Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai bahan tambahan pangan buatan seperti penyedap rasa, pemanis, pengawet, pewarna, pengental, pengemulsi dan bahan tambahan lainnya beserta penjelasan mengenai jenis, sifat kimia, dan bahaya beberapa bahan tersebut seperti monosodium glutamat, aspartam, dan formalin.
Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein dengan mereaksikan sampel dengan larutan Millon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel taoge, susu, dan nugget tidak mengandung gugus aromatik karena tidak terbentuk warna merah setelah dipanaskan.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang penting dalam tubuh. Terdiri dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida, seperti laktosa dan sukrosa. Pati merupakan polisakarida penting yang disimpan d
Uji Millon digunakan untuk mengetahui adanya gugus aromatik pada protein dengan mereaksikan sampel dengan larutan Millon. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa sampel taoge, susu, dan nugget tidak mengandung gugus aromatik karena tidak terbentuk warna merah setelah dipanaskan.
1. Uji Unsur-Unsur Protein
Setelah dilakukan pengujian unsur-unsur protein, dapat disimpulkan bahwa albumin mengandung unsur protein, yaitu nitrogen dan oksigen. Susu mengandung nitrogen, hidrogen, dan oksigen. Tempe mengandung nitrogen, hidrogen, oksigen, dan karbon. Seadngkan kuning telur mengandung nitrogen, oksigen, dan karbon.
2. Uji Kelarutan Albumin
Protein albumin dapat larut pada air (H2O), asam (HCl), basa (NaOH), dan garam encer (NaCO3). Karena semua campuran tidak menghasilkan endapan. Namun kelarutan protein akan berkurang jika ditambahkan garam anorganik, karena terjadi kompetisi antara garam anorganik dengan molekul protein untuk mengikat air.
3. Uji Biuret
Pada uji biuret yang menghasilkan warna soft ungu adalah albumin. Albumin mengandung dua atau lebih ikatan peptida, sehingga ikatan peptidanya panjang. Namun pada kuning telur, susu, dan tempe menghasilkan warna biru dikarenakan kadar protein setiap bahan berbeda, sehingga jumlah ikatan peptidanya berbeda. Hal ini mengakibatkan warna yang dihasilkan akan berbeda juga.
4. Uji Nnhidrin
Albumin, susu, tempe, dan kuning telur menunjukkan adanya warna ungu yang menunjukkan kadar protein tinggi karena ikatan peptidanya panjang. Warna ungu juga berarti protein tersebut mempunyai gugus asam amino bebas. Sedangkan pada arginin, warna yang dihasilkan bening artinya tidak menunjukkan adanya asam amino bebas.
Dokumen tersebut merangkum percobaan identifikasi karbohidrat secara kualitatif dengan beberapa uji seperti uji Molisch, uji iodium, uji Barfoed dan uji Saliwanoff. Uji-uji tersebut dilakukan terhadap beberapa sampel karbohidrat seperti glukosa, fruktosa, sukrosa, maltosa, laktosa dan amilum serta sampel air kelapa untuk mengetahui kandungan karbohidratnya. Hasil uji menunjukkan air
Protein merupakan makromolekul polipeptida yang terdiri dari rantai asam amino. Protein memiliki berbagai fungsi seperti pertumbuhan, pemeliharaan jaringan, dan pengatur proses di dalam tubuh. Terdapat beberapa jenis protein berdasarkan kandungan asam aminonya, seperti protein sempurna, tidak sempurna, dan kurang sempurna. Protein juga diklasifikasikan berdasarkan fungsi biologis dan strukturnya.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang penting dalam tubuh. Terdiri dari monosakarida, disakarida, oligosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat tersederhana yang tidak dapat dihidrolisis lebih lanjut, seperti glukosa dan fruktosa. Disakarida terdiri dari dua satuan monosakarida, seperti laktosa dan sukrosa. Pati merupakan polisakarida penting yang disimpan d
Dokumen ini membahas tentang identifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6, dan C secara kualitatif pada tomat dan wortel melalui reaksi warna. Vitamin-vitamin tersebut diidentifikasi dengan menggunakan berbagai reaktan yang menghasilkan perubahan warna yang khas untuk setiap vitamin. Hasilnya menunjukkan keberadaan berbagai vitamin pada sampel wortel dan tomat.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, termasuk definisi, komponen, struktur primer hingga kuartener, jenis asam amino esensial dan nonesensial, ikatan peptida, hidrolisis, denaturasi, penggolongan, dan reaksi pengenalan protein seperti uji ninhidrin, biuret, xantoproteat dan balerang.
