2. Tujuan Pembelajaran :
A. Memahami pengertian break even point.
B. Komponen break even point.
C. Mengenal rumus break even point.
D. Cara menghitung break even point.
3. A.Pengertian Break Even Point
Suatu keadaan atau titik dimana perusahaan dalam kegiatan operasinya
tidak memperoleh keuntungan dan tidak mengalami kerugian.
dengan kata lain,
LABA = BIAYA
Break Even Point ini digunakan untuk menganalisis produksi, berapa
banyak jumlah barang yang diproduksi atau berapa banyak uang atau
laba yang harus diterima untuk mencapai titik impas atau kembalinya
modal.
4. A.Pengertian Break Even Point
Untuk mencapai laba yang maksimum di pengaruhi oleh tiga faktor
pendukung, yaitu :
1. Biaya Produksi.
2. Harga Jual.
3. Banyaknya Penjualan.
5. B. Komponen Break Even Point
Beberapa komponen BEP, yaitu :
1
Fixed Cost (Biaya Tetap)
Biaya yang terjadi baik adanya kegiatan produksi ataupun tidak.
Contoh : biaya sewa gedung, premi asuransi, pembayaran pinjaman, gaji karyawan,
pajak, dll.
2
Variable Cost (Biaya Tidak Tetap)
Biaya yang umumnya berubah-ubah sesuai dengan volume bisnis pada tingkat
produksi.
Contoh : biaya bahan baku, biaya listrik, komisi penjualan, biaya packing, dll.
3
Selling Price (Harga Jual)
Harga jual per unit barang atau jasa yang telah diproduksi.
6. B. Komponen Break Even Point
Perbedaan utama antara biaya tetap dan biaya variabel
Biaya Tetap Biaya Variabel
Biaya yang tidak berbeda seiring dengan
adanya perubahan kuantitas pada unit
produksi
Biaya yang bervariasi seiring dengan
perubahan pada jumlah unit produksi
Tergantung waktu, yaitu tetap konstan
dalam suatu periode
Berubah dengan adany perubahan volume
Biaya tetap itu pasti, akan muncul meskipun
tidak ada unit yang dihasilkan
Tidak pasti, akan muncul ketika perusahaan
melakukan produksi
Tidak termasuk pada saat penaksiran
inventaris
Termasuk pada saat penaksiran inventaris
7. C. Mengenal Rumus Break Even Point
Rumus yang digunakan untuk analisis Break Even Point ini terbagi menjadi dua macam
yaitu: menghitung dasar unit yang diproduksi dan dasar penjualan.
Rumus BEP – Dasar Unit
Cara menghitung berapa unit jumlah barang atau jasa yang harus diproduksi untuk
mendapatkan titik impas, yaitu:
BEP = FC / (P-VC)
Keterangan:
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
8. C. Mengenal Rumus Break Even Point
Rumus BEP – Dasar Penjualan
Cara menghitung berapa rupiah nilai penjualan yang harus diterima untuk mendapat titik impas:
BEP = FC / (1 - (VC/P))
Keterangan:
BEP : Break Even Point
FC : Fixed Cost
VC : Variabel Cost
P : Price per unit
S : Sales volume
9. D. Cara Menghitung Break Even Point
Contoh Soal Berikut merupakan rumus untuk menghitung target laba
sebagai berikut :
BEP Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
FC, VC, dan P mengikuti contoh sebelumnya, dengan
tambahan perusahaan ini memiliki target laba sebesar Rp 80
juta per bulan.
BEP Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
BEP Laba = (100.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000)
BEP Laba = 180.000.000 / 20.000
BEP Laba = 9.000 unit atau
BEP Laba = Rp 720.000.000
(didapat dari: 9000 unit x Rp 80.000)
Diketahui:
Total Biaya Tetap (FC) bernilai Rp 100 juta
Total Biaya Variabel (VC) per unit bernilai Rp 60 ribu
Harga jual barang per unit bernilai Rp 80 ribu
Penghitungan BEP Unit
BEP = FC/ (P – VC)
BEP = 100.000.000/ (80.000 – 60.000)
BEP = 5000 unit
Penghitungan BEP Penjualan
BEP = FC/ (1 – (VC/P))
BEP = 100.000.000/ (1 – (60.000/80.000))
BEP = Rp 400.000.000
Dari analisis perhitungan diatas, perusahaan dapat mengetahui
laba yang akan diperoleh berdasarkan besarnya penjualan
minimum.
10. Tugas – Kerjakan dengan teliti !
Contoh Soal
Total Biaya Tetap (FC) bernilai Rp 80 juta
Total Biaya Variabel (VC) per unit bernilai Rp 55 ribu
Harga jual barang per unit bernilai Rp 80 ribu
Hitunglah !
1. BEP per unit.
2. BEP penjualan.
Jika perusahaan memiliki target laba sebesar Rp 100 juta per
bulan, hitunglah banyaknya unit atau besarnya laba tersebut !