SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
REHABILITASI OKLUSI
Disusun oleh :
Farisah Atsari
Pembimbing :
Dr. drg. Erna Kurnikasari, Sp.Pros (K)
PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS PROSTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNPAD
2020
anamnesa, etiologi,
cara
mendiagnosis,
pemeriksaan
penunjang
tahap
perencanaan
yang matang.
Rehabilitasi oklusi merupakan suatu perbaikan dari oklusi yang harus
memenuhi aspek yaitu posisi mandibula yang benar
REVERSIBLE
 OKLUSAL
APPLIANCE
IRREVERSIBLE
 OA & OE
selective
grinding,
pembuatan
GTC, GTSL
ortodonsia,
intervensi
secara
bedah.
multidisiplin.
RULE OF THIRD
Tahap: gigi dikeringkan, kondilus pada relasi sentrik, menggigitkan kertas
marker secara ringan pada gerakan hinge axis (rotasi pada sumbu horizontal).
A. grinding dapat dilakukan tanpa merusak gigi. (Gambar .A)
B. Pembuatan mahkota dan prosedur prostodontik cekat biasanya menjadi
perawatan yang tepat. (Gambar .B)
C. Ujung cusp berkontak dengan lawan inner incline pada bagian ke 3 terdekat
dengan ujung cusp. Perawatan yang tepat adalah prosedur ortodontik.
PIRANTI OKLUSAL
• Piranti oklusal merupakan suatu alat yang dapat dilepaskan
dan biasanya dibuat dengan akrilik keras yang akan
menyesuaikan permukaan oklusal dan insisal pada gigi
geligi di satu rahang yang menciptakan suatu kontak
oklusal yang tepat dengan gigi geligi antagonis
occlusal
splint,
bite guard, night guard,
interocclusal
appliance,
piranti
ortopedik.
Piranti oklusal memiliki beberapa
kegunaan :
memberikan suatu kondisi
oklusal yang stabil secara
sementara yang dapat
memodifikasi kelainan dan
nyeri otot yang menyebabkan
perbaikan pada beberapa
kasus kelainan.
memberikan suatu kondisi
oklusal yang menyebabkan
kondilus untuk
mengasumsikan posisi sendi
yang paling stabil secara
ortopedik
digunakan untuk melindungi
gigi dan struktur
pendukungnya dari gaya
kunyah abnormal yang dapat
menyebabkan breakdown.
Pertimbangan Umum Piranti Oklusal
• Perawatan awal sebaiknya bersifat reversibel dan non-
invasif.
• memberikan suatu terapi yang juga secara sementara dapat
meningkatkan relasi fungsional dari sistem mastikasi
• Ketika piranti oklusal didesain secara spesifik untuk
memodifikasi faktor etiologi dari TMD, walaupun sementara,
gejala juga akan tertangani, dan pada kasus ini piranti dapat
bersifat menjadi diagnostik
Okeson mengemukakan bahwa keberhasilan atau
kegagalan dari terapi piranti oklusal bergantung pada
beberapa faktor yakni:
Pemilihan jenis piranti
yang sesuai
Pembuatan dan
penyesuaian piranti
Tingkat kerjasama pasien
JENIS PIRANTI OKLUSAL
Piranti stabilisasi/ muscle
relaxation therapy
anterior positioning/reposisi
ortopedik
anterior bite
plane
posterior bite
plane
soft atau
resilient
appliance
Pivoting
appliance
Piranti Stabilisasi
• Piranti stabilisasi merupakan piranti yang secara
umum digunakan pada rahang atas dan memberikan
suatu relasi oklusal yang dipertimbangkan sebagai
yang optimal bagi pasien
Tujuan dari piranti stabilisasi
adalah untuk mengeliminasi
adanya ketidakstabilan ortopedik
antara posisi oklusal dan posisi
sendi, dimana ketidakstabilan ini
merupakan faktor etiologi dari
TMD
Piranti stabilisasi secara umum
digunakan untuk merawat
kelainan nyeri otot.
• Pembuatan piranti stabilisasi akan lebih menguntungkan bila
dibuat di rahang atas dimana biasanya bila dipasangkan di
rahang atas biasanya akan lebih stabil dan dapat melapisi lebih
banyak jaringan yang akan menyebabkan piranti menjadi lebih
retentif dan mengurangi kemungkinan untuk rusak.
• Piranti rahang atas juga lebih versatile, dimana keseluruhan
kontak dengan gigi geligi antagonis dapat dicapai pada seluruh
jenis relasi skeletal dan molar,
• sebagai contoh pada kasus relasi klas 2 dan klas 3 yang susah
didapatkan kontak anterior yang tepat dan guidance yang baik
dengan piranti mandibula
INDIKASI :
1. Piranti stabilisasi secara umum digunakan untuk merawat kelainan nyeri
otot
2. Studi mengemukakan bahwa pemakaian piranti ini dapat mengurangi
aktivitas parafungsi yang seringkali menyertai periode stress  BILA
TERDAPAT hiperaktivitas otot seperti bruksisme, maka sebaiknya
dipertimbangkan untuk dilakukan perawatan piranti stabilisasi
3. Piranti ini dapat meminimalisir tekanan pada jaringan yang mengalami
trauma sehingga dapat memungkinkan suatu reaksi penyembuhan yang
efisien
Prosedur Pembuatan :
• Okeson mengemukakan bahwa pembuatan
piranti oklusal rahang atas dapat dicapai
dengan beberapa tahap sebagai berikut:
Kelebihan pada model di bagian labial dari gigi dilakukan
pengasahan hingga kedalaman dari vestibulum
Lakukan pencetakan dengan alginat pada rahang atas dimana hasil
cetakan harus bebas dari gelembung baik pada bagian gigi maupun
palatum. Pengecoran dilakukan sesegera mungkin dengan gipsum
dan model yang dihasilkan sebaiknya bebas gelembung.
Dengan tekanan dari vacuum adapter,
adaptasikan lembaran resin transparan
dengan ketebalan 2 mm pada model.
Outline dari piranti kemudian dilakukan pemotongan
dengan separating disc. Potongan dibuat pada
ketinggian interdental papilla pada permukaan bukal
dan labial pada gigi. Daerah palatal posterior dipotong
dengan separating disc sepanjang garis lurus yang
menghubungkan aspek distal dari kedua molar kedua
Piranti resin oklusal yang telah diadaptasikan kemudian dilepaskan dari model.
Lathe dengan hard rubber wheel dapat digunakan untuk mengurangi kelebihan
resin pada daerah palatal.
Batas lingual dari piranti dari piranti diperluas 10 hingga 12 mm dari batas
gingiva pada gigi sepanjang bagian lingual dari rahang.
Batas labial pada piranti akan membatasi bagian insisal dan middle third pada
geligi anterior dan batas sekitar geligi posterior sedikit lebih panjang.
• Sedikit bagian dari resin akrilik autocuring
dicampurkan pada dappen dish dan sebagaimana
material mulai menebal, tambahan sedikit pada
permukaan oklusal pada bagian anterior dari piranti.
Akrilik ini akan berperan sebagai anterior stop yang
kira-kira selebar 4 mm dan sebaiknya memanjang
pada daerah dimana gigi insisif pertama rahang
bawah akan berkontak.
Tahap Fitting Piranti pada Geligi Rahang Atas
Piranti oklusal dievaluasi secara intraoral dimana piranti seharusnya fit pada rahang
atas dengan baik dengan memberikan retensi dan stabilitas yang adekuat.
Pergerakan bibir dan lidah sebaiknya tidak dapat melepaskan piranti, kemudian tekanan
yang diaplikasikan pada bagian manapun sebaiknya tidak menyebabkan tipping atau
membuat piranti menjadi longgar.
Bila bagian batas dari piranti telah dipertahankan pada daerah yang dekat dengan batas
antara middle dan incisal third pada permukaan fasial dari gigi geligi, maka akan
tercapai suatu retensi yang adekuat
• Ketika piranti telah mendapatkan adaptasi
yang baik pada geligi rahang atas, maka
dapat dicapai suatu oklusi
• Agar piranti stabilisasi efektif secara
optimal, kondilus harus berada pada posisi
yang paling stabil secara muskuloskeletal
yang mana adalah relasi sentrik
• Ketika kondilus berada pada posisi yang
stabil secara muskuloskeletal pada TMJ
normal, diskus akan terletak dengan baik
di antara kondilus dan fossa artikularis
Menemukan relasi sentrik :
Manual mandibular Guiding
• menyebabkan suatu nyeri pada sendi, sebaiknya dicurigai adanya suatu
kelainan intrakapsuler dan stabilitas pada posisi ini patut untuk dipertanyakan
atau diragukan. Perawatan sebaiknya diarahkan menuju sumber dari nyeri
intrakapsuler. Piranti anterior positioning kemudian akan menjadi lebih tepat
pada pasien.
Memanfaatkan stop anterior
