Laporan evaluasi program usia produktif tahun 2022 menemukan beberapa tantangan pelaksanaannya, seperti kurangnya perhatian kepala puskesmas, rotasi petugas, dan pelaksanaan yang kurang sistematis. Analisis masalah lebih lanjut menunjukkan adanya kesenjangan antara data sasaran dengan anggaran dan SDM, kurangnya dukungan pendanaan, serta keterbatasan kegiatan screening.
4. ANALISA PERMASALAHAN UMUM
PROGRAM USIA PRODUKTIF
• Program Screning usia Produktif Belum menjadi perhatian serius
Pimpinan Puskesmas
• Kurangnya pembinaan terhadap pengelola program Oleh pimpinan
Puskesmas
• Adanya pergantian Petugas Pemegang program yang menyebabkan
berkurangnya produktifitas pelaksanaan program.
• Pengelola banyak yang ditugaskan untuk jaga malam di Puskesmas
sehingga tidak mempunyai waktu untuk datang di jam kerja.
• Pelaksanaan Kegiatan yang belum tersistematis dengan baik
• Pelaksanaan program yang tidak dilaksanakan semenjak Trimester
Pertama
Internal
• Data dari Pusdatin sangat besar tidak seimbang dengan jumlah anggaran
dan ketersediaan tenaga
• Dukungan Pendanaan DAK (Dana Alokasi Khusus) yang belum berpihak
kepada program Belum bergeraknya secara significant screning usia
Produktif untuk screning Diabetes melitus
• Sasaran Terukur yang tidak sebanding dengan jumlah target sasaran total
• Terbatasnya even yang menyelenggarakan kegiatan Screning usia
Produktif
Ekternal