SlideShare a Scribd company logo
Apakah Etika Itu?Apakah Etika Itu?
1
Ethos, Etika, dan MoralEthos, Etika, dan Moral
ī‚—Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal
memiliki sejumlah arti: tempat tinggal yang
biasa; padang rumput, kandang; kebiasaan,
adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara
berpikir
ī‚—Dalam bentuk jamak (ta etha) berarti: adat
kebiasaan
ī‚—Dari asal-usul kata-kata ini, “etika” berarti:
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau
ilmu tentang adat kebiasaan
ī‚—Kata yang cukup dekat dengan “etika” adalah
“moral”, yang berasal dari bahasa Latin mos
(jamak: mores), yang juga bermakna:
kebiasaan, adat
2
Tiga Makna EtikaTiga Makna Etika
1. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang
menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya
(“sistem nilai”)
2. Kumpulan asas atau normal moral (kode etik)
3. Ilmu tentang yang baik atau buruk (filsafat
moral)
īŊ Moral sama dengan etika: Nilai-nilai dan
norma-norma moral yang menjadi pegangan
bagi seseorang atau suatu kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya
īŊ Moralitas: sifat moral atau keseluruhan asas
dan nilai yang berkenaan dengan baik dan
buruk
3
Amoral dan ImmoralAmoral dan Immoral
ī‚—Amoral: tidak berhubungan dengan
konteks moral, di luar suasana etis, non-
moral
ī‚—Immoral: bertentangan dengan moralitas
yang baik, secara moral buruk, tidak etis
ī‚—Jadi, kata amoral sebaiknya diartikan
sebagai “netral dari sudut moral” atau
“tidak memiliki relevansi etis”
4
Etika dan Etiket (1)Etika dan Etiket (1)
ī‚—Etika berarti moral
ī‚—Etiket berarti tata krama atau sopan
santun
ī‚—Etika dan etiket menyangkut perilaku
manusia
ī‚—Etika maupun etiket mengatur perilaku
manusia secara normatif
ī‚—Artinya: memberi norma bagi perilaku
manusia dan dengan demikian menyatakan
apa yang harus dilakukan atau tidak boleh
dilakukan
5
Etika dan Etiket (2)Etika dan Etiket (2)
ī‚—Etiket menyangkut cara suatu perbuatan
harus dilakukan manusia; etika tidak
terbatas pada cara dilakukannya suatu
perbuatan; etika memberi norma tentang
perbuatan itu sendiri
ī‚—Etiket hanya berlaku dalam pergaulan;
etika tidak tergantung pada kehadiran
orang lain
ī‚—Etiket bersifat relatif; etika jauh lebih
absolut
ī‚—Etiket bersifat lahiriah; etika menyangkut
manusia dari segi dalam
6
Moralitas: Ciri Khas ManusiaMoralitas: Ciri Khas Manusia
īŊ Moralitas: ciri khas manusia yang tidak dapat
ditemukan pada makhluk di bawah tingkat
manusia
īŊ Keharusan alamiah dan keharusan moral
īŊ Hukum moral tidak dijalankan “dengan
sendirinya”
īŊ Hukum moral merupakan semacam imbauan
kepada kemauan manusia
īŊ Hukum moral mengarahkan diri kepada kemauan
manusia dengan menyuruh dia untuk melakukan
sesuatu
īŊ Keharusan moral adalah kewajiban
īŊ Moralitas selalu mengandaikan adanya kebebasan
7
Etika: Ilmu tentang MoralitasEtika: Ilmu tentang Moralitas
ī‚—Etika: ilmu yang membahas tentang moralitas
atau tentang manusia sejauh berkaitan
dengan moralitas
ī‚—Etika: ilmu yang menyelidiki tingkah laku
moral
ī‚—Tiga pendekatan yang dipakai:
1. Etika deskriptif
2. Etika normatif
3. Metaetika
8
Etika DeskriptifEtika Deskriptif
ī‚—Etika deskriptif melukiskan tingkah laku
moral dalam arti luas, seperti adat
kebiasaan, anggapan tentang baik-buruk,
tindakan yang diperbolehkan atau tidak
diperbolehkan
ī‚—Etika deskriptif hanya melukiskan, tidak
memberi penilaian
ī‚—Etika deskriptif termasuk ilmu
pengetahuan empiris, dan bukan filsafat
9
Etika NormatifEtika Normatif
īŊ Etika normatif meninggalkan sikap netral dengan
mendasarkan pendiriannya atas norma
īŊ Norma-norma yang diterima suatu masyarakat atau
diterima seorang filosof berani ditanyakan: apakah
norma-norma itu benar atau tidak?
īŊ Etika normatif bersifat preskriptif (memerintahkan),
tidak melukiskan melainkan menentukan benar-
tidaknya tingkah laku atau anggapan moral
īŊ Etika normatif bertujuan merumuskan prinsip-
prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan
dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam
praktik
10
Etika Normatif:Etika Normatif:
Etika Umum dan Etika KhususEtika Umum dan Etika Khusus
īŊ Etika umum memandang tema-tema umum, seperti: apa itu
norma etis? Jika ada banyak norma etis, bagaimana
