SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
TIDUR DAN TERJAGA
PERTEMUAN KE 7
Ritme tidur dan bangun
Siklus Endogen
 Ritme sirkadian endogen yang dialami mahluk hidup
merupakan pengendali tidur dan terjaga. Dorongan
untuk tidur bergantung dari waktu dalam satu hari
bukan dari tidur yang baru kita lakukan.
 Siklus sirkadian tiap individu berbeda-beda. Ada
individu “malam” dan “individu pagi”.Tetapi tidak
semua individu dapat dikategorikan kedalam kedua
kelompok itu karena umur dapat menentukan irama
sirkadian, anak remaja sebagian besar dapat
dikategorikan “individu sore”.
 Durasi ritme sirkadian manusia mendekati 24 jam,
tetapi belum sempurna .
Mekanisme jam biologis
 Jam biologis mempunyai mekanisme yang kuat dan teguh.
 Nukleus suprakiasma (Supra chiamatic nukleus / SCN) yang
terdapat di hipotalamus merupakan area yang menghasilkan
ritme sirkadian berdasarkan informasi genetik tanpa adanya
proses pembelajaran.
 Gen-gen yang menghasilkan ritme sirkadian adalah gen
period (per) dan timless (tim) yang menghasilkan protein.
Keduanya dihasilkan sedikit sekali di pagi hari semakin
meningkat di siang hari sehingga disore hari kedua protein
itu dalam jumlah yang tinggi akan menimbulkan rasa kantuk
(mengantuk )
 SCN mengendalikan fase bangun dan tidur terhadap aktifitas
beberapa area otak lainnya, salah satunya adalah kelenjar
pineal yang menghasilkan melatonin, sebuah hormon yang
dapat menimbulkan rasa kantuk.
 Pengaturan ulang jam biologis
 Ritme sirkadian yang durasinya mendekati 24 jam namun setiap
harinya kita masih harus mengatur ulang mekanisme
internalnya agar fase ini tetap dapat berlangsung seiring
dengan dunia luar kita.
 Ritme sirkadian dapat berlangsung tanpa adanya cahaya dan
dapat dipengaruhi oleh stimulus zeitgeber (“penambah waktu”)
yang pada manusia adalah cahaya, olah raga, suara, konsumsi
makanan, dan suhu lingkungan.
 Cahaya merupakan zeitgeber yang dominan karena zeitgeber
yang lain akan memberikan dampak yang sedikit pada ritme
sirkadian bila tidak ada cahaya.
 Jet lag adalah gangguan terhadap ritme sirkadian akibat
perubahan zona waktu.
 Individu yang mempunyai jadwal waktu bekerja tidak teratur
seperti pilot, sopir truk, dokter jaga, buruh pabrik dll akan
menyadari bahwa durasi tidurnya tergantung kapan mereka
tidur.
 Individu yang bekerja di malam hari akan beradaptasi dengan
baik bila dimalam hari diberi pencahayaan yang setara dengan
cahaya matahari dan tidur disiang hari di ruangan yang gelap
Elektro Ensephalo Gram
Aktifitas otak berupa gelombang listrik, dapat
direkam dengan alat yang disebut Elektro
Ensefalo-Gram (EEG).
Amplitudo dan frekuensi EEG bervariasi
tergantung tempat perekaman dan aktivitas otak
saat perekaman dilakukan.
GELOMBANG OTAK
 Ada 4 jenis gelombang otak
 1. Gelombang beta : subyek terjaga, waspada terjadi aktifitas
mental, tidak teratur frekuensi > 14 siklus /detik.Terekam baik
di regio frontal.
 2. Gelombang alfa : subyek santai, mata tertutup, gambaran
eeg menunjukan aktifitas sedang dengan gelombang sinkron,
teratur, frekuensi 8-14 siklus/detik.Terekam baik di oksipital.
 3. Gelombang teta : frekuensi 4-7 siklus/detik.Terutama pada
regio parietal & temporal anak-anak, selama stress emosi
(frustrasi & kecewa) pada orang dewasa, pada gangguan otak ,
seringkali pada otak yang berdegenerasi.
 4. Gelombang delta : frekuensi <3,5 siklus/detik. Saat tidur
nyenyak, pada bayi, pada penyakit organik otak parah, pada
korteks hewan yang ditranseksi subkortikal uuntuk
memisahkan korteks serebri & talamus.
Gelombang otak
Formasio retikular Midbrain
 Formasioretikular terletak di substansi abu otak daerah medulla
sampai midbrain dan talamus.
 Formasio retikular midbran:
 Bila dirangsang membangkitkan gelombang beta, individu seperti
bangun & terjaga.
 Area ini merangsang ARAS (Ascending ReticularActivating System
(ARAS), suatu proyeksi difus yang menuju bagian forebrain, nuklei
retikular talamus juga memasuki ARAS, mengirim serabut difus
kesemua area korteks serebri.
  Bila terjadi lesi pada area ini mengakibatkan orang dalam keadaan
koma, dengan EEG delta.
 Proyeksi ARAS : menyebar (non spesifik) dengan depolarisasi
global di korteks.
  Eksitasi ARAS memfasilitasi respon kortikal spesifik ke sinyal
sensori spesifik di talamus
  dalam keadaan normal stimulasi sinyal sensori aferen
menstimulasiARAS melalui cabang kolateral akson. Jika sistem
aferen terangsang seluruhnya, proyeksi ARAS memicu aktifitas
kortikal umum & terjaga.
 Mekanisme otak terhadap keterjagaan dan kegairahan