Dokumen membahas empat jenis zat aditif pada makanan, yaitu zat pengawet, zat pewarna, zat penyedap, dan zat pengharum. Zat pengawet digunakan untuk mencegah makanan rusak, zat pewarna memberikan tampilan menarik, zat penyedap memperbaiki rasa, sedangkan zat pengharum memberikan aroma yang menyenangkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lemak dan minyak, sifat kimia mereka, penyebab kerusakan seperti ketengikan pada lemak dan minyak, serta cara mencegah ketengikan. Lemak dan minyak penting sebagai sumber energi dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam makanan, namun mudah rusak akibat oksidasi yang menimbulkan bau busuk. Penyimpanan dan penambahan antioksidan dapat mencegah kerusakan
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi hidrokarbon dan bersifat amfifilik sehingga mampu membentuk struktur seperti membran. Lipid terdiri atas asam lemak, gliserida, lipid kompleks, dan non-gliserida seperti sfingolipid dan steroid. Lipid berfungsi sebagai makanan, isolator panas, zat pelindung, dan bahan baku industri.
Laporan praktikum ini menguji ketidakjenuhan lemak pada dua sampel, yaitu mayonnaise dan minyak bunga matahari, dengan mereaksikan sampel tersebut menggunakan iodium. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sampel merupakan lemak jenuh karena warna iodium tidak hilang setelah ditetesi.
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, termasuk definisi, klasifikasi, dan contoh-contoh karbohidrat seperti monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (maltosa, laktosa), serta beberapa sifat dan reaksi karbohidrat.
Kimia pangan membahas komposisi kimia dan sifat pangan serta perubahannya selama pengolahan, penanganan, dan penyimpanan. Gizi pangan membahas fungsi komponen kimia pangan dalam tubuh dan pengaruh pengolahan terhadap nilai gizinya."
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang hormon, termasuk definisi hormon, ciri-ciri hormon, fungsi hormon, faktor yang mempengaruhinya, letak kelenjar endokrin utama di tubuh, dan mekanisme kerja hormon melalui interaksi dengan reseptor.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif yang digunakan dalam makanan. Terdapat empat jenis zat aditif utama yaitu pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa. Setiap jenis zat aditif terdiri atas zat alami maupun buatan dan memiliki manfaat tertentu untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan makanan.
Dokumen ini membahas tentang identifikasi vitamin A, D, E, B1, B2, B6, dan C secara kualitatif pada tomat dan wortel melalui reaksi warna. Vitamin-vitamin tersebut diidentifikasi dengan menggunakan berbagai reaktan yang menghasilkan perubahan warna yang khas untuk setiap vitamin. Hasilnya menunjukkan keberadaan berbagai vitamin pada sampel wortel dan tomat.
Dokumen tersebut membahas tentang protein, termasuk definisi, komponen, struktur primer hingga kuartener, jenis asam amino esensial dan nonesensial, ikatan peptida, hidrolisis, denaturasi, penggolongan, dan reaksi pengenalan protein seperti uji ninhidrin, biuret, xantoproteat dan balerang.