• Pada posisi recline, pasien diminta untuk mengatupkan geligi posterior yang
menyebabkan hanya satu gigi insisif rahang bawah yang berkontak dengan
anterior stop dari piranti. Stop sebaiknya dibuat dengan ketebalan yang dapat
mempertahankan geligi anterior untuk berjarak 3 hingga 5 mm, dimana hal ini
akan menghasilkan geligi posterior akan terpisah dengan jarak hanya 1
hingga 3 mm. Geligi posterior rahang bawah sebaiknya tidak berkontak
dengan bagian manapun dari piranti. Bila geligi posterior berkontak dengan
piranti, maka piranti sebaiknya ditipiskan untuk menghilangkan kontak-kontak
ini.
Bila anterior stop memberikan sebuah
mesial incline, penutupan mulut akan
cenderung mendefleksikan mandibula ke
anterior menjauh dari posisi yang stabil
secara muskuloskeletal.1
Ketika anterior stop berbentuk datar
dan perpendikular pada sumbu kontak
geligi insisif mandibula, maka tidak
akan terjadi perubahan posisi dari
mandibula
metode yang paling baik adalah memanfaatkan kedua teknik ini dengan
bersamaan. Dengan kondisi piranti yang terpakai dan pasien reclining
Gambar 10. (A) Kontak geligi insisif mandibula pada anterior stop., dan (B) Kontak anterior ditandai
dengan articulating paper dan diobservasi agar menjadi datar dan perpendikular pada sumbu panjang dar
geligi insisif mandibula.1
INSTRUKSI :
1. Pasien diminta untuk kembali pada 2 hingga 7 hari untuk evaluasi,
dimana pada saat itu tanda-tanda oklusal dari piranti diperiksa kembali
2. Perubahan harus disertai dengan penyesuaian dari piranti untuk
mengoptimalkan kondisi oklusal
3. Pemeriksaan otot dan TMJ diulangi kembali setiap kontrol sehingga
dapat dinilai apakah tanda dan gejala hilang atau berkurang
4. Ketika gejala mereda dengan pemakaian dari piranti, terdapat
kemungkinan besar bahwa diagnosis yang tepat telah ditegakkan dan
perawatan telah berhasil
5. Bila gejala tidak berkurang atau malah meningkat, piranti sebaiknya
dievaluasi mengenai kesesuaiannya dan kontak oklusalnya
6. Bila faktor-faktor ini telah tepat dan pasien telah menggunakan piranti
sebagaimana diinstruksikan, maka kemungkinan etiologi dari kelainan
tidak tertangani dengan baik
PIRANTI ANTERIOR POSITIONING
• Piranti reposisi anterior merupakan suatu alat interoklusal yang
merangsang mandibula untuk mengasumsikan suatu posisi yang lebih
ke anterior dibandingkan dengan posisi interkuspal
• Piranti dapat bermanfaat pada penanganan beberapa kelainan disc
derangement tertentu karena perubahan posisi lebih ke anterior dari
kondilus dapat membantu menghasilkan suatu relasi kondilus dan
diskus yang lebih baik
1. Piranti reposisi anterior digunakan untuk perawatan disc displacement dan
dislokasi sendi dengan reduksi
2. Pasien dengan suara sendi (seperti clicking) terkadang dapat terbantu,
sebagaimana pada intermittent atau chronic locking
3. Beberapa kelainan inflammasi dapat terbantu dengan piranti ini, terutama
ketika posisi yang sedikit ke anterior dari kondilus terasa lebih nyaman
pada pasien
INDIKASI
Pembuatan piranti anterior positioning dimulai dari struktur
dasar yang sama seperti piranti stabilisasi dan juga dibuat
anterior stop
Gambar 25. Melokasikan posisi anterior yang diinginkan. (A) Relasi geligi anterior pada anterior stop
dalam kondisi relasi sentrik, namun posisi ini tidak mengurangi nyeri atau clicking yang menyertai, (B)
Mandibula pasien sedikit diprotrusikan hingga terdapat pergerakan membuka dan menutup mulut yang
menghilangkan clicking yang disertai nyeri, kemudian bila sudah didapatkan, daerah kontak pada anterior
stop diberi tanda dengan articulating paper, (C) Tanda diberi label CR dan AP.
ANTERIOR BITE PLANE
Anterior bite plane merupakan piranti akrilik keras yang digunakan pada
gigi rahang atas, mencegah kontak dengan gigi anterior rahang bawah
Tujuannya melepaskan kontak posterior dengan demikian
menghilangkan pengaruhnya pada fungsi sistem pengunyahan.
Berbeda dengan alat stabilisasi, setiap centric cusp pada alat ini
menempel pada lekukan atau fossa, yang menentukan posisi depan
yang diinginkan. Alat ini hanya digunakan siang hari pada posisi
mandibular yang diperlukan untuk mengurangi gejala.
Segera setelah gejala dikendalikan di siang hari, alat dihilangkan.
Penggunaan peralatan pemosisian maksila di malam hari dilanjutkan
sampai adaptasi jaringan yang adekuat terjadi.
POSTERIOR BITE PLANE
Posterior bite plane telah dianjurkan dalam kasus kehilangan dimensi vertikal
yang parah atau ketika ada kebutuhan untuk membuat perubahan besar pada
posisi anterior mandibular
PIVOTING APPLIANCE
Pivoting appliance adalah piranti akrilik keras yang menutupi satu lengkung dan
biasanya menyediakan kontak posterior tunggal di setiap kuadran
Kontak ini biasanya dibuat sejauh mungkin di posterior. Ketika gaya superior
diterapkan di bawah dagu, kecenderungannya adalah untuk mendorong gigi
anterior berdekatan dan memutar kondilus ke bawah di sekitar titik putar
posterior
Pivoting appliance awalnya dikembangkan dengan gagasan bahwa itu akan
mengurangi tekanan interarticular dan dengan demikian unload (menurunkan)
permukaan artikular dari sendi. Ini dianggap mungkin ketika gigi anterior bergerak
lebih dekat, menciptakan fulkrum di sekitar gigi molar kedua, memutar kondilus ke
bawah dan ke belakang menjauh dari fossa.
Namun, efek seperti itu dapat terjadi hanya jika gaya yang menutup mandibula
terletak anterior ke pivot
Gambar 2.8 A. Foto klinis pivoting appliance unilateral pada mandibular. Bukti menunjukkan
bahwa pivot unilateral dapat menurunkan beban pada sendi isolateral sementara meningkatkan beban pada
sendi kontralateral. Piranti ini dipakai terus-menerus hanya selama dua minggu dan berusaha untuk
mengobati gangguan intrakapsular. B. Ketika piranti dilepas, terdapat perubahan oklusi. Gigi molar
pertama intrusi melebihi kontak oklusal. Hanya terdapat sedikit data yang menunjukkan penggunaan piranti
jenis ini.
SOFT OR RESILIENT APPLIANCE
Soft appliance adalah piranti yang dibuat dari material yang resilient yang
biasanya disesuaikan dengan gigi rahang atas.
Tujuan perawatan adalah untuk mencapai kontak yang serentak dan simultan
dengan gigi yang berlawanan. Dalam banyak kasus, hal ini sulit untuk
dilakukan karena sebagian besar soft material tidak menyesuaikan dengan
tepat pada persyaratan sistem neuromuskuler yang tepat
meskipun soft appliance dapat mengurangi gejala, tampaknya hard appliance
mengurangi gejala lebih cepat dan efektif. Hard appliance tampaknya
mengurangi aktivitas elektromiografi otot masseter dan temporalis lebih dari
soft appliance selama clenching gigi terkontrol.
Sebelum terapi permanen dimulai, perlu diketahui bahwa setidaknya
delapan fitur umum untuk semua piranti, yang dapat menjelaskan mengapa
piranti oklusal mengurangi gejala yang terkait dengan TMD. Setiap
kemungkinan ini harus dipertimbangkan sebelum terapi oklusal permanen
dipertimbangkan.
Pertimbangan tersebut antara lain:
Perubahan
kondisi oklusal
Perubahan
posisi kondilus
Peningkatan DV
Kesadaran
kognitif
Efek placebo
Peningkatan
input perifer ke
sistem saraf
pusat
Pemulihan
muskuloskeletal
alami
TERAPI IRREVERSIBLE
Tujuan Occlusal adjustment dan
occlusal equilibration
1. Mengurangi gaya trauma
2. Menghilangkan rasa tidak nyaman saat
terjadi kontak oklusal
3. Memperbaiki hubungan fungsional oklusi
4. Terapi adjunctive untuk mengurangi
kerusakan kebiasaan parafungsi
5. Mengembalikan bentuk gigi untuk
menciptakan kontak oklusi yang ideal
Klasifikasi Prematur Kontak
• Permukaan bukal dari bonjol bukal molar dan premolar