 Pontomesencephalon (pons dan mesencephalon),
mengeluarkan asetilkolin, glutamat dapat meningkatkan
gairah korteks.
 Locus coeruleus, mengeluarkan norepinefrin, yang dapat
meningkatkan penyimpanan memori dalam masa terjaga
dan menghalangi dimulainya periode tidur REM.
 Hipotalamus memiliki beberapa lintasan yang dapat
mempengaruhi kegairahan dengan mengeluarkan
histamin. Oreksin menjaga kegairahan. Lateral
hipotalamus mengendalikan sel-sel pada dasar otak
bagian depan melepas asetilkolin yang memiliki efek
eksitator dan meningkatkan kegairahan, bagian dasar
otak lainnya mengeluarkan neurotransmitter inhibitor
GABA yang menginhibisi talamus dan korteks sehingga
sangat penting perannya untuk tidur.
 Rafe dorsal dan pons mengeluarkan serotonin yang
menginterupsi tidur REM.
Tidur & EEG
 Secara umum tidur manusia dibagi atas 2 tahap :
1.Tidur orthodoks (tidur gelombang lambat)
2.Tidur paradoks (tidur R(apid)E(ye)M(ovement)
 Tidur Orthodoks mempunyai 4 tingkatan :
Stadium 1 : saat mulai tenang, tertidur ringan.
Stadium 2 : saat tidur sebenarnya
Stadium 3 : saat tidur lebih pulas
Stadium 4 : saat tidur paling pulas / nyenyak, tidur dalam,
gelombang delta, sering terjadi ngorok, pada anak kecil terjadi
somnambulisme dan mengompol.
Pusat tidur formasioretikular bagian bawah dan pusat terjaga
bagian atas, midbrain (ARAS) saling berinteraksi untuk mengatur
seluruh siklus tidur- terjaga
Pusat tidur
 Pusat formasioretikular bagian bawah berperan aktif
dalam menginduksi tidur dan mengatur stadiumnya.
 Sekresi serotonin di nuklei raphe formasioretikular
pontis meningkatkan gelombang lambat.
 Penglepasan norepinefrin dari neuron lokus seruleus
formasioretikular medulla meningkatkan tidur REM.
 Lesi secara selektif diarea ini akan mempengaruhi
kedua tahap tidur.
 Obat penurun aktifitas norepinefrin menyebabkan
insomnia.
 Beberapa area hipotalamus , seperti suprakhiasmatik
dapat mempromosi tidur.
 Proses menuju tidur
 Selama aktifitas metabolisme tubuh berjalan, Adenosin
Mono Phosphat (AMP) akan dipecah menjadi adenosin,
sehingga selama otak terjaga dan aktif terjadi akumulasi
adenosin. Adenosin dapat menginhibisi sel-sel pada dasar
otak bagian depan yang mengendalikan kegairahan yang
bekerja melalui sinap metabotropik dan dampaknya
berlangsung lama.
 Bila individu kurang tidur, adenosin dapat menghasilkan
rasa kantuk yang diperpanjang (“hutang tidur”).
 Kafein dapat menghambat kerja reseptor adenosin
sehingga dapat meningkatkan kegairahan.
 Prostaglandin adalah senyawa kimia yang berperan sama
seperti adenosin. Sebagai respon terhadap infeksi sistem
imunitas prostaglandin dihasilkan lebih banyak sehingga
rasa kantuk muncul disaat kita sakit
 Tidur paradoks (REM/ tidur dengan mimpi)
 Terjadi peningkatan denyut nadi, pernafasan tekanan darah dan
aktifits lainnya secara cepat dan tidak teratur. Darah dialirkan ke otak
dan gelombang otak meningkat mirip dengan gelombang saat terjadi
aktifitas, sangat sulit dibangunkan, tonus otot leher, anggota gerak
minimal, bola mata bergerak cepat dibalik pelupuk mata.
 Sering terjadi mimpi, tetapi sebagian besar mimpi tidak dapat
diingat. Seseorang mimpi kira-kira setiap 90 menit sekali dalam siklus
tidur.
 Dalam tidur aktif, banyak memori jangka pendek & tidak penting
yang dihapus dan mempertahankan memori jangka panjang,
sehingga saat bangun badan terasa segar.
 Masa REM 20% dari jumlah tidur yang 8 jam.
 REM paling panjang pada dini hari
 Masa REM bayi 50% dari jumlah tidur yang 16 jam
 Pada manula tidur berkurang 1-2 jam dengan tahap 4 menghilang.
 Tidur REM penting untuk menjaga aktifitas harian orang.
 Fungsi otak pada tidur REM
 Pada periode REM terjadi peningkatan aktivitas
pada pons dan sistem limbik, penurunan
aktifitas, terutama pada korteks visual utama,
korteks motor dan korteks prafrontal
dorsolateral dan terjadi peningkatan aktifitas
pada korteks parietal dan temporal.
 Tidur REM bergantung antara hubungan
asetilkolin dan serotonin.
 Asetil kolin berperan dalam keterjagaan dan
tidur REM. Serotonin memiliki pengaruh
menginterupsi dan memperpendek periode
tidur
Manfaat tidur REM
 Individu yang mempunyai masa tidur panjang akan
memiliki masa tidur tahap REM yang lebih panjang
pula.
 Setelah berakhirnya periode pengurangan tidur
REM individu akan menghabiskan waktu lebih lama
dalam tidur REM sebagai kompensasi..
 Tidur Rem berperan penting dalam penyimpanan
memori dan membantu otak menyingkirkan
hubungan-hubungan yang tidak sengaja terbentuk
dalam satu hari (Crick&Mitchson, 1983)
 Tidur REM dan NREM mengonsolidasi tipe-tipe
