susfi WiraTama
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanNuelnuel11
 
10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptxDMumtazah
 
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIDASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIAninda Firdaus
 
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxKonstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxMichelleAngely
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Rido Frans
 
Kwn uud 1945
Kwn uud 1945Kwn uud 1945
Kwn uud 194507051994
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1graceanggoro
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1Achmad Pradana
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxAchmadHidayaht
 
Perkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
Perkembangan kedaulatan rakyat di IndonesiaPerkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
Perkembangan kedaulatan rakyat di IndonesiaDoel Eka Purnadi
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Iko Ishva
 

Similar to Perubahan uud 1945 (20)

= Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2== Kuliah htn 2=
= Kuliah htn 2=
 
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
Sistem Pemerintahan di Indonesia dan Perubahan UUD 1945
 
PPT PKN.pptx
PPT PKN.pptxPPT PKN.pptx
PPT PKN.pptx
 
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraanHtn2012 sejarah ketatanegaraan
Htn2012 sejarah ketatanegaraan
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx10. KONSTITUSI.pptx
10. KONSTITUSI.pptx
 
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - KonstitusiPengantar Ilmu Politik - Konstitusi
Pengantar Ilmu Politik - Konstitusi
 
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSIDASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
DASAR NEGARA DAN KONSTITUSI
 
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptxKonstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
Konstitusi dan Konstitusi Indonesia_PPT KWN Kel. 4.pptx
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
Sistem konstitusi & dinamika pelaksanaan uud 1945
 
Kwn uud 1945
Kwn uud 1945Kwn uud 1945
Kwn uud 1945
 
11 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt111 konstitusi-klas-8-smt1
11 konstitusi-klas-8-smt1
 
konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1konstitusi-klas-8-smt1
konstitusi-klas-8-smt1
 
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptxMateri negara dan konstitusi materi.pptx
Materi negara dan konstitusi materi.pptx
 
Negara dan konstitusi
Negara dan konstitusiNegara dan konstitusi
Negara dan konstitusi
 
Perkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
Perkembangan kedaulatan rakyat di IndonesiaPerkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
Perkembangan kedaulatan rakyat di Indonesia
 
PKN Kd. 4.4
PKN Kd. 4.4PKN Kd. 4.4
PKN Kd. 4.4
 
Bab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusiBab 7 konstitusi
Bab 7 konstitusi
 
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 

More from swirawan

Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010swirawan
 
Kode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruKode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruswirawan
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiswirawan
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiswirawan
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010swirawan
 
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongresswirawan
 
Kode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfKode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfswirawan
 
Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010swirawan
 
Poster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiPoster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiswirawan
 
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanRundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanswirawan
 
Tor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsTor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsswirawan
 
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1swirawan
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorswirawan
 
Sertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfSertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfswirawan
 
Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1swirawan
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam swirawan
 
Juknis launching
Juknis launchingJuknis launching
Juknis launchingswirawan
 
Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016swirawan
 
076 permohonan bantuan act.pdf
076  permohonan bantuan act.pdf076  permohonan bantuan act.pdf
076 permohonan bantuan act.pdfswirawan
 
Susunan acara elc
Susunan acara elcSusunan acara elc
Susunan acara elcswirawan
 

More from swirawan (20)

Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010Kode etik psikologi 2010
Kode etik psikologi 2010
 
Kode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaruKode etik himpsi terbaru
Kode etik himpsi terbaru
 
Anggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsiAnggaran rumah tangga himpsi
Anggaran rumah tangga himpsi
 
Anggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsiAnggaran dasar himpsi
Anggaran dasar himpsi
 
Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010Ad art himpsi 2010
Ad art himpsi 2010
 
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
66022436 draft-kode-etik-himpsi-2010-bahan kongres
 
Kode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdfKode etik psikologi pdf
Kode etik psikologi pdf
 
Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010Kode etik psikologi himpsi 2010
Kode etik psikologi himpsi 2010
 
Poster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasiPoster sekolah alam donasi
Poster sekolah alam donasi
 
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisanRundown kophi class 1 media dan penulisan
Rundown kophi class 1 media dan penulisan
 
Tor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbsTor launching sekolah alam phbs
Tor launching sekolah alam phbs
 
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
Tor launching sekolah alam sesi dongeng gizi seimbang 1
 
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotorTor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
Tor launching sekolah alam praktik penyaringan air kotor
 
Sertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdfSertif kophi class pdf
Sertif kophi class pdf
 
Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1Juknis panitia kophi class 1
Juknis panitia kophi class 1
 
Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam Proposal launching sekolah alam
Proposal launching sekolah alam
 
Juknis launching
Juknis launchingJuknis launching
Juknis launching
 
Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016Contoh lpj psdm 2016
Contoh lpj psdm 2016
 