Dokumen membahas empat jenis zat aditif pada makanan, yaitu zat pengawet, zat pewarna, zat penyedap, dan zat pengharum. Zat pengawet digunakan untuk mencegah makanan rusak, zat pewarna memberikan tampilan menarik, zat penyedap memperbaiki rasa, sedangkan zat pengharum memberikan aroma yang menyenangkan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian lemak dan minyak, sifat kimia mereka, penyebab kerusakan seperti ketengikan pada lemak dan minyak, serta cara mencegah ketengikan. Lemak dan minyak penting sebagai sumber energi dan berfungsi sebagai penghantar panas dalam makanan, namun mudah rusak akibat oksidasi yang menimbulkan bau busuk. Penyimpanan dan penambahan antioksidan dapat mencegah kerusakan
Uji Biuret digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikatan peptida pada protein. Reaksi antara protein dengan larutan CuSO4 dan NaOH akan menghasilkan warna ungu bila terdapat ikatan peptida. Hasil pengamatan menunjukkan sampel taoge dan kecap seharusnya memberikan warna positif karena mengandung protein, namun hasil yang didapat berbeda dengan laboratorium sebelumnya.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi hidrokarbon dan bersifat amfifilik sehingga mampu membentuk struktur seperti membran. Lipid terdiri atas asam lemak, gliserida, lipid kompleks, dan non-gliserida seperti sfingolipid dan steroid. Lipid berfungsi sebagai makanan, isolator panas, zat pelindung, dan bahan baku industri.
Laporan praktikum ini menguji ketidakjenuhan lemak pada dua sampel, yaitu mayonnaise dan minyak bunga matahari, dengan mereaksikan sampel tersebut menggunakan iodium. Hasilnya menunjukkan bahwa kedua sampel merupakan lemak jenuh karena warna iodium tidak hilang setelah ditetesi.
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, termasuk definisi, klasifikasi, dan contoh-contoh karbohidrat seperti monosakarida (glukosa, fruktosa), disakarida (maltosa, laktosa), serta beberapa sifat dan reaksi karbohidrat.
Kimia pangan membahas komposisi kimia dan sifat pangan serta perubahannya selama pengolahan, penanganan, dan penyimpanan. Gizi pangan membahas fungsi komponen kimia pangan dalam tubuh dan pengaruh pengolahan terhadap nilai gizinya."
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah tepung tapioka, ikan asin, dan kopi. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui cara analisis kadar abu bahan pangan dan hasil pertanian serta mengukur kadar abunya menggunakan metode pengabuan kering. Hasilnya menunjukkan nilai kadar abu tepung tapioka jauh berbeda dengan nilai RSD-nya, menandakan adanya penyimpangan. Sedangkan kad
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang hormon, termasuk definisi hormon, ciri-ciri hormon, fungsi hormon, faktor yang mempengaruhinya, letak kelenjar endokrin utama di tubuh, dan mekanisme kerja hormon melalui interaksi dengan reseptor.
Laporan praktikum biokimia ini membahas percobaan lipid yang meliputi uji kelarutan lipid, pembentukan emulsi, sifat asam dan basa minyak, hidrolisis minyak oleh alkali, uji kolesterol, dan bentuk kristal kolesterol. Lipid merupakan senyawa heterogen yang terdiri atas trigliserida, fosfolipida, dan sterol yang memainkan peran penting dalam tubuh."
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif yang digunakan dalam makanan. Terdapat empat jenis zat aditif utama yaitu pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap rasa. Setiap jenis zat aditif terdiri atas zat alami maupun buatan dan memiliki manfaat tertentu untuk meningkatkan kualitas dan daya simpan makanan.