ingatan yang berbeda, krn bila kurang tidur NREM
akan menderita gangguan proses belajar verbal
(mengingat urutan kata-kata), sedangkan kurang
tidur REM mengalami gangguan keterampilan
motor yang telah dipelajari (Gais, Plihal,Wagner,&
Born, 2000), Plihal Born, 1997).
Mimpi
 Berdasarkan hipotesis aktivasi sintesis, mimpi
merupakan usaha otak untuk memaknai
informasi yang masuk ke dalam otak. Sebagian
besar informasi berasal dari input acak di pons.
 Berdasarkan hipotesis klinik anatomis, mimpi
sebagian dicetuskan oleh stimulus eksternal,
sebagian lagi oleh stimulus motivasi otak yang
mandiri, memori dan kegairahan. Stimulasi
tersebut terkadang memunculkan hasil yang
unik karena tidak harus berkompetisi dengan
input visual normal dan kerja kortek prefrontal.
 Gangguan tidur
  insomnia (kurang tidur / merasa lelah terus menerus
setelah bangun tidur ).
 Apnea tidur
 Merupakan penyebab insomnia yang khusus yaitu
ketidak mampuan bernafas ketika tidur
 Narkolepsi
  ditandai oleh sering munculnya periode rasa kantuk di
siang hari (Aldrich 1998). menjangkit 1 dari 1000 orang
terkadang diturunkan dalam keluarga.
 Teror malam (bukan mimpi buruk) adalah pengalaman
kegelisahan yang memuncak sehingga penderita bangun
dari tidurnya dan berteriak/ mengigau (Somnabulisme).
Lebih sering terjadi pada anak-anak dan muncul pada
periode NREM.
 Tidur berjalan, diturunkan dalam keluarga dan umumnya
terjadi pada anak usia 2-5 tahun.Tidur berjalan terjadi pada
tidur tahap ke 3- 4 pada periode tidur dan tidak pada tidur
REM.
HIPOTALAMUS
Masukan dan keluaran hipotalamus
 Penting dalam pengaturan : homeostasis dan aktifitas
terintegrasi organ tubuh terhadap pengaruh luar.
 Letak : dibawah talamus diatas kelenjar hipofisis (pituitari),
sehingga mudah mengatur sistem otonom & endokrin kearah
bawah serta diawasi oleh pusat-pusat forebrain dari atas.
 Menerima masukan :
 hampir semua sistem sensori (secara langsung) dan
formasioretikular (secara tidak langsung).
 sistem limbik , emosi & hasrat
 sistem hormon dan zat terlarut dalam darah (glukosa, sodium
dll) tentang situasi energi, elektrolit & air.
 Keluaran :
  sistem limbik, emosi & hasrat, lanjut ke pusat motorik
midbrain untuk pengendali respon motorik somatik perilaku
manusia saat dikuasai emosi
  dilanjutkan ke pusat otonom simpatis-parasimpatis dalam
medulla dan korda spinalis, mengatur gerakan organ visera dan
hormonal.
Fungsi hipotalamus
 Lateral hipotalamus : aktifitas jantung meningkat,
vasokonstriksi perifer, vasodilatasi pembuluh skelet (saat
melakukan aktifitas fisik OR, respon fight &flight),
mempengaruhi sistem saraf parasimpatis melalui pusat
parasimpatis medulla.
 Perangsangan area lateral hipotalamus meningkatkan
nafsu makan dan menginduksi perilaku makan (pusat
makan).
 Stimulasi berkepanjangan : obesitas, hiperfagia
  destruksi : kelaparan / hilang nafsu makan, anoreksia.
 Ventromedial hipotalamus : membuat orang tidak ingin
makan (pusat kenyang)
  stimulasi : terasa kenyang
  lesi : makan berlebihan, hiperfagia, obesitas.
 Paraventrikular dan dorsal hipotalamus : pengontrol
air, rasa haus dan garam.
 Suprakhiasmatik : ritmediurnal, panjangnya siang &
cahaya retinanukleus suprakiasmatik 
kelenjar pinealritme kadar ACTH/kortisol yang
tinggi di pagi hari, rendah di malam hari.
 Anterior dan preoptik : pengaturan hormon seks &
perilaku seksual.
 Anterior & posterior pusat termostat hipotalamus.
 Anterior : pusat suhu, bila distimulasi membuat
tubuh kehilangan panas (pusat dingin).
 Posterior : pusat suhu, bila distimulasi membuat
badan memproduksi panas (pusat pemanasan).
 Penonjolan medial hipotalamus berperan utk sekresi
hormon.
Pengendalian internal
 Homeostasis : suatu keadaan pengendalian suhu dan semua proses
biologi yg mempertahankan keadaan tubuh tertentu dalam kisaran
tertentu.
 Pengendalian suhu tubuh, haus dan lapar merupakan proses
homeostasis
 Alostasis : perubahan dinamis pada nilai yang dikehendaki sebagai
bentuk respon terhadap kehidupan pendukung tubuh itu sendiri atau
perubahan lingkungan.
 Contoh : saat ketakutan/ kepanasan kita akan berkeringat. Saat
kedinginan kita menggigil. Kondisi ini juga akan mempengaruhi
perilaku.
 Energi yang digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh tetap
konstan dalam keadaaan istirahat disebut sebagai metabolisme
basal.
 Bila tubuh terkena infeksi bakteri atau virus, suhu tubuh akan
meningkat (terjadi demam) sebagai pertanda bahwa tubuh melawan
infeksi.
 Mekanisme terkait rasa haus dan lapar akan dibahas secara terpisah,
karena melibatkan hormonal.

