SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
PENATALAKSANAAN
EKSTRAKSI GIGI SULUNG
Drg. Yenni Elfira, MDSc., SpKGA
RSUD RADEN MATTAHER
Gigi sulung merupakan gigi yang
tumbuh pada masa periode anak-anak
Salah satu perawatan dalam bidang
kedokteran gigi anak adalah prosedur
pencabutan gigi sulung
Adakalanya terjadi kesulitan dalam
pencabutan
PENDAHULUAN
Prinsip Dasar Ekstraksi Gigi Sulung
• Jangan melukai jaringan lunak (lidah, bibir,
gingiva dan mukosa pipi).
• Jangan melukai gigi tetap pengganti dan
jaringan keras lain (tulang, gigi tetangga serta
gigi antagonis).
• Rontgen foto  ukuran dan bentuk akar,
jumlah dan arah resorpsi akar, posisi dan tahap
perkembangan gigi pengganti dan melihat
adanya kelainan patologik.
• Mengetahui jenis anestesi yang diperlukan.
Prinsip Dasar Ekstraksi Gigi Sulung
Indikasi :
• Karies yang tidak dapat direstorasi lagi.
• Fraktur yang tidak dapat direstorasi lagi.
• Kerusakan hebat disertai lesi periapikal.
• Overretained gigi sulung 
menghalangi erupsi gigi tetap pengganti.
Prinsip Dasar Ekstraksi Gigi Sulung
• Supernumerary teeth yang tidak
dibutuhkan dalam lengkung gigi geligi.
• Ankilosis gigi sulung yang memiliki
gigi tetap pengganti.
• Gigi impaksi.
• Gigi ektopik yang tidak berfungsi.
Prinsip Dasar Ekstraksi Gigi Sulung
Kontraindikasi:
• Pada rontgen foto tidak terlihat benih gigi tetap.
• Pasien memiliki kelainan darah  harus
dikonsultasikan dulu pada dokter ahli.
• Penyakit jantung dan ginjal  harus
dikonsultasikan dulu pada dokter ahli.
• Infeksi sistemik akut yang tidak terkontrol.
• Diabetes melitus yang tidak terkontrol.
Instrumentasi
Ekstraksi
• Tang Ekstraksi (dental forceps).
- Tang Ekstraksi untuk Gigi Maksila.
- Tang Ekstraksi untuk Gigi Mandibula.
• Dental Elevator.
• Instrumen penunjang bone file,
raspatorium , needle holder, jarum suntik,
kuret dan finger protector
Persiapan
• izin tertulis dari orang tua (Informed Concent)
• Kunjungan untuk pencabutan sebaiknya
dilakukan pagi hari (saat anak masih aktif) dan
dijadwalkan
• Instrumen yang akan dipakai, sebaiknya jangan
diletakkan di atas meja.
• Sebaiknya dikatakan kepada anak yang
sebenarnya bahwa akan ditusuk dengan jarum
(disuntik) dan terasa sakit sedikit, tidak boleh
dibohongi.
Posisi Pasien serta
Operator
Ekstraksi rahang bawah
Posisi pasien :
a. Kepala dan punggung merupakan satu garis
lurus.
b. Membentuk sudut kurang lebih 110° dengan
lantai.
c. Bagian oklusal pasien sewaktu membuka mulut
sejajar dengan lantai.
d. Mulut pasien posisinya setinggi sikut tangan
operator.
Posisi Pasien serta
Operator
Posisi operator :
a. Ekstraksi gigi anterior dan posterior kiri 
disebelah kanan pasien.