mandibula terhadap inklinasi lingual dari bonjol bukal molar dan
premolar maksila atau pada permukaan fasial gigi anterior
rahang bawah terhadap permukaan lingual gigi maksila.
Kelas
I
• Permukaan lingual bonjol lingual molar dan premolar rahang
atas, terhadap inklinasi bukal dari bonjol lingual gigi molar dan
premolar mandibula.
Kelas
II
• inklinasi bukal dari bonjol lingual molar dan premolar maksila,
terhadap inklinasi lingual dari bonjol bukal molar dan premolar
mandibula.
Kelas
III
Klasifikasi Kontak Prematur
Occlusal Adjustment
Tindakan memperbaiki kembali bentuk permukaan
oklusal untuk menciptakan oklusi yang benar,
sehingga didapatkan hubungan rahang atas dan
rahang bawah yang harmonis. Bersifat irreversible
Prosedur Pembentukan hubungan
fungsional Occlussal Adjusment
• Grinding
• Spheroiding
• Pointing
• Restorasi gigi
• Menggerakkan gigi dengan bantuan alat
orthodontik
Teknik Fungsional
• Grooving untuk memperbiki kedalaman
developmental groove, menggunakan bur
tapered secara perlahan
• Spheroiding yaitu mengurangi kontak
prematur dan memperbaiki kontur gigi asli.
sebanyak 2 -3 mm
• Dari margin oklusal ke apikal
• Sebuah upaya khusus yang dilakukan untuk
menjaga ketinggian dari bonjol oklusal
Pointing mengarah pada perbaikan titik kontur
bonjol. Tindakan ini dilakukan untuk membentuk
kembali anatomi gigi atau rekonturing cusp points
karena keausan dataran oklusal
Tujuan
1. Untuk menciptakan hubungan oklusal fungsional yang
baik
2. Membuang kontak prematur pada posisi oklusi sentrik
dan habitual
3. Mempertahankan kontur asli dari gigi dan
mempertahankan dimensi vertikal.
4. Penyesuaian oklusal ini untuk mendistribusikan tekanan
Penatalaksanaan Pada Pasien
1. Pasien pada posisi tegak lurus
dan sandaran disesuaikan
dengan nyaman
2. Membuka dan menutup rahang
dalam posisi retruded
3. operator menempatkan ibu jari
dan telunjuk pada dagu dan
memberikan tekanan lembut
1. Lilin dilekatkan pada premolar sampai
molar maxksila
2. Membuka dan menutup ulut dalam
posisi retruded
3. Didapatkan teraan kontak prematur
yang stabil
1. Prematuriti ditandai pada
gigi dengan panduan teraan
lilin
2. Lilin dikeluarkan
Jika terdapat interferrence saat
oklusi sentris, terdapat teraan
transparan pada daerah kontak
bonjol
Untuk menghindari grinding yang
berlebihan, proses ini dilakukan pada
gigi rahang atas dan rahang bawah
dengan mengulangi lagi prosuder
teraan lilin yang sama seperti diatas
1. Semua permukaan gigi harus
dihaluskan dan dipoles
2. Dievaluasi dengan metode yang
sama dengan diatas, lilin harus
menunjukkan teraan yang
transparan secara merata
Teknik Schuyler
• Tehnik schuyler pada occlusal adjustment inilah yang
mirip dengan prosedur occlusal equilibration
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Eliminasi seluruh disharmoni daerah oklusal
-Gigi ekstrusi
-Plunger cusp
-Marginal ridge yang tidak rata
-Rotasi, malposisi gigiyang tiping
-Facet atau keausan dataran oklusal
2. Eliminasi prematur kontak
Tujuan: mengeliminasi gangguan prematur pada
saat mandibula oklusi sentrik untuk menyeimbangkan
kontak pada saat geligi dalam keadaan intercusp
3. Posisi protrusif dan ekskursi
- Koreksi posisi protusif, yaitu Koreksi kontak
maksimal puncak incisal anterior
-Koreksi protusif ekskursi, lingual anterior maksila
sebagai “incisal guidance”
4. Ekskursi lateral
-Kombinasi dari gerakan ke samping dan gerakan
ke depan dan mandibula disebut lateral protrusive
excursion.
Pergerakan lateral kiri dan kanan.
A sentrik oklusi, Area sentrik yang baik
ditunjukkan oleh titik hitam .
B dan C, gerakan lateral kanan dan kiri.
terdapat kontak pada working side.
• Kerjasama dan komitmen antara operator dan
pasien
• Pasien mengikuti saran yang diberikan oleh
operator berupa home care dan disiplin
• Dilakukan 2 minggu sebelum kunjungan
pemindahan model diagnostik ke artikulator
Instruksi pada Pasien
1. Hindari tidur miring, karena
tidur terlentang adalah
posisi yang memungkinkan
mandibula berada pada
rest position.
2. Kompres hangat pada
temporomandibula joint
atau sisi rahang yang
terkena, menggunakan
handuk atau hydroculator
minimal 2x sehari selama
20 menit atau lebih lama
jika memungkinkan.
3. Hindari makanan yang kenyal atau keras dan
hindari menggigit menggunakan gigi depan.
Dalam hal ini diet lunak sangat disarankan.
4. Batasi asupan gula dan kafein, karena
keduanya menstimulasi sistem saraf
5. Minum obat yang telah diresepkan.
6. Sebisa mungkin hindari clenching pada siang
hari atau jam aktivitas (reminder)
• Setelah prosedur ini dilakukan selama 2 minggu
berturut-turut, biasanya pasien akan merasa
lebih nyaman dan komponen neuromuskular
akan lebih relaks. Kondisi ini membantu
memindahkan informasi diagnostik yang lebih
akurat pada artikulator.
Tujuan Perawatan OE
• Saat posisi relasi sentrik, semua kontak
posterior berkesinambungan dan kontak
yang rata
• Saat mandibula bergerak ke lateral, gigi
posterior tidak berkontak
• Saat mandibula protrusif, gigi posterior
tidak berkontak
• Saat posisi tegak lurus, kontak gigi
posterior lebih besar dibandingkan gigi
anterior
Prosedur OE
Reduksi
interferens
pada relasi
sentrik
Selective
grinding pada
interferens
ekskursi
lateral
Eliminasi
seluruh
interferens
pada gigi
posterior saat
protrusif
Harmonisasi
anterior
guidance
Aturan Selective Grinding
• Melandaikan kuspal stamp sebelum meng-grinding
fossa
• Jangan memendekkan cusp stamp
• Menyesuaikan interferensi sentrik terlebih dahulu
• Eliminasi seluruh kontak inklinasi posterior
1. Menghilangkan interferens pada Relasi Sentrik
- Interferens pada lengkung penutupan
rahang
- Interferens pada garis penutupan rahang
Interferensi utama yang dapat menggeser kondilus ke depan menyebabkan anterior
slide.
Aturan grinding dasar untuk mengkoreksi anterior slide adalah MUDL yaitu mengasah
inklinasi mesial (M) gigi atas (U) atau inklinasi distal (D) gigi geligi rahang bawah (L)
(A)Manipulasi bilateral digunakan untuk verifikasi relasi sentrik dan pegang
kondilus dengan perlahan pada aksis relasi sentrik saat rahang
melakukan gerak menutup. Pada oklusi yang sempurna, garis penutupan
rahang harus berupa garis lurus apabila dilihat dari arah depan.
(B) Defleksi yang terjadi pada garis penutupan menunjukan adanya
interfensi yang membutuhkan koreksi posisi kondilus.13
Pola ideal kontak relasi sentrik.
Dengan mengurangi kuspal stamp
untuk membentuk kuspal yang lebih
tajam, tekanan yang diterima oleh
gigi akan lebih kecil.
Setelah tahap penyeimbangan oklusi
yang pertama telah selesai, seluruh
interferens pada gerak ekskursi
diberi tanda.13
(A) interfensi terhadap garis lurus penutupan rahang menyebabkan
mandibular bergerak menjauhi hambatan.
(B) tujuan oklusal equilibration adalah untuk mengkoreksi bentuk
permukaan yang menjadi hambatan untuk membentuk garis penutupan
rahang yang lurus agar mencapai interkuspal maksimal rahang atas dan
rahang bawah.13
Ke arah pipi :
BULL
Ke arah lidah :
Inklinasi lingual/ buka
RA
2. Menghilangkan interferens ekskursi lateral
Working
side
Balancing
Side
BULL
LUL
L
3. Interferens pada posisi protrusif
DUML
Penyesuaian Anterior Guidance
Tujuan penyesuaian anterior guidance adalah sebagai berikut.
1. Hubungan kontak seluruh gigi anterior yang stabil
2. Kontak kontinyu dari sentrik ke tepi insisal sebanyak mungkin pada gigi
anterior pada gerakan ekskursi.
3. Anterior guidance berada pada keadaan harmoni dengan fungsi gerak
envelope mandibular.
4. Disklusi seluruh gigi posterior saat mandibula ekskursi.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

perawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akutperawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akutAuliaDamayanti6
 
Periodontal surgery
Periodontal surgeryPeriodontal surgery
Periodontal surgeryEnas Elgendy
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)fitriarhmah
 
Periodontal pocket
Periodontal pocketPeriodontal pocket
Periodontal pocketEnas Elgendy
 
Periodontal plastic surgery
Periodontal plastic surgeryPeriodontal plastic surgery
Periodontal plastic surgeryRobert Cain
 
Periodontal flap (Carranza 57)
Periodontal flap (Carranza 57)Periodontal flap (Carranza 57)
Periodontal flap (Carranza 57)Dara Ghaznavi
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa07051994
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141maulidenil gebi
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapikaa388
 
Periodontal Pocket
Periodontal PocketPeriodontal Pocket
Periodontal PocketMonali2011
 
Gingival surgical procedures
Gingival surgical proceduresGingival surgical procedures
Gingival surgical proceduresOoviya Dushyanth
 

What's hot (20)

Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
perawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akutperawatan penyakit gingiva akut
perawatan penyakit gingiva akut
 
Periodontal surgery
Periodontal surgeryPeriodontal surgery
Periodontal surgery
 
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)Cara mencetak dan pembuatan model rahang   fitria rahmah (160110130077)
Cara mencetak dan pembuatan model rahang fitria rahmah (160110130077)
 
Periodontal pocket
Periodontal pocketPeriodontal pocket
Periodontal pocket
 
scalling
scallingscalling
scalling
 
Periodontal plastic surgery
Periodontal plastic surgeryPeriodontal plastic surgery
Periodontal plastic surgery
 
Periodontal flap (Carranza 57)
Periodontal flap (Carranza 57)Periodontal flap (Carranza 57)
Periodontal flap (Carranza 57)
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
Pulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaaPulpa capping egaaaaaaa
Pulpa capping egaaaaaaa
 
Root planing
Root planingRoot planing
Root planing
 
Gingival crevicular fluid
Gingival crevicular fluidGingival crevicular fluid
Gingival crevicular fluid
 
Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141Buku rekam-medik-kg-20141
Buku rekam-medik-kg-20141
 
gigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkapgigi-tiruan-lengkap
gigi-tiruan-lengkap
 
General Principles of Surgical Techniques for Periodontal Regeneration
General Principles of Surgical Techniques for Periodontal RegenerationGeneral Principles of Surgical Techniques for Periodontal Regeneration
General Principles of Surgical Techniques for Periodontal Regeneration
 
Periodontal Pocket
Periodontal PocketPeriodontal Pocket
Periodontal Pocket
 
Periodontal indices
Periodontal indicesPeriodontal indices
Periodontal indices
 
Gingival surgical procedures
Gingival surgical proceduresGingival surgical procedures
Gingival surgical procedures
 
Coronoplasty
CoronoplastyCoronoplasty
Coronoplasty
 
Gingival crevicular fluid
Gingival crevicular fluidGingival crevicular fluid
Gingival crevicular fluid
 

Similar to PIRANTI OKLUSAL.pptx

9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.pptYeremiaGultom2
 
Manajemen penjangkaran dalam-_perawatan_ortodonti_2
Manajemen penjangkaran dalam-_perawatan_ortodonti_2Manajemen penjangkaran dalam-_perawatan_ortodonti_2
Manajemen penjangkaran dalam-_perawatan_ortodonti_2Chusna Wardani
 
Terjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasTerjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasIrma Ariany Syam
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docxAGUSHARO
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docxAGUSHARO
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt miraMira Khairunnisa
 
Occlusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptxOcclusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptxNeggyYudibrata
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooWelliSusanto
 
Herbst appliance in orthodontic power point
Herbst appliance in orthodontic power pointHerbst appliance in orthodontic power point
Herbst appliance in orthodontic power pointOrtodontiUnpad2021
 
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptMuhammadFadli954524
 
Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasIrma Ariany Syam
 
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)dentalid
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3cameliasenada
 

Similar to PIRANTI OKLUSAL.pptx (20)

9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
 
Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 
Penetapan gigit-gtl1
Penetapan gigit-gtl1Penetapan gigit-gtl1
Penetapan gigit-gtl1
 