More Related Content

Similar to 146_20221123151201_Perilaku tidur- terjaga dan hipotalamus (8).pptx

Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Andra Audina
 
Cns epis 2 f farm 06 fd
Cns epis 2 f farm 06 fdCns epis 2 f farm 06 fd
Cns epis 2 f farm 06 fd
Wina Lavina
 
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurPrinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
ssuser9df8d0
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
Nafiah RR
 
Cns epis 2 farmasi
Cns epis 2 farmasiCns epis 2 farmasi
Cns epis 2 farmasi
Wina Lavina
 
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdfBuku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
ssuserea1266
 

Similar to 146_20221123151201_Perilaku tidur- terjaga dan hipotalamus (8).pptx (20)

The Science Of Sleep
The Science Of SleepThe Science Of Sleep
The Science Of Sleep
 
Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3Sistem saraf kelompok 3
Sistem saraf kelompok 3
 
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
Mekanisme terjadinya mimpi (Mechanism of Dream)
 
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia   cdk kalbeGangguan tidur pd lansia   cdk kalbe
Gangguan tidur pd lansia cdk kalbe
 
Cns epis 2 f farm 06 fd
Cns epis 2 f farm 06 fdCns epis 2 f farm 06 fd
Cns epis 2 f farm 06 fd
 
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
348616207-Kuliah-Anatomi-Fisiologi-Sistem-Saraf-ppt.ppt
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (MAKALAH SISTEM SARAF SUSAH TIDUR/INSOM)
 