b. Ekstraksi gigi posterior kanan, posisi operator di
belakang pasien dengan tangan kiri melengkung
dari belakang.
c. Posisi tangan kanan  memegang tang.
Posisi tangan kiri  2 jari memfiksasi tulang
alveolar dan 3 jari lainnya memfiksasi tulang
rahang.
Posisi Pasien serta
Operator
Ekstraksi rahang atas
Posisi pasien :
a. Kepala dan punggung membentuk satu
garis lurus.
b. Sudut yang dibentuk lebih dari 110°
dengan lantai.
c. Mulut pasien setinggi bahu operator
Posisi Pasien serta
Operator
Posisi operator :
di sebelah kanan depan dari pasien
dengan posisi tangan sama dengan
ekstraksi pada rahang bawah.
Tehnik Ekstraksi
Meliputi 3 macam gerakan yaitu:
• Rotasi
Diputar mesio-distal.
• Luksasi
Digerakan ke arah palatal atau lingual.
Digerakan ke arah bukal atau labial.
• Ekstraksi
Tehnik Ekstraksi
Kasus ekstraksi gigi sulung yang
paling banyak ditemui  akar gigi
molar sulung terletak berdekatan
dengan mahkota gigi permanen
(premolar), bahkan gigi premolar
terjebak diantara dan dikelilingi oleh
akar gigi molar sulung.
Tehnik Ekstraksi
Tehnik Ekstraksi
Bila tindakan hemiseksi pada kasus tersebut tidak
dilakukan  avulsi premolar operator harus
mengembalikan tooth bud ke posisi semula
dengan hati-hati  posisi bukolingual dari tooth
bud tidak berubah.
McCallum mengatakan bahwa perlu dilakukan
penjahitan di sekitar area tooth bud yang
mengalami avulsi dan menutup tooth bud dengan
gelfoam.
Tehnik Ekstraksi
Kasus lain : pola resorpsi akar yang
tidak dapat diprediksi pada gigi sulung
seringkali menyebabkan fraktur
fragmen akar sewaktu dilakukan
ekstraksi.
Tehnik Ekstraksi
Ekstraksi pada Pasien Beresiko
Tinggi
Pasien yang menjalani radioterapi
• Apabila tindakan ekstraksi harus dilakukan
 paling sedikit 3 minggu sebelum
dimulai radioterapi.
• Tindakan ekstraksi yang dilakukan harus
bersifat atraumatik.
Ekstraksi pada Pasien Beresiko
Tinggi
• Penutupan jaringan lunak awal harus
dicapai meskipun terjadi pembuangan
beberapa tulang. Semua tulang yang tajam
dihaluskan dan di irigasi sebelum dijahit.
• Pada pasien post radiasi yang memerlukan
tindakan ekstraksi  insidensi terjadinya
osteoradionekrosis post ekstraksi tinggi.
Ekstraksi pada Pasien Beresiko
Tinggi
Pasien yang menjalani kemoterapi
• Beresiko hemorhagi dan infeksi.
• Pemulihan sel setelah kemoterapi biasanya
sudah selesai dalam waktu 3 minggu dan
pasien dengan nonhematologik neoplasma
dapat dirawat.
Ekstraksi pada Pasien Beresiko
Tinggi
• Konsul terlebih dahulu dengan dokter ahli
 diketahui dengan jelas kondisi darah
pasien setelah 3 minggu post kemoterapi.
Jumlah sel darah putih pasien paling sedikit
2000/ mm2 dengan jumlah platelet 50.000/
mm2 sebelum dilakukan tindakan ekstraksi.
TERIMA KASIH…..

