Hakikat manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah semata-mata untuk ta’abbudi yaitu penghambaan yang penuh dengan cara beribadah hanya karena Allah SWT. Ada tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan sangat urgen untuk dijaga dan diamalkan oleh seorang hamba. Tiga komponen dasar yang menjadikan sempurnanya predikat hamba disisi tuhannya. Tiga komponen tersebut adalah Iman, Islam, dan Ihsan.
Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah, tetapi tidak wajib menyampaikan kepada ummatnva, sedangkan rasul adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah SWT dan wajib menyampaikan kepada ummatnya. Jadi perbedaan antara nabi dengan rasul terletak pada wajib/tidaknya menyampaikan wahyu yang diterima kepada ummatnya
Hakikat manusia diciptakan oleh Allah SWT adalah semata-mata untuk ta’abbudi yaitu penghambaan yang penuh dengan cara beribadah hanya karena Allah SWT. Ada tiga komponen yang saling berkaitan satu sama lain dan sangat urgen untuk dijaga dan diamalkan oleh seorang hamba. Tiga komponen dasar yang menjadikan sempurnanya predikat hamba disisi tuhannya. Tiga komponen tersebut adalah Iman, Islam, dan Ihsan.
Pengertian Nabi dan Rasul
Nabi adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah, tetapi tidak wajib menyampaikan kepada ummatnva, sedangkan rasul adalah manusia biasa yang memperoleh wahyu dari Allah SWT dan wajib menyampaikan kepada ummatnya. Jadi perbedaan antara nabi dengan rasul terletak pada wajib/tidaknya menyampaikan wahyu yang diterima kepada ummatnya
1. 1
Implementasi Akhlak
081395203503 - Sobri
Kampusbit.com
Binary Digital System Center | Software House | Digital
Marketing | Free Consultation IT
MPK AGAMA ISLAM KELAS A
2012
KATA PENGANTAR
2. 2
Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya , kami mampu menyelesaikan
tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah MPK Agama Islam.
Akidah adalah gudang akhlak yang kokoh. Ia mampu menciptakan kesadaran diri
bagi manusia untuk berpegang teguh kepada norma dan nilai-nilai akhlak yang luhur. Akan
tetapi sebaliknya, akidah-akidah hasil rekayasa manusia berjalan sesuai dengan langkah
hawa nafsu manusia dan menanamkan akar-akar egoisme dalam sanubarinya.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi.
Namun kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan, dan bimbingan dari orang-orang di sekitar kami, sehingga kendala-
kendala yang kami hadapi dapat teratasi.
Makalah yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber
informasi, referensi, dan berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih
luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada pembaca. Kami sadar bahwa makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing
kami mengharapkan kritik dan sarannya demi perbaikan pembuatan makalah di masa yang
akan datang.
Depok, 23 Maret 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
3. 3
Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
Abstrak 4
PENDAHULUAN 5
Latar belakang 5
Tujuan 5
Rumusan Masalah 5
ISI 6
Penerapan Akhlak 6
Tantangan Akhlak 7
Upaya Peningkatan Akhlak 9
Penjagaan Diri 9
Penjagaan Sesama Muslim 10
Peran Pendidikan Akhlak bagi Anak 11
PENUTUP 15
Kesimpulan 15
DAFTAR PUSTAKA 16
Abstrak
4. 4
Makalah ini membahas implementasi akhlaq. Pengimplementasian akhlaq
terbagi kedalam tiga subbab, yaitu penerapan dan tantangan akhlaq, upaya
peningkatan kualitas diri, dan peran akhlaq dalam pembentukan manusia
taqwa. Penerapan akhlaq harus selalu kita terapkan dalam kehidupan sehari-
hari. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, tantangan kita untuk
menerapkan akhlak mulia pun semakin besar. Oleh karena itu, diperlukan
suatu upaya menjaga diri kita dalam terbentuknya kita sebagaimanusia yang
taqwa.
Kata kunci: Penerapan dan tantangan akhlaq, upaya peningkatan kualitas diri,
peran akhlaq dalam pembentukan manusia taqwa.