Dokumen ini membahas tentang zat aditif pada makanan dan minuman. Ia menjelaskan contoh produk yang mengandung zat aditif seperti MSG, pewarna, dan pengawet, serta dampak buruk jika dikonsumsi berlebihan. Dokumen ini menyarankan untuk lebih bijak dalam memilih dan mengkonsumsi makanan.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Terdiri dari monosakarida, disakarida, polisakarida, dan karbohidrat buatan. Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi, cadangan makanan, dan bahan pembentuk sel tubuh. Protein terdiri dari asam amino dan berperan sebagai pembentuk jaringan tubuh. Lemak berfungsi sebagai cadangan energi dan pelindung organ vital. Ketiga zat gizi ini sangat penting untuk ke
Dokumen tersebut membahas tentang aditif makanan, yaitu bahan yang ditambahkan ke dalam makanan dalam jumlah kecil untuk memperbaiki cita rasa, tekstur, dan daya simpan makanan. Dokumen tersebut menjelaskan jenis aditif alami dan sintesis, penggolongan aditif seperti pemanis, pengawet, dan pewarna, serta tujuan penambahan aditif untuk mempertahankan nilai gizi dan meningkatkan daya tari
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif makanan, yang didefinisikan sebagai bahan tambahan pada makanan untuk mempengaruh sifat atau bentuk makanan. Jenis zat aditif makanan terdiri atas bahan kimia alami dan buatan, seperti pewarna, pemanis, pengawet, dan penyedap. Dokumen juga menjelaskan manfaat dan bahaya potensial dari penggunaan zat-zat tersebut.
Food additives are substances added to food to perform specific technological functions like preservation, shelf-life extension, coloration, and flavoring. They come from both natural sources like plants and animals as well as artificial sources using various chemicals. Common types of additives include preservatives, colors, flavors, and nutrients. Food additives are regulated and must be approved as safe for use by governing bodies like the FDA. They are added during processing to improve properties like storage, appearance, flavor, and nutrition.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, pengelompokan, mekanisme kerja, persyaratan penggunaan, karakteristik, fungsi dan efek dari bahan tambahan pangan antikempal. Antikempal dapat mencegah menggumpalnya pangan berupa tepung dan umumnya ditambahkan dalam bahan makanan seperti tepung, gula, dan susu bubuk.
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kue tradisional bernama Lemet yang berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur. Lemet dibuat dari singkong dan gula merah yang dibungkus dengan daun pisang. Langkah-langkah pembuatan Lemet meliputi persiapan bahan dan alat, pengupasan dan perebusan singkong, penghalusan gula merah, pencampuran bahan, membungkus adonan dengan daun pisang, dan mengukus Lemet hing
Dokumen tersebut membahas tentang bahan aditif antikempal dalam makanan. Ia menjelaskan pengertian antikempal sebagai bahan tambahan yang mencegah mengempalnya makanan berbentuk serbuk, serta menyebutkan contohnya seperti kalsium silikat. Dokumen ini juga menjelaskan aturan penggunaan dan karakteristik antikempal seperti kemampuannya menyerap air. Terakhir, diberikan contoh jenis antikemp
Dokumen tersebut membahas tentang zat penyedap dan pengharoma alami dan buatan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan definisi zat flavormatik, contoh zat penyedap alami seperti rempah-rempah dan herba, contoh zat penyedap buatan beserta pembuatannya seperti amil asetat, asetaldehida, dan benzaldehid, serta penggunaannya untuk memberi rasa dan aroma makanan tertentu.
Zat aditif digunakan dalam produksi dan pengemasan makanan untuk memperindah warna, mengawetkan, dan memperbaiki rasa makanan. Zat aditif terdiri dari bahan alami maupun buatan, seperti pewarna, penyedap, pemanis, dan pengawet. Meskipun zat aditif bermanfaat untuk mencegah penyakit seperti gondok dan diabetes, penggunaannya yang berlebihan dapat berdampak negatif bagi kesehatan.
Zat aditif adalah zat yang ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan mutu dan kestabilan selama proses produksi. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pengawet, dan penyedap yang berfungsi untuk memperbaiki cita rasa, tekstur, dan daya simpan makanan. Penggunaan zat aditif dapat memberikan dampak baik maupun buruk terhadap kesehatan jika tidak sesuai dengan aturan.
