Praktikum ini bertujuan menentukan konstanta kesetimbangan reaksi antara yod dan kalium iodida. Yod larut dalam kloroform dan bereaksi dengan kalium iodida dalam air untuk mencapai kesetimbangan. Konsentrasi yod diukur dalam kloroform dan air, dan konstanta kesetimbangan dihitung berdasarkan hukum massa tindakan. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem mencapai kesetimbangan kimia.
Stabilitas suatu senyawa kompleks dipengaruhi oleh atom pusat, ligan, dan harga konstanta stabilitas (βn). Semakin besar nilai βn, semakin stabil kompleks tersebut."
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara umum dijelaskan bahwa larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut, dan kelarutan adalah batas maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu dan tekanan tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti jenis zat, suhu, tekanan, dan prosedur percobaan untuk menentukan larut
Praktikum ini bertujuan menentukan konstanta kesetimbangan reaksi antara yod dan kalium iodida. Yod larut dalam kloroform dan bereaksi dengan kalium iodida dalam air untuk mencapai kesetimbangan. Konsentrasi yod diukur dalam kloroform dan air, dan konstanta kesetimbangan dihitung berdasarkan hukum massa tindakan. Hasilnya menunjukkan bahwa sistem mencapai kesetimbangan kimia.
Stabilitas suatu senyawa kompleks dipengaruhi oleh atom pusat, ligan, dan harga konstanta stabilitas (βn). Semakin besar nilai βn, semakin stabil kompleks tersebut."
Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan perubahan entalpi pembakaran (ΔHC) naftalen menggunakan kalorimeter bom. Perubahan entalpi diukur dengan membakar sampel di dalam kalorimeter yang berisi air, dan mengukur kenaikan suhu air. Kenaikan suhu ini digunakan untuk menghitung jumlah kalor yang diserap air dan kalorimeter. ΔHC naftalen dihitung dengan menggunakan persamaan kesetimbangan kalor yang melibatkan kalor re
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan kelarutan. Secara umum dijelaskan bahwa larutan terdiri atas zat terlarut dan pelarut, dan kelarutan adalah batas maksimum zat terlarut yang dapat larut pada suhu dan tekanan tertentu. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai faktor yang mempengaruhi kelarutan seperti jenis zat, suhu, tekanan, dan prosedur percobaan untuk menentukan larut
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan praktikum biokimia umum membahas tentang hidrolisis protein dari telur dan identifikasi asam amino hasil hidrolisis menggunakan kromatografi lapis tipis. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara hidrolisis protein dari telur dan mengidentifikasi komponen asam amino hasil hidrolisis tersebut.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar membahas percobaan resin penukar ion. Resin penukar ion ada dua jenis yaitu resin penukar kation dan anion. Resin kation akan menukarkan kationnya dengan larutan, begitu juga resin anion akan menukarkan anionnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui ion yang dapat dipertukarkan dan karakteristik resin penukar ion. Hasilnya, resin kation menghasilkan influen
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
Teori orbital molekul (MOT) merupakan teori yang menjelaskan pembentukan senyawa kompleks dengan mempertimbangkan interaksi elektrostatik dan kovalen antara atom pusat dan ligan. MOT menyatakan bahwa orbital-orbital atom pusat dan ligan membentuk orbital-orbital molekul baru melalui interaksi. Teori ini mampu menjelaskan sifat geometri, warna, dan paramagnetisme senyawa kompleks."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia, perubahan fisika dan kimia, katalisator, dan biokatalisator.
2. Jenis-jenis reaksi kimia yang dijelaskan meliputi sintesis, dekomposisi, penggantian, oksidasi reduksi, asam basa, dan presipitasi.
3. Katalisator digunakan untuk mempercepat reaksi kimia tanpa berubah, sedang
Reaksi kimia adalah proses perubahan struktur dan molekul senyawa kimia akibat interaksi antar senyawa. Dokumen ini menjelaskan pengertian reaksi kimia, contoh reaksi, dan persamaan reaksi kimia.
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURLinda Rosita
Tugas makalah ini membahas tentang distribusi solut antara dua pelarut yang tidak bercampur, yaitu air dan petroleum eter. Dilakukan ekstraksi larutan asam asetat ke dalam petroleum eter untuk menentukan koefisien distribusi melalui titrasi sebelum dan sesudah ekstraksi.
Dokumen tersebut merangkum eksperimen praktikum yang membedakan aldehida dan keton. Eksperimen tersebut meliputi reaksi Tollans untuk membedakan aldehida dan keton, uji Benedict dan Fehling untuk mendeteksi gugus karbonil, dan reaksi haloform untuk membedakan keton. Hasilnya menunjukkan bahwa aldehida lebih mudah bereaksi dengan reagen-reagen tersebut dibandingkan keton karena polaritas gugus karbonilny
Titrasi pengendapan dengan metode Mohr digunakan untuk menentukan kadar NaCl dalam garam dapur. Titrasi dilakukan dengan mereaksikan larutan NaCl dengan larutan AgNO3 standar serta menggunakan indikator K2CrO4. Kadar NaCl yang diperoleh adalah 58,5%.
Laporan praktikum biokimia umum membahas tentang hidrolisis protein dari telur dan identifikasi asam amino hasil hidrolisis menggunakan kromatografi lapis tipis. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui cara hidrolisis protein dari telur dan mengidentifikasi komponen asam amino hasil hidrolisis tersebut.