Dental implant
Dental implantDental implant
Dental implant
 
PART 3 CHAPTER 6.pdf
PART 3 CHAPTER 6.pdfPART 3 CHAPTER 6.pdf
PART 3 CHAPTER 6.pdf
 
Manajemen penjangkaran dalam-_perawatan_ortodonti_2
Manajemen penjangkaran dalam-_perawatan_ortodonti_2Manajemen penjangkaran dalam-_perawatan_ortodonti_2
Manajemen penjangkaran dalam-_perawatan_ortodonti_2
 
Journal reading
Journal readingJournal reading
Journal reading
 
Terjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhasTerjemahan textbook os irma unhas
Terjemahan textbook os irma unhas
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
 
BAB III.docx
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docx
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
 
Occlusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptxOcclusal Radiograph.pptx
Occlusal Radiograph.pptx
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
Herbst appliance in orthodontic power point
Herbst appliance in orthodontic power pointHerbst appliance in orthodontic power point
Herbst appliance in orthodontic power point
 
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.pptpenatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt
 
Genioplasty
GenioplastyGenioplasty
Genioplasty
 
Kti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhasKti prostodonsia irma unhas
Kti prostodonsia irma unhas
 
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
 
Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3Catatan tutor scenario 3
Catatan tutor scenario 3
 
Kuretase
KuretaseKuretase
Kuretase
 

Recently uploaded

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 

Recently uploaded (20)

Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 

PIRANTI OKLUSAL.pptx

  • 1. REHABILITASI OKLUSI Disusun oleh : Farisah Atsari Pembimbing : Dr. drg. Erna Kurnikasari, Sp.Pros (K) PENDIDIKAN DOKTER GIGI SPESIALIS PROSTODONSIA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNPAD 2020
  • 2. anamnesa, etiologi, cara mendiagnosis, pemeriksaan penunjang tahap perencanaan yang matang. Rehabilitasi oklusi merupakan suatu perbaikan dari oklusi yang harus memenuhi aspek yaitu posisi mandibula yang benar REVERSIBLE  OKLUSAL APPLIANCE IRREVERSIBLE  OA & OE
  • 4. RULE OF THIRD Tahap: gigi dikeringkan, kondilus pada relasi sentrik, menggigitkan kertas marker secara ringan pada gerakan hinge axis (rotasi pada sumbu horizontal). A. grinding dapat dilakukan tanpa merusak gigi. (Gambar .A) B. Pembuatan mahkota dan prosedur prostodontik cekat biasanya menjadi perawatan yang tepat. (Gambar .B) C. Ujung cusp berkontak dengan lawan inner incline pada bagian ke 3 terdekat dengan ujung cusp. Perawatan yang tepat adalah prosedur ortodontik.
  • 6. • Piranti oklusal merupakan suatu alat yang dapat dilepaskan dan biasanya dibuat dengan akrilik keras yang akan menyesuaikan permukaan oklusal dan insisal pada gigi geligi di satu rahang yang menciptakan suatu kontak oklusal yang tepat dengan gigi geligi antagonis occlusal splint, bite guard, night guard, interocclusal appliance, piranti ortopedik.
  • 7. Piranti oklusal memiliki beberapa kegunaan : memberikan suatu kondisi oklusal yang stabil secara sementara yang dapat memodifikasi kelainan dan nyeri otot yang menyebabkan perbaikan pada beberapa kasus kelainan. memberikan suatu kondisi oklusal yang menyebabkan kondilus untuk mengasumsikan posisi sendi yang paling stabil secara ortopedik digunakan untuk melindungi gigi dan struktur pendukungnya dari gaya kunyah abnormal yang dapat menyebabkan breakdown.
  • 8. Pertimbangan Umum Piranti Oklusal • Perawatan awal sebaiknya bersifat reversibel dan non- invasif. • memberikan suatu terapi yang juga secara sementara dapat meningkatkan relasi fungsional dari sistem mastikasi • Ketika piranti oklusal didesain secara spesifik untuk memodifikasi faktor etiologi dari TMD, walaupun sementara, gejala juga akan tertangani, dan pada kasus ini piranti dapat bersifat menjadi diagnostik
  • 9. Okeson mengemukakan bahwa keberhasilan atau kegagalan dari terapi piranti oklusal bergantung pada beberapa faktor yakni: Pemilihan jenis piranti yang sesuai Pembuatan dan penyesuaian piranti Tingkat kerjasama pasien
  • 10. JENIS PIRANTI OKLUSAL Piranti stabilisasi/ muscle relaxation therapy anterior positioning/reposisi ortopedik anterior bite plane posterior bite plane soft atau resilient appliance Pivoting appliance
  • 11. Piranti Stabilisasi • Piranti stabilisasi merupakan piranti yang secara umum digunakan pada rahang atas dan memberikan suatu relasi oklusal yang dipertimbangkan sebagai yang optimal bagi pasien Tujuan dari piranti stabilisasi adalah untuk mengeliminasi adanya ketidakstabilan ortopedik antara posisi oklusal dan posisi sendi, dimana ketidakstabilan ini merupakan faktor etiologi dari TMD Piranti stabilisasi secara umum digunakan untuk merawat kelainan nyeri otot.
  • 12. • Pembuatan piranti stabilisasi akan lebih menguntungkan bila dibuat di rahang atas dimana biasanya bila dipasangkan di rahang atas biasanya akan lebih stabil dan dapat melapisi lebih banyak jaringan yang akan menyebabkan piranti menjadi lebih retentif dan mengurangi kemungkinan untuk rusak. • Piranti rahang atas juga lebih versatile, dimana keseluruhan kontak dengan gigi geligi antagonis dapat dicapai pada seluruh jenis relasi skeletal dan molar, • sebagai contoh pada kasus relasi klas 2 dan klas 3 yang susah didapatkan kontak anterior yang tepat dan guidance yang baik dengan piranti mandibula
  • 13. INDIKASI : 1. Piranti stabilisasi secara umum digunakan untuk merawat kelainan nyeri otot 2. Studi mengemukakan bahwa pemakaian piranti ini dapat mengurangi aktivitas parafungsi yang seringkali menyertai periode stress  BILA TERDAPAT hiperaktivitas otot seperti bruksisme, maka sebaiknya dipertimbangkan untuk dilakukan perawatan piranti stabilisasi 3. Piranti ini dapat meminimalisir tekanan pada jaringan yang mengalami trauma sehingga dapat memungkinkan suatu reaksi penyembuhan yang efisien
  • 14. Prosedur Pembuatan : • Okeson mengemukakan bahwa pembuatan piranti oklusal rahang atas dapat dicapai dengan beberapa tahap sebagai berikut: Kelebihan pada model di bagian labial dari gigi dilakukan pengasahan hingga kedalaman dari vestibulum Lakukan pencetakan dengan alginat pada rahang atas dimana hasil cetakan harus bebas dari gelembung baik pada bagian gigi maupun palatum. Pengecoran dilakukan sesegera mungkin dengan gipsum dan model yang dihasilkan sebaiknya bebas gelembung.
  • 15. Dengan tekanan dari vacuum adapter, adaptasikan lembaran resin transparan dengan ketebalan 2 mm pada model. Outline dari piranti kemudian dilakukan pemotongan dengan separating disc. Potongan dibuat pada ketinggian interdental papilla pada permukaan bukal dan labial pada gigi. Daerah palatal posterior dipotong dengan separating disc sepanjang garis lurus yang menghubungkan aspek distal dari kedua molar kedua
  • 16. Piranti resin oklusal yang telah diadaptasikan kemudian dilepaskan dari model. Lathe dengan hard rubber wheel dapat digunakan untuk mengurangi kelebihan resin pada daerah palatal. Batas lingual dari piranti dari piranti diperluas 10 hingga 12 mm dari batas gingiva pada gigi sepanjang bagian lingual dari rahang. Batas labial pada piranti akan membatasi bagian insisal dan middle third pada geligi anterior dan batas sekitar geligi posterior sedikit lebih panjang.
  • 17. • Sedikit bagian dari resin akrilik autocuring dicampurkan pada dappen dish dan sebagaimana material mulai menebal, tambahan sedikit pada permukaan oklusal pada bagian anterior dari piranti. Akrilik ini akan berperan sebagai anterior stop yang kira-kira selebar 4 mm dan sebaiknya memanjang pada daerah dimana gigi insisif pertama rahang bawah akan berkontak.
  • 18. Tahap Fitting Piranti pada Geligi Rahang Atas Piranti oklusal dievaluasi secara intraoral dimana piranti seharusnya fit pada rahang atas dengan baik dengan memberikan retensi dan stabilitas yang adekuat. Pergerakan bibir dan lidah sebaiknya tidak dapat melepaskan piranti, kemudian tekanan yang diaplikasikan pada bagian manapun sebaiknya tidak menyebabkan tipping atau membuat piranti menjadi longgar. Bila bagian batas dari piranti telah dipertahankan pada daerah yang dekat dengan batas antara middle dan incisal third pada permukaan fasial dari gigi geligi, maka akan tercapai suatu retensi yang adekuat
  • 19. • Ketika piranti telah mendapatkan adaptasi yang baik pada geligi rahang atas, maka dapat dicapai suatu oklusi • Agar piranti stabilisasi efektif secara optimal, kondilus harus berada pada posisi yang paling stabil secara muskuloskeletal yang mana adalah relasi sentrik • Ketika kondilus berada pada posisi yang stabil secara muskuloskeletal pada TMJ normal, diskus akan terletak dengan baik di antara kondilus dan fossa artikularis
  • 20. Menemukan relasi sentrik : Manual mandibular Guiding • menyebabkan suatu nyeri pada sendi, sebaiknya dicurigai adanya suatu kelainan intrakapsuler dan stabilitas pada posisi ini patut untuk dipertanyakan atau diragukan. Perawatan sebaiknya diarahkan menuju sumber dari nyeri intrakapsuler. Piranti anterior positioning kemudian akan menjadi lebih tepat pada pasien. Memanfaatkan stop anterior • Pada posisi recline, pasien diminta untuk mengatupkan geligi posterior yang menyebabkan hanya satu gigi insisif rahang bawah yang berkontak dengan anterior stop dari piranti. Stop sebaiknya dibuat dengan ketebalan yang dapat mempertahankan geligi anterior untuk berjarak 3 hingga 5 mm, dimana hal ini akan menghasilkan geligi posterior akan terpisah dengan jarak hanya 1 hingga 3 mm. Geligi posterior rahang bawah sebaiknya tidak berkontak dengan bagian manapun dari piranti. Bila geligi posterior berkontak dengan piranti, maka piranti sebaiknya ditipiskan untuk menghilangkan kontak-kontak ini.
  • 21. Bila anterior stop memberikan sebuah mesial incline, penutupan mulut akan cenderung mendefleksikan mandibula ke anterior menjauh dari posisi yang stabil secara muskuloskeletal.1 Ketika anterior stop berbentuk datar dan perpendikular pada sumbu kontak geligi insisif mandibula, maka tidak akan terjadi perubahan posisi dari mandibula
  • 22. metode yang paling baik adalah memanfaatkan kedua teknik ini dengan bersamaan. Dengan kondisi piranti yang terpakai dan pasien reclining Gambar 10. (A) Kontak geligi insisif mandibula pada anterior stop., dan (B) Kontak anterior ditandai dengan articulating paper dan diobservasi agar menjadi datar dan perpendikular pada sumbu panjang dar geligi insisif mandibula.1
  • 23. INSTRUKSI : 1. Pasien diminta untuk kembali pada 2 hingga 7 hari untuk evaluasi, dimana pada saat itu tanda-tanda oklusal dari piranti diperiksa kembali 2. Perubahan harus disertai dengan penyesuaian dari piranti untuk mengoptimalkan kondisi oklusal 3. Pemeriksaan otot dan TMJ diulangi kembali setiap kontrol sehingga dapat dinilai apakah tanda dan gejala hilang atau berkurang 4. Ketika gejala mereda dengan pemakaian dari piranti, terdapat kemungkinan besar bahwa diagnosis yang tepat telah ditegakkan dan perawatan telah berhasil 5. Bila gejala tidak berkurang atau malah meningkat, piranti sebaiknya dievaluasi mengenai kesesuaiannya dan kontak oklusalnya 6. Bila faktor-faktor ini telah tepat dan pasien telah menggunakan piranti sebagaimana diinstruksikan, maka kemungkinan etiologi dari kelainan tidak tertangani dengan baik
  • 24. PIRANTI ANTERIOR POSITIONING • Piranti reposisi anterior merupakan suatu alat interoklusal yang merangsang mandibula untuk mengasumsikan suatu posisi yang lebih ke anterior dibandingkan dengan posisi interkuspal • Piranti dapat bermanfaat pada penanganan beberapa kelainan disc derangement tertentu karena perubahan posisi lebih ke anterior dari kondilus dapat membantu menghasilkan suatu relasi kondilus dan diskus yang lebih baik
  • 25.
  • 26. 1. Piranti reposisi anterior digunakan untuk perawatan disc displacement dan dislokasi sendi dengan reduksi 2. Pasien dengan suara sendi (seperti clicking) terkadang dapat terbantu, sebagaimana pada intermittent atau chronic locking 3. Beberapa kelainan inflammasi dapat terbantu dengan piranti ini, terutama ketika posisi yang sedikit ke anterior dari kondilus terasa lebih nyaman pada pasien INDIKASI
  • 27. Pembuatan piranti anterior positioning dimulai dari struktur dasar yang sama seperti piranti stabilisasi dan juga dibuat anterior stop
  • 28. Gambar 25. Melokasikan posisi anterior yang diinginkan. (A) Relasi geligi anterior pada anterior stop dalam kondisi relasi sentrik, namun posisi ini tidak mengurangi nyeri atau clicking yang menyertai, (B) Mandibula pasien sedikit diprotrusikan hingga terdapat pergerakan membuka dan menutup mulut yang menghilangkan clicking yang disertai nyeri, kemudian bila sudah didapatkan, daerah kontak pada anterior stop diberi tanda dengan articulating paper, (C) Tanda diberi label CR dan AP.
  • 29. ANTERIOR BITE PLANE Anterior bite plane merupakan piranti akrilik keras yang digunakan pada gigi rahang atas, mencegah kontak dengan gigi anterior rahang bawah Tujuannya melepaskan kontak posterior dengan demikian menghilangkan pengaruhnya pada fungsi sistem pengunyahan.