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif dalam makanan, termasuk fungsinya seperti memperbaiki tampilan, meningkatkan cita rasa, dan mengawetkan makanan. Zat aditif dibedakan menjadi alami dan sintetik, serta dikelompokkan berdasarkan fungsinya seperti pewarna, pemanis, dan pengawet. Beberapa zat kimia tertentu dapat berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan sepert
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif makanan, yang merupakan zat tambahan pada makanan untuk meningkatkan cita rasa, daya tahan, dan penampilan. Terdapat berbagai jenis zat aditif seperti pewarna, pemanis, pengawet, penyedap rasa, dan antioksidan yang berasal dari sumber alami atau sintetik. Dokumen juga membahas dampak negatif konsumsi zat aditif dan narkoba seperti gangguan kese
Dokumen tersebut membahas tentang zat aditif, zat adiktif, dan psikotropika. Zat aditif digunakan untuk memperbaiki mutu dan meningkatkan daya simpan makanan, sementara zat adiktif dan psikotropika dapat menyebabkan ketergantungan dan memiliki efek psikoaktif.
Tiga komponen penting dalam sanitasi makanan adalah tempat, orang, dan cara mengelola bahan makanan. Tempat penyimpanan dan pengolahan harus bersih dan mencegah hama. Orang yang bekerja harus sehat dan mengetahui higiene. Cara mengelola meliputi memasak cukup, menggunakan peralatan bersih, dan menghindari racun. Undang-undang No. 7/1996 mengatur tujuan dan pembinaan keamanan pangan.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis teleskop seperti teleskop refraktor, reflektor, katadioptrik, dan Hubble. Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda luar angkasa dan meneliti galaksi serta rasi bintang.
Teleskop atau teropong bintang digunakan untuk melihat benda-benda luar angkasa dan meneliti galaksi serta rasi bintang. Ada dua jenis teleskop, yaitu refraktor yang menggunakan lensa dan reflektor yang menggunakan cermin. Teleskop Hubble sangat membantu mempelajari objek luar angkasa dengan menangkap gambar dan mengirimkannya ke bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, termasuk definisi, jenis (monosakarida, oligosakarida, polisakarida), contoh jenis karbohidrat, sifat kimia, dan peran karbohidrat dalam tubuh.
Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan perubahan kalor dalam reaksi kimia dan mengukur kalor reaksi. Percobaan dilakukan dengan mengukur perubahan suhu dalam kalorimeter saat terjadi reaksi antara Zn-CuSO4 dan HCl-NaOH. Hasilnya menunjukkan terjadinya peningkatan suhu pada reaksi Zn-CuSO4 yang menandakan reaksi endotermik, sedangkan reaksi HCl-NaOH menyebabkan penurun
Identifikasi jenis zat pewarna makananDita Issriza
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi jenis bahan pewarna pada makanan. Terdapat dua jenis bahan pewarna yaitu alami dan sintetik. Bahan pewarna alami misalnya kunyit dan daun pandan mengandung zat seperti kurkumin dan klorofil yang memberikan warna. Sedangkan bahan pewarna sintetik harus lulus sertifikasi dari otoritas kesehatan dan beberapa jenis dilarang digunakan karena berbahaya. D
Dokumen tersebut membahas tentang metode-metode pemisahan campuran, termasuk filtrasi, dekantasi, evaporasi, sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik zat-zat penyusunnya seperti ukuran partikel, titik didih, dan kelarutan.
This document discusses several optical instruments:
- Eyes, digital cameras, telescopes, microscopes are mentioned for presentation.
- Myopia and how convex lenses can help those who are near-sighted are explained.
- Astigmatism and how cylindrical lenses can help is defined.
- Formulas for calculating magnifications and lengths of telescopes and microscopes are provided.