More Related Content

What's hot

Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantungPertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantungAlex Bleskadit
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiVina Widya Putri
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikERA MULIANA SADARI
 
Gigi tiruan (power point)
Gigi tiruan (power point)Gigi tiruan (power point)
Gigi tiruan (power point)Iman Satoto
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteVina Widya Putri
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Indri Yanti
 
PPAKG 6 NEW.ppt
PPAKG 6 NEW.pptPPAKG 6 NEW.ppt
PPAKG 6 NEW.pptAbuHamed2
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008asih gahayu
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Tenri Ashari Wanahari
 
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atashasril hasanuddin
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1hasril hasanuddin
 
Keterangan karies gigi
Keterangan karies gigiKeterangan karies gigi
Keterangan karies gigi07051994
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Vina Widya Putri
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2RSIGM
 

What's hot (20)

Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantungPertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
Pertimbangan dental pada pasien dengan penyakit jantung
 
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan GigiAlat & Bahan Penumpatan Gigi
Alat & Bahan Penumpatan Gigi
 
Alat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrikAlat scalling manual & elektrik
Alat scalling manual & elektrik
 
Gigi tiruan (power point)
Gigi tiruan (power point)Gigi tiruan (power point)
Gigi tiruan (power point)
 
Dk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgkDk 2 sk 9 ikgk
Dk 2 sk 9 ikgk
 
Tutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & CrossbiteTutorial Maloklusi & Crossbite
Tutorial Maloklusi & Crossbite
 
Ohi s
Ohi sOhi s
Ohi s
 
Tugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtpTugas ppt oklusi pada gtp
Tugas ppt oklusi pada gtp
 
Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2Morfologi gigi sulung2
Morfologi gigi sulung2
 
Kavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rkKavitas kelas i rk
Kavitas kelas i rk
 
PPAKG 6 NEW.ppt
PPAKG 6 NEW.pptPPAKG 6 NEW.ppt
PPAKG 6 NEW.ppt
 
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008Rekam Medik Gigi " Odontogram "  Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
Rekam Medik Gigi " Odontogram " Permenkes NOMOR 269 / MENKES / PER / III / 2008
 
Periodontitis kronis
Periodontitis kronisPeriodontitis kronis
Periodontitis kronis
 
Karies Gigi
Karies GigiKaries Gigi
Karies Gigi
 
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
Makalah/Presentasi Kasus: Kepaniteraan Klinik Gigi & Mulut Universitas Sebela...
 
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
5. anatomi gigi premolar 1 & 2 atas
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1-1
 
Keterangan karies gigi
Keterangan karies gigiKeterangan karies gigi
Keterangan karies gigi
 
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
Dental Indices (Indeks Pemeriksaan Jaringan Penyangga / Periodontal Gigi)
 
endodontic 2
endodontic 2endodontic 2
endodontic 2
 

Similar to penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt

Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxVignarossaP
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxDewoBontang
 
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigiAri Sasda Dewi
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.pptYeremiaGultom2
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulousMira Khairunnisa
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt miraMira Khairunnisa
 
Pencabutan gigi kaninus desidui atas
Pencabutan gigi kaninus desidui atasPencabutan gigi kaninus desidui atas
Pencabutan gigi kaninus desidui atasraratrisna
 
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)dentalid
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1yes ican
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1RSIGM
 
Je nis rwatn gigi
Je nis rwatn gigiJe nis rwatn gigi
Je nis rwatn gigiSae Manan
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooWelliSusanto
 
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxPPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxVuyateK
 
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptxPleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptxHafizaSalsabilaS
 

Similar to penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt (20)

Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptxLaporan Kasus Alveolektomi.pptx
Laporan Kasus Alveolektomi.pptx
 
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptxppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
ppt implan chp 27. 20-31 educatin dentistry.pptx
 
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
52991066 exodontia-indikasi-dan-kontraindikasi-cabut-gigi
 
Skripsi uly
Skripsi ulySkripsi uly
Skripsi uly
 
Journal reading
Journal readingJournal reading
Journal reading
 
PPT_OPTEK.pptx
PPT_OPTEK.pptxPPT_OPTEK.pptx
PPT_OPTEK.pptx
 
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
9.PENYELARASAN OKLUSAL & SPLIN.ppt
 
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulouspenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous
 
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt miraPenatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous  ppt mira
Penatalaksanaan gigitiruan penuh lepasan pada pasien edentulous ppt mira
 
Dental implant
Dental implantDental implant
Dental implant
 
JOURNAL ORTHO LAPSUS.pptx
JOURNAL ORTHO LAPSUS.pptxJOURNAL ORTHO LAPSUS.pptx
JOURNAL ORTHO LAPSUS.pptx
 
Pencabutan gigi kaninus desidui atas
Pencabutan gigi kaninus desidui atasPencabutan gigi kaninus desidui atas
Pencabutan gigi kaninus desidui atas
 
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
Miniscrew Implant Anchorage for Intrusion Upper First Molar (Case Report)
 
109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1109530090 makalah-modul-3-fix-1
109530090 makalah-modul-3-fix-1
 
endodontic 1
endodontic 1endodontic 1
endodontic 1
 
Je nis rwatn gigi
Je nis rwatn gigiJe nis rwatn gigi
Je nis rwatn gigi
 
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul ProstoooooooooooooooooooooooooooooooModul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
Modul Prostooooooooooooooooooooooooooooooo
 
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptxPPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
PPT PK Holistik Awal_Tri Ardhani Safitri_drg adam (1).pptx
 