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidurPrinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
Prinsip pemenuhan kebtuhan istirahat dan tidur
 
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur Asuhan Keperawatan  Kebutuhan Istirahat TIdur
Asuhan Keperawatan Kebutuhan Istirahat TIdur
 
Power point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahatPower point Konsep tidur dan istirahat
Power point Konsep tidur dan istirahat
 
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitifD4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
D4 b. perkembangan otak dan metode penelitian syaraf kognitif
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRAPPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
PPT BIOLOGI SISTEM SARAF & INDRA
 
Cns epis 2 farmasi
Cns epis 2 farmasiCns epis 2 farmasi
Cns epis 2 farmasi
 
Rev anfis-sistem-saraf
Rev anfis-sistem-sarafRev anfis-sistem-saraf
Rev anfis-sistem-saraf
 
Fisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem sarafFisiologi sistem saraf
Fisiologi sistem saraf
 
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
KONSEP DASAR PRAKTIK KEBIDANAN (Sistem elimasi saraf)
 
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptxSISTEM SARAF KELAS XI.pptx
SISTEM SARAF KELAS XI.pptx
 
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdfBuku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
Buku Ajar Sleep Medicine 2021.pdf
 
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptxBAB 9 sistem koordinasi.pptx
BAB 9 sistem koordinasi.pptx
 

Recently uploaded

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
GilangNandiaputri1
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
putrisari631
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
FitriaSarmida1
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 

Recently uploaded (20)

IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEANIPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
IPS - karakteristik geografis, sosial, budaya, dan ekonomi di ASEAN
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.pptkerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
kerajaan-kerajaan hindu-budha di indonesia.ppt
 
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docxKisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
Kisi kisi Ujian sekolah mata pelajaran IPA 2024.docx
 
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptxMateri Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
Materi Pertemuan 3 Bagian 1 Materi Pertemuan 3 Bagian 1.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
Aksi Nyata PMM - Merancang Pembelajaran berdasarkan Perkembangan Peserta Didi...
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 