076 permohonan bantuan act.pdf
076  permohonan bantuan act.pdf076  permohonan bantuan act.pdf
076 permohonan bantuan act.pdf
 
Susunan acara elc
Susunan acara elcSusunan acara elc
Susunan acara elc
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 

Perubahan uud 1945

  • 2. Pengertian Konstitusi • Istilah konstitusi berasal dari kata “constituer” (bahasa Perancis) yang berarti membentuk. Pemakaian istilah konstitusi yang dimaksud ialah pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara • Ni’matul Huda: Himpunan peraturan-peraturan pokok mengenai penyelenggaraan pemerintahan dalam suatu masyarakat yang berkaitan dengan organisasi negara, kedaulatan negara, dan pembagian kekuasaan antara badan legislatif, eksekutif dan yudikatif, hak-hak dan kewajiban rakyat dan pemerintah dibidang- bidang sosial, politik, ekonomi, agama, dan budaya serta cita-cita dan ideologi negara
  • 3. Konstitusi dan UUD 1. Konstitusi sama dengan undang-undang dasar 2. Konstitusi berbeda dengan undang-undang dasar
  • 4. Sifat Konstitusi Luwes (Flexible) atau Kaku (Rigid) a. Apakah naskah konstitusi itu dimungkinkan dilakukan perubahan dan apakah cara perubahannya cukup mudah atau sulit b. Apakah naskah konstitusi itu mudah atau tidak mudah mengikuti perkembangan kebutuhan zaman
  • 5. 1. Cara Perubahan • Luwes: Cara perubahannya melalui lembaga pembentuk UU biasa (the ordinary legislative process) • Rigid: 1. Oleh kekuasaan legislatif, tetapi dengan pembatasan- pembatasan tertentu 2. Oleh rakyat melalu referendum 3. Oleh sejumlah negara bagian (khusus untuk negara serikat) 4. Kebiasaan ketatanegaraa/ lembaga negara yang khusus dibentuk hanya untuk keperluan perubahan
  • 6. 2.Mudah Tidaknya Mengikuti Zaman • Dikatakan mudah mengikuti perkembangan zaman jika konstitusi itu hanya berisi hal-hal pokok • Dikatakan tidak mudah mengikuti perkembangan zaman jika konstitusi itu selain berisi hal-hal pokok, juga berisi hal-hal penting.
  • 7. Mengapa Konstitusi Perlu Dirubah? Konstitusi perlu dirubah karena tidak sempurna yang disebabkan dua hal: 1. Konstitusi adalah hasil karya yang bersifat kompromi 2. Kemampuan para penyusunnya sangat terbatas
  • 8. Cara Perubahan Konstitusi a. Jellinek, perubahan Konstitusi ada dua 1. Verfassungsanderung yaitu perubahan UUD yang dilakukan dengan sengaja sesuai dengan apa yang ditentukan dalam UUD yang bersangkutan 2. Verfassungswandlung yaitu perubahan UUD dengan cara yang tidak disebutkan dalam UUD tersebut, tetapi melalui cara istimewa seperti revolusi, convention, dll.
  • 9. b. K.C. Wheare, ada 3 cara mengubah konstitusi: 1. Formal amendment atau perubahan resmi 2. Constitutional Convention (Konvensi- Ketatanegaraan) 3. Judicial interpretation (penafsiran pengadilan)
  • 10. 1.Perubahan Resmi Pasal 37 (1) Usul perubahan pasal-pasal UUD dapat diagendakan dalam sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota MPR. (2) Setiap usul perubahan pasal-pasal UUD diajukan secara tertulis dan ditunjukkan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya. (3) Untuk mengubah pasal-pasal UUD, Sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR. (4) Putusan untuk mengubah pasal-pasal UUD dilakukan dengan persetujuan sekurang-kurangnya 50 persen ditambah satu dari seluruh anggota MPR
  • 11. 2. Konvensi Ketatanegaraan • Konvensi Ketatanegaraan adalah (hukum) yang tumbuh dalam praktik penyelenggaraan negara untuk melengkapi, menyempurnakan, dan menghidupkan (mendinamisasi) kaidah-kaidah hukum perundang- undangan • Adanya konvensi ketatanegaraan akan menjadikan kaidah hukum terutama undang undang dasar (UUD) dapat berjalan sesuai dengan perkembangan masa.
  • 12. 3.Penafsiran Pengadilan  Perubahan konstitusi oleh lembaga peradilan melalui penafsiran hakim terhadap ketentuan dalam konstitusi.  Perubahan melalui penafsiran hakim ini tidak merubahan bunyi norma konstitusi tetapi makna yang terkandung di dalam norma konstitusi tersebut