hubungannya satu sama lain?
īŊ Etika khusus berusaha menerapkan prinsip-prinsip etis yang
umum atas wilayah perilaku manusia yang khusus
īŊ Dalam etika khusus, premis normatif dikaitkan dengan premis
faktual untuk sampai pada suatu kesimpulan etis yang bersifat
normatif juga etika terapan→
īŊ Contoh:
īƒŧ Dilarang keras membunuh manusia yang tidak bersalah
īƒŧ Abortus provocatus adalah pembunuhan terhadap manusia yang
tidak bersalah
īƒŧ Jadi, abortus provocatus dilarang keras
11
MetaetikaMetaetika (1)(1)
īŊ Hal yang dibahas bukan moralitas secara
langsung, melainkan ucapan-ucapan di bidang
moralitas
īŊ Metaetika seolah-olah bergerak lebih tinggi
daripada perilaku etis, yakni taraf “bahasa
etis” atau bahasa yang dipergunakan dalam
bidang moral (etika analitis)
īŊ The is/ought question: apakah ucapan normatif
dapat diturunkan dari ucapan faktual
īŊ Jika sesuatu ada atau sesuatu kenyataan (is:
faktual), apakah dapat disimpulkan sesuatu
harus atau boleh dilakukan (ought: normatif)
12
MetaetikaMetaetika (2)(2)
ī‚—Dengan menggunakan peristilahan logika dapat
dapat ditanyakan juga apakah dari dua premis
deskriptif bisa ditarik suatu kesimpulan preskriptif
ī‚—Kalau satu premis preskriptif dan premis lain
deskriptif, kesimpulannya pasti preskriptif
ī‚—Contoh:
īąSetiap manusia harus menghormati orang tuanya
(premis preskriptif)
īąLelaki ini adalah orang tua saya (presmis
deskriptif)
īąJadi, lelaki ini harus saya hormati (kesimpulan
preskriptif)
13
KonklusiKonklusi
īŊ Pendekatan non-filosofis adalah etika
deskriptif
īŊ Pendekatan filosofis bisa sebagai etika
normatif dan bisa juga sebagai metaetika atau
etika analitis
īŊ Dalam pendekatan normatif, diambil suatu
posisi (standpoint moral) terjadi dalam→
etika normatif (umum/khusus)
īŊ Dalam pendekatan non-normatif, si peneliti
tinggal netral terhadap setiap posisi moral,
terjadi dalam etika deskriptif dan metaetika
14
Hakikat Etika FilosofisHakikat Etika Filosofis
ī‚—Pendapat etis kita tidak jarang berbeda
dengan pendapat orang lain
ī‚—Etika adalah refleksi kritis, metodis dan
sistematis tentang tingkah laku manusia
sejauh berkaitan dengan norma
ī‚—Etika: refleksi ilmiah tentang tingkah laku
manusia dari sudut norma-norma atau
dari sudut baik dan buruk
ī‚—Etika adalah ilmu, tapi sebagai filsafat ia
tidak merupakan suatu ilmu empiris
15
Peranan EtikaPeranan Etika
dalam Dunia Moderndalam Dunia Modern
ī‚—Ada tiga ciri menonjol dalam dunia
modern, yakini:
1.Adanya pluralisme moral
2.Timbulnya masalah-masalah etis baru,
terutama disebabkan perkembangan pesat
dalam ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya ilmu-ilmu biomedis
3.Kepedulian etis yang bersifat universal
16
Moral dan AgamaMoral dan Agama
īŊ Di bidang moral kesepakatan antar-agama
jauh lebih mudah tercapai daripada di bidang
dogmatik (pendangan tentang Allah, tentang
hubungan antara Allah dan dunia, dan
seterusnya)
īŊ Munculnya sekularisasi
īŊ Dostoyevski: “Seandainya Allah tidak ada,
semuanya diperbolehkan.”
īŊ Jean-Paul Sartre (1905-1980) menolak
perkataan Dostoyevski itu
īŊ Tidak benar bahwa bagi orang yang tidak
beragama semua diperbolehkan
17
Moral dan Hukum (1)Moral dan Hukum (1)
īŊ Hukum lebih dikodifikasikan daripada moralitas,
artinya dituliskan dan secara kurang lebih sistematis
disusun dalam kitab undang-undang
īŊ Norma moral lebih bersifat subyektif dan akibatnya
lebih banyak “diganggu” oleh diskusi-diskusi yang
mencari kejelasan tentang yang harus dianggap etis
atau tidak etis
īŊ Hukum maupun moral mengatur tingkah laku
manusia
īŊ Namun hukum membatasi diri pada tingkah laku
lahiriah saja (legalitas)
īŊ Moral menyangkut juga sikap batin seseorang
(moralitas)
18
Moral dan Hukum (2)Moral dan Hukum (2)
ī‚—Sanksi yang berasal dari hukum sebagian
terbesar dapat dipaksakan
ī‚—Norma-norma etis tidak dapat dipaksakan,
sebab paksaan hanya mampu menyentuh
bagian luar, sedangkan perbuatan-perbuatan
etis justru berasal dari dalam
ī‚—Hukum didasarkan atas kehendak
masyarakat dan akhirnya atas kehendak
negara
ī‚—Moralitas didasarkan pada norma-norma
moral yang melebihi kalangan individu dan
masyarakat
ī‚—Masalah etika tidak bisa diputuskan dengan
suara terbanyak
ī‚—Moral menilai hukum, dan bukan sebaliknya
19