Laporan mingguan praktikum kimia dasar membahas percobaan resin penukar ion. Resin penukar ion ada dua jenis yaitu resin penukar kation dan anion. Resin kation akan menukarkan kationnya dengan larutan, begitu juga resin anion akan menukarkan anionnya. Tujuan percobaan ini adalah untuk mengetahui ion yang dapat dipertukarkan dan karakteristik resin penukar ion. Hasilnya, resin kation menghasilkan influen
Dokumen tersebut membahas tentang titrasi kimia sebagai metode analisis kuantitatif untuk menentukan konsentrasi larutan dengan menggunakan larutan standar. Dibahas pula peralatan dan prosedur titrasi asam-basa seperti penggunaan buret, erlenmeyer, indikator, serta reaksi antara asam dan basa.
Teori orbital molekul (MOT) merupakan teori yang menjelaskan pembentukan senyawa kompleks dengan mempertimbangkan interaksi elektrostatik dan kovalen antara atom pusat dan ligan. MOT menyatakan bahwa orbital-orbital atom pusat dan ligan membentuk orbital-orbital molekul baru melalui interaksi. Teori ini mampu menjelaskan sifat geometri, warna, dan paramagnetisme senyawa kompleks."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang reaksi kimia, perubahan fisika dan kimia, katalisator, dan biokatalisator.
2. Jenis-jenis reaksi kimia yang dijelaskan meliputi sintesis, dekomposisi, penggantian, oksidasi reduksi, asam basa, dan presipitasi.
3. Katalisator digunakan untuk mempercepat reaksi kimia tanpa berubah, sedang
Reaksi kimia adalah proses perubahan struktur dan molekul senyawa kimia akibat interaksi antar senyawa. Dokumen ini menjelaskan pengertian reaksi kimia, contoh reaksi, dan persamaan reaksi kimia.
Reaksi kimia adalah proses perubahan struktur dan molekul senyawa kimia akibat interaksi antar senyawa. Dokumen ini menjelaskan pengertian reaksi kimia, tujuan percobaan reaksi kimia, dan contoh-contoh reaksi kimia seperti pembakaran, penggabungan, dan penggantian.
Laporan praktikum kimia fisika tentang pengaruh suhu terhadap kelarutan zat. Mahasiswa mengukur kelarutan asam oksalat, benzoat, dan borat pada berbagai suhu dan menghitung kalor pelarutannya menggunakan persamaan Van't Hoff. Hasilnya menunjukkan kelarutan zat-zat tersebut berkurang dengan penurunan suhu dan kalor pelarutannya dapat dihitung.
Makalah ini membahas tentang reaksi adisi dan eliminasi. Reaksi adisi adalah reaksi penambahan atom atau gugus atom pada ikatan rangkap sehingga ikatan rangkap berubah menjadi ikatan tunggal, sedangkan reaksi eliminasi adalah reaksi pelepasan dua substituen dari molekul yang menghasilkan ikatan rangkap. Terdapat dua mekanisme eliminasi, yaitu E1 yang terdiri dari dua langkah dan E2 yang terjadi
Makalah ini membahas tentang reaksi adisi dan eliminasi. Reaksi adisi terjadi ketika atom atau gugus atom ditambahkan ke ikatan rangkap, mengubahnya menjadi ikatan tunggal. Reaksi eliminasi terjadi ketika dua substituen dilepaskan dari molekul, membentuk ikatan rangkap kembali. Terdapat dua mekanisme eliminasi, yaitu E1 yang terdiri atas dua langkah dan E2 yang terdiri atas satu langkah.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis reaksi kimia dan bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan reaksi kimia.
2. Diuraikan pula teori-teori dasar mengenai reaksi kimia beserta contoh-contohnya.
3. Juga diberikan penjelasan mengenai beberapa bahan kimia yang digunakan sebagai reaktan dalam percobaan.
Laju reaksi kimia dipengaruhi oleh luas permukaan kontak, suhu, keberadaan katalis, molaritas, dan konsentrasi zat reaktan. Semakin tinggi faktor-faktor tersebut, semakin cepat laju reaksinya. Laju reaksi diukur dalam satuan mol zat yang direaksikan per satuan waktu dan berhubungan langsung dengan konstanta laju reaksi serta orde reaksi zat-zat yang terlibat.
Dokumen tersebut membahas tentang larutan dan konsentrasinya. Ia menjelaskan komponen larutan, proses pembentukannya, dan berbagai macam konsentrasi seperti persen berat, fraksi mol, molaritas, molalitas dan normalitas. Dokumen tersebut juga menjelaskan sifat koligatif larutan dan contoh soal perhitungan konsentrasi.
Termokimia mempelajari perubahan haba dalam reaksi kimia. Terdapat dua jenis reaksi, eksotermik yang melepaskan haba dan endotermik yang menyerap haba. Besaran entalpi digunakan untuk menyatakan kuantiti haba reaksi.
Makalah ini membahas tentang reaksi transfer elektron dan kesetimbangan reaksi redoks secara kualitatif dan kuantitatif. Reaksi redoks melibatkan oksidasi dan reduksi akibat transfer elektron antara oksidator dan reduktor. Sel galvanik dapat menghasilkan energi listrik dari reaksi redoks spontan. Persamaan Nernst digunakan untuk menghitung konsentrasi ion berdasarkan potensial elektroda.
Makalah ini membahas reaksi transfer elektron dan kesetimbangan reaksi redoks secara kualitatif dan kuantitatif. Reaksi redoks melibatkan oksidasi dan reduksi akibat perpindahan elektron antara dua zat. Sel galvanik dapat menghasilkan energi listrik melalui reaksi redoks spontan. Persamaan Nernst digunakan untuk menghitung konsentrasi ion berdasarkan potensial elektroda.
Dokumen tersebut membahas tentang stoikiometri, yang merupakan ilmu yang mempelajari kuantitas zat dalam reaksi kimia. Dokumen ini juga membahas tentang hukum-hukum dasar kimia seperti hukum Lavoisier, Proust, Dalton, Gay-Lussac, dan hipotesis Avogadro. Selain itu, dibahas pula tentang konsep mol, massa atom relatif, massa molekul relatif, dan penentuan rumus kimia senyawa.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai jenis teleskop seperti teleskop refraktor, reflektor, katadioptrik, dan Hubble. Teleskop digunakan untuk melihat benda-benda luar angkasa dan meneliti galaksi serta rasi bintang.