  • 30. Berbeda dengan alat stabilisasi, setiap centric cusp pada alat ini menempel pada lekukan atau fossa, yang menentukan posisi depan yang diinginkan. Alat ini hanya digunakan siang hari pada posisi mandibular yang diperlukan untuk mengurangi gejala. Segera setelah gejala dikendalikan di siang hari, alat dihilangkan. Penggunaan peralatan pemosisian maksila di malam hari dilanjutkan sampai adaptasi jaringan yang adekuat terjadi.
  • 31. POSTERIOR BITE PLANE Posterior bite plane telah dianjurkan dalam kasus kehilangan dimensi vertikal yang parah atau ketika ada kebutuhan untuk membuat perubahan besar pada posisi anterior mandibular
  • 32.
  • 33. PIVOTING APPLIANCE Pivoting appliance adalah piranti akrilik keras yang menutupi satu lengkung dan biasanya menyediakan kontak posterior tunggal di setiap kuadran Kontak ini biasanya dibuat sejauh mungkin di posterior. Ketika gaya superior diterapkan di bawah dagu, kecenderungannya adalah untuk mendorong gigi anterior berdekatan dan memutar kondilus ke bawah di sekitar titik putar posterior
  • 34. Pivoting appliance awalnya dikembangkan dengan gagasan bahwa itu akan mengurangi tekanan interarticular dan dengan demikian unload (menurunkan) permukaan artikular dari sendi. Ini dianggap mungkin ketika gigi anterior bergerak lebih dekat, menciptakan fulkrum di sekitar gigi molar kedua, memutar kondilus ke bawah dan ke belakang menjauh dari fossa. Namun, efek seperti itu dapat terjadi hanya jika gaya yang menutup mandibula terletak anterior ke pivot Gambar 2.8 A. Foto klinis pivoting appliance unilateral pada mandibular. Bukti menunjukkan bahwa pivot unilateral dapat menurunkan beban pada sendi isolateral sementara meningkatkan beban pada sendi kontralateral. Piranti ini dipakai terus-menerus hanya selama dua minggu dan berusaha untuk mengobati gangguan intrakapsular. B. Ketika piranti dilepas, terdapat perubahan oklusi. Gigi molar pertama intrusi melebihi kontak oklusal. Hanya terdapat sedikit data yang menunjukkan penggunaan piranti jenis ini.
  • 35. SOFT OR RESILIENT APPLIANCE
  • 36. Soft appliance adalah piranti yang dibuat dari material yang resilient yang biasanya disesuaikan dengan gigi rahang atas. Tujuan perawatan adalah untuk mencapai kontak yang serentak dan simultan dengan gigi yang berlawanan. Dalam banyak kasus, hal ini sulit untuk dilakukan karena sebagian besar soft material tidak menyesuaikan dengan tepat pada persyaratan sistem neuromuskuler yang tepat meskipun soft appliance dapat mengurangi gejala, tampaknya hard appliance mengurangi gejala lebih cepat dan efektif. Hard appliance tampaknya mengurangi aktivitas elektromiografi otot masseter dan temporalis lebih dari soft appliance selama clenching gigi terkontrol.
  • 37. Sebelum terapi permanen dimulai, perlu diketahui bahwa setidaknya delapan fitur umum untuk semua piranti, yang dapat menjelaskan mengapa piranti oklusal mengurangi gejala yang terkait dengan TMD. Setiap kemungkinan ini harus dipertimbangkan sebelum terapi oklusal permanen dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut antara lain: Perubahan kondisi oklusal Perubahan posisi kondilus Peningkatan DV Kesadaran kognitif Efek placebo Peningkatan input perifer ke sistem saraf pusat Pemulihan muskuloskeletal alami
  • 39. Tujuan Occlusal adjustment dan occlusal equilibration 1. Mengurangi gaya trauma 2. Menghilangkan rasa tidak nyaman saat terjadi kontak oklusal 3. Memperbaiki hubungan fungsional oklusi 4. Terapi adjunctive untuk mengurangi kerusakan kebiasaan parafungsi 5. Mengembalikan bentuk gigi untuk menciptakan kontak oklusi yang ideal
  • 40. Klasifikasi Prematur Kontak • Permukaan bukal dari bonjol bukal molar dan premolar mandibula terhadap inklinasi lingual dari bonjol bukal molar dan premolar maksila atau pada permukaan fasial gigi anterior rahang bawah terhadap permukaan lingual gigi maksila. Kelas I • Permukaan lingual bonjol lingual molar dan premolar rahang atas, terhadap inklinasi bukal dari bonjol lingual gigi molar dan premolar mandibula. Kelas II • inklinasi bukal dari bonjol lingual molar dan premolar maksila, terhadap inklinasi lingual dari bonjol bukal molar dan premolar mandibula. Kelas III
  • 42. Occlusal Adjustment Tindakan memperbaiki kembali bentuk permukaan oklusal untuk menciptakan oklusi yang benar, sehingga didapatkan hubungan rahang atas dan rahang bawah yang harmonis. Bersifat irreversible
  • 43. Prosedur Pembentukan hubungan fungsional Occlussal Adjusment • Grinding • Spheroiding • Pointing • Restorasi gigi • Menggerakkan gigi dengan bantuan alat orthodontik
  • 44. Teknik Fungsional • Grooving untuk memperbiki kedalaman developmental groove, menggunakan bur tapered secara perlahan • Spheroiding yaitu mengurangi kontak prematur dan memperbaiki kontur gigi asli. sebanyak 2 -3 mm • Dari margin oklusal ke apikal • Sebuah upaya khusus yang dilakukan untuk menjaga ketinggian dari bonjol oklusal
  • 45. Pointing mengarah pada perbaikan titik kontur bonjol. Tindakan ini dilakukan untuk membentuk kembali anatomi gigi atau rekonturing cusp points karena keausan dataran oklusal
  • 46. Tujuan 1. Untuk menciptakan hubungan oklusal fungsional yang baik 2. Membuang kontak prematur pada posisi oklusi sentrik dan habitual 3. Mempertahankan kontur asli dari gigi dan mempertahankan dimensi vertikal. 4. Penyesuaian oklusal ini untuk mendistribusikan tekanan
  • 47. Penatalaksanaan Pada Pasien 1. Pasien pada posisi tegak lurus dan sandaran disesuaikan dengan nyaman 2. Membuka dan menutup rahang dalam posisi retruded 3. operator menempatkan ibu jari dan telunjuk pada dagu dan memberikan tekanan lembut 1. Lilin dilekatkan pada premolar sampai molar maxksila 2. Membuka dan menutup ulut dalam posisi retruded 3. Didapatkan teraan kontak prematur yang stabil
  • 48. 1. Prematuriti ditandai pada gigi dengan panduan teraan lilin 2. Lilin dikeluarkan Jika terdapat interferrence saat oklusi sentris, terdapat teraan transparan pada daerah kontak bonjol
  • 49. Untuk menghindari grinding yang berlebihan, proses ini dilakukan pada gigi rahang atas dan rahang bawah dengan mengulangi lagi prosuder teraan lilin yang sama seperti diatas 1. Semua permukaan gigi harus dihaluskan dan dipoles 2. Dievaluasi dengan metode yang sama dengan diatas, lilin harus menunjukkan teraan yang transparan secara merata
  • 50. Teknik Schuyler • Tehnik schuyler pada occlusal adjustment inilah yang mirip dengan prosedur occlusal equilibration Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: 1. Eliminasi seluruh disharmoni daerah oklusal -Gigi ekstrusi -Plunger cusp -Marginal ridge yang tidak rata -Rotasi, malposisi gigiyang tiping -Facet atau keausan dataran oklusal
  • 51. 2. Eliminasi prematur kontak Tujuan: mengeliminasi gangguan prematur pada saat mandibula oklusi sentrik untuk menyeimbangkan kontak pada saat geligi dalam keadaan intercusp 3. Posisi protrusif dan ekskursi - Koreksi posisi protusif, yaitu Koreksi kontak maksimal puncak incisal anterior -Koreksi protusif ekskursi, lingual anterior maksila sebagai “incisal guidance”
  • 52. 4. Ekskursi lateral -Kombinasi dari gerakan ke samping dan gerakan ke depan dan mandibula disebut lateral protrusive excursion. Pergerakan lateral kiri dan kanan. A sentrik oklusi, Area sentrik yang baik ditunjukkan oleh titik hitam . B dan C, gerakan lateral kanan dan kiri. terdapat kontak pada working side.
  • 53. • Kerjasama dan komitmen antara operator dan pasien • Pasien mengikuti saran yang diberikan oleh operator berupa home care dan disiplin • Dilakukan 2 minggu sebelum kunjungan pemindahan model diagnostik ke artikulator Instruksi pada Pasien
  • 54. 1. Hindari tidur miring, karena tidur terlentang adalah posisi yang memungkinkan mandibula berada pada rest position. 2. Kompres hangat pada temporomandibula joint atau sisi rahang yang terkena, menggunakan handuk atau hydroculator minimal 2x sehari selama 20 menit atau lebih lama jika memungkinkan.
  • 55. 3. Hindari makanan yang kenyal atau keras dan hindari menggigit menggunakan gigi depan. Dalam hal ini diet lunak sangat disarankan. 4. Batasi asupan gula dan kafein, karena keduanya menstimulasi sistem saraf 5. Minum obat yang telah diresepkan. 6. Sebisa mungkin hindari clenching pada siang hari atau jam aktivitas (reminder)
  • 56. • Setelah prosedur ini dilakukan selama 2 minggu berturut-turut, biasanya pasien akan merasa lebih nyaman dan komponen neuromuskular akan lebih relaks. Kondisi ini membantu memindahkan informasi diagnostik yang lebih akurat pada artikulator.
  • 57. Tujuan Perawatan OE • Saat posisi relasi sentrik, semua kontak posterior berkesinambungan dan kontak yang rata • Saat mandibula bergerak ke lateral, gigi posterior tidak berkontak • Saat mandibula protrusif, gigi posterior tidak berkontak • Saat posisi tegak lurus, kontak gigi posterior lebih besar dibandingkan gigi anterior
  • 58. Prosedur OE Reduksi interferens pada relasi sentrik Selective grinding pada interferens ekskursi lateral Eliminasi seluruh interferens pada gigi posterior saat protrusif Harmonisasi anterior guidance
  • 59. Aturan Selective Grinding • Melandaikan kuspal stamp sebelum meng-grinding fossa • Jangan memendekkan cusp stamp • Menyesuaikan interferensi sentrik terlebih dahulu • Eliminasi seluruh kontak inklinasi posterior
  • 60.
  • 61. 1. Menghilangkan interferens pada Relasi Sentrik - Interferens pada lengkung penutupan rahang - Interferens pada garis penutupan rahang Interferensi utama yang dapat menggeser kondilus ke depan menyebabkan anterior slide. Aturan grinding dasar untuk mengkoreksi anterior slide adalah MUDL yaitu mengasah inklinasi mesial (M) gigi atas (U) atau inklinasi distal (D) gigi geligi rahang bawah (L)
  • 62. (A)Manipulasi bilateral digunakan untuk verifikasi relasi sentrik dan pegang kondilus dengan perlahan pada aksis relasi sentrik saat rahang melakukan gerak menutup. Pada oklusi yang sempurna, garis penutupan rahang harus berupa garis lurus apabila dilihat dari arah depan. (B) Defleksi yang terjadi pada garis penutupan menunjukan adanya interfensi yang membutuhkan koreksi posisi kondilus.13
  • 63. Pola ideal kontak relasi sentrik. Dengan mengurangi kuspal stamp untuk membentuk kuspal yang lebih tajam, tekanan yang diterima oleh gigi akan lebih kecil. Setelah tahap penyeimbangan oklusi yang pertama telah selesai, seluruh interferens pada gerak ekskursi diberi tanda.13
  • 64. (A) interfensi terhadap garis lurus penutupan rahang menyebabkan mandibular bergerak menjauhi hambatan. (B) tujuan oklusal equilibration adalah untuk mengkoreksi bentuk permukaan yang menjadi hambatan untuk membentuk garis penutupan rahang yang lurus agar mencapai interkuspal maksimal rahang atas dan rahang bawah.13 Ke arah pipi : BULL Ke arah lidah : Inklinasi lingual/ buka RA
  • 65. 2. Menghilangkan interferens ekskursi lateral Working side Balancing Side BULL LUL L
  • 66. 3. Interferens pada posisi protrusif DUML Penyesuaian Anterior Guidance Tujuan penyesuaian anterior guidance adalah sebagai berikut. 1. Hubungan kontak seluruh gigi anterior yang stabil 2. Kontak kontinyu dari sentrik ke tepi insisal sebanyak mungkin pada gigi anterior pada gerakan ekskursi. 3. Anterior guidance berada pada keadaan harmoni dengan fungsi gerak envelope mandibular. 4. Disklusi seluruh gigi posterior saat mandibula ekskursi.