More Related Content

What's hot

Konsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasiKonsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasiM Tata Taufik
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilakuAfra Balqis
 
10. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 210. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 2
Yoga Pratama
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
Mustaqim Furohman
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
nindypratiwi
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
Abdul Hadi
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiconesti08com
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
arnee mahyudi
 
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalKomunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
zainalarifin3690
 
Etika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasusEtika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasus
nadhifah pratiwi
 
Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1maneicon22
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
KuliahMandiri.org
 
moral dan etika.pptx
moral dan etika.pptxmoral dan etika.pptx
moral dan etika.pptx
BudimanRakasidihSoet
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasiFaizal Rahman
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
Sely Ai
 

What's hot (20)

Konsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasiKonsep islam tentang komunikasi
Konsep islam tentang komunikasi
 
Etika kerja
Etika kerjaEtika kerja
Etika kerja
 
Sistematika etika
Sistematika etikaSistematika etika
Sistematika etika
 
Modifikasi perilaku
Modifikasi perilakuModifikasi perilaku
Modifikasi perilaku
 
10. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 210. komunikasi lintas budaya 2
10. komunikasi lintas budaya 2
 
Apa itu etika.
Apa itu etika.Apa itu etika.
Apa itu etika.
 
Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)Presentasi kepribadian (psikologi)
Presentasi kepribadian (psikologi)
 
Berpikir kreatif
Berpikir kreatifBerpikir kreatif
Berpikir kreatif
 
Power point psikologi gestalt
Power point psikologi gestaltPower point psikologi gestalt
Power point psikologi gestalt
 
Kebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islamKebudayaan dalam islam
Kebudayaan dalam islam
 
Powerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasiPowerpoint komunikasi
Powerpoint komunikasi
 
Psikologi perkembangan
Psikologi perkembanganPsikologi perkembangan
Psikologi perkembangan
 
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonalKomunikasi interpersonal dan intrapersonal
Komunikasi interpersonal dan intrapersonal
 
Etika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasusEtika umum, peran, dan contoh kasus
Etika umum, peran, dan contoh kasus
 
Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1Komunikasi antar budaya 1
Komunikasi antar budaya 1
 
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaanHubungan antara ilmu dengan kebudayaan
Hubungan antara ilmu dengan kebudayaan
 
Etika penelitian
Etika penelitianEtika penelitian
Etika penelitian
 
moral dan etika.pptx
moral dan etika.pptxmoral dan etika.pptx
moral dan etika.pptx
 