BAB I
5. 5
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalamdiri seseorang. Dari sifat
yang ada itulah terpancar sikap dan tingkah laku perbuatan seseorang, seperti sifat sabar,
kasih sayang, atau malah sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri dan dengki,
sehingga memutuskan hubungan silaturahmi.
Akhlak merupakan batu pondasi suatu kaum. Akhlak yang baik dan mulia akan
mengantarkan kedudukan seseorang pada posisi yang terhormat dan tinggi. Atas dasar
itulah kami menyusun makalah ini, agar kita semua sebagai makhluk Allah, tidak tersesat
dalam menjalani hidup, dan dapat menjadikan Rasulullah sebagai idola kita, karena
sesungguhnya pada diri Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik bagi kita.
1.2Tujuan
1. Mengetahui implementasi akhlak dalamkehidupan sehari-hari
2. Dapat mengimplementasikan akhlak-akhlak yang terpuji
3. Mengetahui dan dapat menjaga diri dari tantangan-tantangan akhlak
4. Dapat menerapkan upaya-upaya peningkatan akhlak
1.3Rumusan Masalah
1. Apa saja penerapan akhlak dalam kehidupan?
2. Apa saja tantangandalampenerapan akhlak-akhlak terpuji?
3. Bagaimana upaya peningkatan akhlak?
4. Apa peran akhlak dalam pembentukan manusia takwa?
BAB II
6. 6
ISI
2.1 Penerapan Akhlaq
Akhlaq mulia merupakan cita-cita yang diharapkan terwujud di setiap pribadi manusia
yang akan senantiasa dinantikan sebagai penghias karakter seluruh generasi di segenap
masa. Berikut akan dijelaskan beberapa penerapan akhlaq mulia :
1. Akhlaq kepada Khalik (Pencipta)
Salah satu perilaku atau tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah
Taubat. Selain itu, kita juga harus beriman kepada Allah semata, menyembah, beribadah,
dan berdoa hanya kepada Allah, mencintai, bersyukur, berdzikir, tawakal, dan takwa kepada
Allah, dan sebagainya.
2. Akhlaq kepada Sesama
Akhlaq terhadap sesama dibedakan menjadi dua macam :
a. Akhlaq kepada sesama muslim
Penerapan akhlaq kepada sesama muslim misalnya ketika kita ingin di hargai oleh
orang lain, maka kewajiban kita juga harus menghargai orang lain, menghormati orang yang
lebih tua, menyayangi yang lebih muda, menyantuni yang fakir, menjaga lisan dalam
perkataan agar tidak membuat orang lain disekitar kita merasa tersinggung, dan sebagainya.
b. Akhlaq kepada sesama nonmuslim
Akhlaq antara sesama nonmuslim diajarkan dalam agama karena mereka (nonmuslim)
juga merupakan makhluk. Berbicara masalah keyakinan adalah persoalan nurani yang
mempunyai asasi kemerdekaan yang tidak bisa dicampuradukkan hak asasi kita dengan hak
merdeka orang lain, apalagi masalah keyakinan, yang terpenting adalah kita lebih jauh
memaknai kehidupan sosial karena dalam kehidupan ada namanya etika sosial. Masalah
etika sosial tidak terlepas dari karakter kita dalam pergaulan hidup. Contohnya bagaimana
kita menghargai apa yang menjadi keyakinan mereka, menghargai ketika mereka melakukan
upacara keagamaan, walaupun mereka hidup dalam minoritas, memberi bantuan bila
mereka terkena musibah, dan sebagainya.
3. Akhlaq kepada Diri Sendiri
Untuk mempertahankan kehormatan, harga diri, dan meningkatkan harkat dan
martabat dalam hidup ini, kita memerlukan akhlaq terhadap diri sendiri, antara lain:
a. Menjaga kehormatan dan harga diri, membersihkan diri lahir dan batin.
b. Memiliki dan memupuk sifat-sifat terpuji.
c. Taat menjalankan ajaran agama.
d. Menjaga lisan, mata, telinga, dan tangan dari perbuatan tercela.
