SlideShare a Scribd company logo
1 of 80
AK PIDANA KORUPSI
nti Yunariyah, S.Kep.Ns.,M.Kes
TUJUAN UMUM
Setelah mengikuti materi ini,
mahasiswa mampu memahami Tindak
Pidana Korupsi
1. Menjelaskan pengertian Tindak Pidana Korupsi
2. Menjelaskan Sejarah Pemberantasan Korupsi di
Indonesia
3. Menjelaskan Lembaga Penegak hukum, pemberantasan, &
Pencegahan Korupsi
4. Menjelaskan Tindak Pidana Korupsi dalam Peraturan
Perundang-Undangan di Indonesia
TUJUAN KHUSUS
K BAHASAN
1

Pengertian
Tindak
Pidana
Korup
2

Sejarah
Pemberantasan
K
3

Lembaga
penega
4

Tindak
P
Suatu tindak pidana yg dengan manipulasi dan perbuata
Tindak pidana korupsi
Rumusan-rumusan tentang segala perbuatan yang dilarang/d
SEJARAH PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA
A KEMERDEKAAN
SA KERAJAAN
MASA KOLONIAL BELANDA
ORDE
LAMA
ORDE
BARU
REFORMASI
PASCA KEMERDEKAAN
Masa Pemerintahan Kerajaan :
Singosari, Majapahit, Demak,
& Banten.
Perilaku korup bukan hanya oleh
masyarakat Nusantara saja, akan
tetapi orang Belanda, Portugis dan
Jepang pun gemar mengkorup harta-
harta Korpsnya, institusi atau
pemerintahannya.
Budaya yang sangat tertutup dan
penuh keculasan tersebut turut
menyuburkan budaya korupsi di
Indonesia, seperti kebiasaan
mengambil upeti (pajak) dari rakyat
PRA KEMERDEKAAN
Gejala korupsi dan
penyimpangan kekuasaan
masih didominasi para
kalangan elit bangsawan,
sultan, dan raja, sedangkan
rakyat kecil nyaris belum
mengenal atau memahaminya
Masa Kolonial Belanda
PASCA KEMERDEKAAN-ORDE LAMA
Dibentuknya Panitia Retrooling
Aparatur Negara (PARAN)
dipimpin oleh Abd Haris
Nasution
Kepres No 275Tahun 1963, upaya
pemberantasan korupsi kembali
digalakkan dengan membentuk
lembaga yang bertugas
meneruskan kasus-kasus korupsi di
meja pengadilan yang dikenal
“Operasi Budhi
mengharuskan Pejabat mengisi
formulir daftar kekayaan pejabat
negara
Usaha PARAN akhirnya
mengalami deadlock karena
kebanyakan pejabat berlindung
di balik Presiden, sehingga
diserahkan kembali ke
Pemerintah (kabinet Juanda).
Dalam kurun waktu 3 bulan sejak
Operasi Budhi dijalankan,
keuangan negara dapat
diselamatkan, Karena dianggap
menggangu prestise Presiden,
akhirnya Opresi Budhi di hentikan.
Soebandrio mengumumkan
pembubaran Operasi Budhi yang
kemudian diganti namanya
menjadi KomandoTertinggi
RetoolingAparat Revolusi
(KOTRAR), diketuai langsung
oleh Presiden Soekarno,
PASCA KEMERDEKAAN-ORDE BARU
DibentukTim
Pemberantasan Korupsi
(TPK) diketuai JAGUNG
Dibentuk Komite Empat beranggotakan
tokoh-tokoh tua yang dianggap bersih &
berwibawa seperti Prof Johannes, IJ Kasimo,
Mr Wilopo dan A Tjokroaminoto dgn tugas
utama membersihkan Depag, Bulog, CV
Waringin, PT Mantrust, Telkom & Pertamina.
Namun komite ini hanya “macan Ompong”
karena hasil temuannya tentang dugaan
korupsi di BUMN tdk direspon Pemerintah. Dibentuknya OperasiTertib
(Opstib) memberantas
korupsi. Seiring dengan
berjalannya waktu
Opstib)pun hilang ditiup
angin tanpa bekas.
70, Unjuk rasa Pelajar & mahasiswa , BUMMN disoroti sarang korupsi
ERA REFORMASI
UU No. 28Tahun 1999Tentang
Penyelenggaraan Negara yang
bersih dan bebas dari KKN
dibentuklah berbagai komisi seperti
KPKPN, KPPU, atau lembaga
Ombudsman
Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi (TGPTPK). dibentuk dengan Keppres d
masa Jaksa Agung Marzuki Darusman &
dipimpin Hakim Agung Andi Andojo, melalui
suatu judicial review Mahkamah Agung,TGPTP
akhirnya dibubarkan. Sejak itu mengalami
kemunduran dalam upaya. pemberantasan KKN
Proses pemeriksaan kasus dugaan korupsi
yang melibatkan konglomerat Sofyan
Wanandi dihentikan dengan Surat Perintah
Penghentian Penyidikan (SP3) dari Jaksa
Agung Marzuki Darusman.
Akhirnya, Gus Dur didera kasus
Buloggate & menyebabkan Gus
Dur lengser.
ERA REFORMASI
Kompromi Politik
. Laksamana Sukardi sebagai
Menneg BUMN tak luput dari
pembicaraan di masyarakat karena
kebijaksanaannya menjual aset-aset
negara
Pada tahun 2003 dibentuk suatu komisi
untuk mengatasi, menanggulangi dan
memberantas korupsi di Indonesia.
Komisi ini dinamai Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK), didirikan berdasarkan
Nomor 30Tahun 2002
A PENEGAK HUKUM DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Lembaga Penegak Hukum Dalam
Pemberantasan Korupsi
1.Kepolisian ;
2.Kejaksaan ;
3.Komisi Pemberantasan Korupsi;
4.Pengadilan Tipikor
14
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Kepolisian
rlindungan dan pengayoman, pelayanan masyarakat namun juga ber
15
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Kejaksaan
rtentu berdasarkan undang-undang, termasuk diantaranya undang
16
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
21
KOMISI PEMEBERANTASAN KORUPSI (KPK)
KPK dibentuk berdasarkan UU No 30 tahun 2002. Undang-u
17
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
22
1. koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pembe
2. supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemb
3. melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhada
4. melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana koru
5. melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan
Tugas
18
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
23
Pasal
Wewenamg
U No 30 tahun 2002 :
1. mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan t
2. menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan t
3. meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pid
4. melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instan
5. meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak
19
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
23
Pasal
Wewenamg
UU No 30 tahun 2002 :
1. melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yan
2. mengambil alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku tindak pidan
3. mengambil alih penyidikan atau penuntutan, kepolisian atau kejaksaan wa
4. membuat dan menandatangani berita acara penyerahan sehingga segala
20
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
23
1. melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan
2. mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/atau
3. menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp. 1.000.000.000,0
Pasal 11 UU No. 30Tahun 2002 “ Dalam melaksanakan tugas KP
21
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
23
1. melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan;
2. memerintahkan kepada instansi yang terkait untuk melarang seseorang
3. meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya tenta
4. memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk mem
5. memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberh
.
Pasal 12 UU No. 30Tahun 2002 yang menyatakan bahwa dalam
22
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
23
6. meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka atau terdakwa kepada in
7. menghentikan sementara suatu transaksi keuangan, transaksi perdagangan, da
8. meminta bantuan Interpol Indonesia atau instansi penegak hokum negara lain u
9. meminta bantuan kepolisian atau instansi lain yang terkait untuk melakukan pe
.
Pasal 12 UU No. 30Tahun 2002 werwenang (Cont....) :
23
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
21
Pengadilan TIPIKOR
 Merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan pera
 PengadilanTIPIKOR diatur dalam UU No. 46Tahun
2009 tentang PengadilanTindak Pidana Korupsi
24
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
23
Pasal
Wewenamg
Pengadilan TIPIKOR berwenang memeriksa, mengad
1. tindak pidana korupsi;
2. tindak pidana pencucian uang yang tindak pida
3. tindak pidana yang secara tegas dalam undang
DALAM PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN DI INDONESIA
Undang-Undang Nomor 3Tahun 1971 tentang PemberantasanTindak Pidana
Undang-undang Nomor 11Tahun 1980Tentang Pidana Suap;
Undang-Undang Nomor 28Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Be
Undang-undang No 31 tahun 1999, diubah dengan nomor 20 tahun 2001 tentang Pember
Instruksi Presiden No 5Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi;
Instruksi Presiden No 2Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Ko
em Perundangan yg terkait dengan Korupsi
28
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
• Keuangan negara adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk ap
1. Kerugian Keuangan Negara
Sanksi pidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana p
29
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Seorang pegawai negeri mengikuti tugas belajar dan dibi
Kerugian Keuangan Negara
Seorang mahasiwa yang mengikuti pendidikan kedinasan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Diatur dalam pasal 5, pasal 6, pasal 11, pasal 12 & pasal 13
Pasal 5 : M emberi atau menjanjikan sesuatu kepada pega
31
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Seorang ibu datang ke panitia penerimaan mahasiswa ba
Suap-Menyuap
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Diatur dalam pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 UU No. 31Tahu
Pasal 8 : Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan me
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Seorang pejabat yang berwenang menerbitkan surat pen
Penggelapan dalam Jabatan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Diatur dalam pasal 12 poin e, f, g Undang-undang No 20T
Pasal 12 Poin e : Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maks
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Seorang dosen menerbitkan buku yang sudah beredar di
Korupsi Pemerasan
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Diatur dalam pasal 7 dan pasal 12 huruf h UU No.31Tahun
Pasal 7 poin a : pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat banguna
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Seorang mahasiswa membuat laporan kegiatan praktik k
Korupsi Perbuatan Curang
Seorang petugas gizi dengan sengaja memberikan jumlah
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Diatur dalam pasal 12 huruf f UU No.31Tahun 1999Tenta
t Benturan Kepentingan dalam Pengadaan
Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
BADAN PPSDM KESEHATAN
Panitia lelang barang ingin memutuskan pemenang lelan
turan Kepentingan dalam Pengadaan
APA ITU GRATIFIKASI?
Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31Thn 1999
Juncto UU No.20Tahun 2001
“Yang dimaksud dengan “GRATIFIKASI” dalam
ayat ini adalah pemberian dalam arti luas, yakni
Uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga
tiket perjalanan dinas, fasilitas penginapan, perjalanan wisata,
pengobatan cuma cuma, dan fasilitas lainnya
yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri
yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik
atau tanpa sarana elektronik”
. KorupsiTerkait Gratifikasi
Dalam
Negeri
Luar
Negeri
Tempat
Elek
tronik
Non
Elektronik
Bentuk
Transaksi
Penjelasan Pasal 12 B UU No.20/2001
G
R
A
T
I
F
I
K
A
S
I
Jadi.....................
Negatif
Positive
GRATIFIKASI
(NETRAL)
menuhi unsur
Pasal
12B
Hubungan
Sosial
KAPAN GRATIFIKASI DIKATAKAN SBG
TIPIKOR?
• UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan dan berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya
 Pasal 12 C ayat (1)
Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima
melaporkan gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh)
hari kerja terhitung sejak tanggal gratifkasi tersebut
diterima.
HAL-HAL YANG MENJADI
PEMBENARAN
 Sekedar Ucapan “Terimakasih”
 Lumrah dan wajar
 MemuliakanTamu
 “Adat ketimuran”
 Uang pulsa, sekedar makan
 Membina hubungan baik
 dll
GRATIFIKASI MENJADI SUAP
Berhubungan dg
JABATAN
dan
BERTENTANGAN
denganTUGAS &
KEWAJIBANNYA
f Influence Menjilat, mengambil hati dan berhar
f gratitude Apresiasi dan ucapan terima- kasih atas
HINDARI HADIAH KATEGORI
INI DIANGGAP SUAP
JENIS HADIAH
(BACA;GRATIFIKASI)
JENIS HADIAH
(BACA;GRATIFIKASI
oken Gift Hadiah dlm Kegiatan Bisnis, sbg representasi In
monial Gift Hadiah dari wujud penghormatan da
HADIAH INI CUKUP DILAPORKAN
KE
INSTANSI MASING-MASING
ILUSTRASI……………
Anak
Kecil
Pembeli
Biasa
PNS/
Pejabat
Ibu
Penjual
akanan
Seorang Ibu Penjual
makanan memberikan
makanan secara
“CUMA-CUMA”
kepada tiga seperti
gambar disamping
 Pemberian yang mana dikategorikan dlm Gratifikasi?
 Mengapa……..?????????????
ALAT UKUR GRATIFIKASI
No Kriteria Penjelasan
1 Motif
Apakah pemberian tersebut untuk mempengaruhi
keputusan PNS/Pejabat untuk melaksanakan/tidak
melaksanakan tupoksinya?
2 Kesetaraan Apakah pemberi dan penerima mempunyai hub yang
“setara?”, jk tidak = gratifikasi = laporkan
3
Relasi
kekuasaan
Apakah terdapat kaitan berkenaan dengan/
menyangkut akses ke aset-aset dan kontrol atas aset-
aset sumberdaya strategis ekonomi, politik, sosial,
dan budaya yang Anda seperti Panitia PBJ, PPK, dll
4
Conflic k of
interst
Apakah pemberian tersebut dapat menjadi benturan
kepentingan di masa mendatang (ga enak… karena
sudah kenal dan membantu)
5 Cara memberi Apakah pemberian dilakukan secara “terbuka”
6 Kewajaran
Apakah pemberian tersebut dalam jumlah dan
frekuensi yang wajar secara ukuran masy. Umum?
HADIAH LEGAL VS ILLEGAL
Karakteristik LEGAL ILEGAL
Motif
Membina hub baik secara
“sosial”
Membina hub baik secara
“Jabatan PNS”
Kesetaraan Setara Timpang
Relasi Tidak ada relasi kekuasaan Ada Relasi Kekuasaan
Conflick of
interst
Tidak ada konflik Ada/Potensi konflik
Cara memberi Terbuka Tertutup
Resiprositas
Saling memberi dg jumlah,
cara dan ukuran yang sama
Searah, dari satu ke yang lain,
ukuran & cara berbeda
Sifat hubungan Aliansi sosial, jangka panjang
dan ikatan emosional saudara
Patternalistik, jangka pendek
dan “transaksional”
Akuntabilitas Accountable Un Accountable
Nilai pemberian Interaksi sosial , biasa, umum Lebih kepada “nilai moneter”
PENGENDALIAN INDIVIDU
 Berupa self assessment sederhana yang dapat
digunakan oleh masing-masing pegawai negeri dan
penyelenggara negara dalam menghadapi
penerimaan gratifikasi.
 Dengan melakukan assessment “AMATI”
diharapkan PNS dan Penyelenggara Negara dapat
mengambil sikap yang tepat pada saat dihadapkan
pada pemberian gratifikasi, apakah harus segera
menolak, atau dapat menerimanya untuk
kemudian dilaporkan kepada KPK.
A M A T I ……………………………………………
A

ATURAN
:
Bagaimana
aturan
yang
berlaku
di
instansi
M

MAKSUD:
Apa
maksud
si
pemberi
membe
A

AGENDA:
Adakah
agenda
kegia
T

TERBUKA;
Apakah
pe
I

IDENTITAS;
b
GRATIFIKASI
BUKAN MELARANG SESEORANG
MEMBERI HADIAH
YANG DILARANG
JIKA PEMBERIAN SESUATU KEPADA
PNS/PEJABAT NEGARA PATUT DIDUGA
MEMPENGARUHI PEJABAT UNTUK
MELAKUKAN ATAUTIDAK MELAKUKAN
TUGAS DAN FUNGSI, SEKARANG DAN
DIKEMUDIAN HARI
BATASAN GRATIFIKASI
(UU no.20/2001 Pasal 12 B ayat 1)
Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap,
apabila berhubungan dengan jabatan dan
berlawanan dgn kewajiban atau tugasnya, dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Yang nilainya Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah)
atau lebih, pembuktian bhw gratifikasi tsb bukan
merupakan suap dilakukan oleh penerima
gratifikasi
b. Yang nilainya kurang dari Rp.10.000.000 (sepuluh
juta rupiah), pembuktian bahwa gratifkasi
tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.
KETENTUAN PELAPORAN
GRATIFIKASI
Penerimaan gratifikasi wajib dilaporkan
kepada KPK langsung atau melalui UPG
SELAMBAT-LAMBATNYA
30 HARI KERJA
terhitung sejak tanggal gratifikasi
tersebut diterima.
PENGELOLAAN GRATIFIKASI
adiah untuk
mpengaruhi
Hadiah
erimakasih
Hadiah
Kedinasan
Hadiah
Upacara
resmi
HUKUM
ETIKA
DAN
ATURAN
PERILAKU
Mekanisme pelaporan
enerima
atifikasi
Palaing lambat 30 hari
Proses
Penetapan
Status
Penelitian
Oleh KPK
SK Status
30
hr
Negara
Penerima
CARA PELAPORAN GRATIFIKASI
Gedung KPK Lantai 1
Jl. H.R.Rasuna Said,
Kav C1, Kuningan,
Jakarta Selatan
Alamat email :
Pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id
47
48
49
Konsekuensi Hukum dari tidak
melaporkan gratifikasi yang
diterima
Adanya ancaman sanksi pidana yaitu penjara dan
denda yang menyatakan bahwa penerimaan
(dan/atau pemberian) gratifikasi merupakan hal
yang sangat serius sebagai salah satu bentuk
tindak pidana yang persis sama dengan tindak
pidana suap lainnya dalam Undang-Undang
pemberantasanTindak Pidana Korupsi
PENGELOLAAN GRATIFIKASI DI
KEMENTERIAN KESEHATAN
 Unit Pengendalian Gratifikasi Kementerian Kesehatan
yang telah dibentuk melalui SK Inspektur Jenderal No.
01.T.PS.17.04.215.10.3445 tanggal 30 Juli 2010 tentang
Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
 Tugas:
1.Melakukan sosialisasi dan desiminasi tentang
pengendalian gratifikasi.
2.Memfasilitasi pelaporan Gratifikasi PNS di lingkungan
Kemkes kepada KPK.
3.Membuat pelaporan penerimaan dan pemberian
gratifikasi di lingkungan instansi.
SISTEM PENGENDALIAN
GRATIFIKASI
 Sekumpulan perangkat & mekanisme pengendalian
praktik gratifikasi yang dibangun & dikembangkan
oleh instansi secara berkesinambungan guna
menjaga integritas pegawainya dari praktik
penerimaan dan pemberian gratifikasi yang
dianggap suap
 Terdiri dari perangkat ketentuan, perangkat SDM
dan organisasi, mekanisme penyebarluasan
pemahaman, dan mekanisme pemrosesan
pelaporan penerimaan dan pemberian gratifikasi di
lingkungan instansi.
TATA CARA PELAPORAN
GRATIFIKASI
 DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS DGN MENGISI
FORMULIR SEBAGAIMANA DITETAPKAN OLEH
KPK DGN MELAMPIRKAN DOKUMEN YANG
BERKAITAN DENGAN GRATIFIKASI.
 FORMULIR PELAPORAN MEMUAT:
1.NAMA DAN ALAMAT LENGKAP PENERIMA
DAN PEMBERI GRATIFIKASI;
2.JABATAN PEGAWAI NEGERIATAU
PENYELENGGARA NEGARA;
3.TEMPAT DANWAKTU PENERIMA GRATIFIKASI;
Pemberian pinjaman barang dari rekanan
kepada pejabat/PNS secara cuma-cuma
Pertanyaan Jawaban
Apakah termasuk Gratifikasi? Ya
Mengapa termasuk
Gratifikasi?
Karena rekanan tersebut ada hub dg
Tupoksi pejabat/PNS. Rekanan tsb
adalah salah satu supliyer di Tempat
tugas PNS/Pejabat ybs. Pemberian tsb
dpt mengurangi independensi Pejabat/
PNS dalam melaksanakan tupoksinya.
Apa yang harus dilakukan oleh
Pejabat/PNS tsb?
1. Menolak dengan cara yang baik
2. Jika terpaksa menerima (misal
diantar kerumah tanpa
sepengetahuan anda, segera lapor
ke KPK paling lambat 30 hari
setelah diterima atau PPG di unit
anda kerja
Pemberian Tiket nonton bola dari
rekanan kepada pejabat/PNS secara cuma-
cuma
Pertanyaan Jawaban
Apakah termasuk Gratifikasi? Ya
Mengapa termasuk
Gratifikasi?
Karena rekanan tersebut ada hub dg
Tupoksi pejabat/PNS. Rekanan tsb
adalah salah satu supliyer di Tempat
tugas PNS/Pejabat ybs. Pemberian tsb
dpt mengurangi independensi Pejabat/
PNS dalam melaksanakan tupoksinya.
Apa yang harus dilakukan oleh
Pejabat/PNS tsb?
1. Menolak dengan cara yang baik
2. Jika terpaksa menerima (misal
diantar kerumah tanpa
sepengetahuan anda, segera lapor
ke KPK paling lambat 30 hari
setelah diterima atau PPG di unit
anda kerja
Pemberian Insentif oleh BUMN kpd pihak
Swasta karena target penjualan
tercapai
Pertanyaan Jawaban
Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak
Mengapa tidak dikategorikan
Gratifikasi?
Karena Bukan termasuk dalam
Pejabat/ PNS, pemberian tersebut
tidak ada kaitan nya dgn tupoksi
penyelenggara Negara.
Apa yang harus diperhatikan
dlm kontek tersebut?
1. Ada potensi bahaya jika pemberian
tsb dpt mempengaruhi persaingan
usaha.
2. Belum termasuk gratifikasi dalam
UU No.31 jika tidak terkait dengan
PBJ di lingkungan Pemerintahan.
Penerimaan Honor sbg Nara Sumber oleh
PNS/Pejabat dalam suatu acara
Pertanyaan Jawaban
Apakah termasuk Gratifikasi?
Tidak, jika tidak dilarang dalam kode
etik internal instansi penyelenggara
Apa yang harus diperhatikan
dlm kontek tersebut?
1. Jika diatur dalam kode etik dilarang,
maka penerimaan tersebut dapat
termasuk gratifikasi dan merupakan
bagian dari tupoksinya. Jika dalam
kondisi tdk dpt menolak, lapor ke
KPK
2. Catatan: KPK sudah punya kode
etik jika termasuk transport,
akomodasi kecuali tidak dapat
dijangkau oleh masyarakat dalam
keadaan normal
Pemberian Souvenir, makanan, oleh-oleh
dari kawan lama atau tetangga
Pertanyaan Jawaban
Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak, karena hub sosial/kekerabatan
Mengapa tidak dikategorikan
Gratifikasi?
Karena “orang bersih” tidak harus jadi
makhluk asing dalam lingkungannya.
Apa yang harus diperhatikan
dlm kontek tersebut?
Jika pemberian itu mengandung motif
kamuflase yang bertujuan suatu saat
minta bantuan dan kemudahan yang
terkait pekerjaan, maka harus ditolak.
Pemberian oleh rekanan kepada pihak
ketiga (Istri/Anak) PNS/Pejabat
Pertanyaan Jawaban
Apakah termasuk Gratifikasi? Ya
Mengapa termasuk gratifikasi?
Pemberian tersebut patut diduga
hanya kamufflase, ada maksud
tertentu dikemudian hari
Apa yang harus dilakukan
Melapor ke KPK paling lambat 30 hari
sejak pemberian tersebut diterima
Pemberian hadiah sbg ucapan
terimakasih atas pelayanan, surat izin
& konsultasi
Pertanyaan Jawaban
Apakah termasuk Gratifikasi? Ya
Mengapa termasuk gratifikasi?
Walaupun diberikan secara sukarela,
tulus, karena berhubungan dengan
tugas, tanpa pemberian pun
seharusnya masy. Tetap terlayani dan
surat izin tetap harus diproses sesuai
SOP yag berlaku.
Apa yang harus dilakukan
1. Menolak dengan cara yang baik
2. Melapor ke KPK paling lambat 30
hari sejak pemberian tersebut
diterima
3. Dapat memicu lahirnya “pelicin”
dan “syarat” jika mau cepat selesai.
Pemberian hadiah Karena prestasi PNS
Pertanyaan Jawaban
Apakah termasuk Gratifikasi?
Tidak, jika berlaku untuk semua PNS,
Ya, jika khusus untuk PNS tertentu
Mengapa termasuk gratifikasi?
Karena untuk meningkatkan kinerja
dan berlaku pada semua pegawai
Apa yang harus diperhatikan?
1. Ada dasar pemberian, ketentuan
yang transparan dan berlaku untuk
seluruh pegawai.
2. Ada batas yang wajar da diatur
dalam peraturan internal.
Bagaimana dengan ini…..
 Pemberian parsel dari bawahan kepada atasan
 Hadiah atau sumbangan saat perkawinan anak
pejabat
 Pemberian paket wisata oleh rekanan kepada
keluarga pejabat
 Pemberian potongan harga kepada pejabat ,
keluarga dari rekanan tempat kantor biasa
belanja barang seperti, ATK, komputer, dll.
 Pemberian ongkos/hadiah umroh kepada PNS
 Pemberian hadiah Ultah?
DARIMANA HARUS MULAI
PENCEGAHAN KORUPSI?
KEY WORDS….
SEKIAN & TERIMAKASIH

More Related Content

Similar to Materi Pendidikan-anti-korupsi-ppt.ppt

Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsiKb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Imam Sarwo Edi
 
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana KorupsiCara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Andrean Tan
 
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja kerasMakalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
DebyNurulSyafda
 
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Fathur Rohman
 
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Andy Susanto
 

Similar to Materi Pendidikan-anti-korupsi-ppt.ppt (20)

Pelajaran 13
Pelajaran 13Pelajaran 13
Pelajaran 13
 
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsiKb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
Kb 4 strategi-pemberantasan-korupsi
 
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana KorupsiCara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
Cara Pengadilan Mengeksekusi Tindak Pidana Korupsi
 
PPT PKN Tentang KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi
PPT PKN Tentang KPK atau Komisi Pemberantasan KorupsiPPT PKN Tentang KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi
PPT PKN Tentang KPK atau Komisi Pemberantasan Korupsi
 
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.pptUrgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
Urgensi-pendidikan-anti-korupsi-bagi-generasi-milenial.ppt
 
Apa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKORApa Itu TIPIKOR
Apa Itu TIPIKOR
 
Iin nalasari
Iin nalasariIin nalasari
Iin nalasari
 
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja kerasMakalah pemberantasan korupsi dengan  konsep kerja keras
Makalah pemberantasan korupsi dengan konsep kerja keras
 
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
Materi 6 a pemberantasan korupsi di indonesia dalam lintasan sejarah 2010
 
PERANAN PENYIDIK PPNS.pptx
PERANAN PENYIDIK PPNS.pptxPERANAN PENYIDIK PPNS.pptx
PERANAN PENYIDIK PPNS.pptx
 
ppt hukum.pptx
ppt hukum.pptxppt hukum.pptx
ppt hukum.pptx
 
PERAN UNIT PPA ASIH.ppt
PERAN UNIT PPA ASIH.pptPERAN UNIT PPA ASIH.ppt
PERAN UNIT PPA ASIH.ppt
 
PERAN UNIT PPA ASIH.ppt
PERAN UNIT PPA ASIH.pptPERAN UNIT PPA ASIH.ppt
PERAN UNIT PPA ASIH.ppt
 
UNCAC-Final draft policy paper illicit enrichment
UNCAC-Final draft policy paper illicit enrichmentUNCAC-Final draft policy paper illicit enrichment
UNCAC-Final draft policy paper illicit enrichment
 
Wewenang KPK untuk Tidak Mengeluarkan SP3 PerkaraTtipikor Dihubungkan dengan ...
Wewenang KPK untuk Tidak Mengeluarkan SP3 PerkaraTtipikor Dihubungkan dengan ...Wewenang KPK untuk Tidak Mengeluarkan SP3 PerkaraTtipikor Dihubungkan dengan ...
Wewenang KPK untuk Tidak Mengeluarkan SP3 PerkaraTtipikor Dihubungkan dengan ...
 
Makalah korupsiiiiii
Makalah korupsiiiiiiMakalah korupsiiiiii
Makalah korupsiiiiii
 
Negara hukum dan pemberantasan korupsi
Negara hukum dan pemberantasan korupsiNegara hukum dan pemberantasan korupsi
Negara hukum dan pemberantasan korupsi
 
Bab 8 wawasan nusantara
Bab 8 wawasan nusantaraBab 8 wawasan nusantara
Bab 8 wawasan nusantara
 
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidanaBab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
Bab I Pengembalian Kerugian Keuangan Negara TP Korupsi tdk hapuskan pidana
 
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di IndonesiaPerlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
 

Recently uploaded

,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptxMateri Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
Materi Pertemuan 1Materi Pertemuan 1.pptx
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptxMateri Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
Materi Pertemuan 4 Materi Pertemuan 4.pptx
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 2Materi Pertemuan 3 Bagian 2.pptx
 
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
Materi Pertemuan 2.pptxMateri Pertemuan 2
 
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptxNOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
NOVEL PELARI MUDA TINGKATAN 1 KARYA NGAH AZIA.pptx
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Materi Pendidikan-anti-korupsi-ppt.ppt

  • 1. AK PIDANA KORUPSI nti Yunariyah, S.Kep.Ns.,M.Kes
  • 2. TUJUAN UMUM Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa mampu memahami Tindak Pidana Korupsi
  • 3. 1. Menjelaskan pengertian Tindak Pidana Korupsi 2. Menjelaskan Sejarah Pemberantasan Korupsi di Indonesia 3. Menjelaskan Lembaga Penegak hukum, pemberantasan, & Pencegahan Korupsi 4. Menjelaskan Tindak Pidana Korupsi dalam Peraturan Perundang-Undangan di Indonesia TUJUAN KHUSUS
  • 5. Suatu tindak pidana yg dengan manipulasi dan perbuata Tindak pidana korupsi Rumusan-rumusan tentang segala perbuatan yang dilarang/d
  • 6. SEJARAH PEMBERANTASAN KORUPSI DI INDONESIA A KEMERDEKAAN SA KERAJAAN MASA KOLONIAL BELANDA ORDE LAMA ORDE BARU REFORMASI PASCA KEMERDEKAAN
  • 7. Masa Pemerintahan Kerajaan : Singosari, Majapahit, Demak, & Banten. Perilaku korup bukan hanya oleh masyarakat Nusantara saja, akan tetapi orang Belanda, Portugis dan Jepang pun gemar mengkorup harta- harta Korpsnya, institusi atau pemerintahannya. Budaya yang sangat tertutup dan penuh keculasan tersebut turut menyuburkan budaya korupsi di Indonesia, seperti kebiasaan mengambil upeti (pajak) dari rakyat PRA KEMERDEKAAN Gejala korupsi dan penyimpangan kekuasaan masih didominasi para kalangan elit bangsawan, sultan, dan raja, sedangkan rakyat kecil nyaris belum mengenal atau memahaminya Masa Kolonial Belanda
  • 8. PASCA KEMERDEKAAN-ORDE LAMA Dibentuknya Panitia Retrooling Aparatur Negara (PARAN) dipimpin oleh Abd Haris Nasution Kepres No 275Tahun 1963, upaya pemberantasan korupsi kembali digalakkan dengan membentuk lembaga yang bertugas meneruskan kasus-kasus korupsi di meja pengadilan yang dikenal “Operasi Budhi mengharuskan Pejabat mengisi formulir daftar kekayaan pejabat negara Usaha PARAN akhirnya mengalami deadlock karena kebanyakan pejabat berlindung di balik Presiden, sehingga diserahkan kembali ke Pemerintah (kabinet Juanda). Dalam kurun waktu 3 bulan sejak Operasi Budhi dijalankan, keuangan negara dapat diselamatkan, Karena dianggap menggangu prestise Presiden, akhirnya Opresi Budhi di hentikan. Soebandrio mengumumkan pembubaran Operasi Budhi yang kemudian diganti namanya menjadi KomandoTertinggi RetoolingAparat Revolusi (KOTRAR), diketuai langsung oleh Presiden Soekarno,
  • 9. PASCA KEMERDEKAAN-ORDE BARU DibentukTim Pemberantasan Korupsi (TPK) diketuai JAGUNG Dibentuk Komite Empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang dianggap bersih & berwibawa seperti Prof Johannes, IJ Kasimo, Mr Wilopo dan A Tjokroaminoto dgn tugas utama membersihkan Depag, Bulog, CV Waringin, PT Mantrust, Telkom & Pertamina. Namun komite ini hanya “macan Ompong” karena hasil temuannya tentang dugaan korupsi di BUMN tdk direspon Pemerintah. Dibentuknya OperasiTertib (Opstib) memberantas korupsi. Seiring dengan berjalannya waktu Opstib)pun hilang ditiup angin tanpa bekas. 70, Unjuk rasa Pelajar & mahasiswa , BUMMN disoroti sarang korupsi
  • 10. ERA REFORMASI UU No. 28Tahun 1999Tentang Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari KKN dibentuklah berbagai komisi seperti KPKPN, KPPU, atau lembaga Ombudsman Tim Gabungan Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK). dibentuk dengan Keppres d masa Jaksa Agung Marzuki Darusman & dipimpin Hakim Agung Andi Andojo, melalui suatu judicial review Mahkamah Agung,TGPTP akhirnya dibubarkan. Sejak itu mengalami kemunduran dalam upaya. pemberantasan KKN Proses pemeriksaan kasus dugaan korupsi yang melibatkan konglomerat Sofyan Wanandi dihentikan dengan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) dari Jaksa Agung Marzuki Darusman. Akhirnya, Gus Dur didera kasus Buloggate & menyebabkan Gus Dur lengser.
  • 11. ERA REFORMASI Kompromi Politik . Laksamana Sukardi sebagai Menneg BUMN tak luput dari pembicaraan di masyarakat karena kebijaksanaannya menjual aset-aset negara Pada tahun 2003 dibentuk suatu komisi untuk mengatasi, menanggulangi dan memberantas korupsi di Indonesia. Komisi ini dinamai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), didirikan berdasarkan Nomor 30Tahun 2002
  • 12. A PENEGAK HUKUM DALAM PEMBERANTASAN KORUPSI
  • 13. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Lembaga Penegak Hukum Dalam Pemberantasan Korupsi 1.Kepolisian ; 2.Kejaksaan ; 3.Komisi Pemberantasan Korupsi; 4.Pengadilan Tipikor
  • 14. 14 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Kepolisian rlindungan dan pengayoman, pelayanan masyarakat namun juga ber
  • 15. 15 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Kejaksaan rtentu berdasarkan undang-undang, termasuk diantaranya undang
  • 16. 16 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 21 KOMISI PEMEBERANTASAN KORUPSI (KPK) KPK dibentuk berdasarkan UU No 30 tahun 2002. Undang-u
  • 17. 17 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 22 1. koordinasi dengan instansi yang berwenang melakukan pembe 2. supervisi terhadap instansi yang berwenang melakukan pemb 3. melakukan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan terhada 4. melakukan tindakan-tindakan pencegahan tindak pidana koru 5. melakukan monitor terhadap penyelenggaraan pemerintahan Tugas
  • 18. 18 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 23 Pasal Wewenamg U No 30 tahun 2002 : 1. mengkoordinasikan penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan t 2. menetapkan sistem pelaporan dalam kegiatan pemberantasan t 3. meminta informasi tentang kegiatan pemberantasan tindak pid 4. melaksanakan dengar pendapat atau pertemuan dengan instan 5. meminta laporan instansi terkait mengenai pencegahan tindak
  • 19. 19 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 23 Pasal Wewenamg UU No 30 tahun 2002 : 1. melakukan pengawasan, penelitian, atau penelaahan terhadap instansi yan 2. mengambil alih penyidikan atau penuntutan terhadap pelaku tindak pidan 3. mengambil alih penyidikan atau penuntutan, kepolisian atau kejaksaan wa 4. membuat dan menandatangani berita acara penyerahan sehingga segala
  • 20. 20 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 23 1. melibatkan aparat penegak hukum, penyelenggara negara, dan 2. mendapat perhatian yang meresahkan masyarakat; dan/atau 3. menyangkut kerugian negara paling sedikit Rp. 1.000.000.000,0 Pasal 11 UU No. 30Tahun 2002 “ Dalam melaksanakan tugas KP
  • 21. 21 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 23 1. melakukan penyadapan dan merekam pembicaraan; 2. memerintahkan kepada instansi yang terkait untuk melarang seseorang 3. meminta keterangan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya tenta 4. memerintahkan kepada bank atau lembaga keuangan lainnya untuk mem 5. memerintahkan kepada pimpinan atau atasan tersangka untuk memberh . Pasal 12 UU No. 30Tahun 2002 yang menyatakan bahwa dalam
  • 22. 22 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 23 6. meminta data kekayaan dan data perpajakan tersangka atau terdakwa kepada in 7. menghentikan sementara suatu transaksi keuangan, transaksi perdagangan, da 8. meminta bantuan Interpol Indonesia atau instansi penegak hokum negara lain u 9. meminta bantuan kepolisian atau instansi lain yang terkait untuk melakukan pe . Pasal 12 UU No. 30Tahun 2002 werwenang (Cont....) :
  • 23. 23 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 21 Pengadilan TIPIKOR  Merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan pera  PengadilanTIPIKOR diatur dalam UU No. 46Tahun 2009 tentang PengadilanTindak Pidana Korupsi
  • 24. 24 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN 23 Pasal Wewenamg Pengadilan TIPIKOR berwenang memeriksa, mengad 1. tindak pidana korupsi; 2. tindak pidana pencucian uang yang tindak pida 3. tindak pidana yang secara tegas dalam undang
  • 26. Undang-Undang Nomor 3Tahun 1971 tentang PemberantasanTindak Pidana Undang-undang Nomor 11Tahun 1980Tentang Pidana Suap; Undang-Undang Nomor 28Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Be Undang-undang No 31 tahun 1999, diubah dengan nomor 20 tahun 2001 tentang Pember Instruksi Presiden No 5Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi; Instruksi Presiden No 2Tahun 2014 tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Ko em Perundangan yg terkait dengan Korupsi
  • 27.
  • 28. 28 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN • Keuangan negara adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk ap 1. Kerugian Keuangan Negara Sanksi pidana penjara dengan penjara seumur hidup atau pidana p
  • 29. 29 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Seorang pegawai negeri mengikuti tugas belajar dan dibi Kerugian Keuangan Negara Seorang mahasiwa yang mengikuti pendidikan kedinasan
  • 30. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Diatur dalam pasal 5, pasal 6, pasal 11, pasal 12 & pasal 13 Pasal 5 : M emberi atau menjanjikan sesuatu kepada pega
  • 31. 31 KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Seorang ibu datang ke panitia penerimaan mahasiswa ba Suap-Menyuap
  • 32. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Diatur dalam pasal 8, pasal 9 dan pasal 10 UU No. 31Tahu Pasal 8 : Pegawai negeri atau orang selain pegawai negeri yang ditugaskan me
  • 33. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Seorang pejabat yang berwenang menerbitkan surat pen Penggelapan dalam Jabatan
  • 34. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Diatur dalam pasal 12 poin e, f, g Undang-undang No 20T Pasal 12 Poin e : Pegawai negeri atau penyelenggara negara yang dengan maks
  • 35. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Seorang dosen menerbitkan buku yang sudah beredar di Korupsi Pemerasan
  • 36. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Diatur dalam pasal 7 dan pasal 12 huruf h UU No.31Tahun Pasal 7 poin a : pemborong, ahli bangunan yang pada waktu membuat banguna
  • 37. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Seorang mahasiswa membuat laporan kegiatan praktik k Korupsi Perbuatan Curang Seorang petugas gizi dengan sengaja memberikan jumlah
  • 38. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Diatur dalam pasal 12 huruf f UU No.31Tahun 1999Tenta t Benturan Kepentingan dalam Pengadaan Pegawai negeri atau penyelenggara negara baik langsung maupun
  • 39. KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PPSDM KESEHATAN Panitia lelang barang ingin memutuskan pemenang lelan turan Kepentingan dalam Pengadaan
  • 40. APA ITU GRATIFIKASI? Penjelasan Pasal 12B Ayat (1) UU No.31Thn 1999 Juncto UU No.20Tahun 2001 “Yang dimaksud dengan “GRATIFIKASI” dalam ayat ini adalah pemberian dalam arti luas, yakni Uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga tiket perjalanan dinas, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma cuma, dan fasilitas lainnya yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik” . KorupsiTerkait Gratifikasi
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 45.
  • 47. KAPAN GRATIFIKASI DIKATAKAN SBG TIPIKOR? • UU No.20 th 2001 Pasal 12 B ayat 1 Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan dan berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya  Pasal 12 C ayat (1) Bahwa Pasal 12 B ayat (1) tidak berlaku jika penerima melaporkan gratifikasi paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung sejak tanggal gratifkasi tersebut diterima.
  • 48. HAL-HAL YANG MENJADI PEMBENARAN  Sekedar Ucapan “Terimakasih”  Lumrah dan wajar  MemuliakanTamu  “Adat ketimuran”  Uang pulsa, sekedar makan  Membina hubungan baik  dll
  • 49. GRATIFIKASI MENJADI SUAP Berhubungan dg JABATAN dan BERTENTANGAN denganTUGAS & KEWAJIBANNYA
  • 50. f Influence Menjilat, mengambil hati dan berhar f gratitude Apresiasi dan ucapan terima- kasih atas HINDARI HADIAH KATEGORI INI DIANGGAP SUAP JENIS HADIAH (BACA;GRATIFIKASI)
  • 51. JENIS HADIAH (BACA;GRATIFIKASI oken Gift Hadiah dlm Kegiatan Bisnis, sbg representasi In monial Gift Hadiah dari wujud penghormatan da HADIAH INI CUKUP DILAPORKAN KE INSTANSI MASING-MASING
  • 52. ILUSTRASI…………… Anak Kecil Pembeli Biasa PNS/ Pejabat Ibu Penjual akanan Seorang Ibu Penjual makanan memberikan makanan secara “CUMA-CUMA” kepada tiga seperti gambar disamping  Pemberian yang mana dikategorikan dlm Gratifikasi?  Mengapa……..?????????????
  • 53. ALAT UKUR GRATIFIKASI No Kriteria Penjelasan 1 Motif Apakah pemberian tersebut untuk mempengaruhi keputusan PNS/Pejabat untuk melaksanakan/tidak melaksanakan tupoksinya? 2 Kesetaraan Apakah pemberi dan penerima mempunyai hub yang “setara?”, jk tidak = gratifikasi = laporkan 3 Relasi kekuasaan Apakah terdapat kaitan berkenaan dengan/ menyangkut akses ke aset-aset dan kontrol atas aset- aset sumberdaya strategis ekonomi, politik, sosial, dan budaya yang Anda seperti Panitia PBJ, PPK, dll 4 Conflic k of interst Apakah pemberian tersebut dapat menjadi benturan kepentingan di masa mendatang (ga enak… karena sudah kenal dan membantu) 5 Cara memberi Apakah pemberian dilakukan secara “terbuka” 6 Kewajaran Apakah pemberian tersebut dalam jumlah dan frekuensi yang wajar secara ukuran masy. Umum?
  • 54. HADIAH LEGAL VS ILLEGAL Karakteristik LEGAL ILEGAL Motif Membina hub baik secara “sosial” Membina hub baik secara “Jabatan PNS” Kesetaraan Setara Timpang Relasi Tidak ada relasi kekuasaan Ada Relasi Kekuasaan Conflick of interst Tidak ada konflik Ada/Potensi konflik Cara memberi Terbuka Tertutup Resiprositas Saling memberi dg jumlah, cara dan ukuran yang sama Searah, dari satu ke yang lain, ukuran & cara berbeda Sifat hubungan Aliansi sosial, jangka panjang dan ikatan emosional saudara Patternalistik, jangka pendek dan “transaksional” Akuntabilitas Accountable Un Accountable Nilai pemberian Interaksi sosial , biasa, umum Lebih kepada “nilai moneter”
  • 55. PENGENDALIAN INDIVIDU  Berupa self assessment sederhana yang dapat digunakan oleh masing-masing pegawai negeri dan penyelenggara negara dalam menghadapi penerimaan gratifikasi.  Dengan melakukan assessment “AMATI” diharapkan PNS dan Penyelenggara Negara dapat mengambil sikap yang tepat pada saat dihadapkan pada pemberian gratifikasi, apakah harus segera menolak, atau dapat menerimanya untuk kemudian dilaporkan kepada KPK.
  • 56. A M A T I …………………………………………… A  ATURAN : Bagaimana aturan yang berlaku di instansi M  MAKSUD: Apa maksud si pemberi membe A  AGENDA: Adakah agenda kegia T  TERBUKA; Apakah pe I  IDENTITAS; b
  • 57. GRATIFIKASI BUKAN MELARANG SESEORANG MEMBERI HADIAH YANG DILARANG JIKA PEMBERIAN SESUATU KEPADA PNS/PEJABAT NEGARA PATUT DIDUGA MEMPENGARUHI PEJABAT UNTUK MELAKUKAN ATAUTIDAK MELAKUKAN TUGAS DAN FUNGSI, SEKARANG DAN DIKEMUDIAN HARI
  • 58. BATASAN GRATIFIKASI (UU no.20/2001 Pasal 12 B ayat 1) Setiap gratifikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatan dan berlawanan dgn kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan sebagai berikut : a. Yang nilainya Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah) atau lebih, pembuktian bhw gratifikasi tsb bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima gratifikasi b. Yang nilainya kurang dari Rp.10.000.000 (sepuluh juta rupiah), pembuktian bahwa gratifkasi tersebut suap dilakukan oleh penuntut umum.
  • 59.
  • 60. KETENTUAN PELAPORAN GRATIFIKASI Penerimaan gratifikasi wajib dilaporkan kepada KPK langsung atau melalui UPG SELAMBAT-LAMBATNYA 30 HARI KERJA terhitung sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.
  • 62. Mekanisme pelaporan enerima atifikasi Palaing lambat 30 hari Proses Penetapan Status Penelitian Oleh KPK SK Status 30 hr Negara Penerima
  • 63. CARA PELAPORAN GRATIFIKASI Gedung KPK Lantai 1 Jl. H.R.Rasuna Said, Kav C1, Kuningan, Jakarta Selatan Alamat email : Pelaporan.gratifikasi@kpk.go.id 47
  • 64. 48
  • 65. 49
  • 66. Konsekuensi Hukum dari tidak melaporkan gratifikasi yang diterima Adanya ancaman sanksi pidana yaitu penjara dan denda yang menyatakan bahwa penerimaan (dan/atau pemberian) gratifikasi merupakan hal yang sangat serius sebagai salah satu bentuk tindak pidana yang persis sama dengan tindak pidana suap lainnya dalam Undang-Undang pemberantasanTindak Pidana Korupsi
  • 67. PENGELOLAAN GRATIFIKASI DI KEMENTERIAN KESEHATAN  Unit Pengendalian Gratifikasi Kementerian Kesehatan yang telah dibentuk melalui SK Inspektur Jenderal No. 01.T.PS.17.04.215.10.3445 tanggal 30 Juli 2010 tentang Pembentukan Unit Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.  Tugas: 1.Melakukan sosialisasi dan desiminasi tentang pengendalian gratifikasi. 2.Memfasilitasi pelaporan Gratifikasi PNS di lingkungan Kemkes kepada KPK. 3.Membuat pelaporan penerimaan dan pemberian gratifikasi di lingkungan instansi.
  • 68. SISTEM PENGENDALIAN GRATIFIKASI  Sekumpulan perangkat & mekanisme pengendalian praktik gratifikasi yang dibangun & dikembangkan oleh instansi secara berkesinambungan guna menjaga integritas pegawainya dari praktik penerimaan dan pemberian gratifikasi yang dianggap suap  Terdiri dari perangkat ketentuan, perangkat SDM dan organisasi, mekanisme penyebarluasan pemahaman, dan mekanisme pemrosesan pelaporan penerimaan dan pemberian gratifikasi di lingkungan instansi.
  • 69. TATA CARA PELAPORAN GRATIFIKASI  DISAMPAIKAN SECARA TERTULIS DGN MENGISI FORMULIR SEBAGAIMANA DITETAPKAN OLEH KPK DGN MELAMPIRKAN DOKUMEN YANG BERKAITAN DENGAN GRATIFIKASI.  FORMULIR PELAPORAN MEMUAT: 1.NAMA DAN ALAMAT LENGKAP PENERIMA DAN PEMBERI GRATIFIKASI; 2.JABATAN PEGAWAI NEGERIATAU PENYELENGGARA NEGARA; 3.TEMPAT DANWAKTU PENERIMA GRATIFIKASI;
  • 70. Pemberian pinjaman barang dari rekanan kepada pejabat/PNS secara cuma-cuma Pertanyaan Jawaban Apakah termasuk Gratifikasi? Ya Mengapa termasuk Gratifikasi? Karena rekanan tersebut ada hub dg Tupoksi pejabat/PNS. Rekanan tsb adalah salah satu supliyer di Tempat tugas PNS/Pejabat ybs. Pemberian tsb dpt mengurangi independensi Pejabat/ PNS dalam melaksanakan tupoksinya. Apa yang harus dilakukan oleh Pejabat/PNS tsb? 1. Menolak dengan cara yang baik 2. Jika terpaksa menerima (misal diantar kerumah tanpa sepengetahuan anda, segera lapor ke KPK paling lambat 30 hari setelah diterima atau PPG di unit anda kerja
  • 71. Pemberian Tiket nonton bola dari rekanan kepada pejabat/PNS secara cuma- cuma Pertanyaan Jawaban Apakah termasuk Gratifikasi? Ya Mengapa termasuk Gratifikasi? Karena rekanan tersebut ada hub dg Tupoksi pejabat/PNS. Rekanan tsb adalah salah satu supliyer di Tempat tugas PNS/Pejabat ybs. Pemberian tsb dpt mengurangi independensi Pejabat/ PNS dalam melaksanakan tupoksinya. Apa yang harus dilakukan oleh Pejabat/PNS tsb? 1. Menolak dengan cara yang baik 2. Jika terpaksa menerima (misal diantar kerumah tanpa sepengetahuan anda, segera lapor ke KPK paling lambat 30 hari setelah diterima atau PPG di unit anda kerja
  • 72. Pemberian Insentif oleh BUMN kpd pihak Swasta karena target penjualan tercapai Pertanyaan Jawaban Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak Mengapa tidak dikategorikan Gratifikasi? Karena Bukan termasuk dalam Pejabat/ PNS, pemberian tersebut tidak ada kaitan nya dgn tupoksi penyelenggara Negara. Apa yang harus diperhatikan dlm kontek tersebut? 1. Ada potensi bahaya jika pemberian tsb dpt mempengaruhi persaingan usaha. 2. Belum termasuk gratifikasi dalam UU No.31 jika tidak terkait dengan PBJ di lingkungan Pemerintahan.
  • 73. Penerimaan Honor sbg Nara Sumber oleh PNS/Pejabat dalam suatu acara Pertanyaan Jawaban Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak, jika tidak dilarang dalam kode etik internal instansi penyelenggara Apa yang harus diperhatikan dlm kontek tersebut? 1. Jika diatur dalam kode etik dilarang, maka penerimaan tersebut dapat termasuk gratifikasi dan merupakan bagian dari tupoksinya. Jika dalam kondisi tdk dpt menolak, lapor ke KPK 2. Catatan: KPK sudah punya kode etik jika termasuk transport, akomodasi kecuali tidak dapat dijangkau oleh masyarakat dalam keadaan normal
  • 74. Pemberian Souvenir, makanan, oleh-oleh dari kawan lama atau tetangga Pertanyaan Jawaban Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak, karena hub sosial/kekerabatan Mengapa tidak dikategorikan Gratifikasi? Karena “orang bersih” tidak harus jadi makhluk asing dalam lingkungannya. Apa yang harus diperhatikan dlm kontek tersebut? Jika pemberian itu mengandung motif kamuflase yang bertujuan suatu saat minta bantuan dan kemudahan yang terkait pekerjaan, maka harus ditolak.
  • 75. Pemberian oleh rekanan kepada pihak ketiga (Istri/Anak) PNS/Pejabat Pertanyaan Jawaban Apakah termasuk Gratifikasi? Ya Mengapa termasuk gratifikasi? Pemberian tersebut patut diduga hanya kamufflase, ada maksud tertentu dikemudian hari Apa yang harus dilakukan Melapor ke KPK paling lambat 30 hari sejak pemberian tersebut diterima
  • 76. Pemberian hadiah sbg ucapan terimakasih atas pelayanan, surat izin & konsultasi Pertanyaan Jawaban Apakah termasuk Gratifikasi? Ya Mengapa termasuk gratifikasi? Walaupun diberikan secara sukarela, tulus, karena berhubungan dengan tugas, tanpa pemberian pun seharusnya masy. Tetap terlayani dan surat izin tetap harus diproses sesuai SOP yag berlaku. Apa yang harus dilakukan 1. Menolak dengan cara yang baik 2. Melapor ke KPK paling lambat 30 hari sejak pemberian tersebut diterima 3. Dapat memicu lahirnya “pelicin” dan “syarat” jika mau cepat selesai.
  • 77. Pemberian hadiah Karena prestasi PNS Pertanyaan Jawaban Apakah termasuk Gratifikasi? Tidak, jika berlaku untuk semua PNS, Ya, jika khusus untuk PNS tertentu Mengapa termasuk gratifikasi? Karena untuk meningkatkan kinerja dan berlaku pada semua pegawai Apa yang harus diperhatikan? 1. Ada dasar pemberian, ketentuan yang transparan dan berlaku untuk seluruh pegawai. 2. Ada batas yang wajar da diatur dalam peraturan internal.
  • 78. Bagaimana dengan ini…..  Pemberian parsel dari bawahan kepada atasan  Hadiah atau sumbangan saat perkawinan anak pejabat  Pemberian paket wisata oleh rekanan kepada keluarga pejabat  Pemberian potongan harga kepada pejabat , keluarga dari rekanan tempat kantor biasa belanja barang seperti, ATK, komputer, dll.  Pemberian ongkos/hadiah umroh kepada PNS  Pemberian hadiah Ultah?
  • 80. KEY WORDS…. SEKIAN & TERIMAKASIH