Budaya organisasi
Budaya organisasiBudaya organisasi
Budaya organisasi
 
Psikologi sosial
Psikologi sosialPsikologi sosial
Psikologi sosial
 

Similar to Apakah etika itu

Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Warnet Raha
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Warnet Raha
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatSeptian Muna Barakati
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etikaErna Mariana
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatSeptian Muna Barakati
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
Warnet Raha
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
Operator Warnet Vast Raha
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
iwan setiawan
 
Pertemuan 2 3
Pertemuan 2 3Pertemuan 2 3
Pertemuan 2 3
sakisya
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PR
gilang muharam
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi pr
gilang muharam
 
Etika sebuah pengantar (5)
Etika sebuah pengantar (5)Etika sebuah pengantar (5)
Etika sebuah pengantar (5)Allo Martins
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptxBAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
RirikErtiga
 
pertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptpertemuan_1.ppt
pertemuan_1.ppt
Ari Yadi
 
1. Etika.pdf
1. Etika.pdf1. Etika.pdf
1. Etika.pdf
AsyrafAmrrlhmm
 
Softskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisSoftskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisDedy Setiady
 
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptFile PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
AlifAlfiansyah8
 

Similar to Apakah etika itu (20)

Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Siane 2
Siane 2Siane 2
Siane 2
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Makalah etika
Makalah etikaMakalah etika
Makalah etika
 
Makalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakatMakalah etika manusia dalam masyarakat
Makalah etika manusia dalam masyarakat
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Makalah etika11
Makalah etika11Makalah etika11
Makalah etika11
 
Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1Etika Komunikasi Massa 1
Etika Komunikasi Massa 1
 
Pertemuan 2 3
Pertemuan 2 3Pertemuan 2 3
Pertemuan 2 3
 
Pengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PRPengertian etika untuk profesi PR
Pengertian etika untuk profesi PR
 
Pengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi prPengertian etika untuk profesi pr
Pengertian etika untuk profesi pr
 
Etika sebuah pengantar (5)
Etika sebuah pengantar (5)Etika sebuah pengantar (5)
Etika sebuah pengantar (5)
 
Kajia2
Kajia2Kajia2
Kajia2
 
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptxBAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
BAHAN-KULIAH-KODE-ETIK-MGG-2.pptx
 
pertemuan_1.ppt
pertemuan_1.pptpertemuan_1.ppt
pertemuan_1.ppt
 
1. Etika.pdf
1. Etika.pdf1. Etika.pdf
1. Etika.pdf
 
Softskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnisSoftskill teoritika etika bisnis
Softskill teoritika etika bisnis
 
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).pptFile PPT Materi  Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
File PPT Materi Etika Ilmu Pengetahuan dalam Filsafat (1).ppt
 

Recently uploaded

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
lastri261
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
muhammadyudiyanto55
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
TarkaTarka
 

Recently uploaded (20)

Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptxPRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
PRESENTASI OBSERVASI PENGELOLAAN KINERJA KEPALA SEKOLAH.pptx
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdfSapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
Sapawarga - Manual Guide PPDB Tahun 2024.pdf
 