7. 7
e. Mencari rezeki yang halal.
f.Selalu berusaha mendekatkan diri kepada Allah, beramal shaleh, meningkatkan iman
dan takwa.
4. Akhlaq kepada Keluarga
Berikut akan diberikan beberapa contoh penerapan akhlaq mulia kepada keluarga :
a. Kepada orangtua : berbakti, menghormati, menyayangi dan mendoakan
keduanya, tidak berkata kasar, tidak menyakiti hati dan fisik mereka, apabila mereka sudah
sepuh, keduanya disantuni dan diberi nafkah.
b. Kepada istri atau suami : menjaga kedamaian, ketenangan, saling
menghormati, saling menyayangi, bersikap jujur dan terbuka, tidak selingkuh dan saling
curiga, dan sebagainya.
c. Kepada tetangga dan masyarakat : saling membantu, tenggang rasa, gortong
royong, saling menghormati, saling meminta dan memberi, dan sebagainya.
d. Hormat dan memuliakan guru dan dosen, dan sebagainya.
5. Akhlaq kepada Lingkungan (Alam Semesta)
Hendaknya setiap manusia melakukan hal-hal berikut:
a. Memperhatikan dan merenungkan penciptaan alam semesta serta bersyukur
kepada Allah.
b. Memanfaatkan alam semesta dengan sebesar-besarnya bagi kemakmuran
hidup manusia.
c. Menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan flora dan fauna serta
alam semesta ini untuk kepentingan manusia.
d. Tidak berlaku dzalim, aniaya, atau mengeksploitasi secara semena-mena,
seperti penebangan hutan secara liar, penggalian tambang tanpa mempedulikan
lingkungan, membuat polusi, dan sebagainya.
2.2 Tantangan Akhlak
Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan utama penciptaannya adalah untuk
beribadah. Ibadah secara umum yaitu melaksanakan segala perintahnya dan manjauhkan
segala larangannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Manusia diperintahkanNya
untuk menjaga dan memelihara semua yang ada untuk kesejahteraan dan kebahagiaan
hidup. Namun sebagai manusia kadang kita lupa tugas kita berada di dunia itu apa sehingga
kebanyakan tidak bisa mengontrol akhlaknya sendiri.
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin modern, tantangan akhlak juga
semakin banyak, tak sedikit manusia menjadi lupa diri dan berada diluar garis batas ajaran
agama. Sehingga kita butuh aqidah yang kokoh dan akhlak yang terpuji untuk mengahadapi
tantangan tersebut. Seperti kita tahu tantangan yang sering kita hadapi namun jarang kita
8. 8
sadari yaitu Kemajuan teknologi yang semakin mutakhir, gaya hidup, dan orientasi hidup
yang materialistis.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dialami oleh manusia sekarang ini
tidak sedikit dampak negatifnya terhadap sikap hidup dan perilakunya, baik sebagai manusia
beragama maupun sebagai makhluk individual dan sosial. Dampak negatif yang paling
berbahaya terhadap kehidupan manusia atas kemajuan itu ditandai dengan adanya
kecenderungan menganggap bahwa satu-satunya yang dapat membahagiakan hidup adalah
material. Sehingga manusia terlampau mengejar materi, tanpa menghiraukan nilai-nilai
spiritual yang sebenarnya berfungsi untuk memelihara dan mengendalikan akhlak manusia.
Nilai nilai spiritual yang dimaksudkan dalam Islam adalah ajaran agama yang
berwujud perintah, larangan dan anjuran, yang semuanya berfungsi untuk membina
kepribadian manusia dalam kaitannya sebagai Hamba Allah dan anggota masyarakat.
Gaya hidup-pun menjadi tantangan agar lebih dapat mengontrol diri. Gaya hidup
yang dimaksud disini adalah gaya hidup hedonis atau foya-foya, dan kebarat-baratan.
Seperti kita tahu selain tidak baik, Allah sangat membenci segala sesuatu yang berlebihan.