Teleskop atau teropong bintang digunakan untuk melihat benda-benda luar angkasa dan meneliti galaksi serta rasi bintang. Ada dua jenis teleskop, yaitu refraktor yang menggunakan lensa dan reflektor yang menggunakan cermin. Teleskop Hubble sangat membantu mempelajari objek luar angkasa dengan menangkap gambar dan mengirimkannya ke bumi.
Dokumen tersebut membahas tentang karbohidrat, termasuk definisi, jenis (monosakarida, oligosakarida, polisakarida), contoh jenis karbohidrat, sifat kimia, dan peran karbohidrat dalam tubuh.
Percobaan ini bertujuan untuk membuktikan perubahan kalor dalam reaksi kimia dan mengukur kalor reaksi. Percobaan dilakukan dengan mengukur perubahan suhu dalam kalorimeter saat terjadi reaksi antara Zn-CuSO4 dan HCl-NaOH. Hasilnya menunjukkan terjadinya peningkatan suhu pada reaksi Zn-CuSO4 yang menandakan reaksi endotermik, sedangkan reaksi HCl-NaOH menyebabkan penurun
Identifikasi jenis zat pewarna makananDita Issriza
Dokumen tersebut membahas tentang identifikasi jenis bahan pewarna pada makanan. Terdapat dua jenis bahan pewarna yaitu alami dan sintetik. Bahan pewarna alami misalnya kunyit dan daun pandan mengandung zat seperti kurkumin dan klorofil yang memberikan warna. Sedangkan bahan pewarna sintetik harus lulus sertifikasi dari otoritas kesehatan dan beberapa jenis dilarang digunakan karena berbahaya. D
Dokumen tersebut membahas tentang metode-metode pemisahan campuran, termasuk filtrasi, dekantasi, evaporasi, sublimasi, kristalisasi, dan distilasi. Metode-metode tersebut digunakan untuk memisahkan campuran berdasarkan perbedaan sifat fisik zat-zat penyusunnya seperti ukuran partikel, titik didih, dan kelarutan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai bahan tambahan pangan buatan seperti penyedap rasa, pemanis, pengawet, pewarna, pengental, pengemulsi dan bahan tambahan lainnya beserta penjelasan mengenai jenis, sifat kimia, dan bahaya beberapa bahan tersebut seperti monosodium glutamat, aspartam, dan formalin.
This document discusses several optical instruments:
- Eyes, digital cameras, telescopes, microscopes are mentioned for presentation.
- Myopia and how convex lenses can help those who are near-sighted are explained.
- Astigmatism and how cylindrical lenses can help is defined.
- Formulas for calculating magnifications and lengths of telescopes and microscopes are provided.
Persamaan teori Lamarck dan Darwin adalah evolusi terjadi karena pengaruh lingkungan. Perbedaannya adalah Lamarck menyatakan perubahan disebabkan oleh penggunaan organ tubuh, sedangkan Darwin menyatakan disebabkan oleh seleksi alam.
1. Gagal ginjal adalah kondisi dimana fungsi ginjal menurun hingga tidak mampu lagi menyaring darah dan membuang limbah.
2. Penyebabnya antara lain penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, batu ginjal, dan autoimun.
3. Pemeriksaan seperti USG, CT scan, atau MRI dapat membantu mendiagnosis gagal ginjal.
Dokumen tersebut membahas tentang energi, usaha, dan daya. Energi dibedakan menjadi energi potensial dan kinetik, sedangkan usaha didefinisikan sebagai perubahan energi akibat gaya. Rumus untuk menghitung usaha menggunakan gaya dan perpindahan. Daya didefinisikan sebagai laju usaha yang dilakukan dan satuannya adalah watt.
This document discusses several optical instruments:
- Eyes, digital cameras, telescopes, microscopes are mentioned for presentation.
- Myopia and how convex lenses can help those who are near-sighted are explained.
- Astigmatism and how cylindrical lenses can help is defined.
- Formulas for calculating magnifications and lengths of telescopes and microscopes are provided.
Kelompok ini membahas tentang 8 unsur gas mulia yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, radon serta informasi singkat tentang pembuatan dan kegunaan masing-masing unsur.
1. I.
Judul Percobaan
: Reaksi-reaksi Kimia
Hari/Tanggal Percobaan
: Kamis / 12 Desember 2013
III.
Selesai Percobaan
: Kamis / 12 Desember 2013
IV.
Tujuan Percobaan
: Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi
V.
Tinjauan Pustaka
II.
Reaksi kimia adalah suatu proses alam yang selalu menghasilkan antarubahan
senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal yang terlibat dalam reaksi
disebut reaktan. Dan hasil dari suatu reaksi kimia disebut hasil reaksi.
Menurut hukum penggabungan kimia, setiap zat dijelaskan oleh suatu rumus
kimia yang menyatakan jumlah relatif atom yang ada dalam zat itu. Rumus molekul
suatu zat menjelaskan jumlah atom setiap unsur dalam satu molekul zat. Rumus
empiris suatu senyawa adalah rumus paling sederhana yang memberikan jumlah atom
relatif yang betul untuk setiap jenis atom yang ada di dalam senyawa itu.
Reaksi kimia menggabungkan unsur-unsur menjadi senyawa, penguraian
senyawa menghasilkan unsur-unsurnya, dan transformasi mengubah senyawa yang
ada menjadi senyawa baru. Oleh karena atom tidak dapat dimunahkan dalam reaksi
kimia, maka jumlah atom (atau mol atom) dari setiap unsur sebelum dan sesudah
reaksi harus selalu sama. Kekekalan materi dalam perubahan kimia terlihat dari
persamaan kimia yang seimbang untuk proses tersebut.
Persamaan dapat disetarakan dengan menggunakan penalaran yang bertahap.
Contohnya :
NH4NO3
N2O + H2O
Rumus-rumus disebelah kiri menyatakan reaktan dan yang disebelah kanan
adalah produknya. Persamaan tersebut tidak seimbang karena ada 3 mol atom O dan 4
mol atom H di sebelah kiri, tetapi hanya ada 2 mol atom O dan 2 mol atom H di
sebelah kanan. Untuk menyetarakan persamaan, mula-mula tetapkan 1 sebagai
koefisien salah satu spesies, biasanya yang mengandung paling banyak unsur dalam
hal ini NH4NO3. Kemudian carilah unsur-unsur yang hanya muncul satu kali di ruas
lainnya dan tetapkan koefisien untuk mengimbangkan jumlah atom mereka. Di
sininitrogen muncul hanya satu kali di ruas lain (N2O), dan koefisien 1 untuk N2O
menjamin bahwa ada 2 mol atom N di setiap ruas persamaan. Hidrogen muncul dalam
H2O, sehingga koefisien 2 akan mnyetarakan 4 mol atom H pada ruas kiri. Hal ini
menghasilkan :
NH4NO3
N2O + 2 H2O
2. Reaksi asam-basa adalah reaksi yang mendonorkan proton dari sebuah
molekul asam ke molekul basa. Dalam reaksi tersebut asam berperan sebagai donor
proton dan basa berperan sebagai akseptor proton.
HA + B
A- + HB+
Hasil dari transfer proton ini adalah asam konjugasi dan basa konjugasi.Reaksi
kesetimbangan (bolak-balik) juga ada, dan karena itu asam/basa dan asam/basa
konjugasinya selalu dalam kesetimbangan. Reaksi kesetimbangan ini ditandai dengan
adanya konstanta diasosiasi asam dan basa (Ka dan Kb) dari setiap substansinya.
Sebuah reaksi yang khusus dari reaksi asam-basa adalah netralisasi dimana asam dan
basa dalam jumlah yang sama akan membentuk garam yang sifatnya netral.
Presipitasi adalah proses reaksi terbentuknya padatan (endapan) di dalam
sebuah larutan sebagai hasil dari reaksi kimia. Presipitasi ini biasanya terbentuk ketika
konsentrasi ion yang larut telah mencapai batas kelarutan dan hasilnya adalah
membentuk garam. Reaksi ini dapat dipercepat dengan menambahkan agen presipitasi
atau mengurangi pelarutnya. Reaksi presipitasi yang cepat akan menghasilkan residu
mikrokristalin dan proses yang lambat akan menghasilkan kristal tunggal. Kristal
tunggal juga dapat diperoleh dari rekristalisasi dari garam mikrokristalin.
Suatu reaksi kimia juga dapat menghasilkan gas. Reaksi kimia yang
menghasilkan gas disebut dengan reaksi pembentukan gas. Gas dapat terbentuk
apabila produk yang dihasilkan dari suatu reaksi tidak larut dalam air dan titik
didihnya rendah. Gas juga dapat terbentuk apabila produk dari suatu reaksi tidak
stabil hingga terurai menjadi gas dan zat lain. Contohnya :
Zn(s) + 2 HCl(aq)
ZnCl2(aq) + H2(g)
Reaksi redoks dapat dipahami sebagai transfer elektron dari salah satu
senyawa (disebut reduktor) ke senyawa lainnya (disebut oksidator). Dalam proses ini,
senyawa yang satu akan teroksidasi dan senyawa lainnya akan tereduksi, oleh karena
itu disebut redoks. Oksidasi sendiri dimengerti sebagai kenaikan bilangan oksidasi,
dan reduksi adalah penurunan bilangan oksidasi. Dalam prakteknya, transfer dari
elektron ini akan selalu mengubah bilangan oksidasinya, tapi banyak reaksi yang
diklasifikasikan sebagai reaksi redoks walaupun sebenarnya tidak ada elektron yang
berpindah (seperti yang melibatkan ikatan kovalen).
Contoh reaksi redoks adalah:
2 S2O32−(aq) + I2(aq) → S4O62−(aq) + 2 I−(aq)
3. Yang mana I2 direduksi menjadi I- dan S2O32- (anion tiosulfat) dioksidasi menjadi
S4O62-.
Untuk mengetahui reaktan mana yang akan menjadi agen pereduksi dan mana
yang akan menjadi agen teroksidasi dapat diketahui dari keelektronegatifan elemen
tersebut. Elemen yang mempunyai nilai keelektronegatifan yang rendah, seperti
kebanyakan unsur logam, maka akan dengan mudah memberikan elektron mereka dan
teroksidasi - elemen ini menjadi reduktor. Kebalikannya, banyak ion mempunyai
bilangan oksidasi tinggi, seperti H2O2, MnO4-, CrO3, Cr2O72-, OsO4) dapat
memperoleh satu atau lebih tambahan elektron, sehingga disebut oksidator.
Jumlah elektron yang diberikan atau diterima pada reaksi redoks dapat
diketahui dari konfigurasi elektron elemen reaktannya. Setiap elemen akan berusaha
untuk menjadikan konfigurasi elektronnya sama seperti konfigurasi elemen gas mulia.
Logam alkali dan halogen akan memberikan dan menerima satu elektron. Elemen gas
alam sendiri sebenarnya tidak aktif secara kimiawi.
Salah satu bagian penting dalam reaksi redoks adalah reaksi elektrokimia,
dimana elektron dari sumber listrik digunakan sebagai reduktor. Reaksi ini penting
untuk pembuatan elemen-elemen kimia, seperti klorin atau aluminium. Proses
kebalikan dimana reaksi redoks digunakan untuk menghasilkan listrik juga ada dan
prinsip ini digunakan pada baterai.
Reaksi dehidrasi didefinisikan sebagai reaksi pelepasan air dari molekul yang
bereaksi. Reaksi dehidrasi sendiri merupakan subset dari reaksi eliminasi.
Indikator universal adalah gabungan dari beberapa indikator. Indikator punya
warna standar yang berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Fungsi indikator universal
adalah memeriksa derajat keasaman (pH) suatu zat secara akurat.
Ciri-ciri reaksi kimia
1.
Terjadi Perubahan Warna
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi
dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom reaktan dan
pembentukan ikatan-ikatan bru yang membentuk produk. Untuk memutuskan
ikatan diperlukan energi. Untuk membentuk ikatan yang baru, dilepaskan
sejumlah energi. Jadi, pada reaksi kimia terjadi perubahan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan
reaksi eksotermis. Reaksi yang menyerap energi panas disebut dengan reaksi
endotermis.
4. Contoh: Api dapat menghangatkan tubuh yang kedinginan dan ketika bernafas
panas yang ada dalam tubuh akibat berolahraga dikeluarkan sehingga tubuh
menjadi dingin
2.
Terjadi Perubahan Suhu
Pada reaksi kimia, reaktan diubah menjadi produk. Perubahan yang terjadi
dapat disebabkan adanya pemutusan ikatan-ikatan antaratom pereaksi dan
pembentukan ikatan-ikatan baru yang membentuk produk. Untuk memutuskan
ikatan diperlukan energi.
Reaksi kimia yang menghasilkan energi dalam bentuk panas disebut dengan
reaksi eksotermis, sedangkan reaksi yang menyerap energi panas disebut reaksi
endotermis.
Reaksi kimia terjadi pada suatu ruang yang kita sebut dengan sistem,
tempat di luar sistem disebut dengan lingkungan.Pada reaksi eksotermis, terjadi
perpindahan energi panas dari sisitem ke lingkungan.Pada reaksi endotermis
terjadi perpindahan energi panas dari lingkungan ke sistem.
3.
Terjadi Pembentukan Endapan
Ketika mereaksikan dua larutan dalam sebuah tabung reaksi, kadangkadang terbentuk suatu sneyawa yang tidak larut, berbentuk padat, dan terpisah
dari larutannya. Padatan itu disebut dengan endapan (presipitat)
4.
Terjadi Pembentukan Gas
Secara sederhana, dalam reaksi kimia adanya gas yang terbentuk
ditunjukkan dengan adanya
gelembung-gelembung dalam larutan
yang
direaksikan. Adanya gas dapat diketahui dari baunya yang khas, seperti asam
sulfida (H2S) dan amonia (NH3) yang berbau busuk.
Beberapa indikator asam-basa antara lain:
Lakmus
Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh
rumit yang akan kita sederhanakan menjadi HLit. “H” adalah proton yang
dapat diberikan kepada yang lain. “Lit” adalah molekul asam lemah.Lakmus
yang tidak terionisasi adalah merah, ketika terionisasi adalah biru.
Jingga metil (methyl orange)
5. Jingga metil adalah salah satu indikator yang banyak digunakan dalam
titrasi. Pada larutan yang bersifat basa, jingga metil berwarna kuning.Pada
kasus jingga metil, pada setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning
menghasilkan warna jingga terjadi pada pH 3 – 4,5. Ini akan diekplorasi
dengan lebih lanjut pada bagian bawah halaman.
Fenolftalein
Fenolftalein adalah indikator titrasi yang lain yang sering digunakan, dan
fenolftalein ini merupakan bentuk asam lemah yang lain.Pada kasus ini, asam
lemah tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan
ion hidrogen berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan
mengubah indikator menjadi tak berwarna. Penambahan ion hidroksida
menghilangkan ion hidrogen dari kesetimbangan yang mengarah ke kanan
untuk menggantikannya – mengubah indikator menjadi merah muda. Range
pH berkisar antara 8-10.
g.
Reaksi redoks, yang mana terjadi perubahan pada bilangan oksidasi atom
senyawa yang bereaksi. Reaksi ini dapat diinterpretasikan sebagai transfer
elektron.
h.
Pembakaran, adalah sejenis reaksi redoks yang mana bahan-bahan yang dapat
terbakar bergabung dengan unsur-unsur oksidator, biasanya oksigen, untuk
menghasilkan panas dan membentuk produk yang teroksidasi. Istilah pembakaran
biasanya digunakan untuk merujuk hanya pada oksidasi skala besar pada
keseluruhan molekul. Oksidasi terkontrol hanya pada satu gugus fungsi tunggal
tidak termasuk dalam proses pembakaran.
i.
Disproporsionasi, dengan satu reaktan membentuk dua jenis produk yang berbeda
hanya pada keadaan oksidasinya.
j.
Reaksi organik, melingkupi berbagai jenis reaksi yang melibatkan senyawasenyawa yang memiliki karbon sebagai unsur utamanya. Berlangsungnya proses
6. ini dapat memerlukan energi (endotermal) atau melepaskan energi (eksotermal).
Ciri-ciri reaksi kimia, antara lain:
terbentuknya endapan
terbentuknya gas
terjadinya perubahan warna
terjadinya perubahan suhu atau temperature
7. VI.
Cara Kerja
Alat
:
Tabung reaksi
Pipa pengalir bersumbat
Gelas kimia 100mL
Pipet tetes
Gelas ukur
Rak tabung reaksi
Label
Bahan :
HCl
0,05M / 0,5M
CH3COOH 0,05M
NaOH
0,05M / 0,5M
ZnSO4
0,1M
NH4OH
0,5M
BaCl2
0,1M
Ba(OH)2
0,2M
K2CrO4
0,2M
K2Cr2O7
0,1M
(NH4)2SO4
0,5M
H2SO4 pekat
C12H22O11
Serbuk CaCO3
Indikator universal
8. Percobaan 1
1 mL HCl 0,05 M
1 mL NaOH 0,05 M
Dimasukkan dalam
tabungreaksi A
Ditambahkan 1 tetes
indikator universal
Diamati perubahannya
-
Berwarna merah
Dimasukkan dalam
tabung reaksi B
Ditambahkan 1 tetes
indikator universal
Diamati
perubahannya
-
Berwarna ungu
Berwarna hijau
1 mL CH3 COOH 0,05M
-
1 mL CH3 COOH 0,05M
Dimasukkan dalam
tabung reaksi C
Ditambahkan 2 tetes
indikator universal
Diamati perubahannya
Berwarna merah
Berwarna ungu
Berwarna biru
Dimasukkan dalam
tabung reaksi D
Ditambahkan 1 tetes
indikator universal
Diamati perubahannya
9. Percobaan 2
1 mL ZnSO4 0,1 M
Dimasukkan dalam tabung reaksi 2A
Ditambahkan 2 tetes NaOH 0,5 M
Diamati perubahannya
Endapan putih
1 mL ZnSO4 0,1
M
- Dimasukkan dalam tabung reaksi 2B
- Ditambahkan 2 tetes NH4OH 0,5M
-
Diamati perubahannya
Endapan putih
Percobaan 3
3 mL (NH4 )SO4 0,5 M
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi 3A
Ditambahkan 2mL NaOH 0,5M
Ditutup dengan pipa pengalir
Dikenakan kertas lakmus merah dan biru yang dibasahi air
Diamati perubahnnya
Lakmus merah > biru
Lakmus biru > biru
Serbuk CaCO3 0,2 gram
- Dimasukkan dalam tabung reaksi 3B
- Ditambahkan 3 mL HCL 0,1 M
- Ditutup dengan pipa pengalir
- Dimasukkan dalam larutan Ba(OH)2 10 mL 0,2
- Diamati perubahannya
Terbentuk gas CO2
endapan
Terbentuk
10. Percobaan 4
1mL BaCl2 0,1M
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi 4A
Ditambahkan 1 mL K2CrO 40,2 M
-
Diamati perubahanya
Berwarna kuning + endapan
1mL BaCl2 0,1M
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi 4B
Ditambahkan 1 mL K2Cr2O 7 0,1 M
Diamati perubahanya
Berwarna jingga + endapan
1mL BaCl2 0,1M
-
Dimasukkan dalam tabung reaksi 4C
Ditambahkan 1 mL K2CrO 4 0,1 M
Ditambahkan 1mL HCl 0,1M
Diamati perubahanya
Berwarna orange terang + endapan
12. VIII. Analisis Data/Perhitungan/Persamaan Reaksi yang Terlibat
Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama
kami isi dengan 1 ml
0,05 M yang diberi 1 tetes indikator universal,
yang
telah diberi indikator universal tersebut berubah warna menjadi merah lalu diberi
label A, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml
tetes indikator universal lalu diberi label B,
0,05 M yang diberi 1
yang telah diberi indikator
universal tersebut, kemudian tabung A dan B berubah warna menjadi hijau. Pada
tabung ketiga diberi label C dan keempat diberi label D kami isi dengan 1 ml
0,05 M yang masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, setelah
dicampur dengan indikator universal larutan berubah warna menjadi ungu.
Selanjutnya dalam percobaan ini kami mencampurkan tabung B dan ketiga sehingga
menghasilkan warna hijau, dan tabung kedua dengan tabung keempat menghasilkan
warna biru, sesuai dengan persamaan:
Pada percobaan kedua kami menyiapkan 1 ml
menambahkan 2 tetes
0,1 M kemudian kami
0,5 M sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi
putihdan terdapat endapan (+). Kemudian kami menyiapkan 1 ml
yangditambah 2 tetes
0,1 M
0,5 M kemudian dilanjutkan dengan 60 tetes
0,5 Msehingga terjadi perubahan warna menjadi putih dan terdapat endapan (++),
sesuai dengan persamaan:
Pada percobaan ketiga kami menyiapkan 2 tabung, tabung yang pertama kami
mengisi dengan 3 ml
0,5 M kemudian kami menambahkan 2 ml
0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup tabung dengan sumbat berpipa
pengalir, ujung yang lain kami beri dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi
air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna
13. menjadi biru kemerahan dan lakmus biru berubah warna menjadi biru. Pada tabung
kedua kami memasukkan 0,2 gram serbuk
kami menambahkan 3 ml
larutan
kedalam tabung reaksi kemudian
0,5 M. Kami menyiapkan juga tabung yang berisi
0,2 M. Setelah itu kami menutup kedua tabung dengan sumbat
berpipa pengalir.hingga terdapat gele,bunggas. Pada percobaan ini sesuai dengan
persamaan :
Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada masingmasing tabung reaksi dimasukkan 1 ml
dengan 1 ml
0,1 M. Pada tabung pertama ditambah
0,1 M, pada tabung kedua ditambahkan 1 ml
pada tabung yang ketiga ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml
0,1 M,
0,1 M. Setelah
itu kami membandingkan hasil dari perubahan yang terjadi pada masing-masing
tabung. Tabung pertama menjadi berwarna kuning muda dan terdapat banyak endapan
(++). Pada tabung kedua menjadi berwarna jingga dan terdapat endapan (+++). pada
tabung ketiga menjadi berwarna kuning dan terdapat sedikit endapan (+). Sesuai
dengan persamaan :
Pada percobaan kelima, kami menyiapkan tabung reaksi. Sepertiga tabung
reaksi kami isi dengan gula kemudian ditetesi dengan air dan diaduk sampai rata.
Setelah itu kami menambahkan 1 ml
pekat. Pada percobaan ini larutan berubah
warna menjadi hitam kecoklatan, gula menggumpal dan panas, Sesuai dengan
persamaan
14. IX.
Pembahasan
Pada percobaan pertama kami menyiapkan 4 tabung reaksi, tabung pertama
diisi dengan 1 ml
0,05 M yang diberi 1 tetes indikator sehingga berubah warna
menjadi merah, pada tabung kedua kami isi dengan 1 ml
0,05 M yang
diberi 1 tetes indikator, sehingga berubah warna menjadi merah. Hal ini dikarenakan
dan
sama-sama bersifat asam, sehingga ketika ditetesi dengan
indikator universal, larutan yang mula-mula tak berwarna berubah warna menjadi
merah. Pada tabung ketiga dan keempat diisi dengan 1 ml
0,05 M, kemudian
pada masing-masing tabung diberi 1 tetes indikator universal, sehingga larutan yang
mula-mula tak berwarna berubah warna menjadi ungu, ini dikarenakan
bersifat
basa, sehingga ketika ditetesi dengan indikator universal, larutan berubah warna jadi
ungu. Selanjutnya tabung pertama yang berisi
yang berisi
dicampur dengan tabung ketiga
dan menghasilkan larutan berwarna hijau. Hal ini dikarenakan
reaksi ini merupakan reaksi netralisasi dimana ketika asam kuat (
(
) dan basa kuat
) direaksikan, maka akan terjadi reaksi netralisasi, sesuai dengan persamaan :
Tabung kedua yang berisi
yang berisi
direaksikan dengan tabung keempat
sehingga menghasilkan warna biru, sesuai dengan persamaan:
Warna biruterjadi karena ketika asam lemah (
basa kuat (
) direaksikan dengan
) maka reaksi yang terjadi disebut reaksi penyangga yang bersifat
basa. Berikut gambar trayek pH dari indikator universal
15. Pada percobaan kedua kami menyiapkan dua tabung reaksi, tabung yang
pertama diisi 1 ml
0,1 M kemudian kami menambahkan 2 tetes
0,5 M
sehingga terjadi perubahan yaitu warna menjadi putih dan terdapat endapan,
kemudian dilanjutkan NaOH diteteskan hingga 60 tetes, larutannya menjadi jernih
dan sedikit endapan. Pada tabung kedua kami mengisi tabung dengan 1 ml
M kemudian kami menambahkan 2 tetes
0,1
0,5 M sehingga larutan keruh dan
terdapat sedikit endapan, selanjtnya dilanjutkan tetesan
hingga 60 tetes.
Larutan berubah menjadi warna putih dan sedikit endapan. Larutannya berubah sesuai
dengan persamaan:
Pada percobaan ketiga kami menyiapkan 2 tabung, tabung yang pertama kami
mengisi dengan 3 ml
0,5 M kemudian kami menambahkan 2 ml
0,5 M. Setelah larutan dicampur, kami segera menutup tabung dengan sumbat berpipa
pengalir, ujung yang lain kami beri dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi
air, pada percobaan ini kertas lakmus merah yang ditaruh di ujung pipa berubah warna
menjadi biru kemerahan dan lakmus biru tetap menjadi biru. Hal ini dikarenakan
ketika
ketika gas
akan terbentuk
biru.
direaksikan dengan
menghasilkan gas amonia (
, dan
bertemu dengan lakmus merah yang telah dibasahi dengan air, maka
yang bersifat basa, sehingga lakmus berubah warna menjadi
16. Pada tabung kedua kami memasukkan 0,2 gram serbuk
tabung reaksi kemudian kami menambahkan 3 ml
tabung yang berisi larutan
kedalam
0,5 M. Kami menyiapkan juga
0,2 M. Setelah itu kami menutup kedua tabung
dengan sumbat berpipa pengalir. Pada percobaan ini terdapat gelembung,namun
dikarenakan serbuk
diberikan sedikit maka tidak ada endapan, sesuai dengan
persamaan :
Pada percobaan keempat kami menyiapkan tiga tabung reaksi, pada masingmasing tabung reaksi dimasukkan 1 ml
dengan 1 ml
0,1 M. Pada tabung pertama ditambah
0,1 M, pada tabung kedua ditambahkan 1 ml
pada tabung yang ketiga ditambahkan 1 ml HCl 0,5 dan 1 ml
0,1 M,
0,1 M. Setelah
itu kami membandingkan hasil dari perubahan yang terjadi pada masing-masing
tabung. Tabung pertama menjadi berwarna kuning muda dan terdapat banyak endapan
(++) , pada tabung kedua menjadi berwarna jingga, dan terdapat endapan yang sedang
(+++) , pada tabung ketiga menjadi berwarna kuning dan terdapat sedikit endapan (+).
Sesuai dengan persamaan
Pada percobaan kelima, kami menyiapkan tabung reaksi. Sepertiga tabung
reaksi kami isi dengan gula kemudian ditetesi dengan air dan diaduk sampai rata.
Setelah itu kami menambahkan 2 tetes
pekat. Pada percobaan ini larutan
berubah warna menjadi hitam kecoklatan, gula menggumpal dan panas. Hal ini
dikarenakan
bersifat panas, sehingga ketika diteteskan pada gula, karbon
dalam gula terlepas seperti halnya ketika gula dipanaskan.Itu pulalah yang
menyebabkan gula menjadi hitam setelah ditetesi dengan
.