Persamaan teori Lamarck dan Darwin adalah evolusi terjadi karena pengaruh lingkungan. Perbedaannya adalah Lamarck menyatakan perubahan disebabkan oleh penggunaan organ tubuh, sedangkan Darwin menyatakan disebabkan oleh seleksi alam.
1. Gagal ginjal adalah kondisi dimana fungsi ginjal menurun hingga tidak mampu lagi menyaring darah dan membuang limbah.
2. Penyebabnya antara lain penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, batu ginjal, dan autoimun.
3. Pemeriksaan seperti USG, CT scan, atau MRI dapat membantu mendiagnosis gagal ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang energi, usaha, dan daya. Energi dibedakan menjadi energi potensial dan kinetik, sedangkan usaha didefinisikan sebagai perubahan energi akibat gaya. Rumus untuk menghitung usaha menggunakan gaya dan perpindahan. Daya didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan dan satuannya adalah watt.
This document discusses several optical instruments:
- Eyes, digital cameras, telescopes, microscopes are mentioned for presentation.
- Myopia and how convex lenses can help those who are near-sighted are explained.
- Astigmatism and how cylindrical lenses can help is defined.
- Formulas for calculating magnifications and lengths of telescopes and microscopes are provided.
Kelompok ini membahas tentang 8 unsur gas mulia yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, radon serta informasi singkat tentang pembuatan dan kegunaan masing-masing unsur.
3. Penyedap Rasa Buatan
• Monosodium glutamat / vetsin
• Asam cuka
• Benzaldehida
• Amil asetat
4. Monosodium Glutamat
Salah satu penyedap rasa ialah Mononatrium
glutamat (juga disebut monosodium glutamat;
disingkat MSG) adalah garam natrium dari
asam glutamat. Satu ion hidrogen (dari gugus
—OH yang berikatan dengan atom C-alfa)
digantikan oleh ion natrium. Merek dagang dari
mononatrium glutamat termasuk ajinomoto,
vetsin, miwon, sasa dan accent
5. • MSG menyebabkan syndrom restoran
cina (Chinese Restaurant Syndrome)
antara lain rasa haus, pusing, tubuh
kejang dan jantung berdebar-debar
• MSG penyebab makanan snack yang
disukai anak-anak menjadi tidak
menyehatkan. Kebanyakan snack
adalah sumber karbohidrat sedangkan
anak-anak sangat memerlukan
kecukupan protein untuk menunjang
8. Sakarin
Sakar i n m upakan gar amnat r i umdar i asam
er
sakar i n. Pem s buat an i ni m punyai
ani
em
t i ngkat kem san 200-700 kal i gul a.
ani
D amper dagangan di kenal dengan nam
al
a
G de, G uci d, G ant ose, Sacchar i m ,
uci
l
ar
ol
Sacchar ol , dan Sykosa. D gunakan secar a
i
l uas sebagai pem s dal ampr oduk m
ani
akanan
kem
asan (m num at au buah kal engan,
i
an
per m kar et , sel ai , dan per m
en
en), bahan
supl em (vi t am n dan sej eni snya), obat en
i
obat an, dan past a gi gi . Sel ai n i t u sakar i n
j uga di gunakan sebagai gul a di r est or an,
i ndust r i r ot i , dan bahan kosm i k.
et
9. Pemanis buatan ini merupakan
garam natrium dari asam
siklamat. Sifat siklamat sangat
mudah larut dalam air dan
mempunyai tingkat kemanisan
30 kali gula. Dalam
perdagangan dikenal sebagai
10. Aspartam
Aspartam adalah nama pemanis buatan yang
sangat dikenal di kalangan orang-orang yang
sering menggunakan pemanis yang rendah
kalori. Selain pada pemanis tersebut, aspartame
juga sering ditemukan di minuman-minuman
ringan, permen karet bebas gula, dan ada pula
yang terdapat pada multivitamin. Aspartam
sering digunakan karena tingkat kemanisannya
yang tinggi, tetapi rendah kalori dan aman
untuk orang-orang penderita diabetes.