Gaya hidup ini cenderung hanya mementingkan kesenangan semata, menghambur-
hamburkan materi dalam jumlah banyak secara sia-sia karena sebenarnya tidak ada
keuntungan yang bisa didapat dari itu melainkan hanya kesenangan sesaat. Padahal kalau
kita memiliki aqidah yang kokoh dan akhlak yang terpuji, tidak seharusnya kita berlaku
seperti itu melainkan lebih memilih untuk berbagi terhadap sesama karena akan lebih
terasa manfaatnya.
Orientasi hidup yang hanya mengejar nilai-nilai material saja tidak bisa dijadikan
sarana untuk mencapai kebahagiaan, bahkan hal ini juga dapat menimbulkan bencana yang
hebat ketika hidup hanya berorientasi pada sesuatu yang merial (metrialistis) sehingga ada
persaingan hidup yang tidak sehat. Sementara manusia tidak memerlukan agama lagi untuk
mengendalikan semua perbuatannya, karena mereka menganggap agama tidak lagi dapat
memecahkan persoalan hidup.
Disinilah kita akan tahu betapa pentingnya peranan aqidah dan akhlak dalam
kehidupan modern seperti sekarang. Aqidah dan akhlak akan menjadi benteng yang sangat
kuat dalam menghadapi segala dampak negatif kehidupan modern. Aqidah dapat
menyelamatkan diri kita dari segala bentuk dosa kecil yang jarang kita sadari, aqidah juga
dapat membuat kita selalu berbuat baik terhadap pencipta dan sesama. Disamping aqidah
yang kuat, akhlak yang terpuji akan menyelamatkan manusia dari segala macam perbuatan
dan tindakan yang bisa menjerumuskan manusia dalam kesesatan.
Oleh karena itu, kita sebagai manusia yang hidup didunia harus memiliki aqidah dan
akhlak sehingga kita tidak tersesat dan apa-apa yang kita lakukan tidak melanggar ajaran
agama yang telah ditentukan.
9. 9
2.3 Upaya PeningkatanKualitas Akhlak
2.3.1 PenjagaanDiri
Alasan harus menjaga diri
1. Upaya penjagaan seorang muslim terhadap dirinya tidak lain adalah upaya
melindunginya dari siksa Allah ta’ala dan neraka-Nya.
“Hai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang
bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (QS. At-Tahrim : 6)
2. Jika ia tidak menjaga diri sendiri, ia kehilangan waktu-waktu ketaatan dan moment-
moment kebaikan.
3. Hisab kelak bersifat individual
“Dan setiap mereka datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri” (QS.
Maryam : 95)
4. Penjagaan diri lebih mampu mengadakan perubahan
Seseorang lebih tau akan dirinya sendiri, maka upaya penjagaan diri merupakan hal
yang bagus dan sekaligus menimbulkan perubahan pada diri seseorang tersebut.
Cara-cara penjagaan diri
1. Musahabah(evaluasi diri)
Melakukan muhasabah (evaluasi) terhadap dirinya atas kebaikan dan keburukan yang
telah ia kerjakan, meneliti kebaikan dan keburukan yang ia miliki, agar ia tidak terperanjat
kaget dengan sesuatu yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya pada hari kiamat.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri
memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat).” (QS. Al-Hasyr : 18)
2. Taubat dari segala dosa
3. Mencari ilmu dan memperluas wawasan
Seseorang dapat menjaga dirinya dengan mencari ilmu agama. Dengan ilmu agama ia
akan tahu perbuatan apa saja yang seharusnya ia lakukan dan yang seharusnya tidak ia
lakukan sebagai seorang muslim.
4. Mengerjakan amalan-amalan iman
Antara lain :
a. Mengerjakan ibadah-ibadah wajib seoptimal mungkin
b. Meningkatkan porsi ibadah-ibadah sunnah
c. Peduli dengan ibadah dzikir seperti membaca al-qu’ran dan berdzikir
10. 10
Dengan mengerjakan amalan-amalan iman insya Allah seseorang dapat mengingat Allah
dalam hari-harinya sehingga ia akan menjaga perbuatannya.