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptxPleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
Pleno Modul 3 Insisivus 4.pptx
 
LITREF BM
LITREF BMLITREF BM
LITREF BM
 

Recently uploaded

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptxgizifik
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanDevonneDillaElFachri
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiNezaPurna
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensissuser1cc42a
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxIrfanNersMaulana
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxagussudarmanto9
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUNYhoGa3
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxmarodotodo
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosizahira96431
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxAcephasan2
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 

Recently uploaded (20)

Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
1. Penilaian Konsumsi Pangan dan Masalah Gizi.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatanWebinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
Webinar MPASI-Kemenkes kementerian kesehatan
 
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiBLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
BLC PD3I, Surveilans Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 
Presentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensiPresentasi farmakologi materi hipertensi
Presentasi farmakologi materi hipertensi
 
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptxFarmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
Farmakologi_Pengelolaan Obat pd Lansia.pptx
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptxpenyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
penyakit jantung koroner pada Prolanis.pptx
 
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUNPPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 -  5 TAHUN
PPT KONSEP TUMBUH KEMBANG ANAK DINI 1 - 5 TAHUN
 
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptxppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
ppt hipotiroid anak end tf uygu g uygug o.pptx
 
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosikarbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
karbohidrat dalam bidang ilmu farmakognosi
 
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptxPPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
PPT.Materi-Pembelajaran-genetika.dasarpptx
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 