Apakah etika itu

  • 1. Apakah Etika Itu?Apakah Etika Itu? 1
  • 2. Ethos, Etika, dan MoralEthos, Etika, dan Moral ī‚—Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal memiliki sejumlah arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput, kandang; kebiasaan, adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir ī‚—Dalam bentuk jamak (ta etha) berarti: adat kebiasaan ī‚—Dari asal-usul kata-kata ini, “etika” berarti: ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan ī‚—Kata yang cukup dekat dengan “etika” adalah “moral”, yang berasal dari bahasa Latin mos (jamak: mores), yang juga bermakna: kebiasaan, adat 2
  • 3. Tiga Makna EtikaTiga Makna Etika 1. Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya (“sistem nilai”) 2. Kumpulan asas atau normal moral (kode etik) 3. Ilmu tentang yang baik atau buruk (filsafat moral) īŊ Moral sama dengan etika: Nilai-nilai dan norma-norma moral yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya īŊ Moralitas: sifat moral atau keseluruhan asas dan nilai yang berkenaan dengan baik dan buruk 3
  • 4. Amoral dan ImmoralAmoral dan Immoral ī‚—Amoral: tidak berhubungan dengan konteks moral, di luar suasana etis, non- moral ī‚—Immoral: bertentangan dengan moralitas yang baik, secara moral buruk, tidak etis ī‚—Jadi, kata amoral sebaiknya diartikan sebagai “netral dari sudut moral” atau “tidak memiliki relevansi etis” 4
  • 5. Etika dan Etiket (1)Etika dan Etiket (1) ī‚—Etika berarti moral ī‚—Etiket berarti tata krama atau sopan santun ī‚—Etika dan etiket menyangkut perilaku manusia ī‚—Etika maupun etiket mengatur perilaku manusia secara normatif ī‚—Artinya: memberi norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan 5
  • 6. Etika dan Etiket (2)Etika dan Etiket (2) ī‚—Etiket menyangkut cara suatu perbuatan harus dilakukan manusia; etika tidak terbatas pada cara dilakukannya suatu perbuatan; etika memberi norma tentang perbuatan itu sendiri ī‚—Etiket hanya berlaku dalam pergaulan; etika tidak tergantung pada kehadiran orang lain ī‚—Etiket bersifat relatif; etika jauh lebih absolut ī‚—Etiket bersifat lahiriah; etika menyangkut manusia dari segi dalam 6
  • 7. Moralitas: Ciri Khas ManusiaMoralitas: Ciri Khas Manusia īŊ Moralitas: ciri khas manusia yang tidak dapat ditemukan pada makhluk di bawah tingkat manusia īŊ Keharusan alamiah dan keharusan moral īŊ Hukum moral tidak dijalankan “dengan sendirinya” īŊ Hukum moral merupakan semacam imbauan kepada kemauan manusia īŊ Hukum moral mengarahkan diri kepada kemauan manusia dengan menyuruh dia untuk melakukan sesuatu īŊ Keharusan moral adalah kewajiban īŊ Moralitas selalu mengandaikan adanya kebebasan 7
  • 8. Etika: Ilmu tentang MoralitasEtika: Ilmu tentang Moralitas ī‚—Etika: ilmu yang membahas tentang moralitas atau tentang manusia sejauh berkaitan dengan moralitas ī‚—Etika: ilmu yang menyelidiki tingkah laku moral ī‚—Tiga pendekatan yang dipakai: 1. Etika deskriptif 2. Etika normatif 3. Metaetika 8
  • 9. Etika DeskriptifEtika Deskriptif ī‚—Etika deskriptif melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan, anggapan tentang baik-buruk, tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan ī‚—Etika deskriptif hanya melukiskan, tidak memberi penilaian ī‚—Etika deskriptif termasuk ilmu pengetahuan empiris, dan bukan filsafat 9
  • 10. Etika NormatifEtika Normatif īŊ Etika normatif meninggalkan sikap netral dengan mendasarkan pendiriannya atas norma īŊ Norma-norma yang diterima suatu masyarakat atau diterima seorang filosof berani ditanyakan: apakah norma-norma itu benar atau tidak? īŊ Etika normatif bersifat preskriptif (memerintahkan), tidak melukiskan melainkan menentukan benar- tidaknya tingkah laku atau anggapan moral īŊ Etika normatif bertujuan merumuskan prinsip- prinsip etis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam praktik 10