5. Bergaul dengan orang-orang shaleh
Lingkungan sangat berpengaruh terhadap pribadi seseorang. Maka untuk menjaga
akhlak, kita harus bergaul dengan orang-orang shaleh. Tidak hanya kita yang terjaga tetapi
kita juga dapat saling mengingatkan satu sama lainnnya.
6. Berdoa kepada Allah dengan sungguh-sungguh
Dengan berdoa secara sungguh-sungguh kepada Allah, insya Allah kita dapat terhindar
dari perbuatan yang tidak bermanfaat.
2.3.2 PenjagaanSesama Muslim
Dalam meningkatkan kualitas akhlak kita bisa melakukan penjagaan sesama muslim,
karena dengan menjaga sesama muslim, kita dapat meningkatkan kesadaran akan akhlak di
lingkungan kita. Salah satu cara dari penjagaan muslim adalah dengan cara dakwah.
Dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, mengajak dan memanggil orang
untuk beriman dan taat kepada Allahsesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam.
Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti
panggilan, seruan atau ajakan.
Kata dakwah sering dirangkaikan dengan kata "Ilmu" dan kata "Islam", sehingga
menjadi "Ilmu dakwah" dan Ilmu Islam" atau ad-dakwah al-Islamiyah.
Makna etimologis Dakwah dapat dilihat dari kata dakwah dalam Al-Quran yang memiliki
banyak arti, antra lain :
Menyampaikan dan menjelaskan (lihat QS Fushilat:24, Yusuf : 108 dll)
Berdo’a dan berharap (lihat QS Al-A’raf : 55)
Mengajak dan mengundang (lihat QS Yusuf : 33)
Ilmu dakwah adalah suatu ilmu yang berisi cara-cara dan tuntunan untuk menarik
perhatian orang lain supaya menganut, mengikuti, menyetujui atau melaksanakan suatu
ideologi, agama, pendapat atau pekerjaan tertentu. Orang yang menyampaikan dakwah
disebut "Da'i" sedangkan yang menjadi obyek dakwah disebut "Mad'u". Setiap Muslim yang
menjalankan fungsi dakwah Islam adalah "Da'i".
Para ulama dan pemikir muslim memberi makna dakwah secara terminologis dengan
definisi yang variatif seperti :
11. 11
1. Ibnu Taimiyah : "Dakwah ke jalan Allah adalah dakwah untuk beriman kepada Allah
dan kepada apa yang dibawa nabi Muhammad SAW, yang mencakup keyakinan
kepada rukun iman dan rukun Islam (Lihat Al Fatawa al-Kubro 15/158, cet 1,
Mathobi’al-Riyadh)
2. Al-Ustadz Al bahi-al-Khuli : "Dakwah Islam yaitu menghantarkan umat dari satu
tempat/ kondisi ke tempat/ kondisi yang lain (Tadzkiroh ad-Du’at hal:35,th.1379H,
Daarul Qalam).
3. Rauf Syalabi : "Dakwah Islamadalah gerakan revitalisasi sistem Illahi yang diturunkan
Allah kepada Nabi terakhir" (Ad-Dakwah al Islamiyah Fi 'Ahdiha al-Makky,
Manahijuha wa Ghoyatuha, hal : 32)
4. Abu Bakar Dzikri : "Dakwah ialah bangkitnya para ulama Islam untuk mengajarkan
Islam kepada umat Islam, agar mereka faham tentang agamanya dan tentang
kehidupan, sesuai kemampuan setiap ulama (ad-Dakwah ila al-Islam, hal:8 Maktabah
Darul Arubah Mesir).
Penulis memahami definisi-definisi tersebut diatas secara utuh dan lengkap dengan
menyimpulkan, bahwa "Dakwah Islam ialah menyampaikan Islam kepada umat
manusia seluruhnya dan mengajak mereka untuk komitmen dengan Islam pada
setiap kondisi dan dimana serta kapan saja, dengan metodologi dan sarana tertentu,
untuk tujuan tertentu".