penatalaksanaan-ekstraksi-gigi-sulung.ppt

  • 1. PENATALAKSANAAN EKSTRAKSI GIGI SULUNG Drg. Yenni Elfira, MDSc., SpKGA RSUD RADEN MATTAHER
  • 2. Gigi sulung merupakan gigi yang tumbuh pada masa periode anak-anak Salah satu perawatan dalam bidang kedokteran gigi anak adalah prosedur pencabutan gigi sulung Adakalanya terjadi kesulitan dalam pencabutan PENDAHULUAN
  • 3. Prinsip Dasar Ekstraksi Gigi Sulung • Jangan melukai jaringan lunak (lidah, bibir, gingiva dan mukosa pipi). • Jangan melukai gigi tetap pengganti dan jaringan keras lain (tulang, gigi tetangga serta gigi antagonis). • Rontgen foto  ukuran dan bentuk akar, jumlah dan arah resorpsi akar, posisi dan tahap perkembangan gigi pengganti dan melihat adanya kelainan patologik. • Mengetahui jenis anestesi yang diperlukan.
  • 4. Prinsip Dasar Ekstraksi Gigi Sulung Indikasi : • Karies yang tidak dapat direstorasi lagi. • Fraktur yang tidak dapat direstorasi lagi. • Kerusakan hebat disertai lesi periapikal. • Overretained gigi sulung  menghalangi erupsi gigi tetap pengganti.
  • 5. Prinsip Dasar Ekstraksi Gigi Sulung • Supernumerary teeth yang tidak dibutuhkan dalam lengkung gigi geligi. • Ankilosis gigi sulung yang memiliki gigi tetap pengganti. • Gigi impaksi. • Gigi ektopik yang tidak berfungsi.
  • 6. Prinsip Dasar Ekstraksi Gigi Sulung Kontraindikasi: • Pada rontgen foto tidak terlihat benih gigi tetap. • Pasien memiliki kelainan darah  harus dikonsultasikan dulu pada dokter ahli. • Penyakit jantung dan ginjal  harus dikonsultasikan dulu pada dokter ahli. • Infeksi sistemik akut yang tidak terkontrol. • Diabetes melitus yang tidak terkontrol.
  • 7. Instrumentasi Ekstraksi • Tang Ekstraksi (dental forceps). - Tang Ekstraksi untuk Gigi Maksila. - Tang Ekstraksi untuk Gigi Mandibula. • Dental Elevator. • Instrumen penunjang bone file, raspatorium , needle holder, jarum suntik, kuret dan finger protector
  • 8. Persiapan • izin tertulis dari orang tua (Informed Concent) • Kunjungan untuk pencabutan sebaiknya dilakukan pagi hari (saat anak masih aktif) dan dijadwalkan • Instrumen yang akan dipakai, sebaiknya jangan diletakkan di atas meja. • Sebaiknya dikatakan kepada anak yang sebenarnya bahwa akan ditusuk dengan jarum (disuntik) dan terasa sakit sedikit, tidak boleh dibohongi.
  • 9. Posisi Pasien serta Operator Ekstraksi rahang bawah Posisi pasien : a. Kepala dan punggung merupakan satu garis lurus. b. Membentuk sudut kurang lebih 110° dengan lantai. c. Bagian oklusal pasien sewaktu membuka mulut sejajar dengan lantai. d. Mulut pasien posisinya setinggi sikut tangan operator.
  • 10. Posisi Pasien serta Operator Posisi operator : a. Ekstraksi gigi anterior dan posterior kiri  disebelah kanan pasien. b. Ekstraksi gigi posterior kanan, posisi operator di belakang pasien dengan tangan kiri melengkung dari belakang. c. Posisi tangan kanan  memegang tang. Posisi tangan kiri  2 jari memfiksasi tulang alveolar dan 3 jari lainnya memfiksasi tulang rahang.
  • 11. Posisi Pasien serta Operator Ekstraksi rahang atas Posisi pasien : a. Kepala dan punggung membentuk satu garis lurus. b. Sudut yang dibentuk lebih dari 110° dengan lantai. c. Mulut pasien setinggi bahu operator
  • 12. Posisi Pasien serta Operator Posisi operator : di sebelah kanan depan dari pasien dengan posisi tangan sama dengan ekstraksi pada rahang bawah.
  • 13. Tehnik Ekstraksi Meliputi 3 macam gerakan yaitu: • Rotasi Diputar mesio-distal. • Luksasi Digerakan ke arah palatal atau lingual. Digerakan ke arah bukal atau labial. • Ekstraksi
  • 14. Tehnik Ekstraksi Kasus ekstraksi gigi sulung yang paling banyak ditemui  akar gigi molar sulung terletak berdekatan dengan mahkota gigi permanen (premolar), bahkan gigi premolar terjebak diantara dan dikelilingi oleh akar gigi molar sulung.
  • 16. Tehnik Ekstraksi Bila tindakan hemiseksi pada kasus tersebut tidak dilakukan  avulsi premolar operator harus mengembalikan tooth bud ke posisi semula dengan hati-hati  posisi bukolingual dari tooth bud tidak berubah. McCallum mengatakan bahwa perlu dilakukan penjahitan di sekitar area tooth bud yang mengalami avulsi dan menutup tooth bud dengan gelfoam.
  • 17. Tehnik Ekstraksi Kasus lain : pola resorpsi akar yang tidak dapat diprediksi pada gigi sulung seringkali menyebabkan fraktur fragmen akar sewaktu dilakukan ekstraksi.
  • 19. Ekstraksi pada Pasien Beresiko Tinggi Pasien yang menjalani radioterapi • Apabila tindakan ekstraksi harus dilakukan  paling sedikit 3 minggu sebelum dimulai radioterapi. • Tindakan ekstraksi yang dilakukan harus bersifat atraumatik.
  • 20. Ekstraksi pada Pasien Beresiko Tinggi • Penutupan jaringan lunak awal harus dicapai meskipun terjadi pembuangan beberapa tulang. Semua tulang yang tajam dihaluskan dan di irigasi sebelum dijahit. • Pada pasien post radiasi yang memerlukan tindakan ekstraksi  insidensi terjadinya osteoradionekrosis post ekstraksi tinggi.
  • 21. Ekstraksi pada Pasien Beresiko Tinggi Pasien yang menjalani kemoterapi • Beresiko hemorhagi dan infeksi. • Pemulihan sel setelah kemoterapi biasanya sudah selesai dalam waktu 3 minggu dan pasien dengan nonhematologik neoplasma dapat dirawat.
  • 22. Ekstraksi pada Pasien Beresiko Tinggi • Konsul terlebih dahulu dengan dokter ahli  diketahui dengan jelas kondisi darah pasien setelah 3 minggu post kemoterapi. Jumlah sel darah putih pasien paling sedikit 2000/ mm2 dengan jumlah platelet 50.000/ mm2 sebelum dilakukan tindakan ekstraksi.