146_20221123151201_Perilaku tidur- terjaga dan hipotalamus (8).pptx

  • 2. Ritme tidur dan bangun Siklus Endogen  Ritme sirkadian endogen yang dialami mahluk hidup merupakan pengendali tidur dan terjaga. Dorongan untuk tidur bergantung dari waktu dalam satu hari bukan dari tidur yang baru kita lakukan.  Siklus sirkadian tiap individu berbeda-beda. Ada individu “malam” dan “individu pagi”.Tetapi tidak semua individu dapat dikategorikan kedalam kedua kelompok itu karena umur dapat menentukan irama sirkadian, anak remaja sebagian besar dapat dikategorikan “individu sore”.  Durasi ritme sirkadian manusia mendekati 24 jam, tetapi belum sempurna .
  • 3. Mekanisme jam biologis  Jam biologis mempunyai mekanisme yang kuat dan teguh.  Nukleus suprakiasma (Supra chiamatic nukleus / SCN) yang terdapat di hipotalamus merupakan area yang menghasilkan ritme sirkadian berdasarkan informasi genetik tanpa adanya proses pembelajaran.  Gen-gen yang menghasilkan ritme sirkadian adalah gen period (per) dan timless (tim) yang menghasilkan protein. Keduanya dihasilkan sedikit sekali di pagi hari semakin meningkat di siang hari sehingga disore hari kedua protein itu dalam jumlah yang tinggi akan menimbulkan rasa kantuk (mengantuk )  SCN mengendalikan fase bangun dan tidur terhadap aktifitas beberapa area otak lainnya, salah satunya adalah kelenjar pineal yang menghasilkan melatonin, sebuah hormon yang dapat menimbulkan rasa kantuk.
  • 4.  Pengaturan ulang jam biologis  Ritme sirkadian yang durasinya mendekati 24 jam namun setiap harinya kita masih harus mengatur ulang mekanisme internalnya agar fase ini tetap dapat berlangsung seiring dengan dunia luar kita.  Ritme sirkadian dapat berlangsung tanpa adanya cahaya dan dapat dipengaruhi oleh stimulus zeitgeber (“penambah waktu”) yang pada manusia adalah cahaya, olah raga, suara, konsumsi makanan, dan suhu lingkungan.  Cahaya merupakan zeitgeber yang dominan karena zeitgeber yang lain akan memberikan dampak yang sedikit pada ritme sirkadian bila tidak ada cahaya.  Jet lag adalah gangguan terhadap ritme sirkadian akibat perubahan zona waktu.  Individu yang mempunyai jadwal waktu bekerja tidak teratur seperti pilot, sopir truk, dokter jaga, buruh pabrik dll akan menyadari bahwa durasi tidurnya tergantung kapan mereka tidur.  Individu yang bekerja di malam hari akan beradaptasi dengan baik bila dimalam hari diberi pencahayaan yang setara dengan cahaya matahari dan tidur disiang hari di ruangan yang gelap
  • 5. Elektro Ensephalo Gram Aktifitas otak berupa gelombang listrik, dapat direkam dengan alat yang disebut Elektro Ensefalo-Gram (EEG). Amplitudo dan frekuensi EEG bervariasi tergantung tempat perekaman dan aktivitas otak saat perekaman dilakukan.
  • 6. GELOMBANG OTAK  Ada 4 jenis gelombang otak  1. Gelombang beta : subyek terjaga, waspada terjadi aktifitas mental, tidak teratur frekuensi > 14 siklus /detik.Terekam baik di regio frontal.  2. Gelombang alfa : subyek santai, mata tertutup, gambaran eeg menunjukan aktifitas sedang dengan gelombang sinkron, teratur, frekuensi 8-14 siklus/detik.Terekam baik di oksipital.  3. Gelombang teta : frekuensi 4-7 siklus/detik.Terutama pada regio parietal & temporal anak-anak, selama stress emosi (frustrasi & kecewa) pada orang dewasa, pada gangguan otak , seringkali pada otak yang berdegenerasi.  4. Gelombang delta : frekuensi <3,5 siklus/detik. Saat tidur nyenyak, pada bayi, pada penyakit organik otak parah, pada korteks hewan yang ditranseksi subkortikal uuntuk memisahkan korteks serebri & talamus.
  • 8. Formasio retikular Midbrain  Formasioretikular terletak di substansi abu otak daerah medulla sampai midbrain dan talamus.  Formasio retikular midbran:  Bila dirangsang membangkitkan gelombang beta, individu seperti bangun & terjaga.  Area ini merangsang ARAS (Ascending ReticularActivating System (ARAS), suatu proyeksi difus yang menuju bagian forebrain, nuklei retikular talamus juga memasuki ARAS, mengirim serabut difus kesemua area korteks serebri.   Bila terjadi lesi pada area ini mengakibatkan orang dalam keadaan koma, dengan EEG delta.  Proyeksi ARAS : menyebar (non spesifik) dengan depolarisasi global di korteks.   Eksitasi ARAS memfasilitasi respon kortikal spesifik ke sinyal sensori spesifik di talamus   dalam keadaan normal stimulasi sinyal sensori aferen menstimulasiARAS melalui cabang kolateral akson. Jika sistem aferen terangsang seluruhnya, proyeksi ARAS memicu aktifitas kortikal umum & terjaga.
  • 9.