11. Bahaya Aspartam
• Gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, masalah jantung,
mual-mual, kebal, pegal-pegal, bertambahnya berat badan, bintikbintik pada kulit, kelelelahan, insomnia, sulit bernapas, bicara tidak
jelas, rasa nyeri ketika menelan makanan, diare, sulit tidur, dan
gangguan indera perasa.
• Aspartam juga dapat menyebabkan masalah psikologis seperti
depresi, gelisah, perubahan tingkah laku, phobia, dan berkurangnya
daya ingat
• Penyakit kronis yang dapat disebabkan oleh penggunaan
aspartame yang berlebihan antara lain : tumor pada otak, multiple
sklerosis, epilepsi, sindrom kelelahan kronis, parkinson, lupus,
alzheimer, cacat mental, limfoma, kelainan pada kelahiran anak,
dan bahkan diabetes, yang merupakan penyakit yang ingin dihindari
oleh orang-orang yang banyak mengonsumsi makanan atau
minuman yang mengandung aspartam
12. Sorbitol
Kemanisan sorbitol sekitar 60% dari kemanisan
sukrosa (gula tebu) dengan ukuran kalori sekitar
sepertiganya. Rasanya lembut di mulut dengan rasa
manis . Sorbitol dapat mengakibatkan nyeri pada
perut, dan diare. Sorbitol juga dapat memperburuk
Sindrom usus Bahkan karena tidak diet sorbitol,
sel memproduksi sorbitol alami. Bila terlalu banyak
sorbitol dihasilkan di dalam sel, dapat
menyebabkan kerusakan.
13. Bahan Pengawet Buatan
Bahan pengawet adalah zat kimia yang dapat
menghambat kerusakan pada makanan, karena
serangan bakteri, ragi, cendawan. Reaksi-reaksi
kimia yang sering harus dikendalikan adalah reaksi
oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi
enzimatis lainnya. Pengawetan makanan sangat
menguntungkan produsen karena dapat
menyimpan kelebihan bahan makanan yang ada
dan dapat digunakan kembali saat musim paceklik
tiba. Contoh bahan pengawet adalah natrium
benzoat, natrium nitrat, asam sitrat, dan asam
sorbat.
15. Pengawet Buatan yang
Diizinkan
Pengawet yang diizinkan (Permenkes No.722/1988)
adalah : Asam Benzoat, Asam Propionat. Asam
Sorbat, Belerang Dioksida, Etil p-Hidroksi Benzoat,
Kalium Benzoat, Kalium Bisulfit, Kalium Meta
Bisulfit, Kalkum Nitrat, Kalium Nitril, Kalium
Propionat, Kalium Sorbat, Kalium Sulfit, Kalsium
Benzoit, Kalsium Propionat, Kalsium Sorbat,
Natrium Benzoat, Metil-p-hidroksi Benzoit, Natrium
Bisulfit, Natrium Metabisulfit, Natrium Nitrat,
Natrium Nitrit, Natrium PPropionat, Natrium Sulfit,
Nisin dan Propil-p-hidroksi-benzoit.
16. Formalin
• Formalin (Formaldehyde solution),
adalah suatu larutan yang tidak berwarna,
berbau tajam yang mengandung lebih
kurang 37 % formaldehit dalam air,
biasanya ditambahkan mineral 10-15 %
sebagai pengawet
• Nama lain formalin : Formal, Morbicid,
Methanol, Formic aldehyde, Methyl oxide,
Oxymethylene, Methyl aldehyde,
Oxomethane, Formalin, Oxomethane,
Karsan, Methylene glycol, Paraforin,
17. Bahaya Formalin
• Dalam jangka pendek (akut), bila tertelan formalin maka mulut,
tenggorokan dan perut terasa terbakar, sakit menekan, mual,
muntah dan diare, dapat terjadi pendarahan, sakit perut hebat,
sakit kepala, hipotensi, (tekanan darah rendah), kejang, tidak sadar
hingga koma. Disamping itu formalin juga menyebabkan kerusakan
jantung, hati, otak, limpa, pankreas, sistem saraf pusat dan ginjal.