Editor's Notes

  1. (A) Piranti anterior positioning menyebabkan mandibula untuk mengasumsikan posisi yang lebih ke depan dengan secara sementara menciptakan suatu relasi kondilus dan diskus yang lebih baik, (B) Selama penutupan mulut normal, geligi anterior mandibula pada anterior guiding ramp yang dihasilkan oleh piranti rahang atas, (C) Sebagaimana piranti menutup untuk beroklusi, ramp menyebabkan oklusi maju ke depan menuju posisi yang diinginkan sebagaimana posisi dapat menghilangkan kelainan disc derangement dan pada posisi lebih maju yang diharapkan, seluruh geligi berkontak untuk mempertahankan stabilitas rahang.1
  2. Prematur Kelas I: Permukaan bukal dari bonjol bukal molar dan premolar mandibula terhadap inklinasi lingual dari bonjol bukal molar dan premolar maksila dan permukaan fasial gigi anterior rahang bawah terhadap permukaan lingual gigi maksila. Prematur Kelas II: Permukaan lingual bonjol lingual molar dan premolar rahang atas, terhadap inklinasi bukal dari bonjol lingual gigi molar dan premolar mandibula. Prematur Kelas III: inklinasi bukal dari bonjol lingual molar dan premolar maksila, terhadap inklinasi lingual dari bonjol bukal molar dan premolar mandibula.
  3. occlusal adjusment merupakan suatu prosedur menghilangkan struktur gigi yang menyebabkan interference (sangkutan atau gangguan) pada daerah oklusal gigi.Tindakan ini bersifat irreversible. prosedur occlusal adjustment harus terencana, tepat dan sebelum memulai perawatan dibutuhkan komitmen untuk menyelesaikan prosedur ini dengan baik. Prosedur occlusal adjustment yang lemah atau tidak lengkap seringkali memberikan hasil yang lebih buruk daripada tanpa perawatan 3.
  4. Pasien duduk pada posisi tegak lurus dan sandaran disesuaikan dengan nyaman. Operator pertama kali memperlihatkan cara meretrusikan dagunya sendiri kemudian menginstruksikan pasien untuk melakukan pada rahangnya sejauh mungkin. Pasien kemudian diinstruksikan untuk membuka dan menutup rahang berulang kali seperti yang dilakukannya tadi, operator menempatkan ibu jari dan telunjuk pada dagu dan memberikan tekanan lembut di daerah tersebut.
  5. area transparan di ujung bonjol pada saat oklusi, pada dasar fossa disaat oklusi dan didalam insisal edge dari gigi anterior.
  6. rotasi: dikoreksi dengan prosedur ortodonti, reshaping dengan grinding, atau melakukan restorasi hubungan oklusal dan proksimal dari gigi
  7. Di sisi dengan mandibula bergerak disebut working side. Sisi lain di seberangnya disebut balancing side,
  8. Pasien tidak dapat relaks karena adanya spinal cuvature (atas), Pasien relaks dengan pengganjal bantal dan handuk gulung pada lleher dan lutut dalam (bawah)
  9. Struktur gigi yang menjadi interferensi selama gerakan lengkung penutupan dapat menyebabkan kondilus bergeser ke bawah dan depan untuk mencapai interkuspal yang maksimal pada posisi oklusal menutup. Kebanyakan deviasi lengkung penutupan menyebabkan kondilus bergeser ke depan.