  • 10.  Mekanisme otak terhadap keterjagaan dan kegairahan  Pontomesencephalon (pons dan mesencephalon), mengeluarkan asetilkolin, glutamat dapat meningkatkan gairah korteks.  Locus coeruleus, mengeluarkan norepinefrin, yang dapat meningkatkan penyimpanan memori dalam masa terjaga dan menghalangi dimulainya periode tidur REM.  Hipotalamus memiliki beberapa lintasan yang dapat mempengaruhi kegairahan dengan mengeluarkan histamin. Oreksin menjaga kegairahan. Lateral hipotalamus mengendalikan sel-sel pada dasar otak bagian depan melepas asetilkolin yang memiliki efek eksitator dan meningkatkan kegairahan, bagian dasar otak lainnya mengeluarkan neurotransmitter inhibitor GABA yang menginhibisi talamus dan korteks sehingga sangat penting perannya untuk tidur.  Rafe dorsal dan pons mengeluarkan serotonin yang menginterupsi tidur REM.
  • 11.
  • 12. Tidur & EEG  Secara umum tidur manusia dibagi atas 2 tahap : 1.Tidur orthodoks (tidur gelombang lambat) 2.Tidur paradoks (tidur R(apid)E(ye)M(ovement)  Tidur Orthodoks mempunyai 4 tingkatan : Stadium 1 : saat mulai tenang, tertidur ringan. Stadium 2 : saat tidur sebenarnya Stadium 3 : saat tidur lebih pulas Stadium 4 : saat tidur paling pulas / nyenyak, tidur dalam, gelombang delta, sering terjadi ngorok, pada anak kecil terjadi somnambulisme dan mengompol. Pusat tidur formasioretikular bagian bawah dan pusat terjaga bagian atas, midbrain (ARAS) saling berinteraksi untuk mengatur seluruh siklus tidur- terjaga
  • 13. Pusat tidur  Pusat formasioretikular bagian bawah berperan aktif dalam menginduksi tidur dan mengatur stadiumnya.  Sekresi serotonin di nuklei raphe formasioretikular pontis meningkatkan gelombang lambat.  Penglepasan norepinefrin dari neuron lokus seruleus formasioretikular medulla meningkatkan tidur REM.  Lesi secara selektif diarea ini akan mempengaruhi kedua tahap tidur.  Obat penurun aktifitas norepinefrin menyebabkan insomnia.  Beberapa area hipotalamus , seperti suprakhiasmatik dapat mempromosi tidur.
  • 14.  Proses menuju tidur  Selama aktifitas metabolisme tubuh berjalan, Adenosin Mono Phosphat (AMP) akan dipecah menjadi adenosin, sehingga selama otak terjaga dan aktif terjadi akumulasi adenosin. Adenosin dapat menginhibisi sel-sel pada dasar otak bagian depan yang mengendalikan kegairahan yang bekerja melalui sinap metabotropik dan dampaknya berlangsung lama.  Bila individu kurang tidur, adenosin dapat menghasilkan rasa kantuk yang diperpanjang (“hutang tidur”).  Kafein dapat menghambat kerja reseptor adenosin sehingga dapat meningkatkan kegairahan.  Prostaglandin adalah senyawa kimia yang berperan sama seperti adenosin. Sebagai respon terhadap infeksi sistem imunitas prostaglandin dihasilkan lebih banyak sehingga rasa kantuk muncul disaat kita sakit
  • 15.  Tidur paradoks (REM/ tidur dengan mimpi)  Terjadi peningkatan denyut nadi, pernafasan tekanan darah dan aktifits lainnya secara cepat dan tidak teratur. Darah dialirkan ke otak dan gelombang otak meningkat mirip dengan gelombang saat terjadi aktifitas, sangat sulit dibangunkan, tonus otot leher, anggota gerak minimal, bola mata bergerak cepat dibalik pelupuk mata.  Sering terjadi mimpi, tetapi sebagian besar mimpi tidak dapat diingat. Seseorang mimpi kira-kira setiap 90 menit sekali dalam siklus tidur.  Dalam tidur aktif, banyak memori jangka pendek & tidak penting yang dihapus dan mempertahankan memori jangka panjang, sehingga saat bangun badan terasa segar.  Masa REM 20% dari jumlah tidur yang 8 jam.  REM paling panjang pada dini hari  Masa REM bayi 50% dari jumlah tidur yang 16 jam  Pada manula tidur berkurang 1-2 jam dengan tahap 4 menghilang.  Tidur REM penting untuk menjaga aktifitas harian orang.
  • 16.  Fungsi otak pada tidur REM  Pada periode REM terjadi peningkatan aktivitas pada pons dan sistem limbik, penurunan aktifitas, terutama pada korteks visual utama, korteks motor dan korteks prafrontal dorsolateral dan terjadi peningkatan aktifitas pada korteks parietal dan temporal.  Tidur REM bergantung antara hubungan asetilkolin dan serotonin.  Asetil kolin berperan dalam keterjagaan dan tidur REM. Serotonin memiliki pengaruh menginterupsi dan memperpendek periode tidur
  • 17. Manfaat tidur REM  Individu yang mempunyai masa tidur panjang akan memiliki masa tidur tahap REM yang lebih panjang pula.  Setelah berakhirnya periode pengurangan tidur REM individu akan menghabiskan waktu lebih lama dalam tidur REM sebagai kompensasi..  Tidur Rem berperan penting dalam penyimpanan memori dan membantu otak menyingkirkan hubungan-hubungan yang tidak sengaja terbentuk dalam satu hari (Crick&Mitchson, 1983)  Tidur REM dan NREM mengonsolidasi tipe-tipe ingatan yang berbeda, krn bila kurang tidur NREM akan menderita gangguan proses belajar verbal (mengingat urutan kata-kata), sedangkan kurang tidur REM mengalami gangguan keterampilan motor yang telah dipelajari (Gais, Plihal,Wagner,& Born, 2000), Plihal Born, 1997).