• Jangka panjang (kronik), mengkonsumsi bahan makanan yang
mengandung formalin, efek sampingnya tampak setelah jangka
panjang, karena terjadi akumulasi formalin dalam tubuh. Timbul
iritasi pada saluran pernafasan, muntah, sakit kepala, rasa terbakar
pada tenggorokan, dan rasa gatal di dada. Pada hewan percobaan
dapat menyebabkan kanker sedangkan pada manusia diduga
bersifat karsinogen (menyebabkan kanker).
18. Ciri-ciri Produk Pangan
Mengandung Formalin
• Ciri-ciri ikan asin yang mengandung formalin : 1) Tidak rusak sampai lebih
dari sebulan pada suhu kamar (25 derajad celcius), 2) Warna bersih dan
cerah, 3) Tidak berbau khas ikan asin dan tidak mudah hancur, 4) Tidak
dihinggapi oleh lalat bila ditaruh ditempat terbuka.
• Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin : 1) Tekstur lebih kenyal, 2) Tidak
mudah hancur, 3) Lebih awet dan tidak mudah busuk, 4) Beraroma
menyengat karena ada formalin.
• Ciri-ciri mie basah yang mengandung formalin : 1) Tampak sangat
berminyak, 2) Lebih awet dan tidak mudah basi, 3) Beraroma menyengat
karena ada formalin.
• Ciri-ciri ikan basah yang mengandung formalin : 1) Warna putih bersih dan
tekstur kenyal, 2) Insang berwarna merah tua bukan merah segar, 3) Lebih
awet dan tidak mudah busuk.
• Ciri-ciri ayam yang mengandung formalin : 1) Warna putih bersih, 2) Lebih
awet dan tidak mudah busuk
19. Pewarna Buatan
Pewarna buatan untuk makanan diperoleh
melalui proses sintesis kimia buatan yang
mengandalkan bahan-bahan kimia, atau
dari bahan yang mengandung pewarna
alami melalui ekstraksi secara kimiawi
20. No
Pewarna Sintetis
Warna
Mudah larut di air
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
Rhodamin B
Methanil Yellow
Malachite Green
Sunset Yelow
Tatrazine
Brilliant Blue
Carmoisine
Erythrosine
Fast Red E
Amaranth
Indigo Carmine
Ponceau 4R
Merah
Kuning
Hijau
Kuning
Kuning
Biru
Merah
Merah
Merah
Merah
Biru
Merah
Tidak
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
Ya
21.
22. Pengental yaitu bahan tambahan yang
digunakan untuk menstabilkan,
memekatkan atau mengentalkan makanan
yang dicampurkan dengan air, sehingga
membentuk kekentalan tertentu. Contoh
pengental adalah pati, gelatin, dan gum
(agar, alginat, karagenan).
23. Pengemulsi
Pengemulsi (emulsifier) adalah zat yang dapat
mempertahankan dispersi lemak dalam air dan
sebaliknya. Pada mayones bila tidak ada pengemulsi,
maka lemak akan terpisah dari airnya. Contoh
pengemulsi yaitu lesitin pada kuning telur, gom arab
dan gliserin.
24. Lain-lain ..
• Antioksidan, seperti butil hidroksi anisol (BHA), butil
hidroksi toluena (BHT), tokoferol (vitamin E),
• Pengikat logam
• Pemutih, seperti hidrogen peroksida, oksida klor,
benzoil peroksida, natrium hipoklorit,
• pengatur keasaman, seperti aluminium amonium
sulfat, kalium sulfat, natrium sulfat, asam laktat,
• Zat gizi,
• Anti gumpal, seperti aluminium silikat, kalsium silikat,
magnesium karbonat, magnesium oksida