  • 11. Etika Normatif:Etika Normatif: Etika Umum dan Etika KhususEtika Umum dan Etika Khusus īŊ Etika umum memandang tema-tema umum, seperti: apa itu norma etis? Jika ada banyak norma etis, bagaimana hubungannya satu sama lain? īŊ Etika khusus berusaha menerapkan prinsip-prinsip etis yang umum atas wilayah perilaku manusia yang khusus īŊ Dalam etika khusus, premis normatif dikaitkan dengan premis faktual untuk sampai pada suatu kesimpulan etis yang bersifat normatif juga etika terapan→ īŊ Contoh: īƒŧ Dilarang keras membunuh manusia yang tidak bersalah īƒŧ Abortus provocatus adalah pembunuhan terhadap manusia yang tidak bersalah īƒŧ Jadi, abortus provocatus dilarang keras 11
  • 12. MetaetikaMetaetika (1)(1) īŊ Hal yang dibahas bukan moralitas secara langsung, melainkan ucapan-ucapan di bidang moralitas īŊ Metaetika seolah-olah bergerak lebih tinggi daripada perilaku etis, yakni taraf “bahasa etis” atau bahasa yang dipergunakan dalam bidang moral (etika analitis) īŊ The is/ought question: apakah ucapan normatif dapat diturunkan dari ucapan faktual īŊ Jika sesuatu ada atau sesuatu kenyataan (is: faktual), apakah dapat disimpulkan sesuatu harus atau boleh dilakukan (ought: normatif) 12
  • 13. MetaetikaMetaetika (2)(2) ī‚—Dengan menggunakan peristilahan logika dapat dapat ditanyakan juga apakah dari dua premis deskriptif bisa ditarik suatu kesimpulan preskriptif ī‚—Kalau satu premis preskriptif dan premis lain deskriptif, kesimpulannya pasti preskriptif ī‚—Contoh: īąSetiap manusia harus menghormati orang tuanya (premis preskriptif) īąLelaki ini adalah orang tua saya (presmis deskriptif) īąJadi, lelaki ini harus saya hormati (kesimpulan preskriptif) 13
  • 14. KonklusiKonklusi īŊ Pendekatan non-filosofis adalah etika deskriptif īŊ Pendekatan filosofis bisa sebagai etika normatif dan bisa juga sebagai metaetika atau etika analitis īŊ Dalam pendekatan normatif, diambil suatu posisi (standpoint moral) terjadi dalam→ etika normatif (umum/khusus) īŊ Dalam pendekatan non-normatif, si peneliti tinggal netral terhadap setiap posisi moral, terjadi dalam etika deskriptif dan metaetika 14
  • 15. Hakikat Etika FilosofisHakikat Etika Filosofis ī‚—Pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan pendapat orang lain ī‚—Etika adalah refleksi kritis, metodis dan sistematis tentang tingkah laku manusia sejauh berkaitan dengan norma ī‚—Etika: refleksi ilmiah tentang tingkah laku manusia dari sudut norma-norma atau dari sudut baik dan buruk ī‚—Etika adalah ilmu, tapi sebagai filsafat ia tidak merupakan suatu ilmu empiris 15
  • 16. Peranan EtikaPeranan Etika dalam Dunia Moderndalam Dunia Modern ī‚—Ada tiga ciri menonjol dalam dunia modern, yakini: 1.Adanya pluralisme moral 2.Timbulnya masalah-masalah etis baru, terutama disebabkan perkembangan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya ilmu-ilmu biomedis 3.Kepedulian etis yang bersifat universal 16
  • 17. Moral dan AgamaMoral dan Agama īŊ Di bidang moral kesepakatan antar-agama jauh lebih mudah tercapai daripada di bidang dogmatik (pendangan tentang Allah, tentang hubungan antara Allah dan dunia, dan seterusnya) īŊ Munculnya sekularisasi īŊ Dostoyevski: “Seandainya Allah tidak ada, semuanya diperbolehkan.” īŊ Jean-Paul Sartre (1905-1980) menolak perkataan Dostoyevski itu īŊ Tidak benar bahwa bagi orang yang tidak beragama semua diperbolehkan 17
  • 18. Moral dan Hukum (1)Moral dan Hukum (1) īŊ Hukum lebih dikodifikasikan daripada moralitas, artinya dituliskan dan secara kurang lebih sistematis disusun dalam kitab undang-undang īŊ Norma moral lebih bersifat subyektif dan akibatnya lebih banyak “diganggu” oleh diskusi-diskusi yang mencari kejelasan tentang yang harus dianggap etis atau tidak etis īŊ Hukum maupun moral mengatur tingkah laku manusia īŊ Namun hukum membatasi diri pada tingkah laku lahiriah saja (legalitas) īŊ Moral menyangkut juga sikap batin seseorang (moralitas) 18
  • 19. Moral dan Hukum (2)Moral dan Hukum (2) ī‚—Sanksi yang berasal dari hukum sebagian terbesar dapat dipaksakan ī‚—Norma-norma etis tidak dapat dipaksakan, sebab paksaan hanya mampu menyentuh bagian luar, sedangkan perbuatan-perbuatan etis justru berasal dari dalam ī‚—Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat dan akhirnya atas kehendak negara ī‚—Moralitas didasarkan pada norma-norma moral yang melebihi kalangan individu dan masyarakat ī‚—Masalah etika tidak bisa diputuskan dengan suara terbanyak ī‚—Moral menilai hukum, dan bukan sebaliknya 19