17. X.
Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa:
1. Pada percobaan 1
Setelah HCl dicampur dengan NaOH maka larutan berwarna hijau
Setelah CH3COOH dicampur dengan NaOH maka larutan berwarna biru
2. Pada percobaan 2
Setelah ZnSO4 ditetesi dengan NaOH maka warna larutan berubah menjadi keruh
dan terdapat endapan putih (+).
Setelah ZnSO4 ditetesi dengan NH4OH maka warna larutan berubah menjadi putih
dan terdapat endapan putih (++).
3. Pada percobaan 3
Setelah (NH4)2SO4 direaksikan dengan NaOH menghasilkan gas NH3 sehingga
dapat mengubah warna lakmus merah menjadi biru dan lakmus biru tetap
berwarna biru. (Tabung 1)
Setelah CaCO3direaksikan dengan HCl menghasilkan CaCl, CO2 dan H2O,
kemudian direaksikan dengan Ba(OH)2, sehingga larutan mnjadi keruh. (Tabung
2)
4. Pada percobaan 4
Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2CrO4 menghasilkan larutan BaCrO4 berwarna
kuning muda dan terdapat endapan (++). (Tabung 1)
Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2Cr2O7 menghasilkan larutan BaCr2O7
berwarna jingga dan terdapat endapan (+++). (Tabung 2)
5. Setelah BaCl2 direaksikan dengan K2Cr2O7 dan HCl menghasilkan endapan BaCr2O7
berwarna kuning dan terdapat endapan Pada percobaan 5
18. Setelah C12H22O11 direaksikan dengan H2O dan H2SO4 pekat menghasilkan
endapan gula berwarna hitam kecoklatan.
Dari percobaan yang kami lakukan, dapat kami simpulkan bahwa reaksi kimia
merupakan suatu proses yang menghasilkan zat baru yaitu hasil reaksi. Suatu reaksi
kimia disertai dengan kejadian fisis diantaranya perubahan warna dan suhu,
pembentukan endapan, dan timbulnya gas. Banyak kejadian fisis yang terjadi pada
percobaan reaksi-reaksi kimia yang kami lakukan. Dan dapat disimpulkan bahwa ciriciri reaksi kimia sebagaiberikut :
Terbentuknya endapan pada percobaan 2, 3, 4 dan 5
Terbentuknya gas pada percobaan 3
Terjadinya perubahan warna pada percobaan 1, 4 dan 5
Terjadinya perubahan suhu atau temperatur pada percobaan 5
XI.
Jawaban Pertanyaan
Persamaan reaksi pada percobaan diatas adalah
1. a) HCl(aq) + NaOH(aq)
NaCl(aq) + H2O(l)
b) CH3COOH(aq) + NaOH(aq)
2. a) ZnSO4(aq) + 2 NaOH(aq)
Na2SO4(aq) + Zn(OH)2(s)
b) ZnSO4(aq) + 2 NH4OH(aq)
(NH4)2SO4(aq) + Zn(OH)2(s)
3. a) (NH4)2SO4(aq) + 2 NaOH(aq)
2 NH3(g) + 2 H2O(l)
Na2SO4(aq) + 2 NH3(g) + 2 H2O(l)
2 NO(g) + 5 H2(g)
b) CaCO3(s) + 2 HCl(aq)
CaCl2(aq) + H2O(l) +CO2(g)
CO2(g) + Ba(OH)2(aq)
4. a) BaCl2(aq) + K2CrO4
CH3COONa(aq) + H2O(l)
BaCO3(s)+ 2 H2O(l)
BaCrO4(s) + 2 KCl(aq)
b) BaCl2(aq) + K2Cr2O7(aq)
BaCr2O7(s) + 2 KCl(aq)
c) BaCl2(aq) + K2CrO4(aq) + HCl(aq)
5. C12H22O11(s) + H2SO4(aq)
XII.
BaCrO4(s) + 2 KCl(aq) + HCl(l)
12 C(s) + 11 H2O(l) + H2SO4(aq)
Daftar Pustaka
Chang, Raymond. 2007. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Kimia Dasar
Konsep-Konsep Inti Jilid 1, Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga.
19. Oxtoby, David W. 2001. (Alih Bahasa: Suminar Setiati Achmadi). Prinsip-Prinsip
Kimia Modern Jilid 1, Edisi keempat. Jakarta: Erlangga. 39,42.
Supeno, Minto. 2009. Interaksi Asam Basa : Kimia Anorganik, Cetakan 1. Medan:
USU Press. 82-84.
Surabaya,.……..……………….
Praktikan,
Mengetahui,
Dosen/Asisten Pembimbing
LAMPIRAN
REAKSI ASAM BASA
(……………………………….……)
PERCOBAN 1
HCl
0,05
H+ + Cl0,05
0,05
NaOH
Na+ + OH-
0,05
0,05
CH3COOH
0,05
CH3COO- + H+
(……………………………….……)
20. 0.05
0,05
0,05
NaCl Na+ + ClHCl + NaOHNaCl + H2O
M 0,05
0,05
R 0,05
0,05
S
-
-
0,05 0,05
0,05 0,05
Karena NaCl (garam) terbentuk dari asam kuat dan basa kuat maka tidak terhodrolisis dan pH = 7.
NaOH + CH3COOHCH3COONa + H2O
M
0,05
0,05
R
0,05
0,05
S
-
-
0,05
0,05
0,05
0,05
21. Percobaan 1
a. Sebelum ditetesi indikator universal
b. HCl sudah ditetesi indikator universal
dan NaOH sudah ditetesi indikator
universal
c. Hasil campuran HCl dan NaOH
22. Percobaan 2
d. CH3COOH sudah ditetesi indikator
universal dan NaOH sudah ditetesi
indikator universal
e. Hasil campuran CH3COOHdan NaOH
ZnSO4
Perbandingan tabung 2a dan 2b