Tujuan utama dakwah ialah mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di
dunia dan di akhirat yang diridai oleh Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah
kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan.
2.4 Peran PendidikanAkhlak bagi Anak
Bagi orang tua, anak adalah penyejuk hati dan pelengkap jiwa yang tidak dapat terbeli oleh
apapun. Anak juga merupakan titipan Allah subhanahu wa ta’ala yang wajib untuk dijaga,
dibina dengan baik. Maka Bersyukurlah bagi semua yang telah dipercayakan oleh Allah
untuk memiliki sang buah hati.
Namun jangan lalai dengan anugrah tersebut, karena pada akhirnya nanti, kita pasti
akan dimintai pertanggungjawaban tentang semua kesenangan yang telah Allah amanahkan
kepada kita.Hal ini sejalan dengan hadist sahih yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Ibnu
Umar yang berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu’alaihi wasallambersabda: “Setiap
kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya,
12. 12
seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas
kepemimpinannya dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarga dan akan dimintai
tanggungjawab atas kepemimpinannya, dan wanita adalah penanggung jawab terhadap
rumah suaminya dan akan dimintai tanggungjawabnya serta pembantu adalah
penanggungjawab atas harta benda majikannya dan akan dimintai pertanggungjawaban
atas kepemimpinannya.” (Muttafaqun ‘alaihi)
Abdullah bin Umar radhiyallahu’anhu, berkata “Didiklah anakmu karena kamu akan
ditanya tentang tanggungjawabmu, apakah sudah kamu ajari anakmu, apakah sudah kamu
didik anakmu dan kamu akan ditanya kebaikanmu kepadanya dan ketaatan anakmu
kepadamu.”
Sungguh Islam adalah agama yang sempurna hingga pendidikan anakpun
diperhatikan dengan serius. Disana sangat ditekankan bahwa pertanggung jawaban orang
tua tentang pendidikan anak yang baik sesuai Al Qur’an dan As sunnah adalah hal yang
sangat luar biasa penting, agar mereka terbekali dalam mengarungi kehidupan di dunia dan
di akherat.
Salah satu hal yang penting dari cabang pendidikan untuk anak adalah mengajarkan
kepadanya tentang akhlak yang baik. sebagai contoh, menyenangkan hati orang lain dan
atau bahkan yang sesederhana sekalipun yaitu memberikan wajah berseri saat bertemu
dengan saudara muslim yang lain.
Selain itu, hendaknya para orang tua, juga menekankan tentang pembelajaran
sederhana bagi anak untuk membentuk karakter yang baik, lewat beberapa contoh teladan
berikut ini.
1. Mengajarkan kejujuran
Dari Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam
bersabda,“Peganglah kejujuran karena sesungguhnya kejujuran menunjukkan kepada
kebaikan dan kebaikan menunjukan kepada surga. Seseorang selalu jujur dan memelihara
kejujuran hingga tercatat di sisi Allah termasuk orang yang jujur. Dan hindarilah dusta
karena kedustaan menunjukkan kepada kejahatan dan kejahatan menunjukkan kepada
13. 13
neraka. Seseorang selalu berdusta dan terbiasa berbuat dusta hingga tertulis di sisi Allah
sebagai pendusta.” (HR. Bukhari Muslim)
2. Mengajarkan Berbuat baik kepada lingkungan mereka
Rasulullah saw bersumpah tiga kali dan menyatakan bahwa seseorang tidaklah
beriman manakala tetangganya tidak merasa aman darinya. Sabdanya, ”Demi Allah, ia
tidaklah beriman, demi Allah, ia tidaklah beriman, demi Allah, ia tidaklah beriman. Para
sahabat bertanya, “Siapa wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, Yaitu seseorang, di mana
tetangganya tidak mendapatkan keamanan darinya.” (HR Bukhari)
Dari Abu Hurairoh radhiyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam bersabda, “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima; menjawab salam,
menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, menghadiri undangan dan mendoakan orang
yang bersin.” (Muttafaqun ‘alaihi)
3. Mengajarkan Amanah
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman " Sesungguhnya Allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya.." (Qs. Annisa:58)
4. Mengajarkan Untuk Mengucapkan salam
Dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu berkata bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi
wasallam bersabda: “Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman dan kalian tidak
beriman hingga kalian saling mencintai. Dan maukah kalian aku tunjukkan kepada sesuatu
jika kalian mengerjakannya maka kalian akan saling mencintai? Tebarkan salam diantara
kalian.” (HR. Muslim)
5. Mengajarkan Tidak berboros kata
Rasulullah saw bersabda, ”Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah ia berkata baik atau diam.” (HR Bukhari)
6. Mengajarkan Tidak Memanggil dengan Julukan yang Dibenci
14. 14
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman ”…Dan janganlah kalian panggil-memanggil
dengan gelar-gelar buruk.” (Al Hujurat: 11).