  • 13. Maklumat Wakil Presiden No. X, 16 Oktober 1945 • Pasal IV Aturan Peralihan UUD'45 berbunyi, "Sebelum MPR, DPR, dan DPA dibentuk menurut UUD ini, segala kekuasaannya dijalankan oleh Presiden dengan bantuan komite nasional." • Kedudukan Komite Nasional yang untuk sementara bertugas membantu Presiden menimbulkan ketidakpuasan pada sementara golongan masyarakat. • Dalam Sidang II KNP 16-17 Oktober 1945, Sutan Sjahrir dan kawan- kawan. mengajukan usul kepada pemerintah mengenai perubahan kedudukan dan tugas KNP.
  • 14. Isi Maklumat Wakil Presiden No. X • “Komite Nasional Indonesia Pusat, sebelum terbentuknya Majelis Permusyawaratan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat diserahi kekuasaan legislatif dan ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara”. • “Bahwa pekerjaan Komite Nasional Indonesia Pusat sehari-hari berhubung dengan gentingnya keadaan dijalankan oleh sebuah Badan Pekerja yang dipilih di antara mereka dan yang bertanggung jawab kepada Komite Nasional Indonesia Pusat”.
  • 15. Dengan Keluarnya Maklumat Wakil Presiden tersebut, kedudukan, tugas, dan wewenang KNIP mengalami perubahan yaitu: 1. KNIP diserahi kekuasaan legislatif 2. KNIP ikut menetapkan Garis-garis Besar Haluan Negara 3. Ia membentuk sebuah Badan Pekerja yang akan bertanggung jawab kepada Komite Nasional Indonesia Pusat
  • 16. Maklumat Pemerintah, 14 November 1945 • Maklumat Pemerintah 14 November 1945 merupakan titik perubahan sistem pemerintahan Indonesia, yang semula Presidensil menjadi Parlementer • Semula kabinet ada di bawah pimpinan Presiden, dengan Maklumat Pemerintah tersebut kabinet berubah menjadi suatu dewan yang diketua seorang perdana menteri.
  • 17. UUD 1945 ke Konstitusi RIS 1949 • Perubahan UUD 1945 ke Konstitusi RIS dilatar belakangi oleh adanya Konferensi Meja Bundar (KMB) yang dilakukan oleh Indonesia dan Belanda • Hasil KMB adalah: 1. Didirikan Negara Republik Indonesia serikat 2. Penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia serikat 3. Didirikan Uni antara Republik Indonesia serikat dengan Kerajaan Belanda
  • 18. • Bentuk Negara Bentuk negara indonesia saat berlakunya KRIS adalah negara serikat (Federal) • Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan indonesia saat berlakunya KRIS adalah Sistem pemerintahan parlementer karena menteri-menteri baik secara bersama-sama maupun sendiri-sendiri bertanggungjawab kepada parlemen (DPR
  • 19. Konstitusi RIS ke UUD Sementara 1950 • Perubahan Konstitusi RIS ke UUD sementara 1950 dilakukan dengan membentuk UU Federal Nomor 7 tahun 1950 tentang Perubahan Konstitusi sementara Republik Indonesia Serikat menjadi Undang-Undang Dasar Sementara RI. • UU Federal ini dibentuk oleh Pemerintah bersama-sama dengan DPR, dan senat. • Perubahan KRIS menjadi UUDS 1950 melalui UU Federal di dasarkan pada ketentuan Pasal 190, Pasal 127 huruf a dan Pasal 191 ayat (2) KRIS
  • 20. • Bentuk Negara Bentuk negara Indonesia saat berlakunya UUDS 1950 adalah negara kesatuan. a. Mukaddimah UUDS 1950 alenia keempat: Maka demi ini kami menyusun kemerdekaan kami itu dalam suatu piagam Negara yang berbentuk republik-kesatuan b. Pasal 1 ayat (1): Republik Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara-hukum yang demokratis dan berbentuk kesatuan
  • 21. • Sistem Pemerintahan Sistem pemerintahan Indonesia saat berlakunya UUDS 1950 adalah sistem pemerintahan parlementer (Pasal 83 ayat (2) UUDS 1950)
  • 22. UUDS 1950 ke UUD 1945 • Pasal 134 UUDS 1950: Konstituante bersama-sama dengan Pemerintah selekas-lekasnya menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia yang akan menggantikan Undang- Undang Dasar Sementara ini. • Setelah bersidang 2,5 tahun, badan konstituante belum menghasilkan suatu rancangan UUD karena adanya perbedaan antara partai-partai politik • Hal ini menimbulkan keadaan yang membahayakan persatuan dan keselamatan bangsa. • Untuk mengatasi hal ini, Presiden mengeluarkan Dekrit pada tanggal 5 Juli 1959
  • 23. Isi dekrit Presiden 5 Juli 1959 1. Pembubaran Konstituante 2. Pemberlakuan kembali UUD '45 dan tidak berlakunya UUDS 1950 3. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya