Dokumen ini memberikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan alat kontrasepsi IUD/spiral. Kelebihan IUD adalah tingkat efektivitasnya yang tinggi (0,6-0,8 kehamilan per 100 pengguna), langsung efektif setelah dipasang, dan tidak memiliki efek samping hormonal. Kekurangannya termasuk memerlukan prosedur medis untuk pemasangan, dapat menyebabkan sakit dan kejang setelah pemasangan, serta
3. Pengertian
• KB adalah usaha untuk mengukur jumlah
dan jarak anak yang diinginkan. untuk
mencapai hal tersebut maka dibuatlah
beberapa cara atau alternatif untuk
mencegah ataupun menunda kehamilan.
4. Kelebihan Intrauterine Device (IUD)
Tingkat efektifitas mencapai 0,6 – 0,8 kehamilan per 100 wanita
yang menggunakannya. Atau dengan kata lain 1 kegagalan pada
125 – 170 pengguna,
Langsung Efektif begitu terpasang di rahim,
Anda hanya perlu melakukan pengecekan satu tahun sekali ke dokter
yang memasang IUD.
Tidak menimbulkan efek samping hormonal seperti pada alat
kontrasepsi hormonal yang lain,
Dianjurkan untuk ibu menyusui karena tidak akan mempengaruhi
volume dan kualitas ASI,
Apabila tidak terjadi infeksi bisa dipasang setelah melahirkan,
Dapat digunakan setelah 1 tahun atau lebih masa haid terakhir
(masa menopause)
Membantu mencegah kehamilan di luar kandungan.
Dapat dipasang kapan saja, tidak perlu pada saat masa haid saja asal
anda tidak sedang hamil atau diperkirakan hamil.
5. Kekurangan Intrauterine Device
(IUD)
Memerlukan prosedur medis, termasuk pemeriksaan pelvik
sebelum dipasang Alat Kontrasepsi Intrauterine
Device IUD, dan pemasangan harus oleh petugas
terlatih (bidan atau dokter),
Bagian organ reproduksi wanita mungkin akan terasa sakit
dan kejang selama 3 - 5 hari setelah pemasangan IUD,
Terjadi perubahan siklus haid pada 3 bulan pertama,
setelah pemasangan,
Terjadi pendarahan diantara masa menstruasi, hal ini
dikarenakan Alat IUD mengenai dinding rahim dan
menimbulkan luka,
Darah Haid biasanya akan lebih lama dan lebih banyak.
Dan apabila pendarahan haid sangat banyak dapat
menyebabkan anemia
6. Lanjutan..
Terjadi Keluhan pada suami saat berhubungan badan, karena
pemasangan benang IUD terlalu panjang. Hal ini bisa diatasi
dengan memotong benang lebih pendek atau melipatnya ke dalam
rahim yang dilakukan oleh bidan atau dokter spesialis kandungan,
Apabila pemasangan IUD tidak benar, menyebabkan perforasi pada
dinding uterus,
Tidak dapat mencegah infeksi penyakit menular seksual, sehingga
tidak disarankan untuk perempuan yang sering berganti pasangan.
Infeksi ini akan memicu terjadinya penyakit radang panggul.
1 dari 1000 wanita, mengalami terlepasnya IUD.
IUD hanya mencegah kehamilan normal dan tidak dapat mencegah
kehamilan ektopik atau kehamilan di luar kandungan.
Wanita yang menggunakan IUD sebagai KB harus memeriksa posisi
benang dari waktu ke waktu. Pemeriksaan dilakukan dengan
memasukkan jari ke dalam vagina.