Akhlak yang baik, setelah bimbingan dan taufik Allah subhanahu wata'ala,
merupakan buah kesungguhan usaha anak- anak kita untuk melatih diri mereka dengan
berbagai sifat terpuji. Juga merupakan hasil dari jihad yang mereka lakukan tanpa henti dan
tak kenal lelah dalam memerangi segala perangai, tabiat dan sifat buruk yang mungkin
muncul dalam diri mereka sendiri.
Pendidikan seperti inilah yang menjadi wasiat dan warisan yang baik, bahkan saat
nanti kita telah tiada sekalipun. Dan wasiat baik ini adalah lebih dari sekedar harta atau
perhiasan dunia.
BAB III
15. 15
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian dan penjelasan diatas mengenai Implementasi Akhlak, dapat kita tarik
kesimpulan sebagai berkut ;
1. Akhlaq mulia merupakan cita-cita yang diharapkan terwujud di setiap pribadi
manusia yang akan senantiasa dinantikan sebagai penghias karakter seluruh generasi
di segenap masa
2. Sebagai manusia kita harus memahami dan menerapkan beberapa akhlak, yakni
Akhlak kepada pencipta, kepada sesama baik muslim maupun nonmuslim, diri
sendiri, keluarga, dan lingkungan.
3. Zaman yang semakin modern membuat manusia menjadi lupa diri dan sering berada
diluar garis batas ajaran agamanya.
4. Manusia yang hidup didunia harus memiliki aqidah dan akhlak yang kokoh sebagai
benteng sehingga tidak tersesat dan apa-apa yang kita lakukan tidak melanggar
ajaran agama yang telah ditentukan.
5. Dan untuk menjaga akhlak, kiat harus sering mengingat Allah dan bergaul dengan
orang-orang shaleh agar pada saat kita lupa kita cepat disadarkan kembali untuk
kembali ke jalan yang benar.
DAFTAR PUSTAKA
16. 16
- Kaelany. (2009). Islam Agama Universal. Jakarta: Midada Rahma Press.
http://kahar-spombob.blogspot.com/2011/03/penerapan-akhlak.html (Diunduh Tanggal 14
Maret 2012 pukul 21.05)
- Pengertian Akhlaq, Macam-Macam Akhlaq Terpuji dan Penerapan Akhlaq dalam
Kehidupan Sehari-hari. http://mihwanuddin.wordpress.com/2011/03/07/pengertian-
akhlaq-macam-macam-akhlaq-terpuji-dan-penerapan-akhlaq-dalam-kehidupan-sehari-hari/
(Diunduh Tanggal 14 Maret 2012 pukul 21.15)
- http://www.voa-islam.com/muslimah/education/2011/10/27/16502/pendidikan-
akhlak-yang-baik-warisan-terindah-bagi-anak-kita/
- Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan.Tarbiyah Dzatiyah. Jakarta: An-Nadwah, 2002.
- Ciebad. “Akhlak dan metode peningkatan kualitas akhlak“
http://ciebad.wordpress.com/2011/06/19/akhlak-dan-metode-peningkatan-kualitas-akhlak/
(19 Juni 2011)
081395203503 - Sobri
Kampusbit.com
Binary Digital SystemCenter | SoftwareHouse| Digital Marketing | Free
Consultation IT