  • 18. Mimpi  Berdasarkan hipotesis aktivasi sintesis, mimpi merupakan usaha otak untuk memaknai informasi yang masuk ke dalam otak. Sebagian besar informasi berasal dari input acak di pons.  Berdasarkan hipotesis klinik anatomis, mimpi sebagian dicetuskan oleh stimulus eksternal, sebagian lagi oleh stimulus motivasi otak yang mandiri, memori dan kegairahan. Stimulasi tersebut terkadang memunculkan hasil yang unik karena tidak harus berkompetisi dengan input visual normal dan kerja kortek prefrontal.
  • 19.  Gangguan tidur   insomnia (kurang tidur / merasa lelah terus menerus setelah bangun tidur ).  Apnea tidur  Merupakan penyebab insomnia yang khusus yaitu ketidak mampuan bernafas ketika tidur  Narkolepsi   ditandai oleh sering munculnya periode rasa kantuk di siang hari (Aldrich 1998). menjangkit 1 dari 1000 orang terkadang diturunkan dalam keluarga.  Teror malam (bukan mimpi buruk) adalah pengalaman kegelisahan yang memuncak sehingga penderita bangun dari tidurnya dan berteriak/ mengigau (Somnabulisme). Lebih sering terjadi pada anak-anak dan muncul pada periode NREM.  Tidur berjalan, diturunkan dalam keluarga dan umumnya terjadi pada anak usia 2-5 tahun.Tidur berjalan terjadi pada tidur tahap ke 3- 4 pada periode tidur dan tidak pada tidur REM.
  • 21. Masukan dan keluaran hipotalamus  Penting dalam pengaturan : homeostasis dan aktifitas terintegrasi organ tubuh terhadap pengaruh luar.  Letak : dibawah talamus diatas kelenjar hipofisis (pituitari), sehingga mudah mengatur sistem otonom & endokrin kearah bawah serta diawasi oleh pusat-pusat forebrain dari atas.  Menerima masukan :  hampir semua sistem sensori (secara langsung) dan formasioretikular (secara tidak langsung).  sistem limbik , emosi & hasrat  sistem hormon dan zat terlarut dalam darah (glukosa, sodium dll) tentang situasi energi, elektrolit & air.  Keluaran :   sistem limbik, emosi & hasrat, lanjut ke pusat motorik midbrain untuk pengendali respon motorik somatik perilaku manusia saat dikuasai emosi   dilanjutkan ke pusat otonom simpatis-parasimpatis dalam medulla dan korda spinalis, mengatur gerakan organ visera dan hormonal.
  • 22. Fungsi hipotalamus  Lateral hipotalamus : aktifitas jantung meningkat, vasokonstriksi perifer, vasodilatasi pembuluh skelet (saat melakukan aktifitas fisik OR, respon fight &flight), mempengaruhi sistem saraf parasimpatis melalui pusat parasimpatis medulla.  Perangsangan area lateral hipotalamus meningkatkan nafsu makan dan menginduksi perilaku makan (pusat makan).  Stimulasi berkepanjangan : obesitas, hiperfagia   destruksi : kelaparan / hilang nafsu makan, anoreksia.  Ventromedial hipotalamus : membuat orang tidak ingin makan (pusat kenyang)   stimulasi : terasa kenyang   lesi : makan berlebihan, hiperfagia, obesitas.
  • 23.  Paraventrikular dan dorsal hipotalamus : pengontrol air, rasa haus dan garam.  Suprakhiasmatik : ritmediurnal, panjangnya siang & cahaya retinanukleus suprakiasmatik  kelenjar pinealritme kadar ACTH/kortisol yang tinggi di pagi hari, rendah di malam hari.  Anterior dan preoptik : pengaturan hormon seks & perilaku seksual.  Anterior & posterior pusat termostat hipotalamus.  Anterior : pusat suhu, bila distimulasi membuat tubuh kehilangan panas (pusat dingin).  Posterior : pusat suhu, bila distimulasi membuat badan memproduksi panas (pusat pemanasan).  Penonjolan medial hipotalamus berperan utk sekresi hormon.
  • 24. Pengendalian internal  Homeostasis : suatu keadaan pengendalian suhu dan semua proses biologi yg mempertahankan keadaan tubuh tertentu dalam kisaran tertentu.  Pengendalian suhu tubuh, haus dan lapar merupakan proses homeostasis  Alostasis : perubahan dinamis pada nilai yang dikehendaki sebagai bentuk respon terhadap kehidupan pendukung tubuh itu sendiri atau perubahan lingkungan.  Contoh : saat ketakutan/ kepanasan kita akan berkeringat. Saat kedinginan kita menggigil. Kondisi ini juga akan mempengaruhi perilaku.  Energi yang digunakan untuk mempertahankan suhu tubuh tetap konstan dalam keadaaan istirahat disebut sebagai metabolisme basal.  Bila tubuh terkena infeksi bakteri atau virus, suhu tubuh akan meningkat (terjadi demam) sebagai pertanda bahwa tubuh melawan infeksi.  Mekanisme terkait rasa haus dan lapar akan dibahas secara terpisah, karena melibatkan hormonal.