Pancasila merupakan ideologi Indonesia yang bersifat terbuka karena memiliki nilai-nilai dasar instrinsik, nilai instrumental berupa UUD 1945, dan nilai praksis berupa perundang-undangan. Ideologi ini fleksibel, menyesuaikan diri dengan perkembangan waktu, dan merupakan konsensus bangsa.
Sebuah presentasi tentang ulasan secara mendasar tentang tentang konsep etika Islam atau akhlak. Sebagian besarnya otomatis akan menuju pada praktek sufisme Islam.
Sebuah presentasi tentang ulasan secara mendasar tentang tentang konsep etika Islam atau akhlak. Sebagian besarnya otomatis akan menuju pada praktek sufisme Islam.
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda.
Secara etimologis, kata moral berasal dari kata mos dalam bahasa Latin, bentuk jamaknya mores, yang artinya adalah tata-cara atau adat-istiadat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989:592), moral diartikan sebagai akhlak, budi pekerti, atau susila. Secara terminologis, terdapat berbagai rumusan pengertian moral, yang dari segi substantif materiilnya tidak ada perbedaan, akan tetapi bentuk formalnya berbeda.
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfNur afiyah
Â
Pembelajaran landasan pendidikan yang membahas tentang profesionalisasi pendidikan. Semoga dengan adanya materi ini dapat memudahkan kita untuk memahami dengan baik serta menambah pengetahuan kita tentang profesionalisasi pendidikan.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
2. Pengertian
Istilah ideologi berasal dari kata Yunani idein (melihat)
dan logia yang berarti kata, ajaran.
Pertama kali diperkenalkan oleh Destult de Tracy
untuk menyebut cabang filsafat, science des idees,
ilmu tentang terjadinya cita-cita, gagasan-gagasan
atau buah pikiran (science of idea).
Jika diterapkan untuk negara, ideologi diartikan
sebagai seperangkat atau kesatuan gagasan-gagasan
dasar yang disusun secara sistematis dan dianggap
menyeluruh tentang manusia dan kehidupannya, baik
secara individu, sosial maupun dalam kehidupan
bernegara.
3. Tujuan ideologi bagi suatu bangsa
1. Landasan untuk memahami dan menafsirkan realitas
hidup berdasarkan atas nilai-nilai dasar yang terdapat
dalam ideologi tersebut, yang terjabar dalam berbagai
sistem kehidupan berbangsa dan bernegara.
2. Orientasi dasar yang memberikan makna dan tujuan
dalam kehidupan bangsa.
3. Nilai (kualitas yang dianggap baik) yang dipakai sebagai
pedoman dan pegangan untuk melangkah dan bertindak.
4. Bekal dan jalan untuk menemukan jati diri dan identitas.
5. Kekuatan yang dapat memberi semangat dan motivasi
dalam penyelenggaraan hidup berbangsa dan bernegara.
6. Pendidikan bagi bangsa untuk memahami serta
memolakan penyelenggaraan kehidupannya sesuai
dengan nilai, norma, dan hukum yang berdasar pada
ideologi tersebut.
4. Tipe IdeologiTipe Ideologi
1. Ideologi Tertutup1. Ideologi Tertutup
2. Ideologi Terbuka2. Ideologi Terbuka
Ideologi dalam arti sempit atau ideologiIdeologi dalam arti sempit atau ideologi
tertutup adalah gagasan-gagasan atautertutup adalah gagasan-gagasan atau
teori menyeluruh tentang makna hidupteori menyeluruh tentang makna hidup
dan nilai-nilai yang dimutlakkan sebagaidan nilai-nilai yang dimutlakkan sebagai
dasar bertindak, tidak terbuka terhadapdasar bertindak, tidak terbuka terhadap
kritik.kritik.
Ideologi tertutup sering disamakan denganIdeologi tertutup sering disamakan dengan
istilah âideologisâ.istilah âideologisâ.
5. Ideologi TerbukaIdeologi Terbuka
â˘Nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakanNilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan
dari luar, melainkan digali dan diambil daridari luar, melainkan digali dan diambil dari
kekayaan khasanah rohani, moral, dankekayaan khasanah rohani, moral, dan
budaya masyarakatnya sendiri.budaya masyarakatnya sendiri.
â˘Dasarnya adalah konsensus masyarakat.Dasarnya adalah konsensus masyarakat.
Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh negaraIdeologi terbuka tidak diciptakan oleh negara
melainkan diketemukan dalammelainkan diketemukan dalam
masyarakatnya sendiri.masyarakatnya sendiri.
â˘Ideologi menjadi milik seluruh rakyat.Ideologi menjadi milik seluruh rakyat.
6. Unsur Ideologi TerbukaUnsur Ideologi Terbuka
⢠RealitasRealitas, artinya sistem nilai, gagasan
pemikiran yang mendasar dan mendalam itu
selalu ada di dalam masyarakat, selalu
tercermin di dalam kehidupan masyarakat
⢠IdealitasIdealitas, artinya kadar dan kualitas ideolog, artinya kadar dan kualitas ideologII ituitu
merupakan sesuatu yang ideal, cita-cita yangmerupakan sesuatu yang ideal, cita-cita yang
diharapkan oleh seluruh bangsa.diharapkan oleh seluruh bangsa.
⢠FleksibilitasFleksibilitas,, artinya ideologi itu mampuartinya ideologi itu mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan yang terusmenyesuaikan diri dengan keadaan yang terus
menerus berkembang dan mampu memberimenerus berkembang dan mampu memberi
arah melalui interpretasi-interpretasi baru.arah melalui interpretasi-interpretasi baru.
7. Ciri-Ciri Pancasila adalah ideologi negara yangCiri-Ciri Pancasila adalah ideologi negara yang
bersifat Terbukabersifat Terbuka
â˘Pancasila merupakanPancasila merupakan WeltanschauungWeltanschauung, landasan, landasan
filosofis yang menjadi dasar negara dan ideologi darifilosofis yang menjadi dasar negara dan ideologi dari
negara kebangsaan Indonesia.negara kebangsaan Indonesia.
â˘Pancasila sebagai ideologi (dasar falsafah bangsa)Pancasila sebagai ideologi (dasar falsafah bangsa)
memiliki nilai-nilai dasar yang merupakan nilaimemiliki nilai-nilai dasar yang merupakan nilai
instrinsik (nilai yang ada pada dirinya sendiri).instrinsik (nilai yang ada pada dirinya sendiri).
â˘Sifatnya masih umum universal, belum berupaSifatnya masih umum universal, belum berupa
perintah-perintah atau aturan-aturan yang dipakaiperintah-perintah atau aturan-aturan yang dipakai
untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yanguntuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang
konkrit atau praktis.konkrit atau praktis.
8. Nilai-nilai Pancasila
Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi
terbuka karena memiliki: nilai dasar, nilai
instrumental, dan nilai praksis.
Nilai Dasar, artinya Pancasila sebagai ideologi (dasar
falsafah bangsa) memiliki nilai-nilai dasar yang
merupakan nilai instrinsik (nilai yang ada pada dirinya
sendiri).
Nilai Dasar Pancasila memiliki nilai-nilai essensial
(mendasar) yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai-nilai ini dipakai
sebagai âstaatfundamentalnormâ (Pokok kaidah negara
yang fundamenatal)
9. Nilai Instrumental
â˘Nilai instrumental disebut dengan nilai alat yang
merupakan norma-norma yang lebih operasional
rumusannya.
â˘Berisi aturan-aturan pokok yang dipergunakan
sebagai landasan bagi pengambilan kebijakan
dan pembuatan perundangan yang lebih konkrit.
Dalam konteks pemerintahan negara Republik
Indonesia nilai instrumental ini berupa UUD 1945.
â˘Rumusan-rumusan nilai instrumental dapat
diubah dan disesuaikan dengan perkembangan
jaman.
10. Nilai Praksis
ďŹ Berkaitan dengan aturan-aturan konkrit yang
dipakai untuk mengatur dan menyelesaikan
persoalan-persoalan kehidupan negara yang
khusus, berkaitan dengan berbagai yaitu
bidang politik, ekonomi, sosial-budaya, hukum,
hankam dsb.
ďŹ Nilai praksis berupa undang-undang yang
dijabarkan dari UUD, mulai UU sampai
peraturan daerah.
ďŹ Semua produk perundangan yang berlaku di
Indonesia tidak boleh bertentangan dengan
Pancasila sebagai sumber nilainya (nilai
dasar).